BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belakan kang g Masala Masalah h Membica Membicarak rakan an tentan tentang g pendid pendidika ikan n di sekola sekolah-se h-sekol kolah, ah, tentuny tentunyaa tidak tidak
cukup dengan membicarakan landasan hukumnya saja. Pembahasan mengenai pelaksanaannya tidaklah di anggap kurang peenting di bandingkan dengan landasan hukumnya tersebut. Oleh karena itu kemantrian agama telag banyak melakukan upaya untuk mening meningkat katkan kan pelaks pelaksana anaan an pendid pendidika ikan n agama agama islam islam di sekola sekolah. h. Berbag Berbagai ai pertemuan di adakan , bermacam keputusan di keluarkan, penatara panataran di adakan demi meningkatkan kemampuan guru agama dan penanggungjawab pendidikan agama di sekolah. Bagia Bagian n yang yang dapa dapatt di angg anggap ap pali paling ng mend mendasa asarr dalam dalam peni pening ngka kata tan n kemamp kemampuan uan guru guru agama agama ialah ialah mengen mengenai ai kemamp kemampuan uan guru guru agama agama dalam dalam mengaja mengajarka rkan n agama agama kepada kepada muridn muridnya ya.ha .hall ini sering sering di bicarak bicarakan an dalam dalam metodologi pembelajaran agama islam B. Rumusan Masalah 1. Apa Prinsip Prinsip - Prinsip Prinsip asar asar Metodologi Metodologi Pembelajaran Pembelajaran PA PA! " #. Apa $aja $aja %lasi&i %lasi&ikasi kasi Metod Metodee Pembelaj Pembelajara aran n PA! PA! " '. Apa (ungs (ungsii Metodol Metodologi ogi Pembe Pembelaja lajaran ran PA PA! " C. Tujuan juan 1. )ntuk Mengetahui Mengetahui Prinsip Prinsip - Prinsip Prinsip asar asar Metodologi Metodologi Pembela Pembelajaran jaran PA PA! #. )ntuk Mengetahui Mengetahui Apa $aja $aja %lasi&ikasi %lasi&ikasi Metode Metode Pembelajar Pembelajaran an PA! PA! '. )ntuk Mengetahui Mengetahui (ungsi (ungsi Metodolog Metodologii Pembelajar Pembelajaran an PA! PA!
BAB II PEMBAAHASAAN
A. Prinsi ! Prinsi Dasar Met"#"l"gi Pem$elajaran PAI PAI
1
Metodologi pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi ber&ungsi membantu dalam proses pembelajaran, karena memberikan alternati& dan mengandung unsur-unsur ino*ati&. 1 Menurut Mulyasa +#, tugas guru yang paling utama
adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku peserta
didik. Oleh karena
itu, (irdaus +#/ menjelaskan bahwa
pembelajaran pada dasarnya merupakan proses pengalaman belajar yang sistematis yang berman&aat untuk siswa dalam kehidupannya kelak dan pengalaman belajar yang diperoleh siswa juga sekaligus mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya. alam kontek pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka implementasi metodologi pembelajaran yang selama kon*ensional +terpusat pada guru, sudah saatnya
untuk diganti
dengan metodologi pembelajaran yang
memungkinkan siswa akti& dalam pembelajaran. Menurut Omar Muhammad Al-0houmy Al-$aibany, prinsip-prinsip metodologi pendidikan !slam adalah sebagai berikut 1. menjaga moti*asi, kebutuhan, dan minat dan keinginan pelajar pada proses #. '. . /.
