RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
B.
: : : : : :
SMK NU BESTREN KING ABDUL AZIZ AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi dan Keuangan Lembaga XI / 1 2018/2019 18 X 45 menit (6 pertemuan) pertemuan)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) 3.1. Menganalisis pencatatan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran C.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Lembaga . Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) 4.1. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran
Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1. Menganalisis pencatatan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.1.1. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan kredit 3.1.2. Menjelaskan pencatatan transaksi dengan wesel 3.1.3. Menjelaskan pencatatan transaksi penjualan angsuran 4.1. Melakukan pencatatan transaksi penjualan barang dagang secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran Indikator Pencapaian Kompetensi: 4.1.1. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan kredit 4.1.2. Menerapkan pencatatan transaksi dengan wesel 4.1.3. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan angsuran
D.
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pencatatan pencatatan transaksi penjualan kredit dengan tepat 2. Menjelaskan pencatatan transaksi dengan wesel dengan tepat 3. Menjelaskan pencatatan pencatatan transaksi penjualan angsuran dengan tepat 4. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan kredit dengan tepat 5. Menerapkan pencatatan transaksi dengan wesel dengan tepat 6. Menerapkan pencatatan transaksi penjualan penjualan angsuran dengan tepat E.
Materi Pembelajaran 1. Penjualan Kredit Pengertian penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan jika produk telah diterima berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya sebelumnya oleh kedua belah pihak yaitu pembeli dan penjual. Terdapat prosedur yang ada dan membentuk sistem akuntansi atau sistem perhitungan dari penjualan kredit. Sistem prosedur tersebut yaitu: Prosedur order penjualan dimana penjual akan menerima order atau permintaan dari pembeli dan menambahkan surat penting pada surat order atau permintaan. Prosedur persetujuan kredit yang meminta persetujuan akan penjualan kredit kepada pembeli. Prosedur pengiriman yang meliputi pengiriman barang. Pencatatan piutang dengan memasukkan tembusan faktur penjualan penjualan ke kartu piutang. Prosedur distribusi penjualan. Pencatatan harga pokok penjualan dalam periode tertentu. Dalam penjualan kredit terdapat beberapa dokumen yang harus dipergunakan untuk sistem akuntansi. Dokumen tersebut meliputi surat order pengiriman bersama dengan tembusannya, fracture dan tembusannya, rekapitulasi harga pokok penjualan dan bukti memorial. Rekapitulasi harga pokok penjualan adalah dokumen tambahan yang dipergunakan untuk menghitung jumlah atau total dari harga pokok produk yang dijual dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan bukti memorial adalah dokumen utama sebagai dasar pencatatan ke jurnal umum serta pengertian penjualan kredit. Penjualan kredit juga memiliki 5 catatan akuntansi menurut Mulyadi (2008: 218). Catatan akuntansi tersebut yaitu: Jurnal penjualan: mencatat transaksi penjualan baik kredit ataupun tunai. Kartu piutang: buku pembantu yang berisi mengenai me ngenai mutasi piutang dari perusahaan ke setiap debitornya. Kartu persediaan: buku pembantu mengenai rincian mutasi setiap jenis persediaan. Kartu gudang: dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab dengan gudang untuk mencatat setiap perpindahan atau mutasi dan persediaan dari barang yang ada di gudang. Jurnal umum: mencatat setiap harga pokok dari produk yang dijual dalam jangka waktu periode tertentu. Menurut pengertian penjualan kredit, terdapat berbagai macam fungsi yang berkaitan dengan sistem akuntansi penjualan kredit. Fungsi tersebut yaitu: Fungsi penjualan: menerima pesanan dari pelanggan, mengedit, meminta otorisasi kredit, penentuan tanggal pengiriman barang