Pemegang saham perorangan yang menerima dividen dari perusahaan harus membayar pajak penghasilan sebesar maksimal 10% sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia.Full description
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BERBASIS PSAK 46 PENDAHULUAN
Pajak penghasilan sesuai PSAK No. 46 bertujuan mengatur perlakuan akuntansi untuk Pajak Penghasilan, yaitu cara mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan periode mendatang untuk: 1. Nilai tercatat aset diakui d iakui pada neraca perusahaan atau pelunasan nilai tercatat liabilitas yang diakui pada neraca perusahaan. 2. Transaksi-transaksi atau kejadian laian pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan. Masalah pengakuan aset atau liabilitas pada laporan keuangan diartikan bahwa perusahaan yang menyusun laporan keuangan dapat memiliki nilai tercatat pada aset atau akun melunasi tercatat pada liabilitas. Apabila kemungkinan perolehan aset atau pelunasan liabilitas mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang menjadi lebih besar atau lebih kecil dibanding yang tidak mempunyai konsekuensi pajak, maka perusahaan diharuskan untuk mengakui liabilitas pajak tangguhan. AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BERBASIS PSAK 46
PSAK 46 mengatur tentang perlakuan akuntansi pajak penghasilan. Prinsip yang diterapkan dalam PSAK 46 tersebut adalah sebagai berikut: 1. Prinsip pengaturan timbulnya atau keberadaan pajak tangguhan. Bila terjadi besar kemungkinan bahwa pemulihan aset atau pelunasan liabilitas akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang yang lebih besar atau kemungkinannya lebih kecil dibanding pembayaran pajak sebagai akibat pemulihan aset atau pelunasan liabilitas yang tidak memiliki konsekuensi pajak, maka timbulya liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan wajib diakui. Dengan demikian dapat terjadi : a. Bila suatu pos diperhitungkan pada tahun pertama, tetapi dikenakan pajak pada tahun pertama. Besarnya utang pajak atau piutang pajak diperhitungkan pada tahun pertama b. Bila suatu pos di perhitungkan pada tahun pertama, tetapi tidak dikenai pajak, hal ini tidak ada konsekuensi pajak. 2. Prinsip pengaturan perlakuan akuntansi untuk kepentingan konsekuensi liabilitas aset pajak tangguhan. Dalam prinsip inilah mengharuskan Wajib Pajak memperlakukan konsekuensi pajak dari suatu transaksi sama dengan cara Wajib Pajak memperlakukan transaksi tersebut, sehingga konsekuensi pajaknya dapat :
a. Diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, bila transaksi diakui dalam laporan dimaksud b. Diakui secara langsung di luar laba rugi, bila transaksi diakui di luar laba-rugi dan c. Diakui sebagai penyesuaian goodwill, bila transaksi timbul akibat kombinasi bisnis. Pajak penghasilan yang diatur dalam PSAK 46 menggunakan dasar akrual yang mengatur Pajak Penghasilan yang kurang dibayar atau terutang dan pajak yang lebih dibayar dalam masa pajak dan mengakui liabilitas dan aset pajak tangguhan terhadap konsekuensi pajak periode mendatang atas transaksi yang telah diakui sebagai unsur laba komersial tetapi belum diakuinya sebagai laba fiskal atau sebaliknya. Dasar akrual dalam akuntansi pajak karena faktor kepastian peraturan pajak dan digunakannya self assessment system sebagai dasar pemungutan pajak. pr