MATERI MATERI INTI Ml 13 KESEHATAN KESEHATAN REPRODUKSI REPRO DUKSI DI TEMP TEM PAT KERJA KE RJA
I.
DESKRIPS IPSI SI SINGKAT Perkembangan industri dan teknologi serta meningkatnya penggunaan bahan kimia dapat berdampak pada kesehatan reproduksi, terutama pada pekerja perempuan. perempuan. Program kesehatan reproduksi di tempat kerja merupakan salah satu upaya strategis dalam dalam penuru penurunan nan angka kematia kematian n ibu ibu dan anak sesuai sesuai dengan dengan target target Millenium Development Development Goals (MDGs). Goals (MDGs).
II. II.
TUJU TUJUAN AN PEMB PEMBEL ELAJ AJAR ARAN AN Tujuan Umum Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu memahami upaya kesehata kesehatan n reproduksi reproduksi di tempat kerja. Tujuan Khusus Setelah sesi ini peserta mampu: 1. Mengetahui latar belakang belakang upaya upaya kesehatan kesehatan reproduksi reproduksi di tempat kerja. kerja. . Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian dan ruang lingkup lingkup tentang tentang kesehatan kesehatan reproduksi. reproduksi. !. Menjelaskan Menjelaskan tentang "aktor "aktor risiko yang yang mempengaruhi mempengaruhi kesehatan kesehatan reproduksi reproduksi pekerja. pekerja. #. Menjel Menjelask askan an bebera beberapa pa ganggu gangguan an keseha kesehatan tan reprod reproduks uksii yang yang dapat dapat terjad terjadii pada pada pekerja. $. Menjelaskan Menjelaskan tentang upaya kesehatan kesehatan reproduksi reproduksi di di tempat kerja. %. Menget Mengetahu ahuii peran peran berba berbagai gai pihak pihak dalam dalam upaya upaya keseh kesehata atan n reprod reproduks uksii di tempa tempatt kerja.
III. III. POKOK POKOKPO POKO KOK K BAHA BAHASA SAN N 1. &atar belakang belakang upaya upaya kesehatan kesehatan reprod reproduksi uksi di di tempat tempat kerja. kerja. . Pengertia Pengertian n dan ruang ruang lingkup lingkup tentan tentang g kesehatan kesehatan reprod reproduksi uksi.. !. 'aktor 'aktor risiko risiko yang yang mempenga mempengaruhi ruhi kesehatan kesehatan reproduks reproduksii pekerj pekerja. a.
1
#. Gangguan kesehatan reproduksi yang dapat terjadi pada pekerja. $. paya kesehatan reproduksi di tempat kerja. %. Peran berbagai pihak dalam upaya kesehatan reproduksi di tempat kerja.
IV. BAHANAJAR 1. Hand out materi esehatan reproduksi di tempat kerja
V.
LANGKAH DAN PROSES 1. 'asilitator memperkenalkan diri ($ menit). . 'asilitator menjelaskan maksud dan tujuan materi se*ara singkat ($ menit). !. 'asilitator menggali pengetahuan peserta tentang kesehatan reproduksi di tempat kerja (1+ menit). #. 'asilitator menyampaikan materi tentang kesehatan reproduksi di tempat kerja (%+ menit). $. 'asilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pendapat dan atau pertanyaan ($ menit). %. 'asilitator merangkum materi yang telah diberikan ($ menit).
VI. URAIAN MATERI A. LATAR BELAKANG Dalam upaya meningkatkan ndek Pembangunan Manusia (PM) ndonesia, maka salah satu kebijakan pembangunan kesehatan lebih diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar semakin tangguh, mandiri, dan berkualitas, serta mampu bersaing dalam menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi. Salah satu upaya strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia ndonesia dimulai sejak dari janin dalam kandungan, oleh karena itu ibu-perempuan yang sehat diharapkan akan melahirkan generasi yang sehat pula.
Perempuan dan lakilaki yang bekerja, baik di sektor "ormal maupun in"ormal, sering terpajan berbagai "aktor risiko yang berpotensi mengan*am kesehatannya, termasuk kesehatan reproduksi. Gangguan kesehatan reproduksi yang terjadi, dapat berupa gangguan kesuburan, gangguan pada kehamilan maupun keganasan.