dan membuat back order jika barang tidak memenuhi permintaan pelanggan. Fungsi kredit: meneliti status dari kredit pelanggan dan memberikan otorisasi mengenai pemberian kredit ke pelanggan. Fungsi gudang: menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan dan menyerahkan ke bagian pengiriman. Fungsi pengiriman: menyerahkan barang berdasarkan pada surat order pelanggan. Fungsi penagihan: membuat dan mengirimkan fracture penjualan atau tagihan ke pelanggan. Fungsi akuntansi: mencatat piutang dari penjualan kredit yang dilakukan, membuat dan mengirim pernyataan piutang ke debitur, membuat laporan dan mencatat harga pokok persediaan
2. Wesel a. Pengertian Wesel adalah sebuah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lainnya untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan di masa yang akan datang. Wesel yang dipindahtangankan dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar kepada orang atau badan yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya. “Diskonto wesel adalah kegiatan meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminannya “ Setiap wesel yang di diskonto-kan oleh Bank akan memberikan pinjaman namun akan dikurangi dengan
bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto. Bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto. b. Jenis-Jenis Piutang Wesel 1) Wesel tidak berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayar sebesar atau sesuai dengan nilai nominalnya. 2) Wesel berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominalnya dan ditambah dengan bunga terhitung. c. Masalah Pendiskontoan Wesel Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada saat pendiskontoan wesel diantaranya: 1) Menentukan nilai jatuh tempo wesel = nilai nominal + bunga 2) Bunga wesel = Nilai nominal x Tarif bunga x Jangka waktu wesel 3) Jangka waktu wesel = dihitung dari tanggal wesel ke tanggal jatuh tempo 4) Jumlah diskon = Nilai jatuh tempo x tariff dskon x jangka waktu diskon 5) Jangka waktu diskon = dari tanggal penjualan ke tanggal jatuh tempo. 6) Hasil penjualan/pendiskontoan = Nilai jatuh dikurangi diskon Saat Jatuh Tempo Wesel Apabila wesel sudah jatuh tempo dapat terjadi hal-hal berikut yaitu : 1. Dilunasi 2. Tidak dilunasi 3. Diperpanjang Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut: “Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto” d. Sebab-Sebab Terjadinya Wesel Terjadinya wesel biasanya disebabkan oleh hal berikut: 1) Mengganti piutang yang sudah jatuh tempo tapi belum dibayar. 2) Ditetapkan dalam syarat jual beli. 3) Pinjaman dalam bentuk uang tunai 3. Penjualan Angsuran Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap.Profit adalah salah satu tujuan umum setiap perusahaan dan salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan meningkatkan volume penjualan dengan penjualan yang pembayarannya secara bertahap. Hal ini akan menarik bagi para konsumen karena akan mendapatkan keringanan dalam pembayarannya. Namun penjualan dengan metode ini akan didampingi oleh resiko yang besar karena pembayarannya dilakukan beberapa periode di masa yang akandatang sehingga menimbulkan ketidak pastian. Secara garis besar masalah yang timbul dalam hal ini dapat dibagi 2, yaitu : 1. Masalah Non-akuntansi 2. Masalah Akuntansi 1. Masalah Non-akuntansi Masalah utamanya adalah bagaimana cara untuk menekan resiko terjadinya kerugian karena adanya pembeli yang tidak memenuhi kewajibannya dapat menjadi seminimal mungkin. usaha untuk meminimalkan resiko ini digolongkan dalam 3 kelompok a. Mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran b. Menyediakan perlindungan hukum kepada penjual c. Menyediakan Perlindungan Ekonomi kepada Penjual 2. Masalah Akuntansi Masalah akuntansi yang dihadapi dalam penjualan angsuran dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: a. Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor. b. Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan angsuran. c. Masalah yang berhubungan dengan tukar-tambah. d. Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran. F.
Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 dan 2 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Membaca literasi 4. Mengkondisikan peserta didik 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Mengevaluasi
Waktu
15 menit
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang transaksi penjualan kredit - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang transaksi penjualan kredit - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang transaksi penjualan kredit
3. Penutup 1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang transaksi penjualan kredit yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang transaksi penjualan kredit yang telah dipelajari. 4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
105 menit
15 Menit
Pertemuan 3 dan 4 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Membaca literasi 4. Mengkondisikan peserta didik 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang transaksi dengan wesel - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang transaksi dengan wesel
Mengevaluasi
Waktu
15 menit
agar mendapatkan klarifikasi tentang transaksi dengan wesel - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
4. Penutup 1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang transaksi dengan wesel yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang transaksi dengan wesel yang telah dipelajari. 4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
105 menit
15 Menit
Pertemuan 5 dan 6 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Membaca literasi 4. Mengkondisikan peserta didik 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Mengevaluasi
Waktu
15 menit
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang transaksi penjualan angsuran dan pencatatan penjualan kredit, wesel dan penjualan angsuran - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang transaksi penjualan angsuran dan pencatatan penjualan kredit, wesel dan penjualan angsuran - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang transaksi penjualan angsuran dan pencatatan penjualan kredit, wesel dan penjualan angsuran
5. Penutup - Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang transaksi penjualan angsuran dan pencatatan penjualan kredit, wesel dan penjualan angsuran yang telah dipelajari. 1. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. - Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang transaksi penjualan angsuran dan pencatatan penjualan kredit, wesel dan penjualan angsuran yang telah dipelajari.
105 menit
15 Menit
2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 3. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. H.
Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD Media Pembelajaran : Power Point, Video Pembelajaran, Speaker
I.
Sumber Belajar - Buku paket Akuntansi Keuangan dari Kemendikbud - Buku Paket Akuntansi Keuangan referensi lain - Media massa cetak dan elektronik
J.
Penilaian Pembelajaran a. Teknik : Non Test dan Test b. Bentuk : Penilaian pengetahuan Penilaian keterampilan
: Tes tertulis uraian : Kegiatan mencatat transaksi pada wesel
Mengetahui
Siliragung, ................... 2018
Kepala SMK NU Bestren King Abdul Aziz
Guru Mata Pelajaran,
Imam Misbah Aziz, S.Pd
Khusnul Rahayuningsih, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
B.
: : : : : :
SMK SMK NU BESTREN KING ABDUL AZIZ AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi dan Keuangan Lembaga XI / 1 2018/2019 18 X 45 menit (6 pertemuan)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 4. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) 8.2. Menerapkan pengukuran dan piutang C.
D.
pengakuan
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 5. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) 9.2. Melakukan pengukuran dan piutang
Indikator Pencapaian Kompetensi 6.2. Menerapkan pengukuran dan pengakuan piutang Indikator Pencapaian Kompetensi: 6.2.1. Menjelaskan ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang 6.2.2. Menjelaskan jenis-jenis piutang 6.2.3. Menjelaskan pengakuan dan pencatatan piutang 8.2. Melakukan pengukuran dan pengakuan piutang Indikator Pencapaian Kompetensi: 5.2.1. Mengaplikasikan pengukuran dan pengakuan piutang Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 7. Menjelaskan ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang dengan tepat 8. Menjelaskan jenis-jenis piutang dengan tepat 9. Menjelaskan pengakuan dan pencatatan piutang dengan tepat 10.Mengaplikasikan pengukuran dan pengakuan piutang dengan tepat
pengakuan
E.
Materi Pembelajaran 4. Pengertian Piutang Pada umumnya, perusahaan-perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, karena dengan demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindarkan diri dari sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit. Namun, untuk meningkatkan penjualan, di samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan. Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang dagang yang muncul sebagai salah satu akun dalam neraca perusahaan, khususnya dalam kelompok aktiva lancar karena normalnya piutang dagang berjangka waktu pendek. Piutang dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit (Van Horne dan Wachowicz, 2005). 5. Pengakuan Piutang diakui saat timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas lain. Piutang dapat diakui ketika: a. diterbitkan surat ketetapan/dokumen yang sah; atau b. telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau c. belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih, yaitu peristiwa yang timbul dari pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, dan pemberian fasilitas/jasa, diakui sebagai piutang dan dicatat sebagai aset di neraca, apabila memenuhi kriteria: a. harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas; b. jumlah piutang dapat diukur; c. telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; dan d. belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan 6. Pengukuran Pengukuran piutang pendapatan adalah sebagai berikut: a. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang diterbitkan; atau b. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan banding; atau c. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi.
