PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
Komponen Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Konstr Konstruks uksii Jaring Jaringan an Distrib Distribusi usi Tegang Tegangan an Menega Menegah h merup merupaka akan n rangka rangkaian ian komponen yang terpasang membentuk satu kesatuan dalam konstruksi JTM. Komponen Komponen jaringan jaringan distribusi distribusi
adalah adalah semua material material yang yang terpasang terpasang pada
konstruksi jaring distribusi Material distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM ), terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu ; material distribusi utama (MDU) dan material pelengkap. Disebut dengan material distribusi utama karena, material tersebut fungsinya sangat penting pada konstruksi , sehingga merupakan bagian yang tidak bisa tergantikan. Sedangkan disebut material pelengkap, karena merupakan bagian pelengkap untuk menunjang pemasangan material distribusi utama pada suatu konstruksi. 1.1.MATERIAL 1.1. MATERIAL DISTRIBUSI UTAMA (MDU) MDU pada Jaringan Distribusi Tegangan Menengah adalah : a) Tiang b) Isolator c) Peng Pengha hant ntar ar d) Kabel e) Trav Traver ers/ s/ Cros Cross s Arm Arm a).TIANG Sebagai
penyangga
kawat
agar
berada di atas tiang dengan jarak
aman sesuai dengan ketetentuan.. Terbuat dari bahan yang kuat menahan beban tarik maupun tekan yang berasal dari kawat ataupun tekanan angin. Menurut bahannya tiang listrik terdiri dari : •
Tiang Besi
•
Tiang Beton
•
Tiang kayu :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
1
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
-
1.
Konstruksi JTM
Tiang besi : dari bahan baja ( steel ) terdiri dari 2 atau 3 susun pipa deng dengan an ukur ukuran an berb berbed eda a
bagi bagian an atas atas lebi lebih h keci kecill dari dari bagi bagian an di
bawahnya, setiap pipa disambung, bagian yang lebih kecil dimasukkan ke dalam bagian yang lebih lebih besar sepanjang sepanjang 50 cm dipasang dipasang pen dan dilas.
-
Tiang beton : dari bahan campuran semen, pasir dan batu split, dicor dengan kerangka besi baja. Bentuk tiang beton ada 2 ( dua ) macam, yaitu berbentuk profil H dan berbentuk bulat. Tiang berbentuk profil H konstruksi kerangka besi yang diregangkan dengan kekuatan tertentu sesuai dengan kekuatan tiang, dicor dicor dengan dengan bahan campuran campuran beton menggunakan menggunakan cetakan. Bahan campua campuara ra beton beton di pres pres sampai sampai padat padat pada pada cetaka cetakanny nnya, a, dipana dipanasi si beberapa saat sampai mengeras .
Kekuatan tiang berada pada 2 ( dua ) sisi yang tidak sama besarnya . ( lihat gambar tiang beton type H ). Tiang beton berbentuk bulat lebih banyak digunakan karena mempunyai kekuatan yang sama di setiap sisinya. Dibuat dengan kerangka baja yang yang dibent dibentuk uk bulat bulat dan dan direga diregangk ngkan an sesuai sesuai kekuat kekuatan an tiang tiang yang yang diin diingi gink nkan an,, kemu kemudi dian an dico dicorr deng dengan an baha bahan n camp campur uran an beto beton n pada pada cetakan cetakan berbentuk berbentuk bulat. bulat. Untuk pengerasanny pengerasannya a dengan dengan cara diputar dengan dengan kecepatan kecepatan tinggi tinggi selama beberapa beberapa waktu, waktu, sampai sampai
akhirnya akhirnya
membentuk seperti pipa , dimana bagian tengahnya berupa lobang. Tiang Tiang beton dapat digunakan digunakan setelah dipanaska dipanaskan n denga denga temperatur temperatur cukup tinggi selama beberapa menit dan kemudian didinginkan kembali secara alami
-
Tiang kayu : dari kayu yang tahan tahan perubahan perubahan cuaca ( panas, panas, hujan ) dan tidak mudah rapuh oleh bahan-bahan lain yang ada didalam tanah, tidak dimakan rayap atau binatang pangerat. Nama kayu yang banyak dipakai menjadi tiang antara lain kayu rasamala. Pada saat ini tiang
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
2
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
kayu sudah jarang digunakan lagi dengan alasan ekonomis, yaitu tiang dari bahan beton lebih murah harganya.