/esarnya masalah yang diakibatkan karena pajanan di tempat kerja sulit untuk
dinilai, hanya sebagian ke*il dari lebih %+.+++ bahan kimia yang digunakan di industri telah diteliti toksisitasnya terhadap kesehatan reproduksi. Pajanan bahan toksik terhadap kesehatan reproduksi diperkirakan paling banyak terjadi pada perempuan yang bekerja di sektor manu"aktur dan kesehatan akibat menggunakan pelarut organik. Di negara berkembang masalah utama adalah yang disebabkan oleh pestisida dan bahan kimia industri lainnya. /anyak sektor pekerjaan yang se*ara dominan diduduki oleh pekerja perempuan karena mempunyai beberapa si"at seperti0 teliti, sabar, mudah diatur atau tidak banyak protes, memiliki keterampilan manual dan sering bersedia di gaji lebih rendah daripada lakilaki. Pekerja perempuan pada umumnya tergolong usia reproduksi (1$ #$ tahun) dimana perempuan
pada usia reproduksi
merupakan
kelompok
masyarakat rentan. Di merika Serikat perempuan yang bekerja pada 2aktu kehamilan pertamanya men*apai %#,$3. Perempuan yang bekerja pada umumnya mempunyai beban kerja ganda mereka terbebani menambah atau menjadi sumber utama na"kah keluarga, mempunyai beban mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak dan kadang juga orang tuanya. arena perempuan mempunyai kondisi "isiologis yang berisiko, maka apabila perempuan bekerja pada tempat yang berisiko akan berdampak pada kesehatan reproduksinya. Pekerja perempuan di ndonesia seperti juga perempuan pada umumnya dalam usia reproduksi mempunyai permasalahan kesehatan antara lain: pre4alensi anemia perempuan usia reproduksi %,53, anemia pada perempuan hamil sebesar #+,+3, sehingga akan berakibat perempuan usia reproduksi mudah menderita sakit dan kemungkinan apabila hamil akan mempunyai risiko tinggi saat melahirkan serta melahirkan generasi yang kurang gi6i pula (Depkes, ++!). 7atarata semua ukuran tubuh perempuan lebih ke*il daripada laki laki. 8empat kerja dan peralatan kerja pada umumnya didisain untuk pekerja lakilaki, termasuk alat pelindung diri. /ekerja pada tempat kerja dan menggunakan alat kerja yang tidak sesuai menyebabkan perempuan menjadi lebih rentan untuk terkena gangguan kesehatan akibat kerja. Perempuan
mempunyai
lemak
tubuh
lebih
banyak
yang
mengakibatkan
toleransi terhadap suhu lingkungan yang panas menjadi lebih rendah, namun terhadap suhu dingin menjadi lebih tinggi. Menurut 9S; suhu lingkungan untuk pria
!
$,$ o<, sedangkan untuk 2anita #,# o<. Selain itu potensi terjadinya penyimpanan bahan toksik yang larut dalam lemak menjadi lebih tinggi. ndangundang no = tahun 1>5# adalah rati"ikasi kon4ensi P// tahun 1>=> mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, dimana pada pasal 11 menyatakan tentang hak untuk perlindungan kesehatan dan keselamatan erja termasuk perlindungan untuk "ungsi melanjutkan keturunan. B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP 1. P!n"!#$%an &!s!ha$an #!'#()u&s% esehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera "isik, mental dan sosial se*ara utuh, tidak sematamata bebas dari penyakit atau ke*a*atan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta "ungsi dan prosesnya (International Conference on Population and Development (
>#).
