ACARA 10 PENGEPRESAN 1. Tinj Tinjau auan an Pust Pustak aka a
Pengepr Pengepresa esan n dilaku dilakukan kan dengan dengan tujuan tujuan agar air yang yang ada dalam dalam daging daging terbuang sehingga daging menjadi kering. Agar hasil pengepresan sesuai dengan yang yang diingi diinginkan nkan,, perlu perlu diperh diperhati atikan kan tenaga tenaga pengepr pengepresa esan n dan perala peralatan tan yang diguna digunakan. kan. Semaki Semakin n kuat kuat daging daging dipres dipres,, semaki semakin n banyak banyak air yang yang terpis terpisah. ah. Walupun pengepresan dapat dilakukan manual dengan cara memasukkan daging ke dalam kain lalu memerasnya, tetapi hasil yang diperoleh akan jauh berbeda dengan menggunakan alat pengepres. Proses pemisahan air dari daging menjadi lebih optimal dengan menggunakan mesin pres (Suryani, 2007). Pengepresan Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70 persen). Ada dua cara umum pengepresan mekanis, yaitu pengepresan hidraulik dan pengepresan berulir. Pada cara cara peng pengep epre resa san n hidr hidrau auli lik k baha bahan n dipr dipres es deng dengan an teka tekana nan n seki sekita tarr 2000 2000 pound/inch2 (140.6 kg/cm = 136 atm). Banyaknya minyak atau lemak yang dapat diextracting tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang dipergunakan serta serta kandungan kandungan minyak minyak dalam bahan asal. Sedangkan cara pengepresan pengepresan berulir memerlukan memerlukan perlakuan pendahuluan yang terdiri terdiri dari proses pemasakan atau temper tempering ing.. Proses Proses pemasa pemasakan kan berlan berlangsu gsung ng pada temper temperatu aturr 2400F (115,5 (115,50C) dengan tekanan 15-20 ton/inch2 (Ketaren, 1986). Ketika Ketika dipres dipres bahan bahan akan akan mengel mengeluar uarkan kan minyak minyak yang keluar keluar melalu melaluii ruangruang-rua ruang ng kempa kempa di antara antara sumbu sumbu utama. utama. Selanj Selanjutn utnya ya minyak minyak jatuh jatuh pada pada temp tempat at penam penampun punga gan n yang yang dibu dibuat at miri miring ng agar agar miny minyak ak mudah mudah menga mengali lir. r. Sedan Sedangk gkan an ampa ampasn snya ya akan akan kelua keluarr denga dengan n adany adanyaa teka tekana nan. n. Miny Minyak ak hasi hasill pengepresan selanjutnya dimasukkan ke tempat peyaringan bersama-sama dengan minyak hasil sistem hidrolik (Palungkun, 1993).
Peral Peralat atan an yang yang seri sering ng digu diguna nakan kan untu untuk k penge pengelu luar aran an miny minyak ak adal adalah ah pengepresan dan hidrolik press. Cara pengepresan yang banyak digunakan dipandang lebih baik daripada ekstrasi dengan pelarut karena berbagai zat bukan lema lemak k akan akan ikut ikut terl terlar arut ut ke dala dalam m pela pelaru rutn tnya ya.. Umum Umumny nyaa miny minyak ak hasi hasill pengepresan masih banyak mengandung kotoran padat dan bagian kotoran akan dapat dipisahkan dengan penyaringan (Makfoeld, 1982). Ekstrasi Ekstrasi minyak dengan cara srew press memiliki prinsip menekan bahan lumatan dalam tabung yang berlubang dengan alat ulir yang berputar sehingga minyak akan keluar lewat lubang-lubang tabung. Besarnya tekanan alat ini dapat diatur diatur secara secara elektris, elektris, dan tergantung tergantung dari volume bahan yang akan dipres. dipres. Cara ini ini memp mempun unya yaii kele kelema mahan han yait yaitu u pada pada teka tekanan nan yang yang terl terlam ampau pau kuat kuat akan akan menyebabkan banyak biji yang pecah (Swadaya, 1999). Untuk memisahkan sari singkong (ekstraksi) dapat dilakukan dengan cara seperti seperti pada pembuatan