Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam A. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
1. Latar Belakang Masalah Membahas masalah masalah aliran-aliran pemikiran dalam Islam, maka tidak lain adalah memba membaha hass masal masalah ah ajar ajaranan-aja ajaran ran Isla Islam m itu send sendiri. iri. Di kalan kalanga gan n para para ahli ahli masih masih terdapat perdebatan di sekitar permasalahan apakah studi Islam (agama) dapat dimasukkan kedalam bidang Ilmu pengetahuan, mengingat sifat karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda.
Namun, sesuai dengan perkembangan zaman, perdebtan-perdebatan di kalangan para ahli tentang apakah sebenarnya studi Islam menghasilkan titik temu. Untuk itulah, kita harus mengetahui aliran atau ajaran Islam yang dalam masa ini lebih dikenal dengan studi Islam. Studi-studi dalam Islam memiliki banyak sekali aliran. Yang akan akan dibaha dibahass yaitu yaitu aliran aliran Fiqih (hukum), (hukum), Metafisika, Metafisika, Filsafat Filsafat dan Ilmu Kalam. Kalam.
Rumusan masalah yang kita jadikan bahan pembahasan adalah : 1. Apa saja saja alira aliran-a n-alira liran n dalam dalam Fiqih? Fiqih? 2. Apa saja aliran-alira aliran-aliran n dalam Metafisika Metafisika?? 3. Apa saja saja alira aliran-a n-alira liran n dala dalam m Filsa Filsafat fat?? 4. Apa saja saja alira aliran-a n-alira liran n dalam dalam Ilmu Ilmu Kalam? Kalam?
Sedangkan tujuan yang kita rumuskan adalah : 1. Untuk mengetahu mengetahuii aliran-alir aliran-aliran an yang yang ada dalam dalam Fiqh, 2. Untuk mengetah mengetahui ui aliranaliran-alira aliran n yang yang ada dalam dalam Metafisika Metafisika,, 3. Untuk Untuk menge mengetah tahui ui aliranaliran-ali aliran ran yang yang ada dalam dalam Filsafa Filsafat, t, dan 4. Untuk Untuk meng mengeta etahui hui alira aliran-a n-alira liran n yang yang ada ada dalam dalam ilmu ilmu Kalam. Kalam.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
1
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam B. ALIRAN-ALI ALIRAN-ALIRAN RAN DALAM DALAM ISLAM
1. Alira iran Fiqh iqh
Fiqh atau Hukum Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang paling dikenal oleh oleh masyarakat. masyarakat. Fiqh dikategorikan dikategorikan sebagai ilmu al-hal, yaitu yaitu ilmu yang yang berkaitan dengan tingkah laku kehidupan manusia, dan termasuk ilmu yang wajib dipelajari, karena dengan ilmu itu pula seseorang baru dapat melakukan kewajibannya mengabdi kepada Allah melalui ibadah shalat, puasa, haji, dan sebagainya.
Islam dimulai dari Madinah yang merupakan sebuah Negara yang tentunya harus
mempunyai
lembaga
hukum.
Kemajemukan
masyarakat
madinah
mengakibatkan munculnya persoalan-persoalan ekonomi dan kemasyarakatan. Pada masa Nabi, segala persooalan yang muncul dikembalikan kepada Nabi untuk menyelesaikannya. menyelesaikannya. Kemudian, pada masa sahabat, sahabat, daerah yang yang dikuasai Islam Islam bertambah luas.
Dengan demikian, persoalan-persoalan yang timbul di daerah baru itu lebih kompleks penyelesaiannya penyelesaiannya dari persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat masyarakat semenanjung semenanjung Arabia. Arabia. Untuk menyelesaika menyelesaikan n dan memutuskan persoalan-persoalan baru tersebut, para sahabat kembali pada al- Qur’an dan Sunnah. Tapi, untuk menyelesaikan persoalan yang tidak dijumpai dalam kedua sumber tersebut, maka para sahabat mengadakan ijtihad dalam memutuskan memutuskan persoalan-persoalan persoalan-persoalan tersebut.
Secara historis, hukum Islam telah menjadi dua aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad saw. Dua aliran aliran tersebut adalah adalah Madrasat al-Madinah dan Madrasat Madrasat alBaghdad atau Madrasat al-Hadits dan Madrasat al-Ra`y. Sedangkan Ibnu al-Qayim al-Jauziyyah al-Jauziyyah menyebutnya sebagai Ahl al-Zhahir dan Ahl aa`na.
a. Madras Madrasat at al-Madin al-Madinah ah / Madrasa Madrasatt al-Hadi al-Hadits ts
Aliran Madinah terbentuk karena sebagian besar sahabat tinggal di Madinah. Sejak Sejak masa yang yang dini, di Madinah Madinah telah muncul muncul para para zahid. zahid. Mereka Mereka kuat
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
2
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
berpegang teguh kepada al- Qur’an dan al -Sunnah. Dan mereka menetapkan Rasulullah sebagai panutan kezuhudannnya.
Aliran madinah ini lebih cenderung pada pemikiran angkatan pertama kaum muslimin (salaf), dan berpegang berpegang teguh pada zuhud zuhud serta kerendah hatian Nabi.
Selain itu, aliran ini tidak begitu terpengaruh perubahan-perubahan social yang berlangsung pada masa dinasti Umayyah, dan prinsip-prinsipnya tidak berubah walaupun walaupun mendapat mendapat tekanan dari Bani Umayyah. Umayyah. Dengan begitu, zuhud aliran ini tetap bercorak murni Islam dan konsisten pada ajaran-ajaran Islam.
Atas jasa sahabat Nabi yang tinggal di Madinah, maka terbentuklah fuqaha sab`ah yang mengajarkan dan mengembangkan gagasan guru-gurunya dari kalangan sahabat. Fuqaha sab`ah diantaranya adalah adalah Sa`id Sa`id al-Musayyab, al-Musayyab, Ibnu Syihab al-Zuhri, dan Imam Maliki pendiri aliran maliki dan ajarannya yang paling terkenal adalah ia menjadikan ijmak dan amal ulama madinah sebagai hujah.
b. Madras Madrasat at al-Bag al-Baghda hdad d / Madras Madrasat at alal-Ra’y
Atas jasa sahabat Nabi Muhammad SAW yang tinggal di Baghdad. Diantara pendapatnya pendapatnya adalah bahwa benda wakaf boleh dijual, diwariskan dan dihibahkan.
Jasa sahabat nabi yang tinggal di Baghdad, terbentuklah aliran ra`yu. Sahabat yang tinggal di Kufah adalah Abdullah bin Mas`ud, al-Aswad bin Yazid al-Nakha`i, Amir bin Syarahil al-Sya`bi, al-Sya`bi, Abu Hanifah yang yang kamudian mendirikan mendirikan aliran Hanafi. Salah satu ciri fikih Abu Hanifah adalah sangat ketat dalam penerimaan hadits dan banyak menggunakan ra`yu.
