KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan pada Alkalosis Metabolik. Penul Penulis isan an makal makalah ah ini ini meru merupa pakan kan suat suatu u tuga tugass yang yang dibe diberi rika kan n dala dalam m mata mata kuli kuliah ah Keperawatan sistem mun! di Perguruan Tinggi "TKes Pertamina #ina Medika $alam penulisan makalah ini penulis menyampaikan u%apan terima kasih kepada banyak yang telah membantu menyelesaikan tugas makalah ini terutama kepada& '
bu yang yang telah telah memberi memberikan kan petunju petunjuk k kepada kepada penulis penulis tentang tentang tata tata %ara %ara penulisan penulisan dan memberi memberikan kan tugas tugas ini! ini! sehing sehingga ga penuli penuliss dapat dapat menyele menyelesai saikan kan tugas tugas ini dengan dengan
( )
sebaik baiknya. Teman-t Teman-teman eman satu satu kelompok kelompok yang sudah sudah membantu membantu dalam dalam penyeles penyelesaian aian tugas tugas ini. ini. "emua "emua pihak pihak lain yang yang tidak tidak dapat dapat diu%apk diu%apkan an satu satu persatu persatu yang yang telah telah memberi memberikan kan bantuan baik dalam proses penulisan maupun bantuan lain.
*akarta! (+ No,ember (')
Tim Penulis/
DAFTAR ISI
KATA PEN0ANTA1..............................................................................................................' $A2TA1 "...........................................................................................................................( #A# ......................................................................................................................................( PEN$A3454AN..................................................................................................................( A. 5atar #elakang.............................................................................................................( #. Tujuan..........................................................................................................................6 7. 1uang 5ingkup.............................................................................................................8 $. Metode Penulisan.........................................................................................................8 E.
"istematika Penulisan..................................................................................................8
#A# .....................................................................................................................................9 TN*A4AN P4"TAKA..........................................................................................................9 A. $e:inisi.........................................................................................................................9 #. Etiologi.........................................................................................................................9 7. Mani:estasi Klinik........................................................................................................; $. Pato:isiologi.................................................................................................................< E.
Pathway........................................................................................................................+
2.
Pemeriksaan $iagnostik.............................................................................................'
0. Penatalaksanaan.........................................................................................................' 3. Komplikasi.................................................................................................................'' #A# .................................................................................................................................'( A"43AN KEPE1A=ATAN............................................................................... .................'( A. Pengkajian..................................................................................................................'( #. $iagnosa Keperawatan..............................................................................................') 7. nter,ensi $an 1asional.............................................................................................') #A# >.................................................................................................................................'; PEN4T4P.............................................................................................................................'; Kesimpulan........................................................................................................................'; $A2TA1 P4"TAKA............................................................................................................'<
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Asam dan #asa merupakan dua golongan ?at kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. #erkaitan dengan si:at asam #asa! larutan dikelompokkan dalam tiga golongan! yaitu bersi:at asam! bersi:at basa! dan bersi:at netral. Asam dan #asa memiliki si:at-si:at yang berbeda! sehingga dapat kita bisa menentukan si:at suatu larutan. 4ntuk menentukan suatu larutan bersi:at asam atau basa! ada beberapa %ara. Yang pertama menggunakan indikator warna! yang akan menunjukkan si:at suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya 5akmus! akan berwarna merah dalam larutan yang bersi:at asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersi:at basa. "i:at asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur p3-nya. p3 merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. 5arutan asam memiliki p3 kurang dari ;! larutan basa memiliki p3 lebih dari ;! sedangkan larutan netral memiliki p3@;. p3 suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator p3 atau dengan p3 meter. Mima M. 3orne dan Pamela 5.swearingen! ('/ 0angguan keseimbangan asam basa disebut dengan istilah asidosis bila p3 darah bersi:at asam dan alkalosis jika p3 darah bersi:at basa. Tergantung proses primernyadapat dibagi menjadi asidosisalkalosis respiratorik proses primernya pada pernapasan/ dan asidosisalkalosis metabolik proses primernya adalah gangguanmetabolik/. Akhiran osis pada asidosis ataupun alkalosis menunjukkan proses primer yang menghasilkan asam atau basa tanpa melihat nilai p3 darah. Pada asidosisalkalosis
ringan
yang
terkompensasi
sempurna!
p3
darah
dapat
tetapnormal.Pada setiap gangguan keseimbangan asam basa! selalu akan diikuti kompensasiuntuk
mempertahankan
p3
normal.