Ketentuan yang harus dipenuhi pada tiang listrik adalah : • Beban
kerja
Ialah Ialah beban beban yang yang diijin diijinkan kan terhad terhadap ap tiang, tiang, sehing sehingga ga tiang tiang terseb tersebut ut mampu menahan beban tersebut secara terus menerus. Letak beban kerj kerja a 20 cm
diba dibawa wah h punc puncak ak tian tiang, g, dan dan tian tiang g dala dalam m kead keadaa aan n
terp terpas asan ang g kuat kuat 1/6 1/6 panj panjan ang g tian tiang g bagi bagian an bawa bawah. h. Beba Beban n
kerja erja
dinyatakan dalam dalam DaN ( deca deca newton ) • Kekuatan
puncak tiang
kekuat kekuatan an punca puncak k tiang tiang ditent ditentuka ukan n oleh oleh konstr konstruks uksii dan ukuran ukuran tiang tiang seda sedang ng gaya gaya yang yang beke bekerj rja a dite ditent ntuk ukan an oleh oleh bera beratt dan dan gaya gaya tarik tarik hantaran. • Penandaan
Tanda pengenal tiang menyatakan : panjang, beban kerja, kode pabrik dan nomor seri seri produksi, terletak bagian bawah tiang 1,5 m diatas garis tanah contoh 9 m / 200 d a N Bp - 234
Spesifikasi Tiang besi Panjang tiang (m) 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Keterangan Penopang JTR (strut pole) JTR (berlaku untuk kelistrikan desa dengan beban kerja 100daN) JTM 6 kv JTM 6 kv sirkit tunggal, dengan panjang gawang 40 m JTM 20 kv atau JTM 6 kv sirkit ganda JTM 20 sirkit tunggal dengan panjang gawang 60 m JTM 20 kv sirkit ganda Ukuran khusus Ukuran khusus
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
3
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Contoh Spesifikasi Tiang Besi untuk SUTM dengan panjang 11 meter Beban kerja (da n)
Diameter bagian-bagian tiang (mm)
Tebal pipa (mm) Panjang bagian-bagian tiang (mm) TT Lenturan pada beban kerja (mm) Tebal selongsong (mm) Panjang selongsong (mm) Berat tiang (kg)
100
200
350 165,
C
-
114,3
B
-
165,2
A
-
190,7
C B
-
5.6 6
4 4,5 7
A
-
7
C B
-
A
500
800
1200 267,
190,7
216,3
267,4
318,5
318,5
355,6
4,5 8
6 8
4 6 8
7
9
8
12
2500 2500
2500 2500
2500 2500
2500 2500
2500 2500
-
6000
6000
6000
6000
6000
-
196
144
142
108
106
-
7
7
9
8
12
-
600
600
600
600
600
-
306
446
564
700
973
2 190, 7 267,
2 5 0 0
4 355, 6 406,
2 5 0 0
0 6 8 0 0
Konstruksi dan Spesifikasi Tiang Beton Bulat
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
4
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
UKURAN L TINGGI TIANG (M) 9 9 11 11 11 13 13
BEBAN RENCANA (daN) 200 500 200 350 500 350 500
1.
Konstruksi JTM
DIAMETER Da
Db
170
290
190 190 190 190 190
337 337 337 363 363
Tebal (MM) 42 60 42 50 60 50 60
Konstruksi dan Spesifikasi Spesifikasi Tiang Beton H
Ukuran L Tinggi Tiang (m)
Beban Rencana (dan)
Top (bag atas) mm A B
Bottom (bag bawah) mm A B
Ukuran (mm) C
D
E
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
F 5
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
9 9 11 11 11 13 13
200 500 200 350 500 350 500
1.