Murid Imam Imam Malik dan Muhamma Muhammad d al-Syaibani al-Syaibani (sahaba (sahabatt dan penerus penerus gagasan Abu Hanifah) Hanifah) adalah Muhammad Muhammad bin Idris al-Syafi`i yang mendirikan aliran aliran syafi`i atau syafi`iya syafi`iyah. h. Beliau sangat sangat terkenal terkenal dalam pembahasan pembahasan dan perubahan hukum Islam karena pendapatnya ia golongkan menjadi qaul qadim dan qaul jaded.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
3
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Salah satu satu murid murid al-Syafi`i al-Syafi`i yaitu yaitu Ahmad Ahmad bin Hanbal Hanbal yang yang kemudian kemudian
mendirikan aliran Hanabilah. Di samping itu, masih ada aliran Zhahiriyah yang didirikan oleh Imam Daud al-Zahiri, dan aliran Jaririyah yang didirikan oleh Ibnu jarir al-Thabari.
Thaha Jabir Fayadl al-Ulwani menjelaskan bahwa mazhab fiqih Islam yang muncul setelah sahabat dan kibar al-tabi`in berjumlah tiga belas aliran. Akan tetapi, tidak semua aliran itu dapat diketahui dasar-dasar dan metode istinbath hukum hukum yang yang digunakan digunakannya. nya.
Aliran hukum Islam yang terkenal dan masih ada pengikutnya hingga sekarang hanya beberapa beberapa aliran, diantaranya diantaranya Hanafiyah, Malikiyah, Syafi`iyah Syafi`iyah dan Hanabilah.
1
2. Aliran-aliran Aliran-aliran dalam Ilmu Metafisika Metafisika
Metafisika Metafisika adalah adalah cabang cabang filsafat filsafat yang mempelajar mempelajarii penjelasan penjelasan asal asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai mengenai kategorisasi kategorisasi benda-benda benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebenda kebendaan, an, sifat, sifat, ruang, ruang, waktu, waktu, hubungan hubungan sebab sebab akibat, akibat, dan kemungkin kemungkinan. an.
Penggunaan Penggunaan istilah "metafisika" telah t elah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal "hal -hal yang di luar dunia fisik". "Toko buku metafisika", sebagai contoh, bukanlah menjual buku mengenai mengenai ontologi, ontologi, melainkan melainkan lebih kepada kepada buku-buku buku-buku mengenai mengenai ilmu gaib, pengobatan pengobatan alternatif, dan hal-hal sejenisnya.
Secara literal meta berarti beyond atau more comprehensive. Maka ilmu metafisika adalah ilmu yg melebihi ilmu fisika. Berbeda dari pengertian ilmu metafisika dalam khasanah western science , ilmu metafisika yg kita maksud di sini adalah ilmu fisika yg dilanjutkan atau di tingkatkan sehingga masuk ke dalam ilmu
1. Hakim, Atang Abdul. 2000. Metodologi Studi Studi Islam. Bandung Bandung : PT Remaja Rosdaka Rosdakarya. rya. Hal. 159-161. 159-161. Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
4
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
bilghoibi (ghaib atau rohani). Dengan ilmu metafisika akan terungkap apa itu agama. Kebenaran-kebenaran dan rahasia-rahasia agama yg selama ini dianggap misterius, mistik, ghaib, dan sebagainya akan akan menjadi nyata, nyata, riel dan dapat dijelaskan dijelaskan secara secara ilmiah. ilmiah. Hal ini mirip dengan dengan peristiwa-pe peristiwa-peristiwa ristiwa kimiawi kimiawi yg dulunya dulunya dianggap dianggap misterius, nujum, sulap, untuk menakut-nakuti, dsbnya, dengan ilmu kimia menjadi nyata, riel, dan dapat dijelaskan dijelaskan secara ilmiah.
Dengan ilmu metafisika jelas bahwa agama tak lain terdiri dari hukum-hukum yg riel seperti juga alam jagad raya yg tak lain terdiri dari hukum-hukum fisika, kimia, dan biologi. biologi. Hanya saja martabat dan dimensi dimensi hukum-hukum agama agama tersebut lebih tinggi dan bersifat absolut serta sempurna.
Dengan penjelasan yg masuk akal dan ilmiah maka ajaran-ajaran agama dapat diterangkan secara logis sehingga keimanan meningkat menjadi ilmul-yakin, seterusnya ke aynul-yakin, dan akhirnya akhirnya haqqul-yakin. Tanpa penjelasan penjelasan yg logis maka ajaran agama menjadi dogma. Tanpa penjelasan yg logis ajaran agama sekedar di telan tanpa tanpa dihayati maksud maksud dan tujuannya. tujuannya.
Keimanan yg kokoh dapat menangkal berbagai serangan atheisme. Maka, dengan metafisika ilmiah lah kita bisa menghargai betapa tanpa adanya agama maka manusia tidak mungkin percaya adanya Tuhan. “Religion, believe in God has proved to be the greatest blessing ever existed for mankind and humanity in this life and the
hereafter” (Yahya: 1981).
2
Adapun aliran-aliran metafisika adalah sebagai berikut: 1. Super Super natur naturali alisme sme (Hal-ha (Hal-hall ghaib) ghaib) 2. Natur Naturali alisme sme (alam (alami) i) 3. Monism Monismee (esa/s (esa/satu atu)) 4. Dualis Dualisme me (dua) (dua) 5. Plural Pluralism ismee (banya (banyak k
2. http://quantumillahi.word http://quantumillahi.wordpress.com/200 press.com/2009/01/17/metafisika-merupak 9/01/17/metafisika-merupakan-scientifical/ an-scientifical/ Metodologi Studi Islam “Kelompok 7”
5
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
a. Supern Supernatu atural ralism ismee
Beberapa Tafsiran Tafsiran Metafisika dalam menafsirkan menafsirkan hal ini, manusia manusia mempunyai mempunyai beberapa pendapat mengenai tafsiran metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan dikemukakan oleh manusia terhadap alam alam ini adalah adalah bahwa terdapat hal-hal hal-hal gaib (supernatural) dan hal-hal tersebut bersifat bersifat lebih tinggi atau lebih lebih kuasa dibandingkan dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran t afsiran-tafsiran cabang misalnya animisme.
