BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jaringan saraf merupakan salah satu jaringan dasar pembentuk tubuh manusia yang mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tubuh yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Melalui jaringan saraf kita dapat melakukan berbagai aktivitas yang tak terhingga banyaknya mulai dari yang paling sederhana seperti membuka mata hingga proses yang sangat kompleks seperti proses penalaran, analisa dan sintesa maupun membuat kesimpulan dan memutuskan suatu masalah. Kita dapat merasakan dan mengungkapkan rasa cinta kasih, sedih, iba, benci, takut, cemas, dan berpikir secara abstrak tinggi serta menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi sehari-hari. Selain itu melalui sistim saraf kita dapat mengetahui norma-norma atau nilai-nilai luhur seperti keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketekunan, kesusilaan dan lain-lain. Fungsi-fungsi tersebut termasuk ke dalam fungsi paling luhur yang hanya ada pada manusia seutuhnya dan tidak terdapat pada binatang. Daerah tempat fungsi-fungsi tersebut berada adalah
korteks serebri .
Selain itu ada pula perasaan-
perasaan yang sama seperti pada mamalia lainnya seperti rasa lapar, haus, nafsu seksual, ngantuk, lelah, marah dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini dikendalikan oleh bagian otak yang letaknya lebih rendah daripada korteks serebri. Dengan adanya sistim saraf pula kita dapat menggerakkan otot, merangsang kelenjar untuk bersekresi, dan mempengaruhi kerja sistim endokrin sehingga keseimbangan homeostasis badan kita dapat tercapai.
Rusaknya jaringan saraf di bagian tubuh tertentu akibat suatu penyakit atau proses penuaan akan mengakibatkan mengakibatkan lumpuh atau terganggunya terganggunya fungsi bagian tubuh tersebut. Rusaknya sel-sel saraf di kornu anterior medula spinalis kiri akibat penyakit polio akan mengakibatkan lumpuhnya anggota gerak tubuh kiri yang dikontrol oleh sel-sel saraf tersebut.
`
Histologi Sistem Saraf | 1
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami sistem saraf. 2. Mahasiswa mampu mengetahui lapisan dalam sistem saraf. 3. Mahasiswa mampu mengetahui jaringan pada sistem saraf. 4. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme sistem saraf.
1.3 MANFAAT
1. Dapat memahami sistem saraf. 2. Mengetahui lapisan dalam sistem saraf. 3. Mengetahui jaringan pada sistem saraf. 4. Mengetahui mekanisme sistem saraf.
1.4 RUMUSAN MASALAH
1.
Identifikasi jenis jaringan dasar.
2.
Jelaskan ciri struktur mikroskopik dan histofisiologi.
3.
Gambar dan lengkapi keterangan struktur jaringan.
1.5 WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum histologi dasar yaitu jaringan ikat dan jaringan epitel dilaksanakan pada:
Hari/tanggal
: Kamis, 01 Maret 2018
Pukul
: 10.30 WITA - selesai
Tempat
: Laboratorium terpadu I, Universitas Islam Al-Azhar Mataram
1.6 ALAT DAN BAHAN
1. Mikroskop Histologi Sistem Saraf | 2
2. Preparat histologi :
Neuron dan Asrtosyt Cerebrum
Ganglion Spinale
Ganglion Sympaticum
Nesvus Periphericus (Membuju)
Nesvus Periphericus (Melintang)
Corpusculum Taktum (Meisner)
Corpusculum Lamellosum (Vater Pacini)
Medulla Spinale
Cerebellum
Cerebrum
3. Pensil warna 4. Pensil 5. Bolpoin 6. Lembaran sementara hasil praktikum
1.7 CARA KERJA
1. Periksa keadaan mikroskop yang akan digunakan, cek lampu, perbesaran objektif dan okulernya. 2. Siapkan preparat. 3. Mula-mula liat sediaan secara keseluruhan dengan menggunakan perbesaran kecil 10x. 4. Untuk mengenali jaringan, bangunan dan sel, gunakan perbesaran besar 40x dan 100x.
Histologi Sistem Saraf | 3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 HASIL PENGAMATAN NEURON DAN ASTROSYT CEREBRUM 40x
GANGLION SPINALE 40x
Histologi Sistem Saraf | 4
GANGLION SYMPATICUM 40x
NESVUS PERIPHERICUS (MEMBUJUR) 40x
Histologi Sistem Saraf | 5
NESVUS PERIPHERICUS (MELINTANG) 40x
CORPUSCULUM TAKTUS (MEISNER) 40x
Histologi Sistem Saraf | 6
CORPUSCULUM LAMELLOSUM (VATER PACINI) 40x
MEDULLA SPINALE 40x
Histologi Sistem Saraf | 7
CEREBELLUM 40x
CEREBRUM 40x
Histologi Sistem Saraf | 8
2.2 PEMBAHASAN 1. Neuron dan Asrtosyt Cerebrum
2. Ganglion Spinale
3. Ganglion Sympaticum
4. Nesvus Periphericus (Membuju)
5. Nesvus Periphericus (Melintang)
6. Corpusculum Taktum (Meisner)
7. Corpusculum Lamellosum (Vater Pacini)
8. Medulla Spinale
9. Cerebellum
10. Cerebrum
Histologi Sistem Saraf | 9
BAB III KESIMPULAN
Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponenkomponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bekerja saling berhubungan dengan sistem yang lainnya. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak yang dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang yang di lindungi oleh tulang belakang. Sedangkan sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan tak sadar. Saraf sadar terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan s araf tak sadar terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik. Sel penyusun sistem saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron merupakan sel saraf yang terdiri dari badan sel dan tonjolan. Tonjolan berupa dendrit, akson dan sinapsis. Sedangkan neuroglia merupakan sel pendukung neuron terdiri dari sel schwan dan nodus ranvier.
Histologi Sistem Saraf | 10
DAFTAR PUSTAKA
Eroschenko, VP. (2010). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mescher, AL. (2011). Histologi Dasar Junqueira: Teks & Atlas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Histologi Sistem Saraf | 11