Kompensasi
dari
asidosis
respiratorik adalah alkalosis metabolik! sedangkan kompensasi dari alkalosis
respiratorik adalah asidosismetabolik dan demikian juga sebaliknya. Mima M. 3orne dan Pamela 5.swearingen! ('/ "ekarang karena kondisi apapun jika keseimbangan ini akan terganggu! itu akan mulai
mempengaruhi tubuh!
meskipun perlahan-lahan!
tetapi dapat
mengakibatkan komplikasi serius. Alkalinitas berlebih akan menyebabkan alkalosis metabolik! sedangkan kelebihan keasaman akan menyebabkan asidosis metabolik. Pada artikel ini kita berbi%ara tentang mantan. ni adalah kondisi dimana p3 %airan tubuh! terutama darah! memiliki kelebihan basa alkali/! yang mengapa alkalosis panjang berarti base eB%ess/. $alam kondisi ini tingkat p3 jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran normal sehat. Kondisi ini metabolik dapat disebut sebagai peningkatan konsentrasi bikarbonat serum 37C)/. ni ada lah gangguan yang dapat disebabkan oleh hilangnya atau penurunan ion hidrogen yang ketidakseimbangan tingkat! dengan meningkatkan kadar bikarbonat dalam tubuh. Atau dapat juga disebabkan karena peningkatan kadar bikarbonat saja. ni dapat disederhanakan sebagai hilangnya hidrogen 3 D/ atau keuntungan bikarbonat 37C)/. Kami sekarang akan memahami penyebab ketidakseimbangan ini dan apa e:ek memiliki pada tubuh. Mima M. 3orne dan Pamela 5.swearingen! ('/
B. Tujuan Adapun tujuan 4mum penulisan makalah ini adalah 4ntuk Menjelaskan se%ara terperin%i tentang Alkalosis Metabolik beserta asuhan keperawatannya. Tujuan Khusus dari makalah ini adalah untuk& '. 4ntuk memenuhi tugas mun 3ematologi $ua/. (. Agar Mahasiswai mengetahui Apa itu Alkalosis Metabolik. ). Agar mahasiswa mengerti dan memahami tentang Alkalosis Metabolik dan asuhan keperawatan pada klien dengan Alkalosis Metabolik.
C. Ruang Lingkup $alam penulisan makalah ini kami hanya membatasi masalah pada gangguan Alkalosis Metabolik dan Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan Alkalosis Metabolik.
D. et!"e Penuli#an $alam penulisan makalah ini kami mengunakan metode deskripti: yaitu metode yang mengambarkan tentang pengertian dari Alkalosis Metabolik dan Asuhan keperawatan pada penderita Alkalosis Metabolik dan disesuaikan dengan literatur yang digunakan.
E. Si#te$atika Penuli#an "istematika penulisan makalah ini terdiri dari & #A# & Pendahuluan! yang terdiri dari 5atar #elakang! Tujuan! 1uang 5ingkup! #A#
Metode Penulisan! dan "istematika Penulisan. & Konsep Teori terdiri dari pengertian dari Alkalosis Metabolik! Etiologi!
#A#
Tanda dan 0ejala! Pato:isiologi! Penatalaksanaan! Komplikasi & Penutup yang terdiri dari Kesimpulan.
