ANALISIS DATA AWAL
Nama Kelompok:
Iqbal Tri Setyawan 135030400111038
Darin Rausan Fikri 135030400111031
Kukuh Ariyo Damar Permana 135030401111055
Mochammad Rony Reza Palevi 135030407111023
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Tugas makalah ini penulis kerjakan untuk memenuhi tugas terstruktur Metode Penelitian. Makalah ini berisi tentang. Analisis Data Awal, Penulis mengambil judul ini karena menarik untuk diteliti.
Makalah ini berisikan pengantar awal berupa penjelasan mengenai Analis Deskriptif dan Tabulasi Silang . Dalam pengerjaannya, penulis mendapatkan referensi dari buku-buku dan sumber internet lainnya.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, benar, dan tepat waktu.
Kami harap makalah ini berguna bagi penulis maupun pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang perpajakan. Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu penulis yang diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Malang, 22 Februari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan ilmu statistik (Statistika) mempunyai sejarah yang sangat panjang, mulai dari adanya peradaban manusia, sampai pacta zaman teknologi informasi sekarang ini. Di zaman dahulu, data statistik dipergunakan oleh suatu negara untuk menghitung hasil pertanian, pajak penghasilan, dan bahkan untuk menghitung logistik perang. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu statistik juga makin berkembang. Berbagai metode statistik memungkinkan kita dapat melihat, mencari, dan menyimpulkan hal-hal yang jauh di luar data yang dikumpulkan dan dapat masuk ke bagian pengambilan keputusan, melalui generalisasi dan peramalan. Berkembangannya teknologi informasi sekarang, melahirkan perangkat lunak paket-paket metode statistik yang sangat membantu dan mempermudah menghitung, meramal, serta menganalisis masalah yang akan dipecahkan. Sekarang, metode statistik tidak lagi hanya terbatas pacta pengumpulan data, tetapi telah berkembang menjadi suatu metode analisis ilmiah yang telah luas dipakai di bidang bisnis, dan seluruh cabang ilmu pengetahuan alam dan sosial.
Metode statistik diperlukan oleh peneliti pada saat menyajikan data dan menafsirkan kejadian pada masalah yang ditelitinya. Pada saat peneliti tersebut dituntut bekerja dengan data numerik (berupa catatan hasil pengukuran), atau bekerja dengan data katagorik (yang diklasifikasikan menurut kriteria tertentu), maka data hasil pengamatan tersebut, dapat dikumpulkan, disajikan, dianalisis, dan ditafsirkan menjadi informasi dengan menggunakan metode statistik. Walpole (1995) memberi batasan tentang metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data pengamatan sehingga memberikan informasi yang berguna, yang dinamakan statistika deskriptif.
Meskipun statistika deskriptif seolah-olah melode 'kuno' karena paling lama ditemukan, namun, karena kelebihan-kelebihan dan kemudahan maka dengan adanya paket program statistika a tau perangkat lunak lain yang sudah sangat canggih, statistika deskriptif masih tetap merupakan metode yang ampuh dalam melihat gambaran/keadaan dan distribusi pola data yang dikumpulkan.
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan Analisis Deskriptif ?
Apakah yang dimaksud dengan Tabulasi Silang ?
Tujuan Penulisan
Agar Mahasiswa dapat mengetahui tentang Analisis Deskriptif
Agar Mahasiswa dapat mengetahui tentang Tabulasi Silang
Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa perpajakan untuk lebih memahami tentang Analisis Data Awal
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Metode Penilitian
Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan.
Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.
2.2 Teori Statistik Deskriptif
Menurut jenjang keilmuannya statistika dibedakan menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif sering disebut sebagai statistika deduktif yang membahas tentang bagaimana merangkum sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan informasi, yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, nilai pemusatan dan nilai penyebaran
Menurut para ahli
Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keteranganketerangan mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata statistika deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.
