TEKNIK PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR Penilaian
hasil
belajar
dilakukan
tentunya
memerlukan
instrumen/alat ukur yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan. Instrumen penilaian hasil belajar yang akan digunakan tergantung dari teknik penilaian yang dipakai yakni tes atau bukan tes (non tes). Apabila menggunakan teknik tes maka alat penilaiannya berupa tes, sedangkan teknik nontes alat penilaiannya berupa berbagai macam alat penilaian non tes seperti lembar observasi, lembar penilaian diri, dan lainlain. !angkahla !angkahlangka ngkah h untuk mengemban mengembangkan gkan instrumen instrumen tes dapat dijabarkan sebagai berikut ("jemari #ardapi, $%%&).
')
#enyusun spesifikasi tes. Penyusunan spesifikasi tes meliputi kegiatan sebagai berikut. a)
#enentukan tujuan tes. !angkah aal mengembangkan instrumen tes adalah menentukan tujuannya. ujuan ini penting karena seperti apa dan bagaimana tes yang dikembangkan sangat bergantung pada tujuan penggunaan tes tersebut dalam kegiatan asesmen
yang
dilakukan.
*onhson
+
*ohnson
($%%$)
menggolongkan asesmen ke dalam tiga jenis, yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. b) #enyusun kisikisi tes. -isikisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi butir soal yang akan dibuat. pesifikasi
butir soal
meliputi - dan -" sesuai sub tema yang akan dinilai, materi, indikator, dan bentuk soal yang akan disusun. c) #enentukan bentuk
tes.
Pemilihan bentuk tes yang
tepat
ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, aktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jaaban tes, cakupan materi tes, dan karakteristik materi yang diujikan. d) #enentukan panjang tes. Penentuan panjang tes berdasarkan cakupan materi ujian dan kelelahan peserta tes. Pada umumnya tes tertulis menggunakan aktu % sampai '0% menit, untuk bentuk non tes seperti tes praktik bisa lebih dari itu dan bisa ditentukan berdasarkan pengalaman dari guru. $)
#enulis butir soal. 1utir soal disusun berdasarkan pada indikator yang telah dituliskan pada kisikisi dan dituangkan dalam spesifikasi butir soal.
2)
#enelaah butir soal secara teoritis. elaah instrumen tes secara teoritis dilakukan untuk melihat kebenaran instrumen dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa. elaah ini dapat dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli/pakar, teman sejaat, maupun dapat dilakukan telaah sendiri. etelah melakukan telaah ini kemudian dapat diketahui apakah secara teoritis instrumen layak atau tidak.
3)
#elakukan ujicoba dan analisis butir soal. !angkah ini diperlukan untuk memperoleh data empiris tentang kualitas tes yang telah disusun.
1edasarkan hasil ujicoba dilakukan analisis butir soal sehingga diperoleh data tentang karakterisik instrumen yang diantaranya meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, pola jaaban, efektivitas pengecoh, daya pembeda, dan lainlain. *ika berdasarkan hasil uji coba, perangkat tes yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan, maka dilakukan revisi instrumen tes. 0)
#emperbaiki butir soal dan merakit instrumen. 1erdasarkan hasil ujicoba dan analisis butir dilakukan perbaikan. 1utir soal yang masih kurang memenuhi standar kualitas yang diharapkan diperbaiki sehingga diperoleh perangkat tes yang lebih baik.
4)
#elaksanakan
tes.
Instrumen
tes
yang
telah
dirakit
kembali
berdasarkan hasil uji coba merupakan instrumen yang siap digunakan untuk melaksanakan tes. Instrumen berupa perangkat tes yang telah digunakan dapat dimasukkan ke dalam bank soal untuk suatu saat nanti bisa digunakan kembali. 5)
#enafsirkan hasil tes. 6asil tes berupa data kuantitatif yang berupa skor. kor inilah yang kemudian ditafsirkan menjadi nilai. 7ilai dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
#engacu pada langkahlangkah tersebut, dalam pelaksanaannya di sekolah oleh guru, penyusunan intrumen dapat dianggap cukup baik apabila telah sampai pada langkah menelaah instrumen secara teoritis dan sebelum digunakan dilakukan perbaikan apabila ada butir soal yang masih dianggap belum sesuai dengan tujuan tes. Instrumen tes tertulis dapat dikembangkan atau
disiapkan
dengan
mengikuti
langkahlangkah
sebagai
berikut
(-emendikbud, $%'0). ') #elakukan analisis -" sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis -" dilakukan pada ema, ubtema, dan pembelajaran. $) #enyusun kisikisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. -isikisi yang lengkap memiliki -", materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya.
2) #enulis soal berdasarkan kisikisi dan mengacu pada kaidah kaidah penulisan soal. oalsoal yang telah disusun kemudian dirakit untuk menjadi perangkat tes. 3) #elakukan
penskoran berdasarkan
pedoman
penskoran. 6asil penskoran dianalisis guru untuk
dipergunakan
sesuai
dengan
bentuk
penilaian.
#isalnya, hasil analisis penilaian harian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik. #elalui analisis ini pendidik akan mendapatkan informasi yang digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan. 1erdasarkan -urikulum $%'2, penggunaan instrumen non tes sangat diperlukan untuk mengungkap hasil belajar peserta didik pada kompetensi
sikap
dan
keterampilan.
!angkahlangkah
mengembangkan instrumen non tes dapat diuraikan sebagai berikut ("jemari #ardapi, $%%& '%&'$0). ')
#enentukan spesifikasi instrumen. Penentuan spesifikasi instrumen non tes diaali dengan menentukan tujuan pengukuran.
etelah
tujuan
pengukuran
ditetapkan,
dilanjutkan dengan menyusun kisikisi instrumen yang pada dasarnya berisi definisi konseptual yang ingin diukur, kemudian ditentukan definisi operasionalnya dan diuraikan dalam sejumlah indikator. "e8inisi konseptual diambil dari teoriteori yang ada dalam buku atau referensi lainnya. "efinisi operasional disusun penyusun
dan
dikembangkan
instrumen berdasarkan
berbagai definisi konseptual yang diperoleh. $) #enentukan digunakan dalam
skala
pengukuran.
kala
yang
sering
instrumen penilaian non tes antara lain adalah kala hurstone, kala !ikert, dan kala 1eda emantik. 1erikut contoh penggunaan bentuk skala tersebut.