Selain paham di atas, ada juga paham yang disebut paham naturalisme. paham ini amat bertentangan dengan paham supernaturalisme. Paham naturalisme menganggap bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat gaib, melainkan karena kekuatan yang terdapat dalam itu sendiri,yang sendiri,yang dapat dipelajari dan dapat diketahui. Orang-orang yang menganut paham naturalisme ini beranggapan beranggapan seperti itu karena standar kebenaran yang mereka gunakan hanyalah logika akal semata, sehingga mereka mereka menolak keberadaan hal-hal yang bersifat gaib itu. Dari paham naturalisme ini juga muncul paham materialisme yang menganggap bahwa alam semesta dan manusia berasal dari materi. Salah satu pencetusnya ialah Democritus (460-370 S.M). Adapun bagi mereka yang mencoba mempelajari mengenai makhluk hidup.
Timbul dua tafsiran yang masing saling bertentangan yakni paham mekanistik dan paham vitalistik. Kaum mekanistik melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) hanya merupakan gejala kimia-fisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu yang unik yang berbeda secara substansif dengan hanya sekedar gejala kimia-fisika semata. Berbeda halnya dengan telaah mengenai akal dan pikiran, dalam hal ini ada dua tafsiran yang juga saling berbeda berbeda satu sama lain. Yakni paham monoistik dan dualistik. sudah merupakan aksioma bahwa proses berpikir manusia menghasilkan pengetahuan tentang zat (objek) yang ditelaahnya. Dari sini aliran monoistik mempunyai pendapat yang tidak membedakan antara pikiran dan zat. Keduanya (pikiran dan zat) hanya berbeda dalam gejala disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang sama. Pendapat ini ditolak oleh kaum yang menganut paham dualistik.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
6
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Dalam metafisika, metafisika, penafsiran dualistik membedakan membedakan antara zat dan kesadaran kesadaran
(pikiran) yang bagi mereka berbeda secara substansif. Aliran ini berpendapat bahwa yang ditangkap oleh pikiran adalah bersifat mental. Maka yang bersifat nyata adalah pikiran, sebab dengan berpikirlah maka sesuatu itu lantas ada.
3
b. Natu Natura rali lism smee Semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu .
4
Pandangan yang yang ada persamaannya persamaannya dengan nativisme adalah adalah aliran naturalisme (Umar Tirtarahardja, Tirtarahardja, 2000:197). 2000:197). Lahirnya aliran ini dipelopori dipelopori oleh J.J Rousseau, Rousseau,
yang mengamati pendidikan. Ditulis dalam bukunya yang berjudul “Emile” menyatakan menyatakan bahwa anak yang yang dilahirkan pada pada dasarnya dalam dalam keadaan baik. baik. Anak menjadi rusak atau tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan hanya memiliki kewajiban memberi kesempatan kepada anak untuk untuk tumbuh dengan sendirinya. Pendidikan sebaiknya sebaiknya diserahkan kepada alam. Oleh karena itu ciri utama aliran ini adalah bahwa dalam mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar penbawaan yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
Aliran filsafat pendidikan Naturalisme lahir sebagai reaksi terhadap aliran filasafat pendidikan Aristotalian-Thomistik. Naturalisme lahir pada abad ke 17 dan mengalami perkembangan pada abad ke 18. Naturalisme berkembang dengan cepat di bidang sains. Ia berpandangan bahwa "Learned heavily on the knowledge reported by man's sense". Filsafat pendidikan ini didukung oleh tiga aliran besar yaitu Realisme, Empirisme dan Rasionalisme. Semua penganut Naturalisme merupakan penganut Realisme, tetapi tidak semua penganut Realisme merupakan penganut Naturalisme. Imam Barnadib menyebutkan bahwa Realisme merupakan anak dari Naturalisme. Oleh sebab itu, banyak ide-ide i de-ide pemikiran Realisme sejalan dengan Naturalisme. Salah
3. http://id.w http://id.wikipe ikipedia.o dia.org/w rg/wiki/Me iki/Metafis tafisika ika 4. Tirtaraha Tirtarahardja, rdja,Umar Umar & S.L.La S.L.La Sulo.200 Sulo.2005. 5.Pengantar Pendidikan.Jakarta:R .Jakarta:Rinek inekaa Cipta Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
7
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
satunya adalah nilai estetis dan etis dapat diperoleh dari alam, karena di alam tersedia kedua hal tersebut.
Dalam pendidikan dan pengajaran, Comenius menggunakan hukum-hukum alam sebagai contoh yang senantiasa tertib dan teratur. Hukum alam memiliki ciri sebagai berikut: a. Segalany Segalanyaa berkemb berkembang ang dari dari alam alam . b. Perkembangan Perkembangan alam serba serba teratur, tidak meloncat-loncat melainkan terjadi secara bertahap. c. Alam, berkembang berkembang tidak tergesa-gesa melainkan menunggu menunggu waktu yang tepat, sambil mengadakan persiapan.
Dalam bukunya yang berjudul Didagtica Magna (The Great Didactic) ia berkomentar, If we wish to find a remedy for f or the defects of nature, it is in nature herself that we must look for it. Since it is certain that art can do nothing unless it imitates nature.
Al-Qur'an berulang kali menyuruh bertafakur dan bertadabbur mengambil hikmah dari penciptaan makhluk-makhluk yang ada di jagad raya (universe) ini. Melalui tafakur dan tadabur terhadap ciptaan Tuhan di jagad raya, manusia akan mengenal tempatnya dengan baik di antara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan. Pengenalan Pengenalan terhadap posisi posisi manusia di antara makhluk-makhluk-Nya makhluk-makhluk-Nya ini yang oleh Muhammad Fadil al-Jammali dimasukkan sebagai salah satu tujuan pendidikan dalam Islam.
Bertafakur dan bertadabbur terhadap ciptaan Allah, memerlukan perangkat atau sarana sarana yang yang tidak tidak lain adala adalah h akal akal dan hati. hati. Akal Akal ini merupa merupakan kan salah satu dari pemikiran Naturalistik sebagai sarana yang harus dikembangkan. Seorang siswa akan lebih mudah memahami sesuatu objek, jika sebelumnya siswa tersebut dilibatkan dalam kegiatan observasi terhadap objek yang akan dipahami atau dipelajari. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara langsung face to face terhadap sesuatu yang yang akan akan dipelajari. dipelajari.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
8
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme di atas dapat diaplikasikan dalam
pendidikan Islam, yaitu dengan cara memberikan keleluasaan kepada siswa mengobservasi dan mengeksploirasi ciptaan Allah di alam semesta. Tunjukkan kepada siswa aneka ragam ciptaan yang ada, termasuk manusia sebagai ciptaan dan sesudah itu guru memberikan penjelasan yang lengkap sesuai dengan tingkat perkembangan perkembangan para siswa, sehingga sehingga mereka dapat merasakan merasakan secara nyata dan dan memahami dengan benar apa yang mereka pelajari. Model belajar seperti inilah yang oleh pengikut filsafat pendidikan Naturalisme dikategorikan sebagai kegiatan belajar melalui sense atau panca indra.
