Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata pelajaran pelaj aran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMA NEGERI 1 KISMANTORO : BAHASA INDONESIA : X/1 : Anekdot :4 JP (4 x 45menit)
A. KompetensiInti KompetensiInti (KI) KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial) Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya KI-3 (Pengetahuan) (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_ Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam pengetahuan faktual, konseptual, procedural ranah konkret dan ranah abstrak terkait berdasarkan rasa ingintahunya tentang tent ang ilmu dengan pengembangan dari yang pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, dan mampu menggunakan metoda kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban sesuai kaidah keilmuan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 3.6Menganalisisstrukturdankebahasa anteksanekdot.
Indikator 3.6.1 menyebutkanstruktur (bagian bagian) teksanekdok 3.6.2 menjelaskanstrukturteksanekdot 3.6.3 menganalisisstukturteksanekdot 3.6.4 menyebutkanstrukturkebahasa anpadateksanekdot 3.6.5menjelaskanstrukturkebahasaant eksanekdot 3.6.6 menganalisisstrukturkebahasaan teksanekdot 3.6.7 mendatastrukturkebahasaantek sanekdot
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasarda ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah nMenengah
1
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
4.6 Menciptakankembaliteksanekdotdenga nmemerhatikanstruktur, dankebahasaan.
4.6.1 menyusunkembaliteksanekdot denganmemperhatikanstruktur 4.6.2 mempresentasikanteksanekdot yang telahdisusun 4.6.3 menanggapiteksanekdot yang dipresentasikan 4.6.4 memperbaikiteksanekdokberda sarkanhasiltanggapan 4.6.5 menciptakanteksanekdoksesuai strukturdankebahasaan
C. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Pertemuan 1 : 3.6.1 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot,siswadapatmenyebutkanstruktur teks anekdot yang dibaca dengan benar. 3.6.2 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukur teks anekdot, anekdot, siswa dapat menjelaskanstrukturteksanekdot yang dibaca dengan benar. 3.6.3 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot,siswadapatmenganalisisstukturteksanekdot yang dibaca dengan benar. 3.6.4 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot,siswadapatmenyebutkanstrukturkebahasaanteksanekdot yang dibaca dengan benar. 3.6.5 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot,siswadapatmenjelaskanstrukturkebahasaanteksanekdot yang dibaca dengan benar. 3.6.6 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot,siswadapatmenganalisisstrukturkebahasaanteksanekdot yang dibaca dengan 3.6.7 Setelah membaca teks anekdot dengan mencatat strukturteksanekdot, siswadapatmendatastrukturkebahasaanteksanekdot yang dibaca dengan benar.
Pertemuan 2 : 4.6.1 Setelah menyimak menyimak pembacaanteksanekdotdengan mencatat informasistrukturdankebahasaan, siswa menyusunkembaliteksanekdotsecara berkelompok denganmemperhatikanstruktur dan dan kebahasaan yang didengar dengan benar. 4.6.2 Setelah menyimak menyimak pembacaanteksanekdotdengan mencatat informasistrukturdankebahasaan, siswa dapat mempresentasikanteksanekdotyang telahdisusun dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan dengan benar. 4.6.3 Setelah menyimak menyimak pembacaanteksanekdotdengan mencatat informasistrukturdankebahasaan, siswa dapat menanggapiteksanekdot yang ©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasarda ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah nMenengah
2
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
dipresentasikan dengan benar. 4.6.4 Setelah menyimak pembacaanteksanekdotdengan mencatat informasistrukturdankebahasaan, siswa dapat memperbaikiteksanekdotberdasarkanhasiltanggapandengan benar. 4.6.5 Setelah menyimak pembacaanteksanekdotdengan mencatat informasistrukturdankebahasaan, siswa dapat menciptakanteksanekdotsesuaistrukturdankebahasaan dengan benar.