belajar. menjaga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. memelihara tahap kematangan, perkembangan, dan perubahan anak didik. menjaga perbedaan-perbedaan indi*idu dalam anak didik. mempersiapkan peluang partisipasi praktikal2 sehingga menjadi
keterampilan, adat kebiasaan, sikap dan nilai. 3. memperhatikan kepahaman, dan mengetahui
hubungan-hubungan,
integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berpikir. 4. menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik. Pendapat yang hampir sama, menurut Abdurrahman Mas5ud, bahwa secara teknis dalam penerapan metode, guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut 1. 6uru hendaknya bertindak sebagai role model, suri tauladan bagi kehidupan sosial siswa, baik di dalam maupun luar di luar kelas. #. 6aru hendaknya menunjukkan sikap kasih sayang kepada siswa. 1 http77agusagi&.blogspot.co.id7#1'77metodologi-pembelajaran-pendidikan.html
2
'. 6uru hendaknya memperlakukan siswa sebagai subyek dan mitra belajar, bukan obyek. . 6uru hendaknya bertindak sebagai &asilitator, promotor o& learning yang lebih mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreati*itas siswa, serta interaksti& dan kamunikati& dengan siswa. Maka menurut $yai&ul Bahri, dalam penggunaan metode hendaknya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut a. $elalu beroritentasi pada tujuan. b. 0idak terikat pada satu alternati& saja. c. %erap dipergunakan sebagai suatu kombinasi dari berbagai metode. d. %erap dipergunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode lain. $edangkan menurut Ahmad 0a&sir, cara yang paling tepat dan cepat dalam pembelajaran
agama !slam
yaitu dengan memperhatikan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab ketika metodologi pembelajaran PA! mau diterapkan, yaitu siapa yang diajar", berapa jumlahnya", seberapa dalam agama itu akan diajarkan", seberapa luas yang akan diajarkan", dimana pelajaran itu berlangsung" dan peralatan apa saja yang tersedia". ari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip metodologi pembalajaran PA! harus dapat memungkinkan pembelajaran PA! terpusat pada guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukati& untuk mencapai tujuan pembelajaran PA!. alam hubungan ini tugas guru PA! bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar, dengan kata lain meliputi ranah kogniti&, a&ekti& dan psikomotorik.
B. %lasi&ikasi Met"#e Pem$elajaran PAI $ecara garis besar metode mengajar dapat diklasi&ikasikan menjadi dua
bagian yaitu Metode mengajar kon*ensional dan Metode mengajar inkon*ensional.# 1. Metode mengajar kon*ensional. 2 Abdurrahman $aleh Abdullah,188, Teori-teori Pendidikan berdasarkan Al-Qur’an , cet. kedua,
9akarta, :ineka ;ipta.h. 31
3
Metode mengajar kon*ensional yaitu metode mengajar yang la
4
mendiskusikannya. Metode diskusi ini untuk merangsang murid ber&ikir dan mengemukakan pendapat sendiri, serta ikut memberikan sumbangan pikiran dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak alternati& jawaban.' Metode ini dimaksudkan untuk dapat merangsang siswa dalam belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objekti& dalam pemecahan suatu masalah. Prinsip-prinsip yang perlu dipegangi dalam diskusi antara lain 1 Melibatkan siswa secara akti& dalam diskusi yang diadakan # iperlukan ketertiban dan keteraturan dalam mengemukakan pendapat secara bergilir dipimpin seorang ketua atau moderator ' Masalah yang didiskusikan disesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan anak 6uru berusaha mendorong siswanya yang kurang akti& untuk mengeluarkan pendapat / $iswa dibiasakan menghargai pendapat orang lain dalam menyetujui atau menentang pendapat 3 Aturan jalannya diskusi hendaknya dijelaskan kepada siswa yang masih belum mengenal tatacara berdiskusi. c. Metode 0anya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda 0anya 9awab akan menjadi e&ekti& bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup +pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan dan pertanyaan terbuka +pertanyaan dengan
3 Abu 0audhied, 188, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, =ogyakarta, (akultas 0arbiyah
!A!> $unan %alijaga =ogyakarta,h. ?'