Bambang Suryoatmono (2004:18) menyatakan Statistika deskriptif adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja
Sugiyono (2004:169) Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Jadi, analisis deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk manggambarkan atau mendeskripsikan data tanpa bermaksud mengenaralisir atau membuat kesimpulan tapi hanya menjelaskan kelompok data itu saja
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Statistika deskriptif merupakan bidang ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari tata cara penyusunan dan penyajian suatu data yang dikumpulkan dalam satu penelitian. Proses mengklasifikasian statistika deskriptif dan statistika inferensial dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. (Martono N. , 2010)
Statistika deskriptif adalah metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. (Purwanto S.K., 2012)
Statistika deskriptif memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Pembahasan selanjutnya adalah berkaitan statistika deskriptif yang meliputi:
Tabel
Grafik dan diagram,
Ukuran pemusatan
Ukuran penyebaran
3.1.1 Tabel
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud.
Tabel Distribusi Frekuensi.
Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori
3.1.2 Grafik & Diagram
Grafik :
Ketika kita menyajikan suatu data, seringkali kita ingin menemukan pola atau hubungan antara variabel-variabel dalam data tersebut. Agar dapat mencari atau menemukan pola dan hubungan antar variabel tersebut, maka dapat digunakan grafik untuk memvisualisasikan data. Jenis visualisasi yang dipilih tergantung pada penekanan yang ingin kita temukan dalam suatu data. Contoh grafik yang sering digunakan antara lain grafik garis, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik gambar
Grafik Garis (Polygon) Poligon menggunakan garis yang menghubungkan titik-titik yang merupakan koordinat antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada kelas tersebut. Titik tengah kelas merupakan representasi dari karakter kelas dan nilai tengah ini menggantikan posisi interval kelas pada ddiagram histogram. (Purwanto S.K., 2012)
Grafik Batang
Diagram :
Diagram adalah suatu representasi simbolis informasi dalam bentuk geometri dua dimensi sesuai teknik visualisasi. Kadang teknik yang dipakai memanfaatkan visualisasi tiga dimensi yang kemudian diproyeksikan ke permukaan dua dimensi. Kata grafik biasa dipakai sebagai sinonim kata diagram
Diagram Lingkaran (Pie Chart) Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran atau piechart. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.
Grafik Gambar (Pictogram) Ada kalanya supaya data yang disajikan lebih komunikatif disesuaikan dengan keterangan nama tabel, maka penyajian data dibuat dalam bentuk pictogram
3.1.3 Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang menyatakan dimana distribusi data tersebut terpusat. (Howell, 1982). Ukuran pemusatan berupa nilai tunggal yang bisa mewakili suatu kumpulan data dan karakteristiknya (menunjukkan pusat dari nilai data).
Jenis-Jenis Ukuran Pemusatan antara lain:
Rata-rata (Mean)
Rata-rata merupakan ukuran pemusatan yang sangat sering digunakan. Keuntungan dari menghitung rata-rata adalah angka tersebut dapat digunakan sebagai gambaran atau wakil dari data yang diamati. Rata-rata peka dengan adanya nilai ekstrim atau pencilan.
Median atau Nilai Tengah
Median merupakan suatu nilai ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah setelah data diurutkan
Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data. Modus tidak dapat digunakan sebagai gambaran mengenai data (Howell, 1982)
3.1.4 Ukuran Penyebaran Data/Dispersi (Dispersion)
Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran baik parameter atau statistika untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data. Melalui ukuran penyebaran dapat diketahui seberapa jauh data-data menyebar dari titik pemusatannya.
Jenis-Jenis Ukuran Penyebaran antara lain:
Rentang (Range) (=R)
Rentang (Range) dinotasikan sebagai R, menyatakan ukuran yang menunjukkan selisih nilai antara maksimum dan minimum. Rentang cukup baik digunakan untuk mengukur penyebaran data yang simetrik dan nilai datanya menyebar merata. Ukuran ini menjadi tidak relevan jika nilai data maksimum dan minimumnya merupakan nilai ekstrim
Variansi (Variance) (=S2 atau σ2)
Variansi (variance) dinotasikan sebagai S2 atau σ2 adalah ukuran penyebaran data yang mengukur rata-rata kuadrat jarak seluruh titik pengamatan dari nilai tengah (meannya).