D. Materi Pembelajaran 1. Faktual Video Media Pembelajaran - Cerita Anekdot
https://www.youtube.com/watch?v=-eDxHIU0d9A Contoh teks anekdot “Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi” (halaman 95) Kemdikbud. 2016. Bahasa Indonesia/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi Kelas X. Jakarta : Kemdikbud. 2. Konseptual : a. Analisis struktur anekdot. b. Analisis struktur kebahasaan. 3. Prosedural : Langkah-langkah menciptakan teks anekdot dengan mempertahtikan struktur dan kebahasaan. 4. Metakognitif : Memublikasikan teks anekdot yang dibuat melalui majalah dinding. E. Metode Pembelajaran Pertemuan 1 : Pembelajaran Problem Basic Learning (PBL) Pertemuan 2 : Pembelajaran penyikapan (discovey Leaning)
F.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar Media/alat: Video anekdot, LCD, Laptop G. Sumber Belajar 1. Buku siswa: Kemdikbud. 2016. Bahasa Indonesia/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi Kelas X. Jakarta : Kemdikbud. 2. Situs internet: Bayu Santoso. 2016. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot. http://bayushanku.blogspot.co.id/2016/01/struktur-dan-kaidah-kebahasaanteks-anekdot.html Rigi Dolan Setiawan. 2014. Contoh Teks Anekdot Mata Pelajaran Bahasa ©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
3
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Indonesia. http://righie.heck.in/contoh-teks-anekdot-mata-pelajaran bahas.xhtml Hetty Rusyanti . 2015. Struktur Teks Anekdot .http://www.kajianteori.com/2015/09/struktur-teks-anekdot.html https://www.youtube.com/watch?v=-eDxHIU0d9A
H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 (2x 45 menit) Tahap-Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran Pendahuluan Peserta didik menjawab salam dan Membangun konteks melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Peserta didik menyimak tayangan video stand up comedy yang mengandung anekdot Peserta didik merespon pertanyaan yang diajukan guru Pemantapan Karakter Guru menyampaikan tujuan dengan rasa ingin tahu, pembelajaran dan memberikan sungguh-sungguh dan penjelasan tentang manfaat berani menyampaikan komentar dalam diskusi menguasai materi pembelajaran Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi tentang teks anekdot. Inti Stimulation (stimulasi/pemberian Pemodelan rangsangan) Peserta didik membaca teks anekdot berjudul “Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi” Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Aktivitas litedidik berdiskusi tentang Peserta rasi membastruktur (abstrak, orientasi, krisis, ca dan mengreaksi,dan koda) dan kebahasaan teks analisis (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) anekdot berjudul “Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi” Data collection (Pengumpulan Data) Peserta didik mendata hasil diskusi tentang struktur anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan Pemantapan Karakter kebahasaan (kalimat sindiran, unsur secara sungguh-sunguh dan berani , ©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah bertanggung jawab, saling menghargai, bekerja sama,
Waktu 10 menit
5 menit
10 menit
10menit
4
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
3. Mengonstruksi bersama Colaborating/ Communication Peserta didik berdiskusi menentukan rumusan struktur dan kebahasaan anekdot dalam kelompok
4. Mengonstruksi mandiri
Penutup Pemantapan Karakter secara sungguhsunguh dan berani , bertanggung jawab, saling menghargai, bekerja sama, memberikan refleksi
Pertemuan ke-2 Tahap-Tahap Pendahuluan 1.Membangun konteks
humor dan frasa idiomatis) teks anekdot “Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi” Data Processing (Pengolahan Data) 15 Peserta didik menyusun hasil diskusi menit berupa materi mengenai struktur teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan kebahasaan teks anekdot (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) teks anekdot “Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi” Verification (Pembuktian) 15menit Peserta didik mempresentasikan hasil dis materi mengenai struktur teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan kebahasaan teks anekdot (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) yang telah disusun Peserta didik menanggapi hasil presentasi trebut Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik Generalization(menarik kesimpulan/generalisasi) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan tambahan penguatan dari guru Guru memberikan penguatan
15menit
Guru memberikan refleksi berupa 10 memberikan pertanyaan pada beberapa menit siswa untuk mengetahui sampai di mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas mencari contoh-contoh teks anekdot untuk pertemuan selanjutnya
Langkah-Langkah Pembelajaran Peserta didik menjawab salam dan melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Guru mereview materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
Waktu 10 menit
5
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Inti 2. Pemodelan
Colaborating/ Communication Peserta didik berdiskusi menentukan rumusan struktur dan 3.unsur, Mengonstruksi kebahsaan dalam bersama kelompok
5. Mengonstruksi mandiri
mmemberikan pertanyaan pada peserta didik Peserta didik merespon pertanyaan yang diajukan guru Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi tentang teks anekdot. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Peserta didik membaca teks anekdot berjudul “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) didik berdiskusi tentang Peserta struktur dan kebahasaan teks anekdot berjudul “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” Data collection (Pengumpulan Data) Peserta didik mendata hasil diskusi tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot berjudul “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” Data Processing (Pengolahan Data) Peserta didik menyusun kembali teks anekdot dengan kalimat sendiri dan tetap memperhatikan struktur dan kebahasaan teks anekdot Verification (Pembuktian) Peserta didik membacakan teks anekdot yang telah disusun di depan kelas Peserta didik lain menanggapi hasil pembacaan teks anekdot Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik Generalization(menarik kesimpulan/generalisasi) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi Peserta didik memperbaiki teks anekdot yang telah disusun berdasarkan hasil diskusi Peserta didik secara individu mencipta
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
5 menit
10menit
5menit
10menit
10menit
10menit
6
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Penutup
A.
teks anekdot dengan memperbaiki dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan Guru memberi tes tertulis
30 menit
Teknik penilaian 1. Penilaian Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk Penilaian : Soal Uraian c. Instrumen Penilaian: terlampir 2.
Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Lisan b. Bentuk Penilaian : Soal Uraian c. Instrumen Penilaian : terlampir
Mengetahui, Kepala Sekolah,
Semarang, 1 Mei 2016 Guru Mata Pelajaran,
Gatot Tri Widodo NIP 197306232006101001
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
7
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Lampiran 1. Materi ajar 1 TeksAnekdot A. Pengertian Teks Anekdot Teks Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasakan kejadian yang sebenarnya. Namun, anekdot juga dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan di masyarakat. Teks anekdot dapat berupa kritik atau lelucon tentang : Hukum, Politik, Sosial, Ekonomi Pendidikan dan Budaya Lingkungan dan Transportasi, serta Peristiwa yang membuat jengkel dan tidak nyaman
B. Struktur Teks Anekdot Setiap jenis-jenis teks itu selalu terdapat bagian struktur teksnya, karena struktur teks berfungsi sebagai penyokong terbentuknya teks tersebut. Nah, untuk teks anekdot strukturnya adalah :
1. Abstraksi : Bagian awal (paragraf awal) yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks secara umum. 2. Orientasi : Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. 3. Krisis : Bagian kemelut atau masalah 4. Reaksi : Bagian yang menunjukkan adanya reaksi untuk menyelesaikan kemelut atau masalah. 5. Koda : Bagian akhir yang berisi perubahan yang terjadi pada partisipan dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita. C. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Berikut ini adalah kaidah yang ada di teks anekdot.
Diawali dengan abstraksi dan diakhiri dengan koda. Menggunakan konjungsi untuk menyatakan peristiwa atau akibat. Menggunakan pertanyaan retorik. Menggunakan kata keterangan waktu lampau. Menggunakan kata kerja. Menggunakan kalimat perintah. Urut berdasarkan kejadian waktu (kronologis).
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
8
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Materi ajar 2
Langkah-Langkah Menyusun Kembali Teks Anekdot 1. Membaca teks anekdot 2. Menentukan isi pokok struktur teks anekdot 3. Menyusun kerangka teks anekdot 4. Mengembangkan kerangka menjadi teks anekdot yang utuh dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
http://bayushanku.blogspot.co.id/2016/01/struktur-dan-kaidah-kebahasaan-teksanekdot.html
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
9
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Instumen 1
Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber: https://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id Analisislah struktur anekdot di atas! Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Struktur Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
10
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Analisislah Kebahasaan anekdot di atas!
NO A B C
D E F
Unsur Kebahasaan Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Kalimat retoris Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Penggunaan kata kerja aksi Kalimat perintah Kalimat seru
Contoh Kalimat
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
11
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Instumen 2 Menyusun Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan kebahasaan
Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting. Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya. “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” ja wab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.” Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen. “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono. Udin : “???” http://righie.heck.in/contoh-teks-anekdot-mata-pelajaran-bahas.xhtml Susunlah kembali teks anekdot yang berjudul Dosen yang juga Menjadi Pejabat dengan memerhatikan struktur dan kebahasaannya. Sebelum menyusun teks, lakukan langkah-langkah pembelajaran berikut! Langkah 1.Menentukan Isi StrukturTeksAnekdot Bacalahkembaliteksanekdot yang berjudulDosen yang juga Menjadi Pejabat, kemudiansecaraberkelompoktentukanisistrukturteksnyadenganmenggunakantabelberiku tini. Tanda Orang Pintar Isi
Struktur
. Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
12
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
13
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Langkah 2.MenyusunKerangkaTeksAnekdot
Berdasarkanteksanekdot yang berjudulDosen yang juga Menjadi Pejabat , susunlahkerangkakaranganmenggunakanbahasamusendiridenganmemperhatikanstruktur teksnya.Dalampenyusunankerangka, terlebihdahulutentukanbentukteksnya, apakahakanberbentuk dialog ataucerita. Tugasdikerjakansecaraindividudenganmenggunakantabelberikutini.
Struktur
Tanda Orang Pintar Isi
Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
Langkah 3.MengembangkanKerangkaMenjadiTeksAnekdot yang UtuhdenganMemerhatikanStrukturdanKebahasaannya
Berdasarkankerangkateksanekdot yang telahdisusun, kembangkankerangkamenjaditeksanekdot yang utuhdenganmemerhatikanstrukturdankebahasaanya.Kerjakandenganmenggunakantabel berikutini.