pembuatan santan. santan. Mula-mula Mula-mula ditambahkan ditambahkan air bersih sedikit demi sedikit sambil diremas dan diaduk-aduk, kemudian disaring dengan saringan kain yang dipotong dengan kalo atau irig (saringan kasar yang terbuat dari anyaman bambu). Selanjutnya, ampas dibungkus dengan kain dan dipres agar seluruh airnya airnya keluar. keluar. Kegiatan Kegiatan ekstraksi ekstraksi diulang 2-3 kali berturut-turu berturut-turutt atau sampai cairan yang keluar menjadi jernih (Kanisius, 2005). Pembu Pembuat atan an miny minyak ak kelap kelapaa terd terdir irii dari dari dua dua cara cara yait yaitu u rende renderi ring ng dan dan pengepresan. Rendering merupakan suatu cara yang sering digunakan untuk mengekstrasi minyak kelapa dengan cara pemanasan. Cara ini membutuhkan bahan bakar yang cukup banyak. Sedangkan pengepresan dilakukan dengan pengepresan kopra menggunakan tekanan hidrolik atau screw proses. Dengan cara ini minyak tidak dapat seluruhnya diekstrasi. (Utami, 2009). CNSL merupakan minyak yang tersusun dari senyawa fenolat kompleks dengan rantai karbon panjang bercabang dan tidak jenuh, yang dapat dihasilkan dengan dengan cara cara rendering, pengepresan ( pressing pressing ) atau atau ekstra ekstraksi ksi menggu menggunaka nakan n pelarut kimia. Bila menggunakan cara rendering atau pengepresan, randemen
perolehan minyak masih rendah (minyak masih tersisa pada bungkil atau ampas berkisar 10-25%) dan kualitasnyapun masih dianggap rendah karena masih banyak bercampur air. Sedangkan kalau dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut kimia akan dapat dihasilkan minyak dengan rendemen cukup tinggi (minyak yang tersisa pada bungkil kurang dari 1%) dan kualitas minyak jauh lebih baik kadar air sangat rendah (Simpen, 2008). Produk-produk hasil olahan coklat yang utama saat ini adalah lemak dan tepung coklat. Proses pemisahan lemak dan tepung ini dilakukan terhadap biji kakao yang telah terfermentasi. Pemisahan lemak coklat dapat dilakukan dengan berbagai
cara
diantaranya
dengan
menggunakan
pelarut
atau
dengan
pengepresan. Penggunaan teknik pengepresan mekanis tetap menjadi pilihan. Dan dipandang jauh lebih praktis dan lebih murah terutama untuk penggunaan industri kecil dan menengah (Indriati, 2007). Ubi Ubi kayu kayu yang yang tela telah h dipa diparu rutt diba dibagi gi menj menjad adii 2 bagi bagian an.. Kemu Kemudi dian an dimasukkan ke dalam karung plastik untuk dilakukan pengepresan. Pengepresan dila dilaku kuka kan n
deng dengan an
alat alat
pres presss
trad tradis isio iona nal. l.
Peng Pengep epre resa san n
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
menghilangkan sebagian besar air yang terdapat dalam ubi kayu. Pengepresan dilakukan dengan cara ubi kayu yang telah diparut dimasukkan ke dalam karung plastik diletakkan di atas alat press, kemudian dihimpit dengan kayu dan ditekan hingga airnya keluar. Pengepresan dihentikan jika tidak ada lagi air yang keluar dari karung (Yanita, 2008). Presen Presentas tasee kehilan kehilangan gan minyak minyak kelapa kelapa sawit sawit yang yang terdap terdapat at pada pada ampas ampas press sangat mempengaruhi mutu dari minyak kelapa sawit. Proses pengepresan tersebut tersebut dipengaruhi dipengaruhi oleh tipe srew press, tekanan kerja srew press, press, dan air pengencer. Persentase kehilangan minyak kelapa sawit yang terdapat pada ampas press adalah 6,28 – 6,32 % di mana nilai tersebut diambil dari persentase minyak kering yang sudah tidak mengandung air. Persentase kehilangan minyak sawit dari ampas press tersebut sesuai standart pabrik yaitu ≤ 7 % (Sa’diah, 2009).