Ada dua asal usul ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia, yaitu pengetahuan eksternal dan potensi bawaan. Pengetahuan eksternal ialah pengetahuan yang sampai pada pemikiran atau akal dari alam luar. Pengetahuan eksternal ini merupakan gambaran alam yang menembus akal melalui panca indra (sense) dan variasinya menurut kemampuan sensasi dan kejadian alamiah. Cara memperolehnya yaitu melalui panca indra dan akal. Al-Qur'an mengemukakan secara jelas bahwa pengeta pengetahuan huan ekster eksternal nal tidak akan akan sampai sampai sebelum sebelum adanya adanya kelahiran, kelahiran, seperti seperti disebutkan dalam dalam surah an Nahl Nahl (16) ayat 78 sebagai sebagai berikut:
Artinya : Dan Dan Allah mengeluarkan mengeluarkan kamu dari dari perut ibumu dalam dalam keadaan tidak tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (akal), agar kamu bersyukur.
Dalam perspektif perspektif Al-Qur'an, alam diciptakan diciptakan untuk manusia dan salah salah satu misi diciptakannya manusia adalah untuk mengelola dan memakmurkan alam dengan seba sebaikik-bai baikny knya. a.
Baga Bagaima imana na
mungk mungkin in
manu manusia sia
dapat dapat
menge mengelola lola
dan
memakmurkannya memakmurkannya tanpa mempelajari alam tersebut.
Tugas mengelola dan memakmurkan alam merupakan bagian dari bentuk pengabdian pengabdian manusia sebagai khalifah kepada penciptanya. Agar dapat mengelola dan memakmurkan alam, manusia perlu mengalami proses pendidikan, di mana alam telah menyediakan beragam fasilitas untuk kepentingan pendidikan ini.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
9
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Apa saja yang disediakan alam dapat difungsikan sebagai materi ajar atau
sumber belajar sekaligus sebagai media pembelajaran. Dalam surah Ali Imran (3) ayat ayat 190 190 - 191 Allah berfirman: berfirman:
Artinya : Sesungguhnya Sesungguhnya pada penciptaan penciptaan langit dan bumi dan perbedaan malam dan siang merupakan tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau sedang berbaring dan memikirkan penciptaan langit dan bumi."
Langit, bumi, siang dan malam disebut sebagai tanda-tanda atau ayat-ayatNya. Begitu juga apa saja yang yang ada di alam merupakan merupakan tanda-tanda akan akan kekuasaan kekuasaan dan adanya Allah. Untuk mengenal Allah sebagai pemilik alam, jalan yang paling dekat adalah dengan mempelajari tanda-tanda Allah di alam tersebut.
Studi terhadap ciptaan Tuhan sebagai ayat Kauniyah yang bertebaran di jagat raya, sama halnya dengan kewajiban mempelajari ayat-ayat Qauliyah Tuhan, yaitu Al-Qur'an. Melalui kedua ayat tersebut tersebut Allah mendidik manusia agar agar memiliki ilmu pengetahuan, pengetahuan, sebagaimana ilustrasi berikut:
Syekh Makarim al-Syirazi dalam tafsir al-Amtsal ketika menafsirkan menafsirkan kalimat kalimat rabbul 'alamin mengatakan bahwa rububiyatullah thariqun li ma'rifatillah. Salah satu jalan untuk mengenal mengenal Allah adalah dengan memperhatikan (mempelajari) bagaimana Allah menciptak menciptakan an dan memelih memelihara ara alam alam semesta semesta.. Allah mendidik mendidik manusi manusiaa agar mempelajari bagaimana Allah menciptakan dan memelihara makhluk-makhluk-Nya yang bertebaran di jagat raya ini.
Studi terhadap makhluk-makhluk Allah di jagat raya (universe) ini telah terbukti mampu melahirkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Dalam konteks aliran filsafat pendidikan Naturalisme, pengenalan siswa secara langsung terhadap alam dengan berbagai bentuknya, akan melahirkan pemahaman yang jauh lebih baik terhadap obyek obyek yang dipelajari dibandingkan dibandingkan dengan membaca buku di dalam kelas.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
10
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Al-Qur'an melalui ayat-ayatnya menyuruh manusia agar memperhatikan jagat
raya ini beserta apa saja yang dikandungnya. Perhatikan misalnya dalam surah-surah berikut:
Artinya : Katakanlah: Katakanlah: "Berjalanlah "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Artinya : Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?
Perintah seperti di atas diungkap dalam Al-Qur'an melalui berbagai macam istilah agar manusia melakukan aktivitas bertafakur dan bertadabur.
1. Tafakkaro, berpikir, terdapat terdapat dalam 15 ayat ayat lebih, antara antara lain dalam dalam surah ar Rum (30) ayat ayat 8, sebagai sebagai berikut: berikut: Artinya : Dan mengapa mereka tidak memikirkan memikirkan tentang (kejadian) (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. Tadabbaro, merenungkan, seperti dalam dalam surah Muhammad Muhammad (47) ayat 24 Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
3. Nażaro, melihat yang dalam Al-Qur'an disebutkan disebutkan lebih dari 30, antara lain adalah: adalah: Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan memperhatikan unta bagaimana dia dici iciptak takan Dan Dan lang langiit, baga bagaim ima ana ia diti ditin nggik ggika an? Dan
gunung nung-g -gu unun nung
bagaimana ia ditegakkan? ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? dihamparkan?
Selain tiga ungkapan di atas, juga terdapat beberapa istilah yang juga mengandung pengertian agar manusia manusia memperhatikan ciptaan Allah di jagat raya ini Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
11
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
seperti faqiha, Tażakkaro, fahima, aqola, ulū al bāb, ulū al ΄ilmi, ulū al nuhā, dan ulū al abșār.
5
Pengenalan Pengenalan secara langsung terhadap alam sebagai obyek studi seperti percikan pemikiran filsafat pendidikan Naturalisme dapat diaplikasikan dalam pendidikan Islam, karena secara sangat jelas Al-Qur'an berulang kali menyuruh untuk i tu.
Meskipun demikian harus diakui juga bahwasanya mengandalkan kekuatan panca indra semata dalam pembelajaran, tidak dibenarkan dalam pendidikan Islam, karena karena
Al-Qur'an Al-Qur'an
juga juga
memen mementing tingkan kan
kecer kecerdasa dasan n
akal. akal.
Bahkan Bahkan Al-Qur'an Al-Qur'an
menggambarkan mereka yang mengagungkan panca indra, tanpa menyertakan akal dalam memahami fenomena alam, bagaikan hewan.
Selain pengembangan akal dengan observasi, dalam percikan pemikiran fil safat pendidikan Naturalisme, juga terdapat sisi lain yang dapat diimplementasikan dalam pendidikan Islam, yaitu bahwa pendidikan itu bisa berasal dari alam, manusia dan barang.