F.
Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 sapai 6 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 9. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 10.Menyanyikan lagu Indonesia Raya 11.Membaca literasi 12.Mengkondisikan peserta didik 13.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 14.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 15.Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 16.Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti
Waktu
15 menit
Pemberian stimulus terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin
Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Mengevaluasi
agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang
6. Penutup 6. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang yang telah dipelajari. 7. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 8. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang yang telah dipelajari. 9. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 10. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. H.
Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD Media Pembelajaran : Power Point, Video Pembelajaran, Speaker
I.
Sumber Belajar - Buku paket Akuntansi Keuangan dari Kemendikbud - Modul Akuntansi Keuangan, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta - Buku Paket Akuntansi Keuangan referensi lain - Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi Keuangan - Media massa cetak dan elektronik
J.
Penilaian Pembelajaran c. Teknik : Non Test dan Test d. Bentuk :
105 menit
15 Menit
-
Penilaian pengetahuan Penilaian keterampilan
: Tes tertulis uraian : Kegiatan mencatat pengakuan dan pengukuran piutang dalam akuntansi
Mengetahui
Siliragung, ................... 2018
Kepala SMK NU Bestren King Abdul Aziz
Guru Mata Pelajaran,
Imam Misbah Aziz, S.Pd
Khusnul Rahayuningsih, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
B.
: : : : : :
SMK SMK NU BESTREN KING ABDUL AZIZ AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi dan Keuangan Lembaga XI / 1 2018/2019 18 X 45 menit (6 pertemuan)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 5. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) 13.3. Menganalisis metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
C.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 6. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) 14.3. Melakukan pencatatan metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
Indikator Pencapaian Kompetensi 9.3. Menganalisis metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih Indikator Pencapaian Kompetensi: 9.3.1. Menjelaskan metode langsung untuk piutang tidak tertagih 9.3.2. Menjelaskan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih 12.3. Melakukan pencatatan metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih Indikator Pencapaian Kompetensi: 6.3.1. Mengaplikasikan pencatatan metode langsung untuk piutang tak tertagih 6.3.2. Mengaplikasikan pencatatan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih
D.
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 11.Menjelaskan metode langsung untuk piutang tidak tertagih dengan tepat 12.Menjelaskan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih dengan tepat
13.Mengaplikasikan pencatatan metode langsung untuk piutang tak tertagih dengan tepat 14.Mengaplikasikan pencatatan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih dengan tepat E.