5
banyak kemungkinan jawaban, serta disajikan dengan cara yang menarik. 9adi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi *erbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Pada umumnya metode ini sebagai selingan dalam proses belajar mengajar, dalam metode ini paling tidak ada dua hikmah, yaitu 1. Memberikan kesempatan bertanya yang mengandung latihan keberanian bertanya. #. $ebagai salah satu teknik untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar.engan demikian terbuka pintu jalur dua arah yaitu dari guru kepada siswa dan sebaliknya. Metode tanya jawab adalah salah satu teknik untuk mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam metode ceramah. 6uru dapat memperoleh gambaran sejauh mana siswa dapat mengerti dan dapat mengemukakan apa yang telah diceramahkan./ Metode tanya jawab dapat dipakai oleh guru untuk menetapkan secara umum apakah siswa yang mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan sudah dapat memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Metode tanya jawab mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar, pertanyaan yang tersusun teratur dan terarah dengan teknik pengajaran yang tepat akan dapat 2 1. Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar #. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu bagi murid terhadap masalah yang diberikan. '. Mengembangkan pola ber&ikir dan belajar lebih akti& bagi murid. 4 Ahmad ta&sir, #, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ;et ke delapan. Bandung, :emaja
:osdakarya.h. 48
5 Ari& Armai, ##, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, 9akarta ;!P)0A0
P:@$.h. 8
6
. Menentukan perhatian bagi murid terhadap masalah yang sudah dibahas. $ering kali metode mengajar yang digunakan tidak hanya melalui guru yang senantiasa berbicara, tetapi juga mencakup jawaban pertanyaan-pertanyaan yang menyumbang ide-ide dari pihak murid. engan melaksanakan metode tanya jawab, pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa, dengan kata lain guru bertanya siswa menjawab dan siswa bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab mempunyai kelebihan dan kelemahan. $ebagaimana yang dikemukakan oleh rs. Mansyur dalam buku Metodologi Pendidikan Agama, kelebihan metode tanya jawab yaitu 1. 6uru dengan segera dapat mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai oleh murid. #. Baik sekali untuk melatih murid agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisan secara teratur. '. Murid dapat menanyakan langsung kepada guru tentang bahan pelajaran yang sulit dikuasai. . $uasana kelas akan hidup, karena akti& berpikir dan menyampaikan pikirannya dengan berbicara dan murid bertanya atau memberikan penjelasan. d. Metode Pemberian 0ugas Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara indi*idual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.3 Metode ini uga memiliki beberapa kelbihan dan kelemahan. %elebihan metode pemberian tugas diantaranya 1. $iswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiati&, bertanggung jawab dan berdiri sendiri. #. Baik sekali untuk mengisi waktu yang luang dengan masalah yang konstrukti& 6 Abu 0audhied, 188, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, =ogyakarta,
(akultas 0arbiyah !A!> $unan %alijaga =ogyakarta.
7
'. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja dalam suasana yang merdeka dan demokratis . Membiasakan siswa untuk belajar meskipun tanpa pengawasan. e. Metode @ksperimen Menurut akiyah aradjat, metode percobaan yang biasanya dilakukan
dalam mata pelajaran
tertentu.
$edangkan
menurut
epartemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah. Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan akti*itas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. alam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya .4 Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. %elebihan metode eksperiment diantaranya 1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. #. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi +menjelajahi tentang ilmu dan teknologi. '. engan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan
baru
dengan
penemuan
sebagai
hasil
percobaan yang diharapkan dapat berman&aat bagi kesejahteraan hidup manusia. &. Metode emonstrasi Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. emontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda
7 Abdurrahman $aleh Abdullah,188, Teori-teori Pendidikan berdasarkan Al-Qur’an , cet. kedua,
9akarta, :ineka ;ipta.h. 84
8
baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. %elebihan metode demonstrasi antar lain 1. Membantu siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses dengan penuh perhatian #. Memudahkan berbagai jenis penjelasan '. Menghindari *erbalisme . Memberikan keterampilan tertentu Metode ini sering digunakan pada mata pelajaran pendidikan agama !slam dalam menerangkan atau menjelaskan tentang cara mengerjakan suatu ibadah seperti shalat, berwudhu, haji dan sebagainya. g. Metode 0utorial7Bimbingan Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan7dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. isamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan 0eknologi asar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok .? h. Metode sosio-drama dan bermain peranan Metode sosio-drama adalah metode
mengajar
dengan
mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikutsertakan i.