Ada beberapa metode untuk mendapatkan minyak Neem dari biji seperti cairan mekanik mendesak, superkritis ekstraksi, dan ekstraksi pelarut. Mekanis ekstraksi adalah metode yang paling banyak digunakan untuk mengekstrak Neem miny minyak ak dari dari biji biji mimb mimba. a. Namu Namun, n, miny minyak ak yang yang dihas dihasil ilka kan n denga dengan n meto metode de biasanya memiliki harga rendah, karena keruh dan mengandung sejumlah besar air air dan dan logam logam isin isinya. ya. Ekst Ekstra raks ksii meng menggun gunak akan an cair cairan an supe superk rkri riti tis, s, miny minyak ak dihasilkan memiliki kemurnian sangat tinggi, namun operasi dan biaya investasi ting tinggi gi..
Ekst Ekstra raks ksii
mengg menggun unaka akan n
pelar pelarut ut tela telah h
beber beberapa apa keung keunggul gulan an..
Ini Ini
member memberika ikan n hasil hasil yang yang lebih lebih tinggi tinggi dan sediki sedikitt minyak minyak keruh keruh dari dari ekstra ekstraksi ksi mekanik, mekanik, dan biaya operasi operasi relatif relatif rendah dibandingkan dibandingkan dengan ekstraksi fluida superkritis (Liauwu, 2008). Salah satu jenis screw press terdiri dari berbeda nozzle ukuran, kecepatan dan diamet diameter. er. Berbed Berbedaa akseso aksesori ri dari dari mesin mesin ini mungki mungkin n akan menghas menghasilk ilkan an sejumlah sejumlah berbagai jenis minyak biji. biji. Beberapa Beberapa peneliti peneliti telah telah melaporkan melaporkan bahwa parameter yang digunakan sebelum dan selama menekan akan mempengaruhi minyak minyak menekan menekan proses proses termas termasuk uk ukuran ukuran partik partikel, el, pemana pemanasan san suhu, suhu, waktu waktu pemanasan, kadar air, dan diterapkan tekanan (Masturah, 2011). Pada pembuatan pati aren, proses ekstraksi diperlukan untuk optimalisasi pengeluaran endapan pati. Ekstraksi bahan dilakukan setelah proses pemarutan. Proses Proses ekstraksi ekstraksi ini pada prinsipnya bertujuan bertujuan untuk mengeluarkan mengeluarkan pati dari sel tanama tanaman n dan memisa memisahka hkannya nnya dari dari kompone komponen n lainnya lainnya.. Jumlah Jumlah ekstra ekstrak k yang diperoleh dalam suatu ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : ukuran bahan yang diekstraksi, pengecilan ukuran bahan, waktu dab besarnya tekanan, jumlah air yang ditambahkan untuk ekstraksi (Purwantana, 2008). Mekanisme pemerasan menggunakan poros penggilas yang diletakkan di atas atas plat plat penaha penahan n yang berlub berlubangang-lub lubang ang (yang (yang sekali sekaligus gus berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii saringan). Parutan ketela pohon yang dicampur air masuk dari salah satu sisi atau ujung plat berlubang-lu berlubang-lubang bang (bagian (bagian masukan), masukan), kemudian kemudian digilas digilas oleh poros penggilas. Poros penggilas akan menekan dan menggilas campuran parutan
ketela pohon dan air. Tepung tapioka yang bercampur air akan jatuh ke bawah, sedangkan ampas parutan akan bergerak bersama poros penggilas kea rah bagian keluaran penampung ampas parutan yang terletak pada sisi atau ujung lain dari plat berlubang (Soegihardjo, 2005).