BAB II TIN%AUAN PUSTAKA
A De&ini#i Alkalosis metabolik adalah gangguan klinis yang di tandai oleh p3 yang tinggi Penurunan Konsentrasi ion hydrogen/ dan konsentrasi bikarbonat plasma yang tinggi. "u?anne 7."melt?er dan #renda 0. #are! (')/ Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan yang Menggambarkan indi,idu yang mengalami atau berisiko tinggi untuk mengalami suatu ketidakseimbangan asam-basa yang berhubungan dengan kelebihan bikarbonat atau kehilangan ion hydrogen. 1ani A.A. dkk! (8/ Alkalosis metaboli% kelebihan 37C)/ adalah gangguan sistemis yang ditandai dengan peningkatan primer dari kadar bikarbonat plasma! sehinggan terjadi peningkatan Ph penurunan dari 3D/. Ari: muttain! ('/
F. Eti!l!gi Alkalosis metaboli% dapat terjadi apabila terdapat pengeluaran asam yang berlebihan! atau bila asupan basa yang meningkat. $ehidrasi dan perubahan kadar eliktrolit ekstrasel! yang menyebabkan pergeseran dalam elektrolit-elektrolit plasma! dapat menyebabkan alkalosis metabolik. '. 3ilangnya asam. 3ilangnya asam dapat timbul akibat muntah yang berlebih! karena isi lambung bersi:at asam. Muntah juga menyebabkan alkalosis se%ara tidak langsung karena keluarnya klorida melalui muntahan. (. Peningkatan kadar bikarbonat. Peningkatan bikarbonat dapat terjadi pada asupan bikarbonat dalam bentuk anta%id yang mengandung bikarbonat yang digunakan untuk mengobati indigesti atau nyeri ulu hati. 5arutan bikarbonat mungkin digunakan selama resusitasi kardiopulmonalis dan dapat menyebabkan alkalosis metabolik. ). Penurunan ,olume %airan ekstrasel. Kontraksi ,olume atau penurunan ,olume %airan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan kadar bikarbonat plasma dan alkalosis metabolik dengan mengurangi jumlah bikarbonat yang di:iltrasi di glomerulus.
Terjadi
peningkatan bikarbonat yang direabsorbsi kembali ke kapiler peritubulus apabila ke%epatan aliran darah juga berkurang. 6. Perubahan kadar elektrolit ektrasel.
Perubahan kadar elektrolit ekstrasel dapat menyebabkan alkalosis akibat pergeseran ion ion hydrogen kedalam sel. Misalnya! penurunan klorida ekstrasel dapat menyebabkan alkalosis metabolik sewaktu klorida berdi:usi keluar sel dan ion hydrogen berpindah ke kompartemen intrasel. 3al ini disebut alkalosis hipokloremik hipokloremik. $emikian juga! hypokalemia penurunan kalium plasma/ dapat menyebabkan alkalosis metaboli% akibat peningkatan ekresi hydrogen oleh ginjal. Eli?abeth *.7orwin! (+/
G. ani&e#ta#i Klinik Tidak spesi:ik! tetapi di%urigai pada klien dengan resiko penyedotan nasogastri%. 0ejala dan tanda hypokalemia dan kekurangan ,olume %airan! meliputi & '. Kelemahan dan kejang otot! dapat pula timbul (. Kelainan EK0 ). Tetani pada klien dengan kadar 7aDD serum tingkat keterbatasan yang mengarah rendah. Eli?abeth *.7orwin! (+/ Tidak ada Mani:estasi klinis yang patognomonik untuk gangguan elektrolit ini! penderita mungkin mengalami kram atau merasa lemah dan mungkin akan timbul tanda-tanda tetani bila kadar kalsium yang terionisasi turun akibat alkalosis. #ehrman Klirgman! (/ Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea! yaitu tidak bernapas sama sekali untuk inter,al waktu tertentu. Kondisi ini memi%u perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan. $etak jantung juga akan berlangsung lebih %epat yang disertai penurunan tekanan darah. www.amazine.co diakses pada tanggal (< No,ember (')! *am <&()/ H. Pat!&i#i!l!gi
