AFIKS/AHRUF ZIYDAH DALAM BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MAKNA : ANALISIS MORFOLOGI
TESIS
Oleh KAMALIA 077009011/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
AFIKS/AHRUF ZIYDAH DALAM BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MAKNA : ANALISIS MORFOLOGI
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Linguistik pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh KAMALIA 077009011/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi Konsentrasi
: AFIKS/AHRUF ZIY DAH DALAM BAHASA ARAB DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MAKNA : ANALISIS MORFOLOGI : Kamalia : 077009011 : Linguistik : Bahasa Arab
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Dra. Khairawati, M.A., Ph.D.) Ketua
Ketua Program Studi,
(Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.)
(Khairul Jamil M. Yaman, Lc, M.A) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc.)
Tanggal lulus : 4 Agustus 2009 Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Telah duiji pada Tanggal 4 Agustus 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Dra. Khairawati, M.A., Ph.D.
Anggota
: 1. Khairul Jamil M. Yaman, Lc, M.A 2. Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.. 3. Drs. Umar Mono, M.Hum.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
ABSTRAK
Proses afiksasi dalam bahasa Arab dibentuk dari bentuk dasar verba/ fi’l dengan penambahan prefiks/awalan (as-sbiq), infiks/sisipan (az-ziydah) ,dan konfiks/ awalan dan akhiran (as-sbiq wa al-l hiq). Prefiks dan infiks yang digunakan untuk membentuk nomina/ism dari bentuk dasar verba/ fi’l terdiri dari prefiks mim dan infiks alif , serta konfiks mim dan ta’ , konfiks mim dan waw dan konfiks mim dan alif . Penambahan afiks dari bentuk dasar adjektiva terdiri dari prefiks hamzah dan infiks alif sedangkan penambahan afiks/ ahruf –l-ziydah dari bentuk dasar nomina/ism terdiri dari sufiks ya syaddah, konfiks alif dan nun, waw dan nun, ya’ dan nun serta alif dan ta’. Untuk membentuk nomina dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari bentuk dasar verba dan adjektiva dengan penambahan afiks. Afiks /ahruf ziydah tersebut dapat ditambahkan dari bentuk dasar verba, adjektiva maupun bentuk dasar nomina itu sendiri. Makna gramatikal dari proses afiksasi dari bentuk dasar verba/ fi’l memiliki 5 (lima) makna yaitu : (1). Nomina pelaku (ism f ’il ), (2). Nomina penderita (ism maf’ l ), (3). Menyatakan tempat (ism mak n), (4). Menyatakan masa (ism zamn), dan (5). Menyatakan alat. Makna gramatikal dari infiks alif memiliki 2 makna yaitu: (1). Resiprokal, (2) nomina pelaku. Makna gramatikal dari konfiks mim dan alif menyatakan alat dan makna gramatikal dari konfiks mim dan ta’ marb ah menyatakan alat. Makna gramatikal penambahan afiks dari bentuk dasar adjektiva yaitu prefiks hamzah memiliki makna : (1). Transitif, (2) bersangatan, (3) lebih. Sedangkan makna gramatikal dari infiks alif menyatakan makna : pelaku, dan penambahan afiks yang berbasis ism/nomina itu sendiri yaitu alif dan nun menyatakan makna dual/mu ann, konfiks waw dan nun menyatakan makna banyak untuk laki-laki ( jamak mu akkar ) dan konfiks alif dan ta’ yang menyatakan makna banyak untuk perempuan ( jamak muanna ). Kata kunci : Afiksasi, prefiks/awalan (as-sbiq) , infiks/sisipan (az-ziydah) , konfiks/awalan dan akhiran (as-sbiq wa al-l hiq) , makna gramatikal ( ardun ma’naw ).
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
ABSTRACT
Affixation in Arabic can be formed from the verb stem fi’l by adding prefix (as-sbiq), infix (az-ziy dah) and confix (as-sbiq wa al-l hiq). Prefix and infix which are used ti form noun ism from the verb stem fi’l consist of prefix mim and infix alif, and confix mim and ta’, confix mim and waw and confix mim and alif. Adding affix from the adjective stem which consist of prefix hamzah and infix alif while adding affix ahruf-l- ziydah from the noun stem ism consist of sufix ya syaddah, confix alif and nun, waw and nun, ya and nun, and alif and ta’. Noun in Arabic can be formed from the verb and adjective stem by adding affix. Affix ahruf ziydah can be added from the verb and adjective stem or noun stem itself. The grammatical meaning of the process of affixation from the verb stem fi’l has 5 (five) points, they are (1). Noun of person (ism f ’il), (2). Noun of object (ism maf’ l), (3. noun of place (ism mak n), (4).noun of time (ism zamn), and (5) noun of thing (ism alat). The grammatical meaning of infix alif has 2 (two) points, they are (1). Reciprocal, and (2).noun of person. The grammatical of confix mim and ta’ marb ah states the tool. The grammatical meaning of confix mim and alif states the tool. The grammatical meaning of adding an affix of stem of adjective, that is prefix hamzah has three points, they are ; (1). Transitive, (2). Intensive, (3). Comparative. While the grammatical meaning of infix alif states the person, an adding affixes which based on ism, nouns themselves, those are alif and nun state the dual mu ann , confix waw and nun state the meaning many for masculine (jamak mu akkar)and confix alif and ta state the meaning many for feminine (jamak muanna ).
Keywords: Affixation, prefix (as-sbiq), infix (az-ziydah), confix (as-sbiq wa al ardun ma’naw ). l hiq), grammatical meaning (
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
. . , . . . . . . .
: , , ,
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “ Afiks/Ahruf Ziydah dalam bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap perubahan makna : Analisis Morfologi”. Tesis ini membicarakan proses afiksasi dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari bentuk dasar verba/ fi’l dan nomina/ism. Untuk membentuk nomina dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari bentuk dasar verba dan adjektiva denga n penambahan afiks. Penyelesaian tesis ini telah diusahakan keimiahannya oleh penulis dengan bantuan materi dari berbagai pihak. Kelemahan atau kesalahannya tetap menjadi tanggung jawab penulis. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan tesis ini.
Medan, Penulis,
Juli 2009
Kamalia 077009011
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas izin dan ridho yang telah diberikanNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rektor USU, Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H.Sp.A(K), yang telah memberi kesempatan dan bantuan biaya pendidikan selama saya mengikuti Pendidikan Program Magister pada Sekolah Pascasarjana USU. 2. Direktur Sekolah Pascasarjana USU, Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc. yang telah memberi perhatian dan dukungan selama saya mengikuti Pendidikan S-2 pada Sekolah Pascasarjana USU. 3. Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D selaku Ketua Program Studi Linguistik dan Sekretaris Program Studi Linguistik Bapak Drs. Umar Mono, M.Hum. yang telah memberi perhatian dan bimbingan selama saya mengikuti pendidikan hingga selesai pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 4. Pembimbing saya, Ibu Dra. Khairawati, M.A, Ph.D dan Bapak Khairul Jamil M. Yaman, Lc, M.A yang telah banyak memberi peluang, waktu, perhatian, bimbingan dan bantuan selama penulisan dan penyelesaian Tesis ini.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
5. Para Dosen saya yang mengajar di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang membekali ilmu pengetahuan dan membuka cakrawala berpikir ilmiah. Semoga jasa baik beliau semua dalam mendidik dibalas Allah dengan pahala yang banyak. 6. Khusus kepada Suamiku tercinta Briptu Juliyadi. serta anak-anakku: Nayla Septira Juliyadi dan Sabrina Julfahmi Juliyadi. Ibu ucapkan terima kasih atas pengorbanan, dorongan, kesabaran dan kesetiaan yang diberikan sehingga studi Ibu dapat terselesaikan. 7. Kedua orang tua saya yang banyak mengajarkan cara hidup yang baik dihadapan Allah. Untuk semua abang, kakak-kakak dan adik-adik saya terima kasih atas doanya 8. Kepada semua teman-teman angkatan 2007, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik, saling membantu selama menjalani proses belajar di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana USU. Akhir kata saya berharap semoga dukungan, bantuan, pengorbanan dan budi baik yang diberikan kepada saya dari berbagai pihak hendaknya mendapat balasan dan ridho yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Medan, Juli 2009
Penulis
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
RIWAYAT HIDUP
N a m a
: Kamalia
Tempat/Tgl Lahir
: Medan, 16 Agustus 1975
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Dsn I, Gg. Madrasah No.130 Medan
Pendidikan
: SDN 101752 , Medan , tahun 1988 MTs Swasta Amaliyah, , Medan, tahun 1991 MA Swasta , Medan, tahun 1994 S-1 Tarbiyah Bahasa Arab, IAIN tahun 1999
Pekerjaan
: Pada tahun 2003 diterima menjadi PNS di Fak. Dakwah IAIN SU sampai sekarang.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................... .......................................................
i
ABSTRACT ..........................................................................................................
ii
............................................... ................................................... .............
iii
KATA PENGANTAR ................................................................... .....................
iv
UCAPAN TERIMA KASIH...............................................................................
v
RIWAYAT HIDUP................................. ........................................................ ....
vii
DAFTAR ISI................................................ .......................................................
viii
DAFTAR SKEMA..................................................................... .........................
xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................... ....................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG .....................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ .......................
1
1.1 Latar Belakang ................................................. ................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................. ........................
4
1.3 Rumusan Masalah ............................................... .............................
5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................. ............................
5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................ ...........................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
7
2.1 Morfologi ................................................. ........................................
7
2.2 Pembentukan Afiks ( Ahruf-l- ziydah dalam Bahasa Arab)............
9
2.4 Landasan Teori.................................................................. ...............
12
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. ..............
18
3.1 Sumber Data......................................................................................
18
3.2 Teknik Pengumpulan Data.............................................. ..................
19
3.3 Analisa Data ............................................ ..........................................
20
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. .....
21
4.1 Afiks ( Ahruf-l-Ziydah) dalam Bahasa Arab....................................
21
BAB IV
4.1.1 Afiks ( Ahruf –l-Ziyadah) dalam Verba Tiga Huruf/ fi’l ul ....................................................................................... maz d
27
4.1.1.1 Maz d F hi Harfun whidun / / ‘Verba Tiga Huruf dengan Tambahan Satu Huruf’ ....................
27
4.1.1.2 Maz d f hi Harf ni / / ‘Verba Tiga Huruf dengan Tambahan Dua Huruf’ .............................
28
f hi al ati ahruf / / ’Verba 4.1.1.3 Maz d Tiga Huruf dengan Tambahan Tiga Huruf’ ....................
29
4.2 Afiks ( Ahruf-l- ziydah) pada Verba Empat Huruf / / ‘rub’ yy maz d ’ ............................................... .................................
29
4.2.1 Rub’ yy maz d f hi Harfun whidun/ / ‘Verba Empat Huruf Dasar dengan Tambahan Satu Huruf’. ...
30
4.2.2 Rub’ yy maz d f hi harf ni / / ‘Verba Empat Huruf Dasar dengan Tambahan Dua Huruf’ .....
30
4.3 Analisis Makna Afiks ( Ahruf-l-ziydah) pada Verba (/ fi’l/ ) ...
30
4.3.1 Analisis Prefiks (/ as-sbiq) dan Pengaruhnya pada Makna ................................................... ..................................
31
4.3.2 Analisis Sufiks ( /al-l hiq) dan Pengaruhnya pada Makna.......................................................................................
37
4.3.3 Analisis Infiks( / az-ziydah) dan Pengaruhnya pada Makna.......................................................................................
41
4.3.4 Analisis Konfiks ( /as-sbiq wa al- l hiq) dan Pengaruhnya pada Makna ................................................
42
4.4 Afiks (ahruf-l-ziydah) pada Nomina / ......................................
48
4.4.1 Proses Afiksasi ism (nomina) dari Bentuk Dasar fi’l (Verba) ................................................... ..................................
48
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.4.1.1 Prefiks (as-sbiq) mim () ..............................................
48
4.4.1.2 Infiks (az-ziydah) alif ()...............................................
57
4.4.1.3 Konfiks ( as-sbiq wa al-l hiq) mim dan ta’ marbtah (- ). ........................................................... .....................
60
4.4.1.4 Konfiks (as-sbiq wa al- l hiq) mim dan waw (-) .......
62
4.4.1.5 Konfiks (as- sbiq wa al- l hiq) mim dan alif (-) .........
63
4.4.2 Proses Afiksasi ism (nomina) dari Bentuk Dasar Adjektiva...
65
4.4.2.1 Prefiks(as-sbiq) hamzah () ..........................................
65
4.4.2.2 Infiksasi (az-ziydah) alif () ...........................................
66
4.4.3 Proses Afiksasi ism (nomina) dari Bentuk Dasar ism .............
67
4.4.3.1 Sufiks ( al-l hiq) ya’ musyaddadah................................
67
4.4.3.2 Konfiksasi (as-sbiq wa al-l hiq) alif dan nun (- )......
68
4.4.3.3 Konfiksasi (as-sbiq wa al-l hiq)waw dan nun (- )...
69
4.4.3.4 Konfiksasi (as-sbiq wa al-l hiq) ya’ dan nun (- ) ....
71
4.4.3.5 Konfiksasi (as-sbiq wa al-l hiq) alif ’ dan ta’ (- ). ..
72
4.5 Makna Gramatikal ( / ardun ma’naw /) Afiksasi pada Ism .................................................. ..........................................
74
4.5.1 Makna Gramatikal ( / ardun ma’naw /) Afiksasi ism (Nomina) dari Bentuk Dasar fi’l (Verba) ................................ 74 4.5.1.1Prefiks (as-sbiq) mim ................................................ .....
74
4.5.1.2 Infiks (az-ziydah) alif ............................................... .....
78
4.5.1.3 Konfiks (as- sbiq wa al- l hiq) mim dan ta’ marb ah (- ) .................................................................................
80
4.5.1.4 Konfiks (as- sbiq wa al- l hiq) mim dan waw (-) ......
80
4.5.1.5 Konfiks (as-sbiq wa al- l hiq) mim dan alif (- ) .........
81
4.5.2 Makna Gramatikal ( / ardun ma’naw /) Afiksasi ism (Nomina) Berbasis Adjektiva ..........................................
82
4.5.3 Makna Gramatikal ( / ardun ma’naw /) Afiksasi ism (Nomina) Berbasis Nomina (ism) .....................
84
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................
87
5.1 Simpulan ................................................... ...........................................
87
5.2 Saran............................... ......................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA . ..........................................................................................
89
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
DAFTAR SKEMA
Nomor
Judul
Halaman
1.
Ism/nomina berdasarkan jumlah hurufnya ……….........................
25
2.
Fi’l / verba berdasarkan jumlah hurufnya ......................................
26
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1.
Judul
Pedoman Transliterasi ……………….....................
Halaman
92
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
N
:
Nomina
A
:
Adjectiva
V
:
Verba
‘…..’
:
Mengapit makna
“….”
