3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup sejumlah pekerjaan yang berbeda. Seperti mengevaluasi risiko akuntansi perusahaan dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang diperlukan agar laporan keuangan dapat lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan.
Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang digunakan, bahan mentah dari analisis ini. Meskipun akuntansi akrual memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan dan kondisi yang tidak dapat diberikan oleh akuntansi kas, keterbatasannya data mendistorsi arti ekonomis sebuah laporan keuangan. Analisis akuntansi merupakan proses yang digunakan analis untuk mengidentifikasi dan menilai distorsi dan membuat laporan keuangan bermanfaat untuk analisis keuangan.
Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap relitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi akrual yang meliputi standar, kesalahan estimasi, keseimbangan antara relevan dan andal, serta kebebasan dalam aplikasinya.
Konsep Akrual Basis vs. Kas Basis
Akrual Basis
Laporan keuangan utamanya dibuat bedasarkan basis akrual. Standar akuntansi mengharuskan konsep akrual. Para pendukung basis ini yakin bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi berbasis kas, baik untuk mengukur kinerja maupun kondisi keuangan.
Basis Akrual (Accrual Basis) Teknik basis akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar diterima atau dikeluarkan.
Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Perbedaan antara akuntasi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat waktu dan pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu terdapat pada akuntansi kas.
Akuntansi akrual terdiri dari atas dua prinsip dasar, yaitu:
Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui, baik pada saat diperoleh maupun pada saat direalisasikan, atau pada saat dapat direalisasikan. Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan produk atau jasanya.
Pengaitan Beban
Akuntansi akrual mengaharuskan pengaitan beban dengan pendapatan. Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk (product cost), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan. Seluruh biaya produk akan tetap berada dalam neraca sebagai persediaan, hinggam mereka terjual dan pada saat bersamaan ditransfer ke laporan laba/rugi sebagai HPP.
Jenis beban lainnya adalah biaya periode (period cost). Sebagian biaya periode terjadi sehubungan dengan pemasaran suatu produk atau jasa dan dikaitkan dengan pendapatan ketika pendapatan yang bersangkutan diakui. Biaya periode lainnya, seperti beban administratif, tidak langsung berhubungan dengan produksi atau penjualan barang dan jasa.
Kas Basis
Cash Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi, dimana Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Cash Basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang pembayaran belum diterima maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak dilakukan, jika kas telah diterima maka transaksi tersebut baru akan dicatat seperti halnya dengan "dasar akrual" hal ini berlaku untuk semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar akrual maka penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara kredit akan menambah piutang dagang sehingga berpengaruh pada besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang di pakai cash basis maka piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya terjadi.
Cash Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu :
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan, saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Maka dalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
Pengakuan Biaya
Pengakuan biaya, pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya sudah diakui pada saat itu juga.
Untuk usaha-usaha tertentu masih lebih menggunakan cash basis ketimbang accrual basis, contoh : usaha relative kecil seperti toko, warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat (malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card dikategorikan juga sebagai cash basis).
Contoh Kasus bedasarkan kedua Basis
Diasumsikan anda membuka usaha penjualan kaos sablon dengan harga satuannya $10. Untuk bahan-bahannya, anda menemukan kalau kaos polos biasa dapat dibeli dengan harga $5 per potong. Biaya penyablonan akan menghabiskan biaya awal atau tetap untuk scree (film cetak) sebesar $100 dan biaya lainnya sebesar $0.75 per potong. Promosi anda menghasilkan pesanan sebanyak 100 potong kaos. Anda menginvestasikan dana sebesar $700 dalam usaha ini. Pemasok mengharuskan anda membayar semua biaya secara tunai. Pada akhir minggu pertama, pelanggan dengan pesanan 50 kaos mengambil kaos mereka. Akan tetapi, hanya 25 kaos dari 50 kaos yang dibayar tunai. Sisanya akan disetujui untuk dibayar minggu depannya. Kemudian anda mengevaluasi minggu pertama anda dengan pencaatatan akuntansi kas
Dalam pencatatan tersebut menunjukan anda merugi sebesar $425. Hal ini janggal ketika anda mencoba mengkalkulasikannya secara logika. Yaitu, harga per kaos adalah $5, dan $1 untuk film, dan $0.75 untuk mencetaknya. Sehingga total biaya adalah $6.75, sedangkan harga satuan kaos yang anda jual adalah $10. Anda seharusnya mendapatkan laba sebesar $3.25 per kaosnya.