Materi Pembelajaran 7. Ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan penhapusan piutang tak langsung Dari sekian banyak debitor perusahaan mungkin ada diantaranya debitor yang mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban untuk membayar utang-utangnya kepada perusahaan, misalnya debitor yang dinyatakan pailit oleh pengadilan. Piutang kepada debitor bermasalah demikian ini yang kemudian dinyatakan sebagai piutang tidak dapat ditagih (uncollectible account). Terhadap piutang yang tidak dapat ditagih ini harus di hapuskan (write off) dari saldo piutang sehingga piutang dapat dilaporkan menurut nilai wajarnya, yaitu sebesar nilai piutang yang dapat ditagih (collectible account). Terdapat 2 (dua) metode penghapusan piutang yang dapat digunakan, yaitu: a. Metode penghapusan langsung (direct write off method) b. Metode penghapusan tidak langsung (undirect write off method) 8. Metode Penghapusan Langsung Metode penghapusan ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang relatif baru berdiri, yang belum mempunyai cukup data-data historis tentang piutang-piutangnya. Atau perusahaan yang sebagian kecil saja dari penjualannya dilakukan secara kredit. Pada perusahaan-perusahaan besar atau perusahaan-perusahaan yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit, penggunaan metode ini dirasa kurang dapat memberikan informasi yang relevan dan reliabel bagi pengguna laporan keuangan. Penghapusan piutang secara langsung tidak memerlukan dilakukannya estimasi kerugian penghapusan piutang pada setiap akhir periode, pencatatan terhadap piutang yang dihapuskan dilakukan langsung pada saat dinyatakan bahwa terhadap suatu piutang harus dihapuskan karena suatu hal. Jurnal yang terkait dengan penghapusan piutang menurut metode ini adalah: a. Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan: Kerugian penghapusan piutang Piutang dagang
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
b. Bila suatu piutang yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar oleh debitornya (Piutang ditemukan kembali), maka: 1) Bila dinyatakan dapat ditagih kembali pada periode yang sama dengan saat dihapuskannya (sebelum tutup buku), maka jurnalnya adalah: Piutang dagang Kerugian penghapusan piutang
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
2) Bila dinyatakan dapat ditagih kembali pada periode berikutnya (setelah tutup buku), maka jurnalnya adalah: Piutang dagang Pendapatan dari piutang ditemukan kembali
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
9. Metode Penghapusan Tidak Langsung Metode ini lebih sesuai digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, yang sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit, yang memiliki cukup data-data historis tentang piutangnya. Penggunaan piutang ini mengharuskan dilakukannya estimasi pada setiap akhir periode akuntansi terhadap adanya kemungkinan piutang-piutang yang tidak dapat ditagih selama periode akuntansi yang akan datang. Sebesar nilai piutang yang diestimasi tidak dapat ditagih tersebut sudah boleh diperlakukan sebagai kerugian. Jurnal-jurnal yang terkait dengan peghapusan piutang menurut metode ini antara lain: a. Jurnal penyesuaian pada saat dilakukan adanya piutang yang mungkin tidak dapat ditagih: Kerugian penghapusan piutang Cadangan penghapusan piutang
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
b. Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan karena suatu hal: Cadangan penghapusan piutang Piutang dagang
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
c. Bila suatu piutang yang telah dihapuskan dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar oleh debitornya (piutang diketemukan kembali), maka:
Piutang dagang Cadangan penghapusan piutang
F.
Rp.Xxxx,00 Rp.Xxxx,00
Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 sampai 6 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 17.Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 18.Menyanyikan lagu Indonesia Raya 19.Membaca literasi 20.Mengkondisikan peserta didik 21.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 22.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 23.Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 24.Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Mengevaluasi
Waktu
15 menit
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan penhapusan piutang tak langsung - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan penhapusan piutang tak langsung - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan
105 menit
penhapusan piutang tak langsung
7. Penutup 11. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan penhapusan piutang tak langsung yang telah dipelajari. 12. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 13. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup piutang tak tertagih, penghapusan piutang secara langsung, dan penhapusan piutang tak langsung yang telah dipelajari. 14. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 15. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. H.
Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD Media Pembelajaran : Power Point, Video Pembelajaran, Speaker
I.
Sumber Belajar - Buku paket Akuntansi Keuangan dari Kemendikbud - Modul Akuntansi Keuangan, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta - Buku Paket Akuntansi Keuangan referensi lain - Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi Keuangan - Media massa cetak dan elektronik
J.
Penilaian Pembelajaran e. Teknik : Non Test dan Test f. Bentuk : Penilaian pengetahuan Penilaian keterampilan piutang tak tertagih
15 Menit
: Tes tertulis uraian : Kegiatan mencatat pencatatan metode langsung dan tak langsung pada
Mengetahui
Siliragung, ................... 2018
Kepala SMK NU Bestren King Abdul Aziz
Guru Mata Pelajaran,
Imam Misbah Aziz, S.Pd
Khusnul Rahayuningsih, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
B.