Dalam Islam pendidikan juga dapat berasal dari alam dan barang, yaitu dengan jalan bertafakkur dan bertadabbur disamping juga dapat berasal dari manusia melalui proses pewarisan nilai dan ilmu i lmu pengetahuan.
c. Monoi onoism smee
Paham ini menganggap bahdari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. Paham ini terbagi terbagi ke dalam dua aliran :
Materialisme Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan ruhani. Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu – satunya fakta. Yang ada hanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah ti daklah merupakan satu kenyataan yang berdiri sendiri. Jiwa atau ruh itu hanyalah merupakan akibat dari proses gerakan kebenaran dengan
5. Jalaluddi Jalaluddin n Rakhma Rakhmat, t, 2000, 2000, Meraih Cinta Ilahi : Pencerahan Pencerahan Sufistik , Bandung : PT. Remaja Rosda karya. Metodologi Studi Islam “Kelompok 7”
12
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
salah satu cara tertentu. Kalau dikatakan bahwa materialisme sering disebut naturalisme, sebenarnya sebenarnya ada sedikit perbedaan perbedaan diantara dua paham paham itu.
Namun, materialisme dianggap suatu penampakan diri dari naturalisme. Naturalisme berpendapat bahwa alam saja yang ada, yang lainnya di luar alam tidak ada. Yang dimaksud alam di sini adalah segala – galanya galanya,, meliputi meliputi benda dan ruh. Jadi benda dan ruh sama nilainya dianggap sebagai alam yang satu. Sebaliknya, materialisme menganggap ruh adalah kejadian dari benda. Jadi tidak sama nilai benda dan ruh seperti dalam naturalisme.( Amsal Bahtiar, 2004 : 136 ). Dari segi dimensinya, paham paham ini sering dikaitkan dengan dengan teori Atomisme.
Menurut teori ini semua materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut unsur yang bersifat tetap, tak dapat dirusakkan. Bagian terkecil dari unsure itulah yang dinamakan atom. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh bapak filsafat yaitu Thales (624 – 546 S.M ), ia berpendapat bahwa unsur asal adalah air karena
pentingnya bagi kehidupan. Prinsip – prinsip materialisme ini juga dikembangkan oleh ahli ahli filsafat filsafat lain lain seperti seperti Democrito Democritoss ( 460 – 370 S.M ), dia berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom – atom yang banyak jumlahnya, tak dapat dihitung dan amat halus.Atom – atom inilah yang merupakan asal kejadian alam. ( Jujun S.Suriasumantri, 1996 : 64 ).
Idealisme Sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang disebut juga dengan spiritualisme. Idealisme bearti serba cita, sedang spiritualisme berarti serba
ruh. Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan beranggapan bahwa hakikat kenyataan kenyataan yang beraneka beraneka ragam itu semua semua berasal dari ruh ( sukma ), yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang.
Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani. Dalam perkembangannya, perkembangannya, aliran aliran ini ditemui pada ajaran Plato ( 428 – 348 ) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap – tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep universal dari tiap sesuatu.( Amsal Bahtiar, 2004 : 139 ). Alam nyata yang
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
13
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja saja dari alam ide itu. Jadi idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar dari wujud sesuatu.
d. Dual Dualis isme me
Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat itu masing – masing masing bebas bebas dan dan berdiri berdiri sendir sendiri, i, sama sama sama azali dan abadi. Hubungan keduanya menciptakan kehidupan di alam ini. Contoh yang paling paling jelas tentang adanya kerjasam kedua kedua hakikat hakikat ini adalah dalam diri manusi manusia. a. (Amsal (Amsal Bahtiar, Bahtiar, 2004 2004 : 142 ). ).
Tokoh paham ini adalah Descartes ( 1596 – 1650 M ) yang dianggap sebagai bapak filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran ( ruhani ) dan dunia ruang ( kebendaan ). Paham ini terkenal dengan rasionalisme, yaitu paham filsafat yang mengatakan bahwa akal ( reason ) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Umumnya manusia tidak akan mengalami kesulitan untuk menerima prinsip dualisme, karena karena setiap kenyataan kenyataan lahir dapat segera ditangkap ditangkap oleh panca indera kita, sedang kenyataan batin dapat dapat segera diakui diakui adanya oleh akal dan perasaan perasaan hidup.
e. Plur Plural alis isme me
Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. kenyataan. Dikatakan pula bahwa kenyataan kenyataan alam ini tersusun dari banyak banyak unsur, lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang mengatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah William James ( 1842 – 1910 M ) dari New York yang terkenal sebagai seorang psikolog dan Filosof Amerika. Menurutnya, kenyataan terdiri dari banyak kawasan yang berdiri sendiri. Dunia bukanlah suatu Uni-Versum, melainkan suatu Multi-Versum. Dunia adalah suatu dunia yang terdiri dari banyak hal yang beraneka ragam atau pluralis. Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
14
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Menurut Menurut Prof. S. Takdir Takdir Alisyahba Alisyahbana, na, ontology ontology - metafisika metafisika dibag dibagii menjadi
dua, yaitu : mengenai kuantitas ( jumlah ) dan yang mengenai kualitas ( sifat ). Yang mengen mengenai ai kuantitas kuantitas terdiri atas atas : monoisme, monoisme, dualism dualism dan pluralism pluralisme. e. Sedang Sedang yang mengenai mengenai kualitas kualitas dapat dibagi dibagi menjadi menjadi dua, yaitu yang melihat melihat hakikat kenyataan kenyataan itu tetap dan yang melihat hakikat hakikat kenyataan itu sebagai sebagai kejadian.
Yang termasuk golongan pertama ( tetap ) ialah : F
Spiritualisme
F
Idealisme ( materialisme )
Yang termasuk golongan kedua ( kejadian ) ialah :
Mekanisme, yakni aliran yang berkeyakinan bahwa kejadian di dunia ini berlaku dengan sendirinya menurut hukum sebab akibat.
Aliran teleologi, yakni aliran yang berkeyakinan bahwa kejadian yang satu berhubungan dengan kejadian yang lain, bukan oleh hukum sebab akibat, melainkan semata – mata oleh oleh tujuan yang sama. Determinisme, yakni yakni aliran yang mengajark mengajarkan an bahwa bahwa kemaua kemauan n manusia manusia itu tidak tidak merdeka merdeka dalam dalam mengambil putusan – putusan putusan yang penting, tetapi sudah terpasti lebih dahulu.