2. Gamb Gambar ar Ala Alatt dan dan Mes Mesin in
Gambar 10.1 Alat atau Mesin Pengepresan
Bagian Utama dan Fungsi : a. Tuas Tuas pemu pemuta tarr pre press ss
= mem memut utar ar bata batang ng png pngep epre ress ss,,
b. Plat pengepress
= menekan (mengepres) produk,
c. Sili Silind nder er pen penge gepr pres esss
= seba sebaga gaii temp tempat at pro produ duk, k,
d. Outlet
= tempat keluar hasil ekstraksi,
e. Pompa hidrolik hidrolik
= mengepres mengepres dari bawah.
3. Prin Prinsi sip p Ke Kerj rja a
Prinsip kerja alat pengepresan adalah menekan produk dengan dua tekanan yaitu dari atas dengan plat pengepres dan dari bawah dengan pompa hidrolik yang memberikan tekanan ke atas.
4. Meka Mekani nism smee Ker Kerja ja
Mekanisme kerja alat ini adalah produk yang akan dipres dimasukkan ke dalam kain saring kemudian dimasukkan ke dalam silinder pengepres. Tuas pemutar diputar sehinga plat pengepres menekan produk dari atas dan pompa hidrolik menekan produk dari bawah. Kemudian santan akan keluar melalui luba lubang ng outl outlet et.. Wa Wakt ktu u dihi dihitu tung ng pada pada saat saat sant santan an kelua keluarr pert pertam amaa kali kali dan dan dihentikan ketika santan sudah tidak keluar lagi.
5. Cara Ke Kerja
Alat press dibersihkan
Produk bersih ditimbang
Panci penampung disiapkan
Pruduk parutan dimasukkan ke silinder pengepress
Hasil ekstrasi ditimbang
Dicatat waktu awal dan waktu akhir proses ekstrasi
Randemen ekstrasi dihitung
6. Hasi Hasill dan dan Pemb Pembah ahas asan an
a. Hasi Hasill Peng Pengam amat atan an Tabel 10.1 Hasil Pengamtan dan Pengukuran Pengepresan Kel Jenis Produk Berat Berat Waktu Kapasitas awal akhir (jam) (kg/jam) (kg) (kg) 1 Kelapa Parut 0,400 0,250 0,049 8,163 2 Kelapa Parut 0,425 0,307 0,041 10,366 3 Kelapa Parut 0,490 0,297 0,025 19,600 4 Kelapa Parut 0,049 0,025 1,880 0,026 5 Kelapa Parut 0,400 0,181 0,074 5,405 6 Kelapa Parut 0,450 0,300 0,046 9,783 7 Kelapa Parut 0,450 0,100 0,022 20,455 8 Kelapa Parut 0,448 0,325 0,013 34,462 9 Kelapa Parut 0,240 0,370 0,019 12,632 10 Kelapa Parut 0,490 0,280 0,026 18,846 11 Kelapa Parut 0,850 0,574 0,034 25,000 12 Kelapa Parut 0,450 0,297 0,020 22,500 Sumber : Laporan Sementara Analisis Data dan Perhitungan 1)
Data Ke Kelomp ompok 1 Berat awal
= 0,400 kg
Berat akhir
= 0,250 kg
Waktu
= 0,049 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,400 0,049
= 8,163 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,250 0,400
100%
×
×
100%
Randemen (%) 62,50 % 72,24 % 60,61 % 51,02 % 45,25 % 66,67 % 22,22 % 72,54 % 154,17 % 57,14 % 67,53 % 66,00 %
= 62,50 % 2) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 2 Berat awal
= 0,425 kg
Berat akhir
= 0,307 kg
Waktu
= 0,041 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0, 425 0,041
= 10,366 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,307 0,425
×
100%
100%
×
= 72,24 % 3) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 3 Berat awal
= 0,490 kg
Berat akhir
= 0,297 kg
Waktu
= 0,025 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,490 0,025
= 19,600 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,297 0,490
100 %
×
= 60,61 %
×
100%
4) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 4 Berat awal
= 0,049 kg
Berat akhir
= 0,025 kg
Waktu
= 1,880 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,049 1,880
= 0,026 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,025 0,049
×
100%
100%
×
