1. Analisis kemampuan Critical Thinking pada kepala ruangan seroja penyakit dalam RS. UNDATA Palu.
Dalam kaitannya dengan kepemimpinan kepala ruangan seroja, tentunya selalu berhadapan pada masalah yang harus segera dipecahkan atau dicarikan jalan keluar agar terjadi peningkatan peningkatan kualitas pelayanan pada pasien yang yang dirawat diruangan seroja. Penyelesaian masalah dan pembuatan kepuutsan merupakan hal yang sangat esensi dalam praktik keperawatan dalam kepemimpinan yang efektif khususnya di ruangan seroja. Keputusan yang baik dikembangkan melalui critical thingking. Melalui hal ini perawat akan dapat mengambil keputusan berdasarkan pengkajian dan diagnose pada kebutuahan pelayan pasien di ruangan seroja yag sering dihadapi. Hal ini sangat bergantung pada sikap yang di ambil oleh kepala ruangan seroja. Kebutuhan untuk critical thinking oleh kepala ruangan saangat ditekankan dalamlingkup keperawatan yang berubah dengan cepat. Untuk itu critical thinking oleh kepal ruangan seroja sangat diharapkan untuk diberikan dengan lebih efektif dan komprehesif. Beberapa masalah terjadi dalam praktik kepemimpinan dalam keperawatan,bahwa kemampuan critical thingking kepala ruangan terkadang tidak menjadi habit yang selalu dikembangkan sehingga dirasakan hanya sebatas rutinitas biasa. Akibatnya kemampuan critical thinking menjadi stagnasi dan kurang kurang akurat serta kurang reasonable. Hal ini berfek pada ketidakakuratan dal am mengambil keputusan yang dilakukan oleh kepala ruangan seroja dalam merawat pasien sehingga outcome perawatan tidak tercapai secara maksimal bahkan bias menimbulkan masalah baru. Ronde keperawatan yang dilakukan oleh perawat yang kurang optimal akan mengakibatkan adanya ketidakpuasan di antara pasien, bahakan dapat memunculkan adanya penurunan kinerja dalam pelayanan kesehatan. Disinilah kepala ruangan seroja harusnya berperan utama dalam memberikan dukungan terhadap perawatnya dengan memperlihatkan kompetensinya sebagai seorang pemimpin di ruangan seroja. Selain itu masalah yang sering ditemui diruangan seroja adalah masih ditemukan adanya keputusan yang kurang tepat dalam menyelesaiakan permasalahan oleh kepala ruangan. Keputusan yang salah sering terjadi ketika kepala ruangan tidak melakukan analisis terhdapa informasi, fakta-fakta atau anggapan-anggapan dan pernyataan-pernyataan yang ditawarkan sebagai sesuatu yang benar. Kepala ruangan seroja tidak merefleksikan dan melakukan pengujian berdasarkan evidence dan alasan yang ilmiah. Akibatnya Akibatnya timbul ketidaknyamanan bahkan konflik konflik anatara kepala ruangan dengan perawat bawahannya. Hal ini sering terjadi pada
kepemimpinan yang tradisional dimana kepala runagn sangat menpati normanorma tanpa mengembangkan pemikiran yang kiritis terhadap norma yang berlaku apakah masih sesuai dan relevan. Oleh karena itu kepala ruangan tidak bersikap tradisional terhadap ronde keperawatan yang kurang optimal ini. 2. Identifikasi perilaku kepemimpinan positif saat ini yang memiliki potensi meningkatkan kinerja bagi RS. UNDATA Palu
Perilaku kepemimpinan positif saat ini yang memiliki potensi meningkatkan kinerja adalah Kepala ruangan telah memahami benar tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala ruangan. Dengan ini kapal ruangan pun dapat menunjukkan kompetensi kepemimpinannya di ruangan seroja rumah sakit undata palu. Dengan kompetensinya ini kepala ruangan seroja dapat mengatur dan mengontrol prosedur pelayanan kesehatan pasien di ruangan seroja dalam kaitannya dengan ronde keperawatan perawat terhadap pasien. Dengan sendirinya kinerja pelayanan kesehatan dalam ronde keperawatan di RS UNDATA PALU akan optimal dan meningkat. Kepala ruangan seroja rumah sakut undata palu dapat menyatukan/menyelaraskan perbedaan pendapat yang yang terjadi di antara para perawat. Integritasnya dan kecerdasannya sebagai seorang kepala ruangan sekaligus sebagai pemimpin dalam kelompoknya. Kepala ruangan seroja mampu untuk mengatakan benar atau salah terhadap suatu kasus yang menjadi perdebatan di antara perawat. Dengan adanya keselarasan akan terciptanya kesamaan persepsi antar setiap perawat yang juga secar langsung meningkatakan kinerja perawatnya sekaligus memperlihatkan dan mewujudkan peningkatan kinerja bagi rumah sakit undata palu. Kepala ruangan seroja mampu untuk menyampaikan ide ide barunya dalam mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja peayanan dalam ronde keprawatan. Kepala ruangan juga tidak mengambil keputuan sendiri, kepala ruangan seroja juga memberikan kesempatan kepada perawat-perawat yang lain untuk memberikan tanggapan/masukan serta ide-ide baru yang dapat meningkatakan dan mengoptimalakan kinerja pelayanan rumah sakit UNDATA PALU. Adanya kesempatan yang diberikan kepada perawat lain ini akan melhirkan/memunculkan ide-ide baru yang keratif dan inovatif dan beragam. 3. Identifikasi perilaku kepemimpinan negatif saat ini yang memiliki potensi menurunkan kinerja bagi RS. UNDATA Palu