: : : : : :
SMK SMK NU BESTREN KING ABDUL AZIZ AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi dan Keuangan Lembaga XI / 1 2018/2019 12 X 45 menit (4 pertemuan)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 6. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) 18.4. Menganalisis kartu piutang C.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 7. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
19.4.
Indikator Pencapaian Kompetensi 12.4. Menganalisis kartu piutang Indikator Pencapaian Kompetensi: 12.4.1. Menjelaskan pengertian kartu piutang 12.4.2. Menjelaskan dokumen pengelolaan kartu piutang 12.4.3. Menjelaskan prosedur pencatatan piutang 16.4. Melakukan pencatatan kartu piutang Indikator Pencapaian Kompetensi: 7.4.1. Mengaplikasikan pencatatan kartu piutang
D.
Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 15.Menjelaskan pengertian kartu piutang dengan tepat 16.Menjelaskan dokumen pengelolaan kartu piutang dengan tepat 17.Menjelaskan prosedur pencatatan piutang dengan tepat 18.Mengaplikasikan pencatatan kartu piutang dengan tepat
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) Melakukan pencatatan kartu piutang
E.
Materi Pembelajaran 1. Ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang Kartu Piutang adalah Buku pembantu yang memuat tentang rincian mutasi dan saldo piutang kepada tiap - tiap debitur/pelanggannnnya. 2. Pengelolaan Piutang Dalam perusahaan yang menyelenggarakan akuntansi manual, peralatan, dan perlengkapan yang diperlukan dalam pengelolaan piutang, antara lain sebagai berikut: a. Buku jurnal penjualan sebagai tempat mencatat terjadinya piutang. Dijual kepada
Tgl No.Bukti
Nama
Keterangan
Alamat
Saldo
b. Buku jurnal penerimaan kas untuk mencatat transaksi penerimaan piutang Tgl
No. Bukti
Keterangan
Debet Kas
Kredit
Pot
Penjualan Piutang
SerbaSerbi R
Jumlah
c. Buku jurnal umum untuk mencatat transaksi penghapusan piutang dan penjualan retur Tgl
Perkiraan
R
Jumlah Debet
Kredit
d. Kartu piutang sebagai tempat mencatat mutasi piutang pada setiap debitur. KARTU PIUTANG No. Rekening Nama
:
Alamat : : Tgl Keterangan
Syarat
R
Mutasi Debet
Kredit
D/K
e. Formulir daftar saldo piutang untuk pembuatan laporan saldo piutang. Debitor No.
Nama
Alamat
Jatuh
Jumlah
Tempo
f. Formulir daftar usia piutang untuk pembuatan laporan mengenai status kredit setiap debitur. No.
Nama
Saldo
Belum
Lewat Jatuh Tempo (dalam hari)
Saldo
Rek
Piutang
Jatuh Tempo
<30
31-
61-
91-
181-
60
90
180
365
>365
g. Formulir surat penagihan untuk pembuatan surat penagihan piutang yang telah jatuh tempo. h. Formulir surat pernyataan piutang untuk konfirmasi saldo piutang pada setiap debitur. i. Peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan untuk kegiatan menulis, menghitung, mengarsipkan, dan kegiatan lainnya. F.
Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 sampai 4 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 25.Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 26.Menyanyikan lagu Indonesia Raya 27.Membaca literasi 28.Mengkondisikan peserta didik 29.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 30.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 31.Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 32.Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Waktu
15 menit
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
105 menit
Mengevaluasi
Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang -
8. Penutup 16. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang yang telah dipelajari. 17. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 18. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup kartu piutang, pengelolaan piutang, membuat kartu piutang, pencatatan dalam kartu piutang yang telah dipelajari. 19. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 20. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. H.
Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD Media Pembelajaran : Power Point, Video Pembelajaran, Speaker
I.
Sumber Belajar - Buku paket Akuntansi Keuangan dari Kemendikbud - Modul Akuntansi Keuangan, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta - Buku Paket Akuntansi Keuangan referensi lain - Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi Keuangan - Media massa cetak dan elektronik
J.