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
14
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
15
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Lampiran 3. Media Pembelajaran
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Hari ini pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Suasana kelas tidak kondusif. Padahal, Bapak guru dengan semangat menjelaskan materi yang sudah dituangkan dalam power point. “Sekarang kita masuk bab baru yaitu UUD 45”, kata pak guru. “Ali, perhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan ngobrol dengan teman!”. “Ya, Pak,” jawab Ali dengan muka masam. “Undang-undang Dasar 1945 atau yang sering kita singkat menjadi UUD 45 sudah beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Semua peraturan yang ada di Indonesia diatur dalam UUD 1945.” Pak guru menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam UUD 45. Tiba-tiba Ali berkomentar, “Pak, setahu saya UUD belum pe rnah mengalami perubahan dari dulu sampai sekarang, tapi kalau semua peraturan itu diatur dalam UUD, saya setuju, Pak!” Pak guru terhenyak, “Apa Ali?”. “Semua peraturan itu kan ujung -ujungnya duit atau UUD, Pak!” Sontak, semua siswa tertawa dan Pak guru pun ikut tertawa. Suasana kelas pun menjadi ramai. http://www.kajianteori.com/2015/09/struktur-teks-anekdot.html
Langkah 1.Menentukan Isi StrukturTeksAnekdot Bacalahkembaliteksanekdot yang berjudulTanda Orang Pintar , kemudiansecaraberkelompoktentukanisistrukturteksnyadenganmenggunakantabelberiku tini.
Struktur Abstraksi Orientasi
Krisis
Reaksi Koda
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi Hari ini pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Suasana kelas tidak kondusif. Padahal, Bapak guru dengan semangat menjelaskan materi yang sudah dituangkan dalam power point. Tiba-tiba Ali berkomentar, “Pak, setahu saya UUD belum pernah mengalami perubahan dari dulu sampai sekarang, tapi kalau semua peraturan itu diatur dalam UUD, saya setuju, Pak!” Pak guru terhenyak, “Apa Ali?”. “Semua peraturan itu kan ujung-ujungnya duit atau UUD, Pak!” Sontak, semua siswa tertawa dan Pak guru pun ikut tertawa. Suasana kelas pun menjadi ramai.
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
16
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
17
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Langkah 2.MenyusunKerangkaTeksAnekdot
Berdasarkanteksanekdot yang berjudulTanda Orang Pintar, susunlahkerangkakaranganmenggunakanbahasamusendiridenganmemperhatikanstruktu rteksnya.Dalampenyusunankerangka, terlebihdahulutentukanbentukteksnya, apakahakanberbentuk dialog ataucerita. Tugasdikerjakansecaraindividudenganmenggunakantabelberikutini.
Struktur
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi
Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
NO
A B C
D E F
Unsur Kebahasaan
Contoh Kalimat
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Kalimat retoris Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Penggunaan kata kerja aksi Kalimat perintah Kalimat seru
Langkah 3.MengembangkanKerangkaMenjadiTeksAnekdot yang UtuhdenganMemerhatikanStrukturdanKebahasaannya
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
18
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Berdasarkankerangkateksanekdot yang telahdisusun, kembangkankerangkamenjaditeksanekdot yang utuhdenganmemerhatikanstrukturdankebahasaanya.Kerjakandenganmenggunakantabel berikutini.
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
19
Lembar Kerja/LK PelatihanImplementasiKurikulum 2013 SMA
Lampiran 4. Instrumen Penilaian a.
Penilaian Pengetahuan
o
Nama
Struktur Abtraksi Orientasi Krisis
Reaksi
Koda
Rubrik penilaian pengetahuan o.
Aspek yang Dinilai
1.
abtraksi
2.
orientasi
3.
krisis
4
reaksi
5
koda
Indikator Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5) Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5) Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5) Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5) Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5)
Bobot
Skor
20
20
20
20
20
Skor Akhir = Skor yang diperoleh = 100 b.
Rubrik Penilaian Ketrampilan o.
Aspek yang Dinilai
1.
Struktur teks
2.
Kesesuaian Isi
3.
Bahasa
Indikator Tepat (16-20) Cukup (6-15) Kurang (1-5) Sesuai (36-50) Cukup (26-35) Kurang (1-25) Baik (21-30) Cukup (11-20) Kurang (1-10)
Bobot
Skor
20
50
30
Skor Akhir = Skor yang diperoleh = 100
©2016, DirektoratPembinaan SMA - Dire ktoratJenderalPendidikanDasardanMenengah
20