79
VI. ANALISIS SWOT DAN STRATEGI STRATEGI PEMASARAN GLOBAL 6.1. 6.1. Komo Komodi dita tas s Perta Pertani nian an
6.1.1. Stratei Pemasaran Prod!" Pertanian Tanaman Panan Analisis data primer menunjukkan bahwa untuk jenis tanaman pangan hampir semua petani menggunakan modalnya sendiri. Hal ini dikarenakan jenis komoditas ini masih belum sepenuhnya merupakan komoditas komersial. Dari aspek manajerial, pada umumnya petani melakukan perencanaan produks produksii dengan dengan memperha memperhatik tikan an faktor faktor musim. musim. Petani Petani pada umumnya umumnya given terhadap aspek pasar dan pemasaran. egiatan produksi tanaman pangan memang telah dilakukan masyarakat !ndon !ndones esia ia dalam dalam wakt waktu u yang yang lama lama namu namun n demik demikia ian n perma permasa sala lahan han aspe aspek k produksi belum juga dapat dipecahkan secara komprehensif sehingga kegiatan produksi yang musiman, fluktuasi produksi dan aspek konser"asi yang rendah merupakan kelemahan dan ancaman bagi pertanian !ndonesia dan #awa $imur khususnya. khususnya.
%eringkali %eringkali ketika ketika orientasi orientasi produksi pertanian pertanian bercorak bercorak komersial komersial
maka aspek konser"asi dan pemeliharaan sumberdaya kurang diperhatikan demi menghasilkan produksi yang maksimal. &erkenaan &erkenaan dengan aspek produksi komoditas tanaman pangan memang #awa $imur memiliki daerah produsen tanaman pangan yang tersebar hampir di seluruh wilayah #awa $imur dengan tingkat produktifitas yang tidak jauh berbeda. 'ang selanjutnya dilakukan adalah identifikasi surplus produksi dan melakukan pengelo pengelolaa laan n atas suplai suplai yang yang ada sehing sehingga ga #awa #awa $imur $imur mampu mampu melakuk melakukan an swasembada pangan bahkan menjadi suplier pangan bagi daerah lain. Dengan berfungsinya #awa $imur sebagai salah satu penyangga pangan nasional maka inter"ensi pemerintah diperlukan dalam upaya menjaga suplai pangan #awa $imur $imur bahkan nasional. nasional. $idak $idak hanya berorientasi berorientasi pada kebijakan kebijakan
80
yang berpihak konsumen tetapi juga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan produsen.
A. Ana#isis SWOT Pemasaran Pemasaran G#o$a# Prod!" Pertanian Tanam Tanaman an Panan A.1. Ana#isis Interna# A.1.1. Ke"!atan
#awa #awa $imur $imur merupa merupakan kan lumbun lumbung g pangan pangan nasion nasional al terbuk terbukti ti dengan dengan nilai nilai produksi yang sangat besar proporsinya terhadap produksi nasional nasional
(emiliki keunggulan komparatif wilayah berupa kesesuaian agroekologi bagi pengembangan komoditas tanaman pangan
!nfrastruktur yang merupakan necessary conditions juga telah memadai. Hal ini ini tent tentun unya ya akan akan memu memuda dahk hkan an dala dalam m pros proses es pema pemasa sara ran n teru teruta tama ma berkenaan dengan fungsi tempat dalam pemasaran
Adanya kelembagaan di tingkat petani petan i
A.1.%. Ke#ema&an
%uli %ulitny tnya a petan petanii mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an berke berkelo lomp mpok ok sehi sehing ngga ga seri sering ngka kalili masalah masalah skala ekonomi berdampak berdampak pula pada daya tawar dalam pemasaran produknya
(anajemen (anajemen usahatani usahatani cenderung cenderung hanya mendasarkan pada perilaku perilaku musim sehi sehing ngga ga
kegi kegiat atan an
prod produk uksi si
peta petani ni
cend cender erun ung g
mend mendas asar arka kan n
pada pada
pengala pengalaman man sebelu sebelumny mnya a dan belum belum mengim mengimbang bangii dengan dengan mendasa mendasarka rkan n pemahaman akan perilaku pasar
Prod Produk uk pert pertan ania ian n pang pangan an pada pada umum umumny nya a meru merupa paka kan n produk generik sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan daya saing dan pemasarannya
81
)luktuasi produksi yang sangat tajam menyebabkan terjadinya excess supply pada musim panen dan kelangkaan produksi pada waktu yang lain
*lastis dalam suplai tetapi inelastis dalam permintaannya terutama terhadap harga
etergantungan pada iklim dan cuaca yang tinggi sehingga
A.%. Ana#isis E"sterna# A.%.1. Pe#!an
Demand produk pangan yang sangat tinggi terkait dengan pola konsumsi masyarakat dan juga jumlah penduduk yang sangat besar baik di #awa $imur sendiri khususnya maupun secara nasional
&esarnya perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat pada aspek ketersediaan, distribusi dan akses pangan
esadaran masyarakat akan produk yang berkualitas memungkinkan produk pangan melakukan segmentasi dalam pemasaran
!ntroduksi teknologi pengolahan akan sangat membantu bagi peningkatan nilai tambah produk primer tanaman pangan sehingga outputnya dapat dipasarkan di pasar input bagi industri makanan olahan dan sebagainya
82
A.%.%. An'aman
Adanya impor produk pangan seperti halnya kedelai maupun impor beras mengancam kestabilan harga pangan nasional
(asih belum terbentuknya pusat+pusat informasi dan pemasaran produk+ produk primer pertanian tanaman pangan sehingga seringkali terjadi asimetri informasi. Hal ini juga akan dapat berimplikasi pada semakin rendahnya posisi tawar petani.
Penurunan kesuburan tanah relatif tinggi
B. Matri" Ana#isis SWOT Tanaman Panan
!nternal
Ke"!atan (S) * 1. $ingginya produksi . !nfrastruktur yang memadaitransportasi dan komunikasi . elembagaan petani
Ke#ema&an (W) * 1. (anajemen produksi masih belum berorientasi pasar . Production oriented . Produk generik /. *lastisitas suplai tinggi dan elastisitas demand rendah
Stratei (S) + (O) * 1. (engefektifkan sistem stok daerah terutama produk pangan utama 0dikelola pemerintah 0%1, %, 21, 2 . !ntroduksi teknologi pengolahan dalam rangka pemberdayaan kelembagaan petani 0%, 2, 2/
Stratei (W) + (O) * 1. (embentuk sistem informasi pasar 031, 3, 3, 21, 2 . !ntroduksi teknologi diferensiasi produk baik horisontal maupun "ertikal 03, 3/, 21, 2, 2, 2/
Stratei (S) + (T) * 1. (eningkatkan produktifitas produksi domestik 0%1, $1 . onser"asi sumberdaya lahan dan air 0%, $ . (embentuk sistem informasi pasar 0%, $
Stratei (W) + (T) * 1. !ntroduksi teknologi bibit unggul 031, 3, $1 . (eningkatkan akses pasar petani 03, $ . onser"asi lahan pertanian 0$ /. Pengolahan produk primer tanaman pangan 03/
!nternal *ksternal Pe#!an (O) * 1. Permintaan produk pangan tinggi . Perhatian pemerintah terhadap tanaman pangan . esadaran masyarakat terhadap kualitas /. (embidik segmen pasar yang elastis terhadap harga An'aman (T)* 1. Produk pangan impor . &elum terbentuknya pusat+ pusat informasi pasar produk pertanian . Daya dukung lahan
83
,. Potensi Penera-an Stratei Pemasaran G#o$a# me#a#!i arinan antar Daera&
&erdasarkan analisis %32$ di atas maka dapat di ketahui bahwa masih sangat jauh dari harapan penerapan strategi pemasaran global untuk produk tanaman pangan. Demikian halnya dengan hasil analisis data primer berkenaan dengan pemasaran komoditas tanaman pangan melalui key informan baik dari petani maupun dari dinas bersangkutan. Pada umumnya produk pangan adalah produk yang tidak terstandarisasi dan produksi yang berfluktuasi karena bersifat musiman. Dari aspek pemasaran pihak pemerintah daerah menyadari bahwa informasi pasar masih belum sepenuhnya terdistribusi secara baik. %trategi pemasaran hanya dilakukan oleh pedagang+pedagang besar dengan memanfaatkan jaringan pasar yang telah diketahuinya. Dengan demikian dari struktur pasar nampak bahwa petani menghadapi struktur pasar yang cenderung bersifat oligopsoni, struktur pasar pedagang mengarah pada oligopoli dan pasar produk pangan seperti beras cenderung mengarah pasar persaingan sempurna. onsekuensi dari struktur pasar ini adalah berbedanya kharakteristik pemasarannya. %ecara keseluruhan, strategi pemasaran yang sementara ini diterapkan di pertanian tanaman pangan !ndonesia adalah strategi pemasaran produksi . Hal ini diindikasikan dengan 1. 4akupan distribusi yang luas . Produk mudah di dapat . Harga relatif murah 05regorius, /
84
Produksi tanaman pangan tidak lain difungsikan untuk memenuhi kebutuhan
dasar
masyarakat yaitu
pemasaran global,
kebutuhan
pangan.
Dalam
konteks
produk pangan domestik diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan pangan sehingga tidak menggantungkan pada ketersediaan pangan pasar dunia. Dengan kata lain, produk pangan difungsikan untuk mensubstitusi produk pangan impor. ondisi ini didorong oleh kenyataan bahwa dalam neraca perdagangan nasional, khususnya untuk produk pangan mengalami defisit perdagangan yang sangat besar. Hal ini seperti ditunjukkan dalam data berikut. $abel 1. eragaan *kspor !mpor dan 7eraca Perdagangan Produk Pertanian tanaman pangan !ndonesia 1889 + 1 0:% ; Deskripsi<$ahun *kspor !mpor Defisit
1889 11.>9> 1.96=.=91
188= 1>9.1=> 1.===.11
1888 81.1=9 ./6.6
>8.>8 1.9>.689
1 >6.6 1.//./9
-1.658.296
-1.!".826
-2.!!5.1#9
-1.66.6!8
-1.!#8.1"9
%umber - Data &P%, diolah 01 eterangan -? Data s
%ementara itu, produk pangan tidak hanya merupakan
komoditi ekonomi tetapi juga telah berubah menjadi komoditi politis, sehingga penataan pangan dalam aspek produksi, distribusi dan akses pangan sangat memerlukan peran pemerintah mengingat produk ini untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hajat hidup orang banyak.
%alah satu upaya yang dapat dilakukan
adalah menerapkan sistem pemasaran yang terkontrol sehingga fluktuasi harga tetap berada pada kisaran yang masih menguntungkan petani dan sistem distribusi dilakukan melalui mekanisme pasar terkoordinasi antar daerah.
85
D. Lan"a& Strateis da#am Penem$anan Pemasaran Prod!" Tanaman Panan
ondisi pemasaran tanaman dalam pasar oligopsoni memang kurang menguntungkan bagi petani. Hal ini menyebabkan posisi tawar petani semakin lemah dan semakin sulit untuk mendapatkan informasi pasar. &erikut adalah langkah+langkah untuk memperbaiki kondisi pemasaran tanaman pangan -
!ntroduksi teknologi bibit unggul dan perbaikan teknik budidaya Penyebaran informasi sistem konser"asi lahan dan air (engefektifkan kembali system stok oleh pemerintah
$ahap !Penguatan produksi dan menjaga kestabilan harga pada tingkat yang masih menguntungkan
a. (eningkatkan pemberdayaan kelompok tani b. (eningkatkan akses pasar petani tanaman pangan c. (embentuk sistem informasi pasar
$ahap !!Penguatan kelembagaan petani dan Perbaikan sistem informasi pasar
a. Diferensiasi horiontal produk pangan dan %egmentasi pasar 0standarisasi produk pangan b. Pengolahan produk primer 0diferensiasi "ertikal
$ahap !!!Penerapan strategi pemasaran tersegmentasi dengan produk terstandarisasi
a. Penguatan pasar domestik atas produk terstandaris asi b. Penetrasi pasar dan pembentuk an jaringan pemasaran global
$ahap !B$xtended market driven strategy
5ambar 18. @angkah %trategis Pengembangan Pemasaran Produk $anaman Pangan
86
6.1.%. Stratei Pemasaran Prod!" Pertanian /orti"!#t!ra
&erbeda dengan tanaman pangan, tanaman buah+buahan merupakan tanaman yang bercorak komersial. Cesponden yang digali informasinya adalah petani maju dengan skala produksi yang relatif besar. Penguasaan lahan rata+ rata dari responden adalah . hektar. Hasil tabulasi data primer ditunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan modalnya sendiri untuk melakukan kegiatan produksi, yaitu sekitar 6 dari responden. &erkenaan dengan aspek manajemen, petani hortikultura banyak menenkankan pada aspek produksi dan pemasaran yaitu sekitar 66 persen sedangkan yang memahami pentingnya adaministrasi dalam usaha hanya / persen.
Hal ini menunjukkan bahwa walaupun sudah bercorak
komersial namun sebagian besar responden
masih belum memahami
pentignnya e"aluasi finansial bisnis atau usaha yang dimilikinya. &erkenaan dengan informasi pasar sebagian responden menyatakan bahwa informasi pasar terutama berkenaan dengan harga didapat langsung dari pedagang perantara, sebagian lagi didapat dari pasar lokal. Hal ini menunjukkan bahwa relatif lebih komersialnya suatu usaha akan mendorong pengusaha< petani untuk mengetahui informasi pasar dalam upaya meningkatkan posisi tawarnya. 7amun masih dirasakan bahwa ada %arrier atau hambatan di dalam usaha mencari informasi pasar. 3alupun berpotensi untuk dilakukan diferensiasi produk untuk buah+ buahan namun dalam realitasnya hal ini belum dapat dilakukan oleh petani maupun lembaga pemasaran. Hal ini diindikasikan dengan sedikitnya perhatian petani maupun lembaga pemasaran buah+buahan pada kegiatan untuk peningkatan kualitas. Dan hampir semua responden tidak menganggap penting
87
kegiatan promosi. %ebaliknya, harga adalah aspek utama yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan produksi. Cendahnya perhatian pada promosi dari sisi ilmu pemasaran bisa dipahami.
:ntuk produk yang homogen maka
penggunaan instrumen promosi adalah sangat tidak efektif karena konsumen tidak secara khusus terpengaruh oleh atribut produk tertentu yang membedakan produk buah+buahan yang satu dengan yang lain untuk jenis yang sama. Dampak krisis ekonomi juga dirasakan oleh petani buah+buahan maupun lembaga pemasaran. Hal ini dikarenakan adaanya penurunan kemampuan menyediakan input oleh produsen dan lemahnya daya beli di tingkat konsumen.
A. Ana#isis SWOT Pemasaran G#o$a# Prod!"
Pertanian /orti"!#t!ra
A.1. Ana#isis Interna# A.1.1. Ke"!atan
eunggulan komparatif berupa kesesuaian agroekologi
!nfrastruktur yang telah memadai terutama transportasi dan komunikasi. Hal ini tentunya akan memudahkan dalam proses pemasaran terutama berkenaan dengan fungsi tempat dalam pemasaran
Pengalaman petani dalam budidaya tanaman buah+buahan
Petani telah mulai memahami pentingnya informasi pasar dan pentingnya pemasaran
A.1.%. Ke#ema&an
%ebagian besar produksi tanaman hortikultura masih sangat berfluktuasi sehingga dari sisi ketersediaan tidak terjadi sepanjang waktu dan dari sisi haraga menimbulkan perubahan harga yang sangat tajam karena terjadinya excess suply pada saat panen raya.
88
harakteristik produk hortikultura sendiri yang pada umumnya mudah rusak 0 peris&i%le, bersifat generik 0tidak terstandardisasi
(asih rendahnya manajemen usaha berkenaan dengan planning atau perencanaan usaha yang mendasarkan informasi pasar
(anajemen keuangan masih bersatu dengan keuangan keluarga sehingga tingkat efisiensi usaha sulit die"aluasi perubahannya
(asih terbatasnya upaya+upaya ino"atif bagi pengembangan produk hortikultura baik dalam diferensiasi horiontal maupun "ertikal.
A.%. Ana#isis E"sterna# A.%.1. Pe#!an
(endasarkan pada perilaku konsumen, maka produk hortikultura sangat berpeluang dilakukan segmentasi pasar dengan atribut produk yang berbeda
Potensi permintaan produk hortikultura masih besar
(eningkatnya kesadaran masyarakat tentang kualitas dan keamanan konsumsi pangan
Perhatian pemerintah pada pengembangan produk unggulan
A.%.%. An'aman
(asuknya produk impor dengan atribut produk yang sangat menarik baik terutama dari sisi kemasan
(asih terhambatnya sistem informasi pasar cenderung pada struktur pasar oligopopsoni yang berimplikasi pada bargaining position di pihak produsen yang semakin lemah.
Pola konsumsi masyarakat yang belum sepenuhnya konsumsi buah+buahan dan sayuran dalam kesehariannya
memperhatikan
89
Daya dukung lahan mulai menurun
B. Matri" Ana#isis SWOT Pertanian /orti"!#t!ra !nternal
Ke"!atan (S) * 1. eunggulan komparatif . !nfrastruktur yang memadaitransportasi dan komunikasi . esadaran pentingnya informasi pasar
Ke#ema&an (W) * 1. )luktuasi produksi yang tinggi . harakteristik produk 0perisible, tidak terstandardisasi . (anajemen masih belum berorientasi pasar /. !no"asi pada produk rendah
Stratei (S) + (O) * 1. (embentuk pasar komoditas dan pusat informasi pasar di daerah sentra 0%, %, 2, 2/ . (embentuk #aringan pemasaran antar daerah 0%1, 2, 21, 2
Stratei (W) + (O) * 1. !ntroduksi penanganan pasca panen 0'andling oleh petani produsen 031, 3, 21, 2, 2 . Penguatan kelembagaan petani hortikultura 03, 2, 2/ . !ntroduksi teknologi diferensiasi produk baik horisontal maupun "ertikal 03, 3, 3/, 21, 2, 2/
Stratei (S) + (T) * 1. !ntroduksi teknologi untuk peningkatkan produktifitas produksi hortikultura domestik 0%1, $1 . onser"asi sumberdaya lahan dan air serta perbaikan teknik budidaya 0%1, $/ . (embentuk sistem informasi pasar 0%, %, $ /. (elakukan standardisasi dan promosi produk hortikultura melalui media masa oleh pemerintah 0%1, $
Stratei (W) + (T) * 1. !ntroduksi teknologi diferensiasi produk secara horisontal terutama meningkatkan daya simpan produk 031, 3, 3/, $1, $ . (eningkatkan akses pasar petani 03, $ . onser"asi lahan pertanian 0$/
!nternal *ksternal Pe#!an (O) * 1. %egmentasi pasar dengan atribut produk yang berbeda . Permintaan produk hortikultura tinggi . esadaran masyarakat terhadap kualitas /. Perhatian pemerintah pada produk unggulan An'aman (T)* 1. Produk hortikultura impor dengan atribut yang lebih baik . (asih terhambatnya sistem informasi pasar ditingkat produsen . Pola konsumsi masyarakat /. Daya dukung lahan
,. Potensi Penera-an Stratei Pemasaran G#o$a# me#a#!i arinan antar Daera& Prod!" /orti"!#t!ra
7egara+negara maju seperti halnya Australia telah mampu menembus pasar !ndoensia terutama untuk komoditas buah+buahan. diterapkan adalah kualitas dan keseragaman hasil.
%trategi yang
Atribut produk sudah
memperhatikan preferensi konsumen sehingga dapat dengan mudah melakukan
90
penetrasi di pasar !ndonesia.
etersediaannya produk impor pada awalnya
membidik konsumen menengah+atas. 7amun semakin lama semakin mudah diperoleh di pasar lokal. %ementara itu konsumsi buah+buahan lokal menjadi nomor dua, terutama berkenaan dengan nilai prestise. Di dalam ilmu pemasaran hal ini dikenal dengan nama positioning product . (rand )trategy yang diterapkan oleh negara maju dalam menembus
pasar !ndonesia sangat baik dan mendasarkan pada consumer approac& . Hal inilah yang belum dilakukan oleh pelaku bisnis hortikultura khususnya di #awa $imur. !su pemasaran global juga menuntut adanya kualitas terstandardisasi, keamanan mengkonsumsi dan ramah lingkungan dalam proses produksi. &erdasarkan data &P% seperti pada $abel , kecenderungan seperti yang disebutkan di atas adalah trend secara nasional. Hal ini terbukti dengan data nasional perdagangan produk pertanian hortikultura, dimana nilai impor cenderung meningkat mulai tahun 188= sampai 1. %ementara itu ekspor hortikultura tidak memiliki kekuatan kompetitif dalam menembus pasar internasional.
*kspor memang diuntungkan dengan adanya de"aluasi mata
uang rupiah terhadap dollar, namun hal ini tidak berimplikasi pada ekspansi pasar yang lebih luas bahkan nilai ekspor cenderung menurun. Data selengkapnya seperti disajikan dalam $abel . $abel . eragaan *kspor !mpor dan 7eraca Perdagangan Produk Pertanian Hortikultura !ndonesia 1889 E 0:% ; Deskripsi<$ahun *kspor !mpor Defisit
1889 1/.81 /.66=
188= 99.69= 11.111
1888 >.9 19.18
8=.=> 9.91
1 1>6.9== /6/.61
-8!.#
-!5.#!!
215."51
61.1#!
-!".#!
%umber - Data &P%, diolah 01 eterangan -? Data s
91
7eraca perdagangan komoditas tanaman hortikultura mengalami defisit pada tahun 1889, 188= dan 1, sedangkan pada tahun 1888 dan mengalami surplus. $ingginya impor produk hortikultura antara lain disebabkan oleh rendahnya bea tarif masuk sehingga produk hortikultura impor membanjiri pasar domestik. ondisi pertanian tanaman hortikultura di atas tentunya perlu dipahami untuk selanjutnya dilakukan langkah+langkah stratgeis guna memperbaiki kinerja pertanian hortikultura.
&erdasarkan analisis %32$ dapat dipahami bahwa
strategi yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan adalah
&erkenaan dengan economic of scale produk yang dipasarkan
$entang aspek teknologi produksi dan juga diferensiasi atas produk hortikultura.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai guna, nilai
tambah maupun perbaikan kualitas produk primer itu sendiri.
Pengetahuan pasar utamanya untuk produsen hortikultura
%tandardisasi dan promosi terkait dengan segmentasi dan positioning produk di pasar
D. Lan"a& Strateis Penem$anan Pemasaran Prod!" /orti"!#t!ra
Pasar hortikultura memang masih belum berbeda jauh dengan pasar tanaman pangan. &ahkan seringkali terjadi kenakalan pada lembaga pemasaran demi mendapatkan keuntungan pemasaran yang lebih besar. Hal ini dilakukan dengan mengkaburkan kualitas produk yaitu mencampur produk yang kurang baik dengan yang baik. Hal ini terjadi pada komoditas sayuran dan buah+buahan. $idak dilakukan standardisasi kualitas produk semakin meningkatkan peluang pelaku usaha untuk terjadinya (oral Haard dalam kegiatan ekonomi.
92
Permasalahan lain yang perlu segera diambil langkah strategisnya adalah berkenaan dengan masuknya produk impor dengan atribut yang lebih baik.
Dari data primer baik melalui instansi pemerintah maupun petani dan
pedagang diinformasikan bahwa produk impor memiliki kompetitifitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk lokal sehingga daya serap pasar untuk produk impor semakin meningkat. (enghadapi masalah+masalah internal di atas bebebrapa langkah strategis dapat dilakukan yaitu -
Penyebaran informasi sistem konser"asi lahan dan air Penguatan kelembagaan petani hortikultura !ntroduksi penanganan pasca panen 0&andling product
$ahap !Penguatan produksi, kelembagaan dan penanganan pasca panen
a. (embentuk pasar komoditas dan pusat informasi pasar produk hotikultura b. (embentuk jaringan pemasaran antar daerah c. (eningkatkan akses pasar petani tanaman pangan
$ahap !!Perbaikan sistem informasi dan pemasaran produk hortikultura
a. Diferensiasi horiontal produk pangan dan %egmentasi pasar 0standarisasi produk pangan b. Pengolahan produk primer 0diferensiasi "ertikal
$ahap !!!Penerapan strategi pemasaran tersegmentasi dengan produk terstandarisasi
a. Penguatan pasar domestik atas produk terstandaris asi b. Penetrasi pasar dan pembentuk an jaringan pemasaran global
$ahap !B$xtended market driven strategy
5ambar . @angkah %trategis Pengembangan Pemasaran Produk Hortikultura
93
6.1.0. Stratei Pemasaran Prod!" Pertanian Per"e$!nan
$anaman perkebunan merupakan jenis tanaman yang diusahakan untuk tujuan komersial. harakteristik produk tanaman perkebunan berbeda dengan produk hortikultura. $anaman perkebunan pada umumnya dipasarkan di pasar input, artinya tidak langsung dikonsumsi namun menjadi input bagi industri lain. Dengan demikian keterkaitan ke depan dari pertanian perkebunan lebih jelas dibanding dengan hortikultura. Dalam penelitian ini data primer mencerminkan performen dari pertanian perkebunan rakyat. &erdasarkan data primer, semua responden menyatakan bahwa modal usahataninya berasal dari modal sendiri. (anajemen keuangan tidak terpisah dengan keuangan rumah tangga.
Aspek yang paling diperhatikan adalah
berkenaan dengan produksi dan pemasarannya. &erkenaan dengan informasi pasar, seperti halnya komoditas tanaman pangan dan hortikultura, tanaman perkebunan juga menghadapi hal yang sama. Cesponden pada umumnya mendapatkan informasi harga dan pemasaran dari para pedagang perantara. Produsen< petani pada umumnya merasa kesulitan mendapatkan informasi pasar yaitu >9 persen dari responden, sisanya merasakan memang ada hambatan pasar namun masih bisa langsung menjual ke pasar. Cesponden pada umumnya menempatkan harga dan kualitas menjadi komponen paling diperhatikan dalam penjualan produknya.
%eperti halnya
produk pertanian umumnya, produk pertanian tanaman perkebunan juga merupakan produk generik dan bahkan lebih sulit untuk melakukan diferensiasi produk karena membutuhkan teknologi yang lebih bersifat capital intensif.
94
$abel . Produksi $anaman Perkebunan #awa $imur /
%umber- %tatistik Perkebunan #awa $imur, / Data di atas membuktikan bahwa perkebuanan rakyat memang sangat potensial dikembangkan karena dari sisi produksi memang mendominasi dan menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan. $ebu, tembakau dan kelapa memiliki nilai produksi yang jauh lebih besar dibandingkan produksi tanaman perkebunan yang lain.
95
%esuai dengan kharakteristik produk primer tanaman perkebunan maka kharakteristik pasar cenderung bersifat oligopoli yang ketat. Hal ini dikarenakan pembeli produk tanaman perkebunan pada umumnya adalah industri pengolahan yang capital intensif. Dengan demikian sangat sulit bagi petani untuk meningkatkan posisi tawarnya di pasar.
A. Ana#isis SWOT Pemasaran G#o$a# Prod!" Pertanian Per"e$!nan A.1. Ana#isis Interna# A.1.1. Ke"!atan
eunggulan komparatif berupa kesesuaian agroekologi
$eknologi budidaya yang telah lama dikenal
Perhatian yang lebih baik dalam hal menjaga kualitas
Produk yang dihasilkannya merupakan bahan baku bagi industri selanjutnya
A.1.%. Ke#ema&an
@emahnya kelembagaan petani
urangnya informasi pasar
$eknologi pasca panen masih rendah yang berpengaruh pada kualitas dan harga produk perkebunan
Cendahnya teknologi pengolahan hasil perkebunan produk primer
A.1.0. Pe#!an
Adanya industri pengolahan produk perkebunan
(elakukan kegiatan ekspor yang ekstensif
Perhatian pemerintah terhadap produk unggulan perkebunan
96
A.1.. An'aman
%truktur pasar oligopoli ketat dapat semakin menekan posisi tawar petani dan informasi pasar cenderung sulit diperoleh
Cendahnya in"estasi industri pengolahan akan menurunkan efek tarikan deman produk perkebunan
Adanya pesaing negara lain yang sejenis
B. Matri" Ana#isis SWOT Tanaman Per"e$!nan
!nternal
Ke"!atan (S) * 1. eunggulan komparatif . $eknologi budidaya sudah lama dikenal . Perhatian yang lebih baik dalam hal kualitas /. Produk yang dihasilkan merupakan bahan baku industri selanjutnya
Ke#ema&an (W) * 1. @emahnya kelembagaan petani . urangnya informasi pasar . Cendahnya teknologi pasca panen /. Cendahnya teknologi pengolahan hasil
Stratei (S) + (O) * 1. (embentuk jalinan kemitraan dengan industri pengolahan 0%, %, %/, 21, 2 . (eningkatkan "olume ekspor 0%1, %, 2, 2
Stratei (W) + (O) * 1. Pembentukan koperasi tani atau kelembagaan tani lainnya 031, 3, 21, 2, 2 . (embentuk pasar komoditi perkebunan 03, 2, 2 . !ntroduksi teknologi diferensiasi produk baik horisontal maupun "ertikal 03, 3/, 21, 2, 2 Stratei (W) + (T) * 1. Pembentukan koperasi tani 031, 3, $1 . !ntroduksi teknologi diferensiasi produk baik horisontal maupun "ertikal 03, 3/, $
!nternal *ksternal Pe#!an (O) * 1. Adanya industri pengolahan produk perkebunan . egiatan ekspor . Perhatian pemerintah pada produk unggulan
An'aman (T)* 1. %truktur pasar cenderung oligopoli ketat dan informasi pasar sangat sulit diperoleh . Cendahnya in"estasi industri pengolahan . Produsen negara lain yang sejenis
Stratei (S) + (T) * 1. (embentuk jalinan kemitraan dengan industri pengolahan 0%, %, %/, $1 . (eningkatkan "olume ekspor 0%1, %, $ . (eningkatkan kualitas produksi 0%, $
97
,. Potensi Penera-an Stratei Pemasaran G#o$a# me#a#!i arinan antar Daera& Prod!" Per"e$!nan
Pemasaran tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tujuan pemasarannya, yaitu pemasaran domestik dan pemasaran internasional 0ekspor. Pemasaran di domestik terkait dengan komoditas perkebunan yang memiliki industri pengolahan di dalam negeri seperti halnya tebu, kapas, dll. :ntuk produk pertanian yang diekspor pada umumnya adalah produk primer perkebunan yang akan diolah di negara tujuan. Aspek
pemasaran
tanaman
perkebunan
domestik
yang
perlu
dipertimbangkan adalah aspek
Perbaikan kelembagaan petani untuk meningkatkan daya tawar
Pembentukan pusat+pusat informasi pasar ataupun pasar komoditas
$eknologi pasca panen
(embentuk jalinan kemitraan dengan industri terkait. &erkenaan
pemasaran
ekspor
tanaman
perkebunan
yang
perlu
diperhatikan adalah
&erkenaan dengan economic of scale produk yang dipasarkan
#enis saluran ekspor yang dipertimbangkan. $erdapat tiga saluran ekspor yaitu ekspor tidak langsung 0indirect export , ekspor bersama 0cooperative* s&ared export , dan ekspor langsung 0direct export . *kspor tidak langsung
melibatkan agen ekspor, biasanya perusahaan manajemen ekspor. %aluran ekspor bersama mencakup kesepakatan kolaboratif dengan perusahaan lain berkenaan dengan kinerja fungsi ekspor.
%umber informasi ekspor yaitu catatan internal perusahaan, kontak personal, agent di luar negeri, asosiasi dagang, organisasi jasa maupun organisasi penyedia jasa informasi.
98
)aktor pendorong kinerja ekspor seperti kualitas, pengetahuan pasar, adanya komitmen ekspor jangka panjang, dll. )aktor penghambat kinerja ekspor diantaranya adalah standardisasi, prosedur ekspor negara tujuan, nilai tukar, persaingan di luar negeri yang ketat, dll.
$abel /. eragaan *kspor !mpor dan 7eraca Perdagangan Produk Pertanian Perkebunan !ndonesia 1889 E 0:% ; Deskripsi<$ahun *kspor !mpor
1889 >.1=.116 1.>.=
188= /.98.==8 1./9./
1888 /.8.=9 1./9.99/
.==9.1=/ 1.>9.6>
1 .///.=6 1.>>.896
)urplus
!.65.8
2.8!2.8#
2.665."!!
2.629.919
1.89!.#1"
%umber - Data &P%, diolah 01 eterangan -? Data s berikut. Dari nilai PDC& perkebunan dari tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan. $abel >. Perkembangan PDC& %ektor Perkebunan #awa $imur $ahun 1888 + 0 Atas Dasar Harga onstan
%umber - 333.#atim.go.id, >
99
%elain nilai PDC& perkebunan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, kinerja perkebunan
juga dilihat dari kinerja ekspornya.
$otal produk
perkebunan yang diperdagangkan memang berfluktuasi dari tahun ke tahun namun hampir semua produk mengalami peningkatan "olume penjualan kecuali untuk panili dan total penjualan produk perkebunan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk perkebunan untuk #awa $imur tumbuh lebih baik dan memiliki kinerja ekspor yang lebih baik dibanding dengan kinerja ekspor nasional. $abel 6. Perkembangan Bolume Dan 7ilai *ksport omoditi Perkebunan $ahun 1888 %
%umber - 333.#atim.go.id, >
100
D. Lan"a& Strateis Penem$anan Pemasaran Prod!" Per"e$!nan
#awa $imur merupakan salah satu propinsi yang sangat potensial dalam pengembangan perkebunan. :paya peningkatan kinerja pemasaran domestik yang dapat dilakukan adalah -
Pembentukan koperasi atau kelembagaan ditingkat petani !ntroduksi teknologi diferensiasi produk
$ahap !Penguatan kelembagaan petani dan penanganan pasca panen
a. (embentuk pasar komoditas dan pusat informasi pasar produk tanaman perkebunan b. (embentuk jalinan kemitraan dengan mediator pemerintah
$ahap !!Perbaikan sistem informasi dan pemasaran produk tanaman perkebunan
a. Penguatan komitmen kerjasama yang saling menguntungkan b. Pembentukan jaringan pemasaran lebih luas
$ahap !!!$xtended market driven strategy
5ambar 1. @angkah %trategis Pengembangan Pemasaran Domestik Produk Perkebunan
101
6.%. 2sa&a Ke'i# Menena& (2KM)
Berdasarkan
pengkajian
data
primer
berkenaan
dengan
kharakteristik usaha kecil dan menegah di Jawa Timur diperoleh informasi bahwa pada umumnya pengusaha kecil telah memahami pentingnya pengetahuan tentang preferensi konsumen.
Sebagian
besar responden menyatakan bahwa terdapat sumber informasi atas produk yang disenangi oleh konsumen, dimana informasi tersebut minimal berasal dari lembaga pemasaran maupun dari konsumen. Atribut produk U! yang diperhatikan pengusaha U! adalah bekenaan dengan harga, kualitas dan keunikan dari produk itu sendiri. "asar yang masih terbatas merupakan salah satu masalah besar yang sangat
sulit dipecahkan oleh :( sendiri. Dengan pasar yang terbatas semacam ini, tentu sulit diharapkan :( dapat mengembangkan pemasaran dan kapitalisasi modal secara mandiri. Akibatnya, :( mengalami stagnasi dan hanya sedikit yang mampu mencapai skala besar secara mandiri. :ntuk memperluas pasarnya, mau tidak mau dibutuhkan dana yang tidak sedikit guna memperluas jaringan pemasaran. #arang ada :( yang bisa dan mampu melakukan strategi pengembangan semacam ini, karena memang tidak murah dan tidak mudah.
#alaupun ada kesepakatan umum tentang
pentingnya U! bagi pembangunan ekonomi secara menyeluruh, namun belum ada kesepakatan bersama mengenai cara membantu penguatan U!.
102
A. Ana#isis SWOT Pemasaran G#o$a# Prod!" 2KM A.1. Ana#isis Interna# A.1.1. Ke"!atan
:( memiliki fleksibilitas menghadapi perubahan lingkungannya
(emiliki kekhasan dari produk yang dihasilkannya
*lastisitas permintaan terhadap harga cenderung elastis
A.1.%. Ke#ema&an
egiatan produksi pada umumnya relatif kecil
Permodalan yang terbatas
Daur hidup produk relatif pendek
(engahadapi permasalahan legalitas produk seperti hak paten baik produk maupun desain, dll
A%. Ana#isis E"sterna# A.%.0. Pe#!an
%angat strategis untuk melakukan strategi substitusi produk impor
(elakukan ekspansi pasar sampai ke manca negara
Potensial demand yang sangat tinggi baik di domestik maupun luar negeri
Perhatian pemerintah yang tinggi pada sektor :(
A.%.. An'aman
Persaingan produk impor yang sejenis dengan kualitas dan atribut yang lebih baik
!mitasi atas produk 0 product imitation yang dilakukan oleh pihak lain berkenaan dengan potensi keuntungan atas produk tersebut
103
B. Matri" Ana#isis SWOT Man!3a"t!r Ber$asis 2KM
!nternal
*ksternal Pe#!an (O) * 1. %trategi substitusi impor . *kspor produk . Perhatian pemerintah pada :(
An'aman (T)* 1. Persaingan dengan produk impor . !mitasi produk
Ke"!atan (S) * 1. )leksibilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan . ekhasan produk . *lastisitas permintaan yang elastis
Ke#ema&an (W) * 1. (asalah economic of scale . eterbatasan modal . Daur hidup produk relatif pendek /. (asalah legalitas produk
Stratei (S) + (O) * 1. (enerapkan strategi bauran produk yaitu mempertimbangkan aspek product+ price+ place+ and promotion 0%, %, 21 . *kspansi pasar nasional dan internasional 0%1, %, 2, 2
Stratei (W) + (O) * 1. (embentuk pusat pemasaran produk :( 031, 2, 2 . Pelatihan untuk peningkatan kemampuan berino"asi dalam produksi 03, 2 . &antuan kredit lunak berupa peralatan produksi 031, 3, 2 /. Pelatihan standardisasi produk 03/, 2, 2 Stratei (W) + (T) * 1. membentuk dan menguatkan asosiasi produsen produk :( tertentu 031, $1 . !ntroduksi teknologi untuk berino"asi 03, $ . Pelatihan standardisasi produk 03/, 21, 2