Indeterminisme, yakni aliran yang berpendirian bahwa kemauan manusia itu bebas dalam dalam arti yang seluas - luasnya. ( Drs. Poerwantana Poerwantana dkk, 1991 : 9 )
3. Aliran-aliran Aliran-aliran dalam Ilmu Filsafat
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahan( the mother of science )yang mampu menjawab segala pertanyaan tentang berbagai masalah yang berhubungan tentang alam semesta, manusia dengan segala problematikanya dalam kehidupan. Kemudian karena semakin berkembangnya pemikiran manusia, banyak problema yang tidak bias dijawab oleh oleh filsafat, maka lahirlah ilmu pengetahuan pengetahuan dalam dalam bentuk disiplin ilmu dengan keterkhususannya masing-masing sehingga sanggup menjawab atas problematika perkembangan metodologi metodologi yang semakin semakin pesat.
Filsafat adalah usaha orang untuk memahami dunia dan hidup ini, ini, sedangkan sedangkan filsafat filsafat pendidik pendidikan an adalah adalah ilmu yang pada pada hakekatny hakekatnyaa jawaban jawaban dari pertany pertanyaanaanpertanyaan dalam laporan pendidikan. Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
15
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Untuk mengenal mengenal perkembangan pemikiran dunia dunia filsafat pendidikan pendidikan dibawah dibawah
ini akan diuraikan garis-garis besar aliran-aliran filsafat dalam pendidikan.
a. Aliran Aliran Progr Progres essiv sivism ismee Aliran progressi progressivisme visme,, progress(ma progress(maju) ju) adalah adalah sebuah paham paham filsafat filsafat yang lahir dan sangat berpengaruh dalam abad abad ke-20. Pengaruh Pengaruh itu terasa diseluruh diseluruh dunia, terlebih-lebih di amerika serikat asaha pembaharuan di dalam lapangan pendidikan pada umumnya terdodong oleh aliran progressivisme ini.
Pada dasarnya aliran aliran ini mendorong bahwa pendidikan adalah sebagai sebagai wadah untuk menjadikan (progress) sebagai generasi yang menjaewab tentang zaman
peradaban baru. Melalui pandangan “the liberal road culture”maksudnya ialah pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat fleksibel, curious, toleran dan openminded.progressivime
Sifat-sifat aliran progressivisme: F
Sifat negative: menolak segala otoritarisme dan absolutism seperti yang terdapat dalam agama, politik, etika dan epistemology.
F
Sifat positive: Menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah dan manusia yang diwarisi sejak lahir.
Menurut John Dewey dalam bukunya “Democracy and Education” Isi pendidikannya lebih mengutamakan bidang-bidang seperti pengetahuan alam, sejarah, ketrampilan, serta hal-hal yang berguna serta langsung dirasakan oleh masyarakat. Metode scientific lebih diutamakan dan dipentingkan, dan bukan metode memorisasi. Praktek kerja di laboratorium, bengkel, kebun (lapangan) merupakan kegiatan yang dianjurkan menurut aliran progressivisme dalam rangka terlaksananya “Learning by Doing”
b. Aliran Aliran Essens Essensial ialism ismee Esssensialisme-essensi Esssensialisme-essensi (pokok) merupakan aliran yang memandang terhadap pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban manusia. Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
16
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam Essensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai
yang memiliki kejelasan dan tahan lama, sehingga memberikan kestabilan dan arah yang jelas. Essensialisme didasari atas pandangan humanism yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah keduniawian, serba ilmiah dan materialistic.
Adapun
beberapa
tokoh
utama
yang
berperan
dalam
penyebaran
essensialisme, essensialisme, yaitu: F
Desiderius Erasmus (akhir abad 15)
F
Johan Amos Comenius (1592-1670)
F
John Locke (1632-1704)
F
Johan Heinrich Pestalozzi (1746-1827)
F
Johan Friedrich Frobel (1782-1852)
F
Johan Friedrich Herbert (1776 -1841)
F
William T. Harris (1835-1909)
Tujuan Tujuan umum aliran aliran esensiali esensialisme sme adalah adalah membentuk membentuk pribadi pribadi bahagia bahagia dunia dunia dan akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu menggerakkan menggerakkan kehendak manusia.
c. Aliran Aliran Pere Perenni nniali alisme sme Perennialisme diambil dari kata perennial, yang artinya artinya kekal/abadi. kekal/abadi. Aliran Perennialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi. Dengan melihat kehidupan zaman modern telah menimbulkan banyaj krisis, di bidang kehidupan umat manusia. Untuk mengata mengatasi si krisis ini, perennia perennialisme lisme memberik memberikan an jalan keluar keluar berupa berupa
“regressive road to culture”.
Oleh sebab itu perennialisme memandang penting peranan pendidikan dalam proses mengembalikan keadaan manusia zaman modern ini kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal.
Menurut Plato, manusia secara kodrati memiliki tiga potensi, yaitu: nafsu, kemauan dan pikiran. Ide-ide Plato itu dikembangkan oleh Aristoteles dengan Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
17
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
lebih mendekatkan kepada dunia kenyataan. Bagi Aristoteles, tujuan pendidikan
adalah “kebahagiaan”. Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi emosi dan intelek harus harus dikembangkan dikembangkan secara seimbang. seimbang.
Tujuan pendidikan yang dikehendaki Thomas Aquinas adalah sebagai usaha untuk mewujudkan mewujudkan kapasitas yang yang ada dalam individu agar menjadi menjadi aktualitas aktif dan nyata.
d. Aliran Aliran Rekon Rekonstruk struksiona sionalisme lisme
Rekonstruksionalisme dalam Bahasa Inggris “Rekonnstruct”, yang berarti menyusun kembali. Aliran ini adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Aliran rekonstruksionalisme menempuh dengan jalan berupaya membina suatu konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan umat manusia. Pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat sehat akan membina membina kembali kembali manusia manusia melalui melalui pendidika pendidikan n yang tepat tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi generasi sekarang dan yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia.
e. Aliran Aliran Eksiste Eksistens nsial ialism ismee Eksistensialisme pada hakekatnya adalah merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. Secara singkat Kierkegoard memberikan pengertian eksistensialisme adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak, abstrak, tidak tidak logis / tidak ilmiah. ilmiah.
Sikap dikalanga dikalangan n kaum kaum eksist eksistensi ensialism alismee / penganut penganut aliran aliran ini ini seringka seringkali li Nampak aneh aneh / lepas dari nama-nama umum.
6
6. http://fajri89.blogspot.c http://fajri89.blogspot.com/2011/10/aliran-aliran-ilmu-kala om/2011/10/aliran-aliran-ilmu-kalam.html m.html Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
18
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
4. Aliran Aliran-ali -aliran ran dalam dalam Ilmu Ilmu Kalam
Pada zaman Abbasiyah, telah banyak berlaku pembahasan pembahasan di dalam perkaraperkara aqidah termasuk perkara-perkara yang tidak wujud pada zaman Nabi SAW. Atau zaman para sahabatnya. Berlaku pembahasan tersebut dengan memberi penumpuan agar ia menjadi satu ilmu yang baru yang diberi nama ilmu kalam. Ilmu ini muncul dan berkembang atas sebab-sebab dalaman dan luaran.