Simpangan Baku (=s atau )
Simpangan baku (standar deviation) dinotasikan sebagi s atau σ, menunjukkan rata-rata penyimpangan data dari harga rata-ratanya. Simpangan baku merupan akar pangkat dua dari variansi
Analisa Tabulasi Silang (Crosstab)
Crosstab (tabulasi silang) menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Dengan demikian, ciri crosstab adalah adanya dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif. Data untuk penyajian crosstab pada umumnya adalah data kualitatif, khususnya yang berskala nominal, seperti hubungan antara gender dengan usia, berapa komposisi laki-laki untuk setiap range usia dan lainnya. (Santoso, 2002)
Ada dua pengujian untuk menginterprestasikan data pada crosstab adalah sebagai berikut :
l. Chi Square
Uji chi-square ini digunakan untuk menguji singnifikasi perbedaan antara dua kelompok yang independen. Hipotesis yang akan diuji mengatakan bahwa kedua kelompok itu berbeda dalam hal karakteristik tertentu, dengan demikian perbedaan itu berhubungan dengan frekuanesi relaitif masuknya anggota-anggota kelompok (dua kelompok) ke dalam beberapa kategori (dua atau lebih). Cara mengoperasikan uji chi-square (X2 ), pertama disusun frekuensifrekuensi dalam kategori-kategori dalam suatu tabel kontingensi r x k (r menunjukkan baris dan k menunjukkan kolom). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
= Jumlah semua baris ( r )
= jumlah semua kolom (k)
= Frekuensi pengamatan (observasi) dari baris ke-i pada kolom ke-j
= Frekuensi diharapankan (teoritis) dari baris ke-i pada kolom ke-j Eij diperoleh dengan : (ni)(nj)/n
2. Index of Agreement
Pada tahap ini pengujian dilakukan untuk mengukur asosiasi dari variabel yang diteliti, asosiasi dinyatakan signifikan bila secara statistic dinyatakan ada asosiasi yang memiliki kekuatan yang cukup. Metode perhitungan Index of Agreement yang umum dilakukan untuk kasus tabulasi silang dengan r baris dan k kolom adalah koefisien kontingensi. Koefisien kontingensi C adalah suatu ukuran derajat hubungan, asosiasi, atau dependensi dari klasifikasi -klasifikasi dalam tabel kontingensi r x k. Koefisiensi kontingensi (Coefficient of Contingency) tersebut dinyatakan dengan rumus :
Dimana:
X2= Nilai Chi Square
N= Besar Sampel
Kegunaan Analisis Tabulasi Silang
Analisis tabulasi silang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan analisis data. Manfaat utama yang dapat diperoleh dari analisis tabulasi silang:
Membantu menyelesaikan penelitian yang berkaitan dengan penentuan hubungan antar variable atau factor yang diperoleh dari data kualitatif. Penentuan hubungan akan digunakan sebagai dasar untuk penentuan tindakan perencanaan yang tepat pada tahap selanjutnya.
Bila telah didapatkan hubungan antar ariabel/ faktor keuntungan, kegunaan kedua adalah dapat menentukan besarnya derajat asosiasi antar variable/ faktor tersebut.
Dapat menentukan variable dependent (terikat) dan variable independent (bebas) dari dua variable yang dianalisis
Analisis tabulasi silang berguna apabila data yang diperoleh merupakan data dalam bentuk data kategori dari survey primer di lapangan.