Kepala ruangan masih kurang dalam menggali informasi, karena kepala ruangan seroja hanya melakukan dalam sebatas penyelesaian masalah tetapi tidak secara inklusif menggali informasi yang menyebabkan kurang optimalnya pelayanan kesehatan ronde keperawatan di ruangan seroja rumah sakit undata palu. kepala ruangan kurang mampu mengoptimalkan waktu untuk mengumpulkan berbagai tenaga medis untuk membahas bersama masalah yang dialami oleh pasien, baik itu melalui pertemuan dengan para perawat bawahannya, untuk berbagi informasi yang menyebabkan perawat kurang optimal dalam melakukan pelayanan kesehatan di ruangan seroja rumah sakit undata palu dalam kaitannya dengan ronde keperawatan, ini juga disebabkan karena kurang disiplinnya manajemen waktu dari kepala ruangan dan perawat di ruangan seroja. Dengan demikian maka kondisi ini memungkinkan adanya penurunan kinerja dalam pelayan kesehatan di rumah sakit undata palu secara khusus di ruangan seroja. Kepala ruangan seroja masih kurang dalam kesigapan dan ketanggapan dalam melihat dan menyelesaikan adanya praktik pela yan di ruangan seroja yang kurang optimal. Kurangganya ketanggapan dan kesigapan ini akan membuat lambannya penyelesaian masalah/konfli yang terjadi dalam ronde keperawatan dan tentunya akan membawa pengaruh yang dapat menurunkan kinerja pelayanan di ruangan seroja rumah sakit undata palu. 4. Perencanaan yang realistic dan inovativ untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kepala ruangan melalui pendekatan critical thingking
Total recall Kepala ruangan yang ada di rumah sakit undata palu harus memahami tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin yang harus dapat mengatur apa yang dikerjakan oleh perawat-perawat yang ada di bawahnya, maupun mengontrol prosedur dimana dua atau lebih perawat yangg mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatan serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima oleh pasien. Menggingat semua tugas dan tanggung jawab ia sebagai kepala ruangan sangat penting agar ia bisa mengelola perawat-perawat yang menjadi bawahan di ruangannya. Kepala ruangan dituntut harus mengetahui benar tugasnya sebagai seorang pemimpin di ruangan seroja rumah sakit undata palu. Ia juga harus menunjukkan kompetensi kepemimpinannya terhadap bawahannya di ruangan seroja rumah sakit
undata palu dan sekaligus bersifat open minded kepada bawahannya. Kepala ruangan harus mengingat kembali kompetensi yang harus dimilikinya sebagai pemeimpin yaitu harus pandai berkomunikasi, bernegosiasi, berkpribadian, dan pandai merencanakan, dengan pemahaman kembali kompetensi yang harus ia terapkan maka ia dapat memainkan perannya. Kepala ruangan ingin organisasinya berjalan dengan baik, maka ia juga harus mengingat kembali dan memahami bagaimana perilaku individu yaitu perawat dalam ruangan seroja rumah sakit undata palu serta perilaku kelompok dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien, sehingga kepala ruangan dapat mengambil langkah yang tepat dalam memperbaiki perilaku perawat yang ada dalam organisasinya khususnya di ruangan seroja. Perilaku individu ini menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam organisasi, karena perilaku inilah yang dapat dinilai langsung baik oleh sesame perawat maupun oleh pasien. Setiap individu yang memiliki ciri, karakter serta watak yang berbeda-beda menjadi tantangan bagi seorang kepala ruangan khususnya di ruangan seroja rumah sakit undata palu. Karena perbedaan inilah yang juga akan menimbulkan perbedaan pendapat juga yang muncul dari berbagai aspek khusunya dalam manajemen organisasi, dan untuk menyatukan pendapat/persepsi yang berbeda-beda ini memang tak mudah. Hal ini karena adanya sifat dan kepribadian masing – masing yang telah melekat pada diri masing-masing perawat yang juga ingin memenuhi kebutuhannya sendiri. Peran seorang pemimpin sebagai kepala ruangan disini sangat dibutuhkan. Seorang kepala ruangn di ruangan seroja rumah sakit undata palu memiliki tugas menyelaraskan perbedaan – perbedaan antarindividu, sehingga terjadi keharmonisan, dan secara langsung dapat meningkatkan kualitas dari pelayanan dalam hal ronde keperawatan. Ronde keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat juga. Melalui ronde keperawatan yang baik perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak dengan makasimal dan dapat membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien, sehingga gaya kepemimpinan seorang kepala ruangan dalam mengoptimalkan ronde keperawatan akan dapat meningkatkan kepuasan pasien. Adanya gesekan antara sesame individu/perawat maupun perawat dengan kepala ruangan tidak dapat dipungkiri tentu akan terjadi. Disinilah seorang kepala ruangan sebagi pemimpin harus menjadi cerdas dan tegas terhadap yang bawahannya untuk bersatu dalam mencapai dan mewujudkan tujuan ronde keperawatan di ruangan seroja rumah sakit undata palu. Sehingga tugas, wewenang, budaya, norma, etika, sikap dan keyakinan setiap perawat akan terbentuk berdasarkan perilaku kelompok, dan tidak lain akan mengoptimalkan kegiatan ronde keperawatan ini.
