VI - 2
IV - 4
IV - 7
IV - 24
III - 4
V - 2
II - 2
ii
I - 1
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW, sahabat, keluarga dan ahli warisnya. Kita bersyukur atas selesainnya laporan praktikum ini, yang dimana dalam kesempatan ini kami beri judul "Sampling Pekerjaan (Work Sampling)".
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi di Universitas Langlangbuana Bandung.
Dalam penulisan laporan ini kami rasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada materi pembahasan, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporn ini.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya khususnya kepada :
Bapak Dr. Hj. Nana Rukmana Asmita, M.H. selaku Rektor Universitas Langlangbuana Bandung.
Ibu Siti Rosimah selaku Ka Lab Praktek Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi.
Bapak Danny Somantri selaku asisten laboratorium Praktek Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi yang telah sangat membantu dan membimbing kami.
Keluarga serta rekan-rekan yang ikut andil dalam penyelesaian laporan praktikum ini.
Bandung, Agustus 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN I - 1
1.1 Latar Belakang Masalah I - 1
1.2 Perumusan Masalah I - 2
1.3 Tujuan Dan Manfaat I - 2
1.4 Pembatasan Masalah I - 3
1.5 Sistematika Penulisan I - 3
BAB II LANDASAN TEORI II - 1
2.1 Work Sampling II - 1
2.1.1 Pengertian Work Sampling II - 1
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Sampling Pekerjaan II - 3
2.1.3 Fungsi Sampling Pekerjaan II - 4
2.2 Prosedur Pelaksanaan Sampling Kerja II - 4
2.2.1 Langkah-langkah Melakukan Work Sampling II - 4
2.2.2 Pemisahan Kegiatan untuk Work Sampling II - 5
2.2.3 Melakukan Work Sampling II - 6
2.2.4 Cara Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak II - 9
2.2.5 Menghitung waktu baku II - 9
2.3 Work Sampling untuk Menghitung Kelonggaran II-10
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH III - 1
3.1 Kerangka Berfikir III - 1
3.2 Pengumpulan Data III - 1
3.3 Pengolahan Data III - 2
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA IV - 1
4.1 Pengumpulan Data Sampling Kerja IV - 1
4.1.1 Penghitungan Waktu Kunjungan IV - 1
4.1.2 Pengumpulan Data Kegiatan Telesales IV - 5
4.1.3 Pengumpulan Data Order Produk IV- 17
4.2 Pengolahan Data Sampling Pekerjaan IV- 21
4.2.1 Sampling Pendahuluan IV- 21
4.2.2 Pengujian Keseragaman IV- 21
4.2.3 Uji Kecukupan Data IV- 26
4.2.4 Menghitung Waktu Baku IV- 26
BAB V ANALISIS V - 1
5.1 Analisis Data V - 1
5.2 Analisis Produktivitas V - 2
5.3 Analisis Waktu Baku V - 2
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI - 1
6.1 Kesimpulan VI - 1
6.2 Saran VI - 1
6.2.1 Materi Praktikum VI - 1
6.2.2 Manfaat yang diperoleh VI - 1
6.2.3 Umpan balik bagi asisten VI - 2
6.2.4 Kesulitan yang dihadapi VI - 2
6.2.5 Usulan Praktikan VI - 2
6.2.6 Saran bagi Laboratorium dan Asisten VI - 2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Flowchart Pemecahan Masalah III - 4
Gambar 4. 1 Control Chart IV-25
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Metode Jam Henti dan Work Sampling II - 2
Tabel 2. 2 Form Pengamatan II - 5
Tabel 2. 3 Format perhitungan..........................................................................II - 7
Tabel 4. 1 Data Waktu Kunjungan Hari ke -1 IV - 2
Tabel 4. 2 Data Waktu Kunjungan Hari ke -2 IV - 4
Tabel 4. 3 Data Order Telesales 1 (Novia Nurhasanah) IV -17
Tabel 4. 4 Data Order Telesales 2 (Shena Meliana) IV -18
Tabel 4. 5 Data Order Telesales 1 (Novia Nurhasanah) IV -19
Tabel 4. 6 Data Order Telesales 2 (Shena Meliana) IV -20
Tabel 4. 7 Jumlah Keseluruhan Order IV -21
Tabel 4. 8 Frekuensi Kegiatan Produktif dan Non Produktif Telesales 1.......IV- 22
Tabel 4. 9 Frekuensi Kegiatan Produktif dan Non Produktif Telesales 2...... IV- 24
Tabel 4. 14 Data Kelonggaran....................................................................... IV-28
Tabel 5. 1 Data Produktivitas Telesales 1 V - 2
Tabel 5. 2 Data Produktivitas Telesales...........................................................V - 2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sampling pekerjaan atau work sampling merupakan suatu teknik sampling secara statistik yang didasarkan pada teori sampling. dengan cara ini kita dapat menaksir suatu besaran tertentu, misalnya proporsi kegiatan produktif melalui pengambilan sample.
Agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu diingat persyaratan mengambil sample yang baik.
Sampling kerja yang dalam bahsa asingnya sering disebut juga dengan work sampling ratio delay study random observation method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses, dan pekerja atau operator. maka untuk menetapkan performan level dan menentukan waktu baku untuk suatu proses atau operasi, kerja seperti halnya yang bisa dilakukan oleh pengukuran kerja lainnya. pengamatan dilakukan tidak secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilakukan dengan sample yang diambil secara acak (random).
Teknik sampling pekerjaan adalah suatu teknik yang cukup dapat diandalkan untuk mengukur beban kerja tenaga kerja nonproduksi. dalam praktikum ini, pengukuran dikhususkan pada tenaga kerja non produksi yang mempunyai tipe pekerjaan beban tetap dan berubah.
Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan memalui penjualan (output) atau mengurangi masukan (input) sebelum memutuskan bagaimana meningkatkan produktifitas tenaga kerja, terlebih dahulu perlu diketahui brapa besarnya beban kerja dari tenag kerja tersebut. setelah itu dapat ditentukan berapa jumlah tenaga kerja ideal yang dibutuhkan. dengan demikian produktifitas tenaga kerja yang ada sekarang dapat ditingkatkan.
Perumusan Masalah
Permasalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pengukuran dan pengendalian tenaga kerja seperti ini masih relatif masih ketinggalan sehingga penetapan kebutuhan dari segi materi lebih sulit, terutama karena tidak adanya tolak ukur yang bersifat umum.
Penelitian waktu kerja dan analisa metoda kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatian pada bagaimana (how) suatu kegiatan atau pekerjaan akan diselesaikan.
Dalam praktikum ini, pengukuran dalam metoda sampling pekerjaaan dikhususkan pada pekerjaan non produksi yang mempunya tipe pekerjaan beban tetap dan berubah.
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbandingan produktivitas dari dua orang pekerja yang diamati secara bersama-sama.
Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dilakukan praktikum analis perancangan sistem kerka modul III (samplingpekerjaan) ini adalah untuk mendapatkan waktu baku yang tepat dan wajar sehngga dapat meningkatkan produktifitas dengan metode sa,pling pekerjaan. sedangkan manfaatnya dalah sebagai berikut :
Untuk menambahkan pengalaman praktikan terhdadap pokok pemikiran pekerjaan.
Meningkatkan kemampuan praktikan dalam menggunakan teknik-teknik penelitian waktu, khususnya teknik pekerjaan sampling
Meningkatkan kemampuan praktikan dalan menganalisa permasalahan nyata dilapangan
Untuk mengetahui dan memahami cara atau menggunakan sampling pekerjaan (work sampling).
Mengetahui kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam penelitian sebaga pelengkap dan pendukung matakuliah analisa perancangan kerja.
Memperkenalkan dan memahami peralatan yang bis adipergunakan untuk penelitian sampling pekerjaan (work sampling)
Pembatasan Masalah
Agar penelitian waktu kerja yang dilakukan tidak menyimpang dari prosedur yang telah ada, maka diberi batasan-batasan masalah yang akan dibahas, yaitu :
Penelitian hanya dilakukan pada data lembar pengamatan pada tanggal 25, 26, 27 Agustus 2014, dengan nama talesales Novia Nurhasanah dan Shena Meliana.
Perhitungan penelitian waktu kerja dan analisa metode kerja yang digunakan hanya dengan metode sampling.
Pengamatan dilakukan pada satu stasiun kerja dan dilakukan pada 96 kali waktu pengamatan.
Sistematika Penulisan
Pada laporan penelitian ini, penulis menyaajikan pembahasan dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan tentang teori – teori yang digunakan dalam praktikum sebagai perbandingan hasil dari praktikum yang dilakukan.
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini berisikan tentang kerangka berfikir, metode cara kerja dam kerangka pemecahan masalah dari praktikum yang dilakukan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini berisikan data permasalahan yang meliputi data – data yang diperlukan dalam pemecahan masalah, dan hasil dari pemecahan masalah.
BAB V ANALISIS
Pada bab ini data yang telah diolah, dianalisa sesuai dengan hasil pengolahan datanya. Lalu hasil dari pengolahan dianalisis dari segi ergonomi, teknik, harga, nilai dan juga secara umum.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil – hasil pengolahan data dan hasil dari analisis data, dan juga saran – saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Work Sampling
Pengertian Work Sampling
Work sampling sendiri telah dikembangkan di Inggris oleh seorang bernama L.H.C Tippet dipabrik-pabrik tekstil di Inggris, tetapi karena kegunaannya cara ini kemudian dipakai di Negara-negara lain secara lebih luas. Namanya dapat diduga bahwa cara ini menggunakan prinsip-prinsip dari ilmu statistik. Cara jam henti sebenarnya juga menggunakan ilmu statistik dan juga sampling, tetapi pada sampling pekerjaan hal ini tampak lebih nyata (Sutalaksana, 1979).
Work sampling termasuk cara bersama dengan pengukuran waktu jam henti, merupakan cara langsung karena dilakukan dengan pengukuran sacara langsung ditempat berjalan nya pekerjaan. Bedany dengan jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada di tempat pekerjaan melainkan mengamati (ditempat bekerja) hanya pada waktu-waktu tertentu secara acak (Sutalaksana, 1979).
Pengamat pada waktu sesaat-sesaat yang acak tidak berbeda dengan seorang pelajar yang mendatangi sahabatnya dirumah. Kunjungan ini biasa nya dilakukan pada waktu-waktu yang tidak tentu, kadang-kadang seriap hari sekali, dua kali sehari, dua atau tiga kali sehari, atau mungkin juga seminggu sekali atau atau tidak sama seklai. Pelajar tersebut mengunjungi sahabat nya pada waktu-waktu tidak tentu seperti demikian dapat dikatakan pelajar melakukan kunjungan pada waktu-waktu yang acak. Misalkan pelajar melakukan 10 kali pengunjungan dan diantaranya tidak menjumpai sahabatnya karena tidak sedang berada dirumah.
Berdasarkan pengalaman ini, jika pelajar bertemu dengan temannya mungkin akan berkata, "tampak anda jarang berada dirumah". Jika pelajar melakukan kunjungan nya lagi, katakana lah 100 kali, dan dari keseratusan kunjungan nya ini sahabatnya tidak dijumpai sebanyak 75 kali, maka sekarang dia dapat berkata "rupanya tujuh puluh lima persen dari waktumu tidak dihabiskan dirumah" (Sutalaksana, 1979).
Ilustrasi diatas menunjukan bagaimana kesimpulan tentang ada tidaknya suatu kejadian dapat disimpulkan melalui kunjungan-kunjungan. Terlihat pula apa yang terjadi dengan work sampling. Kunjungan-kunjungan dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi ditempat kerja yang bersangkutan. Cari catatan yang dilakukan setiap kali kunjungan dapat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi berserta berapa sering (frekuensi) kegiaan itu teramati. Semakin tinggi frekuansinya semakin sering pula kegiatan tersebut dilakukan dan dapat pula diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak (Sutalaksana, 1979).
Kesimpulan yang diambil lebih tepat, yaitu tidak sekedar menduga-duga, diperlukan teknik tertentu yang secara statistic dikenal sebagi sampling perbandingan populasi atau samping for estimation proportion (Sutalaksana, 1979).
Metode work sampling sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya langkah-langkah pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas kerja untuk jeda waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam keadaan bekerja atau menganggur (Sritomo, 1992).
Perbedaan metode Jam Henti dengan Sampling Pekerjaan adalah pada cara Sampling Pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada ditempat pekerjaan melainkan mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan secara acak. Perbedaan yang lainnya dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 2. 1 Perbedaan Metode Jam Henti dan Work Sampling
Stopwatch
Work Sampling
Pekerjaan rutin dan monoton
Umumnya mengamati 1 orang
Perhitungan berdasarkan waktu
Siklus pekerjaan pendek & jelas
Pengamatan kontinu
Pekerjaan bervariasi dan tidak rutin
Dapat mengamati beberapa orang
Berdasarkan proporsi
Siklus tidak jelas
Pengamatan diskrit
Faktor yang Mempengaruhi Sampling Pekerjaan
Sampling pekerjaan sangat berguna dalam bidang industri khususnya dalam pembuatan produk yang berkualitas. Banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sampling kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
Tingkat kepercayaan (Confidence Level).
Tingkat ketelitian (Degree of Accuracy).
Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah fasilitas yang akan menganggur (idle) atau produktif mengikuti pola distribusi normal, maka jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi sebagai berikut:
N = K 2 (1-p)S2.p
Keterangan:
P = Prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka
decimal dan p yang digunakan p produktif.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang
diambil (k = 2) karena menggunakan CL = 95 %.
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.
Sampling pekerjaan dibutuhkan pada operator yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pekerjaannya. Aplikasi sampling pekerjaan antara lain:
Penetapan Waktu Baku
Mengetahui presentase antara aktivitas dan idle. Menetapkan waktu baku.
Penetapan Waktu Tunggu
Menekan aktivitas idle sampai presentase yang terkecil, yaitu dengan memperbaiki metode kerja dan alokasi pembebanan mesin atau manusia secara tepat.
Disiplin Kerja
Dapat meningkatkan disiplin kerja karena sampling pekerjaan dilakukan secara random atau acak.
Fungsi Sampling Pekerjaan
Sampling pekerjaan banyak fungsinya dalam dunia kerja. Berikut ini adalah fungsi dari sampling pekerjaan antara lain:
Mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja
Mengukur ratio delay dari sejumlah mesin,operator.
Misal: menentukan persentase dari jam atau hari ketika mesin atau orang yg terlibat pekerjaan dan persentase ketika sama sekali tidak ada aktivitas kerja yg dilakukan atau idle.
Menetapkan performance level seseorang selama waktu kerjanya terutama untuk jenis pekerjaan manual.
Menetaplan waktu baku untuk suatu proses operasi.
Sampling pekerjaan mempunyai banyak manfaat di bidang proporsi yaitu :
Untuk mengetahui distribusi pemanfaatan waktu oleh seorang atau skelompok kerja selama selang waktu kerjanya.
Untuk mengetahui besar tingkat penggunaan fasilitas, misalnya mesin-mesin, ruangan dok kapal pada suatu pelabuhan dll.
Untuk menentukan waktu baku baik pekerjaan-pekerjaan tidak langsung maupun yang langsung.
Untuk menaksir faktor kelonggaran suatu pekerjaan, terutama kelonggaran pribadi dan kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
Prosedur Pelaksanaan Sampling Kerja
Langkah-langkah Melakukan Work Sampling
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan Sampling Pekerjaan antara lain :
Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.
Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang baik.
Memilih operator
Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan.
Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan.
Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaran-lembaran pengamatan, alat tulis.
Tabel 2. 2 Form Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN
hal :
dari : hal :
PEKERJAAN :
NAMA MESIN :
NAMA OPERATOR :
NAMA STASIUN KERJA :
NAMA PABRIK :
TANGGAL :
JAM : s/d
Hari : Jam : menit :
NAMA PENGUKUR :
TANDA TANGAN :
Elemen
Frekuensi Teramati
Jumlah
Persentase %
1
2
3
JUMLAH PENGAMATAN KESELURUHAN
Waktu produktif menit
Barang dihasilkan sat.
Waktu/satuan menit
Waktu man cont/sat menit
Faktor penyesuaian : %
Waktu normal : menit
Kelonggaran : %
Waktu mach cont/sat menit
Waktu baku : menit
Pemisahan Kegiatan untuk Work Sampling
Pemisahan kegiatan merupakan langkah yang agak berbeda dengan langkah serupa, yaitu pembagian pekerjaan atas elemen-elemennya pada cara jam henti. Pada cara work sampling, hal yang ingin diukur dipisahkan dari kegiatan-kegiatan lain yang mungkin terjadi.
Contoh pemisahan demikian adalah kegiatan produktif dan non produktif. Bentuk lain yang lebih rumit adalah jika yang ingin diukur beberapa kegiatan sehingga kemungkinan pengelompokkannya akan seperti:
Kegiatan 1: mengetik
Kegiatan 2: menerima instruksi pimpinan
Kegiatan 3: menelpon/melayani panggilan telpon
Kegiatan 4: membereskan arsip-arsip kantor
Kegiatan 5: tugas keluar kantor
Kegiatan 6: lain-lainnya
Pada contoh ini dapat menunjukkan bahwa pengukur mungkin ingin mengetahui bagaimana distribusi penggunaan waktu bagi kegiatan-kegiatan 1 sampai dengan 5. Kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak begitu penting seperti mengobrol, membaca surat kabar, menganggur, dan sebagainya tidak menjadi perhatian. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kegiatan tersebut harus mutually exclusive, hal ini berarti suatu kegiatan terpisah sama sekali dan lainnya, dan jumlah semua kegiatan tersebut adalah semua kegiatan yang mungkin terjadi di tempat pekerjaan berlangsung.
Melakukan Work Sampling
Cara melakukan sampling pengamatan dengan work sampling juga tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti. Terdapat tiga langkah untuk melakukan work sampling, yaitu melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan.
Namun untuk tahap-tahap pelaksanaansampling pekerjaan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Sampling Pendahuluan
Pada langkah ini dilakukan sejumlah pengamatan terhadap aktivitas kerja dari operator yang diamati untuk mengetahui sistem kerja terbaik dan mengetahui selang waktu yang diambil secara acak. Untuk itu sebuah sampling pekerjaan juga menuntut penghitungan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan.
Pada sampling pendahuluan juga dilakukan sejumlah kunjungan untuk mengetahui selang waktu (Dt) dari operator yang bekerja selama satu siklus pekerjaan. Untuk mudahnya kita ikuti sebuah contoh sampling pekerjaan.
Tabel 2. 3 Format perhitungan
Keiatan
Frekuensi teramati pada hari ke
Jumlah
Produktif
Non Produktif
Jumlah
% Produktif
Sampling pendahuluan ini dilakukan dengan data pengamatan lebih besar dari 30 buah, untuk mendapatkan harga :
p= i=1nPik
n= i=1nnik
Pi = persen produktif perioda ke-i
K = jumlah hari pengamatan
Ni = jumlah pengamatan perioda ke-i
Menguji keseragaman data.
Untuk menghitung keseragaman data kita tentukan batas-batas kontrolnya yaitu:
BKA (Batas Kontrol Atas) = P+3 P(1-P)n
BKB (Batas Kontrol Bawah) = P-3 P(1-P)n
Uji Kecukupan
Untuk melakukan pengamatan dalam sampling kerja maka masing-masing kejadian yang diamati selama aktivitas berlangsung harus memiliki kesempatan yang sama untuk diamati.
Faktor utama yang mempengaruhi :
Tingkat ketelitian dan hasil pengamatan
Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang telah ditentukan, diketahui melali rumus :
N' = 1600(1-P)P
Keterangan:
P = Prosentase produktif
N' = Jumlah data yang diperlukan
Apabila setelah dihitung, ternyata harga N' lebih kecil daripada harga sebenarnya, maka pengamatan berhenti karena dianggap telah mencukupi. Sebaliknya jika harga N' tersebut lebih besar dari harga sebenarnya, maka dilakukan langkah pengamatan dari awal.
Frekuensi pengamatan pada hakikatnya tergantung pada jumlah pengamatan yang diperlukan dan waktu yang tersedia untuk pengumpulan data yang direncanakan.
Menghitung Waktu Baku
Prosentase produktif (PP)
=Jumlah ProduktifJumlah pengamatan x 100%
Jumlah menit produktif (JMP)
= PP x jumlah menit pengamatan
Waktu yang diperlukan / unit.
=JMPJumlah unit yang dihasilkan
Waktu normal (Wn) (Sritomo, 1989 ).
= Waktu yang diperlukan x Faktor penyesuaian
Waktu baku (Wb) (Sritomo, 1989 ).
= Wn + ( kelonggaran x Wn ) atau
= Wn x 100 %100 %-kelonggaran
Cara Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak
Berulang kali telah kita sebutkan bahwa kunjungan-kunjungan dilakukan dalam waktu yang ditentukan secara acak. Untuk ini biasanya satu hari dibagai ke dalam satuan waktu yang besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya panjang satu-satuan waktu tidak terlampau panjang. Berdasarkan satuan waktu inilah saat-saat kunjungan dilakukan.
Melakukan pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang terdiri dari tiga langkah: melakukan sampling pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan. Langkah-langkah ini dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diperlukan.
Menghitung waktu baku
Sebelum menghitung waktu baku, kita harus mengetahui dulu waktu siklus dan waktu normal caranya :
Hitung waktu siklus, yang tidak lain adalah waktu penyelesaian rata-rata selama pengukuran.
dimana :
Xi = jumlah waktu penyelesaian diamati
N = banyaknya pengamatan yang dilakukan
Hitung waktu normal.
Wn = Ws × p
dimana :
Ws = waktu siklus
P = faktor penyesuaian, bila
P = 1 (bekerja wajar)
P < 1 (bekerja terlalu lambat)
P > bekerja terlalu cepat
Hitung waktu baku
Wb = Wn + A
Keterangan :
Wb = waktu baku
A = kelonggaran
Work Sampling untuk Menghitung Kelonggaran (Allowance)
Work sampling dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya kelonggaran. Terdapat tiga macam kelonggaran, yaitu kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan. Pemisahan kegiatan untuk ketiga macam kelonggaran tersebut dapat dibentuk seperti berikut:
Kegiatan 1: kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2: kegiatan untuk menghilangkan rasa fatique
Kegiatan 3: hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan
Kegiatan 4: lain-lain
Langkah berikutnya mengikuti langkah-langkah work sampling. Kegiatan-kegiatan 1, 2, dan 3 dapat digabungkan menjadi satu, yaitu "kegiatan kelonggaran" sehingga menjadi:
Kegiatan 1: kegiatan kelonggaran
Kegiatan 2: lain-lain
Cara demikian memang lebih sederhana, sebab jumlah pengamatan yang diperlukan lebih sedikit, namun tidak diketahui secara terperinci. Penguraian yang lebih terperinci dapat juga dilakukan, misalnya menjadi:
Kegiatan 1: bercakap-cakap sekedarnya
Kegiatan 2: minum sekedarnya
Kegiatan 3: ke kamar kecil
Kegiatan 4: berhenti waktu istirahat
Cara seperti ini dapat mengetahui kelonggaran untuk setiap macam kegiatan yang bersangkutan, tetapi cara ini menuntut jumlah pengamatan yang lebih banyak karena persentase setiap kegiatan yang terperinci ini kecil atau sangat kecil.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan work sampling untuk menentukan kelonggaran. Hal yang pertama adalah sifat kegiatan dari kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai kegiatan yang berdiri sendiri. Misalnya, untuk menghilangkan rasa fatique operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat dengan melambatkan kecepatan kerja.
Hal yang kedua adalah operator yang diukur harus seorang yang melakukan kegiatan-kegiatan kelonggaran secara wajar, artinya tidak bercakap-cakap terlampau banyak, sering minum atau ke kamar kecil, dan sebagainya. Hal ini adalah untuk menjamin agar kelonggaran yang diberikan kepada operator tersebut merupakan kelonggaran yang sepantasnya.
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
Kerangka Berfikir
Pada prinsipnya, tenaga kerja pada suatu industri manufaktur dapat dibagi atas dua klasifikasi, yaitu tenaga kerja langsung (bagiab produksi) dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja tak langsung ini dapat dibagi lagi dalam tiga tipe pekerja, yaitu tenaga kerja kreatif (manager, koordinatir dll), tenaga kerja beban tetap (filling fotocopy, agenda, dll) dan tenaga kerja beba berubah (sekertaris, penerima tamu, pemroses surat, dll).
Sedangkan pada industri jasa, semua tenaga kerja mempunyai klasifikasi seperti tenaga kerja tak langsung pada industri manufaktur, selanjutnya disebut tenag kerja non produksi (white collar).
Pengendalian dan pengukuran jenis tenaga kerja seperti ini relatif masih ketinggalan sehingga penetapan kebtuhan dari segi materi relatif lebih sulit, terutama karena tidak adanya tolak ukur yang bersifat umum.