:
Kutipan
/ /
:
Mengapit makna
:
Menjadi
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, fikiran, dan perasaan. Selain itu, bahasa juga merupakan alat integrasi dan adaptasi sosial sehingga individu dapat saling mengadakan pendekatan baik antar warga yang satu dengan warga yang lainnya maupun terhadap lingkungan sosialnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa berperan untuk mengadakan kontrol sosial sehingga setiap individu dapat mempengaruhi individu lainnya melalui keahlian berbicara, menulis dan lain sebagainya. Oleh karena itu, peranan bahasa tersebut begitu besar dalam kehidupan manusia.(Alwi, 1988 : 3). Bahasa manusia jauh berbeda dengan bahasa makhluk lainnya, karena manusia memiliki bentuk bahasa yang unik. Keunikan bahasa manusia dapat dilihat dari keragamannya. Antara satu kelompok dengan dengan kelompok lainnya memiliki bahasa yang berbeda. Perbedaaan tersebut kemudian menjadi problem dalam berinteraksi satu sama lainnya. Seiring dengan itu, muncul pemikiran untuk mencari persamaan-persamaan universal yang terdapat pada semua bahasa. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan secara luas di planet ini. Bahasa Arab merupakan bahasa utama dari 22 negara seperti Kuwait, Saudi Arabia, Irak, Yordania, Mesir, Sudan dan lain – lain.. Bahasa ini juga merupakan bahasa kedua pada negara-negara Islam karena dianggap sebagai bahasa spiritual Islam. Bahasa Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Arab tergolong ke dalam rumpun bahasa Semit( Semitic Language) dan memiliki jumlah penutur yang terbanyak di antara bahasa – bahasa Semit lainnya,. Pada mulanya Bahasa Arab hanyalah alat komunikasi di antara Bangsa Arab dan kemudian menjadi bahasa agama di dunia Islam. Bahasa ini terus mengalami perkembangan dan sejak tahun 1973 di pergunakan sebagai
bahasa resmi ke enam di Perserikatan
Bangsa-Bangsa di samping bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Cina (Sumardi, dkk 1974 : 86). Akhir – akhir ini bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar di Negara Barat. Di Amerika misalnya, hampir tidak ada satu perguruan tinggi pun yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah bahkan terdapat universitas yang membuka khusus lembaga pendidikan bahasa Arab seperti School of Oriental and African Studies di London (Arsyad, 20 : 1). Bahasa Arab terkenal dengan kekayaan kosakatanya. Kekayaan kosakatanya ini antara lain disebabkan adanya bentuk tunggal, dual, jamak serta didapati jenis maskulin dan feminim. Diantara kajian yang dilakukan para ahli dalam menyatukan persepsi tentang bahasa ini adalah menyatukan kesamaan pembentukan kata dalam kalimat yang ditinjau dari aspek morfologis. Salah satu aspeknya adalah afiksasi atau pengimbuhan yang dilekatkan pada kata dasar. Pengimbuhan pada kata dasar ini mampu memberikan makna yang beragam sehingga dapat memperkaya kosa-kata dalam suatu bahasa. Afiks adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar (Chaer, 1994 : 29). Afiksasi adalah Imbuhan atau bentuk terikat yang apabila Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal (KBBI, 1995 : 10). Penambahan morfem asi, afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks pada akar atau kata dasar,seperti morfem ber pada kata bertiga, morfem er pada kata ger igi , dan morfen an pada kata ancaman. Pembahasan mengenai afiks dapat di temukan dalam setiap buku linguistik umum dan morfologi. Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih bersifat kurang menyeluruh dan berbeda-beda. Al-Halamawi (1953 : 21) penambahan ini terjadi pada kata dasar yang terdapat pada verba (
fi’l šul š / ) yang setelah mendapat tambahan
(imbuhan) dengan menggunakan huruf ziyad h menjadi /
šul š maz d/
yang menyebabkan jumlah huruf dalam kata tersebut menjadi empat (
/maz d f hi harfun whidun/ ), atau lima huruf ( / maz d f h i harf ni/ ), atau enam huruf ( /
Maz d f h i šal ata ahrufin/ ).
Penambahan yang di letakkan pada huruf tersebut dapat dikategorikan prefiks
/ as-sbiq/ , infiks / az-ziydah/ , sufiks / al-l hiq/ , maupun konfiks /as-sbiq wa al-l hiq/ . Proses afiksasi dalam bahasa Arab ini dikenal dengan istilah ziydah. Proses afiksasi yang terdapat di dalam bahasa Arab yang akan di bahasa dalam penelitian ini adalah empat proses afiksasi yaitu: sufiks, infiks, prefiks dan konfiks. Dalam bahasa Arab afiks dapat diistilahkan dengan
/ ahruf-l-
ziydah/ , yaitu huruf-huruf tambahan yang masuk dalam sebuah kalimat bahasa Arab sehingga dari penambahan tersebut akan muncul berbagai makna yang berbeda. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penelitian ini memfokuskan pembahasannya mengenai peranan afiks (
/ ahruf-l- ziydah/ ) dalam bahasa Arab untuk membentuk makna yang beragam mulai dari makna leksikal maupun makna gramatikal. Bentuk-bentuk afiks yang ada dalam bahasa Arab dan manfaat praktis yang dihasilkan dari adanya proses afiksasi ini dalam membantu kegiatan penerjemahan (alih bahasa).
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa hal antara lain: 1. Perubahan makna yang terjadi setelah proses afiksasi dalam bahasa Arab 2. Struktur afiksasi pada kalimat verba (/ fi’l/ ) dan nomina (
/ism/ ).
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh afiks
/ ahruf –l-ziydah/ dalam kalimat
bahasa Arab? Untuk mengetahui rumusan masalah ini maka dituntun dengan pertanyaan di bawah ini: 1. Afiks
/ ahruf –l-ziydah/ apa saja yang terdapat dalam bahasa
Arab? 2. Bagaimana struktur afiks gramatikal (
/ ahruf-l- ziydah/ terhadap makna
/ ardun ardun ma’naw /) /) dan leksikal ( /ad-dil lah/) lah/)
dalam bahasa Arab?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi jenis afiks
/ ahruf-l- ziydah yang terdapat di
dalam bahasa Arab. 2. Mendeskripsikan makna gramatikal dan leksikal yang dihasilkan dari proses afiksasi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan kita tentang tentang teori bahasa yang berhubungan dengan morfologi dan juga memberikan informasi dalam pengembangan ilmu linguistik.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
2.
Dapat memperkecil memperkecil problematika yang dihadapi oleh para peminat bahasa Arab dalam mempelajari bahasa tersebut khususnya yang berhubungan dengan afiks.
3.
Mempermudah bagi jasa penerjemah untuk memahami makna makna yang terjadi dalam kalimat – kalimat bahasa Arab sehingga kebenaran yang ketepatan makna yang diinginkan dapat tercapai.
4.
Menambah wawasan ilmiah bagi masyarakat masyarakat yang bergelut dalam bidang linguistik.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari dan menganalisis stuktur , bentuk, dan klasifikasi kata. Secara etimologi, kata morfologi (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa Inggris “morphology”. (Shadily, 1996 : 386). Istilah yang paling populer tentang tentan g morfologi dalam bahasa baha sa Arab adalah
/an-niz mu –l-
yy şarf yy/ / atau /’ilmu -l- isytiqq/ yaitu perubahan suatu bentuk kata menjadi bermacam-macam bentukan untuk mendapatkan makna yang berbeda-beda. Tanpa perubahan dimaksud, makna yang berbeda tidak akan muncul. Sebagai contoh, perubahan bentuk dasar morfologi.
Perubahan
menambahkan afiks (
/‘alima/ ‘ mengetahui’ merupakan bidang kajian bentuk
menjadi
beberapa
bentuk
tersebut
dengan
/ huruf –l- ziydah/ ). ). Penambahan afiks pada
contoh di atas ada yang berupa prefiks/awalan ( / as-sbiq/ )
yaitu
penambahan hamzah pada awal kata /‘alama/ /‘alama/ ‘memberitahukan’ ‘memberitahukan’ dan ada pula yang berupa infiks/sisipan ( /ziydah/ ) yaitu pada kata benar mengetahui’ dan
/‘allama/ /‘allama/ ‘benar-
/‘limun/ ‘ orang yang pintar’ dan adapula berupa
gabungan afiks yang ditambahkan di awal dan di tengah yaitu pada kata
/ta’allama/ ‘belajar’. ta’allama/ ‘belajar’. Pada kalimat-kalimat tersebut tersebut yang berubah hanyalah identitas leksikalnya (ta (ta şr nya) saja sedang status kategorialnya tetap, sedangkan perubahan f nya) bentuk
/‘alima/ menjadi /‘ limun/ limun/ yang berubah tidak hanya identitas
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, morfologi berarti cabang linguistik tentang morfem dan kombinasi-kombinasinya atau bagian dari stuktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagiannya. (KBBI, 1995 : 666). Pengertian yang sama dikemukakan Kridalaksana (2001 : 142) bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya atau dengan kata lain bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagiannya. Verhaar (1989 : 52) menyebutkan morfologi adalah suatu bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Ramlan (1983 : 17) menyebutkan, morfologi ialah: bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun semantik. El Dahdah (1992 : 2) mengatakan bahwa dalam bahasa Arab, kata dan seluk-beluknya merupakan kajian ilmu sharaf:
/Yubha u f siya i- l- kalimati watahw lih il suwarin mukhtalifatin bihasbi -l-
ma’n –l- maqsd/ “Pembahasan tentang proses pembentukan kata dan perubahan-perubahannya ke dalam bentuk-bentuk yang bervariasi sesuai dengan makna yang diinginkan.” Beberapa defenisi tentang morfologi di atas terlihat tidak ada perbedaaan bahkan antara satu sama lain saling melengkapi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
morfologi merupakan salah satu kajian linguistik yang mempelajari perubahan perubahan kata dan bagian-bagiannya secara gramatikal pada setiap bahasa. Satuan terkecil dalam morfologi adalah suku kata. Proses perubahan dan makna yang muncul dari perubahan itu merupakan pembahasan dalam morfologi.
2.2 Pembentukan Afiks ( Ahruf-l- Ziydah) dalam Bahasa Arab
Sebelum mengemukakan tentang pembentukan afiks
/ahruf-l-
ziydah/ dalam Bahasa Arab, perlu diberikan gambaran tentang sistem penulisan dalam bahasa Arab bahwa bahasa Arab mempergunakan sistem penulisan dari kanan ke kiri. Huruf yang dipergunakan dalam tulisan tersebut keseluruhannya adalah konsonan. Untuk melafalkan bunyi yang berwujud konsonan tersebut diberi baris (harakah) berupa vokal di atas atau di bawah konsonan tersebut. Baris tersebut ada tiga macam, yaitu baris atas ( fathah), baris bawah (kasrah) dan baris depan (dammah). Baris fathah melambangkan vokal /a/ yang diletakkan di atas konsonan dengan menggunakan tanda ___ _ __ , contoh :
/kataba/. Kasrah melambangkan
vokal /i/ yang diletakkan di bawah konsonan dengan menggunakan tanda ___ ___ , contoh:
/ salima/. Sedangkan dammah melambangkan vokal /u/ yang diletakan di
atas konsonan dengan menggunakan tanda ___ _, contoh :
/ahsanu /. Selain
ketiga tanda tersebut masih ada lagi tanda yang dinamakan suk n (baris mati) yang digunakan apabila suatu konsonan tidak diberi tanda baris /a/, /i/, /u/. Tanda ini diletakkan di atas konsonan dan dilambangkan dengan tanda _ _. Sebagai contoh apabila kata ‘araftu ‘ saya mengetahui’ maka cara penulisannya: - -
- / ‘ain-
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Beberapa pakar linguistik terkemuka memberikan definisi tentang afiks. Menurut (Matthews, 1997 : 11), afiks adalah “any element in the morphological structure of word other than a root .” Nida (1962 : 25), seorang ahli bahasa dari Universitas London, lebih cenderung menganggap afiks sebagai istilah umum yang
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
mengacu kepada morfem formatif dan bukan berupa akar yang muncul berulang dalam kata. Dengan definisi yang dikemukakan Mattthews dan Robins ini, mungkin agak sulit bagi peminat bahasa menggambarkan afiksasi sebagai sebuah bagian proses morfologis. Oleh karena itu, untuk memudahkan peminat bahasa dalam memahami konsep afiksasi, secara sederhana afiks bisa saja didefinisikan sebagai morfem terikat yang selalu menempel pada kata dasar. Pembentukan afiks dalam bahasa Arab dapat dilakukan di depan ( /as sbiq/ ), di belakang ( /al-l hiq/ ), disisipkan ( / az-ziydah/ ), di depan dan belakang (
/as-sbiq wa al-l hiq/ ) dari morfem dasar, atau
sebagai unsur perangkai di dalam kata majemuk yang berada di antara dua leksem, dan berada di tengah namun berupa vokal. Penambahan yang diimbuhkan di depan morfem dasar disebut prefiks ( / as-sbiq/ ). Proses prefiks dalam bahasa Arab sangat sering dan banyak dijumpai dan bisa terjadi pada ism (nomina) dan f’il (verba) maupun pada rangkaian huruf. Imbuhan di belakang morfem dasar disebut sufiks ( / al-l hiq/ ). Imbuhan sebagai sisipan morfem dasar disebut infiks ( /az ziydah/ ). Imbuhan di depan dan belakang
morfem dasar disebut konfiks, yang
menjadi unsur perangkai disebut interfiks, sedang yang berupa vokal di tengah disebut sebagai transfiks. Penambahan afiks itu sendiri juga mengalami dua pengubahan:
pengubahan
gramatikal
dan
pengubahan
leksikal.
Pengubahan
gramatikal inilah yang nantinya disebut sebagai gejala infleksi, sedang pengubahan leksikal disebut sebagai gejala derivasi. Infleksi, menurut (Matthews, 1997 : 178), adalah “any form or change or form which distinguishes different gramatical form of Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Kajian tentang afiks/ ahruf-l- ziydah dalam analisis morfologis tampaknya belum banyak dilakukan, namun ada beberapa penelitian yang membahas tentang afiks namun ditinjau dalam pembahasan yang umum antara lain : Afiks Derivatif dalam bahasa Arab (Khudri, 2004) tesis ini membahas tentang penambahan morfem pada satu kata yang membentuk kata baru , kemudian Nominalisasi dalam Bahasa Arab (Ramadhani, 2006), pembahasan tesis ini berfokus pada studi tentang pembentukan nomina/ism dalam bahasa Arab, selanjutnya Studi Tentang Makna Fi’l
ul š maz d dalam Bahasa Arab (Jufrizal, 1999) tesis ini membahas tentang makna verba yang berasal dari tiga huruf. Untuk kajian afiks secara khusus berdasarkan data yang penulis telusuri belum ada yang membahas tentang afiks khususnya dalam bahasa Arab.
2.3 Landasan Teori
Al-Halamw mengatakan (1953 : 129) bahwa ziydah itu pada ‘ain, fa dan lam yang terdapat dalam kalimat bahasa Arab. Menurutnya ziydah itu berfungsi untuk merubah makna, atau adakalanya sebagai / mulhaq (pengkiasan langsung) dengan kalimat yang lain.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+ ( )
ra (tasyd d)
/ farraha/
‘sangat gembira’
/ fariha/ ‘gembira’
Penambahan ( ziydah) ra yang ber tasyd d di tengah kalimat berfungsi untuk merubah makna yaitu
/ fariha/ yang berarti gembira setelah diberi tambahan ra
() yang ber tasyd d / farraha/ maknanya berubah menjadi sangat bergembira. Menurutnya lagi bahwa fungsi ziydah
yang lainnya adalah untuk pengkiasan
langsung dengan kalimat lain dari segi jumlah hurufnya. Contoh:
=
=
/ jaliba/
/dahraja/
/ jalbaba/
Kalimat
/ jaliba/ merupakan kalimat dasar yang dijadikan mulhaq
(pengkiasan langsung dengan huruf yang sama) dengan kalimat
/dahraja/ dari
jumlah hurufnya sehingga menjadi / jalbaba/ dengan menambahkan huruf ba’ () di akhir dari kalimat / jalbaba/ dengan mengkiaskan jumlah hurufnya dengan /dahraja/. Bungin (2005 : 45) : Suatu paradigma penganalisaan baru dapat dirancang bila sudah dipastikan prinsip yang akan dipergunakan untuk menetapkan hasil penganalisaan yang dikehendaki. Selanjutnya Bungin menyatakan untuk menentukan prinsip yang tepat membutuhkan penyeleksian yang cermat sesuai dengan tujuan Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
suatu kajian. Penelitian ini menggunakan dua kerangka teori. Pertama kerangka teori struktural mengacu pada penganalisaan konstruksi afiks/ ahruf-l-ziydah alam bahasa Arab. Teori ini dipelopori oleh seorang linguis yang bernama Katamba (1994 : 161) memberikan defenisi morfologi sebagai berikut: “ A linguistics from which bears no partial phonetic-semantic resembelance to any other form,is a simple form or a morpheme.” Beberapa kata baru terbentuk melalui proses penggabungan dua kata atau lebih. Perpaduan ini sedikitnya dapat berwujud ke dalam beberapa jenis perpaduan kata berikut: affixation (afiksasi), compound (pemajemukan), acronyms (akronim), back-formations (pembentukan susut), abbreviations (abreviasi), dan blends (paduan). Menurut Samsuri (1987 : 23) proses morfologi adalah: Cara pembentukan kata-kata dengan menggabungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Atau dengan kata lain proses morfologis yaitu penggabungan morfem-morfem menjadi kata yang disebut dengan afiksasi. Kerangka teori struktural mengacu pada penganalisaan afiks dalam bahasa Arab yaitu bentuk dan fungsinya. Chomsky (1976 : 15) mengemukakan bahwa kajian afiksasi itu bermanfaat untuk memahami teori linguistik secara umum karena afiksasi itu adalah salah satu perwujudan aspek kreativitas bahasa dalam sistem kebahasaan. Menurut (Lees, 1998 : 21) analisis morfologi pada proses afiksasi merupakan usaha untuk
menentukan
ciri-ciri
berbagai
ungkapan
kalimat
dan
kaidah-kaidah
pembentukannya.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Teori morfologi dari Hockett (1959) dan Hartman (1972), seperti yang dikutip Kridalaksana (1996 : 25) 1. Word and Paradigm (W.P) 2. Item and Arrangement (I.A) 3. Item and Process (I.P) Penelitian ini menggunakan model (I.A) dan (I.P).