Hal ini terjadi dikarenakan,
Anda belum mengakui pendapatan apa pun dari 2 kaos yang telah anda jual secara kredit (Harus adanya piutang)
Anda memperlakukan seluruh kaos sebagai beban. Seharusnya beban ini diakui ketika kaos tersebut terjual.
Anda telah memperlakukan semua pembelian film dan ongkos pencetakan sebagai beban. Seharunya beban ini diakui secara per potong kaosnya ketika kaos-kaos tersebut terjual.
Dengan memasukan faktor tersebut, anda sebenarnya menghasilkan keuntungan sebesar $162,5 pada minggu pertama
Pendapatan anda menunjukan pendapatan kaos yang anda terima plus dengan yang belum anda terima. Karena setengah kaos (50) saja yang terjual, maka cukup mengakui beban biaya kaos yang terjual saja, beserta dengan film, dan ongkos percetakannya.
Kualitas Laba vs. Manajemen Laba
Pengertian, konsep laba
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi periode tersebut dan biaya historis yang sepadan dengannya.
Kualitas Laba
Kualitas laba, dalam akuntansi, merujuk kepada kemasukakalan seluruh laba yang dilaporkan. Kualitas laba mengakui fakta bahwa dampak ekonomi transaksi yang terjadi akan beragam antarperusahaan sebagai fungsi (gabungan) dari karakter dasar bisnis mereka, dan secara beragam dirumuskan sebagai tingkat laba yang menunjukkan apakah dampak ekonomi pokoknya lebih baik dalam memperkirakan arus kas, ataukah konservatif, atau juga dapat diramalkan. Informasi laba harus dilihat dalam kaitannya dengan persepsi pengambilan keputusan karena kualitas informasi laba ditentukan oleh kemampuannya memotivasi tindakan individu dan membantu pengambilan keputusan yang efektif.
Laba akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi perusahaan dan oleh karena itu laba akuntansi hendaknya dapat digunakan dalam prediksi arus kas dan laba dimasa yang akan datang.
Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefiniskan sebagai "intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentua laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi (Schipper, 1989)". Sering kali proses ini mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama pada bagian labanya. Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba, yaitu:
Manajer meningkatkan laba
Salah satu strategi manajemen laba adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba selama beberapa periode. Pada scenario pertumbuhan, akrual pembalik lebih kecil dibandingkan akrual kini, sehingga dapat meningkatkan laba.
Manajer melakukan "Mandi Besar" (Big Bath)
Dilakukan melalui penghapusan (write-off) biayanya sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi. Strategi big bath juga sering dilakukan setelah strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya.
Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba
Merupakan bentuk umum manajemen laba. Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.
Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Banyak alasan kenapa manajer melakukan manajemen laba, diantaranya adalah:
Meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan
Perjanjian yang dilakukan manajer dalam hal kompensasi manajer biasanya mencakup bonus bedasarkan laba.
Perjanjian bonus biasanya memiliki batas atas dan bawah, artinya manajer tidak mendapat bonus jika laba lebih rendah dari batas bawah, dan tidak dapat bonus tambahan saat laba lebih tinggi dari batas atas.
Meningkatkan harga saham
Manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana menjual saham atau melaksanakan opsi.
Usaha mendapatkan subsidi pemerintah
Perusahaan dapat menurunkan laba untuk memperoleh keuntungan dari pemerintah, misalnya subsidi atau proteksi dari persaingan asing. Perusahaan juga menurunkan laba untuk mengelakan permintaan serikat buruh.
Langkah-langkah Melakukan Analisis Akuntansi
Evaluasi Kualitas Laba
Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti yang berbeda untuk berbagai pihak. Banyak analis mendefinisikan kualitas laba sebagai sejauh mana perusahaan mengaplikasi konservatisme-perusahaan dengan kualitas laba tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba lebih rendah.