Penilaian Pembelajaran g. Teknik : Non Test dan Test h. Bentuk : Penilaian pengetahuan Penilaian keterampilan
: Tes tertulis uraian : Kegiatan mencatat pencatatan dalam kartu piutang
Mengetahui
Siliragung, ................... 2018
Kepala SMK NU Bestren King Abdul Aziz
Guru Mata Pelajaran,
Imam Misbah Aziz, S.Pd
Khusnul Rahayuningsih, S.Pd
15 Menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A.
Identitas Program Pendidikan, meliputi: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
B.
: : : : : :
SMK SMK NU BESTREN KING ABDUL AZIZ AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi dan Keuangan Lembaga XI / 1 2018/2019 12 X 45 menit (4 pertemuan)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 7. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) 23.5. Menganalisis piutang wesel C.
D.
E.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 8. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
24.5.
KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) Melakukan pencatatan piutang wesel
Indikator Pencapaian Kompetensi 15.5. Menganalisis piutang wesel Indikator Pencapaian Kompetensi: 15.5.1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 15.5.2. Menjelaskan jangka waktu wesel 20.5. Melakukan pencatatan piutang wesel Indikator Pencapaian Kompetensi: 8.5.1. Mengaplikasikan pencatatan piutang wesel dan penentuan nilai jatuh tempo Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 19.Menjelaskan pengertian piutang wesel dengan tepat 20.Menjelaskan jangka waktu wesel dengan tepat 21.Mengaplikasikan pencatatan piutang wesel dan penentuan nilai jatuh tempo dengan tepat Materi Pembelajaran 1. Ruang lingkup piutang, pengakuan piutang, dan pengukuran piutang Wesel
Piutang wesel atau wesel tagih merupakan tagihan atau piutang yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat perintah membayar (wesel) atau dalam bentuk surat kesanggupan membayar (promes). Wesel (draft atau bill of exchage) merupakan surat perintah tidak bersyarat yang dibuat oleh kreditur kepada debitornya untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang kepada pembuat wesel atau kepada endosi wesel suatu wesel bau dapt dinyatakan sebagai wesel aktif dan mempunyai kekuatan hukum bila telah mendapat akseptasi dari pihak debitor dengan cara menandatangani dan membubuhkan stempel resmi perusahaan. Promes (draft atau bill of exchange) merupakan surat pernyataan untuk mebayar yang dibuat oleh debitor kepada kreditor yang disebutkan namanya atau kepada endosi promes sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditentukan. Tanggal dibuatnya wesel/promes disebut tanggal wesel/promes sedangkan tanggal pembayaran yang telah ditetapkan disebut sebagai tanggal jatuh tempo wesel/promes. Bagi kreditur, wesel dan promes yang dimiliki dicatat dalam satu perkiraan, yaitu perkiraan wesel tagih atau piutang wesel. Wesel tagih dapat diklasifikasika dalam beberapajenis wesel tagih, yaitu: a. Berdasarkan masa jatuh temponya, wesel tagih diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis wesel, yaitu wesel tagih jangka pendek dan wesel tagih jangka panjang. b. Berdasarkan ada tidaknya bunga, maka wesel tagih diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) jenis wesel tagih,yaitu; wesel tagih berbunga dan wesel tagih tidak berbunga. c. Berdasarkan bisa tidaknya didiskontokan, maka wesel tagih dikalsifikasikan dalam 2 (dua) jenis wesel tagih, yaitu wesel tagih yang dapat didiskontokan dan wesel tagih yang tidak dapat didiskontokan. 