Konstruksi JTM
165
110
315
235
15
55
52
72
200 200 230 200 230
125 125 145 125 145
320 320 410 342 442
250 250 310 272 340
15 15 15 15
55 65 55 65
55 60 55 60
85 95 85 95
Keuntungan Dan Kerugian Tiang Berdasarkan Bahannya
Tiang Besi
Keuntungan
Tiang Beton
o Ring Ringan an,, Lebi Lebih h Muda Mudah h Pemasangannya
o Keku Kekuat atan an Punc Puncak ak Besar
o Ukur Ukuran an Lebi Lebih h Keci Kecill
o Pemeli Pemelihar haraa aan n Prakti Praktis s Nol o Umur Umur Pra Prakt ktis is Tida Tidak k Terbatas
o Muda Mudah h Berk Berkar arat at
o Rapu Rapuh, h, Gam Gampa pang ng Pecah/ Patah
o Hargan Harganya ya Lebih Lebih Mahal Mahal
Kerugian
o Bera Berat, t, Daer Daerah ah Berbukit Sulit Dipasang o Trans Transpor portas tasiny inya a Sulit Sulit o Mend Mendir irik ikan an/M /Men enan anam am Perlu Alata-Alat Khusus Dan Keahlian
b) TRAVER TRAVERS S ( Cross Cross – Arm ) Berfungsi untuk tempat pemasangan isolator. Beberapa konstruksi SUTM di Jawa Tengah Tengah travers travers tidak diperlukan diperlukan dikarenakan dikarenakan isolator isolator langsung langsung dipasang dipasang pada Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
6
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
tiang. Bahannya dari besi baja dilapisi galvanis berbentuk kanal U berukuran 10 x 5 x 5 cm dengan dengan ketebalan 5 mm atau berbentuk persegi persegi panjang berukuran berukuran 7,5 x 7,5 x 7,5 x 7,5 cm dengan , ketebalan 5 mm. Berdas Berdasark arkan an
besarn besarnya ya sudut sudut tarika tarikan n kawat kawat ukuran ukuran panjan panjangny gnya a dibeda dibedakan kan
menjadi 3 yaitu
Panjang 1800 mm untuk sudut tarikan dari 0 0 s/d 180
Panjang 2662 mm untuk sudut tarikan dari 18 0 s/d 600
Panjang 2500 mm untuk sudut tarikan dari 60 0 s/d 900
5 CM
5 CM
7,5 CM
10 CM 7,5 CM Pemasangan travers pada tiang diikat dengan klem dan mur-baut, tetapi pada tiang beton tidak diperlukan klem, karena baut langsung bisa menembus tiang dan travers. Untuk menjaga agar travers tidak miring setelah dibebani isolator dan kawat, maka maka dipasang dipasang konstruksi konstruksi berupa berupa besi penyangga penyangga atau berupa plat simpul.
c) ISOLATOR Fungsi Fungsi utamanya utamanya adalah adalah sebagai sebagai penyekat penyekat listrik listrik pada penghanta penghantarr terhadap terhadap penghantar lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghantar yang disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat temperatur dan angin, maka maka isolator harus mempunyai mempunyai kemampuan untuk menahan beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
7
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
pengikat isolator ke travers, sedangkan untuk penyekatan antar fasa maka jarak antara antara penghantar penghantar satu dengan dengan yang dilakukan dilakukan adalah adalah memberi memberi jarak antara isolat isolator or satu satu dengn dengn lainny lainnya a dimana dimana pada pada kondis kondisii suhu suhu panas panas sampai sampai batas batas maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua penghantar tidak akan saling bersentuhan. Bahan isolator untuk SUTM adalah porselin / keramik yang dilapisi glazur dan gelas, gelas, tetapi tetapi yang yang paling paling banyak banyak adalah adalah dari dari porsel porselin in ketimb ketimbang ang dari dari gelas, gelas, dikare dikarenak nakan an udara udara yang yang memp mempuny unyai ai kelem kelembab baban an tinggi tinggi pada pada umum umumnya nya di Indonesia Indonesia isolator dari bahan gelas permukaa permukaannya nnya mudah mudah ditempeli ditempeli embun. embun. Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening untuk bahan gelas.
