PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI o. okumen o. Revisi SOP Tanggal Terbit alaman Puskesmas Borong
1. Pengertian
: UKP/ /2017 : 00 :
/
/SOP/
/2017
: 1/
Dr. Maria Yohanesta Sarnis NIP. 197005062002121004 Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien untuk
melindungi petugas kesehatan itu sendiri.
Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pencegahan penularan 2. Tujuan
penyakit secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur/ Langkahlangkah
SK Kepala Puskesmas Borong No. 800/ 002 H H /PKM SKN/SK/II/2017 Tentang Pelayanan Klinis Pedoman Pencegahan Pengendalian Infeksi.
MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
a. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek. b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air c. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut. 5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) : 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Sebelum tindakan aseptik 3. Setelah terkena cairan tubuh pasien 4. Setelah kontak dengan pasien 5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. e. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika mengenakan sarung tangan maupun tidak. f.
Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama. h. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan dengan pasien (termasuk peralatan medis). i.
Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j.
Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembe rsih berbahan dasar alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor namun pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. k. Jika tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh, atau setelah menggunakan toilet, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. Cuci tangan juga dianjurkan bila dicurigai ada paparan terhadap patogen berspora, misalnya pada wabah Clostridium difficle. Lakukan teknik mencuci tangan sesuai BAGAN 1 selama 40-60 detik l.
Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan, bersihkan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
m. Bila di fasilitas kesehatan tidak tersedia keran dengan air bersih mengalir, letakkan ember berisi air bersih di tempat yang cukup tinggi dan berikan keran di dasar ember sehingga air bisa mengalir keluar untuk cuci tangan. BAGAN 1. GAMBAR LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN
BAGAN 2. CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB
MENGENAKAN SARUNG TANGAN
a. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah, men olong persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka episiotomi, dan menjahit robekan perineum. b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutup siku) ketika melakukan manual plasenta atau kompresi bimanual interna. c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan pemeriksaan vagina, memasasng infus, memberikan obat injeksi, dan mengambil darah. d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
Membersihkan alat dan tempat tidur
Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan limbah
Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran
MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH a. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas b. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan tahan air c. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam d. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan air, serta sepatu boot karet ketika menolon g persalinan e. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau perlengkapan lain. f.
Gunakan masker dan topi atau tutup kepala
MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR a. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat ditembus oleh jarum b. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali c. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak jaum yang telah digunakan. d. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang lain e. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup, sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar.
MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN a. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang terkontaminasi ke wadah anti bocor. b. Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi c. Buang limbah cair ke saluran khusus d. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah membuang sampah atau limbah infeksius
MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG TERKONTAMINASI a. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup kedap air, apron, dan kacamata pelindung. b. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kanton g plastik khusus c. JANGAN PERNAH MEYENTUH BENDA-BENDA TERSEBUT DENGAN TANGAN SECARA LANGSUNG
d. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum
mencuci nya dengan sabun
PEMPROSESAN INSTRUMEN a. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok yang ada di BAGAN 2 : 1. Dekontaminasi 2. Pencucian dan pembilasan 3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT) BAGAN 2. Langkah-langkah pemprosesan instrumen
BAGAN 3. Cara membuat klorin
b. Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan rumah tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen tajam c. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah distrelilisasi harus dijaga agar tidak terkontaminasi. n. Unit terkait
1.
Pemeriksaan Umum
2.
Ruang Tindakan
3.
KIA-KB
4.
MTBS-Imunisasi
5.
Ruang Persalinan-IVA
6.
Laboratorium
7.
Konsultasi Kesehatan
8.
Ruang ASI
9.
Apotik
o. Bagan Alir p. Rekam historis perubahan
No.
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai berlakukan