Untuk bentuk dasar
adjektiva atau verba dalam penelitian ini digunakan istilah Operandd (Op) adalah istilah yang dikenalkan oleh Matthews (1979 : 124) dan Bauer (1987 : 21). Istilah Opperandd ini dapat disamakan dengan base , yaitu bentuk dasar yang dapat diperluas dengan melekatkan afiks tertentu pada operandd tersebut, seperti bentuk dasar verba (V) dan bentuk dasar adjektiva (A) serta (N). Dalam model penataan atau model tata nama ( Item and Arrangement ), disajikan unsur-unsur gramatikal dalam hal ini morfem dan diperlihatkan bagaimana hubungan antara unsur-unsur itu menurut Kridalaksana (1996 : 25). Contoh: (N)
/ muslimun /
‘ orang yang selamat’
(V)
/ salima /
‘ selamat’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Pada contoh di atas kalimat
/muslimun/ ‘ orang yang selamat’ terjadi
proses afiksasi yakni penambahan prefiks ( / as-sbiq/) mim pada bentuk dasar / salima/ ‘ selamat’. b. hamzah (V)
(V)
/akrama /
/karuma/
‘memuliakan’
‘mulia’
Pada contoh di atas kalimat yakni penambahan
prefiks
/akrama/ ’memuliakan’ terjadi proses afiksasi ( /as-sbiq/) hamzah pada bentuk dasar
/karuma/’mulia’. Selanjutnya Kridalaksana (1996) menyatakan “ Dalam model (Ing. Item dan Process) diakui dua komponen, yaitu dasar dan proses.” Dalam hal ini dasar kata
/muslimun/ ‘ orang yang selamat’ ialah / salima/ ‘ selamat’ dan prosesnya ialah prefiks ( / as-sbiq/ ) mim. Begitu juga dengan kata /akrama/’ memuliakan’ ialah
dasar
/karuma/ ‘mulia’ dan prosesnya prefiks (
/as-sbiq) hamzah.
Sedangkan teori yang kedua yaitu teori semantik yang mengacu pada makna gramatikal yang dihasilkan oleh proses afiksasi dalam pembentukan kalimat dalam bahasa Arab. Teori semantik yang digunakan dalam penganalisaan makna gramatikal afiks dalam bahasa Arab ialah ‘ teori makna dalam pembentukan kata’, Kridalaksana (1996:23) dan ‘Klasifikasi semantik kata dan pembentukan kata’ (Parera, 1994 : 107 Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
serta Vendler, 1968 : 31).
Latar belakang gramatikal mengacu pada perbedaan
konsep makna berdasarkan objek seperti pelaku, penderita, menyatakan alat dan lainlain. Kridalaksana (1996) selanjutnya menyatakan “ ... dalam pembentukan kata atau leksem memperoleh makna gramatikal, misalnya prefiksasi .” Dengan contoh (a) dan (b) di atas prefiksasi mim atas leksem kata
/ salima/ ’selamat’ menghasilkan
/muslimun/ ‘orang yang selamat’, sedangkan leksem
/karuma/’mulia’ menghasilkan kata /akrama/ ‘memuliakan’.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB III METODE PENELITIAN
Hadeli (2006 : 26 - 27) menyatakan bahwa metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data sampai dengan penyiaran tertulis hasil analisis data ini. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan
data,
menyusun
dan
mengklasifikasi,
menganalisis
dan
menginterpretasinya.
3.1 Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah merupakan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa menurut sarananya dapat dibagi atas ragam lisan atau ujaran dan ragam tulisan (Moeliono dkk : 1986 : 7). Bahasa Arab ragam tulis yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah bahasa Arab baku ( fu şh’ ) seperti yang dinyatakan oleh Alwasilah (1996 : 12). Bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa Arab standar yang digunakan di berbagai media komunikasi dalam bahasa buku-buku bahasa Arab yang baku seperti buku-buku daras dan buku-buku ilmiah, majalah yang berbahasa Arab, surat kabar yang juga berbahasa Arab seperti majalah al-Ahram, dan sebagainya. Bahasa ini merupakan bahasa standar dan berlaku untuk semua negara yang berpenduduk mayoritas Arab dan muslim (Arsyad, 2003 : 3 - 4). Sebagai data primer yang penulis Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
gunakan adalah : Kit b Sya l ‘Urf f Fann a ş- şarf (buku yang membicarakan tentang keganjilan dalam seni ilmu sharf) , Ittih f a - arf f ‘ilm a ş arf (keunikan
Mulakhas f Qawid -l-Lu at -l-‘ Lu atul’ dalam kajian ilmu sharf) , Kit b at-Ta şr f, Arab yyah (ringkasan tata bahasa Arab) , Morfologi: Bentuk, makna dan Fungsi,. Sedangkan sumber sekunder penulis menggunakan , pengantar linguistik, J mi’ ad Dur s -l-‘Arab yyah (kompilasi materi-materi tatabahasa Arab) , al-Kawkib ad Dur yyah (gugusan bintang yang bersinar). Selain sumber data tulis, penelitian ini juga dilengkapi dengan data lisan dari narasumber yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti.
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data melalui data kepustakaan dilakukan dengan menyeleksi sumber data dari buku-buku bahasa Arab yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian yaitu proses pembentukan afiks/ahruf –l- ziydah dalam bahasa Arab. Data yang diamati dari buku-buku bahasa Arab menggunakan metode sinkronik deskriptif (descriptive synchronic). Artinya data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan ciri alamiah naskah itu. (Djajasudarma, 1993 : 6). Prosedur pendeskripsian data yang dilakukan ialah: 1. Mengumpulkan referensi yang relevan dengan objek penelitian. 2. Mengumpulkan data-data dari referensi yang sudah ada.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
3. Data tersebut kemudian dipilah, diklasifikasikan menurut jenisnya dan kemudian dianalisis. 4. Hasil analisis data yang telah memenuhi ukuran kevaliditasan akan disusun kembali sebagai hasil penelitian. Khusus data dari bahasa Arab pendeskripsiannya akan dilakukan dengan menggunakan Transliterasi Arab Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama dua Menteri yaitu Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tanggal 22 Januari 1988 tentang transliterasi Arab Latin.
3.3 Analisa Data
Penganalisisan afiks/ahruf-l- ziydah dalam bahasa Arab penulis mengikuti langkah-langkah pengamatan dari Suryabrata (1983 : 23 ), yaitu 1. Sejumlah data terbatas yang diamati 2. Upaya menghubungkan gejala-gejala (fenomena) dari data yang diamati. Sehubungan dengan ini, sesuai dengan metode analisis yang digunakan dalam penurunan setiap kaidah yang menghubungkan makna dan struktur afiks/ahruf-l ziydah akan menempuh tahapan berikut: 1. Penggolongan jenis afiks/ahruf-l- ziydah dalam bahasa Arab 2. Mengidentifikasi proses afiksasi/ ziydah sebagai pembentukan makna 3. Menentukan dan menjelaskan makna gramatikal dan leksikal yang dihasilkan oleh afiksasi / ziydah dalam bahasa 4. Menganalisis hasil penelitian. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Afiks ( Ahruf-L- Ziy dah) dalam Bahasa Arab
Nomina (ism) dalam bahasa Arab terbagi dua bagian yaitu nomina dasar (mujarrad ) dan nomina tambahan(maz d) .
Nomina dasar (ism mujarrad ) adalah
nomina seluruh hurufnya adalah huruf asli atau kata dasar, seperti: () /akhun/ ‘saudara laki-laki’/, () /qalamun/ ‘ pena’. Sedangkan yang dimaksud dengan nomina tambahan (ism maz d) adalah
nomina yang sebahagian huruf-hurufnya
mendapat tambahan dan jika terjadi penambahan maka maksimal jumlah hurufnya adalah tujuh seperti dasar ( yaitu
/isti f r /’ pengampunan’. (Ys n, 1996 : 73). Nomina
/ ism mujarrad / )berdasarkan jumlah hurufnya terbagi kepada tiga
/ism mujarrad ul /’ kata benda dasar tiga huruf’ memiliki
pola /wazan/ sepuluh,
/ ism mujarrad rub’ yy/’ kata dasar empat
huruf’ memiliki pola (wazan) empat puluh delapan dan /ism mujarrad khum s / ‘ kata benda dasar lima huruf’ yang memiliki pola (wazan) empat. Keseluruhan pola (wazan)
ini disusun berdasarkan/
sim’ yyah/
(bahasa yang tidak memiliki susunan yang baku) yang berlaku pada orang Arab. (Ys n, 1996 : 76 - 77). Untuk nomina tambahan /
ism maz d/ juga terbagi
kepada tiga bagian yaitu nomina tambahan tiga huruf
/ism maz d
ul /, nomina tambahan empat huruf / ism maz d rub’ yy /, nomina tambahan lima huruf / ism maz d khum s /. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Begitu juga dengan verba / fi’l / , dalam bahasa Arab ditinjau dari jumlah hurufnya
dibagi ke dalam dua bagian yaitu kata kerja dasar yang dalam bahasa
Arab diistilahkan dengan mujarrad () dan kata kerja yang mendapat tambahan yang diistilahkan dengan maz d (). Verba dasar ( fi’l mujarrad ) adalah kata kerja yang tersusun dari huruf asli atau kata dasar yang terbagi kepada / fi’l ul mujarrad /’ kata kerja tiga huruf’ dan
/ fi’l rub’ yy
mujarrad/ ‘ kata dasar empat huruf’. Verba dasar (
/ fi’l ul mujarrad/ ) ini dibagi ke dalam
enam bab dengan melihat baris pada ‘ain fi’l mdi dan fi’l mud ri’ yaitu : 1- Fathah-dhommah (-) / fathu-dommin/ Contoh:
- /na şara/-/yan şuru/ ’menolong’-‘sedang menolong’, 2- Fathah-kasrah (- ) / fathu-kasrin/ Contoh:
- / jalasa/-yajlisu/’ telah duduk’-’sedang duduk’ 3- Fathah pada dua () ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri’ / fathatani/ Contoh:
– /qara’a/-/yaqrau/ ’telah membaca’ -‘ sedang membaca’ 4- Kasrah- fathah (- ) / kasru-fathin/ Contoh:
– / syariba/-/yasyrabu/ ‘telah minum’ -’ sedang minum’, 5- Dhammah pada dua ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri (- )’/dommu-dommin/ Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh:
- /karuma/-/ yakrumu/ ‘telah mulia’-’akan menjadi mulia’, 6- Kasrah pada dua ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri’ () /kasrat ni/ Contoh:
- / hasiba/-/yahsibu/ ’telah menghitung’-’akan berhitung’ . Untuk kata kerja dasar empat huruf ( fi’l rub’ yy mujarrad ) terdiri dari satu bab saja yaitu pola :
/ fa’lala/ contoh: // zalzala/ ’ bergoncang’ (Ys n, 1996 : 35 - 36).
Verba tambahan ( / fi’l maz d/ ) dapat dibagi kepada dua yaitu : 1.
/ fi’l-l- ul maz d/ ‘kata kerja tambahan dari kata dasar tiga huruf’. Kata kerja ini dibagi dalam tiga bagian yaitu :
/ fi’l –l- ul maz d harfun whidun/’
a.
kata kerja tambahan satu huruf. b.
/ fi’l ul maz d f h i harf ni/’kata kerja tambahan dua huruf ‘
c.
/ fi’l-l-
ul maz d al atu
ahrufin/ ’kata kerja tambahan dua huruf’ 2.
/ fi’l rub’ yy maz d / ‘kata kerja tambahan dari kata dasar empat huruf. Kata kerja ini dibagi kepada dua yaitu: a.
/ fi’l rub’ yy maz d harfun whidun / ‘kata
kerja tambahan satu huruf’ . b.
/ fi’l rub ’ yy maz d f hi harf ni/’ kata kerja
tambahan dua huruf’. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Afiksasi pada verba / fi’l dalam bahasa Arab dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggandakan huruf dengan menambahkan syaddah
yang disebut dengan
, atau penambahan dilakukan dengan menggunakan salah satu atau lebih huruf tad’ f ziydah yang tergabung dalam /saaltum nih /. (Tamm, tt : 2). Untuk menandai adanya huruf tambahan dari kata kerja adalah melihat perubahan dari kata dasar tersebut diderivasikan ke dalam berbagai bentuk derivasi. Untuk mengetahui keadaan kalimat yang mendapat huruf tambahan tersebut, maka cara yang ditempuh adalah mencari kata dasar dan seterusnya membandingkannya dengan miz n -l- şarf yy atau pola kata dasar dari kata kerja atau kata benda. Miz n-
ini tersusun dari tiga huruf asli seperti ( -l- şarf yy
/ fa-‘ain-lam/ ). Adapun
untuk kata kerja yang asalnya empat huruf (rub’ yy), miz n –l- şarf yy nya terdiri dari huruf asal yaitu : (-
- - / fa-‘ain-lam-lam/ ) dengan menambahkan huruf
(/lam/ ) terhadap pola šul š . Dalam pembahasan ini akan dibatasi bahwa proses afiksasi ( ziydah) yang akan dianalisis adalah afiksasi yang terdapat pada verba/ fi’l / dan nomina /ism/ saja dengan tujuan agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terfokus. Untuk lebih sistematis, dapat dilihat dalam skema di bawah ini:
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Ism/nomina berdasarkan jumlah hurufnya
Ism mujarrad /’nomina dasar’
/ ‘nomina tambahan’ Ism maz d
/ism mujarrad ul /’ kata
ul /’ nomina /ism maz d
benda dasar tiga huruf’
tambahan tiga huruf’
/ism mujarrad rub’ yy/’ kata
/ ism maz d rub’ yy /’ nomina
dasar empat huruf’
tambahan empat huruf’
ism mujarrad khum s / ‘ kata
/ism maz d khum s /’ nomina
benda dasar lima huruf’
tambahan lima huruf‘
Skema 1 : Ism/nomina berdasarkan jumlah hurufnya
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Fi’l / Verba Berdasarkan Jumlah Hurufn a
Fi’l mujarrad / ‘verba dasar’
ul / ‘tiga huruf’ fathahkasrah/ fathukasrin/
Rub’ yy/’empat huruf’
Fi’l maz d/ ’verba tambahan’
ul / tiga huruf
/ fa’lala/
fathahdhommah/ fathu-dommin/
/ fi’l ul maz d harfun whidun/ ‘kata kerja tambahan satu huruf’
fathah pada dua ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri’ / athatani/
/ fi’l ul maz d f h i harf ni/’kata kerja tambahan dua huruf’
kasrahfathah/ kasru fathin/ dhammah pada dua ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri’/dommu-dommin/
Rub’ yy/empat huruf
/ fi’l rub’ yy maz d harfun whidun / ‘kata kerja tambahan satu huruf’
/ fi’l rub’ yy maz d f hi harf ni/’ kata kerja tambahan dua huruf’
fi’l ul maz d al ata ahrufin/’ kata kerja tambahan tiga huruf’
kasrah pada dua ‘ain fi’l md dan fi’l mud ri’ /kasrat ni/
Skema 2: Fi’l / verba berdasarkan jumlah hurufnya Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.1.1. Afiks ( Ahruf –l-Ziyadah) dalam Verba Tiga Huruf/ fi’l ul maz d
Huruf ziydah pada verba dasar dalam bahasa Arab dapat dibagi kepada tiga bagian : 1. Fi’l ul maz d f h i Harfun whidun /
/’verba tiga huruf
dengan tambahan satu huruf’ 2. Fi’l Maz d f hi Harf ni /
/ ‘verba tiga huruf dengan tambahan
dua huruf’
i al ata ahrufin/ 3. Fi’l Maz d f h
/ ‘verba tiga huruf dengan
tambahan dua huruf’
4.1.1.1 Maz d F h i Harfun whidun / /’Verba Tiga Huruf dengan Tambahan Satu Huruf’ Kata kerja atau verba tambahan dalam bahasa Arab yang dikategorikan dalam tambahan satu huruf /
/ ‘ maz d fîhi Harfun wâhidun’ ini dibagi ke
dalam tiga bagian yaitu : 1.
/af’ala/ penambahan afiks pada huruf pertama yaitu huruf hamzah () di awal kalimat yang disebut dengan prefiks /awalan( /as-sbiq/).
2.
/ f ’la/penambahan afiks di tengah dari kalimat yaitu huruf diberi tambahan (/ alif ) disebut dengan infiks/sisipan( /az-ziydah/).
3.
/ fa’ala/ penambahan afiks berupa syaddah di tengah kata kerja dasar, penambahan ini disebut dengan / at-tad’ f .
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.1.1.2 Maz d f h i Harf ni /
/ ‘Verba Tiga Huruf dengan Tambahan
Dua Huruf’
Verba tambahan yang tambahannya terdiri dari dua huruf terdiri dari lima bagian yaitu : 1.
/infa’ala/ penambahan afiks (- / hamzah dan nun) pada verba terletak di depan kata dasar dan penambahan ini disebut prefiks ( /as-sbiq/).
2.
/ ifta’ala/ penambahan afiks (- / hamzah dan ta’ ) pada verba terletak di depan dan di tengah ( /as-sbiq wa az-ziydah/ ).
3.
/ if’alla/ penambahan afiks (- / hamzah dan lam) di awal dan di akhir verba dalam bentuk syaddah. Penambahan ini disebut
/as-
sbiq wa ziydah-l- tad’ f/.. 4.
/ tafa’ala/ penambahan afiks ( / ta’ ) pada verba dasar terletak di awal dan di tengah dalam bentuk syaddah. Penambahan ini disebut
/as-sbiq wa ziydah-l- tad’ f/ . 5.
/ taf ’ala/ penambahan afiks (- / ta’ dan alif) pada verba dasar terletak di awal dan di tengah ( /as-sbiq wa az-ziydah/ ).
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.1.1.3 Maz d f hi al ati ahruf /
/’Verba Tiga Huruf dengan
Tambahan Tiga Huruf’ Verba tambahan yang tambahannya tiga huruf terdapat dalam empat bagian yaitu: 1.
/ istaf’ala/ penambahan afiks (- - / hamzah, sin, ta) di awal verba dasar disebut prefiks ( /as-sbiq/ ).
2.
/ if’au’ala/ penambahan afiks (- - / hamzah, waw, ‘ain) di awal dan di tengah verba dasar ( /as-sbiq wa az-ziydah/ ).
3.
/ if’ lla/ penambahan afiks (- - /hamzah, alif, lam) di awal dan di akhir pada verba dasar ( /as-sbiq wa al-l hiq/ ).
4.
/ if’awwala/ penambahan afiks (- / hamzah dan waw syaddah) di awal dan di tengah pada verba dasar ( / as-sbiq wa az- ziydah/ ).
4.2 Afiks ( Ahruf-l- ziy dah) pada Verba Empat Huruf /
/ ‘rub ’ yy
maz d’
Verba tambahan pada kata kerja dasar yang terdiri dari empat huruf, penambahan afiksnya terdiri dari dua bagian yaitu: 1. Verba yang diberi tambahan satu huruf /
/ ‘rub’ yy
maz d f hi harfun whidun’ yang setelah dberi tambahan jumlah hurufnya menjadi lima. 2. Verba yang diberi tambahan dua huruf /
/ ’ rub’ yy maz d
i harf ni/ ’ setelah diberi tambahan maka jumlah hurufnya menjadi enam. f h Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
maz d f hi Harfun w hidun / 4.2.1 Rub ’ yy
/ ‘Verba
Empat Huruf Dasar dengan Tambahan Satu Huruf’
Verba tambahan pada kata kerja empat huruf ini hanya satu bagian saja yaitu
/ tafa’lala/ dengan penambahan afiks (/ ta’) yang berada di awal verba dasar disebut prefiks ( /as-sbiq/ ).
maz d f hi harf n i / 4.2.2 Rub ’ yy
/ ‘Verba Empat Huruf
Dasar dengan Tambahan Dua Huruf’
Verba tambahan pada kata kerja empat huruf ini terdiri dari dua bagian yaitu :
/ if’anlala/ dan penambahan afiks (- /hamzah dan nun ) terdapat di awal 1. dan di tengah verba dasar. 2.
/ if’allala/ dan penambahan afiks - / hamzah dan lam ) terdapat di awal dan di akhir verba dasar.
4.3 Analisis Makna Afiks ( Ahruf-l- ziy dah) pada Verba (
/ fi’l/ )
Verba yang mendapat tambahan huruf ziydah memiliki pengaruh atas makna yang dimasukinya. Makna yang terbentuk berdasarkan fungsi dari huruf ziydah yang diberikan. Dalam menganalisa makna yang dibentuk, berikut ini diberikan klasifikasi
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
bahwa penambahan adakalanya terjadi awal kalimat prefiks ( / as-sbiq), di tengah/infiks (
/ az-ziydah/ ) maupun pada keduanya/konfiks (
/ as-sbiq wa al-l hiq/ ). Selain itu penambahan huruf ini akan diuraikan diantara jenis huruf yang masuk ke dalam kata dasar tersebut berdasarkan ahruf-l ziydah yang terangkum dalam kalimat ( / saaltumnih / ).
4.3.1 Analisis Prefiks (/ as-s biq/ ) dan Pengaruhnya pada Makna
a. Prefiks hamzah ( ) : Prefiks hamzah memiliki fungsi yaitu:
1. Verba lampau ( / fi’l md ) dalam ul s maz d tambahan satu huruf:
= (-) + = / fa’ala/= (prefiks/as-s biq hamzah) = /af’ala/
Afiks hamzah pada verba ini memiliki fungsi dan makna yaitu: Membentuk kalimat intransitif ( /
l zim) menjadi kalimat transitif (
/muta’add / ). Contoh :
/karuma Ahmadu/ ‘Ahmad telah menjadi mulia.’ Kalimat ini tidak memerlukan objek. Kemudian ditambah morfem hamzah di awal menjadi seperti :
/akrama Ahmadu –l--dhaifa/ ’ Ahmad memuliakan tamu’.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Tamu kedudukannya sebagai objek ( /
maf’ l bih/ ). Penambahan
morfem hamzah pada kalimat akrama merubah makna verba /fi’l karama/’mulia’ menjadi ‘memuliakan’. Memasuki suatu tempat pada waktu tertentu. Contoh :
/ a şbaha -l-hujj ju ‘arafata/’ ‘ Para jama’ah haji itu memasuki Arafah pada waktu pagi’. Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/ şabaha/ ’pagi’ menjadi
/a şbaha/ memiliki makna memasuki pada waktu pagi. Bertujuan ke suatu tempat. Contoh :
/’araqa Muhammadun Masan/ ‘Ahmad menuju Iraq sore hari’. Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/’ Araqa/ ‘Iraq’ menjadi
/’araqa/ memiliki makna menuju Iraq. Menjadi sesuatu. Contoh:
/ aqfaza -l-baladu/ ’negeri itu menjadi kering’. Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/ qafaza/’ kering’ menjadi
/aqfaz/ memiliki makna menjadi kering.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Telah sampai waktunya. Contoh:
/ ah şada -l-zar’u/ ‘tanaman
Penambahan
morfem
hamzah
itu telah tiba masa panen’. pada
kalimat
/ha şada/’ panen’ menjadi
/ah şada/ memiliki makna telah tiba masa panen. 2. Membentuk kata ganti orang pertama pada verba masa kini ( /
fi’l
mud ri’ ). Contoh :
+ (-) = / yaf’alu/’dia sedang melakukan perbuatan’+ /an/ (prefiks hamzah) = /af’alu/’ saya sedang melakukan pekerjaan’. 3. Membentuk kalimat perintah ( fi’l amar ) untuk orang kedua laki-laki tunggal, Contoh :
+ ( _) = / yaf’alu/’ dia sedang melakukan pekerjaan’ + (prefiks hamzah) = /if’al / ‘ lakukanlah’
b. Prefiks hamzah, sin, ta , (- - ) terdapat pada:
Verba ul maz d tambahan tiga huruf yang memiliki makna: 1. Verba yang menunjukkan atas permintaan (
/a - alab)
Contoh :
+ ( ) = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ afara/’ dia mengampuni’+ (prefiks hamzah, sin, ta’ ) = /ista fara/’ dia meminta ampun’. Penambahan morfem hamzah , sin dan ta’ di awal kalimat
/ afara/’ dia
/ista fara/ memiliki makna meminta ampun. mengampuni’ menjadi Contoh :
+ ( ) = /nasakha/ ’ menulis’ + (prefiks hamzah, sin, ta’ ) = /istansakha/’ dia meminta tulis. Penambahan morfem hamzah, sin, ta di awal kalimat menjadi
/nasakha/ ’ menulis’
/istansakha/ memiliki makna meminta tulis.
Contoh :
+ () = /’af / ‘ memaafkan’ + (prefiks hamzah, sin, ta’ ) = /ista’f / ‘ meminta maaf’. Penambahan morfem hamzah, sin dan ta’ di awal kalimat
/’af / ‘ memaafkan’
menjadi /ista’f / memiliki makna meminta maaf. 2. Merubah nomina menjadi verba yang berarti perubahan, ( / a ş-Ş airurah) Contoh:
+( )= /hajarun/ ‘ batu’ + (prefiks hamzah, sin, ta) = /istrahjara/ ’menjadi batu Penambahan morfem hamzah, sin, ta di awal kalimat
/hajarun/ ‘ batu’ menjadi
/istrahjara/ memiliki makna menjadi batu. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
3. Meyakini sifat tertentu (/ ‘itiqd şifatusysyai’ ), Contoh :
+( ) = /hasuna/ ’ baik’+ ( prefiks hamzah, sin, ta) = /istahsana/ ’ menjadi baik’ Penambahan morfem hamzah, sin, ta di awal kalimat
/hasuna/ ’ baik’ menjadi
/istahsana/ memiliki makna menjadi baik. 4. Menunjukkan kekuatan atau kebesaran (al-quwwah), Contoh :
+( ) = besar’+ (prefiks hamzah, sin, ta) = /istakbara/ ’menjadikan besar’ /kabura/’ Penambahan morfem hamzah, sin, ta di awal kalimat
/kabura/’ besar’ menjadi
/istakbara/ memiliki makna ’menjadikan besar.
c. Prefiks hamzah, nun ( - -) memiliki fungsi pada :
Verba yang memberikan kesan terhadap hasil perbuatan ( /mu wa’ah). Contoh :
+ ( ..) = / kasara’/ pecah’ + (prefiks hamzah dan nun) = /inkasara/’ terpecahkan’ Penambahan morfem hamzah dan nun di awal kalimat
/ kasara’/ pecah’ menjadi
/inkasara/ memiliki makna terpecahkan.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
d. Prefiks nun () mempunyai fungsi sebagai :
Kata ganti orang pertama jamak pada verba masa kini ( /
fi’l mud ri’ ),
Contoh :
) = +( /yaf’alu/ ’dia sedang melakukan pekerjaan’+ (prefik s nun)= /naf’alu/ ‘kami sedang melakukan pekerjaan.’
e. Prefiks ta’ () digunakan pada :
Kata ganti orang kedua tunggal pada verba masa kini (/
fi’l mud ri’ )
Contoh:
+ () = / yaf’alu/ ‘dia melakukan pekerjaan’+ (prefiks ta’ ) = /taf’alu/ ’engkau Kata ganti orang ketiga tunggal perempuan pada verba masa kini (/
fi’l
mud ri’ ) Contoh :
+ ( )= / yaf’alu/ ‘dia melakukan pekerjaan’+ prefiks ta’ = /taf’alu/’ dia perempuan melakukan pekerjaan.’ Verba
ul si tambahan dua huruf, Contoh:
+ () =
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ fa’ala/ ‘ dia melakukan pekerjaan’+ prefiks ta’ = /tafa’ala/’ dia banyak melakukan pekerjaan.
tambahan satu huruf. Verba rub’ yy Contoh:
+ ( ) = / fa’lala/’ dia melakukan perbuatan’ + prefiks ta’ = /tafa’lala/’ dia benar-benar
melakukan pekerjaan.’
f. Prefiks ya’ () mempunyai fungsi sebagai :
Kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki pada masa kini ( / fi’l mud ri’ ), Contoh :
+ ( ) = / fa’ala/ ‘dia melakukan pekerjaan’+prefiks ya = / yaf’alu/’ dia melakukan pekerjaan.’
4.3.2 Analisis Sufiks ( /al-l hiq/ ) dan Pengaruhnya pada Makna a. Sufiks ta’ () terdapat pada :
Verba masa lampau (/
fi’l mud ri) yang menunjukkan pelakunya orang
/ hiya), ketiga perempuan tunggal ( Contoh:
+ () = / fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’ + sufiks ta’ = / fa’alat /’ dia perempuan telah melakukan perbuatan.’ Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Verba masa lampau (/
fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
kedua tunggal laki-laki (/ anta), Contoh :
+ () = / fa’ala/’ dia telah melakukan pekerjaan’+ sufiks ta’ = / fa’alta/’engkau perempuan telah melakukan pekerjaan.’ Verba masa lampau ( /
fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
/ anti) kedua perempuan tunggal ( Contoh:
+( ) = / fa’ala/’dia melakukan perbuatan’+ sufiks ta/ = / fa’alti/’engkau perempuan melakukan perbuatan.’ Verba masa lampau (
/fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
pertama tunggal ( /an) Contoh :
+ ( ) = /fa’ala/ ‘dia melakukan perbuatan’+ sufiks ta’ = /fa’altu/ ’ saya melakukan perbuatan.’ b. Sufiks alif () terdapat pada :
Verba masa lampau (
/ fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
/hum lilmu akkar ), ketiga laki-laki dual/ mu ann (
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+( )= / fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks alif =/ fa’al /’ dua orang laki-laki melakukan perbuatan.’ c. Sufiks alif, waw (-) terdapat pada :
Verba masa lampau (
/ fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
ketiga laki-laki jamak ( / hum), Contoh:
+()= / fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks waw dan alif = / fa’al /’ mereka laki-laki melakukan pekerjaan.’ d. Sufiks ta’, alif (- ) terdapat pada:
Verba masa lampau (
/ fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
/ hum lilmuanna ) , kedua perempuan dual ( Contoh:
+( )= / fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks ta ‘dan alif / = / fa’alat /’ dua orang perempuan telah melakukan pekerjaan.’ e. Sufiks nun () terdapat pada :
Verba masa lampau (
/ fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang
/hunna), ketiga perempuan jamak (
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+()= / fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’ + sufiks nun/= / fa’alna/’ mereka perempuan melakukan pekerjaan.’ f. Sufiks ta’, mim, alif (- - ) terdapat pada:
Verba masa lampau ( fi’l m d ) yang menunjukkan pelakunya orang kedua dual laki-
/antum lil mu akkar wal muanna ), laki dan perempuan ( Contoh :
+( ) = /fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks ta’, mim dan alif = / fa’altum/’ kamu berdua melakukan pekerjaan.’ g. Sufiks ta’, mim (- ) terdapat pada:
Verba masa lampau ( fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang kedua laki-laki jamak ( / antum), Contoh :
+( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’+ sufiks ta’ dan mim= / fa’altum/’ kamu laki-laki
melakukan pekerjaan.’ h. Sufiks ta’, nun syaddah (- ) terdapat pada :
Verba masa lampau (
/ fi’il md ) yang menunjukkan pelakunya orang
kedua perempuan jamak ( /antunna)
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh:
+( ) = /fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks ta’ dan nun syaddah= / fa’altunna/’ kamu perempuan melakukan pekerjaan.’ i. Sufiks nun, alif (- ) terdapat pada :
Verba masa lampau ( fi’l md ) yang menunjukkan pelakunya orang pertama jamak ( /nahnu), Contoh :
+( ) =
/ fa’ala/’ dia melakukan pekerjaan’+ sufiks nun dan alif = / fa’aln/’ kami melakukan
pekerjaan.’
4.3.3 Analisis infiks ( /az-ziy dah/ ) dan Pengaruhnya pada Makna a. Infiks alif () terdapat pada:
Verba ul tambahan satu huruf, Contoh :
+ ( ) = / f ’ala/ +infiks alif = / f ’ala/ Memiliki makna: a. Resiprokal ( / musyar kah/timbal -balik ).
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+ = / na şara /’ menolong’+ infiks alif = / nşara / ‘saling tolong-menolong’. Penambahan morfem alif pada kata kalimat
/ / na şara /’ menolong’ menjadi
/ memiliki makna saling tolong-menolong. Contoh:
+ = /qatala/ ’ membunuh’ + infiks alif = /qtala/’saling membunuh’ Penambahan morfem alif pada kata kalimat
/qatala/ ’ membunuh’ menjadi
/ memiliki makna saling berperang. b. Berturut-turut ( / al-muwl h), Contoh :
+ = / tabi’a/’ mengikut’+ infiks alif = /t ba’a/ ‘berturut-turut. Penambahan morfem alif pada kalimat
/tabi’a/ ’ mengikut’ menjadi / t ba’a/
berturut-turut.