Aliran-aliran dalam ilmu kalam yaitu: a. Alir Aliran an Khaw Khawar arij ij Khawarij termasuk aliran yang pertama kali muncul dalam teologi Islam. Sebutan khawarij berasal dari kharaja yang berarti keluar. Kata ini dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib r.a.
Adapun sifat-sifat Khawarij, diantaranya sebagai berikut: F
Mencela dan menyesatkan
F
Buruk sangka
F
Berlebih-le Berlebih-lebiha bihan n dalam dalam Ibadah Ibadah
F
Keras terhadap sesama Muslim dan memudahkan yang lainnya.
F
Sedikit pengalamannya. pengalamannya. Adapun dalam masalah masalah iman dan kufur, pendapat pendapat khawarij, setelah terpecahterpecah-
pecah, memiliki pendapat yang beragam. Dalam tulisan ini hanya dikemukakan pendapat dari sebagian sektenya saja, yakni Al-Muhakkimah, Al-Azariqah, AlNajdat dan Al-Ajaridah.
7
b. Aliran Murji’ah
Murji’ah berasal dari kata arjaa, yang berarti menangguhkan, menangguhkan, mengakhirkan dan juga memberi pengharapan. Dalam ajaran utama aliran Murji’ah, orang Islam yang melakukan dosa besar tidak boleh dihukumi (ditentukan) kedudukannya
dengan hukum dunia’ mereka tidak boleh akan ditentukan di neraka atau di surga; keduduka kedudukan n mereka ditentu ditentukan kan dengan dengan hukum hukum akhirat. akhirat. Sebab Sebab bagi mereka, mereka,
7. Mubaro Mubarok,J k,Jaih aih.20 .2004. 04.Sejarah Peradaban Islam.Bandung: ustaka Bani Bani Quraisy. Quraisy. Hal. 57 Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
19
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
perbuatan maksiat tidak merusak iman sebagaimana perbuatan taat tidak bermanfaat bagi yang kufur.
c. Alir Aliran an Qada Qadari riah ah Qadariah berasal berasal dari kata qadara adalah nama yang yang digunakan untuk sebuah aliran yang memberikan penekanan terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. Dalam paham qadariah, manusia dipandang
mempunyai
kemampuan
untuk
melaksanakan
kehendak
dan
kemauannya kemauannya sendiri. Mereka menolak menolak adanya qadha dan qadar.
Paham qadariah telah meletakkan manusia pada posisi merdeka dalam menentukkan menentukkan tingkah laku daan kehendaknya (free act and free will). Jika manusia berbuat baik, hal itu atas kehendak dan kemauannya sendiri serta berdasarkan kemerdekaan dan kebebasan memilih yang ia miliki. Oleh karena itu, jika seseorang diberi pahala yang baik baik berupa surga surga di akhirat akhirat atau diberi siksa di neraka, semua itu atas pilihannya sendiri.
d. Aliran Aliran Jabari Jabariah ah Nama Jabariah Jabariah berasal dari dari kata jabara jabara yang berarti memaksa. Paham ini memposisikan manusia tidak memiliki kebebasan dan inisiatif sendiri, tetapi terikat kepada kehendak mutlak Tuhan. Manusia, menurut paham ini, betul melakukan perbuatan tetapi perbuatannya itu daalam keadaan terpaksa.Pendapat jabariah pun memiliki landasan yang kuat dalam dalam ajaran Islam. Islam. Mereka Mereka selanjutnya selanjutnya mengemba mengembangka ngkan n pahamnya pahamnya sejalan dengan perkembangan perkembangan masyarakat pada masa itu.
e. Aliran Mu’tazilah
Aliran mu’tazilah merupakan salah satu aliran teologi dalam Islam yang dapat dapat dikelompokk dikelompokkan an sebagai sebagai kaum kaum rasionalis rasionalis Islam. Islam. Ajaran Ajaran pokok pokok aliran
mu’tazilah adalah panca ajaran atau pancasila mu’tazilah, lima ajaran tersebut adalah: F
Keesaan Tuhan (al-Tauhid)
F
Keadilan Tuhan (al- adl’)
F
Janji dan ancaman (al- wa’d wa al-waid)
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
20
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
F
Posisi diantara dua tempat tempat (al-manzilah bain bain al-manzilatain)
F
Amar ma’ruf nahi munkar (al amr b al ma’ruf wa al -nahy ‘an l-munkar)
f. Aliran Asy’ariah
Aliran ini sering disebut sebagai aliran tradisional. Ajaran asy’ariah ini muncul sebagai alternative yang menggantikan kedudukan ajar an mu’tazilah yang sudah hilang pamornya passca penghapusannya.
Sebagai sebuah aliran teologi, asy’ariah mempunyai ajaran -ajaran yang banyak diikuti masyarakat, khususnya yang cenderung mengikutinya. Ajaranajaran tersebut dapat diketahui dari buku-buku yang ditulis Al- Asy’ari sendiri dan para muridnya.
g. Aliran Aliran Maturi Maturidia diah h
Aliran Maturidiah muncul sebagai reaksi keras terhadap aliran mu’tazilah. Aliran maturidiah terdapat dua golongan, yaitu maturidiah Samarkand yang terdiri dari pengikut Imam Imam al-Maturidi dan Maturidiah Bukhara Bukhara yang terdiri dari pengikut pengikut imam al-Badzawi yang tampaknya lebih dekat kepada ajaran al- asy’ari.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
21
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam C. KESIMPULAN KESIMPULAN
Materi pemikiran islam sempat menjadi perdebatan. Sehingga terdapat berbagai Aliran dalam bidang bidang pemikiran islam diantaranya diantaranya yaitu aliran dalam dalam ilmu kalam yang yang muncul muncul dari dari pertama pertama hingga hingga ilmu-ilmu ilmu-ilmu keislam keislaman an lainnya lainnya.. Ilmu kalam kalam menitik menitik beratkan beratkan pembahasannya kepada aspek-aspek dengan Tuhan dengan segala aspeknya.
Yang termasuk aliran Fiqh adalah: 1. Madrasa Madrasatt al-Madinah al-Madinah/Madra /Madrasat sat al-Hadits, al-Hadits, dan 2. Madrasa Madrasatt al-Baghdad al-Baghdad/Madr /Madrasa asatt al-Ra’y.
Yang termasuk aliran Metafisika adalah : 1. Super Super natura naturalis lisme me (Hal-ha (Hal-hall ghaib), ghaib), 2. Natur Naturali alisme sme (ala (alami), mi), 3. Monism Monismee (esa/sa (esa/satu) tu),, 4. Dual Dualis isme me (dua (dua), ), dan dan 5. Plural Pluralism ismee (banyak) (banyak)..
