Bai’al istishna’ atau disebut dengan akad istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan criteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’ (pembeli/mustashni’ ) dan pemjual (pembuat/ shani’ shani’ )-(Fatwa )-(Fatwa DSN !")# Shani’ akan menyediakan barang yang dipesan sesuai dengan spesi$ikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain (istishna’ pararel)# Dalam %S&' * %er + dijelaskan barang pesanan harus memenuhi criteria, c riteria, # emerlukan prses pembuatan setelah akad disepakati .# Sesuai dengan spesi$ikasi pemesan (customized (customized ) ) bukan prduk missal0 dan 1# 2arus diketahui krakteristik secara umum yang meliputi jenis spesi$ikasi teknis kualitas dan kuantitasnya# B. Jenis akad istishna’
# "stishna’ yang akad jual belinya dalam da lam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan criteria persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan mustashni dan shani’# .# "stishna’ pararel adalah suatu bentuk akad istisna’ antara antara penjual dan pemesan dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain ( subkontraktor subkontraktor ) yang dapat memenuhi asset yang dipesan pemesan#
Syarata akad istishna’pararel pertama(antara penjual dan pemesan) tidak tergantung pada istishna’ kedua (antara penjual dan pemask)# Selain itu itu akad antara pemesan dan penjual dan akad antara penjual dan pemesan harus terpisah dan penjual tidak bleh mengakui adanya keuntungan selama kntruksi#
C. Rukun dan etentuan Akad Istishna’
&dapun rukun-rukun istishna’ ada tiga yaitu, # %elaku terdiri atas pemesan (pembeli/mustashni (pembeli/mustashni’) ’) dan penjual (penjual / shani’ shani’ )# )# .# 3bjek akad berupa barang yang akan diserahkan dan mdal istishna’ yang berbentuk harga# 1# "jab dan 4bul/ serah terima56 terima56 etentuan syariah dan (!at"a N#. $%&SNMI&I*&+$$$) ,. Pe-aku harus /aka0 huku1 dan 2a-igh. +. 324ek akad5 a. etentuan tentang 0e12ayaran
#) &lat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya baik berupa uang barang atau mam$aat demikian juga dengan cara pembayarannya# .#) 2arga yang telah ditetapkan dalam akad tidak bleh berubah# &kan tetapi apabila setelah akad ditandatangani pembeli mengubah spesi$ikasi dalam akad maka penambahan biaya akibat perubahan ini menjadi tanggung jawab pembeli# 1#) %embayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan# *#) %embayaran tidak bleh berupa pembebasan utang# 2. etentuan tentang 2arang
#) Barang pesanan harus jelas spesi$ikasinya (jenis ukuran mtu) sehingga tidak ada lagi jahalah dan perselisian dapat dihindari# .#) Barang pesanan diserahkan kemudian# 1#) 7aktu dan penyerahan pesanan harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan# *#) Barang pesanan yang belum diterima tidak bleh dijual# 8#) 9idak bleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai dengan kesepakatan#
:#) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan kesepakatan pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau mebatalkan akad# ;#) Dalam hal pemesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan hukumnya mengikat tidak bleh dibatalkan sehingga penjual tidak dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan# 6. I4a2 ka2u-
&danya pernyataan dan espresi saling ridha/rela diantara pihak-pihak akad yang dilakukan secara
etentuan 1u1
# =ika >'S melakukan transaksi istishna’ untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah ia dapat melakukan istishna’ lagi dengan pihak lain pada bjek yang sama dengan syarat istishna’ pertama tidak tergantung ( Mu’allag ) pada istishna’ kedua# .# >'S selaku mustashni’ tidak diperkenankan untuk memungut D? (Margin During Construction) dari nasabah (Shani’ ) karena hai ini tidak sesuai dengan prinsip syariah# Semua rukun dan syarat-syarat yang berlaku dalam akad istishna’ (Fatwa DSN N# :/DSN!"/"@/.) Berlaku pula dalam istishna’ pararel#
etentuan 8ain
# =ika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara para pihak maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan &rbitrase Syariah setelah 9idak tercapai kesepakatan melalui musyawarah# .# Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan ketentuan jika dikemudian hari ternyata dapat kekeliruan akan diubah dan disempurnakan sebagai mestinya#516
E. Berakhinya akad Istishna’
'ntrak istishna’ bisa berakhir berdasarkan kndisi-kndisi sebagai berikut, # 9idak terpenuhinya kewajiban secara $rmal leh kedua b elah pihak# .# %ersetujuan kedua belah pihak untuk menhentikan kntrak# 1# %embatalan hukum kntrak# "ni jika muncul sebab ia masuk untuk mencegah dilaksanakannya kntrak atau penyelesaiannya dan masing masing pihak dapat membatalkannya#5*6 !. 8andasan Huku1
a#
&l-Aur’an Hai orang-orang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannyaC(AS# &l-Ba4rh,.+1)#
b# &l-2adist &mir bin &u$ berkata, Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum muslim kecuali perdamaian yang mengharumkan yang halal dan menghalalkan yang haram dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram#C (2#9irmidEi)# !iga hal yang didalamnya terdapat keberkahan " #ual beli secara tangguh, mu$aradhah %mudharabah& dan mencampur gandum denga tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk di#ual #C(2# "bnu ajjah)#586 7irs (.8, :+-+;) menjelaskan bahwa sesuai dengan pengertian istishna’ maka mekanisme pembayaran transaksi istishna’ yang disepakati dapat dalam akad dapat dilakukan dengan tiga cara0 yaitu, # Pe12ayaran i1uka Se/ara ese-uruhan