Radang pada konjungtiva yang dapat disebakan oleh mikroorganisme (virus/bakteri), iritasi atau reaksi alergi Sebagai pedoman dalam menegakkan diagnosis yang tepat dan memberikan terapi yang rasional.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Perumnas No.445/ layanan klinis
4. Referensi
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Puskesmas. Jakarta. 2007
5. Prosedur
1. 2.
3.
4. 5.
6. 7.
/7.6.6.2/PKM/2017 tentang
Petugas Mempersilakan pasien masuk poli Anamnesis Pasien dengan keluhan mata merah, rasa menganjal, gatal dan berair, kadang disertai secret. Pemeriksaan fisik a. Tajam penglihatan normal b. Infeksi konjungtiva c. Dapat disertai edema kelopak mata d. Eksudasi dapat serous (konjungtivitis viral) mukopurulen atau purulen (konjungtivitis bakterial) e. Paa konjungtiva karsal dapt ditemukan folikel, papil, atau papil raksasa, flikten, membran dan pseudomebran(konjungivitis bakterial) f. Pada konjungtivis alergi terdapat keluhan gatal dan riwayat atopi atau alergi Kemungkinan diagnosis adalah konjungtivitis bakterial, konjungtivitis viral, dan konjungtivitas alergi Penatalaksanaan a. konjungtivitis bakterial : choramfhenicol tetes sebanyak 1 tts 6 kali sehari/ saleb mata 3 kali sehari selama 3 hari b. konjungtivitis viral ; salep mata acyclovir 3% 5x sehari selama 1 0 hari c. konjungtivitas alergi: flumetolon tetes mata 2 kali sehari selama 2 minggu. Petugas menulis dan memberikan resep kepada pasien Pasien mengambil obat diunit pelayanan obat
6. Bagan Alir
Pasien masuk
Anamnesis
Pasien dengan keluhan mata merah, rasa menganjal, gatal dan berair, kadang disertai secret.
Pemeriksaan fisik Mata merah, Visus Normal, terdapat exudate