"istem bu::er meminimalkan perubahan p3! tetapi kadar bikarbonat plasma dan p3 meningkat. 1espirasi mungkin ditekan dengan sedikit peningkatan P7C( plasma! tetapi respon ini dibatasi oleh peningkatan hipoksia sehingga kompensasi
respiratorik selalu tidak lengkap dan tidak pernah mengembalikan p3 ke normal. Ambang batas bikarbonat ginjal terlewati! sehingga didapatkan bikarbonat dalam urine yang p3-nya dapat naik men%apai
I. Pat'(a) Muntah yg berlebih!pengisapa n isi lambung
Asupan bikarbonat dlm bentuk antasid
3ilangnya 89;oasam karena keluarnya klorida melalui muntahan
Pe bikarbonat
Pe
,olume %airan ekstraseluler
Pe bikarbonat plasma
Pergeseran ion-ion hydrogen ke dalam sel
Perubahan kadar elektrolik ekstrasel
Alkalosis Metabolik $B& Kekurangan ,olume %airan Per:usi jantung menurun $B& Penurunan %urah antun
Peningkatan ph serum hipo,entilasi Pa7C( Perna:asan lambat $B& Pola na:as tidak e:ekti:
#u::er ginjal 1etensi hidrogen
Ekresi bikarbonat
Penurunan p3 serum
kompensasi
kelelahan
$B& intoleransi akti:itas
%. Pe$erik#aan Diagn!#tik '. Nilai-Nilai gas darah arteri& Menentukan Keparahan alkalosis dan respons terhadap! P3 akan menjadi F;!6 (. serum& Nilainya akan meningkat sampai (9 mE5 ). Elektroit serum& biasanya!serum kalium akan rendah G6!mE5/ sedangkan serum klorida+8mE5/ 6. EK0& untuk mengkaji adanya disritmia!terutama jika terdapat hypokalemia atau alkalosis berat. Mima M. 3orne dan Pamela 5.swearingen! ('/ $iagnosis alkalosis metaboli% dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung! yaitu& '. P3 plasma meningkat diatas ;!68 dan konsentrasi 37C) - F (9 mE5. (. P7C( mungkin normal atau sedikit meningkat. Kompensasi peningkatan P7C( diperkirakan sebesar !; mm3g untuk kiat peningkatan 37)-sebesar ' mE. ). KD serum biasanya G )!8 mE5. 6. Klorida serum dapat G +< mE5 alkalosis metaboli% hipokloremik hipokalemik/. Eli?abeth *.7orwin! (+/
K. Penatalak#anaan Penatalaksanaan akan tergantung pada gangguan yang mendasari.Alkalosis metaboli% ringan atau sedang biasanya tidak memerlukan inter,ensi-inter,ensi teraupetik yang khusus. '. n:us saline& in:us norman saline dapat mengkoreksi kekurangan ,olume klorida/ pada pasien dengan alkalosis sekunder karena kehilangan melalui lambung. Alkalosis metaboli% sukar untuk diperbaiki jika hipopolemia dan kekurangan klorida tidak dikoreksi. (. Kalium klorida& diindikasikan untuk pasien-pasien dengan kadar kalium rendah. Kalium klorida lebih dipilih daripada garam kalium lainnya karena kehilangan klorida dapat diganti se%ara simultan. ). Natrium dan kalium klorida& e:ekti: untuk alkalosis poshiperkapnia yang terjadi saat retensi 7C( kronik dikoreksi se%ara %epat misalnya melalui ,entilasi mekanik/. *ika jumlah klorida dan kalium yang adekuat tidak tersedia! maka kelebihan bikarbonat oleh ginjal akan mengalami kerusakan dan alkalosis metaboli% akan terus berlangsung. 6. Antagonis reseptor-histamin 3(&
misalnya
simetidin!
ranitidine!
dan
:amotidine/ &menurunkan produksi asam hidroklorida 37l/ lambung dan oleh karenanya sangat berguna dalam pen%egahan atau penurunan alkalosis metaboli% yang dapat terjadi dengan pengisapan lambung. 8. nhibitor karbonat anhydrase& aseta?olamid $iamoB/ terutama sangat berguna untuk mengkoreksi alkalosis metaboli% pada pasien yang tidak dapat mentoleransi penambahan ,olume yang %epat misalnya indi,i,idu dengan 732/.