= 51 % 5) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 5 Berat awal
= 0,400 kg
Berat akhir
= 0,181 kg
Waktu
= 0,074 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,400 0,074
= 5,405 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,181 0,400
100%
×
= 45,25 %
6) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 6
×
100%
Berat awal
= 0,450 kg
Berat akhir
= 0,300 kg
Waktu
= 0,046 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,450 0,046
= 9,783 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,300 0,450
×
100%
100%
×
= 66,67 % 7) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 7 Berat awal
= 0,450 kg
Berat akhir
= 0,100 kg
Waktu
= 0,022 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,450 0,022
= 20,455 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,100 0,450
100%
×
= 22,22 %
8) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 8 Berat awal
= 0,448 kg
×
100%
Berat akhir
= 0,325 kg
Waktu
= 0,013 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0, 448 0,013
= 34,462 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,325 0,448
×
100%
100%
×
= 72,54 % 9) Data Data Kelo Kelomp mpok ok 9 Berat awal
= 0,240 kg
Berat akhir
= 0,370 kg
Waktu
= 0,019 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,240 0,019
= 12,632 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,370 0,240
100%
×
= 154,17 %
10) Data Kelompok Kelompok 10 Berat awal
= 0,490 kg
Berat akhir
= 0,280 kg
×
100%
Waktu
= 0,026 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,490 0,026
= 18,846 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,280 0,490
×
100%
100%
×
= 57,14 % 11) Data Kelompok Kelompok 11 Berat awal
= 0,850 kg
Berat akhir
= 0,574 kg
Waktu
= 0,034 jam
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,850 0,034
= 25 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,574 0,850
100%
×
= 67,53%
12) Data Kelompok Kelompok 12 Berat awal
= 0,450 kg
Berat akhir
= 0,297 kg
Waktu
= 0,020 jam
×
100%
Kapa Kapasi sittas mes mesiin = =
beratawal (kg ) waktu ( jam) 0,450 0,020
= 22,50 kg/jam Randemen
= =
beratakhir (kg ) beratawal (kg ) 0,297 0,450
×
100%
100 %
×
= 66 % b. Pembahasan Pengepresan (ekstraksi) adalah proses pengambilan sari bahan sehingga sarinya dapat diolah menjadi produk yang diinginkan. Produk yang sering diekstraks diekstraksii adalah produk yang berupa buah. buah. Pada praktikum praktikum kali ini bahan yang yang digu digunak nakan an adal adalah ah kela kelapa pa.. Untu Untuk k meng mengha hasi silk lkan an sari sari dari dari kela kelapa pa sebelumnya kelapa diparut terlebih dahulu. Pada proses pengepresan produk dipres dengan plat pengepres dari atas dan dari bawah dengan pompa hidrolik. Prinsi Prinsip p kerja kerja dari dari pengepr pengepresa esan n adalah adalah meneka menekan n produk produk dengan dengan dua tekanan yaitu dari atas dengan plat pengepres dan dari bawah dengan pompa hidrolik yang memberikan tekanan ke atas. Sedangkan mekanisme kerjanya adalah produk yang akan dipres dimasukkan ke dalam kain saring kemudian dimasukkan ke dalam silinder pengepres. Tuas pemutar diputar sehinga plat pengepres menekan produk dari atas dan pompa hidrolik menekan p roduk dari bawah. Kemudian santan akan keluar melalui lubang outlet. Waktu dihitung pada saat santan keluar pertama kali dan dihentikan d ihentikan ketika santan sudah tidak keluar lagi. Pada percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok 1-12 diperoleh data sebagai sebagai berikut berikut kelomp kelompok ok 1 berat berat awal 0,400 kg, berat berat akhir akhir 0,250 0,250 dengan dengan waktu 0,049 jam diperoleh kapasitas sebesar 8,163 kg/jam, randement sebesar