*. Ruan" l%n"&u' &!s!ha$an #!'#()u&s%
esehatan bu dan nak
eluarga /eren*ana
PP S7, ;?-DS
PP omplikasi borsi
esehatan 7eproduksi 7emaja
PP n"ertilitas
esehatan 7eproduksi usia lanjut
+. ,AKTOR RISIKO TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI 1. 'aktor diluar pekerjaan
mur, gi6i, olahraga, penyakit kronis
n"eksi Menular Seksual (MS)
n"eksi Saluran 7eproduksi (S7)
elainan genetik
Penggunaan obatobatan
7okok, alkohol dan kopi
Dukungan sosial
Penghasilan
suransi kesehatan, dan lainlain
#
. /ahaya di tempat kerja
'isik
imia
/iologi
@rgonomi
Psikososial
!. ondisi khusus
ehamilan
Persalinan, dan lain lain
D. GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI -ANG DAPAT TERJADI PADA PEKERJA 1. P#a K(ns!'s% )an K(ns!'s% Penurunan kesuburan dan kelainan menstruasi dapat disebabkan oleh kelainan dari hubungan hypophyseovarium . ondisi ini disebabkan oleh:
'aktor "isik: kerja berat A lembur (akti4itas berlebih)
'aktor psikologis: Stress
/ahan
kimia
berbahaya:
ben6ene,
Bylene,
styrene,
tri*hloroethane,
tetra*hloroethylene
8ekanan panas: khusus pada lakilaki mengganggu proses spermatogenesis
*. P#!"nan/0 &!ham%lan2
ematian janin dapat disebabkan karena masalah kesehatan 2anita hamil
/eberapa penelitian didapatkan bah2a terjadinya abortus spontan karena terpajan bahan kimia berbahaya (organi* sol4ent), radiasi, stress psykologis
e*a*atan janin adalah bentuk ke*a*atan pada janin, setelah terpajan radiasibahan kimia berbahaya dan kurang gi6i
anker dapat terjadi akibat terpajan radiasi dan bahan kimia berbahaya
Health Problem: gi6i salah, n"eksi 4irus dan bakteri, stress psikologis.
3. Breast Feeding /eberapa bahan kimia memperlihatkan dapat masuk ke dalam susu ibu antara lain Polychlorinated Biphenyls, Polybrommated Biphenyls, Chlor Hydrocarbon Aliphatic Perchloroethylene, H, Pb!
$
. Post Natal Effects /ahan kimia dapat berhubungan dengan terjadinya kelainan sara" pada janin dan meningkatkan timbulnya kelainan sara" pada anakanak .
E.
UPA-A KESEHATAN REPRODUKSI DI TEMPAT KERJA Dalam melindungi pekerja dari bahaya kesehatan reproduksi di tempat kerja upaya upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
P#("#am P!la0anan K!s!ha$an R!'#()u&s% a. Sebelum onsepsi Pelayanan kesehatan reproduksi sebelum masa konsepsi utamanya bersi"at promoti" dan pre4enti" baik pada pekerja 2anita maupun pria. Promoti" ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan per siapan menjadi orang tua yang sehat. Program pelayanan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan adalah:
Promosi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi
Pengetahuan
bahaya
di
tempat
kerja
yang
berpengaruh
dengan
kesehatan reproduksi serta penanggulangannya.
onseling ln"eksi Menular Seksual dan ln"eksi Saluaran 7eproduksi.
Pengetahuan gi6i, status gi6i, asupan gi6i dan gi6i seimbang pada pekerja.
Pemeriksaan kesehatan se*ara berkala.
Peman"aatan tablet besi untuk mengatasi anemia yang disebabkan oleh kekurangan 'e.
Pemberian imunisasi 88 pada pekerja 2anita saat menjadi *alon pengantin.
b. Saat ehamilan Perempuan hamil yang bekerja selain mendapatkan masalah kesehatan se*ara umum juga memiliki risiko lebih tinggi mendapatkan bahaya di tempat kerja. Pelayanan kesehatan reproduksi di tempat kerja, bersi"at promoti", pre4enti", kurati" dan rehabilitati", yaitu:
Promosi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan tumbuh kembang janin.
Pengaturan
administrati"
terkait
masalah
ergonomi
yang
dapat
menggangu kehamilan, seperti bekerja terlalu lama berdiri, mengangkat
%
beban berat, shi"t malam, kerja lembur,dan lainlain
Meningkatkan pengetahuan bahaya di tempat kerja yang berpengaruh terhadap kehamilan serta penanggulangannya.
Penempatan pada tempat kerja yang sehat dan aman dari bahaya yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Pemeriksaan kehamilan minimal # kali selama kehamilan.
Promosi dan edukasi tentang gi6i ibu hamil.
Mendapatkan tablet tambah darah.
Mendapatkan buku .
Mengikuti
Program
Peren*anaan
Persalinan
dengan
Pen*egahan
omplikasi (P#).