4.3.4 Analisis Konfiks (
/as-s biq wa al-l h iq/) dan Pengaruhnya
pada Makna a. Konfiks alif, ta’ (-
) terdapat pada : verba ul maz d tambahan dua huruf,
Contoh :
+ () = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ fa’ala/ +konfiks alif dan ta’ = /ifta’ala/ Verba ini setelah mendapat imbuhan memiliki makna: a. Mengambil untuk menjadikan sesuatu ( / al-ittikh), Contoh:
+ () = khadima/ ‘ membantu’ + konfiks alif dan ta’ = /ikhtadama/ ‘ mengambil pembantu’. Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/khadima/‘ membantu’ menjadi
/ /ikhtadama/ memiliki makna mengambil sebagai pembantu. b. Interaktif ( / at-tasyruk ) Contoh :
+ () = / khalifa/’mengikuti’ + konfiks alif dan ta’ = /ikhtalafa/’ silih berganti’. Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/ khalifa/’mengikuti’ menjadi
/ikhtalafa/ memiliki makna silih berganti. c. Kesungguhan dan tuntutan ( / al-ijtihad wa a - alab), Contoh:
+ () = /kasaba/’berusaha’+ konfiks alif dan ta’ = /iktasaba/ ‘kesungguhan usaha’. Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/kasaba/’berusaha’ menjadi
//iktasaba/ memiliki makna kesungguhan usaha. d. Sesuatu yang kelihatan/nampak ( / al-izhr ).
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+ ( ) = /’azama/’besar’ + konfiks alif dan ta’ = /’itazama/ ‘nampak kebesarannya’. Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/’azama/’besar’ menjadi
/’itazama/ memiliki makna nampak kebesarannya’.
b. Konfiks ta’, alif (- ) terdapat pada verba ul maz d tambahan dua huruf,
Contoh :
+ ( ) / fa’ala/+konfiks ta’ dan alif = /taf ’ala/ Verba ini setelah mendapat imbuhan memiliki makna : a. Kepura-puraan ( / at-taz hur bilfi’l d na haq qatuhu). Contoh :
+( ) = / marida/’sakit’ + konfiks ta’ dan alif = / tamrada/ ‘pura-pura sakit’.
/ marida/’sakit’menjadi Penambahan morfem ta’ dan alif pada kalimat
/tamrada/ memiliki makna pura-pura sakit. b. Hasil pekerjaan yang dilakukan secara bertahap ( / hu şlu asy-
). syai’ tadr jan/ Contoh :
+( ) = / z da/’menambah’+ konfiks ta’ dan alif = /taz yada/ ‘semakin bertambah’. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem ta’ dan alif pada kalimat
/ z da/’menambah’ menjadi
/taz yada/ memiliki makna semakin bertambah. c. Pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan (interaktif) (
/ at-tasyr k baina nain fa ak ara), Contoh :
+ ( ) = /kha şama/’bertengkar’+ konfiks ta’ dan alif = /takhşama/’ saling bertengkar’. Penambahan morfem ta’ dan alif pada kalimat
/kha şama/’bertengkar’ menjadi
/takhşama/ memiliki makna saling bertengkar.
c. Konfiks hamzah, alif, lam fi’il yang menjadi syaddah (-) terdapat pada verba
ul s maz d tambahan dua huruf. Contoh :
+ () / fa’ala/+ konfiks alif dan lam = /if’alla/ . Verba ini setelah mendapat imbuhan memiliki makna yang berarti kekuatan atau kepekatan dan hanya berlaku pada verba yang berhubungan dengan warna. Contoh:
+ () = / bda/’ berwarna putih’ + konfiks alif dan lam fi’l syaddah + /ibyadda/ ‘sangat putih.’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem alif dan syaddah pada lam fi’l
// bda/’ berwarna putih’
/ibyadda/ memiliki makna sangat putih. menjadi d. Konfiks ya, alif, nun (--) terdapat pada verba masa kini ( /
fi’l
mud ri’’ ) yang menunjukkan orang ketiga dual laki-laki/mudzakar (
/hum
lilmu akkar ). Contoh :
+ ( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’ + konfiks ya dan nun = / yaf’al ni/ ‘dua orang lakilaki melakukan pekerjaan’.
e. Konfiks ya’, waw, nun (- - ) terdapat pada verba masa kini (/
fi’l
/ hum). mud ri’ ) yang menunjukkan orang ketiga jamak laki-laki ( Contoh:
+ ( ) = / fa’ala/ ’dia melakukan pekerjaan’ + konfiks ya, waw dan nun = /yaf’alna/’ mereka laki-laki melakukan pekerjaan’.
f. Konfiks ta’, alif, nun ( -
) terdapat pada verba masa kini (/ fi’l
mud ri’ ) yang menunjukkan orang ketiga perempuan as dual (
/ hum
lilmuanna ) Contoh:
+ ( ) = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ fa’ala/ ’dia melakukan pekerjaan’ + konfiks ta, alif dan nun = /taf’al ni/ ‘dua orang perempuan melakukan pekerjaan’. g. Konfiks ta’, waw,nun (- - ) terdapat pada verba masa kini (/
fi’l
mud ri’ ) yang menunjukkan orang kedua laki-laki jamak ) /antum). Contoh:
+ ( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’ + konfiks ta’ waw dan nun = /taf’al na/ ‘kamu laki-laki melakukan pekerjaan’. h. Konfiks ya’ nun (- ) terdapat pada verba masa kini (/
fi’l mud ri’ )
/ hunna). yang menunjukkan orang ketiga perempuan jamak ( Contoh :
+ ( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’+ konfiks ya dan nun = / yaf’alna/ ‘mereka perempuan melakukan pekerjaan’. i. Konfiks ta’ nun (- ) terdapat pada verba masa kini ((/
fi’l mud ri’ )
yang menunjukkan orang kedua perempuan jamak ( /antunna). Contoh :
+ ( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’ + konfiks ta dan nun = /taf’alna/’ kamu perempuan melakukan pekerjaan’. j. Konfiks ta’ ya, nun (-
- ) terdapat pada verba masa kini (/ fi’l
mud ri’ ) yang menunjukkan orang kedua perempuan tunggal ( /anti). Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh :
+ ( ) = / fa’ala/’dia melakukan pekerjaan’+ konfiks ta, ya’ dan nun =/taf’al na/ ‘engkau perempuan melakukan pekerjaan’.
4.4 Afiks ( Ahruf –l-ziy dah) pada Nomina /
/ ‘ism’
Afiks (ahruf-l-ziydah) yang berlaku pada ism (nomina) merupakan proses yang terjadi dari fi’l (verba) proses ini adakalanya berlaku pada prefiks/awalan ( /as-sbiq/). Infiks/ sisipan ( /az-ziydah/) maupun konfiks (
/as-sbiq wa al-l hiq/ ). Sama halnya dengan verba, afiksasi ini memberikan pengaruh pada makna yang dibentuknya.
4.4.1 Proses Afiksasi ism (Nomina) dari Bentuk Dasar fi’l (Verba)
4.4.1.1 Prefiks (as-sbiq) mim () Prefiks ini dibubuhkan pada
/ ism f ’il (nomina pelaku), dan/
ism maf’ l (nomina penderita)maupun ism mak n (nomina yang menyatakan tempat atau penunjuk tempat) yang dibentuk dari verba empat huruf, lima huruf, dan enam huruf ( ul maz d wa rub’ yy). a. Prefiks mim pada / ism f ’ il / (Nomina Pelaku).
Pembentukan nomina dari verba empat, lima maupun enam huruf pada ism f ’il (nomina pelaku) dibentuk dengan cara :
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Apabila verba bentuk dasarnya diawali dengan huruf hamzah (), maka hamzah tersebut diganti dengan prefiks mim () yang ber harakah dammah, sedangkan huruf sebelum akhir diberi harakah kasrah.
contoh :
/af’ala/ maka untuk
membentuk nomina pelaku, huruf hamzah diganti dengan huruf mim yang ber harakah dammah dan huruf sebelum akhir diberi harakah kasrah sehingga menjadi
/muf’ilun/ artinya orang yang melakukan pekerjaan. Prosesnya dapat
dilihat sebagai berikut :
+ =
/af’ala/+ prefiks mim () = /muf’ilun/
Untuk kata kerja lima huruf yang diawali dengan hamzah pola
/infa’ala/,
/ifta’ala/, / if’alla / pembentukan ism f ’il (nomina pelakunya) adalah dengan mengganti hamzah tersebut dengan mim yang
ber harakah dammah dan
huruf terakhir diberi baris kasrah. Prosesnya sebagai berikut:
+ = / infa’ala/ + prefiks mim = /munfa’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ infa’ala/
menjadi /munfa’ilun/ dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ = / ifta’ala/ + prefiks mim = /mufta’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ ifta’ala/
menjadi /mufta’ilun/ dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ = / if’alla/ + prefiks mim = /mufa’illun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/if’alla/ menjadi
/ mufa’illun / dengan baris kasrah sebelum akhir.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Pembentukan ism dari kata kerja enam huruf yang diawali dengan hamzah yaitu
pola
/istaf’ala/, /if’aw’ala/, /if’awwala/,
/if’ lla/, /if’anlala/,
/if’allala/ juga dibentuk dengan mengganti huruf
hamzah tersebut dengan prefiks / sbiq mim () yang ber harakah dammah dan huruf sebelum akhir ber harakah kasrah. proses pembentukannya adalah:
+ = /istaf’ala/ + prefiks mim = /mustaf’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/istaf’ala/
menjadi /mustaf’ilun/ dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ + /if’aw’ala/ + prefiks mim = /mufa’awwilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/if’aw’ala/
menjadi / muf’awwilun / dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ = /if’awwala/ +prefiks mim = /mufa’awwilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/if’awwala/
menjadi / mufa’awwilun / dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ = /if’ lla/ prefiks mim = /mufa’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat / if’ lla / menjadi
/ mufa’ilun / dengan baris kasrah sebelum akhir. - Apabila kata kerja ( fi’l ) bentuk dasarnya selain hamzah maka pembentukan ism yang berafiks dapat dibentuk dengan menambahkan prefiks/ sbiq mim untuk ism f ’il (nomina pelaku) yang berharakah dammah dan huruf sebelum akhirnya berbaris kasrah. Pembentukan prefiks mim pada ism dari kata kerja ( fi’l ) yang terdiri dari empat huruf prosesnya sebagai berikut: Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
+ = / f ’ala/ prefiks mim = /muf ’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat / f ’ala / menjadi / / dengan baris kasrah sebelum akhir.
+ = / fa’ala/ prefiks mim = /mufa’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/if’ lla/ menjadi
/ mufa’ilun / dengan baris kasrah sebelum akhir. + = /tafa’ala/ prefiks mim = /mutafa’ilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat /tafa’ala/ menjadi
/ mutafa’ilun / dengan baris kasrah sebelum akhir. + = / tafa’lala/ prefiks mim = / mutafa’lilun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/tafa’lala/
menjadi / mutafa’lilun / dengan baris kasrah sebelum akhir. Di antara contoh-contoh sesuai dengan wazan di atas adalah sebagai berikut:
+ = /darasa/’belajar’ + prefiks mim = /mudarrisun/ ‘guru laki-laki’ Penambahan morfem mim pada kalimat
/darasa/’belajar’ menjadi
/mudarrisun/ yang mengandung makna seorang guru laki-laki
+ = /’allama/ ’ mengajar’ + prefiks mim = /mua’allimun/’ pengajar laki-laki’ Penambahan morfem mim pada kalimat
/’allama/ ’ mengajar’ menjadi
/mua’allimun/ yang mengandung makna seorang pengajar laki-laki.
+ + Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/akrama/ ’ memuliakan’ + prefiks mim = /mukrimun/ ’orang yang mendapat kemuliaan’ Penambahan morfem mim pada kalimat
/akrama/ ’ memuliakan’ menjadi
/mukrimun/ ’orang yang menandung makna orang yang mendapat kemuliaan. + = /ista afara/ ‘meminta ampun’ + prefiks mim = /musta firun/ ’ orang yang meminta ampun’ Penambahan
morfem
mim
pada
kalimat
/ista afara/ ‘meminta
ampun’menjadi /musta firun/ ’ orang yang meminta ampun.
b. Prefiks mim pada / ism maf’ l / (Nomina Penderita).
Proses pembentukan ism maf’ l (nomina penderita)dengan menambahkan mim yang berharakah dammah di awal kalimat dan huruf terakhirnya berbaris fathah. Untuk verba ( fi’l ) yang terdiri dari empat huruf
dan di awali hamzah maka
pembentukannya adalah :
+ = /af’ala/ prefiks mim = /muf’alun/ Untuk kata kerja lima huruf yang diawali dengan hamzah pola
/infa’ala/,
/ifta’ala/, / if’alla / pembentukan ism maf’ l (nomina penderita) adalah dengan mengganti hamzah tersebut dengan mim yang
ber harakah dammah dan
huruf terakhir diberi baris fathah. Prosesnya sebagai berikut:
+ = / infa’ala/ + prefiks mim = /munfa’alun/
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/infa’ala/
menjadi /munfa’alun/ dengan baris fathah sebelum akhir.
+ = / ifta’ala/ + prefiks mim = /mufta’alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ ifta’ala /
menjadi / mufta’alun / dengan baris fathah sebelum akhir.
+ = / if’alla/ + prefiks mim = /mufa’allun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat / if’alla / menjadi
/ mufa’allun / dengan baris fathah sebelum akhir. Pembentukan ism dari kata kerja enam huruf yang diawali dengan hamzah yaitu
pola
/istaf’ala/, /if’aw’ala/, /if’awwala/,
/if’ lla/, /if’anlala/,
/if’allala/ juga dibentuk dengan mengganti huruf
hamzah tersebut dengan prefiks / sbiq mim () yang ber harakah dammah dan huruf sebelum akhir ber harakah fathah proses pembentukannya adalah:
+ = /istaf’ala/ + prefiks mim = /mustaf’alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ istaf’ala//
menjadi / mustaf’alun / dengan baris fathah sebelum akhir.
+ + /if’aw’ala/ + prefiks mim = /mufa’aw ‘alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ if’aw’ala /
menjadi / mufa’aw ‘alun / dengan baris fathah sebelum akhir.
+ = /if’awwala/ +prefiks mim = /mufa’awwalun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ if’awwala /
menjadi /mufa’awwalun / dengan baris fathah sebelum akhir. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
+ = /if’ lla/ prefiks mim = /mufa’alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat / if’ lla / menjadi
/ mufa’alun / dengan baris fathah sebelum akhir. Apabila kata kerja ( fi’l ) bentuk dasarnya selain hamzah maka pembentukan ism yang berafiks dapat dibentuk dengan menambahkan prefiks/ sbiq mim untuk ism maf’ l (nomina penderita) yang berharakah dammah dan huruf sebelum akhirnya berbaris fathah. Pembentukan prefiks mim pada ism dari kata kerja ( fi’l ) yang terdiri dari empat huruf prosesnya sebagai berikut:
+ = / f ’ala/ prefiks mim = /muf ’alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat menjadi
/ f ’ala /
/ muf ’alun / dengan baris fathah sebelum akhir. + = / fa’ala/ prefiks mim = /mufa’alun/
Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ fa’ala// menjadi
/ mufa’alun / dengan baris fathah sebelum akhir. + = /tafa’ala/ prefiks mim = /mutafa’alun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ tafa’ala/
menjadi / mutafa’alun / dengan baris fathah sebelum akhir.
+ = / tafa’lala/ prefiks mim = / mutafa’lalun/ Penambahan morfem mim berharakah dommah di awal kalimat
/ tafa’lala /
menjadi / mutafa’lalun/ dengan baris fathah sebelum akhir.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
c. Prefiks mim pada / ism mak n / (Nomina Penunjuk Tempat)
Pembentukan nomina penunjuk tempat dari fi’l (verba) tiga huruf, empat huruf dan enam huruf dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut : Apabila fi’l bentuk dasarnya terdiri dari tiga huruf dan ‘ain fi’l nya (huruf kedua) pada fi’l mud ri’ (verba kala kini) berharakah dammah (pola
/ yaf’ulu/ ), maka
huruf ya’ di awal fi’l mud ri’ diganti dengan prefiks mim yang berharakah fathah dan huruf sebelum akhirnya berbaris fathah sehingga menjadi
/ maf’alun/.