2. Wesel Tagih Tidak Berbunga Dan Berbunga Wesel tagih tidak berbunga merupakan wesel tagih yang tidak diperhitungkan adanya tambahan bunga pada saat tanggal jatuh temponya. Sedangkan wesel tagih berbunga merupakan wesel tagih yang diperhitungkan adanya tambahan bunga pada saat tanggal jatuh temponya. Ketentuan perhitungan bunga wesel antara lain: a. Bunga dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya, b. Hari pembungaan dihitung mulai dari tanggal dibuatnya wesel sampai dengan tanggal tanggal jatuh temponya. c. Umur bulan dihitung menurut umur sebenarnya dan satu tahun ditetapkan 360 hari. 3. Jatuh Tempo Wesel Tagih Pada tanggal jatuh tempo wesel, perusahaan melakukan penagihan kepada debitor dari wesel tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil penagihan wesel tersebut, yaitu; 1) debitor yang bersangkutan dapat dapat membayar nilai tunai wesel yang ditagih, 2) debitor yang bersangkutan tidak dapat membayar nilai tunai wesel yang ditagih. Apabila debitor tidak dapat membayar nilai tunai suatu wesel pada tanggal jatuh temponya (wan prestatie), maka pemegang wesel tagih dapat mengajukan surat potes, biaya-biaya terkait dengan pembuatan surat potes tersebut dibebankan kepada debitor. Ilustrasi 1: Tanggal 3 Januari 2014 diterima hasil penagihan wesel tanpa bunga dari Tn. Candra sebesar Rp.7.500.000,00 maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat penerimaan kas hasil penagihan wesel tersebut adalah: Kas Wesel tagih
Rp
7.500.000,00
Rp
7.500.000,00
Ilustrasi 2: Tanggal 3 Januari 2014 Tn. Rudy tidak dapat menbayar nilai tunai wesel berbunga 10%/ th, 60 harian yang jatuh
tempo hari ini. Untuk ini perusahaan telah membuat surat protes kepada Tn. Rudy dan membebankan biaya pembuatan surat protes tersebut sebesar Rp.150.000,00 kepada Tn. Rudy. Maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat kejadian tersebut adalah: Piutang dagang Wesel tagih Kas Pendapatan bunga (10 % x 60/360x Rp.7.500.000,00)
F.
Rp
7.750.000,00 Rp Rp Rp
7.500.000,00 150.000,00
125.000,00
Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 sampai 4 Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan 33.Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 34.Menyanyikan lagu Indonesia Raya 35.Membaca literasi 36.Mengkondisikan peserta didik 37.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 38.Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 39.Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 40.Melakukan pre-test 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan terhadap siswa kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan
Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatifalternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan
Mengevaluasi
Waktu
15 menit
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang lingkup piutang wesel, wesel berbunga dan tidak berbunga, dan jatuh tempo wesel - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting ) dan mengaitkan (Networking ) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
105 menit
selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup piutang wesel, wesel berbunga dan tidak berbunga, dan jatuh tempo wesel - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup piutang wesel, wesel berbunga dan tidak berbunga, dan jatuh tempo wesel 9. Penutup 21. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup piutang wesel, wesel berbunga dan tidak berbunga, dan jatuh tempo wesel yang telah dipelajari. 22. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 23. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup piutang wesel, wesel berbunga dan tidak berbunga, dan jatuh tempo wesel yang telah dipelajari. 24. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 25. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. H.
Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD Media Pembelajaran : Power Point, Video Pembelajaran, Speaker
I.
Sumber Belajar - Buku paket Akuntansi Keuangan dari Kemendikbud - Modul Akuntansi Keuangan, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta - Buku Paket Akuntansi Keuangan referensi lain - Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi Keuangan - Media massa cetak dan elektronik
J.
Penilaian Pembelajaran i. Teknik : Non Test dan Test j. Bentuk : Penilaian pengetahuan Penilaian keterampilan
: Tes tertulis uraian : Kegiatan mencatat jatuh tempo piutang wesel
Mengetahui
Siliragung, ................... 2018
Kepala SMK NU Bestren King Abdul Aziz
Guru Mata Pelajaran,
Imam Misbah Aziz, S.Pd
Khusnul Rahayuningsih, S.Pd
15 Menit