Konstruksi Isolator pada umumnya dibuat dengan bentuk lekukan-lekukan yang bertujuan untuk memperjauh jarak rambatan, sehingga pada kondisi hujan maka ada bagian permukaan isolator yang tidak ditempeli air hujan. Berdasarkan beban yang dipikulnya isolator dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Isolator tumpu ( pin insulator )
Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar, jika penghantar dipasang di bagian atas isolator ( top side ) untuk tarikan dengan sudut maksimal 2 ° dan beban tarik ringan jika penghantar dipasang di bagian sisi ( leher ) isolator untuk tarikan dengan sudut maksimal 18 ° . Isolator dipasang tegak-lurus dii atas travers.
Isolator tarik ( Strain insulator ) Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar ditambah dengan dengan beban akibat akibat pengencang pengencangan an ( tarikan tarikan ) penghantar, penghantar, seperti seperti pada konst konstruk ruksi si tiang awal awal / akhir, akhir, tiang tiang sudut sudut , tiang tiang
percab percabang angan an dan tiang
peneg penegang ang.. Isolat Isolator or dipasa dipasang ng di bagian bagian sisi sisi Traver Travers s atau atau seara searah h dengan dengan tarik tarikan an peng pengha hant ntar ar.. Peng Pengha hant ntar ar diik diikat at deng dengan an Stra Strain in Clam Clamp p deng dengan an pengencangan mur - bautnya. Isolator jenis ini pada sebagian konstruksi SUTM di Jawa Barat dipakai juga untuk tarikan lurus atau sudut kecil yang
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
8
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
dipas ipasan ang g
mengga nggant ntun ung g
di
bawah wah
1.
trav traver ers s
dan dan
Konstruksi JTM
sebag ebaga ai
pen pengika gikatt
penghantarnya digunakan suspension clamp seperti pada konstruksi SUTT
Isolator telor
Berfungsi untuk menyekat kawat penahan tiang antara kawat bagian atas dan kawat bagian bawah. Selain harus mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, isolator ini harus mampu menahan tarikan kawat sebagai penahan tiang dari kemiringan. Kawat diikatkan keisolator menggunakan preformed spiral grip, yaitu bahan jadi yang pemasangannya dengan cara mengaitkan ke lubang isolator dan pada kawat tinggal membelitkannya. Gambar Isolator Tumpu (Pin)
Isolat Isolator or Tumpu Tumpu Jeni Jenis s Pasak Pasak - 15 Kv Kv Charbonneaux
Isolat Isolator or Tumpu Tumpu Jeni Jenis s Tongg Tonggak ak Salur Saluran an
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
9
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Isolator Tarik • Isolator Tarik Jenis Clevis
•
Isolator Tarik Jenis Ball & Socket
•
Isolator Tarik Jenis Long Rod
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
10
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
PENGHANTAR / KONDUKTOR Berfungsi Berfungsi untuk menghantarka menghantarkan n arus listrik. Penghanta Penghantarr untuk saluran udara biasanya disebut kawat yaitu peghantar tanpa isolasi ( telanjang ), sedangkan untuk untuk saluran saluran dalam tanah tanah
atau atau salura saluran n udara udara beriso berisolas lasii biasan biasanya ya disebut disebut
dengan kabel. Penghantar yang baik harus mempunyai sifat :
Konduktivitas / Daya Hantar Tinggi
Kekuatan Tarik Tinggi