Yang termasuk termasuk aliran Filsafat adalah adalah : 1. Aliran Aliran Progress Progressivisme ivisme,, 2. Aliran Aliran Essens Essensial ialism isme, e, 3. Aliran Aliran Peren Perennia nialis lisme, me, 4. Aliran Aliran Rekonstru Rekonstruksion ksionalism alisme, e, dan 5. Aliran Aliran Eksistens Eksistensialism ialisme. e.
Dan yang termasuk aliran Ilmu kalam adalah : 1. Aliran Aliran Khawar Khawarij, ij, 2. Aliran Murji’ah, 3. Aliran Aliran Qadar Qadariah iah,, 4. Alir Aliran an Jaba Jabari riah ah,, 5. Aliran Mu’tazilah, 6. Aliran Asy’ariah, dan 7. Aliran Aliran Maturi Maturidia diah. h.
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
22
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam DAFTAR PUSTAKA
Metodologi Studi Islam, Bandung: 1. Hakim Hakim,, Atang Atang Abdu Abdul, l, Metodologi Bandung: PT PT Remaja Remaja Rosdaka Rosdakarya, rya,
2000. 2. Sodiki Sodikin, n, Abuy, Abuy, Metodologi Metodologi Studi Islam Islam , Bandung: Tunas Nusantara, 2000. 3. Mubaro Mubarok, k, Jaih, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004. 4. Tirtaraha Tirtarahardja, rdja, Umar Umar dan S.L. S.L. La Sulo, Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta,2005. Pencerahan Sufistik , Bandung: PT. 5. Rakhm Rakhmat, at, Jalalu Jalaluddi ddin, n, Meraih Cinta Ilahi : Pencerahan
Remaja Rosda karya, 2000. 6. http://fajri89.blogspot.c http://fajri89.blogspot.com/2011/10/aliran-aliran-ilmu-kala om/2011/10/aliran-aliran-ilmu-kalam.html m.html 7. http://id.w http://id.wikipe ikipedia. dia.org/w org/wiki/Me iki/Metafis tafisika ika 8. http://quantumillahi.word http://quantumillahi.wordpress.com/200 press.com/2009/01/17/metafisika-merupak 9/01/17/metafisika-merupakan-scientifical/ an-scientifical/ 9. http://makalah4share.blogspo http://makalah4share.blogspot.com/2011/06/makala t.com/2011/06/makalah-filsafat-ontologih-filsafat-ontologimetafisika.html,
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
23
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam DAFTAR ISI
Daftar Isi.................... Isi .......................................... ............................................ ............................................ ............................................ .......................................... .................... i A. PENDAHULUAN ........................................... ................................................................. ............................................ .......................................... .................... 1 1. Latar Belakang ......................................... ............................................................... ............................................ ............................................ ........................ .. 1 2. Rumusan Masalah ............................................ .................................................................. ............................................ ...................................... ................ 1 3. Tujuan Pembahasan Pembahasan ............................................ .................................................................. ............................................ ................................... ............. 1 B. ALIR ALIRAN AN – ALIRAN ALIRAN DALAM DALAM ISLAM:Fiq ISLAM:Fiqh, h, Metafisika Metafisika,, Filsafa Filsafatt & Ilmu Kalam Kalam ........ ........ 2 1. Aliran Fiqh ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ........................... ..... 2 a. Madras Madrasat at al-Mad al-Madina inah h / Madras Madrasat at al-Had al-Hadits its ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ... 2 b. Madras Madrasat at al-Bag al-Baghd hdad ad / Madras Madrasat at al-Ra’y ........................................... ............................................................... .................... 3 2. Aliran Metafisika ......................................... ............................................................... ............................................ .......................................... .................... 4 a. Super Super naturalism naturalismee (Hal-hal (Hal-hal ghaib) ghaib) .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ......... .... 6 b. Naturalis Naturalisme me (alami) (alami) .......... ............... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... ........ ... 7 c. Monisme Monisme (esa/satu (esa/satu)) .......... ............... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... ........12 ...12 d. Dualisme (dua) ........................................... ................................................................. ............................................ ......................................14 ................14 e. Pluralisme (banyak) ........................................... ................................................................. ............................................ ............................... .........14 14 3. Aliran Filsafat .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................ ........................ .. 15 a. Aliran Aliran Progressi Progressivisme visme .......... ............... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .........16 ....16 b. Aliran Essensialisme ......................................... ............................................................... ............................................ ............................... .........16 16 c. Aliran Perennialisme ......................................... ............................................................... ............................................ ............................... .........17 17 d. Aliran Aliran Rekonstru Rekonstruksio ksionalis nalisme me .......... ............... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... ........18 ...18 e. Aliran Eksistensialisme ............................................ .................................................................. ............................................ ........................ .. 18 4. Aliran Ilmu Kalam .......................................... ................................................................ ............................................ ......................................19 ................19 a. Aliran Khawarij .......................................... ................................................................ ............................................ ......................................19 ................19 b. Aliran Murji’ah .......................................... ................................................................ ............................................ ......................................19 ................19 c. Aliran Qadariah .......................................... ................................................................ ............................................ ......................................20 ................20 d. Aliran Jabariah ........................................... ................................................................. ............................................ ......................................20 ................20 e. Aliran Mu’tazilah .......................................... ................................................................ ............................................ ................................... .............20 20 f. Aliran Asy’ariah ............................................ .................................................................. ............................................ ................................... .............21 21 g. Aliran Maturidiah .......................................... ................................................................ ............................................ ................................... .............21 21 C. KESIMPULAN................ KESIMPULAN...................................... ............................................ ............................................ ............................................ ............................... .........22 22 Daftar Pustaka ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................... .........23 23
ALIRAN – ALIRAN iDALAM ISLAM Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
24
Aliran
– aliran Dalam Islam: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu kalam
ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM: Fiqh, Metafisika, Filsafat dan Ilmu Kalam Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kulia Kuliah h Metod Metodologi ologi Studi Isla Islam m Pada Jurusan Matematika Semester III Tahun Akademik 2011/2012
Disusun Oleh : Kelom Ke lompo pok k : 7 (T (T.M .MTK TK A) IMA YUNIA (141.015.00.16)
FITRIYAH (141.015.00.13)
MUHAMAD HIDAYAT (141.015.00.20)
Dosen Pengampu: ARIEF AULIA RACHMAN MA, M.Si
FAKULTAS TARBI TARBIYAH TAHUN 2011
INSTIT NSTITUT UT AGAM AGAMA ISLAM NEGER NEGERII (IAI AIN) N) SYEKH NUR NURJATI JATI CIREBON Jln. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon. Telp:(0231)480262,481264, Faks:(0231)489926,45132
Metodologi Studi Islam
“Kelompok 7”
25