Contoh :
- + = /kataba/ ’
menulis’
/ yaktubu/‘dammah
‘ain
mud ri’
+
prefiks
mim
=
/maktabun/ ’tempat menulis’ Penambahan morfem mim di awal kalimat / ’ menulis’ dalam bentuk fi’l mud ri’ menjadi /maktabun/ yang mengandung makna tempat menulis. Apabila fi’l bentuk dasarnya terdiri dari tiga huruf dan ‘ain fi’l nya (huruf kedua) pada fi’l mud ri’ (verba kala kini) berharakah fathah (pola
/ yaf’alu/ ), maka
pembentukannya adalah dengan mengganti huruf ya’ di awal fi’l mud ri’ (verba kala kini) dengan prefiks mim yang berharakah fathah sehingga menjadi / /maf’alun/. Contoh :
– + = / la’iba/’bermain’ - / yal’abu/ ‘fathah ‘ain mud ri’/+ prefiks mim = /mal’abun/’tempat
bermain’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem mim di awal kalimat bentuk fi’l mud ri’ menjadi
/ yal’abu/ ’bermain’ dalam
/mal’abun/ yang mengandung makna tempat
bermain. Apabila fi’l bentuk dasarnya terdiri dari tiga huruf dan ‘ain fi’l nya (huruf kedua) pada fi’l mud ri’ (verba kala kini) berharakah kasrah (pola
/ yaf’ilu/ ), maka
pembentukannya juga hanya dengan mengganti huruf ya/ / pada ain fi’l mud ri’ (verba kala kini) dengan prefiks /mim/ yang berharakah fathah sehingga menjadi /maf’ilun/. Contoh :
– + = /nazala/ ‘singgah’/- yanzulu/ kasru ‘ain mud ri’/baris bawah’ain mud ri’ / + prefiks mim = /manzilun/’rumah’ Penambahan morfem mim di awal kalimat
/ ‘singgah’/ dalam bentuk fi’l
mud ri’ menjadi /manzilun/ yang mengandung makna rumah. - Apabila verba bentuk dasar lebih dari tiga huruf (empat, lima atau enam huruf) baik diawali hamzah ataupun selain hamzah, maka pembentukan ism penunjuk tempatnya sama dengan pembentukan ism maf’ l (nomina penderita). Oleh karena itu, untuk membedakan antara keduanya haruslah dilihat berdasarkan konteks kalimatnya ( siyq al-kal m). Contoh:
- + =
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/istasyf / ’mengobati’- / yastasyf / + prefiks mim pada fi’l mud ri’ = mustasyf / ’rumah sakit’
/ yastasyf /’mengobati’ dengan Penambahan morfem mim di awal kalimat memberi baris fathah sebelum akhirnya menjadi
/mustasyf / yang
mengandung makna rumah sakit.
4.4.1.2 Infiks (az-ziydah) alif () Infiks (az- ziydah) yang ditambahkan pada bentuk dasar kata kerja dalam proses afiksasi ism dalam bahasa Arab dibubuhkan pada nomina pelaku (/
ism f ’il ) yang dibentuk dari kata kerja /fi’l tiga huruf. Penambahan infiks ini terletak antara huruf pertama dan kedua dari bentuk dasar fi’l /kata kerja tersebut. Adapun huruf sebelum akhirnya berharakah kasrah, sehingga menjadi
/
f ’ilun/. Contoh 1 :
+ = /qara’a/ ‘ membaca’+infiks alif = /qri’un/’pembaca’ Penambahan morfem alif pada kalimat
/qara’a/ ‘ membaca’ menjadi
/qri’un/ yang mengandung makna pembaca. Contoh 2 :
+ = /na ara/’ menolong’ + infiks alif = /nirun/ ’penolong’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/na ara/’ menolong’ menjadi
Penambahan morfem alif pada kalimat
/nirun/ yang mengandung makna penolong. Contoh 3 :
+ = /kataba/ ’menulis’ + infiks alif = /k tibun/ ’penulis’ Penambahan morfem alif pada kalimat
/kataba/ ’menulis’ menjadi
/k tibun/ ’yang mengandung makna penulis. Contoh 4 :
+ = / safara/ ’ berpergian’ + infiks alif = / s firun/ ’ orang yang berpergian’ Penambahan morfem alif pada kalimat
/ safara/ ’ berpergian’ menjadi
/ s firun/ ’yang mengandung makna orang yang berpergian. Apabila huruf kedua bentuk dasar terjadi pergantian huruf alif, waw, dan ya’ (harf -l-‘illat ) dengan huruf yang sama, maka huruf kedua pada ism f ’il (nomina pelaku) diganti dengan hamzah. Contoh 1 :
Kalimat
/ba’ /
/b’I’un/
‘berjualan’
‘penjual’
/ba’a/’ menjual’ terdapat fonem alif di tengah kalimat kemudian diganti
fonem hamzah pada bentuk ism f ’il karena fonem alif merupakan salah satu harf – l- ‘illat sehingga menjadi /b’iun/ yang mengandung makna pembeli. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh 2 :
/ şma/
/ şimun/
‘berpuasa’ Kalimat
‘ orang yang berpuasa’
/ şma/ ’berpuasa’ terdapat fonem alif di tengah kalimat kemudian
diganti fonem hamzah pada bentuk ism f ’il karena fonem alif merupakan salah satu harf-l- ‘illat sehingga menjadi
/ ş’imun/yang mengandung makna orang yang
berpuasa. Apabila tidak ada pergantian huruf (harf -l-‘illat dengan (harf -l-‘illat ), maka pada ism f ’il (nomina pelaku) tidak ada pergantian konsonan. Contoh 1 :
/ayisa/
/ yisun/
‘putus asa’
‘orang yang putus asa’
Pada kalimat di atas morfem ya’ pada verba /ayisa/ ‘putus asa’ merupakan harfl-illat tetapi tidak mengalami pergantian dan menjadi / yisun/yang mengandung makna orang yang berputus asa. Contoh 2 :
/‘a wira/
/wirun /
‘buta’
‘orang yang buta’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Pada kalimat di atas morfem waw pada verba
/‘a wira/‘buta’ wira/‘buta’ merupakan harf-l-
illat tetapi tidak mengalami pergantian dan menjadi /wirun /‘orang yang buta’. Oleh sebab itu, pergantian huruf pada ism f ’il mengikuti pergantian huruf pada bentuk dasar kata kerja. Dengan kata lain, jika pada fi’l pada fi’l /kata /kata kerja dasar terdapat pergantian huruf maka pada pa da nomina pelaku pelak u (ism (ism f ’il ) ’il ) juga terjadi pergantian huruf. Penambahan infiks/ ziydah alif ini pada kata kerja dasar tiga huruf dengan menganti harakah huruf sebelum akhir mengubah identitas leksikal disertai perubahan status kategorial dan berfungsi untuk membentuk nomina deverbal (ism (ism f ’il ). ).
4.4.1.3 Konfiks (as-s (as-sbiq wa al-l hiq) hiq) mim dan ta’ marbtah (- ) Konfiks yang ditambahkan pada bentuk dasar dalam nomina /ism /ism bahasa Arab adalah konfiks (mim (mim dan ta’ marbtah / - ). Konfiks mim dan ta’ marbtah ini dibubuhkan pada ism yang menunjukkan alat. Pembentukan ism yang menunjukkan alat dengan konfiks ini dibentuk dengan cara mengganti prefiks ya’ prefiks ya’ pada pada fi’l fi’l mud mud ri’ dengan prefiks mim yang berharakah kasrah serta huruf kedua dan huruf ketiga. Bentuk dasarnya diberi harakah fathah dan sesudah huruf ketiga bentuk dasarnya tersebut ditambahkan
ta’ marbtah sehingga menjadi
/mif’alatun/. mif’alatun/.
Sebagaimana halnya ism yang menunjukkan alat dengan pola /mif’alun/ mif’alun/ , maka pola
/mif’alatun/ mif’alatun/ ini juga tidak ditentukan adanya ketentuan tentang fi’l tentang fi’l yang
dibentuk dengan pola ini.
Penambahan konfiks mim dan’ dan’ ta’ marbtah / -
mengubah identitas leksikal disertai perubahan status kategorial nomina deverbal. Contoh-contoh yang berhubungan dengan wazan di atas : Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh 1:
+ - = /kanasa/’ menyapu’ kanasa/’ menyapu’ +konfiks mim dan ta’ marbutah = /miknasatun/ /miknasatun/ ’sapu’ ’sapu’ Penambahan morfem mim dan ta’ marbutah pada kalimat menjadi
/kanasa/ ‘menyapu’ kanasa/ ‘menyapu’
/miknasatun/ yang miknasatun/ yang mengandung makna sapu.
Contoh 2 :
+ - = /la’iqa/ ’ menyedok’ + prefiks mim dan ta’ marbutah = /mil’aqatun/ /mil’aqatun/ ‘sendok’ ‘sendok’ Penambahan morfem mim dan ta’ marbutah pada kalimat
/ ‘menyedok’ menjadi
/mil’aqatun/ yang mil’aqatun/ yang mengandung makna sendok. Contoh 3 :
+ = araqa/ raqun/ / araqa/ ‘ memalu/ + prefiks mim dan ta’ marbutah = /mi /mi raqun/ ‘ palu’ araqa/ Penambahan morfem mim dan ta’ marbutah pada kalimat / araqa/ ‘ memalu/ menjadi /mi raqatun/ yang yang mengandung makna palu. raqatun/ Contoh 4 :
+ - = /r ha/ ’berangin’ ’berangin’ + prefiks mim dan ta’ marbutah =/mirwahatun/ ’kipas ’kipas angin’ Penambahan morfem mim dan ta’ marbutah pada kalimat
/ r ha/ ’berangin’ ’berangin’
menjadi / mirwahatun / yang yang mengandung makna kipas angin.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.4.1.4 Konfiks (as-s (as-sbiq wa al-l hiq ) mim dan waw (-) Adapun yang dimaksud dengan gabungan afiks mim
dan waw
adalah
penambahan huruf mim huruf mim di awal dan huruf waw huruf waw di tengah kalimat. Gabungan afiks ini dibubuhkan pada ism maf’ l (nomina penderita) yang dibentuk dari fi’l dari fi’l tiga huruf. Pembentukan ism maf’ l (nomina penderita) dari fi’l tiga huruf dibentuk cara menambahkan prefiks mim yang berharakah fathah berharakah fathah serta huruf kedua bentuk dasar (‘ain fi’l ) diberi harakah dammah serta di antara huruf kedua dan huruf akhir diberi sisipan huruf waw huruf waw berharakah berharakah suk suk n sehingga menjadi : /maf’ lun/. lun/. Contoh 1 :
+ - = /našara/’menolong’ + našara/’menolong’ + konfiks mim dan waw = /manš /manš run/’ditolong’ run/’ditolong’ Penambahan morfem mim dan waw pada waw pada kalimat /našara/’menolong’ menjadi našara/’menolong’ menjadi
/manš run/ run/ yang mengandung makna orang yang ditolong. Contoh 2 :
+ - = /akha a/’ mengambil’ + konfiks mim dan waw = /makhun/ ’ yang diambil’ Penambahan morfem mim dan waw pada waw pada kalimat
/akha a/’ mengambil’ menjadi
/makhun/ yang un/ yang mengandung makna sesuatu yang diambil. Contoh 3 :
+ - = / fahima/’mengerti’ fahima/’mengerti’ + konfiks mim dan waw = /mafh /mafhmun/’yang mun/’yang dimengerti’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem mim dan waw pada kalimat
/ fahima/’mengerti’menjadi
/mafhmun/yang mengandung makna sesuatu yang dimengerti. Contoh 4 :
+ - = /habba/’mencintai’ + konfiks mim dan waw = /mahbbun/’ yang dicintai’ Penambahan morfem mim dan waw pada kalimat
habba/’mencintai’ menjadi
/mahbbun/yang berarti sesuatu yang dicintai. Apabila pada bentuk dasar huruf kedua (‘ain fi’l ) berupa huruf alif sebagai penganti huruf / ya’ / misalnya :
/b’a/ yang asalnya /baya’a/, maka pada
ism maf’ l dibuang harakah ya’ tersebut dan dikasrahkan huruf sebelumnya sehingga menjadi
/maby’un/ menjadi /mab ’un/. Penambahan konfiks mim dan
waw pada fi’l tiga huruf mengubah identitas leksikal disertai perubahan status kategorial dan berfungsi untuk membentuk nomina deverbal.
4.4.1.5 Konfiks (as-sbiq wa al-l hiq) mim dan alif (- ) Konfiks mim dan alif merupakan penambahan mim di awal dan alif di tengah kata. Konfiks mim dan alif ini dibubuhkan pada ism yang menunjukkan alat. Pembentukan ism yang menunjukkan alat dengan konfiks mim dan alif dengan cara menambahkan prefiks mim yang berharakah kasrah dan diantara huruf kedua dan huruf ketiga diberi tambahan alif serta huruf kedua bentuk dasarnya diberi harakah fathah sehingga menjadi
/mif’ lun/. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya,
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh 1 :
+ - = / fataha/’ membuka’+ konfiks mim dan alif = /mift hun/’kunci’ Penambahan morfem mim dan alif pada kalimat
/ fataha/’ membuka’ menjadi
/mift hun/yang mengandung makna kunci. Contoh 2 :
+ - = /wazana/ ’menimbang’ + konfiks mim dan alif =/m z nun/ ’timbangan’ Penambahan morfem mim dan alif pada kalimat /wazana/ ’menimbang’ menjadi
/m z nun/ yang mengandung makna timbangan Contoh 3 :
+ - = / aqaba/ ‘melubangi/konfiks mim dan alif =/mi qbun/ ’alat melubangi (bor)’ Penambahan morfem mim dan alif pada kalimat
/ aqaba/ ‘melubang menjadi
mi qbun/ yang mengandung makna alat melubangi (bor). Contoh 4:
+ - = / ’a/’tersiar’ konfiks mim dan alif =/mi y’un/ ’mikrofon’. Penambahan morfem mim dan alif
pada kalimat
/ ’a/’tersiar’
menjadi
/ mi y’un / yang
mengandung makna mikrofon.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
4.4.2 Proses Afiksasi ism (Nomina) dari Bentuk Dasar Adjektiva
4.4.2.1 Prefiks (as-sbiq) hamzah () Prefiks hamzah ini berlaku pada
/
ism tafdh l/ yang
menunjukkan perbandingan dua benda dimana salah satu dari yang dibandingkan itu memiliki kelebihan. (Na’mah : tt , 185). Contoh 1 : Hamzah + (Adj) = N
+ = Prefiks hamzah + /kab run/’ besar ’ = /akbaru/’ yang lebih besar’ Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/kab run/ ’ besar’ menjadi
/akbaru/ ’ yang memiliki makna sangat besar’ Contoh 2 : Hamzah + (Adj) = N
+ = Prefiks hamzah + /kar m /’ mulia’ =/akrama/’ yang lebih mulia’ Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/kar m/’ mulia’ menjadi
/akrama/ yang memiliki makna sangat mulia. Contoh 3 : Hamzah + (Adj) = N
+ = Prefiks hamzah +/ şa r/’ kecil’ = /a ş ar / ’sangat kecil’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/ şa r/’ kecil’ menjadi
/a ş ar / yang memiliki makna sangat kecil. Contoh 4 : Hamzah + (Adj) = N
+ = Prefiks hamzah + / jam l/ ’cantik’ = /ajmal /’ sangat cantik’ Penambahan morfem hamzah di awal kalimat
/ jam l /’cantik’ menjadi
/ajmal / yang memiliki makna sangat cantik.
4.4.2.2 Infiksasi ( az-ziydah) alif () Infiks hamzah berlaku pada ism yang termasuk dalam kategori
/ şifah musyabbahah/ yang terdiri dari beberapa wazan. Salah satu dari wazan dari şifah musyabbahah ini ada yang mendapat tambahan huruf ziydah alif. Contoh 1 : (Adj)+Alif + = N
+ = / jabana/ ‘takut’ + infiks alif = / jabnun/ ‘penakut’ Penambahan morfem alif di tengah kalimat
/ jabana/’ takut’ menjadi
/ jabnun/ yang memiliki makna penakut. Contoh 2 : (Adj)+Alif + = N
+ = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ syaja’ / ‘berani’ + infiks alif = / syuj’un/’ pemberani’ Penambahan morfem alif di tengah kalimat
/ syaja’a/’ berani’ menjadi
/ syuj’un/ memiliki makna pemberani.