62,50 %. Kelompok 2 berat awal 0,425 kg, berat akhir 0,307 dengan waktu 0,041 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 10,366 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 72,24 %. Kelompok 3 berat awal 0,490 kg, berat akhir 0,297 dengan waktu 0,025 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 19,600 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 60,61 %. Kelompok 4 berat awal 0,049 kg, berat akhir 0,025 dengan waktu 1,880 1,880 jam dipero diperoleh leh kapasi kapasitas tas sebesa sebesarr 0,026 0,026 kg/jam kg/jam,, randem randement ent sebesa sebesar r 51,02%. 51,02%. Kelompok 5 berat awal 0,400 kg, berat akhir 0,181 dengan waktu 0,074 jam diperoleh diperoleh kapasitas kapasitas sebesar 5,405 kg/jam, randement randement sebesar sebesar 45,25% 45,25%.. Kelomp Kelompok ok 6 berat berat awal 0,450 kg, berat berat akhir akhir 0,300 0,300 dengan dengan waktu waktu 0,046 jam diperoleh diperoleh kapasitas kapasitas sebesar 9,783 kg/jam, randement randement sebesar sebesar 66,67%. 66,67%. Kelompok 7 berat awal 0,450 kg, berat akhir 0,100 dengan waktu 0,022 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 20,455 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 22,22 %. Kelompok 8 berat awal 0,448 kg, berat akhir 0,325 dengan waktu 0,013 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 34,462 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 72,54 %. Kelompok 9 berat awal 0,240 kg, berat akhir 0,370 dengan waktu 0,019 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 12,632 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 154,17 %. Kelompok 10 berat awal 0,490 kg, berat akhir 0,280 dengan waktu 0,026 jam diperoleh diperoleh kapasitas sebesar 18,846 kg/jam, kg/jam, randement randement sebesar sebesar 57,14 %. Kelompok 11 berat awal 0,850 kg, berat akhir 0,574 dengan waktu 0,034 jam diperoleh kapasitas sebesar 25 kg/jam, randement sebesar 67,53 %. Kelompok Kelompok 12 berat awal 0,450 kg, berat akhir 0,297 dengan waktu 0,020 jam diperoleh kapasitas sebesar 22,5 kg/jam, randement sebesar 66 %. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kapasitas dan randem randement ent yang yang berbeda berbeda-be -beda. da. Hal ini dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh beberap beberapaa faktor faktor.. Faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja adalah jumlah bahan dan kuat tidaknya tidaknya pengepresan pengepresan (tekanan) (tekanan) berpengaruh berpengaruh pada banyak sedikitnya sedikitnya hasil ekstraksi. ekstraksi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mempengaruhi randement adalah kekuatan kekuatan dalam melakukan ekstraksi, semakin kuat kita memutar tuas penekan maka hasil hasil ekstr ekstraks aksii akan semaki semakin n banyak. banyak. Sebalik Sebaliknya nya apabil apabilaa kekuat kekuatan an dalam dalam
mengeks mengekstra traksi ksi produk produk kecil kecil maka maka produk produk yang dihasi dihasilka lkan n sediki sedikit. t. Selain Selain kekuatan mengekstrak randement juga dipengaruhi parutan produk, apabila parutan produk sesuai serat maka cairan yang dihasilkan saat ekstraksi semakin banyak.
