MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL “Analisis Keputusan Investasi” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajeria l yang diampu Oleh Drs. Ec. Budiono., M.Si.
Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5.
Sylvia Agustina Dhian Gardika Rika Harianti Sarah Fitria Fitri Dhanang M
(15080574051) (15080574051) (15080574145) (15080574145) (15080574147) (15080574147) (15080574209) (15080574209) (15080574215) (15080574215)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena ata s limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Analisis Keputusan Investasil . Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
“
”
mata kuliah Ekonomi Manajerial. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin
Surabaya, 01 Oktober 2017
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1 1.3 Tujuan ...................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1 Kerangka utama analisis investasi proyek industri ................................... 2 2.2 Kriteria evaluasi proyek industri ............................................................... 6 2.3 Analisis investasi proyek industri ............................................................. 7 2.4 Penerapannya dalam kegiatan wirausaha dan bisnis ................................ 9 BAB III PENUTUP ...................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13 3.2 Saran ........................................................................................................ 13 Daftar Pustaka
ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut KBBI Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Keputusan adalah segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya). Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Investasi dilihat dari jangka waktunya ada 3 macam yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, sehingga keputusan investasi harus dipertimbangkan dengan sangat baik karena mempunyai konsekuensi jangka panjang bagi perusahaan. Keputusan investasi sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkin timbul. Dilihat dari risikonya yang sangat besar bagi perusahaan, maka keputusan investasi perlu dianalisis apakah baik bagi perusahaan untuk jangka panjangnya atau hanya akan membuat perusahaan mengalami kerugian 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kerangka utama analisis investasi proyek industri? 2. Bagaimana kriteria evaluasi proyek industri? 3. Bagaimana analisis investasi proyek industri? 4. Bagaimana penerapannya dalam kegiatan wirausaha dan bisnis? 1.3 Tujuan 1. Mampu memahami kerangka utama analisis investasi proyek industri 2. Mampu memahami kriteria evaluasi proyek industri 3. Mampu memahami analisis investasi proyek industri 4. Mampu memahami penerapannya dalam kegiatan wirausaha dan bisnis
1|Page
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Investasi Proyek Investasi adalah pengeluaran sejumlah dana untuk menggunakan sumber dana yang ada pada perusahaan guna mendukung operasi perusahaan dan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat Abdul Halim (2003) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saaat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada finansial assets (seperti pasar uang dan pasar modal) dan investasi pada real assets (diwujudkan dalam bentuk pembelian aset produktif). Berdasarkan pendapat Abdul Halim (2003) usulan investasi biasanya dikelompokkan dalam empat golongan : 1. Investasi penggantian adalah suatu aktiva yang telah aus atau usang diganti degan aktiva baru, misalnya investasi pada pembelian mesin-mesin baru untuk mengantikan mesin lama degan tujuan menghemat biaya agar dapat meningkatkan laba. 2. Investasi penambahan kapasitas adalah usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. 3. Investasi penambahan jumlah produk baru adalah investasi untuk menghasilkan produk baru, di samping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi sebelumnya. 4. Investasi lain-lain seperti pemasangan alat-alat pendingin ruangan. Definisi investasi proyek berdasarkan pendapat Siswanto Sutojo (2000) adalah upaya menanamkan faktor produk langka pada proyek tertentu (baru atau perluasan) pada lokasi tertentu, dalam jangka menengah atau panjang. Faktor produk langka itu dapat berbentuk: 1. Dana, 2. Kekayaan alam, 3. Tenaga kerja ahli dan terampil, dan dalam hal tertentu, 4. Teknologi tingkat madya atau teknologi tingkat tinggi. 2.1.1 Karakteristik Investasi Proyek Berdasarkan pendapat Siswanto Sutojo(2000,pp2-3), membangun proyek baru atau memperluas perusahaan yang telah berjalan mempunyai ciri-ciri khusus, yang sifatnya lebih substansial dibandingkan dengan keputusan perusahaan untuk upaya investasi dana yang lain, misalnya menambah jumlah kredit penjual kepada pelanggan tertentu. Hal itu disebabkan karena investasi proyek mempunyai ciri-ciri khusus yang sifatnya lebih substansial yaitu:
2|Page
1. Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar, jangka waktu ikatan dana itu cukup lama yaitu lebih dari satu tahun, bahkan dapat mencapai waktu 20 tahun lebih. 2. Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan) baru dapat dinikmati sepenuhnya beberapa masa (bulan atau tahun) setelah investasi dilakukan. 3. Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi, bila mana dibandingkan misalnya dengan investasi harta lancar ( penambahan jumlah persediaan, piutang dagang). 4. Keputusan investasi proyek yang keliru, tidak dapat direvisi begitu saja, seperti halnya keputusan memberikan kredit penjualan kepada pelanggan baru secara tidak tepat, tanpa harus menderita kerugian yang cukup besar. 2.1.2 Analisis Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Swarsono (2000), analisis kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek yang biasanya merupakan proyek investasi. Pihak-pihak yang membutuhkan analisis kelayakan proyek antara lain: a. Pihak investor Jika hasil analisis kelayakan yang dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dimulai untuk dicari misalnya dengan mencari investor yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan. Sudah tentu calon investor akan mempelajari laporan analisis kelayakan yang telah dibuat karena calon investor mempunyai keputusan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan akan keselamatan modal. b. Pihak Kreditor Pendanaan proyek dapat dari pinjaman bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit perlu dikaji ulang tentang studi kelayakan yang telah dibuat termasuk mempertimbangkan saran-saran lain misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. c. Pihak Manajemen Perusahaan Analisis kelayakan dapat dibuat oleh perusahaan baik olek pihak external maupun oleh pihak internal. Terlepas dari siapa yang membuat proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan sebagai pihak yang menjadi project leader ,sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu misalnya dalam hak pendanaan, beberapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor. d. Pemerintah Penyusunan analisis kelayakan perlu kebijakan-kebijakan yang telah
3|Page
ditetapkan pemerintah karena bagaimanapun juga pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kebijakanperusahaan. Penghematan devisa negara, penggalakan export non migas, dan aturan pemakaian tenaga kerja merupakan contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang menerapkan kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu dengan subsidi dan keringanan lainnya. 2.1.3 Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Proyek Dalam analisis kelayakan proyek untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu proyek investasi terdapat banyak aspek yang harus dianalisis terlebih dahulu. Menurut Suratman (2001), ada 5 macam aspek yang menjadi fokus utama dalam analisis kelayakan proyek: 1. Aspek sosial ekonomi. Aspek sosial dan ekonomi mengkaji tentang dampak keberadaan proyek dari sisi sosial dan ekonomi. Dari sisi ekonomi apakah keberadaan proyek dapat merubah atau justru mengurangi pendapatan perkapita penduduk setempat dan dari sisi sosial dampak positif atau negaif apakah yang akan muncul dengan adanya proyek tersebut di wilayah setempat. 2. Aspek pasar dan pemasaran. Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek utama yang dilakukan pengkajiannya dalam usulan proyek investasi alasannya tidak akan mungkin suatu proyek dijalankan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang menerima produk perusahaan. Suatu proyek dapat dikatakan berhasi l apabila proyek yang akan dibangun harus dapat memasarkan produknya secara kompetitif dan menguntungkan. 3. Aspek teknis dan teknologi. Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberi batasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Pengkajian aspek teknis berhubungan dengan aspek-aspek lain, terutama aspek ekonomi, finansial dan pasar. Hubungan erat disini diartikan saling memberi masukan dan keputusan mengenai aspek yang satu tergantung bagaimana dampaknya terhadap aspek yang lainnya dan sebaliknya. Aspek teknis memiliki pengaruh besar terhadap perkiraan biaya dan jadwal karena akan memberikan batasan batasan lingkup proyek secara kuantitatif (Soeharto,2002). Dalam pengkajian aspek teknis beberapa hal yang harus diperhatikan. Pengkajian aspek teknis mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Menentukan letak geografis lokasi. Karena sifatnya yang strategis maka penilaian lokasi harus didasarkan pengkajian yang seksama yang berkaitan dengan unit ekonomi dari instalasi spesifik yang hendak dibangun, baik dari segi teknis konstruksi
4|Page