dalam
memainkan
peranan
di
dalam
mendemonstrasiakan masalah-masalah social. Metode karyawisata Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukati&, murid dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan
tujuan untuk belajar. #. Metode mengajar inkon*ensional =aitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum la
!aligius sebagai Paradigma Pendidikan Islam , =ogyakarta, 6ama Media. h. 4'
9
pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya. 8 C. 'ungsi Met"#"l"gi Pem$elajaran PAI Menurut john sealy +;habib 0haha, dkk, 1888, pendidikan agama,
termasuk PA! dapat diarahkan untuk mengemban salah satu atau gabungan dari beberapa &ungsi, yaitu kon&ensional, neo kon&ensional, kon&ensional tersembunyi, implisit dan non kon&ensional. )ntuk lebih jelasnya 1. %on&ensional, artinya pendidikan agama dimaksudkan untuk mningkatkan komitmen dan perilaku keberagaman peserta didik. #. >eo kon&ensional, yakni pendidikan agama
dimaksudkan
untuk
meningkatkan keberagaman peserta didik sesuai dengan keyakinannya. '. %on&ensinal tersembunyi, artinya pendidikan agama menawarkan sejumlah ajaran agama dengan harapan peserta didik nantinya akan memilih salah satunya yang dianggap paling benar atau sesuai dengan dirinya, tanpa ada arahan pada salah satu diantaranya. . !mplisit, artinya pendidikan agama dimaksudkan untuk mengenalkan kepada peserta didik ajaran agama secara terpadu dengan seluruh aspek kehidupan, melalui berbagai subyek pelajaran. /. >on kon&ension, artinya pendidikan agama dimaksudkan sebahai alat untuk memahami keyakinan atau pandangan hidup yang dianut orang la in. ari berbagai &ungsi diatas, perlu dikon&irmasikan dengan undangundang :epublik !ndonesia, nomor # 0ahun #' tentang sistem pendidikan nasional penjelasan pasal '4 ayat 1 pendidikan agama dimaksudkan untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 0uhan =ang Maha @sa. Menurut Malik (ajar +188?, &ungsi pendidikan agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu menggugah kesadaran dan mendorong
9 Ari& Armai, ##, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, 9akarta ;!P)0A0
P:@$.h. ?1
10
peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat +Pemeluk agama yang taat, landasan itu meliputi 1 1. andasan moti*asional,
yaitu pemupukan
si&at
positi& peserta didik
untuk menerima ajaran agamanya dan sekaligus bertanggung jawab terhadap pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. #. andasan etik, yaitu tertanamnya norma-norma keagamaan peserta didik sehingga perbuatannya selalu diacu oleh isi, jiwa dan semangat akhlakul karimah. '. andasan moral, yaitu tersusunya tata nilai +*alue system dalam diri peserta didik yang bersumber dari ajaran agamanya sehingga memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan. Berdasarkan acuan pedagogis, penanaman moti*asi, etik dan moral itu, pada dasarnya pendidikan agama adalah menanamkan seperangkat nilai, yaitu iman, amal dan takwa. Agar di masa depan agama tetap berada dalam bingkai misi pro&etiknya, dibutuhkan pemahaman dan penghayatan yang utuh kepada agama. :. $tark dan ;.=. ock, mengungkap lima dimensi agama yang penting, yaitu 1. imensi keyakinan. !nilah yang menjadi prioritas utama, selain syari5ah dan akhlak. #. imensi praktek agama, terutama dalam bentuk spiritual, seperti sholat, puasa,