Stratei (S) + (T) * 1. (eningkatkan kemampuan berino"asi produk baru 0%, %, $1, $ . (eningkatkan "olume produksi 0%1, %, $1 . (eningkatkan kualitas produksi 0%, $1
,. Potensi Penera-an Stratei Penem$anan 2KM
U! mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi. arena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal per unit usaha untuk in$estasinya yang kecil, U! bisa dengan %eksibel menyesuaikan dan menjawab kondisi pasar yang terus berubah. &al ini membuat U! tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal. U! justru mampu dengan cepat menangkap berbagai peluang, misalnya untuk melakukan produksi yang bersifat substitusi impor dan meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dalam
negeri. arena itu,
104
pengembangan U! dapat menunjang di$ersi'kasi ekonomi dan percepatan perubahan struktural, yang merupakan prasyarat bagi pembangunan
ekonomi
berkesinambungan. pengalaman
jangka
"elajaran
internasional
panjang
terpenting
adalah
yang
yang
stabil
dan
bersumber
pada
pertanyaan
tentang
(peran
pemerintah yang tepat) dalam pembangunan sektor swasta. Ada
semacam
kesamaan
pemikiran
yang
timbul
bahwa
lingkungan terbaik bagi pengembangan usaha, yaitu lingkungan di mana pasar input dan ouput bisnis berfungsi secara efektif. "asar* pasar ini menawarkan beragam layanan jasa yang tepat kepada dunia usaha, yang membantu unit*unit usaha untuk berkembang. Sementara itu, pemerintah memusatkan perhatian pada fungsi* fungsi utamanya serta pada usaha mewujudkan fungsi*fungsinya secara e'sien. ebijakan pengembangan U! yang efektif harus lebih dari sekedar program*program dukungan 'nansial dan teknis yang berdiri sendiri tanpa adanya kaitan antara satu dengan yang lain. Agar efektif, kebijakan pengembangan U! memerlukan pengkajian dan reorientasi peran pemerintah dalam banyak aspek. &al*hal utama dalam reorientasi peran pemerintah antara lain adalah+
!enjamin
adanya
“good
governance”
untuk
menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi in$estasi
!enstimulasi
lingkungan
yang
mendorong
daya
saing
guna
menciptakan lebih banyak kesempatan berusaha dan akses kepada sumber daya produktif
105
(eningkatkan peran serta sektor swasta dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakanF
Penarikan diri pemerintah dari pemberian jasa layanan secara langsungF
(enyederhanakan alat dan struktur pendukung untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi administratif, dan
(eningkatkan akses ke informasi yang rele"an bagi :(, asosiasi usaha, para pengelola jasa pengembangan usaha dan pembuat kebijakan.
&eberapa pemikiran yang diharapkan dapat mengemabangkan :( di #awa $imur antara lain adalah
(emberikan prioritas pengembangan komoditi unggulan dengan pendekatan pengembangan sesuai potensi daerah
(elakukan
stratifikasi
usaha
untuk
lebih
memfokuskan
dan
menyesuaikan program dan pola pembinaan sesuai dengan kondisi F
(engembangkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan :( F
(eningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung
pemberdayaan
ekonomi rakyat F
(eningkatkan teknologi dan standar :( F
(eningkatkan kemampuan %D( baik teknis, manajemen dan kewirausahaan
(eningkatkan
bantuan
pemasaran
:(
dengan
mendirikan
*mporium<2utlet di dalam dan luar negeri dan melakukan promosi in"estasiF
(eningkatkan peran &alai @itbang !ndustri untuk membantu :( dalam hal kemampuan penguasaan teknologi proses dan produk antara lain melalui pelatihan, rancangan bangun dan perekayasaan serta desain produk sehingga dapat meningkatkan mutu, efisiensi dan produkti"itas F
(emberdayakan kelompok :( di bidang kerjasama internasional F
106
(endorong kemitraan :( dengan industri besar F
(endorong
partisipasi
masyarakat
profesional 0@embaga
Perbankan,
@embaga Pembina, @%(, :ni"ersitas dan onsultan untuk berperan dalam pembinaan :( F
(engembangkan jaringan kerjasama dan sinergi antar berbagai instansi dan lembaga pembinaan yang ada baik dalam negeri maupun luar negeri.
D. Lan"a& Strateis da#am Penem$anan Pemasaran G#o$a# Man!3a"t!r Ber$asis 2KM
&erdasarkan
analisis
%32$
dan
potensi
penerapan
strategi
pengemabangan :( maka ddapat disusun langkah+langkah strategis dalam rangka peningkatan kinerja pemasaran produk manufaktur berbasis :( sebagai berikut (eningkatkan kemampuan berino"asi dari :( &antuan kredit lunak peralatan produksi (embentuk dan menguatkan asosiasi produsen produk :(
$ahap !Penguatan kelembagaan :( dan perbaikan aspek produksi
a. (embentuk pusat pemasaran :( b. (eningkatkan efektifitas strategi bauran produk c. Pelatihan standardisasi produk
$ahap !!Perbaikan sistem informasi dan pemasaran produk dan standarisasi
a. Penguatan ekspor produk :( b. Pembentukan jaringan pemasaran domestik yang lebih luas
$ahap !!!$xtended market driven strategy
5ambar . @angkah %trategis Pengembangan Pemasaran Domestik Produk (anufaktur &erbasis :(