Tabel hasil perhitungan posisi absolut dan relatif No.
Objek
Posisi relatif
1.
Sekolah A
2.
Sekolah B
3.
Jembatan
825 meter dari jembatan 700 meter dari sekolah A 750 meter dari sekolah B
Posisi absolut (geografis) Longitude (°) Latitude (°) 110°20’33,2” 7°43’13,8”
Posisi absolut (UTM) X (mT) Y (mU) 427525 mT 9146325 mU
110°20’54,3”
7°43’26,8”
428200 mT
9146100 mU
110°20’57,7”
7°43’03,2”
428150 mT
9146875 mU
Tabel hasil pengukuran azimuth objek No. Objek 1 1. Kantor Bupati
Objek 2 Kantor Desa
Jarak (km) 0,35 km
Sudut (°) 17°
2. 3. 4.
Sekolah Sekolah Masjid
Kantor Desa Masjid Kantor Camat
0,425 km 0,35 km 0,775 km
170° 110° 50°
5. 6.
Kantor Desa Polisi
Kantor Camat Sekolah
0,25 km 0,625 km
65° 70°
LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
ACARA VII PENGANTAR ANALISIS PETA
Disusun oleh: Nama : Irma Yuliana Nurmalasari NIM : 16/397446/GE/08325 Hari, Tanggal : Jum’at, 28 Oktober 2016 Waktu : 13.00-14.50 Asisten : 1. Rifki Fauzi 2. Ridho Dwi Dharmawan
LABORATORIUM KARTOGRAFI PROGRAM STUDI KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016
TUJUAN
1. Menentukan posisi suatu objek dan menghitung arah (azimuth) suatu objek pada peta. 2. Melakukan perhitungan luas objek pada peta dengan membandingkan beberapa metode perhitungan.
BAHAN DAN ALAT
1. Peta RBI skala 1:25.000 2. Kertas kalkir 3. Planimeter mekanik dan/atau digital 4. Alat tulis (busur derajat, penggaris, pensil)
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
Membaca posisi absolut baik pada koordinat geografis maupun UTM
Tabel hasil perhitungan posisi absolut dan relatif
Mencari minimal 3 objek untuk perhitungan posisi dan menuliskannya pada tabel
Melakukan pengukuran sudut azimuth antara 2 objek Mencari minimal 6 pasangan objek untuk dicari jarak dan arahnya
Tabel perhitungan azimuth objek
Menyepakati bersama asisten dan memilih objek tertutup
Menghitung volume suatu objek
Mengukur luas objek tersebut secara manual dengan beberapa metode
Perhitungan volume dan sketsa objek yang diukur volumenya
Memperhatikan alat planimeter untuk perhitungan luas pada video yang ditayangkan oleh asisten Perhitungan luas dan sketsa objek yang diukur luasnya
Mendengar dan mencatat penjelasan asisten pada saat demonstrasi
Uraian tentang analisis peta pada perangkat lunak
Keterangan : : INPUT : PROSES : OUTPUT
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel hasil perhitungan posisi absolut dan relatif (terlampir) 2. Tabel pengukuran azimuth objek (terlampir) 3. Perhitungan luas dan sketsa objek yang diukur luasnya (terlampir) 4. Perhitungan volume dan sketsa objek yang diukur volumenya (terlampir) 5. Uraian tentang analisis peta pada perangkat lunak (pembahasan)
PEMBAHASAN
Konsep lokasi merupakan salah satu dari sepuluh konsep yang ada di dalam ilmu geografi. Konsep lokasi terkait dengan kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Konsep lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah kedudukan suatu objek berdasarkan posisi terhadap garis lintang dan garis bujur dalam sistem kordinat. Sebagai contoh: Kota Canberra di Australia terletak pada kordinat 35 018.48’ LS dan 149 07.47’ BT. Lokasi relatif adalah kedudukan suatu objek terkait dengan keberadaan objek lainnya.. Contoh lokasi relatif adalah letak Indonesia antara Benua Asia dan Australia. (Anonim, 2016) Posisi absolut dibagi menjadi sistem koordinat geografis dan sistem koordinat UTM. Sistem koordinat geografis menunjukkan lokasi tempat di permukaan bumi berdasarkan derajat longitude dan latitude. Grid garis longitude dan latitude sudah disajikan pada peta RBI skala 1:25.000. Garis UTM pada peta RBI berupa garis panjang yang diberi garis ticks berwarna hitam pada sisi bawah dan sisi kanan muka peta dengan mencantumkan angka nilai grid setiap kelipatan lima angka. Satuan dalam UTM adalah meter. Garis horizontal satuannya adalah ‘mT’ yang kepanjangannya ‘meter timur’, sedangkan garis vertikal satuannya adalah ‘mU’ yang kepanjangannya ‘meter Utara’. Adanya sistem koordinat,
pembaca peta akan memahami posisi suatu tempat di permukaan bumi dan pemetaan suatu wilayah akan lebih mudah. Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Jika kita membidik sebuah objek atau tanda di lapangan dan memperoleh sudut yang terbentuk antara objek dan arah utara, maka sudut itulah disebut sudut azimuth. (Samadi, 2007) Azimuth merupakan sesuatu yang harus dipahami dalam mempelajari navigasi. Perhitungan azimuth menggunakan arah utara sebagai acuannya karena arah utara merupakan awal dari perhitungan sudut (0o). Perhitungan luas objek pada peta dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan perhitungan bujur sangkar (kotak), perhitungan persegi panjang, dan menggunakan alat planimeter. Metode grid (kotak) dan persegi panjang pada dasarnya prinsipnya sama, yaitu memperkirakan luas peta dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya dengan menggunakan rumus tertentu. Hasil perhitungan kedua metode tersebut tidak mutlak benar karena ada wilayah pada peta yang menjadi hilang atau bertambah. Contohnya daerah yang wilayahnya sangat kecil di dalam kotak diabaikan atau wilayah yang hampir memenuhi kotak dianggap penuh sehingga luasnya menjadi lebih sempit atau lebih luas dari ukuran yang sebenarnya. Cara lain untuk mengetahui luas wilayah pada peta selain kedua metode di atas adalah dengan menggunakan alat bantu planimeter. Perhitungan luas di mulai dengan menentukan titik awal, kemudian menggerakkan alat tersebut sesuai dengan bentuk area sampai kembali ke titik awal, setelah itu angkanya akan tertampilkan pada layar planimeter. Perhitungan volume pada sebuah wilayah yang terdapat garis konturnya pada dasarnya adalah dengan menjumlahkan luas pada masing-masing interval kontur, kemudian dibagi 2 lalu di kali interval konturnya. Analisis peta digital menggunakan perangkat lunak jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Pengguna peta cukup mengklik salah satu data luas pada tabel maka sudah tertampilkan area yang dimaksud yang memiliki luas sesuai dengan data luas yang dipilih. Selain itu pengguna dapat mengganti satuan luas, seperti hektar, km 2,m2 sesuai keinginan.
KESIMPULAN
1. Menentukan posisi suatu objek pada peta RBI yaitu dengan menggunakan koordinat
geografis
dan
koordinat
UTM.
Koordinat
geografis
menunjukkan lokasi tempat di permukaan bumi berdasarkan derajat longitude dan latitude. Koordinat UTM menunjukkan lokasi tempat di permukaan bumi dengan satuan meter. Menghitung arah (azimuth) suatu objek pada peta yaitu dengan mengukur sudut antara objek dengan arah utara. 2. Perhitungan luas objek pada peta dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan perhitungan bujur sangkar (kotak), perhitungan persegi panjang, dan menggunakan alat planimeter. Metode bujur sangkar dan persegi panjang prinsipnya memperkirakan luas peta dengan membuat kotak atau balok yang kemudian dihitung luasnya dengan menggunakan rumus tertentu, sedangkan perhitungan luas dengan alat planimeter yaitu dengan menentukan titik awal kemudian menggerakkan alat tersebut sesuai dengan bentuk area sampai kembali ke titik awal, setelah itu angkanya akan tertampilkan pada layar planimeter.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2016.
Konsep
Dasar
Geografi.
http://ilmusosial.net/konsep-dasar-geografi.html Samadi. 2007. Geografi SMA Kelas XII. Bogor: Yudhistira
Diakses
melalui