RESUME ANALISIS INVESTASI PUBLIK Akuntansi Sektor Publik Dosen Pengampu: Prof. Pengampu: Prof. Dr. Abdul Halim MBA, Akt.
Disusun oleh : Nama : Intan Fitri Ardinasari NIM
: 17/417566/PEK/23129 17/417566/PEK/23129
PROGRAM STUDI S2 SAINS AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
ANALISIS INVESTASI PUBLIK A. Program Investasi Publik Keputusan investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebijakan. Pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin. Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Di kebanyakan negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran rutin di pisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan kebijakan dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan, di antaranya adalah memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan program yang komnrehensif, memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang, mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada, dan mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan pengeluaran rutin. B. Penentuan Kebutuhan Investasi Publik Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Ada beberapa cara dalam menggolongkan usulan investasi. Salah satu penggolongannya adalah 1) Investasi penggantian, 2) Investasi penambahan kapasitas, dan 3) Investasi baru. C. Aspek Kelayakan Investasi Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek yang secara bersama-sama menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh akibat adanya suatu investasi tertentu: 1) Aspek Teknis Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk ditolak. 2) Aspek Sosial dan Budaya Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek legal dan lingkungan. 3) Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan. 4) Aspek Distribusi Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang dihasilkan dari proyek investasi. D. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi publik adalah: 1) Tingkat Diskonto Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu proyek tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan (required rate of return), maka proyek tersebut harus ditolak. 2) Inflasi Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di masa depan yang diharapkan (expecte future returns) sehingga semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return semakin t inggi. 3) Risiko dan Ketidakpastian Required rate of return akan semakin tinggi jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan risiko investasi. Faktor tersebut menyumbang risiko investasi suatu negara yang jika sudah sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi, terjaminnya property right dan contract right dapat menurunkari risiko investasi. 4) Capital Rationing Capital Rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi. Pada organisasi sektor publik, selain memperhatikan faktor-faktor di atas penilaian investasi publik juga harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) Tingkat utang pemerintah, 2) Tingkat kesempatan
sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate), dan 3) Social time preference rate. 5) Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu 1) Identifikasi kebutuhan investasi yangmungkin dilakukan, 2) Menentukan semua manfaat dan bia ya dari proyek yang akan dilaksanakan (cost/benefit relationship), 3) Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah, dan 4) Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya yang tinggi. Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi: 1) penilaian invesyasi tradisisonal dan 2) aliran kas yang diskontokan (discounted cah flow/DCF). a. Net Present Value NPV dihitung dengan cara mendiskontokan aliran kas di masa datang dengan faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal. NPV diperoleh dengan cara mengurangkan pengeluaran investasi awal dengan aliran kas di masa depan yang di- present value-kan. Proyek yang memilik nilai positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima. b. Net Present Benefits (NPB) Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat bunga yang berlaku. c. Analisis Payback Period Metode payback period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana, sehingga banyak digunakan. Namun, metode ini memiliki beberapa kelemahan: 1) mengabaikan penerimaan investasi setelah payback period tercapai, 2) mengabaikan nilai waktu uang, dan 3) tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang bersifat mutually exclusive. d. Analisis Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysi) Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut.
A. Judul: ANALISIS PENGARUH INVESTASI INFRASTRUKTUR PUBLIK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ACEH B. Peneliti: Fikriah dan Meta Wulandari C. Tahun Penelitian: 2015 D. Tujuan Penelitian Menganalisis berapa besar pengaruh investasi infrastruktur publik seperti investasi jalan raya, investasi listrik dan investasi air bersih terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh. E. Data
F. Hasil Penelitian 1. Nilai konstanta dari hasil persamaan regresi diperoleh 11.97334 yang berarti persamaan ini menunjukan bahwa tanpa kenaikan investasi jalan, investasi listrik dan investasi air bersih maka pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Aceh sebagai indikator kesejahteraan masyarakat, rata-rata hanya akan mencapai 11.97 persen. 2. Berdasarkan hasil analisis regresi antara Investasi jalan dengan pertumbuhan ekonomi di atas maka diperoleh bahwa p-value = 0.0053 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa investasi infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 17 kabupaten/kota Provinsi Aceh. 3. Pada hasil regresi investasi infrastruktur listrik terhadap pertumbuhan ekonomi diperoleh bahwa nilai p-value = 0.0624 > 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa investasi infrastruktur listrik tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 17 kabupaten/kota Provinsi Aceh. Sehingga meskipun pengaruhnya tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi infrastruktur listri k tetap memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun relative kecil yaitu 0.157038.
4. Hasil regresi antara investasi infrastruktur air bersih terhadap pertumbuhan ekonomi diperoleh nilai p-value = 0.0554 > 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa investasi
infrastruktur
air
bersih
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi di 17 kabupaten/kota Provinsi Aceh. Meskipun investasi infrastruktur air bersih tidak berpengaruh signifikan tetapi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi meskipun relatif kecil yaitu 0.183907. 5. Secara keseluruhan estimasi model menghasilkan koefisien determinasi (R2 Adjusted) sebesar 0.138136. Sehingga variabel bebas dalam penelitian ini yaitu investasi infrastruktur jalan, listrik dan air bersih mampu menjelaskan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh sebesar 16,8 persen sedangkan sisanya sebesar 83,2 persen akan dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo., 2009, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: ANDI. Wulandari, 2015. Analisis Pengaruh Investasi Infrastruktur Publik terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Aceh. Universitas Syiah Kuala