H abits Melihat kondisi ronde keprawatan yang kurang optimal dan juga akan mempengaruhi pelayan kesehatan di ruangan seroja rumah sakit undata palu, kepala ruangan merasakan kerisauan dengan kondisi ini. Kepala ruangan seroja rmah sakit undata palu harus mampu menerapkan kebiasaan dari seorang perawat untuk mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak, mengorientasikan perawat baru pada pasien agar tejadi peningkatan tingkat kepuasan pasien.
I nquiry Kepala ruangan pada kondisi ini harus menggali informasi tentang hal-hal yang menyebabkan ronde keperawatan ini kurang optimal, kepala ruangan harus mampu mengoptimalkan waktu untuk mengumpulkan berbagai tenaga medis untuk membahas bersama masalah yang dialami oleh pasien, baik itu melalui pertemuan dengan para perawat bawahannya, untuk berbagi informasi yang menyebabkan perawat kurang optimal dalam melakukan pelayanan kesehatan di ruangan seroja rumah sakit undata palu dalam kaitannya dengan ronde keperawatan. Pada kondisi inquiry ini kepala ruangan dapat menrapkan konsep berpikir kritus yang disampaikan oleh Perry (2017), harus truth seeking, open mindeness, analyticity, systemticity, self confident, inquisitiveness, dan maturity.
New I deas creativity Kondisi saat ini seorang kepala ruangan harus dapat menyampaikan ide-ide barunya agar pelaksanaan organisasi dapat berjalan, untuk ini ia dapat menyampaikan maksudnya kepada staff, dan kepala seksi serta case manager hal-hal yang akan ia terapkan pada staffnya. Kepala ruangan dapat meminta pihak manajemen rumah sakit memeberikan kesempatan pada staffnya untuk diberikan training untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, bagaiman mengevaluasi kegiatan pelayanan kesehatan pasien, menjadikan ronde keperawatan sebagai sarana belajar bagi perawat embentu mengorientasikan perawat baru pada pasien. Dapat juga kepala ruangan menyampaikan bahwa staff dapat mengeluarkan ide-ide baru terkait inti permasalahan saat ini adalah patient services.
K nowing how you think Pada tahap ini kepala ruanagn seroja melaksanakan penyelesian masalah dengan melakukan pendektan-pendekatan kepada perawat sebagai langkah awal. Kepala
ruangan dapat menggunakan pendekatan sosial menyadari bahwa apa yang terjadi diluar memberikan pengaruh terhadap keoptimalan praktik pelayan kesehatan. Begitu pula sebaliknya, apa yang terjadi di dalam organisasi mempengaruhi jalannya praktik kinerja organisasi terhadap lingkungan luar. Seorang pemimpin harus tanggap serta sigap dalam mengatasi kondisi seperti ini, karena hal ini merupakan pengaruh atas segala pelayanan yang dilakukan di dalam ruangan seroja rumah sakit undata palu. Pendekatan ini baik diterapkan oleh kepala ruangan sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan dalam organisasi khususnya antara perawat dan pasien. Selain itu priorirtas alternatif pemecahan masalah diselesaikan dengan menggunakan pembobotan berdasarkan CARL, meliputi aspek-aspek : 1. Capillity (C) adalah kemampuan kedua belah pihak antara perawat, kepala ruangan dan rumah sakit untuk melaksanakan alternatif. 2. Assesability (A ) kemampuan dalam melaksanakan alternatif. 3. Readnese (R ) adalah kesiapan untuk melaksanakan alternatif. 4. Leverage (L) adalah daya ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah