Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
%
MODUL VI (B 3) ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DEWASA DENGAN ISOLASI SOSIAL
Respons Respons perilak perilaku u masyarak masyarakat at akibat akibat tsunam tsunamii dan gempa gempa sangat sangat bervar bervariasi iasi sesuai sesuai dengan dengan kondis kondisii masingmasing-mas masing ing.. Salah Salah satu respon responss perila perilaku ku yang yang muncul muncul adalah adalah isolasi sosial yang merupakan salah satu gejala negatif pasien dengan psikotik atau skizofrenia. Modul Modul ini berisi berisi pandu panduan an agar agar Saudar Saudaraa dapat dapat menang menangani ani pasien pasien dewasa dewasa dengan dengan masal masalah ah kepe keperaw rawat atan an isola isolasi si sosia sosial. l. Saud Saudara ara dapa dapatt memp mempela elajar jarii isi isi modu modull ini, ini, mengerjakan latihan sesuai dengan panduan yang diberikan, sehingga Saudara siap menangani pasien gangguan jiwa dengan gejala isolasi sosial yang ada di wilayah binaan Saudara. Selamat mempelajari modul ini.
A. Tujuan Pembeaja!an
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Saudara mampu 1. Melakukan pengkajian pada pasien isolasi sosial 2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien isolasi sosial 3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan isolasi sosial 4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien isolasi sosial 5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial 6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan isolasi sosial
B. Pen"#aj$an Pa%$en I%&a%$ %&%$a
!solasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. "asien mungki mungkin n merasa merasa ditola ditolak, k, tidak tidak diterim diterima, a, kesepi kesepian, an, dan tidak tidak mampu mampu membin membinaa hubungan yang berarti dengan orang lain. #ntuk mengkaji mengkaji pasien pasien isolasi sosial Saudara Saudara dapat menggunak menggunakan an wawancara wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. $anda $anda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan 'a'ana!a adalah "asien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain • "asien merasa tidak aman berada dengan orang lain • "asien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain • "asien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu • "asien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan • "asien merasa tidak berguna • "asien tidak yakin dapat melangsungkan hidup •
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
"ertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat Saudara tanyakan pada waktu wawancara untuk mendapatkan data subyektif &agaimana pendapat pasien terhadap orang-orang di sekitarnya 'keluarga atau • tetangga() *pakah pasien mempunyai teman dekat) &ila punya siapa teman dekat i tu) • *pa yang membuat pasien tidak memiliki orang yang terdekat dengannya) • *pa yang pasien inginkan dari orang-orang di sekitarnya) • *pakah ada perasaan tidak aman yang dialami oleh pasien) • *pa yang menghambat hubungan yang harmonis antara pasien dengan orang • sekitarnya) *pakah pasien merasakan bahwa waktu begitu lama berlalu) • *pakah pernah ada perasaan ragu untuk bisa melanjutkan kehidupan) • La*$+an ,- Mea#u#an Pen"#aj$an Pa%$en I%&a%$ %&%$a O!$en*a%$“Assalammualaiukum Bpk/Ibu ……! Saya ... perawat dari Puskesmas ... Nama Bpk/Ibu siapa? Senang dipanggil apa?” “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu......ari ini?” “Baikla sekarang kita mau diskusikan tentang bagaimana ubungan Bpk/Ibu dengan "rang di sekitar sini. Berapa lama kita mau berdiskusi? #au di mana?” Ke!ja“$engan siapa Bpk/Ibu tinggal seruma? Siapa yang paling dekat?” “Apa yang membuat Bpk/Ibu tidak dekat dengan "rang lain?” “Apa sa%a kegiatan yang biasa Bpk/Ibu lakukan saat bersama keluarga? Bagaimana dengan teman&teman yang lain?” “Apaka ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan "rang lain?” “Apa yang mengambat Bpk/Ibu dalam berteman atau ber'akap&'akap dengan "rang lain?” Te!m$na%$“Baikla bagaimana perasaan Bpk/Ibu setela kita ber'akap&'akap?” “(adi apa sa%a tadi yang membuat Bpk/Ibu tidak senang ber'akap&'akap dengan "rang lain?” '"erawat merangkum beberapa alasan pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain melalui percakapan yang telah dilakukan( “)"ba dalam dua ari ini Bpk/Ibu mengingat lagi al&al apa yang membuat tidak ingin ber'akap&'akap dengan "rang lain ” “$ua ari lagi saya akan kemari %am …… kita akan ber'akap&'akap tentang keuntungan ber'akap&'akap dengan "rang lain dan kerugian tidak bergaul.” “*assalammualaikum Bpk/Ibu!”
$anda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan &b%e!a%$ adalah "asien banyak diam dan tidak mau bicara • "asien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat • "asien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal • +ontak mata kurang •
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
0
La*$+an / okumentasi data pasien yang terkait isolasi sosial. &erikut ini adalah contoh
Ny $ +, t suda + taun mengalami gangguan %iwa. Setiap ari pasien anya diam di dalam kamar tidak perna keluar. Pasien mengatakan malu %ika keluar ruma rasanya semua "rang mentertawakan dirinya seingga se%ak + taun terakir tidak perna ikut kegiatan s"'ial di lingkungannya
0. D$a"n&%a Ke1e!a'a*an
I%&a%$ S&%$a
D. T$n2a#an Ke1e!a'a*an ,.T$n2a#an #e1e!a'a*an un*u# 1a%$en. a. $ujuan Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu 1) Membina hubungan saling percaya 2) Menyadari penyebab isolasi sosial 3) &erinteraksi dengan orang lain
b. $indakan
%( Membina ubungan Saling "ercaya $indakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya, adalah Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien • &erkenalan dengan pasien perkenalkan nama dan nama panggilan • yang Saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini • &uat kontrak asuhan apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, • berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana /elaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh • untuk kepentingan terapi Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien • "enuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan • #ntuk membina hubungan saling percaya pada pasien isolasi sosial kadang-kadang perlu waktu yang lama dan interaksi yang singkat dan sering, karena tidak mudah bagi pasien untuk percaya pada orang lain. #ntuk itu Saudara sebagai perawat harus konsisten bersikap terapeutik kepada pasien. Selalu penuhi janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan. "endekatan yang konsisten akan membuahkan hasil. &ila
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
3
pasien sudah percaya dengan Saudara program asuhan keperawatan lebih mungkin dilaksanakan.
La*$+an 3- Memb$na Hubun"an Sa$n" Pe!aa 'merupakan bagian orientasi dari tiap percakapan(.
“Assalammualaikum Pak/Bu!” “Saya Pak ……….. Saya senang dipanggil Pak ………… Saya perawat Puskesmas ……… yang akan merawat Bpk/Ibu.” “Siapa nama Bpk/Ibu?” “Senang dipanggil siapa?” “Apa keluan Bpk/Ibu ari ini?” Bagaimana kalau kita ber'akap&'akap tentang keluan Bpk/Ibu? #au dimana kita ber'akap&'akap? Bagaimana kalau di ruang tamu? #au berapa lama Pak/Bu? Bagaimana kalau setenga %am?”
( Membantu "asien Menyadari "erilaku !solasi Sosial Mungkin perilaku isolasi sosial yang pasien alami dianggap sebagai perilaku yang normal oleh pasien. *gar pasien menyadari bahwa perilaku tersebut perlu diatasi maka hal yang pertama dilakukan adalah menyadarkan pasien bahwa isolasi sosial merupakan masalah dan perlu diatasi. &erikut ini langkah-langkah tindakan keperawatan yang dapat Saudara terapkan untuk menyadarkan pasien akan masalah isolasi sosialnya $anyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang • lain $anyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi • dengan orang lain iskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul • akrab dengan mereka iskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak • bergaul dengan orang lain /elaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien •
La*$+an 4- Memban*u Pa%$en Mena2a!$ Ma%aa+ I%&a%$ %&%$a Pa%$en O!$en*a%$ “Assalammualaikum Bpk/Ibu! ” “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu ari ini? #asi ada al&al yang membuat Bpk/Ibu tidak ingin ber'akap&'akap dengan "rang lain ? 12 “Seperti %an%i seminggu yang lalu ari ini kita akan diskusi tentang apa yang menyebabkan Bpk/Ibu kurang suka bergaul keuntungan bergaul dan kerugian bila tidak bergaul dengan "rang lain. #au berapa lama Bpk/Ibu? $i sini sa%a ya Bpk/Ibu?” Ke!ja -
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
8
4 #enurut Bpk/Ibu apa sa%a keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? *a benar ada teman ber'akap&'akap. Apa lagi ? 'sampai pasien dapat menyebutkan beberapa( Na kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya Pak/Bu ? -a apa lagi ? 'sampai pasien dapat menyebutkan beberapa( (adi banyak %uga ruginya tidak punya teman ya. alau begitu inginka Bpk/Ibu bela%ar bergaul dengan "rang lain ? Te!m$na%$ “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setela kita tau untungnya bergaul dan ruginya tidak bergaul?” ”Iya ada + keuntungannya sebutkan!0 dan ada 1 kerugian tidak bergaul” ”)"ba nanti diingat&ingat lagi apa untungnya bergaul dan ruginya tidak bergaul. ” ”Na dua ari lagi saya akan datang dan kita akan bi'arakan 'ara bergaul dengan "rang lain.” ”Assalammualaikum... sampai %umpa.
0(. Melatih "asien &erinteraksi dengan 5rang 6ain Secara &ertahap Saudara tidak mungkin secara drastis mengubah kebiasaan pasien dalam berinteraksi dengan orang lain, karena kebiasaan tersebut telah terbentuk dalam jangka waktu yang lama. #ntuk itu Saudara dapat melatih pasien berinteraksi secara bertahap. Mula-mula jalinlah hubungan yang betul betul saling percaya dengan pasien. Mungkin pasien hanya akan akrab dengan Saudara pada awalnya, tetapi setelah itu Saudara harus membiasakan pasien untuk bisa berinteraksi secara bertahap dengan orangorang di sekitarnya. Secara rinci tahapan melatih pasien berinteraksi dapat Saudara lakukan sebagai berikut /elaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain • &erikan contoh cara berbicara dengan orang lain • &eri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan • orang lain yang dilakukan di hadapan Saudara Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman7anggota • keluarga &ila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi • dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya. &eri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh • pasien. Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi • dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. &eri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
La*$+an 5- Mea*$+ Pa%$en Be!$n*e!a#%$ Sea!a Be!*a+a1 O!$en*a%$-
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
9
“Assalammualaikum Bpk/Ibu! Bagaimana perasaan ari ini? #asi ada untungnya bergaul dengan "rang lain yang belum kita bi'arakan? Bagaimana kerugiannya? #asi ada? Bagus sekali.” “2ari ini kita akan bela%ar tentang bagaimana memulai berubungan dengan "rang lain. ita akan bela%ar berapa lama? #au di mana Bpk/Ibu?” Ke!ja“Begini l" Pak/Bu untuk berkenalan dengan "rang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai. )"nt"3 Nama Saya Pak Amad senang dipanggil #amad.” “Selan%utnya Bpk/Ibu menanyakan nama "rang yang dia%ak berkenalan. )"nt"nya begini3 Nama Bapak/Ibu siapa? Senang dipanggil apa?” “Ay" Pak/Bu di'"ba! #isalnya saya belum kenal dengan Bpk/Ibu. )"ba berkenalan dengan saya!” “-a bagus sekali! )"ba sekali lagi. Bagus sekali” “Setela Bpk/Ibu berkenalan dengan "rang tersebut Bpk/Ibu bisa melan%utkan per'akapan tentang al&al yang menyenangkan Bpk/Ibu bi'arakan. #isalnya tentang 'ua'a tentang "bi tentang keluarga peker%aan dan sebagainya.” Te!m$na%$“Bagaimana perasaan Bapak setela latian berkenalan ini?” ”)"ba Bpk/Ibu peragakan lagi 'ara berkenalan dengan "rang lain!” ”$alam seminggu ini '"ba Bpk/Ibu ber'akap&'akap dengan teman di sekitar ini yang selama ini belum dikenal! #au ber'akap&'akap dengan berapa "rang? #ari kita buat %adwalnya!” “#inggu depan saya kemari lagi. ita akan berbin'ang&bin'ang tentang pengalaman Bpk/Ibu ber'akap&'akap dengan teman&teman baru dan latian ber'akap&'akap dengan t"pik tertentu. *aktunya seperti sekarang ini. 4empatnya di sini sa%a ya!” /. T$n2a#an Ke1e!a'a*an un*u# Keua!"a
a. $ujuan setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah.
b. $indakan Melatih +eluarga Merawat "asien !solasi sosial +eluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat membantu pasien mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena keluargalah yang selalu bersamasama dengan pasien sepanjang hari. $ahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah meliputi %( Menjelaskan tentang Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien. • "enyebab isolasi sosial. • Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi sosialnya. • "engobatan yang berkelanjutan dan mencegah putus obat. •
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
:
$empat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien ( Memperagakan cara berkomunikasi dengan pasien 0( Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara berkomunikasi dengan pasien •
La*$+an 6- Pen2$2$#an Ke%e+a*an Keua!"a O!$en*a%$“Selamat pagi Bpk/Ibu! Bagaimana perasaan Bpk/Ibu ari ini? Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu sekarang?” “2ari ini kita berdiskusi tentang masala tidak mau bergaul dengan "rang lain yang dialami "le anak Bpk/Ibu dan 'ara mengatasinya. ita diskusi di sini sa%a ya? Berapa lama Bpk/Ibu punya waktu? Bagaimana kalau satu %am?” Ke!ja“#asala yang dialami "le anak Bpk/Ibu disebut is"lasi s"sial. Ini adala sala satu ge%ala penyakit yang %uga dialami "le pasien&pasien gangguan %iwa yang lain.” “Apabila masala ini tidak diatasi maka pasien bisa mengalami alusinasi yaitu mendengar suara atau meliat bayangan yang sebetulnya tidak ada.” “5ntuk mengadapi keadaan pasien yang demikian keluarga arus sabar. Pertama keluarga arus membina ubungan saling per'aya dengan pasien yang 'aranya adala bersikap peduli dengan pasien dan %angan ingkar %an%i. edua keluarga perlu memberikan semangat dan d"r"ngan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama&sama dengan "rang lain. Berila pu%ian yang wa%ar dan %angan men'ela k"ndisi pasien.” ”Seperti ini 'ara memberikan pu%ian 3 Bagus ... Bagus. amu suda mampu bergaul dengan teman&teman di sekitar ruma ini!” )"ba Bpk/Ibu peragakan ! Selan%utnya %angan biarkan pasien sendiri. Buat ren'ana atau %adwal ber'akap&'akap dengan pasien. #isalnya s"lat bersama makan bersama rekreasi bersama melakukan kegiatan ruma tangga bersama.” “Bpk/Ibu %uga arus men%aga supaya pasien terus minum "bat sesuai pr"gram. (angan mengentikan "bat tanpa k"nsultasi dengan petugas keseatan perawat atau d"kter puskesmas0.” “Apabila pasien tidak membaik dan sama sekali tidak bisa mengurus dirinya
sendiri Bpk/Ibu bisa membawanya ke 6S( untuk mendapatkan penanganan lebi lan%ut. Sampai di sini ada yang mau ditanyakan?” Te!m$na%$“Baikla karena waktunya abis. Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setela kita ber'akap&'akap?” “)"ba Bpk/Ibu ulangi lagi 'ara menangani pasien yang tidak mau bergaul!” “Selan%utnya silakan Bpk/Ibu '"ba 'ara yang tadi ki ta baas !” “#inggu depan kita akan diskusi tentang pengalaman Bpk/Ibu mempraktekkan latian kita ari ini dan al&al lain yang perlu dilakukan. Saya akan datang %am 78.88 *IB ke mari.
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
<
E. Eaua%$
1. ;valuasi +emampuan "asien "asien menjelaskan kebiasaan interaksi. • "asien menjelaskan penyebab tidak bergaul dengan orang lain. • "asien menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain. • "asien menyebutkan kerugian tidak bergaul dengan orang lain. • "asien memperagakan cara berkenalan dengan orang lain. • "asien bergaul7berinteraksi dengan perawat, keluarga, tetangga. • "asien menyampaikan perasaan setelah interaksi dengan orang tua. • "asien mempunyai jadwal bercakap-cakap dengan orang lain. • "asien menggunakan obat dengan patuh. • 2. ;valuasi kemampuan +eluarga • • • •
+eluarga menyebutkan masalah isolasi sosial dan akibatnya. +eluarga menyebutkan penyebab dan proses terjadinya isolasi sosial. +eluarga membantu pasien berinteraksi dengan orang lain. +eluarga melibatkan pasien melakukan kegiatan di rumah tangga.
7. Dumen*a%$ A%u+an Ke1e!a'a*an
okumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan keperawatan, dan evaluasi. ,. Pe2&man Pen"#aj$an I%&a%$ %&%$a
0. ubungan Sosial a. 5rang yang berarti bagi pasien b. "eran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat c. ambatan berhubungan dengan orang lain
Masalah keperawatan
/. 7&!ma* Dumen*a%$ A%u+an Ke1e!a'a*an Ke%e+a*an 8$'a Ma%a!a#a*-
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
D
=*$*$*> +;";R*?*$*> +;S;*$*> /!?* M*S@*R*+*$ >ama "asienAAAAAAAAAAAAA. >ama "uskesmas AAAAAAAAAAA. >o RMAAAAAAAAAAAAA $anggal AAAAAAAAAAAAAA ata
B keperawatan $indakan +eperawatan
;valuasi S 5 * " $anda $angan >ama "erawat
=ontoh okumentasi *suhan +eperawatan +esehatan /iwa Masyarakat 0ATATAN KEPERAWATAN KESEHATAN 8IWA MAS9ARAKAT
>ama "asien$n & >ama "uskesmas "uskesmas +uta &aro >o RM $anggal 3 *gustus CC8 ata
6aki-laki, : tahun, belum kawin, sakit sejak tahun terakhir. Sudah pernah dirawat di RS/ setahun lalu. Setahun terakhir berobat jalan tetapi tidak rutin. +ondisi saat ini menyendiri di kamar, tak mau berinteraksi dengan orang lain. "asien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain karena merasa malu.
B keperawatan !solasi Sosial $indakan +eperawatan &erkenalan dengan pasien • Membuat kontrak asuhan dengan pasien dan keluarga • Mendiskusikan penyebab isolasi social •
Modul VI (B3) Askep Dewasa Isos
•
%C
Mendiskusikan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan
;valuasi S "asien mengatakan senang ada kunjungan perawat. "enyebab isolasi social karena malu. +euntungan banyak teman bias saling tolong menolong. 5 $ampak malu. +ontak mata kurang. &icara tersendat dan pelan * "asien bias percaya dengan perawat. Mampu mengidentifikasi penyebab isolasi social dan keuntungan berhubungan. " *njurkan pasien untuk lebih aktif berinteraksi. 6anjutkan interaksi untuk latihan berinteraksi dengan orang lain $anda $angan >ama "erawat