Fleksibilitas Tinggi
Ringan
Tidak Rapuh Untuk mendapatkan penghantar dengan persyaratan di atas dan ditijau dari segi ekon ekonom omis is masi masih h meng mengun untu tung ngka kan, n, maka maka baha bahan n peng pengha hant ntar ar yang yang bnya bnyak k digunakan sebagai saluran tenaga listrik adalah logam aluminium dan tembaga. Untuk penghantar ukuran kecil penghantar bisa terdiri hanya satu kawat, tetapi untuk ukuran yang besar terdiri beberapa kawat yang dipilin menjadi satu.Hal itu selain untuk keperluan kelenturan, maka kuat tarik dan daya hantar akan menjadi lebih besar dibandingkan dengan penghantar yang hanya terdiri dari satu kawat. Logam Murni BCC
: Bare Copper Conductor
AAC
: All Aluminium Conductor
Logam Campuran AAAC AAC
: All Alu Alumini inium Alloy lloy Con Conduc ductor tor
Logam Paduan Copper Clad Steel
: Kawat Baja Berlapis Tembaga
Aluminium Clad Steel : Kawat Baja Berlapis Aluminium. Kawat Lilit Campuran ACSR
: Aluminium Cable Steel Reinforced
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
11
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Perbandingan konduktor Tahanan Jenis
Jenis Penghantar
Kekuatan. Tarik
Penghantar (Ω .mm ² / m)
Putus 2
( Kg / mm )
Berat Jenis (gr / mm 3)
Tembaga Murni (BCC)
0, 0175
40
8, 96
Aluminium Murni (AAC)
0, 297
20
2,7
Aluminium Campuran (AAAC) (AAAC)
0, 036
35
2,72
Uraian Konstruksi Dan Karatersitik Kawat AAC Cross Sectional Area
No./ Dia.
Approximaltely Overal Weight Of Diameter Conductor
Maximum DC Resistance at 200C
Min. Calculated Breakeing Load
Nominal
Actual
Of Wire
mm2
mm2
Pcs/mm
mm
Kg/km
16
16.84
7/1.75
5.25
46
1.700
310
25
27.83
7/2.25
6.75
76
1.029
35
34.36
7/2.50
7.50
94
50
49.48
7/3.00
9.00
50
45.70
19/1.75
55
58.07
70
Ohm/km
kgf
(N)
Current Carrying Capacity
Standard Length per reel
A
m
(3.038)
115
10.000
490
(4.802)
160
10.000
0.8332
590
(5.782)
185
10.000
135
0.5786
810
(7.938)
230
10.000
8.75
126
0.6295
833
(8.183)
220
10.000
7/3.25
9.75
159
0.4930
935
(9.163)
255
10.000
75.55
19/2.25
11.25
208
0.3808
1.040
(10.192)
300
5.000
95
93.27
19/2.50
12.50
257
0.3084
1.560
(15.288)
345
5.000
100
99.30
7/4.25
12.75
272
0.2883
1.542
(15.092)
360
5.000
120
122.62
19/2.75
13.75
310
0.2549
1.890
(18.522)
390
5.000
150
154.62
19/3.25
16.25
434
0.1825
2.530
(24.794)
485
5.000
150
147.12
37/2.25
15.75
406
0.1960
2.575
(25.235)
465
5.000
185
131.63
37/2.50
17.50
501
0.1578
3.110
(30.478)
500
5.000
200
189.83
19/3.75
18.75
577
0.1371
3.290
(32.242)
580
3.000
240
238.76
19/4.00
20.00
657
0.1205
3.700
(36.260)
630
3.000
240
242.54
61/2.25
20.25
670
0.1191
4.020
(39.396)
635
3.000
300
290.44
61/2.50
20.50
857
0.0965
4.850
(47.530)
730
3.000
400
431.18
61/3.00
27.00
1.191
0.0670
6.675
(65.415)
920
2.000
500
506.04
61/3.25
29.25
1.398
0.0571
7.700
(75.460)
1.015
2.000
630
643.24
91/3.00
33.00
1.782
0.0450
9.960
(97.608)
1.180
1.500
800
754.92
91/3.25
35.75
2.091
0.0384
11.480
(42.504)
1.305
1.000
1.000
1.005.07
91/3.75
41.25
2.784
0.0288
14.925
(146.265)
1.555
1.000
Remark . Ambient Temperature Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
12
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
900C
Uraian Konstruksi Dan Karatersitik Kawat AAAC Cross Sectional Area
No./ Dia.