ni
dapat
diberikan
se%ara oral atau intra,ena. Aseta?olamid
menyebabkan peningkatan yang besar pada seleksi ion bikarbonat 37C)-/ dan KD ginjal! dan oleh karena itu mungkin perlu untuk menambah kalium sebelum pemberian obat. 9. #ahan-bahan yang bersi:at asam& alkalosis metaboli% yang berat Ph F ;!9 dan 37C)- 6-68 mE5/ memerlukan pengobatan dengan bahan-bahan yang bersi:at asam seperti asam hidroklorida en%er! ammonium klorida atau arenine hidroklorida. Karena e:ek sampingnya yang serius! obat-obatan ini tidak sering digunakan. Mima M. 3orne dan Pamela 5.swearingen! ('/
BAB III
ASUHAN KEPERA*ATAN
A Pengkajian Anamesa
'. dentitas pasien. (. 1iwayat penyakit sekarang. Kanker! penyakit jantung! penyakit ginjal! penyakit hati! asites! polisitemia! obesitas! hipertensi! miastenia gra,is atau penyakit neurologis lainnya. ). 1iwayat penyakit dahulu. asma! bron%hitis! :ibrosis kistik. 6. 1iwayat penyakit keluarga Penyakit jantung! hipertensi! diabetes! kanker! obesitas! gangguan paru. "usan martin tu%ker dkk! (;/ Pemeriksaan Fisik
'. nspeksi Perna:asan klien tampak lambat! pu%at! wajah %emas! awasi tanda-tanda sianosis. (. Palpasi #erkeringat! ekspansi toraks! :remitus ,o%altaktil/! de,iasi trakea! kre,itus. ). Perkusi 1esonans! hiperesonans! timpani! redup! pekak. 6. Auskultasi Penurunan atau tak ada bunyi na:as. "usan martin tu%ker dkk! (;/
L. Diagn!#a Kepera(atan '. Pola na:as tidak e:ekti: berhubungan dengan peningkatan P7C(. (. Kekurangan ,olume %airan berhubungan dengan muntah berlebih. ). Penurunan %urah jantung berhubungan dengan :a%tor-:aktor listrik risiko disritmia/ sekunder terhadap alkalosis metabolik akibat tindakan penghisapan lambung. 6. ntoleransi akti,itas berhubungan dengan kelelahan.
. Inter+en#i Dan Ra#i!nal '. Pola na:as tidak e:ekti: berhubungan dengan peningkatan P7C(. Tujuan& $alam waktu 'B(6 jam pola na:as klien ke mbali normal. Kriteria hasil& '. TT> dalam batas normal. (. Pola na:as klien kembali normal. NTE1>EN" Pantau TT> klien.
1A"CNA5 4ntuk mengetahui perubahan ,ital sign pada pasien.
Kaji :rekuensi! kedalaman perna:asan dan
Ke%epatan biasanya menurun. Kedalaman
ekspansi dada.
perna:asan ber,ariasi.
#unyi na:as menuruntidak ada. Auskultasi bunyi na:as. Posisi :awler atau semi :awler dapat Pertahankan posisi nyaman biasanya
meringankan kerja na:as.
peninggian kepala tempat tidur. Memaksimalkan berna:as dan menurunkan #erikan oksigen tambahan.
kerja na:as.
(. Kekurangan ,olume %airan berhubungan dengan muntah berlebih.
Tujuan& $alam waktu 'B(6 jam kekurangan %airan pasien berkurang atau teratasi. Kriteria hasil& Turgor kulit klien elastis! pengisian kapiler G ) detik. NTE1>EN"
1A"CNA5
Awasi tanda ,ital! pengisian kapiler! status
ndi%ator keadekuat ,olume sirkulasi.
membrane mukosa! turgor kulit. Awasi jumlah dan tipe masukan %airan. 4kur
Mengganti %airan untuk masukan kalori yang
haluaran urine dengan adekuat.
berdampak pada keseimbangan elektrolit.
4ntuk Pantau hasil laboratorim terhadap kadar kalium darah.
mengetahui
perubahan
elektrolit
pasien. 4ntuk mengurangi muntah hebat pada pasien.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi yang tepat.