seperti keadaan tanah, iklim, gempa bumi maupun kelangsungan operasi dan produksi di masa depan. b. Mencari dan memilih teknologi proses produksi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjanjikan banyak pilihan sekaligus resiko yang terkandung. Memilih teknologi proses produksi berarti memilih proses menghasilkan produk atau pelayanan, menyangkut macam teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. c. Denah instalasi. Pengaturan secara tetap tata letak instalasi beserta peralatannya atau disebut juga dengan plan layout merupakan syarat penting karena erat hubungan dengan efisiensi dan keselamatan kerja pada waktu operasi. Hal ini berarti bentuk dan tata ruang bangunan instalasi harus sesuai dengan fungsinya d. Menentukan kapasitas produksi. Kapasitas produksi memberi arti batas atas produksi yang dapat dicapai oleh suatu instalasi atau batas atas beban yang dapat ditampung oleh suatu fasilitas hasil proyek. Besar kapasitas produksi merupakan parameter penting untuk dipakai sebagai masukan perhitungan aspek finansial pada studi kelayakan dan dasar membuat desain engineering ditahap-tahap berikutnya, e. Bangunan instalasi. Gedung atau bangunan pabrik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari fasilitas instalasi industri dengan fungsi pokok sebagai tempat kerja, tempat peralatan, produk dan sebagainya. Penerangan yang cukup serta warna cat yang sesuai merupakan kebutuhan pokok opersi dan menumbuhkan rasa nyaman di tempat kerja. 4. Aspek manajemen. Metoda yang dapat dipergunakan dalam perencanaan pembangunan fisik usulan bisnis investasi adalah GANTT chart, yaitu suatu pola yang menggambarkan pekerjaan yang harus dilaksanakan yang menunjukkan adanya saling berhubungan antara satu tahap dengan tahap berikutnya. Peta ini menunjukkan adanya koordinasi yang dibutuhkan antar berbagai tindakan dan suatu pelaksanaan pembangunan fisik bisnis investasi (Kamaludin,2004). Sedangkan salah satu metode yang digunakan dalamaspek manajemen dalam oprasi adalah analisis manajemen strategik, yaitu sekumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan implementasi serta rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. 5. Aspek keuangan.
5|Page
Dalam melakukan studi kelayakan, aspek keuangan merupakan faktor yang menentukan, artinya apapun aspek-aspek lain yang mendukung namun apabila tidak tersedia dana maka hanya ada kesia-sian. Pada aspek keuangan investasi sangat dibutuhkan oleh karena itu pengertian investasi menurut Suratman (2001) didefinisikan sebagai penggunaan sumber keuangan atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan keuntungan darinya. Dari sudut jangka waktu, investasi dibagi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Aspek keuangan dari proyek industri berkaitan dengan pendugaan penerimaan total dan biaya total per satuan waktu. Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada masa mendatang dapat menggunakan pendekatan peramalan ( forecasting ) atau metode lainnya seperti : unit engineering costing . Analisis investasi proyek industri bertujuan untuk memilih aktivitas investasi yang paling menguntungkan. Dengan demikian metode analisis investasi proyek industri yang akan dibahas adalah: nilai bersih sekarang (Net Present Value = NPV), rasio manfaat biaya (Benefit Cost Ratio = BCR), tingkat pengembalian hasil internal (Internal Rate of Return = IRR), analisis break even (Break-Even Analysis), dan metode lainnya yang banyak diterapkan dalam analisis investasi proyek industri. 2.2 Kriteria Evaluasi Proyek Industri Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, suatu aktivitas dikatakan memiliki keuntungan ekonomis (economic profit) apabila memenuhi persamaan berikut: =
TR – TC > 0
dimana : =
keuntungan ekonomis
TR = penerimaan total (total revenue) TC = biaya total (total costs), Rate of interest atau rate of return merupakan konsep periodik yang mengukur tingkat pengembalian investasi (return on investement = ROI) relatif terhadap jumlah investasi selama periode waktu tertentu. Dengan demikian interest rate merupakan rasio antara hasil yang diterima dan jumlah dana yang diinvestasikan. Jika seorang investor menginvestasikan Rp. 10.000.000.000, dan setelah satu tahun ia memperoleh hasil sebesar Rp, 1.000.000.000, dikatakan bahwa interest rate dari aktivitas investasi itu adalah sebesar : Rp. 1.000.000.000/Rp. 10.000.000.000 = 0,10 = 10%.
6|Page
2.3 Analisis Investasi Proyek Industri Analisis investasi proyek industri bertujuan untuk memilih aktivitas investasi yang paling menguntungkan. Metode analisis investasi proyek industri: 1. Payback Period (PP) Menggambarkan lamanya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam (initial outlay) pada suatu investasi dapat kembali seluruhnya. Metode ini terdapat beberapa kelemahan, antara lain; 1) tidak memasukkan konsep time value of money, 2) sulitnya menentukan payback period dari setiap usaha karena sangat situasional dan beragam jenis usahanya, dan 3) tidak memperhitungkan cash inflows setelah payback period terjadi.