Definisi alternative dari kualitas laba yaitu sehibungan dengan distorsi akuntansi-perusahaan memilii laba berkualitas tinggi jika informasi laporan keuangan mencerminkan aktivitas usaha secara akurat.
Tahapan dalam evaluasi kualitas laba sebagai berikut:
Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting
Mengindentifikasi kebijakan akuntansi penting yang dipilih perusahaan. Apakah kebijakan yang dianut sejalan dengan norma-norma industry? Apa damapak kebijakan tersebut bagi angka-angka yang disajikan dalam pelaporan keuangan nanti?
Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
Penting untuk menilai tingkat flesibilitas yang tersedia pada saat pembuatan pelaporan keuangan. Misalnya, akuntansi pad industry yang memiliki banyak asset tak berwujud, operasi usaha yang lebih fluktuatif, sebagian besar biaya produksinya terjadi sebelum proses produksi, dan metode pengakuan pendapatan yang tidak biasa membutuhkan lebih banyak penilaian dan estimasi.
Tentukan strategi pelaporan
Apakah perusahaan memiliki praktik pelaporan agresif? Apakah perusahaan memiliki laporan audit yang baik? Pernahkah terjadi masalah auntansi? Apakah manajemen memiliki reputasi integritas, atau dikenal suka menipu? Juga penting untuk memeriksa insentif manajemen laba dan melihat pola indikasi yang konsisten.
Identifikasi dan menilai tanda bahaya.
Tanda bahaya merupakan pos yang memberikan peringatan bagi analis akan adanya potensi masalah yang serius. Beberapa contohnya adalah
Kinerja keuangan yang buruk, perusahaan yang putus asa biasanya melakukan segala cara
Secara konsisten laba yang dilaporkan selalu lebih tinggi dari pada arus kas operasi
Secara konsisten laba sebelum pajak yang dilaporkan lebih tinggi disbandingkan laba kena pajak
Pengunduran diri auditor atau perubahan auditor yang tidak rutin
Penyesuaian Laporan Keuangan
Kebutuhan akan penyesuaian disebabkan oleh distorsi atas angka yang dilaporkan dan oleh tujuan analisis khusus. Beberapa penyesuaian umum laporan keuangan mencakup:
Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan laporan laba rugi.
Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba.
penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya restrukturisasi.
Kapitalisasi litbang jika diperlukan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan yang dibuat, bergantung pada kualitas informasi akuntansi yang digunakan, bahan mentah dari analisis ini.
Basis Akrual (Accrual Basis) Teknik basis akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Sedangkan Akuntansi Cash Basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Kualitas laba, dalam akuntansi, merujuk kepada kemasukakalan seluruh laba yang dilaporkan. Manajemen laba dapat didefiniskan sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentua laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi.
Banyak alasan kenapa manajer melakukan manajemen laba, diantaranya adalah:
Meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan
Meningkatkan harga saham
Usaha mendapatkan subsidi pemerintah
Kualitas laba (atau tepatnya, kualitas akuntansi) memiliki arti sebagai sejauh mana perusahaan mengaplikasi konservatisme-perusahaan dengan kualitas laba tinggi diharapkan memiliki rasio harga terhadap laba (price-earning ratio) yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan kualitas laba lebih rendah.
Kebutuhan akan penyesuaian disebabkan oleh distorsi atas angka yang dilaporkan dan oleh tujuan analisis khusus. Beberapa penyesuaian umum laporan keuangan mencakup:
Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan laporan laba rugi.
Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba.
penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya restrukturisasi.
Kapitalisasi litbang jika diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, Wild. "Analisis Laporan Keuangan".2010. Jakarta. Salemba empat.
http://imanfreelance.blogspot.co.id/2010/04/basis-kas-dan-basis-akrual.html
Diakses pada 24/03/2016
http://santianavinividivici.blogspot.co.id/2011/12/pengaruh-manajemen-laba-terhadap.html
Diakses pada 24/03/2016
http://ranggasatriyoo.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-analisis-akuntansi-dan.html
Diakses pada 24/03/2016
http://mhs2007bersama.blogspot.co.id/2009/05/analisis-laporan-keuangan.html
Dikases pada 24/03/2016