Approximaltely Overal Weight Of Diameter Conductor
Maximum DC Resistance at 200C
Min. Calculated Breakeing Load
Nominal
Actual
Of Wire
mm2
mm2
Pcs/mm
mm
Kg/km
16
16.84
7/1.75
5.25
46
1.955
480
25
27.83
7/2.25
6.75
76
1.183
35
34.36
7/2.50
7.50
94
50
49.48
7/3.00
9.00
50
45.70
19/1.75
55
58.07
70
Ohm/km
kgf
(N)
Current Carrying Capacity
Standard Length per reel
A
m
(4.704)
110
10.000
790
(7.742)
150
10.000
0.958
980
(9.604)
175
10.000
135
0.655
1.410
(13.818)
220
10.000
8.75
126
0.724
1.300
(12.740)
205
10.000
7/3.25
9.75
160
0.567
1.655
(16.219)
240
10.000
75.55
19/2.25
11.25
208
0.438
2.150
(21.070)
285
5.000
95
93.27
19/2.50
12.50
256
0.355
2.600
(26.068)
325
5.000
100
99.30
7/4.25
12.75
272
0.322
2.830
(27.734)
340
5.000
120
122.62
19/2.75
13.75
310
0.293
3.220
(31.556)
370
5.000
150
157.60
19/3.25
16.25
434
0.210
4.490
(44.002)
455
5.000
150
147.10
37/2.25
15.75
406
0.225
4.190
(41.062)
435
5.000
185
181.60
37/2.50
17.50
501
0.183
5.175
(50.715)
500
5.000
240
238.80
19/4.00
20.00
670
0.137
6.805
(66.689)
600
3.000
240
242.50
61/2.25
20.20
657
0.139
6.910
(67.718)
595
3.000
300
299.40
61/2.50
20.50
827
0.111
8.530
(83.594)
690
3.000
400
431.10
61/3.00
27.00
1.191
0.077
12.290
(120.442)
870
2.000
500
506.00
61/3.25
29.25
1.398
0.066
14.420
(141.316)
960
2.000
630
643.20
91/3.00
33.00
1.782
0.052
18.330
(179.634)
1.115
1.500
800
754.90
91/3.25
35.75
2.091
0.044
21.515
(210.847)
1.235
1.000
1.000
1.005.10
91/3.75
41.25
2.784
0.033
28.640
(280.672)
1.475
1.000
Remark . Ambient Temperature Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
13
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Konstruksi Dan Karatersitik Kawat ACSR
Nominal Cross Sectional Area
No. / Dia Of Wire
Actual Cross Sectional Area
Approximately Weigth of Condu ctor
Maximu m DC Resista nce at 200C
Min. Calculated Breakeing Load
Current Carrying Capacity
Standard Length per reel
Aluminium
Steel
Alumini um
Steel
Total
Overall Diamete r
mm2
Pcs/mm
Pcs/mm
mm2
mm2
mm2
mm2
Kg/km
Ohm/k m
kgf
(N)
A
m
16/2.5
6/1.80
1/1.80
15.30
2.55
17.85
5.40
62
1.3790
607
(5.950)
110
10.000
25/4
6/2.25
1/2.25
23.80
4.00
27.80
6.80
97
1.2030
939
(9.200)
150
10.000
35/6
6/2.70
1/2.70
34.30
5.70
40.00
8.10
140
0.3353
1.291
(12.650)
185
10.000
44/32
14/2.00
7/2.40
44.00
31.70
75.70
11.20
372
0.6573
4.388
(43.000)
240
5.000
50/8
6/3.20
1/3.33
48.30
8.00
56.30
9.60
196
0.5946
1.745
(17.100)
230
10.000
50/30
12/2.33
7/2.33
51.20
29.80
81.00
11.70
378
0.5544
4.469
(43.800)
250
5.000
70/12
26/1.35
7/1.44
69.60
11.40
81.30
11.70
284
0.4130
4.735
(26.800)
295
5.000
95/13
26/2.25
7/1.67
94.40
15.30
109.70
13.60
383
0.3053
3.648
(35.750)
355
5.000
95/55
12/3.20
7/3.20
95.50
56.30
152.80
16.00
712
0.2992
8.097
(79.350)
375
3.000
105/75
14/3.10
19/2.25
105.70
181.20
17.50
891
0.2590
11.066
(108.350)
390
3.000
120/20
26/2.44
7/1.90
121.60
19.80
141.40
15.50
494
0.2374
4.658
(45.650)
420
5.000
120/70
12/3.60
7/3.60
122.00
71.30
193.30
18.00
901
0.2364
10.204
(100.000)
440
3.000
125/30
30/2.33
7/2.33
127.90
29.80
157.70
16.10
591
0.2259
5.878
(57.600)
435
3.000
150/25
26/2.70
7/2.10
149.90
24.20
174.10
17.10
605
0.1939
5.638
(55.250)