). Penurunan %urah jantung berhubungan dengan :a%tor-:aktor listrik risiko disritmia/ sekunder terhadap alkalosis metabolik akibat tindakan penghisapan lambung. Tujuan& $alam
waktu
(B(6
jam
penurunan
%urah
jantung
hilangberkurang. Kriteria 3asil& EK0 menampakan suatu gambaran yang normalH ph ;!68.
klien
NTE1>EN" Monitor nilai-nilai laboratotium! terutama
1A"CNA5 4ntuk mengetahui respon pasien terhadap
ph dan serum karbondioksida untuk
terapi.
menentukan respon pasien terhadap terapi. #eritahukan dokter jika ada jika ada perubahan yang penting atau kurangnya respon terhadap pengobatan.
Mendeteksi adanya di:isit jantung.
Monitor EK0 terhadap adanya disritmia. Kaji nadi api%al dan radial se%ara simultan saat menge,aluasi :rekuensi dan irama jantung untuk mendeteksi di:isit jantung.
Mengetahui ada tidaknya hypokalemia.
Monitor kadar kalium! terutama pada pasien
Karena hypokalemia sering mun%ul
yang menerima preparat digitalis.
bersamaan dengan alkalosis metaboli%.
#eritahukan dokter jika ada kalium menurun sampai G )!8 mE5. 4kur dan %atat jumlah %airan yang dikeluarkan oleh su%tion.
4ntuk mengetahui pengeluaran %airan pasien. 4ntuk menentukan status ,olume %airan.
Timbang pasien setiap hari untuk menentukan status ,olume %airan.
6. ntoleransi akti,itas berhubungan dengan kelelahan. Tujuan& $alam waktu (B(6 jam klien menunjukan toleransi akti,itas. Kriteria hasil& menunjukan peningkatan toleransi terhadap akti,itas yang dapat diukur dengan tidak adanya kelemahan berlebih!dan TT> dalam rentan normal. NTE1>EN" E,aluasi respon pasien terhadap akti,itas.
1A"CNA5 Menetapkan kemampuankebutuhan
7atat laporan peningkatan
pasie dan memudahkan pilihan
kelemahankelelahan dan dan perubahan
inter,ensi.
TT> selama dan setelah akti,itas.
#erikan lingkungan tenang dan batasi
Menurunkan stress dan rangsangan
pengunjung.
berlebihan!meningkatkan istirahat.
#antu pasien untuk memilih posisi yang
Pasien mungkin nyaman dengan posisi
nyaman untuk istirahat.
semi :awler:awler.
#antu akti,itas perawatan diri yang di
Meminimalkan kelelahan dan
perlukan.
membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
BAB I, PENUTUP Ke#i$pulan Alkalosis metabolik adalah gangguan klinis yang di tandai oleh p3 yang tinggiPenurunan Konsentrasi ion hydrogen/ dan konsentrasi bikarbonat plasma yang tinggi."u?anne 7."melt?er dan #renda 0. #are! ((/ Alkalosis metaboli% dapat terjadi apabila terdapat pengeluaran asam yang berlebihan! atau bila asupan basa yang meningkat. $ehidrasi dan perubahan kadar
eliktrolit ekstrasel! yang menyebabkan pergeseran dalam elektrolit-elektrolit plasma! dapat menyebabkan alkalosis metabolik. Eli?abeth *.7orwin! (+/
DAFTAR PUSTAKA Klirgman! #ehrman.(. Ilmu kesehatan anak,edisi 15.*akarta&E07 7orwin! Eli?abeth *.(+. Buku saku patofisiologi,edisi:3.*akarta&E07 3orne! Mima M! Pamela 5.swearingen.('. Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa,disi !.*akarta&E07 Martin! susan tu%ker! dkk.(;."tandar perawatan pasien #perencanaan kolaboratif $ inter%ensi keperawatan& %olume 1,edisi ' .*akarta&E07 Muttain! Ari:.('. Buku a(ar asuhan keperawatan dengan gangguan s)stem pernafasan."alemba Medika.
1ani A.A.dkk.(8."tandar pela)anan medic perhimpunan dokter spesialis pen)akit dalam Indonesia edisi khusus.*akartaP PAP$ "melt?er "u?anne 7! #renda 0. #are. ('). Buku a(ar keperawatan medical bedah,edisi.*. *akarta& E07.
http&www.ama?ine.%o'<6')alkalosis-metabolik-penyebab-gejala-dan pengobatannya