PP = t+
−
Keterangan PP : Periode pengembalian proyek I0 : Investasi awal t :Tahun terakhir dimana jumlah arus kas kumulatifnya belum menutup investasi awal c : Arus kas kumulatif pada tahun ke-t d :jumlah kumulatif arus kas pada tahun t+1 Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan PP tercepat.
2. Discounted Payback Period (DPP)
−
DPP = t+
Keterangan : Arus kas didiskonto kumulatif pada tahun ke-t : Arus kas didiskonto kumulatif pada tahun ke-t+1 Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan DPP tercepat.
3. NPV (Net Present Value) Merupakan keuntungan bersih yang berdasarkan jumlah dari present value (PV). Metode ini memperhatikan time value of money. Dalam metode ini pertama-tama dihitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan diperoleh dengan biaya modal proyek. Kemudian jumlah present value dari arus kas dikurangi dengan present value dari investasi awal. Selisihnya
7|Page
disebut Net Present Value (NPV). Aapabila PV dari arus kas > investasi awal maka investasi tersebut layak. Kriteria NPV: NPV>0
: proyek layak untuk dilaksanakan
NPV=0 : proyek dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk present value NPV<0 NPV =
: Proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
∑=0 (+)
Keterangan CFt : Arus kas yang diharapkan pada tahun ke – t K : Biaya modal proyek n : Umur proyek Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan NPV terbesar. 4. Internal Rate of Return (IRR) Tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan akan diterima sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal. Pada dasarnya metode ini harus dicari dengan cara trial & error atau coba-coba. Langkah 1 menghitung PV dari arus kas suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga sembarang. Langkah 2 hasil perhitungan ini dibandingkan nilai investasi awal. Bila PV dari arus kas > nilai investasi awal maka tingkat bunganya yang digunakan harus lebih tinggi lagi. Sebaliknya kalau PV dari arus kas < nilai investasi awal maka gunakan tingkat bunga yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai menemukan tingkat bunga yang menjadi PV arus kas = nilai investasi awal.
( ) − 2
IRR=
Keterangan
: Tingkat diskonto yang menghasilkan nilai NPV (+)
: Tingkat diskonto yang menghasilkan nilai NPV (-)
NPV 1 : Net Present Value bernilai (+) NPV 2 : Net Present Value bernilai (-) Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative pro yek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan IRR terbesar.
8|Page
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR) Suatu tingkat diskonto yang menyamakan antara nilai sekarang dari terminal value atau terminal cash flow dengan investasi awalnya (initial cash flows). Terminal value adalah nilai masa depan dari arus kas masuk.
− (1) (1) 0 = Menurut metode ini, investasi dianggap layak jika MIRR > biaya modal. Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan MIRR terbesar. 6. Profitability Index (PI) Profitability Index atau Benefit Cost Ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akan datang dengan nilai invetasi. Indeks dihitung dengan membagi nilai sekarang (PV) dari arus kas masuk (cash in flow) dengan arus kas keluar (cash out flow) dari investasi.
ℎ ℎ
PI =
Dalam pemilihan salah satu dari beberapa alternative proyek, maka yang dipilih adalah proyek yang menghasilkan PI terbesar. Secara umum apabila metode NPV dan PI digunakan untuk menilai suatu usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten. Apabila NPV mengatakan diterima, maka PI juga mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI harus terlebih dahulu menghitung NPV dan ada beberapa kasus lain, dimana setelah perhitungan PI belum dapat mengambil keputusan, sebelum dikembalikan ke metode NPV.
2.4 Penerapan Analisis Keputusan Investasi dalam Kegiatan Wirausaha dan Bisnis
Dalam keputusan investasi hanya ada dua alternatif, menolak atau menerima usulan investasi.
Berikut merupakan contoh analisis penerapan keputusan
investasi dalam kegiatan wirausaha dan bisnis. “Suatu perusahaan transportasi akanmembuka divisi baru, yaitu divisi taksi. Divisi akan dimulai dengan 50 buah taksi, dan karena akan dipergunakan untuk usaha taksi, mobil-mobil tersebut dapat dibeli dengan harga Rp 30 juta per unit.
