Revisi Tugas KB3 M5
Sarinah. Prodi BK
Analisis kasus raisa dengan pendekatan Rational Emotive Emotive Behavior Behavior
1. A. Konsep dasar Manusia pada dasarnya adalah unik dan memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Sebaliknya, ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional, individu akan menjadi tidak efektif. Reaksi emosional seseorang terhadap suatu situasi/kejadian sebagian besar disebabkan oleh evaluasi, interpretasi, dan filosofi yang disadari maupun tidak disadari. Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan irasional. Raisa wanita tangguh yang telah mengorbankan masa mudanya untuk berbakti pada orang tuanya, ketakutan untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya pada masa itu membawa rasa cemas berlebihan. Dia takut tidak bisa memuaskan orang lain, tanpa mempertimbangkan dirinya sendiri butuh untuk diperhatikan. Sampai pada puncaknya setelah menikah dan memiliki anak ia pun memberanikandirimelanjutkan study di universitasdanbekerjasebagaiseorang guru. Hal ini dapat ditangkap sebagai sikap Konseling Rational Emotive Behavior (REB) lebih difokuskan pada kerja berpikir (thinking) danbertindak (acting) ketimbang pada ekspresi perasaan-perasaan.
B. Hakekat Manusia Activating event (A) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu.Peristiwa pendahulu yang berupafakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain.dalam kasus raisa terdapat pada pernyataan ayahnya yang mempunya isi fatotoriter dan kaku, sehingga ia merasa takut jika tidak dapat memenuhi semua tuntutan dan harapannya. Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa.dalam kasus raisa terdapat pada pernyataan Hal itu turut membentuk pola hidupnya yang lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya.
Emotional consequence (C) merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan antecendent event (A).Ia menyadari bahwa ia tidak mempunyai pengertian yang baik tentang apa yang dia ingin kan untuk dirinya sendiri, dan juga bahwa ia biasa hidup dari apa yang diinginkan oleh orang lain.
C. Asumsi Perilaku Bermasalah Raisa merasa tidak menjadi diri sendiri.Ia tidak menyukai penampilan dan tubuhnya, serta kekhawatiran tentang harapan keluarganya. ia tidak mempunyai pengertian yang baik tentang tentan g apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri, dan juga bahwa ia biasa hidup dari apa yang diinginkan oleh orang lain.
2. Kemungkinan langkah treatment atau intervensi pada kasus tersebut,Teknik Kognitif bisa diambil sebagai Kemungkinan langkah treatment dengan menunjukkan kepada konseli secara cepat dan langsung tentang apa yang diketahui oleh diri mereka sendiri.menaruh kepercayaan
pada
pemikiran,
mempertanyakan,
memperdebatkan,
menantang,
menafsirkan, menjelaskan, dan mengajarkan.
1) Mempertanyakan keyakinan irasional Metode kognitif yang paling umum dari konseling REB terdiri dari aktivitas konselor dalam mempertanyakan keyakinan irasional konseli dan mengajarkan bagaimana cara menantangnya tanpa bantuan orang lain. Konseli menanyakan pada Raisa apakah ia benar-benar ingin berubah dari sifat menjadi pihak yang selalu berkorban dan pada akhirnya membuat ia merasa hampa. Dia mempunyai kesulitan untuk meminta bantuan kepada orang lainPada beberapa kondisi, Raisa merasa tidak menjadi diri sendiri. Ia tidak menyukai penampilan dan tubuhnya, serta kekhawatiran tentang harapan keluarganya. Apakah konseli bersedia menerima tahapan-tahapan konseling yang akan diberikan oleh konselornya.
2) Pekerjaan rumah kognitif Konseli pada konseling REB diharapkan untuk membuat daftar masalah mereka, mencari keyakinan mutlak, dan mempertanyakan keyakinan ini. Daftar masalah pada diri Raisa seperi:
kurangnya rasa percaya diri
gangguan tidur, kecemasan, pusing, jantung berdenyut kencang, dan sakit kepala
3)
keraguannya keinginan untuk mencapai karir yang lebih tinggi. keluarganya memperkuat ketergantungan terhadap dirinya perasaan takutnya keluar dari zona nyaman sebagai seorang ibu dan istri
Mengubah gaya berbahasa seseorang Konseling REB berpendapat bahwa bahasa yang tidak tepat adalah salah satu penyebab dari kesalahan proses berpikir seseorang. Dalam hal ini bahasa yang digunakan Raisa cenderung pasif, karena konseli sering memendam perasaan. Itu dapat diartikan sebagai sikap terutup pada diri konseli.
4) Metode Pendidikan Psikologi REB dan sebagian besar program konseling perilaku kognitif lainnya memperkenalkan konseli dalam berbagai pendidikan. Raisa telah melakukan hal tersebut, sebagai seorang guru ia juga seorang mahasiswa. Itu artinya konseli adalah orang sadar dalam pendidikan.
3. Follow up dari kasus tersebut. yaitu yaitu di harapkan konseli tertib melaksanakan konseling yang direncanakan. Harapan kedepannya konseling benar-benar telah pulih dari masalah yang dihadapi.Pendekatan dapat digunakan secara efektif pada individu yang mempunyai gangguan tersebut diatas.Dan juga untuk Pendekatan yang menekankan pada perubahan pikiran bukanlah cara yang paling sederhana dalam membantu klien mengubah emosinya. Karema emosi Raisa masih belum stabil.