Mendapatkan jaminan untuk melahirkan di "asilitas kesehatan.
Mendapatkan jaminan untuk penanganan bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
Mendapatkan *uti melahirkan.
*. Pas*a Melahirkan /eberapa pelayanan kesehatan reproduksi yang diberikan pada ibu pas*a melahirkan, diutamakan untuk kesehatan ibu dan bayinya adalah:
Pelayanan eluarga /eren*ana (/).
Pemberian kesempatan pada ibu untuk memberikan air susu ibu se*ara eksklusi" dengan menyediakan ruang laktasi- ruang memerah S.
Pemberian ?it. dosis tinggi pada ibu 9i"as.
Memberikan kesempatan mengasuh bayi atau anak balita pada jam istirahat kerja dengan pembentukan 8empat Penitipan nak di tempat kerja.
Pengetahuan bahaya di tempat kerja yang dapat berpengaruh dengan ibu dan bayinya.
Pemberian konseling pada ibu boleh atau tidak menyusui oleh karena pajanan tertentu dari tempat kerja0 seperti terpajan organi* sol4ent, mer*uri, lead dan *admium,dll.
*. P#("#am P!l%n)un"an )% T!m'a$ K!#ja P#("#am K!s!ha$an !#ja2 a. Melakukan identi"ikasi bahaya tempat kerja tentang pajanan yang berisiko terhadap kesehatan reproduksi. egiatan identi"ikasi bahaya tempat kerja dapat dilakukan melalui "al# throuh survey dan diskusi dengan para pekerja. denti"ikasi bahaya dilakukan pada semua akti"itas atau jabatan atau bahan
=
kimia yang berpotensi sebagai penyebab gangguan reproduksi. Melalui Cabatan dan deskripsi tugas dapat memberikan gambaran tentang beban kerja, adanya pajanan bahan berbahaya dan kemungkinan gangguan kesehatan reproduksi yang mungkin dapat dideritanya. denti"ikasi juga dapat dikembangkan dari da"tar bahan kimia yang digunakan dalam suatu proses produksi hingga hasil akhir. Semua hasil identi"ikasi harus di komunikasikan dan didokumentasi dengan baik. b. Melakukan pengukuran lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. *. Melakukan penilaian risiko kerja di tempat kerja yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi. Penilaian risiko kesehatan reproduksi di tempat kerja, dilakukan melalui pengukuran pajanan, e4aluasi dose response dan karakteristik risiko. etepatan identi"ikasi bahaya, penilaian pajanan dan klasi"ikasi risiko adalah kun*i a2al dari program promosi kesehatan dan pen*egahan penyakit. d. Melakukan pengendalian risiko tempat kerja yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi. Pengendalian lingkungan kerja yang berisiko terhadap kesehatan reproduksi yaitu: e. @liminasi, melakukan penghilangan proses kerja, alat atau bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan reproduksi.
Substitusi, melakukan penggantian proses kerja, alat atau bahan kimia berbahaya yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan reproduksi.
Pengendalian teknik-$nineerin Control, melakukan rekayasa enineerin terhadap alat-mesin yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan reproduksi. Pengendalian ini mengandung dua aspek, yaitu aspek teknik produksi dan aspek lingkungan kerja. Pada aspek teknik produksi, pengendalian
dapat
mengendalikannya
dilakukan dari
jarak
dengan jauh.
*ara spek
mengisolasi lingkungan
atau ker ja
mengutamakan pada pengamanan terhadap lingkungan kerjanya bukan kepada bahannya, misalnya dengan membuat sistem 4entilasi yang baik agar t erjadi penur unan konsent rasi polutan.
Pengendalian
se*ara
administrasi-administratif
control ,
melakukan
pengaturan penempatan pekerja, jam kerja, jam istirahat, lembur, shi"t kerja bagi pekerja yang berisiko-rentan terhadap kesehatan reproduksi seperti pada pekerja hamil, pekerja dengan risiko tempat kerja yang dapat menggangu kesehatan reproduksi (radiasi, suhu ekstrim, bahan kimia berbahaya, dan lainlain).
