SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA Nama Sekolah
: SMA Negeri Siwalima Ambon
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester Kompetensi Inti
: X / Ganjil :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan hum aniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai denga n bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan meto da sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 3.1 Menerapkan hakikat ilmu fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran fisika dalam kehidupan
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
Indikator Pembelajaran Menjelaskan hakikat fisika dan perlunya mempelajari fisika Menjelaskan ruang lingkup fisika Menjelaskan dan menerapkan metode dan prosedur ilmiah Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja di
laboratorium Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja Mempresentasikan hasil diskusi
Materi Pokok Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah: Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika Ruang lingkup Fisika Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium
Kegiatan Pembelajaran
Keselamatan Kerja pada Praktikum tentang Kalor
Mengamati, mendiskusikan, dan menyimpulkan tentang fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari, hubungan Fisika dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium
Penilaian
Kognitif Afektif Psikomotor
Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang ilmu Fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di laboratorium. Mempresentasikan tentang pemanfaatan Fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja ketika melakukan kegiatan pengukuran besaran Fisika
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01& 02)
Alokasi Waktu 6 x 45 menit
Sumber Belajar Buku Siswa SMA/MA Kls X LKS
4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
laboratorium Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja Mempresentasikan hasil diskusi
Keselamatan Kerja pada Praktikum tentang Kalor
Mendiskusikan dan menyimpulkan tentang ilmu Fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain, prosedur ilmiah dalam hubungannya dengan keselamatan kerja di laboratorium. Mempresentasikan tentang pemanfaatan Fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja ketika melakukan kegiatan pengukuran besaran Fisika
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01& 02)
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri Siwalima - Ambon
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
Pertemuan
:1&2
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01& 02)
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri Siwalima - Ambon
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
: Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
Pertemuan
:1&2
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK dari KD 3.1
Menjelaskan hakikat fisika dan perlunya mempelajari fisika Menjelaskan ruang lingkup fisika Menjelaskan dan menerapkan dan prosedur ilmiah Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja di laboratorium IPK dari KD 4.1
Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja pada praktikum tentang kalor
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat :
Menjelaskan hakikat fisika
Menjelaskan perlunya mempelajari fisika
Menjelaskan dan menerapkan metode dan prosedur ilmiah
Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja di laboratorium
D. Materi Pembelajaran Fakta :
D. Materi Pembelajaran Fakta :
Ruang lingkup Fisika Konsep :
Ruang lingkup fisika Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium Prinsip :
Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium Prosedur :
Ruang lingkup Fisika Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Model : Discovery Learning Metode : Diskusi F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (3 x 45 menit) Pendahuluan (15 Menit) 1. Memberi salam, berdoa selama 5 menit untuk kelas di jam pertama. 2. Memperhatikan kondisi kelas. 3. Memeriksa kehadiran siswa. 4. Memberikan motivasi kepada siswa. 5. Menyampaikan kompentensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. 6. Appersepsi Guru menanyakan apa saja fenomena alam yang diketahui? Kegiatan Inti (70 Menit) 7. Mengamati : Menyajikan secara garis besar tentang konsep hakikat fisika dan dan prosedur ilmiah pada siswa. 8. Menanya Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok untuk mengerjakan LKS. 9. Mengeksplorasi/Mengumpulkan Informasi Membagi LKS untuk dikerjakan oleh siswa dalam kelompok sekaligus menjelaskan langkah-langkah mengerjakan LKS. 10. Mengasosiasi/mengolah informasi Membimbing siswa salam mengerjakan LKS. 11. Mengkomunikasikan Memberi kesempatan kepada siswa untuk mmpresentasikan hasil diskusi mereka. Kegiatan Penutup (50 Menit) 12. Guru mengarahkan siswa menyimpulkan tentang hakekat fisika 13. Guru menyampaikan arahan untuk pertemuan selanjutnya 14. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan meningkatkan sikap yang baik di rumah.
Pertemuan II (3 x 45 menit) Pendahuluan (15 Menit)
Pertemuan II (3 x 45 menit) Pendahuluan (15 Menit) 1. Memberi salam, berdoa selama 5 menit untuk kelas di jam pertama. 2. Memperhatikan kondisi kelas. 3. Memeriksa kehadiran siswa. 4. Memberikan motivasi kepada siswa. 5. Menyampaikan kompentensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. Kegiatan Inti (70 Menit) 6. Mengamati : Menyajikan secara garis besar tentang konsep metode ilmiah dan keselamatan kerja pada siswa. 7. Menanya Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok untuk mengerjakan LKS. 8. Mengeksplorasi/Mengumpulkan Informasi Membagi LKS untuk dikerjakan oleh siswa dalam kelompok sekaligus menjelaskan langkah-langkah mengerjakan LKS. 9. Mengasosiasi/mengolah informasi Membimbing siswa salam mengerjakan LKS. 10. Mengkomunikasikan Memberi kesempatan kepada siswa untuk mmpresentasikan hasil diskusi mereka. Kegiatan Penutup (50 Menit) 11. Guru mengarahkan siswa menyimpulkan Metode ilmiah fisika dalam kehidupan manusia 12. Guru menyampaikan PR kepada siswa 13. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan meningkatkan sikap yang baik di rumah. G. Penilaian 1. Teknik Penilaian : a. Penilaian Sikap : observasi/pengamatan b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja dan Portofolio 2. Penilaian kognitif : 1. Observasi : Lembar Penilaian Proses (Aspek Afektif) 2. Tes tertulis : Uraian 3. Unjuk Kerja : Lembar penilaian proses (Aspek Kognitif) 4. Portofolio : Laporan tertulis H. Sumber Belajar Buku siswa Fisika SMA/MA Kelas X LKS
Lampiran : Materi Pembelajaran
Lampiran : Materi Pembelajaran Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam. Anda telah mengenal IPA sewaktu di SMP. Di SMP, Anda mempelajari fisika merupakan bagian dari mata pelajaran IPA. Adapun di SMA, Anda akan mempelajari Fisika sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. A. Fisika dan Perannya bagi kehidupan 1. Hakikat Fisika Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam atau dikenal dengan sains. Sains merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Sains didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa sains merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejalagejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Sains memiliki dua sisi yaitu sebagai proses dan sisi lain sebagai produk. Proses sains merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imajinatif dan akan tetap sebagai gagasan imajinatif selama belum bisa menyajikan sejumlah bukti. Penggunaan bukti sangat pokok dalam kegiatan sains termasuk fisika. a. Fisika sebagai Ilmu Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang meliputi Fisika, Kimia, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, serta Biologi. Fisika sebagai bagian dari IPA mempunyai beberapa ciri berikut. 1) Mempunyai objek kajian berupa benda konkret (nyata dan ada). Kajian yang dilakukan berupa tingkah laku dan kondisi fisik dari benda tersebut. Kajian yang berupa tingkah laku suatu objek seperti kondisi seorang manusia yang sedang mendorong dan menarik suatu benda. Adapun contoh kajian yang berupa kondisi fisik adalah seperti kajian mengenai pengaruh perubahan suatu benda karena suhu lingkungan. 2) Dikembangkan berdasarkan pengalaman atau melalui percobaan yang disengaja. 3) Sistematis, yaitu menggunakan langkah-langkah yang urut dan bersifat baku. 4) Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten, yaitu cara berpikir yang menggunakan logika, teratur, dan disiplin. 5) Hasil kajiannya bersifat objektif, artinya selalu memihak kebenaran ilmiah. 6) Hukum-hukum fisika yang dihasilkan dari berbagai percobaan berlaku umum, tetapi dengan beberapa ketentuan yang mendukung. Contohnya, hukum Newton I hanya berlaku dalam kondisi benda tanpa gesekan. Fisika tidak hanya mempelajari benda tak hidup. Tingkah laku benda-benda hidup pun menjadi objek pembahasan dalam fisika. Dengan sebab inilah, fisika harus didukung oleh cabang IPA atau ilmu yang lain untuk lebih dapat bermanfaat dalam kehidupan. Setiap cabang ilmu pengetahuan tersebut saling berhubungan sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan. Setiap permasalahan perlu diteliti secara ilmiah sehingga diperoleh kebenaran ilmiah yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah. Namun, kebenaran ilmiah bukanlah kebenaran yang
mutlak. Kebenaran ilmiah bersifat relatif. Para peneliti perlu melakukan penelitian yang terus-menerus untuk menyempurnakan kebenaran ilmiah yang ada sekarang. Penelitianpenelitian yang didukung teknologi modern telah menghasilkan teori-teori baru untuk
mutlak. Kebenaran ilmiah bersifat relatif. Para peneliti perlu melakukan penelitian yang terus-menerus untuk menyempurnakan kebenaran ilmiah yang ada sekarang. Penelitianpenelitian yang didukung teknologi modern telah menghasilkan teori-teori baru untuk melengkapi teori lama.
9)
b. Cabang-Cabang Fisika Fisika mempunyai ruang lingkup pembahasan yang cukup luas. Dengan sebab inilah, banyak cabang-cabang ilmu yang menjadi perluasan dari ilmu Fisika. Cabang-cabang Fisika dijelaskan seperti berikut. 1) Mekanika adalah satu cabang Fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian yakni kinematika dan dinamika. a) Kinematika membahas suatu objek yang bergerak tanpa menyelidiki sebabsebab suatu objek dapat bergerak. b) Dinamika mempelajari suatu objek yang bergerak dengan menyelidiki penyebabnya. 2) Fisika kuantum adalah cabang dasar Fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. 3) Mekanika fluida adalah cabang fisika yang mempelajari fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). 4) Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, dan semikonduktor. 5) Elektrostatis adalah ilmu yang mempelajari listrik statis. 6) Elektrodinamika adalah ilmu yang mempelajari muatan listrik yang bergerak (arus listrik). 7) Bioelektromagnetik adalah disiplin ilmu yang mempelajari fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup. 8) Termodinamika adalah kajian tentang energi atau panas yang berpindah. Fisika inti adalah cabang Fisika yang mengkaji atom/bagian-bagian atom. 10) Fisika gelombang adalah cabang Fisika yang mempelajari tentang gelombang. 11) Optika geometris adalah cabang Fisika yang mempelajari tentang cahaya. 12) Kosmologi/astronomi adalah ilmu mempelajari tentang perbintangan dan benda-benda angkasa. 13) Fisika kedokteran (fisika medis) membahas penggunaan ilmu Fisika dalam bidang kedokteran (medis), di antaranya: a) Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh; b) Bioakuistik mempelajari bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia; c) Biooptik mempelajari mata dan penggunaan alat-alat optik; d) Biolistrik mempelajari sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung manusia. 14) Fisika radiasi adalah Fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. 15) Fisika lingkungan adalah ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. Beberapa di antaranya antara lain: fisika tanah dalam/ Bumi, fisika tanah permukaan, fisika udara (hidrologi), fisika gempa (seismografi fisik), fisika laut (oseanografi fisik), meteorologi, fisika awan, dan fisika atmosfer. 16) Geofisika adalah perpaduan antara Fisika, Geografi, Kimia, dan Matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari antara lain ilmu gempa atau seismologi yang mempelajari tentang gempa, magnet bumi, gravitasi termasuk pasang surut, dan anomali gravitasi bumi GeoElektro (aspek listrik bumi). 17) Ekonomifisika yang merupakan aplikasi Fisika dalam bidang ekonomi. 18) Fisika komputasi adalah gabungan antara Fisika, sains komputer, dan matematika terapan. 19) Fisika modern mempelajari materi dalam skala atomik dan subatomik dan partikel yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Ruang Lingkup Ilmu Fisika Materi yang dipelajari dalam Fisika mempunyai ruang lingkup yang cukup luas.
Ruang Lingkup Ilmu Fisika Materi yang dipelajari dalam Fisika mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. 1. Ruang Lingkup Aktivitas Makhluk Hidup dan Tak Hidup Ruang lingkup ini meliputi tingkah laku dan aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup maupun tak hidup. Fokus yang diteliti berupa perhitungan besaran-besaran (sesuatu yang dapat diukur) yang terkait dengan aktivitas yang terjadi. Contohnya, pengamatan terhadap jenis gerak dan nilai dari gerakan yang dilakukan oleh seekor rusa. Contoh lain seperti besar energi kinetik ketika sebuah batu menggelinding dari atas bukit. 2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Tak Hidup Ruang lingkup ini mencakup kondisi fisik yang dapat dijangkau dengan besaran-besaran yang terkait dengan Fisika. Contohnya, kondisi fisik sebuah besi yang sedang dipanaskan. Dalam proses ini terdapat perubahan fisik dari benda berupa pemuaian panjang maupun lebar. 2.
Peranan Fisika bagi Kehidupan Manusia Pada zaman modern seperti sekarang ini, Fisika sangat mendukung perkembangan teknologi, industri, komunikasi, dan kedokteran. Penerapan fisika dalam kehidupan dijelaskan sebagai berikut. a.
Bidang Kedokteran dan Kesehatan 1) Penemuan sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang. 2) Penemuan sinar laser untuk memecah batu ginjal dalam tubuh manusia. 3) Penerapan konsep pemantulan cahaya dalam proses pembedahan. 4) Penemuan peralatan gelombang radio untuk mendeteksi kondisi bayi di dalam perut. 5) Penemuan sinar gamma untuk proses sterilisasi peralatan bedah.
b.
Bidang Pertanian 1) Penemuan bibit unggul dari proses rekayasa genetika. 2) Penemuan peralatan pertanian yang membantu kerja petani, seperti mesin bajak sawah.
c.
Bidang Transportasi 1) Penemuan konsep tekanan di dalam ruang tertutup yang mengilhami terciptanya konsep mesin berbahan bakar minyak. 2) Penemuan berbagai konsep gerakan benda yang berpengaruh terhadap pembuatan mobil dan motor. 3) Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor.
d.
Bidang Industri 1) Penemuan berbagai jenis mesin, baik diesel maupun bensin yang mempermudah proses produksi. Hal ini lebih dikenal sebagai revolusi industri. 2) Penemuan teknologi laser untuk membantu supervisi benda hasil industri. Contohnya, penggunaan laser untuk mendeteksi keretakan. 3) Scanning ultrasonik untuk mendeteksi retak dalam struktur logam. 4) Penggunaan sonar dalam industri kelautan. 5) Penggunaan gelombang akustik untuk mendeteksi kandungan gas atau minyak bumi. e. Bidang Komunikasi 1) Gelombang elektromagnetik pada telepon genggam. 2) Fiber optik untuk jaringan internet. 3) Pengiriman data melalui satelit. f. Bidang Energi 1) Generator sebagai penghasil energi listrik. 2) Penggunaan radioaktif sebagai reaktor nuklir. 3) Sel surya sebagai energi alternatif.
B. Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja 1. Metode Ilmiah
B. Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja 1. Metode Ilmiah
Secara sederhana, pengertian metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada. Dalam buku Schaum Outline dijelaskan bahwa metode ilmiah diartikan sebagai langkah-langkah kerja rutin dari peneliti karena keingintahuan mereka untuk mempelajari keteraturan dan hubungan fenomena-fenomena alam memikiran berbagai hal secara tepat melalui penelitian dengan analisis data dapat diartikan sebagai pengertian metode ilmiah. Pengertian metode ilmiah yang dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) adalah serangkaian langkah berupa identifikasi masalah, pengumpulan data, memilah data, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan-temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan. Langkah-langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistem atis dan berurut. a.
Kriteria Metode Ilmiah Kegiatan dapat dikatakan ilmiah jika menggunakan metode ilmiah. Bagaimana kriteria menjadi ilmiah? Metode ilmiah memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. 1) Berdasarkan fakta dan bersifat objektif Keterangan-keterangan yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan fakta-fakta. Oleh karena itu, hasil kegiatan ilmiah tidak bersifat khayal. 2) Bebas dari prasangka Metode ilmiah harus bebas prasangka dan jauh dari pertimbangan subjektif sehingga hasil yang dilaporkan sesuai kenyataan. 3) Berdasarkan prinsip-prinsip analisis Dalam memahami dan mengartikan fenomena ilmiah diperlukan analisis terhadap permasalahan tersebut. Prinsip analisis akan membantu mengemukakan jawaban secara logis. 4) Melalui proses hipotesis Dalam metode ilmiah, diperlukan prinsip berpikir analitis yang didasari adanya hipotesis. Hipotesis diperlukan untuk membantu jalan pikiran sesuai dengan arah tujuan yang dicapai.
5) Berdasarkan teknik kuantitatif Ukuran seperti kg, meter, sekon, dan meter per sekon selalu digunakan setelah angka hasil. Kuantifikasi termudah menggunakan angka nominal, ranking, dan rating. b.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah Alur berpikir pada metode ilmiah dapat dituliskan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan-tahapan kegiatan ilmiah. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut. 1) Identifikasi masalah dan studi pendahuluan Sebelum melakukan penelitian, terdapat dua hal yang harus dilakukan peneliti, yaitu mengidentifikasi masalah dan studi pendahuluan. Mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan mencari atau memilih masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Masalah dapat timbul secara sengaja maupun tidak sengaja. Untuk membantu menemukan suatu permasalahan ilmiah, Anda dapat melihat penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya. Anda dapat menganalisis hasil penelitian tersebut dan menemukan permasalahan baru. Selain itu, permasalahan juga dapat ditemukan melalui studi pustaka dari berbagai referensi. Semakin banyak referensi yang dibaca, semakin mudah menemukan permasalahan. Sumber permasalahan ilmiah juga dapat ditemukan melalui pengamatan di lapangan. 2) Perumusan masalah Perumusan masalah bertujuan memperjelas batasan masalah yang dipecahkan. Untuk memperoleh rumusan masalah yang baik dapat dituliskan dengan kalimat tanya. Setelah ditemukan masalah, perlu dirumuskan tujuan penelitian. Tindakan ini bertujuan agar penelitiannya lebih terarah dan memperoleh hasil optimal. Apabila masalah yang
dihadapi cukup luas ruang lingkupnya, permasalahan dapat dipersempit dengan merumuskan tujuannya.
dihadapi cukup luas ruang lingkupnya, permasalahan dapat dipersempit dengan merumuskan tujuannya. 3) Pengumpulan informasi Pengumpulan informasi bertujuan memperoleh pengetahuan dan informasi baik berupa teori, konsep, maupun hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sumber pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti. 4) Pengajuan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan. Hipotesis bersifat teoritis sehingga harus diuji kebenarannya. 5) Melakukan eksperimen Hipotesis yang diajukan harus diuji kebenarannya dengan melakukan percobaan. Sebelum melakukan percobaan, alat dan bahan yang akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. Dalam melakukan eksperimen perlu adanya berbagai variabel. Berbagai jenis variabel yang biasa digunakan sebagai berikut. a) Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. b) Variabel terikat adalah variabel yang muncul karena perlakuan variabel bebas. c) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga variabel terikat tidak dipengaruhi faktor luar yang tidak teliti. d) Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan, tetapi dapat mengganggu hasil percobaan. Variabel pengganggu ini diusahakan tidak ada. 6) Analisis data Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. a) Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk deskripsi. b) Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Data kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain. Selanjutnya, data olahan tersebut dibandingkan dengan teori, fakta, dan konsep yang ada di literatur. 7) Pengambilan kesimpulan Kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Terdapat dua kemungkinan dalam pengambilan kesimpulan, yaitu kemungkinan hipotesis diterima dan kemungkinan hipotesis ditolak. c.
Sikap ilmiah Dalam menerapkan metode ilmiah diperlukan sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang harus diterapkan sebagai berikut. 1) Mampu membedakan opini dan fakta Opini adalah suatu pendapat yang belum teruji kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun fakta adalah hasil penelitian yang kebenarannya sudah teruji.
2)
Memiliki rasa ingin tahu Seorang peneliti biasanya selalu ingin mengetahui segala hal. Keingintahuan dan minat atas segala sesuatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori, dan hukum dalam bidang sains. 3) Berani mencoba Rasa ingin tahu tidak akan pernah terwujud tanpa keberanian mencoba. Seseorang yang melakukan kegiatan berdasarkan metode ilmiah harus berani mencoba mencari jawaban atas berbagai pertanyaan di pikirannya. 4) Jujur terhadap fakta Dalam melakukan kegiatan berdasarkan metode ilmiah, seseorang harus jujur dalam mengambil dan mengolah data suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun hasilnya tidak sesuai keinginan.
5)
Terbuka dan fleksibel Ketika seseorang melakukan kegiatan ilmiah harus terbuka dalam menyampaikan hasil kajiannya. Terbuka diartikan mau menerima masukan,
5)
Terbuka dan fleksibel Ketika seseorang melakukan kegiatan ilmiah harus terbuka dalam menyampaikan hasil kajiannya. Terbuka diartikan mau menerima masukan, saran, dan kritikan agar hasil penelitian menjadi lebih baik. 6) Berpendapat secara ilmiah dan kritis Pendapat yang dihasilkan harus ilmiah dan kritis. Pendapat tersebut harus mempunyai dasar yang kuat dan tepat. Oleh karena itu, untuk menguatkan pendapat tersebut diperlukan banyak membaca buku literatur untuk menambah wawasan. Peduli lingkungan 7) Sikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam ketika melakukan kegiatan ilmiah karena hal yang diperoleh akan sia-sia jika proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap ilmiah dapat diwujudkan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 8) Bertanggung jawab Dalam melakukan kegiatan ilmiah, seorang harus bertanggung jawab terhadap hasil penelitiannya. Baik keselamatan tim maupun lingkungan merupakan tanggung jawabnya.
9) Ulet dan gigih Ketika melakukan kegiatan ilmiah, seseorang tidak boleh cepat putus asa. Jika gagal dalam melakukan kegiatan ilmiah, harus segera mencari penyebab kegagalan sehingga akan diperoleh kesuksesan dalam kegiatan tersebut. 10) Bekerja sama Sikap bekerja sama dengan orang lain merupakan langkah tepat untuk melakukan kegiatan ilmiah. 3.
Lampiran
Keselamatan Kerja Keselamatan kerja di laboratorium sangat penting bagi semua pihak. Keselamatan kerja di laboratorium menyangkut semua unsur yang terkait subjek (praktikan) ataupun objek (peralatan dan ruang praktikum). Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut. a) Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik. b) Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di laboratorium. c) Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktik di laboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman. d) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium. e) Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai langkah awal untuk penanggulangan. Berikut ini berbagai sikap/tindakan yang dapat Anda lakukan ketika melakukan percobaan di laboratorium untuk menjaga keselamatan semua pihak. a) Bersikaplah hati-hati dalam melakukan setiap percobaan di laboratorium. b) Perlakukan secara khusus alat-alat yang berhubungan dengan gelas, kaca, ataupun listrik seperti tabung reaksi, gelas ukur, dan alat ukur listrik. c) Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan kimia. Kenalilah setiap bahan kimia yang digunakan. Jika Anda selesai menggunakan bahan kimia, segera kembalikan ke tempat penyimpanan semula. d) Berhati-hati menggunakan peralatan yang bersumber listrik langsung dari PLN. e) Jika Anda melakukan percobaan menggunakan api atau pembakar spiritus, matikan api jika percobaan telah selesai.
Lampiran LEMBAR KERJA SISWA (LKS 01)
A. Petunjuk kerja : Bacalah informasi yang telah disajikan dengan teliti, ditambah referensi lainnya, kemudian buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru anda! B. Informasi Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu, salah satunya suhu tubuh manusia. Suhu berhubungan dengan kalor. Suhu dan kalor dibahas dalam kajian termodinamika. Masih banyak penerapan Fisika yang dekat dengan kehidupan kita. Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam. Anda telah mengenal IPA sewaktu di SMP. Di SMP,Anda mempelajari Fisika merupakan bagian dari mata pelajaran IPA. Adapun di SMA, Anda akan mempelajari Fisika sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Perkembangan teknologi yang sangat pesat tidak bisa terlepas dari peran Fisika. Teknologi informasi, elektronika, kedokteran, dan transportasi memerlukan penguasaan Fisika merupakan ilmu yang diperoleh melalui kegiatan ilmiah. Fisika diawali dengan mengamati alam. Kegiatan pengamatan memerlukan sikap yang akan dijelaskan dalam metode ilmiah dan keselamatan kerja. C. Tugas Mari Bereksplorasi!!! Ruang Lingkup Fisika 1.
Pengamatan Lakukan pengamatan dengan teliti dan objektif mengenai peristiwa-peristiwa yang ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut.
Sumber: Dokumen Penerbit
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 1.2 Ruang Lingkup Fisika
2.
Prosedur Catatlah peristiwa-peristiwa pada gambar tersebut.
2.
Prosedur Catatlah peristiwa-peristiwa pada gambar tersebut. 3. Diskusi Dengan memperhatikan gambar tersebut, diskusikan bersama kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Apakah hakikat Fisika? b. Apa saja yang dipelajari dalam Fisika? c. Sebagai bagian dari IPA, apa saja ciri-ciri Fisika? d. Fisika memiliki ruang lingkup sangat luas sehingga Fisika memiliki cabangcabang ilmu secara khusus. Jelaskan cabang-cabang Fisika yang Anda ketahui! 4. Kesimpulan dan Laporan Buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru Anda. Presentasikan hasil diskusi Anda di kelas.
Lampiran
Lampiran LEMBAR KERJA SISWA (LKS 02)
A. Petunjuk kerja : Bacalah informasi yang telah disajikan dengan teliti, ditambah referensi lainnya, kemudian buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru anda! B. Informasi Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja 1. Metode Ilmiah
Secara sederhana, pengertian metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada. Dalam buku Schaum Outline dijelaskan bahwa metode ilmiah diartikan sebagai langkah-langkah kerja rutin dari peneliti karena keingintahuan mereka untuk mempelajari keteraturan dan hubungan fenomena-fenomena alam memikiran berbagai hal secara tepat melalui penelitian dengan analisis data dapat diartikan sebagai pengertian metode ilmiah. Pengertian metode ilmiah yang dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) adalah serangkaian langkah berupa identifikasi masalah, pengumpulan data, memilah data, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan-temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan. 2.
Keselamatan Kerja Keselamatan kerja di laboratorium sangat penting bagi semua pihak. Keselamatan kerja di laboratorium menyangkut semua unsur yang terkait subjek (praktikan) ataupun objek (peralatan dan ruang praktikum). Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut. a) Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik. b) Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di laboratorium. c) Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktik di laboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman. d) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium. e) Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai langkah awal untuk penanggulangan. Berikut ini berbagai sikap/tindakan yang dapat Anda lakukan ketika melakukan percobaan di laboratorium untuk menjaga keselamatan semua pihak. a) Bersikaplah hati-hati dalam melakukan setiap percobaan di laboratorium. b) Perlakukan secara khusus alat-alat yang berhubungan dengan gelas, kaca, ataupun listrik seperti tabung reaksi, gelas ukur, dan alat ukur listrik. c) Berhati-hatilah dalam menggunakan bahan kimia. Kenalilah setiap bahan kimia yang digunakan. Jika Anda selesai menggunakan bahan kimia, segera kembalikan ke tempat penyimpanan semula. d) Berhati-hati menggunakan peralatan yang bersumber listrik langsung dari PLN. e) Jika Anda melakukan percobaan menggunakan api atau pembakar spiritus, matikan api jika percobaan telah selesai.
C. Tugas Mari Bereksplorasi!!!
C. Tugas Mari Bereksplorasi!!! Metode Ilmiah Fisika dalam Kehidupan Manusia 1. Pengamatan Lakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 1.3 Kegiatan mengukur suhu dan tekanan darah 2.
Prosedur Catatlah peristiwa-peristiwa pada gambar tersebut.
3.
Diskusi Dengan memperhatikan gambar tersebut, diskusikan bersama kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. a. Apakah itu metode ilmiah? b. Apa saja kriteria metode ilmiah? c. Apa saja langkah-langkah metode ilmiah? d. Dalam menerapkan metode ilmiah diperlukan sikap ilmiah, apa saja sikap ilmiah yang harus diterapkan? d. Fisika memiliki ruang lingkup sangat luas sehingga Fisika memiliki cabang-cabang ilmu secara khusus. Jelaskan cabang-cabang Fisika yang Anda ketahui!
4.
Kesimpulan dan Laporan Buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru Anda. Presentasikan hasil diskusi Anda di kelas.
INSTRUMEN TES TERTULIS
Satuan Pendidikan
SMA
Siwalima
INSTRUMEN TES TERTULIS
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Kompetensi Dasar
: SMA Negeri Siwalima : Fisika : X/1 : 3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran fisika dalam kehidupan
IPK
:
3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 Materi Pokok
Menjelaskan hakikat fisika dan perlunya mempelajari fisika Menjelaskan ruang lingkup fisika Menjelaskan dan menerapkan metode dan prosedur ilmiah Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja di laboratorium
: Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah: Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika Ruang lingkup Fisika Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Satuan Pendidikan Jumlah Soal
: SMA Negeri Siwalima :3
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Satuan Pendidikan Jumlah Soal Materi Pelajaran Penyusun No. Urut 1.
2.
: SMA Negeri Siwalima :3 : Fisika :
Kompetensi Dasar
Materi
3.1 Menerapkan hakikat ilmu Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran fisika dalam kehidupan
Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah: Hakikat Fisika dan perlunya mempelajari Fisika Ruang lingkup Fisika Metode dan Prosedur ilmiah Keselamatan kerja di laboratorium
3.
Kls/ Smstr X/1
Indikator Soal
No. Soal
Disajikan berbagai soal tentang hakikat fisika dan perlunya mempelajari fisika, peserta didik dapat menuliskan tentang hakikat fisika.
1
Disajikan berbagai soal tentang ruang lingkup fisika, peserta didik dapat menuliskan tentang rung lingkup fisika.
2
Disajikan berbagai soal tentang metode ilmiah, prosedur ilmiah dan keselamatan kerja di laboratoriu, peserta didik dapat menuliskan tentang metode ilmiah, prosedur ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.
3
Lembar Instrumen : 1. Menurut pemahaman kamu, apakah itu hakikat fisika ? 2. Sebutkan apa saja ruang lingkup fisika dan perannya bagi kehidupan manusia? 3. Sebutkan apakah itu metode ilmiah dan apa saja kriteria ilmiah, langkah-langkah metode ilmiah, sikap ilmiah dan tujuan penerapan keselamatan kerja di laboratorium? 4. No. Penyelesaian Skor Soal 1. 10 Hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. 2. Ruang Lingkup Ilmu Fisika Materi yang dipelajari dalam Fisika mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. 30 1. Ruang Lingkup Aktivitas Makhluk Hidup dan Tak Hidup 2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Tak Hidup Peranan Fisika bagi Kehidupan Manusia Pada zaman modern seperti sekarang ini, Fisika sangat mendukung perkembangan teknologi, industri, komunikasi, dan kedokteran. Penerapan fisika dalam kehidupan dijelaskan sebagai berikut.
3.
a.
Bidang Kedokteran dan Kesehatan
b.
Bidang Pertanian
c.
Bidang Transportasi
d.
Bidang Industri -
e.
Bidang Komunikasi
f. Bidang Energi 1. Metode Ilmiah
Pengertian metode ilmiah yang dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) adalah serangkaian langkah berupa identifikasi masalah, pengumpulan data, memilah data, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan-temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan. Langkah-langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan berurut.
Lembar Instrumen : 1. Menurut pemahaman kamu, apakah itu hakikat fisika ? 2. Sebutkan apa saja ruang lingkup fisika dan perannya bagi kehidupan manusia? 3. Sebutkan apakah itu metode ilmiah dan apa saja kriteria ilmiah, langkah-langkah metode ilmiah, sikap ilmiah dan tujuan penerapan keselamatan kerja di laboratorium? 4. No. Penyelesaian Skor Soal 1. 10 Hakikatnya sains atau fisika merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. 2. Ruang Lingkup Ilmu Fisika Materi yang dipelajari dalam Fisika mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. 30 1. Ruang Lingkup Aktivitas Makhluk Hidup dan Tak Hidup 2. Ruang Lingkup Kondisi Fisik Makhluk Hidup dan Tak Hidup Peranan Fisika bagi Kehidupan Manusia Pada zaman modern seperti sekarang ini, Fisika sangat mendukung perkembangan teknologi, industri, komunikasi, dan kedokteran. Penerapan fisika dalam kehidupan dijelaskan sebagai berikut.
3.
a.
Bidang Kedokteran dan Kesehatan
b.
Bidang Pertanian
c.
Bidang Transportasi
d.
Bidang Industri -
e.
Bidang Komunikasi
f. Bidang Energi 1. Metode Ilmiah
Pengertian metode ilmiah yang dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626) adalah serangkaian langkah berupa identifikasi masalah, pengumpulan data, memilah data, merumuskan hipotesis atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan-temuan baru dalam eksperimen yang dilakukan. Langkah-langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan berurut. a.
b.
Kriteria Metode Ilmiah Kegiatan dapat dikatakan ilmiah jika menggunakan metode ilmiah. Bagaimana kriteria menjadi ilmiah? Metode ilmiah memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. 1) Berdasarkan fakta dan bersifat objektif 2) Bebas dari prasangka 3) Berdasarkan prinsip-prinsip analisis 4) Melalui proses hipotesis 5) Berdasarkan teknik kuantitatif Langkah-Langkah Metode Ilmiah Alur berpikir pada metode ilmiah dapat dituliskan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan-tahapan kegiatan ilmiah. Adapun tahapantahapannya sebagai berikut. 1) Identifikasi masalah dan studi pendahuluan 2) Perumusan masalah 3) Pengumpulan informasi 4)
Pengajuan hipotesis
5) Melakukan eksperimen 6) Analisis data
60
5) Melakukan eksperimen 6) Analisis data 7) Pengambilan kesimpulan d. Sikap ilmiah
Dalam menerapkan metode ilmiah diperlukan sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang harus diterapkan sebagai berikut. 1) Mampu membedakan opini dan fakta 2) Memiliki rasa ingin tahu 3) Berani mencoba 4) Jujur terhadap fakta 5) Terbuka dan fleksibel 6) Berpendapat secara ilmiah dan kritis 7)
Peduli lingkungan.
8) Bertanggung jawab 9) Ulet dan gigih 10) Bekerja sama 4. Keselamatan Kerja Adapun tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut. a. Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik. b. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di laboratorium. c. Menjamin sumber-sumber produksi dan peralatan praktik di l aboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman. d. Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium. e. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai langkah awal untuk penanggulangan. Total Skor
Skor Total = 100
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan --------------------- x 100 skor maksimal
LEMBAR PENILAIAN PROSES (Aspek Psikomotor)
Pertemuan ke :
Hari/Tgl :
100
LEMBAR PENILAIAN PROSES (Aspek Psikomotor)
Pertemuan ke :
No.
Hari/Tgl :
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Hasil Mengajukan Menjawab Diskusi pertanyaan pertanyaan 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Keterangan : 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan --------------------- x 100 Skor maksimal
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO Satuan Pendidikan
: SMA Negeri Siwalima
Skor Perolehan
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO Satuan Pendidikan : SMA Negeri Siwalima Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Kompetensi Dasar : 4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor IPK : 4.1.1 Menjelaskan dan menerapkan keselamatan kerja pada praktikum tentang kalor Materi Pokok : Keselamatan kerja di laboratorium Langkah-langkah pengerjaan : 1.
Ketika Anda beserta teman sekelompok Anda melakukan percobaan pengukuran kalor, tentu akan berhubungan dengan panas. Oleh karena itu, diperlukan keselamatan kerja dalam melakukan percobaan tersebut. Apa saja yang diperlukan untuk keselamatan kerja dalam percobaan tersebut? Tunjukan sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab selama mengerjakan tugas, saling bekerja sama agar tugas dapat terselesaikan dengan baik!
2.
Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya.
3.
Penyelesaian yang dibuat kelompok ditulis dalam makalah (MS Word).
4.
Laporan dipresentasikan dan dikumpulkan kepada guru.
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO : Kriteria Proyek yang dibuat sangat baik dan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan pembagian tugas anggota kelompok Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti Bagian pelaporan memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh kelompok, bukan hanya mengambil dari buku sumber atau internet, serta terdapat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok Bagian pelaporan memuat sistematika penulisan makalah yang sesuai dengan aturan Kerja sama kelompok sangat baik Proyek yang dibuat baik dan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan pembagian tugas anggota kelompok Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh kelompok, dan hanya mengambil dari buku sumber atau internet, walaupun sudah terdapat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok Bagian pelaporan memuat sistematika penulisan makalah yang sesuai dengan aturan Kerjasama kelompok sangat baik Proyek yang dibuat cukup baik dan kurang sesuai dengan konsep materi yang dipelajari Laporan belum memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas, namun belum ada pembagian tugas anggota kelompok Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh kelomDok. dan hanva mengambil dari buku sumber atau internet, serta belum ada kesimpulan dari hasil diskusi kelompok Bagian pelaporan masih ada yang belum sesuai dengan sistematika penulisan makalah yang sesuai dengan aturan Kerjasama kelompok baik Proyek yang dibuat kurang baik dan kurang sesuai dengan konsep materi yang dipelajari Laporan belum memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan Bagian perencanaan belum memuat tujuan kegiatan yang jelas, namun belum ada pembagian tugas anggota kelompok Bagian pelaksanaan belum memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh kelompok, hanya mengambil dari buku sumber atau internet, serta belum ada kesimpulan dari hasil diskusi kelompok Bagian pelaporan masih ada yang belum sesuai dengan sistematika penulisan makalah yang sesuai dengan aturan Kerja sama kelompok kurang baik Tidak melakukan tugas proyek
Skor A 100-86
B 85-75
C 74-65
D <65
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan --------------------- x 100 Skor maksimal
0
Instrumen Penilaian Portofolio Bobot Nilai 60 No
1
2
Tugas Mendiskusikan Konsep Pembejaran : a. Hasil diskusi memuat semua prinsip penting yang dalam materi. b. Hasil diskusi memuat semua konsep-konsep yang ada dalam materi c. Hasil diskusi terstruktur dan logis
Menjawab pertanyaan a. Menjawab semua pertanyaan b. Menjawab pertanyaan sesuai dengan konsep dan prinsip yang ada c. Menjawab pertanyaan dengan logis, jelas dan terstruktur Jumlah
LEMBAR PENILAIAN PROSES
Bobot 5 5 5
15 15 15 60
(Aspek Afektif) Pertemuan ke :
No.
Hari/Tgl :
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Partisipasi Berpartisipasi Menciptakan aktif dalam dalam suasana pembelajaran diskusi belajar yang kelompok tertib 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Keterangan : 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan --------------------- x 100 Skor maksimal
Skor Perolehan