10 Abdurrahman $aleh Abdullah,188, Teori-teori Pendidikan berdasarkan Al-Qur ’an , cet.
kedua, 9akarta, :ineka ;ipta.h. 41
11
BAB III PENUTUP
A. %esimulan Prinsip metodologi pembalajaran PA! harus dapat memungkinkan
pembelajaran PA! terpusat pada guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukati& untuk mencapai tujuan pembelajaran PA!. $ecara garis besar metode mengajar dapat diklasi&ikasikan menjadi # bagian yaitu Metode mengajar kon*ensional dan Metode mengajar inkon*ensional. Berdasarkan acuan pedagogis, penanaman moti*asi, etik dan moral itu, pada dasarnya pendidikan agama adalah menanamkan seperangkat nilai, yaitu iman, amal dan takwa. Agar di masa depan agama tetap berada dalam bingkai misi pro&etiknya, dibutuhkan pemahaman dan penghayatan yang utuh kepada agama. B. Saran alam penulisan makalah ini penulis sadar masih jauh dari kesempurnaan
dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam materinya, bahasa yang tidak baku maupun penyampaian isi makalah. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan menghargai kritik dan saran dari pembaca.
12
Da&tar Pustaka
Abdurrahman Mas5ud, ##, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik ; umanisme !aligius sebagai Paradigma Pendidikan Islam, =ogyakarta, 6ama Media. Abdurrahman $aleh Abdullah,188, Teori-teori Pendidikan berdasarkan AlQur’an, cet. kedua, 9akarta, :ineka ;ipta. Abu 0audhied, 188, Beberapa Aspek Pendidikan Islam, =ogyakarta, (akultas 0arbiyah !A!> $unan %alijaga =ogyakarta. Ahmad ta&sir, #, Metodologi Pengajaran Agama Islam, ;et ke delapan. Bandung, :emaja :osdakarya. Ari& Armai, ##, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, 9akarta ;!P)0A0 P:@$.
13
%ATA PEN(ANTAR
Assalammu5alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah $C0 ,karena atas karunia,tau&iD dan hidayah->ya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. 0erima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. $emoga makalah ini dapat berman&aat tidak hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini. Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi. $alah dan khila& penulis mohon maa&. kepada Allah, penulis mohon ampun. Cassalammu5alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bengkulu,
April #14
Penulis
i 14
DA'TAR ISI
EAAMA> 9)) ................................................................................... .... %A0A P@>6A>0A:.......................................................................................i A(0A: !$!.....................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN
A.
atar Belakang...............................................................1
B.
:umusan Masalah.........................................................1
;.
0ujuan............................................................................. #
BAB II PEMBAHASAN
A.
Prinsip - Prinsip asar Metodologi Pembelajaran PA!..................#
B.
%lasi&ikasi Metode Pembelajaran PA!...........................................
;.
(ungsi Metodologi Pembelajaran PA!...........................................4
BAB III PENUTUP
A. %esimpulan...........................................................................................1 B. $aran ....................................................................................................1
A(0A: P)$0A%A .......................................................................................iii
15
ii
MA%ALAH MET)D)L)(I PEMBELA*ARAN PAI MET)D)L)(I Prinsi Dasar+ %lasi&ikasi #an 'ungsi Met"#e Pem$elajaran PAI
isusun Oleh Sisti *uniarti ,--/-001/2 Mar#a Len#a ,--/-00132 Leni Marlina ,--/-00142 Renn5 *u6ita ,--/-0002 osen Pembimbing Al&au7an Amin+ M. Ag
PR)DI PENDIDI%AN A(AMA ISLAM 'A%ULTAS TARBI8AH DAN TADRIS INSTITUT A(AMA ISLAM NE(ERI ,IAIN2 BEN(%ULU 90-3 16
17