retroperitoneal pada dinding posterior tubuh. Di atas setiap ginjal terdapat kelenjar adrenal yang terbenam di dalam lemak dan jaringan ikat ginjal. Batas medial ginjal yang cekung adalah hilum, yang terdiri atas 3 bangunan besar, yaitu arteri renalis, vena renalis, dan pelvis renalis berbentuk corong. Struktur ini dikelilingi oleh jaringan ikat longgar dan rongga berisi lemak yang disebut sinus renalis (Eroschenko, 2006). Setiap ginjal dilapisi oleh kapsul jaringan ikat padat tidak teratur. Irisan sagital ginjal menunjukkan korteks yang lebih gelap di bagian luar, dan medula yang lebih terang di bagian dalam, yang terdiri atas banyak piramida renalis bentuk kerucut. Basis
setiap
piramid
renalis
dan membentuk batas
kortikomedularis. Apeks setiap piramid yang bulat meluas ke arah pelvis renalis untuk membentuk papila renalis. Sebagian korteks juga meluas ke masing-masing sisi piramid ginjal untuk membentuk kolumna renalis (Eroschenko, 2006). Korteks ginjal didominasi oleh corpusculum renalis dan tubulus ginjal. Corpusculum renalis terdiri atas kapsula bowman yang mengelilingi glomerulus. Tubulus-tubulus ginjal yang berada di korteks ginjal antara lain tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Sedangkan tubulus kolektivus dan ansa henle mendominasi bagian medula yang terpulas lebih pucat dibandingkan dengan korteks pada pengamatan di bawah mikroskop (Eroschenko, 2006). Pada Corpusculum renalis terdapat aparatus jukstaglomerular yang terdiri
dari
sel
jukstaglomerular,
makula
densa,
dan
sel
mesangial
ekstraglomerular. Sel jukstaglomerular merupakan modifikasi sel otot polos pada arteriol aferen yang berfungsi mengeluarkan renin. Sedangkan makula densa adalah modifikasi dari sekelompok sel tubulus kontortus distal. Fungsi utama dari aparatus jukstaglomerular adalah mempertahankan tekanan darah yang sesuai di ginjal untuk filtrasi glomerulus(Eroschenko, 2006).
Gambar Gambaran Histologi Korteks ginjal
Gambar Gambaran Aparatus Jukstaglomerular
Gambar Gambaran Histologi Medulla ginjal
Eroschenko, Victor P. 2012. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional Edisi 11. Jakarta: EGC