4.4.3 Proses Afiksasi ism (Nomina) dari Bentuk Dasar ism
4.4.3.1 Sufiks( al-l hiq) ya’ musyaddadah Sufiks ini berlaku pada kata benda yang diikuti dengan huruf ya yang ber tasyd d yang dikenal dengan istilah ya’nisbah, yaitu huruf ya yang berfungsi untuk menunjukkan hubungan kebendaan dan suku bangsa. Contoh 1 :
+ = /insn/’manusia’ + sufiks ya’ musyaddadah + /insniyyah/’kemanusian’ Penambahan morfem ya’ musyaddadah di akhir kalimat
/insn/’manusia’
menjadi /insniyyah/ yang memiliki makna kemanusian. Contoh 2 :
+ = /ind nisiy/’ negara Indonesia’+ sufiks ya’ musyaddadah + /ind nisiyyun/’bangsa
Indonesia.’ Penambahan morfem ya’ musyaddadah
di akhir kalimat
/ind nisiy/’ negara Indonesia’ menjadi /ind nisiyyun/ yang memiliki makna
bangsa Indonesia. Contoh 3 :
+ = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/’ilmun/ ’pengetahuan’ + sufiks ya’ musyaddadah + /’ilm yyun/ ‘bersifat keilmuan’ Penambahan morfem ya’ musyaddadah di akhir kalimat menjadi
’ilmun/ ’pengetahuan’
/’ilm yyun/ ‘bersifat keilmuan’
Contoh 4:
+ = / araba/ ‘barat + sufiks ya’ musyaddadah = / arb yyun/’ bersifat kebaratan’. Penambahan morfem ya’ musyaddadah di akhir kalimat
/ araba/ ‘barat menjadi
/ arb yyun/ memiliki makna bersifat kebaratan.
4.4.3.2 Konfiksasi ( as-sbiq wa al-l hiq) alif dan nun (- ) Konfiks ini ditambahkan pada bentuk dasar nomina (ism) tunggal, maka tambahan alif dan nun tersebut akan menjadi dual ( / mu ann), yaitu ism (nomina)yang menunjukkan dua. Proses afiksasinya dilakukan di akhir ism tunggal tersebut. Contoh 1 :
+ - = /kit bun /’ sebuah buku’ + konfiks alif dan nun = /kit bni/’ dua buah buku’ Penambahan morfem alif dan nun pada akhir kalimat
/kit bun/ ’buku’ menjadi
/kit bni/’ yang mengandung makna dua buah buku.’ Contoh 2 :
+ - = / sayyratun/’ sebuah mobil’ + konfiks alif dan ta’ = / sayyrat ni/’ dua buah mobil’ Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem alif dan nun pada akhir kalimat
sayyratun/’ sebuah
mobil’ menjadi / sayyrat ni / yang mengandung makna dua buah mobil.’ Contoh 3 :
+ - = /rajulun/’ seorang laki-laki/+ konfiks alif dan ta’ = /rajul ni/’dua orang laki-laki’ Penambahan morfem alif dan nun pada akhir kalimat laki’ menjadi
/rajulun/’ seorang laki-
/rajul ni/yang mengandung makna dua orang laki-laki.
Contoh 4 :
+ - = /baitun/’sebuah rumah’ + konfiks alif dan ta’ = /bait ni/’dua buah rumah’ Penambahan morfem alif dan nun pada akhir kalimat
/baitun/’sebuah rumah’
menjadi /yang mengandung makna dua buah rumah.
4.4.3.3 Konfiksasi (as-sbiq wa al- l hiq) waw dan nun (- ) Dalam bahasa Arab pembentukan jamak ada tiga, pertama
/ jama’mu akkar-l- slim/’ jamak laki-laki’ , kedua, / jama’ muanna –l-slim/’ jamak perempuan’, ketiga,
/
jama’ taks r. Adapun jamak
mu akkar-l-slim adalah jamak yang menunjukkan jamak untuk laki-laki dengan menambahkan waw dan nun pada akhir ism (nomina) tunggalnya. Contoh 1 :
+ - =
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/ şimun/’seorang laki-laki yang berpuasa’ + konfiks waw dan nun = / şimna/ ‘beberapa laki-laki yang berpuasa’ Penambahan morfem waw dan nun pada kalimat
/ şimun/’seorang laki-laki
yang berpuasa’ menjadi / şimna/ beberapa orang laki-laki yang berpuasa. Contoh 2 :
+ – = /mudarrisun/’ seorang guru laki-laki’ + konfiks waw dan nun = /mudarrisna/ ‘ beberapa orang guru laki-laki’ Penambahan morfem waw dan nun pada kalimat laki-laki’ menjadi
/mudarrisun/’ seorang guru
/mudarrisna/ yang mengandung makna beberapa orang
guru laki-laki. Contoh 3 :
+ - = /n jihun/’ seorang laki-laki yang sukses’ + konfiks waw dan nun = /n jihna/ ‘beberapa laki-laki yang sukses’ Penambahan morfem waw dan nun pada kalimat yang sukses’ menjadi
/n jihun/’ seorang laki-laki
/n jihna/ yang mengandung makna beberapa laki-laki
yang sukses. Contoh 4 :
+ - = /l ji’un/ ‘seorang pengungsi’ laki-laki + konfiks waw dan nun = /l ji’ na/’ beberapa pengungsi laki
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem waw dan nun pada kalimat laki-laki menjadi
/l ji’un/ ‘seorang pengungsi’
/l ji’ na/yang mengandung makna beberapa pengungsi
laki.
4.4.3.4 Konfiksasi (as-sbiq wa al-l hiq) ya’ dan nun (- ) Proses afiksasi ya’ dan nun
ini belaku juga pada ism (nomina) yang
menunjukkan mušann dalam status nasab dan kasrah (posisi tempat ‘irab yang mewajibkan baris kasrah atau fathah. Selain pada mušann , konfiks ya dan nun juga berlaku pada
/ jamak mu akkar slim yang berada dalam status nasab
dan kasrah seperti pada mušann. Namun bedanya kalau pada mušann sebelum huruf ya’ berbaris fathah sedangkan pada
/ jamak mu akkar slim
sebelum huruf ya’ berbaris kasrah . Contoh 1 :
+ – = /k tibun/’ seorang penulis laki-laki’ + konfiks ya’ dan nun = / katibaini/’dua orang penulis laki-laki’ Penambahan morfem ya’ dan nun pada kalimat
/k tibun/’ seorang penulis laki-
laki’ menjadi / katibaini/ yang mengandung makna dua orang penulis laki-laki. Contoh 2 :
+ – = /mu bikhatun /’seorang koki perempuan ’ + konfiks ya’ dan ‘nun’ = /mu bikhataini/ ’dua orang koki perempuan’ Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem ya’ dan nun pada kalimat perempuan menjadi
/mu bikhatun /’seorang koki
/mu bikhataini/ yang mengandung makna dua orang
koki perempuan. Contoh 3 :
+ – = /mudarrisun/’ seorang guru laki-laki’ + konfiks ya’ dan nun = /mudarris na/’ beberapa orang guru laki-laki’ Penambahan morfem ya’ dan nun pada kalimat laki’ menjadi
/mudarrisun/’ seorang guru laki-
/mudarris na/’ yang mengandung makna beberapa orang guru
laki-laki. Contoh 4 :
+ - = /muhandisun/ ’seorang engineer laki-laki ’ konfiks ya’ dan nun =
/muhandis na/ ’beberapa orang engineer laki-laki’ Penambahan morfem ya’ dan nun pada kalimat laki-laki ’ menjadi
/muhandisun/ ’seorang engineer
/muhandis na/ yang mengandung makna beberapa orang
engineer laki-laki.
4.4.3.5 Konfiksasi (as-sbiq wa al- l hiq) alif dan ta’ (- ) Konfiks alif dan ta’ berlaku pada jamak muannaš-l- slim yaitu dengan menambahkan
afiks
di
akhir
dari
ism
(nomina)
tunggal.
Dalam
proses
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
pengimbuhannya, apabila huruf terakhir
pada ism tersebut terdapat huruf ta’ maka
huruf ta’ nya dibuang terlebih dahulu, kemudian langsung dibubuhi afiks alif dan ta’ . Contoh 1 :
+ - = /libatun/ ‘ seorang mahasiswi’ + konfiks alif dan ta’ = /libtun/’beberapa orang mahasiswi’ Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat mahasiswi’ menjadi
/libatun/
‘ seorang
/libtun/yang mengandung makna beberapa orang
mahasiswi. Contoh 2 :
+ - = /muslimatun/’ seorang muslimah’ + konfiks alif dan ta’ = /muslimtun/’beberapa orang muslimah’ Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat muslimah’ menjadi
/muslimatun/’ seorang
/muslimtun/yang mengandung makna beberapa orang
muslimah. Contoh 3 :
+ - = /Tilpn/’sebuah telepon’ + konfiks alif dan ta’ = /tilpnt /’ beberapa buah telepon’ Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/Tilpn/’sebuah telepon’
menjadi /tilpnt / yang mengandung makna beberapa buah telepon. Contoh 4 :
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
+ - = /Sidiyyun/’ sebuah cd’ + konfiks alif dan ta’ = / sidiyyt /’ beberapa buah cd’ Penambahan morfem alif dan ta’ pada kalimat
/Sidiyyun/’ sebuah cd’ menjadi
/ sidiyyt / yang mengandung makna beberapa buah cd.
4.5 Makna Gramatikal ( / ardun ma’naw /) Afiksasi Pada Ism
Makna gramatikal ( gramatical meaning ) hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya hubungan antara kata dengan kata lain dalam frase atau klausa (Kridalaksana, 2001 : 132). Dalam bahasa Arab makna gramatikal disebut dengan istilah / / ardun ma’naw / ‘makna gramatikal’. (Ys n, 1996 : 79).
4.5.1 Makna Gramatikal (
/ ardun ma’naw /)Afiksasi ism (Nomina)
dari Bentuk Dasar fi’l (Verba)
4.5.1.1 Prefiks (as-sbiq) mim Prefiks (as-sbiq) mim apabila
bergabung dengan bentuk dasar dan
membentuk nomina deverbal (kata benda yang terbentuk dari kata kerja), maka gabungan tersebut menyatakan lima makna: 1. Sebagai pelaku (
/ism f ’il/ ),
yaitu sebuah bentuk nomina yang
pengertiannya menunjukkan pelaku dari suatu aksi / fi’l. Contoh 1 :
+ = Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/darasa/’ belajar’ + prefiks mim = /mudarrisun/ ’ guru (orang yang mengajar)’,
penambahan
morfem
di
mim
awal
kalimat
/darrasa/’mengajar’
menjadi
/mudarrisun/ ’ yang mengandung makna seorang guru. Maka dalam susunan kalimat :
/huwa mudarrisun n syitun falahu r tibun kaširun/ ‘dia adalah seorang guru yang rajin dan berhak mendapat gaji yang tinggi’ . Contoh 2 :
+ = /anfaqa/’ mengeluarkan sedekah’ + prefiks mim = /munfiq/’ orang yang bersedekah. Penambahan morfem mim di awal kalimat /anfaqa/’ mengeluarkan sedekah’ menjadi /munfiq/ ’yang memiliki makna orang yang bersedekah’ Apabila disusun dalam sebuah kalimat menjadi:
/almunfiqu yus’idu -l-fuqar ’a mahabbatan lahum/ ‘ orang yang suka bersedekah membantu orang-orang faqir karena rasa sayang kepada mereka’. Ism (nomina) dari kata
/mudarrisun/ dan /munfiqun/ merupakan
nomina yang berasal dari bentuk dasar verba/ fi’l empat huruf dan setelah melalui proses afiksasi terbentuklah kata
/mudarrisun/ dan /munfiqun/ yang
menunjukkan pelaku dari suatu perbuatan. 2. Penderita ( / ism maf’ul/ ), yaitu sebuah ism /nomina yang menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh 1 :
+ = /aqa a’a/’ memotong’ + prefiks mim = /muq a’un/’ yang dipotong’
Apabila disusun dalam kalimat menjadi :
/ha -l-hablu muq a’un ‘ala arba’ati aqsmin/ ‘ tali ini dipotong atas empat bagian.’ Contoh 2 :
+ = /karrama/’ kemulian yang besar’ + prefiks mim = /mukarramun/ ’yang dimuliakan.’ Jika disusun dalam kalimat menjadi :
/al-usta mukarramun ma’a ull bihi/ ‘ profesor itu dimuliakan oleh mahasiswanya.’ Nomina
/muq a’un/’ dan mukarramun/ merupakan nomina / ism
yang berasal dari bentuk dasar verba/ fi’l empat huruf dan kemudian verba tersebut mendapat tambahan prefiks/ sbiq mim sehingga menjadi nomina yang menyatakan sesuatu yang dikenai pekerjaan. 3. Menyatakan tempat
/ism mak n/
Contoh 1 :
+ = /la’iba/’ bermain’ + prefiks mim = /mal’abun/ ‘ tempat bermain’ Dalam kalimat dapat disusun menjadi :
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/al-aul du yal’abu f mal’abin/ ‘anak-anak sedang bermain di tempat bermain’. Contoh 2 :
+ = /kataba/ ‘menulis’ + prefiks mim = /maktabun/’ tempat menulis’ Jika disusun dalam kalimat menjadi :
/a - libu yaktubu ‘ala maktabin/ ‘ siswa itu menulis di atas meja tulis’ Ism/ nomina /mal’abun/ dan
/maktabun/ merupakan nomina yang
berasal dari bentuk dasar tiga huruf. Kemudian verba/ fi’l bentuk dasar tersebut mendapat prefiks / sbiq mim sehingga maknanya menyatakan sesuatu yang menunjukkan tempat. 4. Menyatakan waktu
) / ism zamn/ (
Contoh 1 :
+ = / araba/ ’ terbenam’ + prefiks mim = /ma rib/ ’ waktu terbenam’ Dalam kalimat dapat disusun seperti :
/hadara –l- daifu fi ma ribin/ ‘tamu itu datang pada waktu maghrib.’ Nomina
/ma rib/ pada kalimat di atas merupakan nomina yang berasal
dari verba / fi’l tiga huruf. Dengan adanya penambahan prefiks / sbiq mim pada bentuk dasar tersebut, maka maknanya menyatakan masa/ waktu.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
5. Menyatakan alat
)/ ism alat/ (
Contoh:
+ = /fataha/ ’ membuka’ + prefiks mim = /mift hun/ ‘ kunci’ Dalam kalimat dapat disusun sebagai berikut:
/al-waladu yaftahu dul ban bi -l-mift hi/ ‘ anak laki-laki itu membuka lemari dengan kunci.’ Nomina mift hun berasal dari bentuk dasar verba tiga huruf/ fi’l l š . Bentuk dasar ini kemudian digabungkan dengan prefiks (as-sbiq)
mim sehingga maknanya
menyatakan alat yang digunakan.
4.5.1.2 Infiks (az-ziydah) alif Infiks ( az-ziydah) alif memiliki 2 makna yaitu : 1. Resiprokal ( / musyrakah) Contoh :
+ = /daraba/’ memukul’ + infiks alif = /d raba/’saling memukul’ Dalam kalimat dapat disusun sebagai berikut:
/d raba ‘aliyyun Ahmada/’ Ali dan Ahmad saling memukul’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh lain:
/ ş faha –l- rajul ni/ ‘ dua orang laki-laki itu saling bersalaman.’ Verba/ fi’l /d raba/ dan / ş faha/ merupakan bentuk fi’l / verba yang berasal dari bentuk dasar tiga huruf/ fi’l l š . Bentuk dasar tersebut kemudian mendapat tambahan infiks/ ziydah alif . Gabungan infiks tersebut dengan bentuk dasarnya menyatakan makna resiprokal. 2. Nomina Pelaku ( / ism f ’i/l ) Contoh :
+ = /raja’a/’ pulang’ + infiks alif = /r ji’un/’ orang yang pulang’
Jika disusun dalam kalimat maka dapat disusun sebagai berikut :
/huwa r ji’un il baytihi/ ’ dia orang yang pulang ke rumahnya.’
+ = /najaha/’ menang’ + infiks alif = /n jihun/ ‘orang yang menang.’
Jika disusun dalam kalimat maka dapat disusun sebagai berikut :
/ fariha –l- n jihu min-l- imtihni/’ orang yang lulus dari ujian itu pulang dengan gembira’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Nomina/ism
/r ji’un/ dan /n jihun/ berasal dari verba dasar tiga
huruf/ fi’l l š . bentuk dasar ini kemudian bergabung dengan infiks alif dan membentuk nomina untuk menyatakan makna pelaku.
