Nama Anggota Kelompok 1. Aisyah Utami 2. Dilia Puspa 3. Fuspasari
ANALISIS KADAR NITRAT DALAM AIR MENGGUNAKAN M ENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
1. Dasar Teori
Nitrat merupakan bentuk Nitrogen yang berperan sebagai nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat Nitrogen sangat mudah larut dalam air dan memiliki sifat yang relatif stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi yang sempurna di perairan. Pada dasarnya, Nitrat merupakan sumber utama Nitrogen diperairan, akan tetapi tumbuhan lebih menyukai Amonia untuk digunakan dalam proses pertumbuhan. Kadar Nitrat diperairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi dari pada kadar amonium. Kadar Nitrat lebih dari 5 mg/ltr. menggambarkan keadaan suatu perairan yang telah tercemar akibat aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar Nitrogen yang lebih dari 0,2 mg/ltr menggambarkan menggambarkan terjadinya eutrofikasi perairan. Nitrat merupakan salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan di alam, seperti dalam tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion Nitrat (ionNO3), Kalium Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (NO3-N). Ketiga bentuk senyawa Nitrat ini menyebabkan menyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun pada konsentrasi yang berbeda. Nitrat dibentuk dari Asam Nitrit yang berasal dari Amonia melalui proses oksidasi katalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus Nitrogen. Nitrifikasi adalah suatu proses oksidasi enzimatik yakni perubahan senyawa amonium menjadi senyawa Nitrat yang dilakukan oleh bakteri-bakteri tertentu. Proses ini berlangsung dalam dua tahap dan masing-masing dilakukan oleh grup bakteri yang berbeda. Tahap pertama adalah proses oksidasi Amonium menjadi Nitrit yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrosomonas sp dan tahap kedua adalah proses oksidasi enzimatik Nitrit menjadi Nitrat yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrobacter sp. Proses oksidasi enzimatik perubahan Amonium menjadi Nitrat dan
selanjutnya menjadi Nitrat digambarkan sebagai sebagai berikut: 2NH4 + 3 O2
Oksidasi Enzimatik
Bakteri Nitrosomonas sp
+
2 NO2 + 2 H2O + 4H + Energi
2NO2 + O2
Oksidasi Enzimatik
2 NO3 + Energi
Bakteri Nitrobacter sp Analisis Nitrat cukup sulit karena rumit dan peka terhadap berbagai jenis gangguan. Namun ada beberapa cara analisis yang tersedia antara lain: a. Analisa spektrofotometris pada panjang gelombang 220 nm (sinar ultraviolet yang cocok sebagai analisis penduga bagi air tanpa zat organik dengan kadar NO 3 – N antara 0,1 sampai 11 mg/l b. Analisa dengan elektroda khusus (dan pH meter) yang cocok sebagai analisis penduga baik untuk air bersih maupun air buangan dengan skala kadar NO 3 – N antara 0,2 sampai 1400 mg/l c. Analisis dengan Brusin untuk air dengan kadar air 0,1 sampai 5 mg NO 3 – N/l
2. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan - Labu ukur 25 ml
14 buah
- Gelas ukur 10 ml
1 buah
- Kuvet spetro
14 buah
- Micropipette - Hot Plate
1 buah
-
Corong
2 buah
-
Kertas saring diameter 125 mm
2 buah
-
Pipet ukur 25 ml
2 buah
-
Labu ukur 100 ml
7 buah
-
Beaker glass 50 ml
1 buah
- Bola Karet
1 buah
- Neraca analitik - Spektrofotometer UV – Vis . b. Bahan-bahan yang digunakan - Pereaksi Nitrat (Brusin – Sulfanilat) - Larutan H2SO4 - Larutan NaCl - Larutan Stock Standar NO3 (1000 ppm)
3. Prosedur Kerja
a. Penentuan panjang panjang gelombang maksimum 1. 10 ml contoh air yang telah disaring hingga jernih ditambah dengan 2 ml larutan NaCl, 10 ml larutan H 2SO4 dan 0,5 ml pereaksi Brusin Sulfanilat 2. Setiap penambahan pereaksi harus dikocok. Kemudian dipanaskan di atas hot 0
plate (95 C) selama 20 menit 3. Diukur intensitasnya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang berkisar antara 390 – 430 nm 4. Dibuat deretan larutan standar Nitrat dengan konsentrasi 0; 2; 4 6; 8; 10 ppm, dengan cara melakukan pengenceran terhadap larutan standar 1000 ppm (disamakan perlakuan dengan sampel).
b. Penentuan Kurva Kurva Baku Setelah panjang gelombang maksimum nitrat diperoleh, selanjutnya dibuat kurva baku larutan standar nitrat dengan cara: 1.
dibuat larutan standar nitrat 1, 2, 4, 6, 8, dan 10 mL lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambah akuades sampai tanda batas
2. Masing – masing larutan dipipet 5,0 mL dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 mL larutan NaCl 30% 3. Tabung dimasukkan ke dalam air dingin, lalu ditambahkan 5 mL larutan H2SO4 dan dikocok. 4. Kemudian ditambahkan 0,25 mL pereaksi nitrat (Brusin sulfat-Asam sulfanilat) dan dipanaskan di atas hot plate selama 20 menit hingga larutan berwarna kuning, lalu didinginkan. 5. Absorbens larutan standar diukur dengan spektrofotometer ultraviolet-visible pada panjang gelombang maksimumnya. Kurva baku larutan standar di atas dibuat dengan cara membuat grafik absorbens versus konsentrasi. Kurva ini digunakan untuk menentukan konsentrasi nitrat dalam sampel dengan metode kalibrasi.