Masukan Analisis Tabulasi Silang
Untuk memasukkan data dalam analisis tabulasi silang, yang harus dipahami pertama kali adalah jenis/tipe data dan kategori data. Data yang berhubungan dengan teknik pengukuran atau analisis dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis data, yaitu:
Data Nominal
Data hanya menunjukkan kategori atau kelas, artinya data yang satu tidak dapat dibandingkan dengan data lainnya. Hubungan data nominal dapat dilihat melalui:
Jumlah kasus;
Mode (mean, median, kuartil);
Contingency correlation (Fisher's test, chi-square)
Data Ordinal
Data ordinal dapat dibandingkan dengan data lainnya, artinya data dapat dikatakan lebih baik, sama, atau lebih buruk dari data lainnya. Uji statistic yang digunakan Antara lain:
Menghitung persentil data;
Median;
Korelasi ranking;
Sign test;
Run test
Interval
Data dalam bentuk interval uji statistic yang dapat digunakan adalah:
Rata-rata aritmetik;
Standar deviasi;
Korelasi product moment;
Korelasi
T-test, F-test
Metric (rasio)
Data dalam bentuk rasio uji statistic yang dapat dilakukan adalah:
Koefisien korelasi;
Rata-rata geometrik;
Rata-rata harmonis
Adapun tipe data yang digunakan dalam analisis tabulasi silang adalah tipe data kategori. Tipe data kategori ditunjukkan dalam tiga tipe table berbeda yaitu:
Tabel Kontingensi
Tabel Ranking
Table Multi Dimensi
Keluaran Analisis Tabulasi Silang
Keluaran analisis tabulasi silang terdiri dari:
Uji chi square untuk menentukan keterhubungan antar variable atau factor;
Pengukuran langsung yang terdiri atas pengukuran noinal dengan nominal, ordinal dengan ordinal, dan nominanl dengan interval;
Pengukuran kesimetrisan yaitu untuk menentukan variable dependent dan independent.
Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil analisis tabulasi silang adalah bentuk pengujian keterhubungan antar variable menggunakan Uji Chi Square Pearson dan/atau likelihood ratio, pengukuran derajat asosiasi antar dua variable/factor menggunakan koefisien kontingensi dan penentuan jenis asosiasi antar variabelnya untuk mendefinisikan jenis masing-masing variable. Pengujian keterhubungan didasarkan pada dua jenis pengukuran yaitu pengukuran nominal dan pengukuran ordinal. Masing-masing jenis pengukuran ini akan berbeda pada alat ukur yang digunakan untuk pengukuran
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metode statistik diperlukan oleh peneliti pada saat menyajikan data dan menafsirkan kejadian pada masalah yang ditelitinya. Adanya batasan tentang metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data pengamatan akan memberikan informasi yang berguna, yang dinamakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif sendiri adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistika deskriptif memberikan informasi mengenai data yang dipunyai apa adanya data tersebut oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas. Adapun penyajian informasi mengenai data tersebut bisa disajikan dengan:
Tabel
Grafik dan diagram
Ukuran pemusatan
Ukuran penyebaran
Crosstab (tabulasi silang) menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Dengan demikian, ciri crosstab adalah adanya dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif. Data untuk penyajian crosstab pada umumnya adalah data kualitatif. Ada dua pengujian untuk menginterprestasikan data pada crosstab adalah sebagai berikut :
Chi Square
Index of Agreement
Analisis tabulasi silang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan analisis data. Manfaat utama yang dapat diperoleh dari analisis tabulasi silang:
Membantu menyelesaikan penelitian yang berkaitan dengan penentuan hubungan antar variable atau factor yang diperoleh dari data kualitatif. Penentuan
Bila telah didapatkan hubungan antar ariabel/ faktor keuntungan, kegunaan kedua adalah dapat menentukan besarnya derajat asosiasi antar variable/ faktor tersebut.
Dapat menentukan variable dependent (terikat) dan variable independent (bebas) dari dua variable yang dianalisis.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, D. R. & Emory, C. W. 1996 Business Research Methods (5th Edition). USA: Irwin,Inc
Indriatno, Imam dan Rahmat Irwansyah. 1998. Aplikasi Analisis Tabulasi Silang (Crosstab) Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota