BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pemban pembangun gunan an nasion nasional al telah telah meu! meu!udk udkan an hasil hasil "ang "ang positi positi# # diber iberb bagai agai bidan idang g "aitu aitu kema! ema!ua uan n eko ekonom nomi$ perba erbaik ikan an lingk lingkung ungan an hidup$ hidup$ kema!ua ema!uan n ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi teru teruta tam ma dibi dibida dang ng keseh esehat atan an khus khusus usn" n"a a kedok edokte tera ran n dan dan keperaatan$ sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan pendud penduduk uk serta serta menin meningk gkatk atkan an usia usia harapa harapan n hidup. hidup. Diselu Diseluru ruh h dunia % &'' !uta lan!ut usia (lansia) dengan umur rata*rata +' tahun tahun dan diperk diperkira iraka kan n pada pada tahun tahun ,',& ,',& akan akan men-a men-apai pai 1$, mil"ar. Sedangkan menurut Badan kesehatan dunia H/ baha penduduk lansia di Indonesia pada tahun ,',' mendatang sudah men-apai angka 11$02 atau ter-atat ,3$3 !uta orang$ balitan"a ting tingga gall +$42 +$42 "ang "ang men" men"eb ebab abk kan !uml !umlah ah pend pendud uduk uk lans lansia ia terbesar di dunia (Badan Pusat Statistik (BPS)). Berta ertam mbah bahn"a n"a lan lansia di Indon ndone esia sia seb sebagai agai dampa ampak k keber eberha hasi sila lan n pemb pemban angu guna nan$ n$ men" men"eb ebab abk kan meni mening ngka katn tn"a "a permasalahan pada kelompok lansia "ang per!alanan hidupn"a se-ar e-ara a alam alamii akan akan meng engalam alamii masa asa tua tua deng engan segal egala a keter eterba bata tasa sann nn"a "a teru teruta tama ma dala dalam m masa masala lah h keseh esehat atan an.. Hal Hal terseb tersebut ut diperk diperkuat uat lagi lagi dengan dengan ken"ata en"ataan$ an$ baha baha kelomp elompok ok lans lansia ia lebi lebih h ban" ban"ak ak mend mender erit ita a pen" pen"ak akit it "ang "ang men" men"eb ebab abka kan n ketidakmampuan dibandingkan dengan orang "ang lebih muda. 5eadaan eadaan tersebut tersebut masih masih ditambah ditambah lagi baha lansia biasan"a biasan"a mende menderit rita a berbag berbagai ai ma-am ma-am ganggu gangguan an 6siolo 6siologi gi "ang "ang bersi# bersi#at at kron kronik ik$$ !uga !uga se-a se-ara ra biol biolog ogik ik$$ ps psik ikis is$$ sosi sosial al ekon ekonom omi$ i$ akan akan mengalami kemunduran kemunduran (Brunner 7 Suddart$ ,''1). Perubah Perubahan an ini akan memberik memberikan an pengaruh pengaruh pada seluruh seluruh aspe aspek k kehid ehidup upan an ter termasu masuk k keseh esehat atan ann" n"a. a. /leh /leh karen arena a itu$ itu$ kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan tetap memelihara dan meningkatkan agar selama mungkin bisa hidup se-ara produkti# sesuai kemampuann"a. Pada lansia peker!aan "ang memerlukan tenaga sudah tidak -o-ok lagi$ lansia harus beralih beralih pada peker!aan peker!aan "ang lebih ban"ak ban"ak menggunak menggunakan an otak
dari dari pada pada otot otot$$ kemam emampu puan an mela melak kukan ukan akti akti6t 6tas as seha sehari ri*h *har arii (A-ti8it" Dail" Li8ing9 ADL) !uga sudah mengalami penurunan. Akti6tas sehari*hari "ang harus dilakukan oleh lansia ada lima ma-am ma-am diantaran diantaran"a "a makan$ makan$ mandi$ mandi$ berpakai berpakaian$ an$ mobilitas mobilitas dan dan toie toieti ting ng (B (Bru runn nner er 7 Sudd Suddar art$ t$ ,' ,''1 '1). ). Untu Untuk k mem memenuh enuhii kebutuhan kebutuhan lansia diperlukan pengetahuan atau kogniti# dan sikap "ang dapat mempeng mempengaruhi aruhi perilaku perilaku lansia lansia dalam kemand kemandirian irian pemen emenu uhan han kebut ebutuh uhan an ADL. Peng engetah etahu uan atau atau kognit gniti# i# merup merupak akan an domain domain "ang "ang sangat sangat pentin penting g untuk untuk terben terbentuk tukn"a n"a tindak tindakan an seseor seseorang ang$$ semaki semakin n tinggi tinggi penget pengetahu ahuan an seseor seseorang ang semakin baik kemampuann"a terutama kemampuann"a dalam pemenuhan kebutuhan ADL. Sikap merupakan reaksi atau respon "ang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau ob!ek sehingga sehingga orang orang bisa menerima menerima$$ merespon merespon$$ menghar menghargai$ gai$ bertan bertanggu ggung ng !aab !aab dalam dalam memenu memenuhi hi kebutuh ebutuhan an ADL. ADL. Sikap Sikap belum tentu teru!ud dalam tindakan$ sebab untuk teru!udn"a perilaku perlu #aktor lain antara "aitu #asilitas atau sarana dan prasa prasaran rana. a. Perilak erilaku u merupa merupaka kan n su suatu atu kegiata egiatan n atau atau akti8i akti8itas tas organ organism isme e (makh (makhluk luk hidup) hidup) "ang "ang bersan bersangk gkuta utan. n. Perilak erilaku u itu terbentuk di dalam diri seseorang dari dua #aktor utama "akni #aktor dari luar diri seseorang (#aktor eksternal) dan #aktor dari dalam diri seseorang "ang bersangkutan (#aktor internal). /leh karena karena itu perilaku manusia sangat bersi#at kompleks "ang saling mempenga mempengaruhi ruhi dan menghasil menghasilkan kan bentuk bentuk perilaku perilaku pemenuha pemenuhan n kebutuh kebutuhan an ADL pada lansia. lansia. Setiap Setiap insan manusia manusia merupak merupakan an makhluk hidup "ang unik "ang tidak bisa sama atau ditiru satu sam sama lain lain$$ akan akan teta tetapi pi mem mempun" pun"ai ai satu satu per persam samaan aan pada pada berbagai kebutuhan "ang berdasarkan pada hirarki :aslo. Pada saat ini lansia kurang sekali mendapatkan perhatian serius serius ditengah ditengah keluar keluarga ga dan mas"arak mas"arakat at terutama terutama dalam hal peme pemenu nuha han n kebut ebutuh uhan an akti akti6t 6tas as seha sehari ri*h *har ari9 i9 ADL. ADL. Hal Hal ini ini disebabkan karena lansia mempun"ai keterbatas keterbatasan an aktu$ dana$ tena tenaga ga dan dan kemam emampu puan an untu untuk k mera eraat at diri diri.. seda sedang ngk kan keluarga tidak mampu untuk membantu lansia. ,. ;umus umusan an :asa :asala lah h 1. Apa "ang ang dim dimaks aksud den dengan emen emenu uhan ADL ADA ADA LANSIA
BAB II
A. Pengertian ADL (A-ti8it" Dail" Li8ing) ADL (A-ti8it" Dail" Li8ing )adalah kegiatan melakukan peker!aan rutin sehari hari. ADL merupakan akti8itas pokok bagi peraatan diri. ADL meliputi antara lain > ke toilet$ makan$ berpakaian (berdandan)$ mandi$ dan berpindah tempat (Hard"inito 7 Setiabudi$ ,''&). Sedangkan menurut Brunner 7 Suddarth (,'',)$ ADL adalah akti6tas peraatan diri "ang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari*hari. ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional "ang harus dimiliki seseorang untuk meraat dirin"a se-ara mandiri "ang diker!akan seseorang sehari*harin"a dengan tu!uan untuk memenuhi atau berhubungan dengan perann"a sebagai pribadi dalam keluarga dan mas"arakat (Sugiarto$ ,''&). Istilah ADL men-akup peraatan diri (seperti berpakaian$ makan 7 minum$ toileting$ mandi$ berhias$ !uga men"iapkan makanan$ memakai telephone$ menulis$ mengelola uang dan sebagain"a) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur$ bangun dan duduk$ trans#er atau bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain) (Sugiarto$ ,''&).
B. 5lasi6kasi ADL (A-ti8it" Dail" Li8ing) 1. ADL dasar$ sering disebut ADL sa!a$ "aitu ketrampilan dasar "ang harus dimiliki seseorang untuk meraat dirin"a meliputi berpakaian$ makan 7 minum$ toileting$ mandi$ berhias. Ada !uga "ang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air ke-il dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain !uga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto$ ,''&). ,. ADL instrumental$ "aitu ADL "ang berhubungan dengan penggunaan alat atau benda penun!ang kehidupan sehari* hari seperti men"iapkan makanan$ menggunakan tele#on$ menulis$ mengetik$ mengelola uang (Sugiarto$ ,''&).
0. ADL 8okasional$ "aitu ADL "ang berhubungan dengan peker!aan atau kegiatan sekolah. . ADL non 8okasional$ "aitu ADL "ang bersi#at rekreasional$ hobi$ dan mengisi aktu luang. ?. ?ara Pengukuran ADL ADL men-akup kategori "ang sangat luas dan dibagi*bagi men!adi sub kategori atau domain seperti berpakaian$ makan minum$ toileting atau higieni pribadi$ mandi$ berpakaian$ trans#er$ mobilitas$ komunikasi$ 8okasional$ rekreasi$ instrumental ADL dasar$ sering disebut ADL sa!a$ "aitu ketrampilan dasar "ang harus dimiliki seseorang untuk meraat dirin"a meliputi berpakaian$ makan dan minum$ toileting$ mandi$ berhias. Ada !uga "ang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air ke-il dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain !uga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto$ ,''&). Pengka!ian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau besarn"a bantuan "ang diperlukan dalam kehidupan sehari*hari. Pengukuran kemandirian ADL akan lebih mudah dinilai dan die8aluasi se-ara kuantitati# degan sistem skor "ang sudah ban"ak dikemukakan oleh berbagai penulis ADL dasar$ sering disebut ADL sa!a$ "aitu ketrampilan dasar "ang harus dimiliki seseorang untuk meraat dirin"a meliputi berpakaian$ makan 7 minum$ toileting$ mandi$ berhias. Ada !uga "ang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air ke-il dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain !uga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto$ ,''&)
Deskripsi 7 =enis skala
Indek s Barth el
Skala ordinal dengan skor ' (total dependent) * 1''(total
5ehandala n$ 5esahihan 7 Sensiti8ita s Sangat handal 7 sangat sahih$ dan -ukup
aktu 7 Pelaksanaa n
5omentar
@ 1' menit$ sangat sesuai untuk skrining$
Skala ADL"ang sudah diterima se-ara luas$
Indek s 5at
I: (untional Indep ende n-e :eas
independent) > 1' item > makan$ mandi$ berhias$ berpakaian$ kontrol kandung ken-ing$dan kontrol anus$ toileting$ rans#er kursi atau tempat tidur$ mobilitas dan naik tangga :erupakan penilian kemandirian "ang diukur dependensi "ang hierarkis > mandi$ berpakaian$ toileting$ berpindah tempat$ dan makan.Penilaia n dari A (mandiri pada kelima item) sampai (dependent pada kelimam item). Skala ordinal dengan 13 item$ le8el dengan skor berkisar antara 13* 1,+C area "ang
sensiti#.
penilaian #ormal$ pemantaua n7 pemelihara an terapi.
kehandalan dan kesahihan sangat baik.
5ehandala n7 kesahihan -ukupC kisaran ADL sangat terbatas (+ item)
@ 1' menit$ sangat sesuai untuk skrining$ penilaian #ormal$ pemantaua n7 pemelihara an terapi.
Skala ADL"ang sudah diterima se-ara luas$ kehandalan dan kesahihan -ukup$ menilai keterampila n dasar$ tetapi tidak menilai ber!alan 7 naik tangga
5ehandala n7 kesahihan baik$ sensiti# dan dapat mendetek si
@ ,' menit$ sangat sesuai untuk skrining$ penilaian #ormal$ pemantaua
Skala ADL"ang sudah diterima se-ara luas. Pelatihan untuk petugas
ure)
die8aluasiC peraatan diri$ kontrol sting#er$ trans#er$ lokomosi$ komunikasi$ dan kogniti# sosial.
perubahan ke-il dengan le8el
n7 pemelihara an terapi serta e8aluasi program.
pengisi lebih lama karena item ban"ak
. 1. Indeks Barthel (IB) Indeks Barthel merupakan suatu instrument pengka!ian "ang ber#ungsi mengukur kemandirian #ungsional dalam hal peraatan diri dan mobilitas serta dapat !uga digunakan sebagai kriteria dalam enilai kemampuan #ungsional bagi pasien*pasien "ang mengalami gangguan keseimbangan menggunakan 1' indikator$ "aitu >
Item
yang Skor
Nilai
dinilai 1.
:akan (Feeding)
,.
:andi (Bathing)
0.
.
' F
diri ' F :embutuhkan bantuan orang lain (Grooming) 1 F :andiri dalam peraatan muka$ rambut$ gigi$ dan ber-ukur Berpakaian ' F
,
1
Peraatan
1
,
(misal mengan-ing ba!u) , F :andiri &.
+.
.
3.
4.
Buang air ke-il ' F Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak (Bowel) terkontrol 1 F 5adang Inkontinensia (maks$ 1G, !am) , F 5ontinensia (teratur untuk lebih dari hari) air ' F Inkontinensia (tidak teratur atau perlu besar (Bladder) enema) 1 F 5adang Inkontensia (sekali seminggu) , F 5ontinensia (teratur) Penggunaan ' F
,
Buang
,
,
0
0
1'.
Naik
turun ' F ,' > :andiri 1,*14 > 5etergantungan ;ingan 4*11 > 5etergantungan Sedang &*3 > 5etergantungan Berat '* > 5etergantungan
,
,. Indeks 5ats Indeks kat adalah suatu instrument pengka!ian dengan sistem penilaian "ang didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukan akti8itas kehidupan sehari*hari se-ara mandiri. Penentuan kemandirian #ungsional dapat mengidenti6kasikan kemampuan dan keterbatasan klien sehingga memudahkan pemilihan inter8ensi "ang tepat (:ar"am$ ;. Siti$ dkk$ ,'11). Pengka!ian ini menggunakan indeks kemandirian 5at untuk akti8itas kehidupan sehari*hari "ang berdasarkan pada e8aluasi #ungsi mandiri atau bergantung dari klien dalam hal 1) makan$ ,) kontinen (BAB atau BA5)$ 0) berpindah$ ) ke kamar ke-il$ &) mandi dan berpakaian (:ar"am$ ;. Siti$ dkk$ '11).
dalam
hal
makan$
kontinen$
berpindah$ ke kamar ke-il$ berpakaian dan mandi B
5emandirian dalam semua akti6tas hidup sehari* hari$ ke-uali satu dari #ungsi tersebut
?
5emandirian dalam semua akti6tas hidup sehari*
D
hari$ ke-uali mandi dan satu #ungsi tambahan 5emandirian dalam semua akti6tas hidup sehari* hari$ ke-uali mandi$ berpakaian dan satu #ungsi
E
tambahan 5emandirian dalam semua akti6tas hidup sehari*
hari$ ke-uali mandi$ berpakaian$ke kamar ke-il
dan satu #ungsi tambahan 5emandirian dalam semua akti6tas hidup sehari* hari$ ke-uali mandi$ berpakaian$ berpindah$ dan
Lain*lain
satu #ungsi tambahan 5etergantungan pada enam #ungsi tersebut 5etergantungan pada sedikitn"a dua #ungsi$ tetapi$ tidak dapat diklasi6kasikan sebagai ?$ D$ E$ dan
5eterangan> 5emandirian berarti tanpa pengaasan$ pengarahan$ atau bantuan akti# dari orang lain. Seseorang "ang menolak melakukan suatu #ungsi dianggap tidak melakukan #ungsi$ meskipun sebenarn"a mampu. a. :andi :andiri> bantuan han"a pada satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstermitas "ang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhn"a. Bergantung> bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh$ bantuan masuk dan keluar dari bak mandsi$ serta tidak mandi sendiri. b. Berpakaian :andiri> mengambil ba!u dari lemari$ memakai pakaian$ melepaskan pakaian$ mengan-ingi atau mengikat pakaian. tidak dapat memakai ba!u sendiri atau ba!u han"a sebagian. -. 5e 5amar 5e-il :andiri> masuk dan keluar dari kamar ke-il kemudian membersihkan genitalia sendiri. menerima bantuan untuk masuk ke kamar ke-il dan menggunakan pispot. d. Berpindah :andiri> berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk$ bangkit dari kursi sendiri. bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi$ tidak melakukan satu$ atau lebih berpindah. e. 5ontinen :andiri> BA5 dan BAB seluruh dikontrol sendiri. Inkontinensia parsial atau lokalC penggunaan kateter$ pispot$ enema$ dan pembalut (pampres).
#. :akan :andiri> mengambil makanan dari piring dan men"uapin"a sendiri. Bergantung> bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan men"uapin"a$ tidak makan sama sekali$ dan makan parenteral (N<).
,.
0.
Akti8itas :andi di kamar mandi (menggosok$ membersihkan$ dan mengeringkan badan). :en"iapkan pakaian$ membuka$ dan menggunakann"a. :emakan makanan "ang telah disiapkan.
.
:emelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (men"isir rambut$ men-u-i rambut$ mengosok gigi$ men-ukur kumis).
&.
Buang air besar di ? (membersihkan dan mengeringkaan daerah bokong) Dapat mengontrol pengeluaran #eses (tin!a). Buang air ke-il di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan). Dapat mengontrol
+. .
3.
:andiri Nilai (1)
4.
1' . 11 .
1, . 10 .
1 . 1& .
1+ .
1 .
pengeluaran air kemih. Ber!alan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat bantu$ seperti tongkat. :en!alankan agama sesuai agama dan keper-a"aan "ang dianut :elakukan peker!aan rumah$ seperti> merapikan tempat tidur$ men-u-i pakaian$ memasak$ dan membersihkan ruangan. Berbelan!a untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga. :engelola keuangan (men"impan dan menggunakan uang sendiri). :engguanakan sarana trans#ortasi umum untuk berpergian. :en"iapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (takaran obat dan aktu minum obat tepat). :eren-anakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga dalam hal penggunakan uang$ akti8itas sosial "ang dilakukan dan kebutuhan akan pela"anan kesehatan. :elakukan akti8itas di aktu luang (kegiatan keagamaan$ sosial$ rekreasi$ olah raga dan
men"alurkan hobi. =U:LAH P/IN :ANDI;I Analisis Hasil > Point > 10 1 > :andiri Point > ' 1, > 5etergantungan D. aktor*aktor "ang :empengaruhi ADL ADL (A-ti8ities Dail" Li8ing) terdiri dari aspek motorik "aitu kombinasi gerakan 8olunter "ang terkoordinasi dan aspek propiosepti# sebagai umpan balik gerakan "ang dilakukan. :enurut Sugiarto (,''&)$ ADL dasar dipengaruhi oleh > a. ;/: sendi b. 5ekuatan otot -. a. 5ondisi 6sik misaln"a pen"akit menahun$ gangguan mata dan telinga b. 5apasitas mental -. Status mental seperti kesedihan dan depresi d. Penerimaan terhadap #ungsin"a anggota tubuh e. Dukungan anggota keluarga
:enurut Hadi"noto (,''&)$ #aktor "ang mempengaruhi penurunan ADL (A-ti8ities Dail" Li8ing) adalah> a. 5urangn"a bergerak (Immobilisasi) b. 5epikunan "ang berat (Dementia) -. Beser buang air ke-il atau buang air besar (Inkontinensia) d. Asupan makanan dan minuman "ang kurang e. Le-et dan borok pada tubuh akibat berbaring "ang lama (De-ubitus) #. Patah tulang g. Persendian "ang kaku
h. Pergerakan "ang terbatas i. aktu beraksi "ang lambat$ keadaan tidak stabil bila ber!alan !. 5eseimbangan tubuh "ang !elek k. angguan peredaran darah l. angguan penglihatan$ gangguan pendengaran m. angguan pada perabaan n. angguan status mental seperti kesedihan atau depresi E. Pengertian 5emandirian 5emandirian berarti tanpa pengaasan$ pengarahan atau bantuan pribadi "ang masih akti#. Seseorang lansia "ang menolak untuk melakukan #ungsi dianggap sebagai tidak melakukan #ungsi$ meskipun dianggap mampu (:ar"am$ ,'11). 5emandirian berarti hal atau keadaan seseorang "ang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. 5ata kemandirian berasal dari kata dasar diri "ang mendapat aalan ke dan akhiran "ang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau kata benda (Bahara$ ,''3). :enurut :utadin (,'',)$ kemandirian mengandung pengertian "aitu suatu keadaan dimana seseorang "ang memiliki hasrat bersaing untuk ma!u demi kebaikan dirin"a mampu mengambil keputusan dan inisiati# untuk mengatasi masalah "ang dihadapi$ memiliki keper-a"aan diri dalam menger!akan tugas*tugasn"a$ bertanggung !aab terhadap apa "ang dilakukan. Lebih lan!utn"a :utadin (,'',)$ men"ebutkan baha kemandirian merupakan suatu sikap dimana indi8idu akan terus bela!ar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi dilingkungan sehingga indi8idu pada akhirn"a akan mampu berpikir dan bertindak sendiri.
. ungsi 5emandirian ungsi kemandirian pada lansia mengandung pengertian "aitu kemampuan "ang dimiliki oleh lansia untuk tidak tergantung pada orang lain dalam melakukan akti8itasn"a$ semuan"a dilakukan sendiri dengan keputusan sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhann"a (Hida"at$ ,'').
. Aspek 5emandirian :enurut Steinberg (,'',)$ kemandirian merupakan kemampuan indi8idu untuk bertingkah laku se-ara seorang diri. Untuk men-apai kemandirian melibatkan tiga aspek "aitu> 1. Aspek kemandirian emosional (emotional autonom")$ "aitu aspek kemandirian "ang berkaitan dengan perubahan hubungan indi8idu$ terutama dengan orang tua. ,. Aspek kemandirian bertingkah laku (beha8ioral autonom")$ "aitu kemampuan untuk membuat suatu keputusan sendiri dan men!alankan keputusan tersebut. 0. Aspek kemandirian nilai (8alue autonom")$ "aitu memiliki seperangkat prinsip*prinsip tentang mana "ang benar dan mana "ang salah$ mengenai mana "ang penting dan mana "ang tidak penting. H. aktor*#aktor "ang :empengaruhi 5emandirian aktor*#aktor "ang mempengaruhi kemandirian orang lan!ut usia meliputi> 1. 5ondisi 5esehatan Lan!ut usia "ang memiliki tingkat kemandirian tertinggi adalah mereka "ang se-ara 6sik dan psikis memiliki kesehatan "ang -ukup prima. Prosentase "ang paling tinggi adalah mereka "ang mempun"ai kesehatan baik. Dengan kesehatan "ang baik mereka bisa melakukan akti8itas apa sa!a dalamkehidupann"a sehari* hari seperti > mengurus dirin"a sendiri$ beker!a dan rekreasi. Hal ini se!alan dengan pendapat :utadin$ (,'',) baha kemandirian bagi orang lan!ut usia dapat dilihat dari kualitas kesehatan sehingga dapat melakukan Akti8itas. 5ehidupan Sehari*hari. Dengan menurunn"a kondisi kesehatan seseorang se-ara bertahap dalam ketidak mampuan se-ara 6sik mereka han"a tertarik pada kegiatan "ang memerlukan sedikit tenaga dan kegiatan 6sik (Hurlo-k$ 144). ,. 5ondisi Ekonomi Pada kondisi ekonomi responden "ang mandiri memiliki kondisi ekonomi sedang. ;esponden dengan kondisi ekonomi sedang berusaha tetap beker!a untuk memenuhi kebutuhan hidupn"a agar tidak tergantung pada anak atau keluarga lain. Dengan beker!a mereka akan memperoleh beberapa keuntungan "aitu selain
mendapatkan penghasilan mereka dapat mengisi aktu senggang dengan kegiatan "ang berguna$ sehingga akti6tas 6sik dan psikis tetap ber!alan. 5eterlibatan lan!ut usia dalam akti8itas produkti# akan menun!ang kemandirian mereka dalam rumah tangga. 0. 5ondisi Sosial :ereka "ang beragama Islam akti# dalam perkumpulan keagamaan$ seperti Jasinan "ang dilakukan tiap minggu dan penga!ian setiap bulan$ "ang beragama 5risten95atolik akti# dalam 5ebaktian. 5egiatan ini dihadiri tidak han"a oleh orang lan!ut usia sa!a tetapi !uga dihadiri oleh bapak9ibu "ang masih muda$ dan pra lan!ut usia. :ereka berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan tersebut. 5egiatan ini didukung teori pertukaran sosial dimana mereka melakukan kegiatan "ang -ara pen-apaiann"a dapat berhasil !ika dilakukan dengan berinteraksi dengan orang lain.
B. :empertahankan a-ti8it" dail" Li8ing 1. Langkah*langkah mempertahankan A-ti8it" /# Dail" Li8ing (ADL) Pada Lansia a. Latihan kepala dan leher 1) Lihat keatas kemudian menunduk sampai dagu dan dada ,) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri 0) :iringkan kepala kebahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri b. Latihan bahu dan legan 1) Angkat kedua bahu keatas mendekati telingaa kemudian turunkan kembali perlahan*lahan ,)
) Letakkan tangan dipunggung kemudian -oba meraih keatass sedapatn"a A. Mempertahankan Activitry Daily Living (ADL) 1. Langkah-Langkah Mempertahankan Activity Of Daily Living (ADL) Pada Lansia a. Latihan kepala dan leher 1) Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada 2) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri 3) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
b. Latihan bahu dan lengan 1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali perlahan-lahan 2) Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala. 3) Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat diapai. !ergantian tangan kanandan kiri. ") Letakan tangan di punggung kemudian #ba meraih keatas sedapatnya. . Latihan tangan 1) Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja 2) !aliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk menyentuh jari kelingking. $emudian tarik kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari. 3) $epalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin. d. Latihan punggung 1) %engan tangan disamping bengk#kan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang lain. 2) Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki& putar tubuh dengan melihat bahu kekiri dan kekanan.. 3) Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang. e. Latihan paha
1) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran kursi atau dengan p#sisi tiduran. 2) Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus& dan tahan beberapa 'aktu. 3) %uduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur. ") Pertahankan kaki lurus tanpa membengk#kan lutut& kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali. () Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut. ) Pertahankan lutut tetap lurus& putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling bertemu kemudian kembali lagi. *) !erdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan. +. Latihan perna+asan 1) %uduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik na+as dalam-dalam maka terasa dada mengambang. Sekarang keluarkan na+as perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali. g. Latihan muka 1) $erutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas 2) Tutup mata kuat-kuat& kemudian buka lebar-lebar 3) $embangkan pipi keluar sebisanya. $emudian isap kedalam ") Tarik bibir kebelakang sedapatnya& kemudian iutkan dan bersiul 2. enis Olah !aga " Latihan !eberapa #nt#h #lah raga yang dapat dilakukan #leh usia lanjut dalam
Mempertahankan Ati,ity + %aily Li,ing A%L) Pada Lansia& antara lain / a. Pekerjaan 0umah dan !erkebun $egiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani& tetapi harus dilakukan seara tepat& agar na+as sedikit lebih epat& denyut jantung lebih epat dan #t#t menjadi lelah. Akan tetapi perlu selalu dik#ntr#l terhadap peningkatan denyut nadi jangan sampai melebihi batas maksimal. b. alan $aki !erjalan baik untuk meregangkan #t#t #t#t kaki dan bila jalannya makin lama makin epat& akan berman+aat bagi daya tahan tubuh. !ila anda memilih jenis ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul ( & dikala udara
masih bersih dan segar. L#kasi terbaik adalah daerah perkebunan atau pegunungan yang jauh dari asap kendaraan berm#t#r& pabrik yang menyebabkan p#lusi udara. . !erenang !erenang akan melatih pergerakan seluruh tubuh. Latihan ini lebih baik lagi untuk #rang #rang yang mengalami kelemahan #t#t atau kaku sendi& asalkan dilakukan seara teratur. d. L#mpat Tali Mel#mpat tali mempunyai beberapa keistime'aan menggerakkan tali seara berirama menggerakkan tubuh bagian atas lebih banyak daripada lari perlahan #. $eknik dan %ara &erlatih Teknik dan ara berlatih yang dilakukan untuk Mempertahankan Ati,ity
+ %aily Li,ing A%L) Pada Lansia terbagi dalam tiga segmen seperti yang dijelaskan di ba'ah ini/ 1. Pemanasan 'arming up) erakan umum yang melibatkan sebanyak-banyaknya #t#t dan sendi) dilakukan seara lambat dan hati-hati. Pemanasan dilakukan bersama dengan peregangan strething). Lamanya kira-kira 4-15 menit. Pada ( menit terakhir pemanasan dilakukan lebih epat. Pemanasan dimaksud untuk mengurangi edera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam pr#ses metab#lisme yang meningkat.
2.
Latihan inti Latihan inti bergantung pada k#mp#nen6+akt#r yang dilatih. erakan senam dilakukan berurutan dan dapat diiringi #leh musik yang disSesuaikan
a. b. . d. e.
dengan gerakannya. 7ntuk lansia biasanya dilatih/ %aya tahan endurane)8 $ardi#pulm#nal dengan latihan-latihan yang bersi+at aer#bik8 9leksibilitas dengan peregangan8 $ekuatan #t#t dengan latihan beban8 $#mp#sisi tubuh dapat diatur dengan pengaturan p#la makan latihan aer#bik
k#mbinasi dengan latihan beban kekuatan. 3. Pendinginan ##ling d#'n) %ilakukan seara akti+. Artinya& sehabis latihan inti perlu dilakukan gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali n#rmal yang ditandai dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Pendinginan dilakukan seperti pada pemanasan&yaitu selama 4-15 menit.
'. Olahraga"Latihan isik yang Mem&ahayakan &agi Lansia lahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh& namun tidak
semua #lahraga baik dilakukan #leh lansia. Ada beberapa maam gerakan yang dianggap membahayakan saat ber#lahraga. erakan-gerakan tersebut adalah sebagai berikut/ 1. Sit-up dengan kaki lurus :ara-ara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut dipegang dapat menyebabkan masalah padapunggung. leh karena sit-up
ara klasik ini
menyebabkan #t#t li#ps#as6+leks#r pada punggung #t#t yang melekat pada k#lumna ,ertebralis dan +emur) menanggung semua beban. t#t ini merupakan #t#t terkuat di daerah perut. ika +leks#r punggung ini digunakan& maka pinggul terangkat ke depan dan #t#t-#t#t keil pada punggung akan berk#ntraksi& sehingga punggung kita akan melengkung. adi& latihan seperti ini akan menyebabkan pemendekan #t#t punggung bagian ba'ah dan paha. Akhirnya menyebabkan pinggul terangkat ke atas seara permanen dan lengkung l#rd#sis menjadi lebih banyak& sehingga menimbulkan masalah pada pinggang. Tetapi bila kita membengk#kkan lutut pada 'aktu latihan sit-up& #t#t-#t#t +leks#r panggul tidak bergerak. %engan ara demikian& semua badan bertumpu pada #t#t perut dan keil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang bagian ba'ah. 2. Meraih ibu jari kaki $adang-kadang untuk mengeilkan atau menguatkan perut diadakan latihan meraih ibu jari kaki. Latihan-latihan ini selain tidak dapat menaai ujuan& yaitu mengeilkan perut& juga kurang baik karena dapat menyebabkan edera. Sebetulnya latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan #t#t-#t#t punggung bagian ba'ah. erakan ini akan menyebabkan lutut menjadi hiperekstensi. Sebagai k#nsekuensinya& tekanan yang ukup berat akan menimpa ,ertebra lumbalis yang akhirnya menyebabkan keluhan-keluhan pada punggung bagian ba'ah. $adangkadang hal ini dapat menyebabkan gangguan pada diskus in,ertebralis. 3. Mengangkat kaki Mengangkat kaki pada p#sisi tidur terlentang sampai kaki terangkat ; 1( m dari lantai& kemudian ditahan beberapa saat selama mungkin. Latihan ini tidak baik& karena dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian ba'ah l#'
bak pain) dan menyebabkan terjadinya l#rd#sis yang dapat menyebabkan gangguan pada punggung. !ahaya yang ditimbulkan ialah #t#t-#t#t perut tidak ukup kuat untuk menahan kaki setinggi 1( m dari lantai dalam 'aktu yang ukup lama dan kaki tidak dapat menahan punggung bagian ba'ah. Akibatnya terjadi r#tasi pel,is ke depan. 0#tasi ini menyebabkan gangguan dari punggung bagian ba'ah. ". Melengkungkan punggung erakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan meregangkan #t#t perut agar #t#t perut menjadi lebih kuat.
. *al-hal yang Perl+ Mendapat Perhatian dalam Men,alin *+&+ngan dengan Lansia
1. a. b. . d. e.
Lansia adalah sebagai berikut/ Lingkungan +isik dan psik#l#gis) Siapkan area yang adekuat.#nt#h/ klien di kursi r#da Suasana tenang dan tidak ribut6bising. :#nt#h/ suara T=& radi# >yaman dan tidak panas unakan ahaya yang agak redup&hindari ahaya langsung Tempatkan pada p#sisi yang nyaman bila berganti p#sisi atau tanyakan apakah
ingin di tempat tidur +. Sediakan 'aktu yang ukup dan air minum g. Pri,asi harus dijaga h. Perhitungkan tingkat energi dan kemampuan klien i. Sabar& rileks& dan tidak terburu-buru. !eri klien 'aktu untuk menja'ab pertanyaan j. Perhatikan tanda-tanda kelelahan mengeluh& resp#ns menjadi lambat& mengerut& dan tersinggung) k. 0enanakan apa yang akan dikaji l. Melakukan pengkajian pada saat energi klien meningkat. :#nt#h/ sehabis 2. a. b. .
makan ?nter,ie'er sikap pera'at/ perasaan& nilai& dan keperayaan) Mengetahui mit#s-mit#s seputar lansia Menjelaskan tujuan 'a'anara Menggunakan berbagai teknik untuk mengimbangi kebutuhan pengumpulan data dengan kepentingan klien
d. e.
Menatat data harus sei@in klien Pada a'al interaksi pera'at harus merenanakan bersama klien ara yang
+. g. h. 3. a.
paling e+ekti+ dan nyaman Menggunakan sentuhan Sesuaikan situasi dan k#ndisi 'a'anara !iara tidak terlalu keras $lien !eberapa kultur yang memengaruhi kemampuan klien untuk berpartisipasi
sangat berarti dalam 'a'anara. b. 9akt#r-+akt#r yang memengaruhi pr#ses penuaan adalah hereditas& nutrisi& status kesehatan& pengalaman hidup& lingkungan dan stres. . Pera'at harus menyadari +akt#r-+akt#r ini karena kemampuan lansia untuk mengk#munikasikan semua in+#rmasi penting sangat ditentukan #leh kelengkapan dan kesesuaian 'a'anara. . As+han epera/atan Pada Lansia Pr#ses kepera'atan pada lansia meliputi hal-hal diba'ah ini/ 1. Pengkajian Status kesehatan pada lansia dikaji seara k#mprehensi+& akurat dan sistematis.
?n+#rmasi yang dikumpulkan selama pengkajian harus dapat dipahami dan didiskusikan dengan angg#ta tim& keluarga klien& dan pemberi pelayanan interdisipliner. Tujuan dari melakukan pengkajian adalah untuk menentukan kemampuan klien dalam memelihara diri sendiri& melengkapi data dasar untuk membuat renana kepera'atan& serta memberi 'aktu pada klien untuk berk#munikasi. Pengkajian ini meliputi aspek +isik& psikis& s#sial& dan spiritual dengan melakukan kegiatan pengumpulan data melalui 'a'anara& #bser,asi dan pemeriksaan :A/ #mprehensi,e geriatri assessment). Pengkajian pada lansia yang ada di keluarga dilakukan dengan melibatkan keluarga sebagai #rang terdekat yang mengetahui tentang masalah kesehatan lansia. Sedangkan pengkajian pada kel#mp#k lansia di panti ataupun di masyarakat dilakukan dengan melibatkan penanggung ja'ab kel#mp#k lansia& kultural& t#k#h masyarakat& serta petugas kesehatan. 7ntuk itu& +#rmat pengkajian yang digunakan adalah +#rmat pengkajian pada lansia yang dikembangkan sesuai dengan keberadaan lansia. 9#rmat yang dikembangkan minimal terdiri atas/ data dasar identitas&
alamat& usia&
pendidikan& pekerjaan& agama dan suku bangsa)8 data bi#psik#s#sial& spiritual&
kultural8 lingkungan8 status +ungsi#nal8 +asilitas penunjang kesehatan yang ada8 serta pemeriksaan +isik. 2. %iagn#sis $epera'atan Pera'at menggunakan hasil pengkajian untuk menentukan diagn#sis kepera'atan. %iagn#sis kepera'atan dapat berupa diagn#sis kepera'atan indi,idu& diagn#sis kepera'atan keluarga dengan lansia&
ataupun diagn#sis
kepera'atan pada kel#mp#k lansia. Masalah kepera'atan yang dijumpai antara lain gangguan nutrisi/ kurang6lebih8 gangguan persepsi sens#rik8 pendengaran& penglihatan8 kurangnya pera'atan diri8 int#leransi akti,itas8gangguan p#la tidur8 perubahan p#la eliminasi8 gangguan m#bilitas +isik8 risik# edera8 is#lasi s#sial8 menarik diri8 harga diri rendah8 emas8 reaksi berduka8 marah8 serta pen#lakan terhadap pr#ses penuaan. :#nt#h diagn#sis kepera'atan lansia dengan masalah kepera'atan gangguan sens#ri persepsi/ penglihatan adalah sebagai berikut/ a. %iagn#sis kepera'atan pada lansia seara indi,idu/ gangguan sens#ri-persepsi/ penglihatan yang berhubungan dengan penurunan ketajaman penglihatan. b. %iagn#sis kepera'atan pada keluarga dengan lansia/ gangguan sens#ri persepsi/ pada ibu S di keluarga bapak A yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mera'at lansia dengan katarak. . %iagn#sis kepera'atan pada kel#mp#k lansia di panti/ risik# edera pada kel#mp#k lansia di panti yang berhubungan dengan penurunan penglihatan ditandai dengan 45B lansia di panti mengatakan tidak dapat melihat jauh& 25B lansia di panti pernah jatuh disel#kan karena tidak melihat jalan dengan jelas& 45B lansia di panti tampak lensa matanya keruh. 3.
0enana $epera'atan Pera'at mengembangkan renana pelayanan yang berhubungan dengan
lansia dan hal-hal lain yang berkaitan. Tujuan& pri#ritas& serta pendekatan kepera'atan yang digunakan dalam renana pera'atan termasuk didalamnya kepentingan terapeutik& pr#m#ti+& pre,enti+& dan rehabilitati+. 0enana kepera'atan membantu klien memper#leh dan mempertahankan kesehatan pada tingkatan yang paling tinggi& kesejahteraan dan kualitas hidup dapat terapai& demikian juga halnya untuk menjelang kematian seara damai. 0enana dibuat untuk keberlangsungan pelayanan dalam 'aktu yang tak terbatas& sesuai dengan resp#ns atau kebutuhan klien.
Tindakan $epera'atan Pera'at melakukan tindakan kepera'atan sesuai dengan renana pera'atan
yang telah dibuat. Pera'at memberikan pelayanan kesehatan untuk memelihara kemampuan +ungsi#nal lansia dan menegah k#mplikasi serta meningkatkan ketidakmampuan. Tindakan kepera'atan berdasarkan renana kepera'atan dari setiap diagn#sis kepera'atan yang telah dibuat dengan didasarkan pada k#nsep asuhan kepera'atan ger#ntik. Tindakan kepera'atan yang dilakukan pada lansia/ a. Menumbuhkan dan membina hubungan saling peraya dengan ara memanggil nama klien. b. Menyediakan penerangan yang ukup/ ahaya matahari& ,entilasi rumah& hindarkan dari ahaya yang silau& penerangan di kamar mandi& dapur& dan ruangan lain sepanjang 'aktu. . Meningkatkan rangsangan panaindra melalui buku-buku yang dietak besar dan berikan 'arna yang dapat dilihat. d. Mempertahankan dan melatih daya #rientasi realita/ kalender& jam& +#t#-+#t#& serta banyaknya jumlah kunjungan. e. Memberikan pera'atan sirkulasi/
hindari
pakaian
yang
sempit&
mengikat6menekan& mengubah p#sisi& dukung untuk melakukan akti,itas& serta +.
melakukan pengg#s#kan pelan-pelan 'aktu mandi. Memberikan pera'atan pernapasan dengan membersihkan hidung& melindungi dari angin& dan meningkatkan akti,itas pernapasan dengan latihan napas dalam latihan batuk).
keringat berlebihan& gangguan penglihatan& kejang #t#t& dan hip#tensi. g. Memberikan pera'atan pada #rgan penernaan/ beri makan p#rsi keil tapi sering& beri makan yang menarik dan dalam keadaan hangat& sediakan makanan yang disukai& makanan yang ukup airan& banyak makan sayur dan buah& berikan makanan yang tidak membentuk gas& serta sikap fowler 'aktu makan.
h.
Memberikan pera'atan genit#urinaria dengan menegah ink#ntinensia dengan menjelaskan dan mem#ti,asiklien untuk !A$ tiap 2 jam serta #bser,asi jumlah
i.
urine pada saat akan tidur. 7ntuk seksualitas& sediakan 'aktu untuk k#nsultasi. Memberikan pera'atan kulit. Mandi/ gunakan sabun yang mengandung lemak& hindari mengg#s#k kulit dengan keras& p#t#ng kuku tangan dan kaki& hindari
j.
menggarukdengan keras& serta berikan pelembap lotion) untuk kulit. Memberikan pera'atan muskul#skeletal/ bergerak dengan keterbatasan& ubah p#sisi tiap 2 jam& egah #ste#p#r#sis dengan latihan akti+6pasi+& serta anjurkan
keluarga untuk membuat klien mandiri. k. Memberikan pera'atan psik#s#sial/ jelaskan dan m#ti,asi untuk s#sialisasi& bantu dalam memilih dan mengikuti akti,itas& +asilitasi pembiaraan& sentuhan pada tangan untuk memelihara rasa peraya& berikan penghargaan& serta bersikap l.
empati. Memelihara keselamatan/ usahakan agar pagar tempat tidur pengaman) tetap dipasang& p#sisi tempat tidur yang rendah& kamar dan lantai tidak berantakan dan liin& ukup penerangan& bantu untuk berdiri& serta berikan penyangga pada 'aktu berdiri bila diperlukan.