9|Page
Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 4 juta per unit. Untuk mempermudah analisis dipergunakan metode penyusutan garis lurus.Taksi tersebut akan dioperasikan selama 300 hari dalam setahun, setiap hari pengemudi dikenakan setoran Rp 50.000. Berbagai biaya tunai seperti penggantian ban, kopling, rem, penggantian oli, biaya perpanjangan STNK, dan sebagainya) ditaksir sebesar Rp 3.000.000 per unit taksi. Perusahaan dikenakan pajak 35%. Tingkat keuntungan yang disyaratkan 16%. Berdasarkan informasi tersebut apakah pembukaan divisi taksi ini layak ?.” Taksiran rugi laba per tahun Penghasilan : 300 x 50 x Rp 50.000
Rp 750,00 juta
Biaya-biaya: Tunai
50 x Rp 3 juta
Rp 150,00 juta
Penyusutan 50 x Rp 6,5 juta
Rp 325,00 juta
Total biaya
Rp 475,00 juta
Laba operasi
Rp 275,00 juta
Pajak (35%0
Rp 92,25 juta
Laba setelah pajak
Rp 178,75 juta
Operational cash flow per tahun = Rp 178, 75 + Rp 325 juta = Rp 503,75 juta Pada tahun ke 4 aliran kas masuk karena nilai sisa sebesar 50 x Rp 4 juta = Rp 200 juta. Dengan demikian aliran kas dari investasi tersebut diperkirakan sebagai berikut: Tahun
Kas keluar
Kas masuk
0
Rp 1.500 juta
1
-
Rp 503,75 juta
2
-
Rp 503,75 juta
3
-
Rp 503,75 juta
4
-
Rp 503,75 juta
-
Rp 200 juta
10 | P a g e
2.4.1 Menggunakan Metode Payback Periode
Investasi awal
Rp 1.500,00 juta
Proceed tahun 1
Rp 503,75 juta
Sisa investasi tahun 2
Rp 996,25 juta
Proceed tahun 2
Rp 503,75 juta
Sisa investasi tahun 3
Rp 492,50 juta
Karena pada tahun ke 3 kas masuk bersih Rp 503,75 juta, maka sisa sebesar Rp 492,50 diharapkan akan kembali dalam waktu : (492,50/503,750 x 12 bulan = 11,73 bulan. Dengan demikian periode payback investasi ini adalah 2 tahun 11,73 bulan. 2.4.2 Menggunakan Metode Net Present Value
503,75 200 NPV = + - Rp 1.500 ( 1 + 0,16) (1 + 0,16) = 503,75 (2,798) + 200 (0,552) - 1.500 = 1.519,89 - 1.500 = 19,89 Jadi NPV positip sebesar Rp 19,89 juta, maka investasi ini menguntungkan atau dapat dilaksanakan. 2.4.3 Menggunakan Metode Profitability Index
1.519,89 PI = = 1,013 1.500 Karena PI > 1 investasi dapat diterima. 2.4.4 Menggunakan metode Internal Rate of Return
Pada tingkat bunga 16% , PV penerimaan positip sebesar Rp 1.519,89 PV penerimaan pada tingkat bunga 17% :
11 | P a g e
503,75 200 PV = + (1+ 0,17) (1 +0,17) = 503,75 ( 2,743) + 200 (0,534) = 1.381,79 + 106,80 = 1488,59. 19,89 IRR = 16 + x (17-16) 1.519,89 – 1.488,59 = 16 + 0,51 = 16, 51 Karena IRR > dari tingkat keuntungan yang disyaratkan (16%) maka investasi diterima.
12 | P a g e
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Investasi adalah pengeluaran sejumlah dana untuk menggunakan sumber dana yang ada pada perusahaan guna mendukung operasi perusahaan dan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang. Salah satu karakteristik proyek adalah investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar, untuk pihak-pihak yang membutuhkan analisis kelayakan proyek adalah pihak investor, Kreditor, Manajemen Perusahaan dan Pemerintah. Kriteria evaluasi proyek industri dapat dilihat dari keuntungan ekonomis harus sama dengan penerimaan total dikurangi biaya total lebih besar dari nol. Analisis investasi proyek diperlukan untuk memilih aktivitas investasi yang paling menguntungkan. Metode yang digunakan adalah Payback Period (PP), Discount Payback Period (DPP), Net Pressent Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Modified Interal Rate of Return (MIRR), dan Profitability Index (PI).
13 | P a g e
Daftar Pustaka
Purwohandoko. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Surabaya: Unesa University Press Gaspers, Vincent. 1999. Ekonomi Manajerial-Pembuatan Keputusan Bisnis Edisi Revisi dan Perluasan. Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama Njo, Sutoto & Koni. 2001. Analisa Investasi dalam Pengambilan Keputusan Investasi pada Pengembangan Lapangan Golf dan Perumahan Citraraya. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 3, No. 1, Maret 2001: 14 - 33
14 | P a g e