475
3.000
170/40
30/2.70
7/2.40
171.80
40.10
211.90
18.90
794
0.1682
7.832
(76.750)
525
3.000
185/30
26/3.00
7/2.33
183.80
29.80
213.60
19.00
746
0.1571
6.755
(66.200)
545
3.000
210/35
26/3.20
7/2.49
209.10
34.40
243.20
20.30
850
0.1980
7.643
(74.900)
495
3.000
210/50
30/3.00
7/3.00
212.10
49.50
261.60
21.00
981
0.1363
9.582
(93.300)
600
3.000
230/30
24/3.50
7/2.33
230.90
29.80
250.70
21.00
977
0.1249
7.459
(73.100)
630
3.000
240/40
26/3.45
7/2.68
243.00
39.50
282.50
21.90
987
0.1183
8.816
(86.400)
655
3.000
265/35
24/3.74
7/2.49
263.70
34.10
297.80
22.40
1.002
0.1094
8.474
(83.050)
685
2.000
75.50
Remark . Ambient Temperature Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
14
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Konstruksi Dan Karatersitik Kawat BCC Cross Sectional Area
No./ Dia.
Approximaltely Overal Weight Of Diameter Conductor
Maximum DC Resistance at 200C
Nominal
Actual
Of Wire
mm2
mm2
P cs
mm
Kg/km
Ohm/km
kgf
(N)
m
6
6.16
1/2.80
2.80
55
2.8994
248
(2.428)
10.000
10
9.62
1/3.50
3.50
86
1.8565
378
(3.706)
10.000
10
10.02
7/1.35
4.05
90
1.8181
413
(4.049)
10.000
16
15.89
7/1.70
5.10
143
1.1465
655
(6.421)
10.000
25
24.25
7/2.10
6.30
218
0.7512
987
(9.668)
5.000
35
34.36
1/2.50
7.50
309
0.5302
1.382
(13.545)
5.000
60
48.36
19/1.80
9.00
434
0.3781
1.97
(19.281)
5.000
70
65.82
19/2.10
10.50
591
0.2781
2.678
(26.242)
5.000
95
93.27
19/2.50
12.50
837
0.1963
3.752
(36.767)
3.000
120
117.00
19/2.80
14.00
1.050
0.1565
4.706
(46.121)
3.000
150
147.10
37/2.80
15.70
1.321
0.1244
5.985
(58.649)
2.000
185
181.60
37/2.50
17.50
1.631
0.1008
7.305
(71.587)
2.000
240
242.50
61/2.50
20.20
2.178
0.0755
9.866
(96.685)
1.000
300
299.40
61/2.10
22.50
2.689
0.0611
12.043
(118.023)
1.000
400
400.10
61/2.89
26.00
3.593
0.0458
16.094
(157.719)
5.00
500
499.10
61/3.23
29.10
4.488
0.0367
19.801
(194.050)
5.00
Min. Calculated Breakeing Load
Standard Length per reel
Remark . Ambient Temperature Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
15
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
KABEL Kabel dan pemasangannya Kabel tanah dipasang di dalam tanah Kabel instalasi dipasang di dalam pipa direntang di langit-langit Kabel fleksibel dipasang di panel kontrol dan instrumen Konstruksi kabel Kabel tanah Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak Berisolasi, berperisai, berselubung untuk kabel TR Berisolasi, berperisai, berselubung, berpenghantar listrik untuk kabel TM
Kabel instalasi Berinti satu atau banyak banyak dan berkawat satu satu atau banyak Berisolasi Berisolasi dan berselubung
Kabel fleksibel Berinti satu atau banyak dan berkawat banyak halus
Penandaan Kabel Menggunakan kode pengenal dari masing-masing bahan pada kabel dimulai dari bagian paling dalam (inti) sampai dengan bagian paling luar (Selubung Luar)
Kode pengenal
Uraian
N
Inti Terbuat Dari Bahan Tembaga
NF
Kabel udara dengan initi terbuat dari tembaga
NA
inti terbuat dari bahan alumunium
NFA
kabel udara dengan inti terbuat dari alumunium
Y
Isolasi Atau Selubung Dari Pvc (Poly Vynil Chloride) Tegangan Kerja Maksimal 1000 V Titik Lebih 70oc
2X