4.5.1.3 Konfiks (as-sbiq wa al-l hiq) mim dan ta’ marb ah (- ) Konfiks mim dan ta’ marb ah mempunyai makna alat, contoh:
+ - = / şa ara/ ‘ menggaris’ + konfiks mim dan ta’ marb ah = /mis aratun/ ’ penggaris’ Jika disusun dalam kalimat maka menjadi :
/isytara -l-tilmi i mis aratan/’ murid itu membeli penggaris’. Ism/nomina
/mis aratun/ merupakan nomina yang berasal dari bentuk
dasar verba tiga huruf. Bentuk dasar ini kemudian mendapat tambahan konfiks (-/ mim dan ta’ marb ah) dan menyatakan alat yang digunakan.
4.5.1.4 Konfiks (as-sbiq wa al -l hiq) mim dan waw (-) Konfiks mim dan waw mempunyai makna sesuatu yang dikenai perbuatan ( / maf’ l bihi/ ). Contoh :
+ - = / sami’a/’ mendengar’ + konfiks mim dan waw = /masm’un/ ’ yang didengar’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Penambahan morfem mim dan waw di awal kalimat menjadi
/ sami’a/’ mendengar’
/masm’un/ ’ yang mengandung makna sesuatu yang didengar.
Jika disusun dalam kalimat menjadi :
/ şautahu airi masm’in/ ‘suaranya tidak dapat didengar’
+ - = /habba/ ‘mencintai’ + konfiks mim dan waw = /mahbbun/ ’ dicintai’ Penambahan morfem mim dan waw di awal kalimat
/habba/ ‘mencintai’ menjadi
/mahbbun/ ’ yang mengandung makna sesuatu yang dicintai.
/al-am r -l-am n mahbbun/’ pemimpin yang jujur dicintai’ Nomina
/masm’un/ ’ dan /mahbbun/ ’ merupakan nomina yang
berasal dari tiga verba tiga konsonan. Kemudian verba tiga konsonan itu mendapat tambahan berupa gabungan afiks mim dan waw sehingga maknanya menyatakan sesuatu yang dikenai pekerjaan.
4.5.1.5 Konfiks ( as-sbiq wa-al- l hiq) mim dan alif (- ) Konfiks mim
dan alif
apabila bergabung dengan bentuk dasar, maka
gabungan tersebut menyatakan makna alat yang digunakan, contoh:
+ – = / fataha/ ’membuka’ + konfiks mim dan alif = /mift hun/ ’ kunci’ Jika disusun dalam kalimat menjadi: Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
/hiya tahmilu -l-mift ha/ ‘ dia (perempuan) membawa kunci’
+ - = /hara a/’ membajak’+ konfiks mim dan alif = /mihr un/’alat bajak’ Jika disusun dalam kalimat menjadi :
/az-z ri’ yahri u -l-mihr a/’ petani itu membajak dengan alat bajak’ Nomina
/mift hun/ dan /mihr un/ merupakan nomina yang berasal
dari bentuk dasar verba tiga huruf. Kemudian bentuk dasar ini mendapat tambahan afiks berupa gabungan afiks mim dan alif . Gabungan tersebut menyatakan alat yang digunakan.
4.5.2 Makna Gramatikal (
/ ardun ma’naw /)Afiksasi ism (Nomina)
Berbasis Adjektiva a. Prefiks (as-s biq) hamzah : (--)
Apabila prefiks/ sbiq hamzah bergabung dengan bentuk dasar adjektiva maka gabungan tersebut menghasilkan makna : a. Transitif (
/ muta’addi/ ).
Contoh:
/akrama ‘aliyyun abhu/ ‘Ali memuliakan ayahnya’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Adjektiv akrama apabila bergabung dengan prefiks hamzah maka gabungan tersebut menyatakan makna transitif. b. Menyatakan bersangatan (
/ al-mubala ah/ )
Contoh :
/abradu -l-haw’u/ ‘ udara sangat dingin’ Contoh lain :
/ iswadda sya’ru ‘aliyyin/ ‘ rambut si ‘Ali sangat hitam’ Lazimnya prefiks / sbiq ini apabila bergabung dengan adjektiva digunakan untuk menunjukkan warna. Adjektiva abrada dan iswadda bergabung dengan prefiks hamzah menyatakan makna yang bersangatan. c. Menyatakan lebih dari ( /afdalu min). Contoh:
/ huwa akbaru min akh hi/’ dia lebi besar dari saudara laki-lakinya’ Contoh lain;
/al-jaz ratu Jaw a aru min-l- jaz r ati suma r /’ pulau Jawa lebih kecil dari pulau Sumatera’ Adjektiva akbara bergabung dengan prefiks/ sbiq hamzah , maka gabungan tersebut menyatakan makna lebih. Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
b. Infiks (az-ziy dah) alif (-- --) :
Apabila infiks
alif bergabung dengan bentuk dasar adjektiva maka gabungan
tersebut menghasilkan makna : a. Pelaku ( / ism f ’il ) Contoh:
/huwa t jirun am nun/ ‘dia seorang pengusaha yang jujur’
Contoh lain:
/hiya libatun mujtahidatun/ ‘ dia seorang mahasiswi yang rajin’
4.5.3 Makna Gramatikal (
/ ardun ma’naw /) Afiksasi ism (Nomina)
Berbasis Nomina (ism)
iq) alif dan nun (-- ) : a. Konfiks (as-s biq wa al- l h Apabila konfiks alif dan nun bergabung dengan bentuk dasar ism/ nomina itu sendiri maka gabungan tersebut menyatakan makna: - dual
/mu ann /
Contoh :
/a - alibni
yu kir ni
durusahum/ ‘dua orang mahasiswa itu mengulangi
pelajarannya’
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Contoh lain:
/al-bint ni tal’abni ‘fi-l- had qati/ ‘ dua orang anak perempuan itu bermain di kebun’
/as-sriqni maqbd ni/ ’dua orang pencuri laki-laki itu ditangkap’
iq) waw dan nun (-- ) : b. Konfiks (as-s biq wa al-l h
/al-mukminna yu ’ na –l-laha wa raslahu/ ‘orang-orang yang beriman ta’at kepada Allah dan RasulNya,
/hadara-l-
muhdir na qimmata-l-
mu’tamar-l-
tarbiyyati/’
para
dosen
itu
menghadiri konferensi puncak pendidikan’
iq) alif dan ta’ (--) : c. Konfiks (as-s biq wa al-l h
/a - libtu yata’allamna -l-lu at-l-’arab yyata/ ‘ para mahasiswi itu belajar bahasa Arab ‘
/al’ mil tu ya’malna ‘amalan n syit n/ ‘ para pekerja itu bekerja secara sungguhsungguh’ Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Di
dalam bahasa Arab dikenal tiga macam jenis kata yaitu: verba (fi’l ),
nomina (ism) yang termasuk di dalamnya adjektiva (/
/ şifah/ şifat/ ), adverbia
( /maf’ l/ ) dan pronomina (/ ad-dam’ir/ ) serta partikel ( /harf/ ) (Sulaiman, 1981 : 29). Verba/ fi’l dalam bahasa Arab ditinjau dari segi bentuknya dapat dibedakan menjadi dua yaitu mujarrad (yang belum mendapat penambahan afiks) dan maz d (yang telah mendapat penambahan afiks). Ditinjau dari segi jumlah hurufnya juga dibagi kepada dua yaitu ul (tiga huruf) dan rub’ yy (empat huruf) (Ys n, 1996 : 29). Selanjutnya dari verba tiga dan empat huruf tersebut dapat dibentuk berbagai macam kata. Oleh karena jenis kata dalam bahasa Arab hanya dibagi ke dalam tiga bagian maka pembentukan kata hanya dikenal bentukan verba deverbal (verba yang dibentuk dari verba), nomina deverbal (nomina yang dibentuk dari verba), dan ada juga bentukan verba denominal (verba yang dibentuk dari nomina) , namun untuk bentukan yang terakhir ini jumlahnya terbatas. Harf tidak termasuk dalam kelompok yang mengalami proses pembentukan dalam proses ziydah.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Sesuai dengan analisis data dan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai afiks/ ahruf –l-ziydah dalam bahasa Arab maka dapatlah ditarik beberapa simpulan: Untuk membentuk nomina dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari bentuk dasar verba dan adjektiva dengan penambahan afiks. Afiks /ahruf-l- ziydah tersebut dapat ditambahkan dari bentuk dasar verba, adjektiva maupun bentuk dasar nomina itu sendiri. Proses afiksasi dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari bentuk dasar verba/ fi’l dengan penambahan prefiks/awalan(as- sbiq), infiks/sisipan (az-ziydah) , dan konfiks/awalan dan akhiran (as-sbiq wa al-l hiq).
Prefiks dan infiks yang
digunakan untuk membentuk nomina/ism dari bentuk dasar verba/ fi’l terdiri dari prefiks mim dan infiks alif , serta konfiks mim dan ta’ , konfiks mim dan waw dan konfiks mim dan alif . Penambahan afiks dari bentuk dasar adjektiva terdiri dari prefiks hamzah dan infiks alif sedangkan penambahan afiks/ ahruf-l- ziydah dari bentuk dasar nomina/ism terdiri dari sufiks ya syaddah, konfiks alif dan nun, waw dan nun, ya’ dan nun serta alif dan ta’. Makna gramatikal (
/ ardun ma’naw /) dari proses afiksasi dari
bentuk dasar verba/ fi’l memiliki 5 (lima) makna yaitu : (1). Nomina pelaku (ism Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
5.2 Saran
Penelitian afiks/ahruf-l-ziydah dalam bahasa Arab dan pengaruhnya terhadap makna yang peneliti lakukan hanyalah merupakan salah satu aspek morfologi. Dengan demikian penelitian dari aspek lain masih perlu dilakukan, agar dapat dilihat lebih lanjut dan rinci tenang perilaku morfologis bahasa Arab secara keseluruhan yang belum terungkap dalam penelitian ini. Penelitian afiks dalam bahasa Arab ini merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti. Mudah-mudahan peneliti lain bisa meneruskannya untuk lebih mendalam lagi.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hamalw , Ahmad.1953. Kit bu Sya -l-‘Urfi f Fanni –l-Ş arf . Beir t: Dr elKutub ‘ilm yyah. Al- Khauli, Muhammad Ali.1982. A Dictionary of Theorical Linguistic ( English Arabic). Libanon : Librarie du Liban. Al-Wasilah, A.Chaedar.1993. Linguistik Suatu Pengantar . Bandung : Angkasa. Alwi, Hasan.dkk.1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi ke-3. Arsyad , Azhari, 2003. Bahasa Arab dan Metode Penggunaannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Zaenal, HM. Junaiyah.2007. Morfologi: Bentuk, Makna dan Fungsi. Jakarta: Grasindo. Bauer, L.1987. English-Word- Formation. Cambridge : Cambridge University. Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Prenada Media Group. Chaer, Abdul.1994. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Chomsky, N.1976. On The Goals Of Linguistic Theori dalam Psycholinguistic:A book of Reading. New York: Holt Rinehart and Wiston. ___________1976. Studies on Semantic in Generative Grammar. The Hague: Mouton. Departemen Pdan K. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Djajasudarma , Fatimah.1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung : Eresco. El Dahdah, Antoine. 1992. A Dictionary Universal Arabic Grammar Arabic-English. Beirut : Librairie Libanon.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
ulyain , Muştaf .1987. J mi’u -l-Dur si al-‘Arab yyati. Beirut: Al-Maktabah al yyah. ‘Aşr Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: Quantum Teacing. Hasan, Tamm.1979. al- Lu atu –l-l’Arab yyati Ma’nha wa Mabnha. Beir t: AlHai’ah al-Mişr yyah al-‘Ammah li al-Kit b. Hockett, C.A.1959. A Course in Modren Linguistic. New York: McMillan. Hartman, R.R.K.et.al.1972. Dictionary of Language and Linguistic. London: Applied Science Publisher. Jufrizal.1999. Makna Fi’l şul ş maz d dalam bahasa Arab (Skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara. Katamba, Francis.1994. Morphology: Modren Linguistics. London: The Macmillan Press. Ltd Khudri, Muhammad. 2004. Afik Derivatif dalam Bahasa Arab (skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara Kridalaksana, H. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ____________. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Less. R.B.1998. The Grammar Of English Nominalization. University of Michigan Press Ma’lf , Louis.1992. al-Munjidu fi -l-Lu ah wa -l-‘Al mi. Beir t: Dr al-Masyriq. Matthews, PH. 1997. Morphology : An Introduction to the Theory of Word-Structure. Cambridge: Cambridge University. Moeliono, A.M.1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Rancangan Alternatif di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan. Nida, E.A.1962. Morphology. Ann: The University of Michigan Press. Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhasu Qaw’idi -l-Lu ati-l-‘Arab yyati. Beir t : D r a aqfah al-Islm yyah.
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Parera, J.D.1994. Morfologi Bahasa. Jakarta : Gramedia. Ramlan, M.1983. Bahasa Indonesia, Yogyakarta : CV Cukaryono.
Morfologi Suatu Tinjauan
Deskriptif .
Ramadani, Sri. 2006. Nominalisasi dalam Bahasa Arab (Skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara. Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta : Erlangga. Cet.ke-7. Shadily, Hasan dan Echols, J.M 1996. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia. Sumardi, Mulyanto. Dkk. 1974. Pengajaran Bahasa Asing . Jakarta : Bulan Bintang Suryabarata, Sumardi.1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Syhin, Tauf q Muhammad. 1980. ‘Awmiul -l-Tanm yati li- l-Lu ati al-‘Arab yyati. Kairo: Maktabah Wahbah. Verhaar, J.W.M.1989. Pengantar Linguistik. Yogyakarta.
Gajah Mada University Press:
Vendler, Z. 1968. Adjectives and Nominalization. The Hague: Mouton
, ‘Al ‘Abd -l-Whid.1962. Fiqhu Lu ati. Kairo: Lajnah -al-Bayn -alWf ‘Arab yyah Warson, Munawwir. 1994. Qm s Munawwir . Ma’had al-Munawwir Krapyak: Yogyakarta Ys n, Hfiz .1996. Ittih fu-l- arf f ‘ilm -l-Ş arfi. Suria: Dar al-‘A Şoma’i
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
Lampiran 1 Pedoman Transliterasi
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini berpedoman pada ketentuan yang ada pada tabel di bawah ini: I. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf latin
Nama
1
2
3
4
alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
ba
b
be
ta’
t
te
sa’
es (dengan titik di atas)
jim
j
je
h
h
kha’
kh
ka dan ha
dal
d
de
zal
zet (dengan titik di atas)
ra
r
er
zai
z
zet
sin
s
es
syin
sy
es dan ye
ha (dengan titik di bawah)
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
sad
ş
es (dengan titik di bawah)
dad
«
de (dengan titik di bawah)
ta’
te (dengan titik di bawah)
za
§
zet (dengan titik di bawah)
‘ain
koma terbalik di atas
gain
ge (dengan titik di atas)
fa’
f
ef
qaf
q
qi
kaf
k
ka
lam
l
‘el
mim
m
‘em
nun
n
‘en
waw
w
we
ha’
h
ha
hamzah
‘
apostrof
ya’
y
ye
II. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ditulis
muta’addidah
ditulis
‘iddah
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
III. Ta’ marb ah di akhir kata
i.
Bila dimatikan tulis h
ditulis
ditulis
hikmah jizyah
Ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya. ii. Bila diikuti dengan kata sandang « al » serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h
kar mah al-auliya
dtulis
iii. Bila ta’ marb ah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah dan dammah ditulis t
zak t al-fir
ditulis
IV. Vokal Pendek
_____ _ __
fathah
ditulis
a
__ _____ _
kasrah
ditulis
i
_____ ___
dammah
ditulis
u
ditulis
ditulis
kit b
V. Vokal Panjang
1. fathah +alif ()
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009
2. fathah + ya sukun () 3.kasrah + ya’ sukun
ditulis
ditulis
tans
ditulis
()
ditulis
kar m 4. dammah+ waw sukun
ditulis
()
ditulis
squn VI. Vokal Rangkap
1. Fathah + ya’ sukun
ditulis
() 2. fathah + waw sukun ()
ai ditulis
bainakum
ditulis
au
ditulis
qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
ditulis
a’antum
ditulis
u ‘iddat
ditulis
la’in syakartum
VIII. Kata Sandang Alif + Lam
i.
Bila diikuti huruf Qamariyyah
ditulis
al-kit b
Kamalia : Afiks/Ahruf Ziy dah Dalam Bahasa Arab Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Makna : Analisis Morfologi, 2009