ADMINSITRASI SUMBER DAYA MANUSIA Kehidupan yang sejahtera itu pada umumnya diukur dari dari sudut material, meskipun sebenarnya harus pula diukur dari sudut kesejahteraan moral dan spiritual sebagaimana telah dikemukakan terdahulu selalu berkisar pada : 1. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu bangsa/negara 2. Tingkat rata-rata pendapatan penduduk ( income per kapita) 3. Tingkat/jumlah Tingkat/ju mlah pengangguran di lingkungan penduduk penduduk yang berada pada usia angkatan kerja. Pada dasarnya ketiga tolak ukur tersebut tergantung pada kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia, yang berpengaruh terhadap produktivitas suatu bangsa. Pengendalian itu
mengharuskan
pemerintah
Administrasi/Manajemen
suatu
Sumber
negara
Daya
bersama
Manusia,
rakyatnya
bersamaan
menyelenggarakan
dengan
terus
menerus
mewujudkan pembangunan, baik fisik maupun nonfisik. Di negara-negara maju dan modern atau negara industri pada penghujung abad XX dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah, bahkan ada yang sudah berada pada zero population growth, pelaksanaan administrasi/manajemen tersebut cenderung difokuskan pada program-program kependidikan guna menghasilkan angkatan kerja yang berkualitas. Bangsa dan negara Indonesia dengan pemerintahan berbentuk negara Republik yang diselenggarakan dari oleh dan untuk rakyat, pada Sidang Umum MPR-RI sebagai Lembaga Tertinggi Negara yang beranggotakan wakil-wakil rakyat, yang dilaksanakan pada bulan Maret 1993, secara tegas telah mengidentifikasi bahwa sumber daya manusia yang dimiliki masih berkualitas rendah. Pelaksanaan Administrasi/Manajemen Sumber Daya Manusia yang jelas langkahlangkah dan programnya itu semakin dibutuhkan oleh bangsa dan negara Indonesia setelah berhasil melaksanakan Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJPT I) selama tahun 1969-1994. Administrasi/Manajemen Sumber Daya Manusia itu bukan sekedar tugas pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah pada semua tingkatannya, dalam batas-batas menunjang terwujud dan berhasilnya program pembangunan nasional. A. Ciri-Ciri Manusia Berkualitas Diidentifikasi karakteristik atau ciri-ciri manusia berkualitas, baik secara universal maupun sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia. Karakteristik dimaksud terdiri dari : 1. Produktif
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Seseorang
dikatakan
berkualitas
apabila
dalam
kehidupan
sehari-hari
mampu
menghasilkan sesuatu dengan memiliki lapangan kerja dan berprestasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan kata lain manusia indonesia sebagai sumber daya manusia, harus dikelola agar memiliki keterampilan dan atau keahlian yang dibutuhkan pasaran kerja sekarang dan di masa mendatang, yang memungkinkannya untuk mewujudkan kesejahteraan hidup material yang layak secara manusiawi. Dengan memiliki keterampilan dan keahlian tersebut, manusia akan terhindar dari kehidupan yang bersifat konsumtif, karena merupakan sumber daya manusia yang produktif. 2. Berkepribadian Berkepribadi an mandiri Karakteristik kedua ini bermakna bahwa sumber daya manusia harus dikembangkan menjadi angkatan kerja yang mampu merebut kesempatan kerja, baik dengan memasuki lapangan kerja yang sudah tersedia maupun dengan membuka lapangan kerja sendiri. Manusia berkualitas
memiliki
kepribadian
mandiri
yang
dicerminkan
dalam
sikap
dan
prilaku
kewiraswastaan (entrepeneurship (entrepeneurship)) yang tinggi, sehingga tidak pernah kehabisan inisiatif dan kreativitas dalam menciptakan pekerjaan yang produktif. Kepribadian mandiri dengan sifat, sikap dan perilaku wiraswasta ditampilkan dalam bentuk mampu bersaing dan bekerja sama, berdisiplin, berani membuat kesempatan, berani mencoba dan tidak mudah putus asa menghadapi kegagalann, berusahan berdiri sendiri bila menemui kegagalan, bersedia bekerja keras, tekun, rajin, gigih, hemat, mampu memanfaatkan waktu, bersedia mulai dari bawah untuk menuju sukses, berpikir maju dan positif, berpikir besar, jujur, dapat dipercaya dan bersedia mempercayai orang lain, terbuka pada kritik dan saran, mengetahui secara baik apa yang diinginkan dan tahu menyibukkan diri untuk mewujudkannya, mengetahui secara jelas apa yang harus dilakukan untuk mencapainya dan lain-lain. 3. Beriman dan berfungsi sebagai warga negara yang baik Manusia berkualitas tidak saja gandrung mengejar sukses di dunia, tetapi juga gigih mengejar kebahagiaan spiritual di dunia untuk menjadi hamba Tuhan YME yang sukses dalam kehidupan di akhirat. Manusia seperti itu adalah yang beriman yang sikap dan perilakuknya takut pada hukum Tuhan YME, dan karena itu dengan segenap kesadaran dan keyakinannya memilih taat dan patuh pada perintah-Nya dan menghindari semua larangan-Nya. Dengan kata lain mampu memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, berdasarkan hukun yang dijiwai dan didasari norma-norma luhur Pancasila dan UUD 1945
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kualitas minimal sumber daya manusia Indonesia itu standarnya ditetapkan sekurangkurangnya lulusan Sekolah Dasar 6 tahun. Untuk itu telah ditetapkan dan diselenggarakan Kewajiban Belajar bagi seluruh warga negara Indonesia, yang mewajibkan rakyat yang berusia 7 s.d 12 tahun bersekolah di Sekolah Dasar atau yang sederajat. Untuk itu akan diselenggarakan Kewajiban Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun, sehingga kualitas minimal yang hendak dicapai sekuranng-kurangnya lulusan setara SLTP. Sehubungan dengan itu kualitas maksimal sifatya tidak terbatas, yang untuk mewujudkannya pemerintah berusaha menyelenggarakan pendidikan formal sampai pada jenjang program Doktor atau Perguruan Tinggi Strata Tiga (S3). Aspek lain sebagai ciri-ciri (karakteristik) manusia berkualitas tidak dinyatakan secara eksplisit, seperti mampu hidup sehat, memiliki kesadaran hukum yang tinggi dan lain-lain karena akan ikut terwujud apabila ketiga karakteristik di atas terpadu di dalam kepribadian setiap warga negara. B. Tantangan bagi Administrasi/Manajemen Administrasi/Mana jemen Sumber Sumber Daya Manusia Administrasi/ Manajemen Sumber Daya Manusia harus diwujudkan dalam kondisi yang telah terbentuk di lingkungan suatu negara. Kondisi itu merupakan hasil perkembangan sewajarnya atau secara alamiah, yang pada suatu saat disadari perlu dikendalikan, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas demi tercapainya tingkat kesejahteraan hidup rakyat yang dicita-citakan. Beberapa tantangan itu bagi bangsa dan negara Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Kondisi kependudukan Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk yang relatif masih cukup tinggi berisi berbagai permasalahan yang cukup rumit untuk dipecahkan dalam rangka pengelolaannya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. 2. Kemajuan Ilmu dan Teknologi Ilmu dan teknologi yang bergerak maju dan berkembang secara pesat di dalam dan luar negeri, dalam era globalisasi dan era informasi, ternyata tidak sedikit menimbulkan masalah dilihat dari sudut pengelolaan sumber daya manusia. 3. Sistem Pendidikan Jumlah penduduk yang cukup besar dan sebagian besar adalah generasi mudah, menghadapkan bangsa Indonesia ada kewajiban menyediakan fasilitas pendidikan yang tidak
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitasnya agar menjadi produktif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Kegiatannya harus dilaksanakan secara terintegrasi oleh semua aparat pemerintahan, dengan mewujudkan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Perencanaan sumber daya manusia 2. Unsur pelaksanaan (actuating ) 3. Unsur penganggaran ( budgeting ) 4. Unsur kontrol (control )
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
FUNGSI
Fungsi
PRIMER DALAM ADMINISTRASI
primer dimaksudkan adalah langkah-langkah utama dan penting dalam
melakukan pengendalian kerja sama sejumlah orang guna mencapai tujuan tertentu. Langkahlangkah itu memiliki fungsi yang tidak boleh dihilangkan, dikurangiatau ditiadakan, agar berperan secara maksimal sebagai kegiatan pengendalian. Fungsi
primer disebut juga fungsi manajemen dalam Administrasi, karena unsur-
unsurnya sama dengan yang terdapat dalam kegiatan manajemen, meskipun mungkin setiap orang menggunakan terminologi yang berbeda. Unsur-unsur di dalam fungsi terdiri dari : a. Perencanaan ( P lanning lanning ) b. Pengorganisasian Pengorganisas ian ( Organizing ) c. Pengarahan ( Commanding ) d. Koordinasi (Coordonation) Coordonation ) e. Kontrol (Control ) f.
Komunikasi (Communication) Communication )
A. Perencanaan (Planning ) Perencanaan selalu diperlukan oleh sebuah organisasi dalam mewujudkan tugas-tugas pokok atau volume kerjanya. Diataranya ada organisasi yang memerlukan perencanaan tertulis secara terperinci dan lengkap. Untuk itu seorang administrator perlu memahami pengertian perencanaan agar mampu memerankan dirinya sebagai administrator. Perencanaan pada dasarnya berarti suatu keputusan untuk dilaksanakan. Oleh karena itu pembuatan sebuah rencana (perencanaan) harus melalui proses pengambilan/penetapan keputusan (decision (decision making ). ). Oleh karena perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan, maka sebaiknya seorang administrator memahami juga bagaimana prosesnya berlangsung. Orientasi harus dilakukan sebagai berikut : 1. Orientasi terhadap tujuan, fungsi dan tugas pokok organisasi, yang saling bertautan satu dengan yang lain. Dengan kata lain perencanaan harus berisi kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan, agar tujuan organisasi tercapai. Di samping itu fungsi organisasi pun harus diketahui, agar kegiatan yang dirumuskan dalam perencanaan tidak bertentangan dengan fungsinya.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3. Orientasi terhadap terhadap fasilitas Sebelum menyusun perencanaan perlu diketahui fasilitas-fasilitas yang tersedia dan dapat disediakan, sesuai dengan jumlah, jenis dan sifat kegiatan-kegiatan yang akan dimasukkan di dalamnya. 4. Orientasi terhadap peluang di lingkungan sekitar Dalam menyusun perencanaan perlu dipertimbangkan berbagai peluang yang terdapat di luar organisasi, yang diperkirakan berpengaruh positif atau negatif terhadap pelaksanaan kegiatan secara operasional. Peluang itu antara lain untuk mendapatkan bantuan, kerja sama, dukungan moral, politiis dan lain-lain untuk menghindari akibat buruk dan tidak menguntungkan (side ( side effect ) apabila perencanaan diwujudkan menjadi kegiatan. Berdasarkan kondisi seperti itu, maka terlihat dua jenis kegiatan yang dilakukan dalam menyusun perencanaan. Kedua jenis kegiatan tersebut adalah kegiatan persiapan dan kegiatan perumusan keputusan. Dalam kehidupan masyarakat maju dan modern kegiatan perencanaan tidak saja sudah sangat populer dan memasyarakat, tetapi juga telah dikembangkan secara khusus. Namun tidak dapat dibantah bahwa perencanaan tidak mungkin lepas dari administrasi, karena tanpa diwujudkan perencanaan yang sebaik apapun juga tidak akan banyak arit dan manfaatnya. Untuk itu perencanaan yang sudah memasyarakat itu, sebagai bagian dari kegiatan administrasi perlu diketahui berbagai klasifikasinya berdasarkan berbagai kriteria. a. Perencanaan dari segi waktu 1) Perencanaan jangka panjang 2) Perencanaan jangka menengah/sedang 3) Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan dari segil luasnya bidang yang dicakup 1) Perencanaan makro ( agregat ) 2) Perencanaan sektoral 3) Perencanaan proyek c. Perencanaan dari segi wilayah liputannya 1) Perencanaan nasional 2) Perencaanan regional Dilihat dari bidang yang direncanakan maka dapat dibedakan berbagai jenis perencanan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Oleh karena itu perencanaan dapat juga diartikan sebagai ³penggunaan pengetahuan tepat usaha mwwujudkan perubahan kondisi suatu atau beberapa bidang kehidupan tertentu, agar terarah pada tujuan yang telah ditetapkan sebelummnya:. Dalam pengertian seperti disebutkan diatas, khusus bagi perencanaan sosial telah dikembangkan tiga macam pendekatan. Ketiga pendekatan ( approach) approach ) tersebut adalah pendekatan sosial demand , pendekatan man power dan power dan pendekatan rate of return. return . Berdasarkan uraian-uraian di atas, selanjutnya harus diketahui secara jelas bidangbidang yang perlu dijelajahi untuk dirumuskan dalam menyusun sebuah perencanaan. Bidangbidang yang dimaksudadalah sebagai berikut : 1. Perumusan tujuan 2. Penetapan kegiatan 3. Perkiraan waktu 4. Inventarisasi Inventarisa si alternatif metode / cara kerja 5. Inventarisasi Inventarisa si sarana / alat kerja 6. Rencana pengawasan dan evaluasi 7. Jumlah dan sumber dana.
B. Pengorganisasian (Or ganizing ganizing ) C. Pengarahan (Commanding ) D. Koordinasi (Coor donation) donation) E. Kontrol (Cont r rol o l ) F. Komunikasi (Communication) Communication) G.