Isolasi atau selubung dari xlpe (Cross Link Poly Etheline) Tegangan Kerja Sampai Di Atas 20 Kv Titik Leleh 90oc
S atau SE
Pelindung
Elektrik, Terbuat Dari Pita Pelat Tembaga
C atau CE
Pelindung
Elektrik
Terbuat
Dari
Kawat Tembaga
yang dipasang Konsentris Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
16
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
F
Pelindung Mekanik Terbuat Dari Fita Baja Pipih
Gb
Pelindung Mekanik Terbuat Dari Spiral Pelat Baja
B
Pelindung Mekanik Terbuat Dari Lapisan Pelat Baja
KABEL INTI TUNGGAL (SINGLE CORE
KABEL N2XSY ……. Y ATAU NA 2X SY SY …… Y
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
17
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
•
1.
Konstruksi JTM
Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat tembaga atau berpenghantar konsentris, serta berselubung pvc dengan tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling 300 c atau suhu tanah 300 c
JENIS KABEL
1
PENAMPAN NOMINAL 2 MM 2 35
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
18
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
•
1.
Konstruksi JTM
Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat tembaga atau berpenghantar konsentris, berperisai baja dan berselubung pvc dengan tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling 300 c atau suhu tanah 300 c
JENIS KABEL
1 N2XSEBY
PENAMP NOMIN 2 MM
2 35
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
19
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
KABEL TIGA INTI (THREE CORE) - KABEL N2XSY - KABEL NA2XSY
- KABEL N2XSEY - KABEL NA2XSEY
Perlengkapan Pengikat Konduktor Pada Isolator Tumpu Ada dua cara pengikatan hantaran, yaitu menggunakan kawat pengikat dari bahan sama dengan penghantarnya (binding wire) dan menggunakan menggunakan bahan yang sudah jadi (preformed) terbuat dari aluminized steel
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
20
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
a) Kawat Kawat Skur Skur Dan Pengik Pengikatn atnya ya Kawat skur juga disebut guy wire atau lebih umum disebut seling, sedangkan pengikatnya disebut preform spiral grip bahannya dari kawat baja galvanis. Preform spiral grip hanya boleh digunakan sekali saja, sebab bila dibuka kembali perekatnya sudah kurang berfungsi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
21
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Konstruksi JTM
Material Sambungan Penghantar Joint Sleeve
: Berfungsi untuk menyambung menyambung kawat
Repair Sleeve
: Berf Berfun ungs gsii untu untuk k memp memper erku kuat at kemb kembal alii kawa kawatt yang yang
sebagian uratnya ada yang putus. Parallel Parallel Groove Groove Clamp : Berfun Berfungsi gsi untuk untuk menya menyamb mbung ung kawat kawat tetapi tetapi tidak tidak ada beban tarikan, misa misaln lnya ya samb sambun unga gan n pada pada tiang tiang pene penega gang ng,, samb sambun unga gan n percabangan. Taping Clamp
: Berfungsi untuk penyadapan dari saluran ke peralatan listrik
lainya Joint dan repair sleeve pengencangannya dengan cara dipres edangkan parallel groove clamp diikat dengan mur baut.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
22