7. Kesi esimpula ulan
Dari percobaan pengepresan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Ekstraksi Ekstraksi atau press press adalah adalah suatu suatu cara cara untuk menghasi menghasilkan lkan atau atau mendapatkan mendapatkan sari atau minyak dari suhu produk. b. Prinsip kerja dari pengepresan adalah menekan produk dengan dua tekanan yaitu dari atas dengan plat pengepres dan dari bawah dengan pompa hidrolik yang memberikan tekanan ke atas. c. Mekan ekaniisme sme ker kerja alat alat peng pengep epre ressan adal adalah ah prod produk uk yang yang akan akan dipr dipres es dimasukkan ke dalam silinder pengepres. Tuas pemutar diputar sehinga plat pengepres menekan produk dari atas dan pompa hidrolik menekan p roduk dari bawah. Kemudian santan akan keluar melalui lubang outlet. d. Faktor Faktor yang mempengar mempengaruhi uhi kapasitas kapasitas kerja kerja adalah adalah jumlah jumlah bahan bahan dan kuat tidaknya tidaknya pengepresan pengepresan (tekanan) (tekanan) berpengaruh berpengaruh pada banyak sedikitnya sedikitnya hasil ekstraksi. e. Faktor Faktor yang mempeng mempengaru aruhi hi randem randement ent adalah adalah kekuata kekuatan n dalam dalam melaku melakukan kan ekstraksi. f. Semakin Semakin kuat putaran putaran tuas penekan penekan maka hasil ekstrak ekstraksi si akan semakin semakin banyak banyak dan sebaliknya 8. Saran
a. Sebaiknya Sebaiknya praktikum praktikum dilaksana dilaksanakan kan lebih tepat tepat waktu. waktu. b. Pada saat menjelaskan tentang praktikum sebaiknya lebih jelas dan terperinci. c. Sebaik Sebaiknya nya semua semua alat alat prakti praktikum kum diperi diperiksa ksa telebi telebih h dahul dahulu u agar agar tidak tidak mengal mengalami ami gangguan saat praktikan melakukan praktikum
d. Sebaik Sebaiknya nya perala peralatan tan labora laborator torium ium dilengk dilengkapi api lagi lagi karena karena banyak banyak alat alat mesin mesin praktikum yang rusak, hal ini dapat menghambat kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Indria Indriati ti,, Eti. Eti. 2007. 2007. Efek Pemanasan Terhadap Rendemen Lemak pada Proses Pengepresan Biji Kakao. Universitas Syiah Kuala. Aceh. Kanisius. 2005. Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatannya. Pemanfaatannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Ketaren, S. 1987. Minyak dan Lemak Pangan. Pangan. Penerbit Universitas Indonesia (UIPres). Depok. Liauw, Liauw, Maria Maria Yulian Yulianaa. Extr Extract actio ion n of Neem Neem Oil Oil Usin Using g N-He N-Hexa xane ne and and Ethan Ethanol ol:: Stuudies Stuudies of Oil Quality, Kinetic and Thermodynamic Thermodynamic.. Departement Departement of Chemical Engineering Widya Mandala University. Surabaya. Makfoeld, Djarir. 1982. Deskripsi 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Agritech. Yogyakarta. Matsurah, Farah. 2011. The Effects of Physical Parameters of The Srew Press Oil Expeller on Oil Yield from Nigella sativa L seeds. seeds. Intern Internati ational onal Food Research Journal 18(4): 1367-1373 (2011). Palungkun, Rony. 1993. Aneka 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwan Purwantan tana, a, Bambang Bambang.. 2008. 2008. Kajian Kinerja Mesin Pengadukan pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga Pinnata Merr). Fakultas Fakultas Teknologi Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Sa’diah, Halimatus. 2009. Pengaruh 2009. Pengaruh Proses Pengepresan ( Screw Press ) Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba. Loba. Universit Universitas as Sumatera Sumatera Utara. Medan. Simpen, I.N. 2008. Isolasi Cashew Nut Shell Liquid dari Klit Biji Jambu Mete (Anacardium occidentale L) dan Kajian Beberapa Sifat Fisiko-Kimianya Fisiko-Kimianya.. Jurnal Kimia 2 (2), Juli 2008 : 71-76. Suryani, A., Hambali, E. dan Hidayat, E. 2007. Membuat Aneka Abon. Penebar Swadaya. Jakarta. Soegihardjo, Soegihardjo, Oegik. 2005. Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka. Jurnal Teknik Mesin Vol. 7, No. 1, April 2005 : 22-27. Swadaya, Penebar, Tim Penulis. 1999. Kelapa 1999. Kelapa Sawit Usaha Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta. Utami, Lucky Indrati. Pengambilan Minyak Kelapa Secara Fermentasi Berulang dengan Menggunakan Sel Amobil Saccharomyces Cereviceae. Teknologi Industri. Surabaya. Yanita, M., Ristyadi, D., dan Ade Yulia. 2008. Proses 2008. Proses Pengolahan Ubi Kayu menjai Kue Klanting . Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 45 Tahun 2008, ISSN : 1410-0770.