5
Pengendalian legislati" yaitu berupa pelaksanaan peraturan perundangan undangan yang berlaku. /eberapa peraturan yang telah dikeluarkan berkaitan
dengan
kesehatan
reproduksi
di
tempat
kerja
adalah0
pengaturan hak *uti bersalin, istirahat saat menstruasi, istirahat sakit, penetapan
nilainilai
maksimum
pemajanan
6at
toksik,
pengaturan
pengelolaan limbah industri serta sanitasi dan higiene lingkungan.
Pemberian alat pelindung diri yang sesuai.
@dukasi tentang pengetahuan bahaya di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi serta penanggulangannya. paya pendidikan kesehatan ditujukan untuk mendidik pekerja, agar mampu menolong dirinya sendiri untuk hidup sehat dengan menekankan pada segi pen*egahan.
,.
PERAN BERBAGAI PIHAK DALAM UPA-A KESEHATAN REPRODUKSI DI TEMPAT KERJA Dalam
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan
reproduksi
di
tempat
kerja,
memerlukan keterlibatan berbagai sektor terkait yang masingmasing mempunyai peran. dapun peran dari sektor tersebut adalah: 1.
nit Pelayanan esehatan di 8empat erja linik Perusahaan nit pelayanan kesehatan di 8empat erja berperan dalam pelaksanaan pelayanan reproduksi dan pelayanan kesehatan kerja se*ara paripurna. linik di tempat kerja dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan puskesmas 2ilayah setempat dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi. linik perusahaan 2ajib melaporkan angka kunjungan dan *akupan pelayanan program kesehatan reproduksi setiap bulan ke puskesmas 2ilayah setempat.
.
Puskesmas Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis daerah di lingkungan Dinas esehatan kabupaten-kota melaksanakan tugas teknis operasional program kesehatan kerja dan kesehatan reproduksi berdasarkan ke2enangan yang diberikan oleh dinas kesehatan kabupaten-kota melalui upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehat an masyarakat berbasis 2ilayah. Puskesmas sebagai penanggung ja2ab masalah kesehatan reproduksi di 2ilayahnya berke2ajiban melakukan koordinasi dan pembinaan program kesehatan reproduksi di tempattempat kerja di 2ilayah kerjanya. Puskesmas ber2enang mendapatkan laporan kegiatan kesehatan reproduksi bagi pekerja dari semua unit pelayanan kesehatan di tempat
>
kerja-klinik perusahaan di 2ilayahnya. !.
/M (/alai esehatan erja Masyarakat) Menerima rujukan medik dan rujukan kesehatan masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan reproduksi bagi pekerja.
#. 7umah Sakit menerima rujukan medik berkaitan dengan pelayanan kesehatan reproduksi. $. Dinas esehatan mempunyai peran sebagai berikut:
Menggalang daerah, lintas sektor terkait organisasi pro"esi, Dunia usaha dan Serikat pekerja agar diperoleh dukungan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan reproduksi di tempat kerja yang ada di2ilayah kerjanya .
Melakukan bimbingan teknis dan "asilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi di tempat kerja.
Menerapkan syarat kesehatan pada umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya pada berbagai lingkungan tempat kerja.
Menyelenggarakan peningkatan kapasitas melalui pelatihan teknis dan ketrampilan untuk pelayanan kesehatan reproduksi di tempat kerja.
Mengupayakan ketersediaan dukungan dana, sarana dan prasarana, panduan serta alat kesehatan kerja dan kesehatan reproduksi guna mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan reproduksi di tempat kerja.
%. Dinas 8enaga erja
Melaksanakan pembinaan norma kesehatan kerja (di luar lingkup teknis medis) sebagai bagian norma ! sesuai peraturan perundangan yang berlaku (berkoordinasi dengan Dinas esehatan setempat)
Penga2asan
(termasuk
penegakan
hukum)
terhadap
pelaksanaan
ke2ajiban pengusaha dalam pelayanan kesehatan reproduksi pekerja dalam rangka perlindungan norma kesehatan kerja.
Melakukan pendataan ha6ard kesehatan di tempat kerja berkoordinasi dengan Dinas esehatan.
Penyelesaian mekanisme
kasus dalam
gangguan peratuaran
kesehatan
reproduksi
perundangan
yang
sesuai
dengan
berlaku
dengan
memberdayakan dokter penasehat jamsostek dan dokter pemeriksa kesehatan
1+