manfaat, kekurangan dan kegunaan farmakoekonomi dalam bidang kedokteranFull description
yDeskripsi lengkap
soalFull description
Descripción: Cost Benefit Analysis Case
eeeeFull description
farmakoekonomiFull description
FAREKOMFull description
test
auditDeskripsi lengkap
ICD 10 InternaFull description
menulis
phbs
Bab 10. Peralatan Pembelok Dalam Pemboran Berarah
Full description
Full description
Full description
Bab 10. Peralatan Pembelok Dalam Pemboran Berarah
seecccDeskripsi lengkap
10 Penggunaan Modals Dalam Bahasa Inggris
Full description
FGFull description
tFull description
Apotik (Community Pharmacy) adalah garda terdepan bagi farmasis untuk kontak langsung dengan pasien
Farmakoekonomi adalah disiplin ilmu yang baru dan dinamis, mempuny mempunyai ai konsep yang jelas, dan terminologi serta Pedoman Petunjuk Pelaksanaan
untuk
melaksanakan
berkualitas.
Tetapi
membahas
hubungan
dengan Apotik
belum
banyak bany ak
riset yang
Farmakoekonomi
Dengan
adanya
Kefarmasian,
konsep
tanggung
jawab
Pelayanan farmasis
meningkat untuk mengukur nilai produk dan jasa.
Nilai adalah tukaran biaya vs luaran klinis dan humanistik
Merupakan bentuk dari luaran humanistik yang hanya bisa diberikan oleh pasien seperti simtom, keparahan penyakit, persepsi fungsi tubuh, dan apa yang dirasakan pasien serta hubungannya dengan Kualitas KehidupanTerkait-Kesehatan (KKTK).
Apotik
telah
berubah
dari
sekadar
mencampur dan memberikan obat menjadi Pusat
Pelayanan
Kefarmasian
dan
manajemen penyakit.
Fokus sudah bergeser dari produk ke pasien.
Semua institusi yang memberikan pelayanan kesehatan pada dasarnya akan bersaing dengan
apotik
dalam
memberikan
pelayanan pelay anan kepada pasien.
Namun demikian, apotik saling melengkapi dengan semua institusi pelay pelayanan anan kesehatan.
1.
Pemantauan status kesehatan.
2.
Evaluasi Ev aluasi jasa farmasi.
3.
Survei Pasca Pemasaran.
1.
Laporan
Keluaran
Pasien
(LKP)
akan
mempunyai peranan penting bagi pengobatan pasien di masa depan. 2.
Instrumen The Sickness Impact Profile and Quality
of
Well-Being
Scale,
adalah
tipe
instrumen yang bisa diisi oleh pasien di apotik untuk mengukur tingkat kesehatan pasien.
Prinsip farmakoekonomi lainnya yang bisa dilakukan di apotik adalah dalam mengukur penilaian jasa profesional farmasis.
Caranya
adalah
dokumentasikan
dengan dampak
menPelayanan
Kefarmasian terhadap luaran pasien.
Survei Pasca Pemasaran yang merupakan Fase IV dari uji klinis sangat tepat jika dilakukan farmasis terhadap pasiennya di apotik.
Data yang terkumpul sangat berharga dalam mengevaluasi mengev aluasi suatu obat baru.
Di masa mendatang farmasis tidak hanya bertanggung
jawab jaw ab
untuk
mengevaluasi mengev aluasi
entitas farmasi yang spesifik, tetapi juga formularium obat yang merupakan bagian dari Sistem Pelayanan Kesehatan Terintegrasi.
Farmasis yang berpraktek di apotik bisa memakai
pengetahuannya
tentang
farmakoekonomi dan luaran pasien untuk kepentingan pasien, tetapi ini mensyaratkan kreatifitas dan harus proaktif. Farmasis juga harus mengelola bisnis apotik selain luaran kesehatan pasien.
o
Farmasis harus mampu menginterpretasi dan mengevaluasi penemuan dari studi farmakoekonomi.
o
Farmasis harus mampu mengevaluasi artikel farmakoekonomi dari jurnal ilmiah.