Maka dari itu teknik sampling pekerjaan adalah suatu teknik yang cukup dapat diandalkan untuk mengukur beban kerja tenaga kerja nonproduksi. Dalam praktikum ini, pengukuran dikhususkan pada tenaga kerja non produksi yang mempunyai tipe pekerjaan beban tetap dan berubah.
Metode work sampling sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya langkah-langkah pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas kerja untuk jeda waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam keadaan bekerja atau menganggur.
Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian waktu kerja produktif, permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini yang berhubungan dengan pelaksanaan praktikum perancangan sistem kerja dan ergonomi yaitu bagaimana cara melakukan penelitian menyangkut pengukuran dan pengendalian jenis aktifitas tenaga kerja dengan waktu yang normal dengan teknik sampling pekerjaan sehingga didapakan waktu baku.
Data diperoleh dengan cara pengamatan dan pengukuran secara langsung. Adapun data yang dipergunakan dalam pengolahan data yaitu data hasil pengamatan pengukuran waktu produktif dan non produktif dari aktivitas kerja dari dua orang talesales yaitu dengan nama Novia Nurhasanah dan Shena Meliana pada perusahaan PT. Tirta Utama Abadi.
Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah sampling pekerjaan dengan tahapan sebagai berikut:
Sampling Pendahuluan
Melakukan sampling pendahuluan sesuai dengan apa yang telah dipersiapkan padalangkah terdahulu, yaitu mengumpulkan data sample (lihat pada persamaan 2.1 dan 2.2)
Pengujian Keseragaman Data
Mengamati pengujian keseragaman data, dengan menentukan batas kontrolya (lihat pada persamaan 2.3 dan 2.4). jika semua harga-harga pi berada dalam batas-batas ini maka semuanya dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan. jika terdapat yang diluar kontrol, maka pengamatan yang dibentuk pi bersangkutan "dibuang" karena berasal dari sistem sebab yang berbeda.
Menghitung Jumlah Pengamatan (Uji Kecukupan)
Banyak pengamatan yang haru dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:
tingkat ketelitian (degree of accuracy) dan hasil pengamatan.
jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 95% (lihat pada persamaan 2.5)
Mengumpulkan data selesai
Mengumpulkan data berarti N' < N, bila data cukup, maka P (proporsi) yang didapat merupakan harga besaran yang ingin diketahui.
Dilakukan Pengolahan Lebih Lanjut
Berdasarkan informasi p tersebut dilakukan pengolahan lebih lanjut, yaitu:
Jika menghitung data wktu baku, maka dilakukan perhitungan waktu baku.
Jika untuk tujuan lain, misalnya untuk mengadakan perbaikan maka dilakukan penelitian untuk perbaikan serta pengusulan langkah-langkah perbaikan.
Menghitung Waktu Baku.
Untuk menghitung waktu baku ini harus memperhatikan beberapa hal, yaitu jumlah pengamatan, jumlah produktif, presentasi produktif, jumlah menit pengamatan, jumlah menit produktif, jumlah barang dihasilkan selama pengamatan, waktu diperlukan / buah faktor penyesuaian, waktu normal, kelonggaran, dan akhirnya didapat waktu baku.
Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 3. 1 Flowchart Pemecahan Masalah
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data Sampling Kerja
Penghitungan Waktu Kunjungan
Sebelum menentukan waktu kunjungan kita harus menentukan jumlah kunjungn yang akan dilakukan, untuk perhitungan dan ketentuannya adalah sebagai berikut :
Perhitungan jumlah kunjungan
Waktu kerja pukul 08:00 - 17:00
Istirahat Makan siang Pukul 12:00 - 13:00
Lama waktu kerja 9jam - 1jam = 8 jam
W = Waktu efektif kerja : 8 jam
t = satuan waktu dalam menit : 60 menit
s = Lama tiap kunjungan : 5 menit
Maka :
n kunjungan = W x ts
= 8 x 605
= 96 kali kunjungan
Menentukan waktu kunjungan dengan bilangan acak
Contoh perhitungan adalah :
Bilangan acak : 39
Lama tiap kunjungan : 5 menit
Waktu satuan menit : 60 menit
Maka :
Waktu kunjungan = 39 x 560
= 3,25
Kunjungan pertama dilakukan pada jam 08 : 00
Tabel 4. 1 Data Waktu Kunjungan Hari ke -1
Bil
Acak
Hasil Sortir
Hasil
Jam Hasil Hitung
Menit Hasil Hitung
Jam Sebenarnya
Menit Sebenarnya
Waktu Kunjungan
39
0
0,00
0
0,00
8
00
8:00
76
5
0,42
0
0,42
8
25
8:25
45
6
0,50
0
0,50
8
30
8:30
19
7
0,58
0
0,58
8
35
8:35
69
9
0,75
0
0,75
8
45
8:45
64
11
0,92
0
0,92
8
55
8:55
26
12
1,00
1
0,00
9
00
9:00
36
14
1,17
1
0,17
9
10
9:10
62
17
1,42
1
0,42
9
25
9:25
58
19
1,58
1
0,58
9
35
9:35
14
20
1,67
1
0,67
9
40
9:40
95
21
1,75
1
0,75
9
45
9:45
6
23
1,92
1
0,92
9
55
9:55
70
24
2,00
2
0,00
10
00
10:00
99
25
2,08
2
0,08
10
05
10:05
0
26
2,17
2
0,17
10
10
10:10
73
29
2,42
2
0,42
10
25
10:25
71
30
2,50
2
0,50
10
30
10:30
23
31
2,58
2
0,58
10
35
10:35
90
33
2,75
2
0,75
10
45
10:45
65
34
2,83
2
0,83
10
50
10:50
97
36
3,00
3
0,00
11
00
11:00
60
38
3,17
3
0,17
11
10
11:10
12
39
3,25
3
0,25
11
15
11:15
31
40
3,33
3
0,33
11
20
11:20
56
45
3,75
3
0,75
11
45
11:45
34
46
3,83
3
0,83
11
50
11:50
19
47
3,92
3
0,92
11
55
11:55
47
48
4,00
4
0,00
12
00
12:00
83
49
4,08
4
0,08
12
05
12:05
75
51
4,25
4
0,25
12
15
12:15
33
52
4,33
4
0,33
12
20
12:20
30
56
4,67
4
0,67
12
40
12:40
61
58
4,83
4
0,83
12
50
12:50
38
59
4,92
4
0,92
12
55
12:55
20
60
5,00
5
0,00
13
00
13:00
46
61
5,08
5
0,08
13
05
13:05
72
62
5,17
5
0,17
13
10
13:10
84
64
5,33
5
0,33
13
20
13:20
67
65
5,42
5
0,42
13
25
13:25
98
66
5,50
5
0,50
13
30
13:30
40
67
5,58
5
0,58
13
35
13:35
7
69
5,75
5
0,75
13
45
13:45
17
70
5,83
5
0,83
13
50
13:50
66
71
5,92
5
0,92
13
55
13:55
5
72
6,00
6
0,00
14
00
14:00
51
73
6,08
6
0,08
14
05
14:05
80
75
6,25
6
0,25
14
15
14:15
59
76
6,33
6
0,33
14
20
14:20
11
77
6,42
6
0,42
14
25
14:25
52
78
6,50
6
0,50
14
30
14:30
49
80
6,67
6
0,67
14
40
14:40
25
81
6,75
6
0,75
14
45
14:45
21
83
6,92
6
0,92
14
55
14:55
78
84
7,00
7
0,00
15
00
15:00
24
90
7,50
7
0,50
15
30
15:30
77
93
7,75
7
0,75
15
45
15:45
48
95
7,92
7
0,92
15
55
15:55
81
97
8,08
8
0,08
16
05
16:05
9
98
8,17
8
0,17
16
10
16:10
29
99
8,25
8
0,25
16
15
16:15
Keterangan :
Pukul 12.00 sampai 13.00 menunjukan jam istirahat
Pada hari ke-1 jumlah pengamatan yang bisa dilakukan adalah sebanyak 53 kali, oleh karena itu pengamatan dilakukan pada hari selanjutnya untuk memenuhi jumlah kunjungan yang ditentukan, yaitu sebanyak 96 kali.
Tabel 4. 2 Data Waktu Kunjungan Hari ke -2
Bil Acak
Hasil Sortir
Hasil
Jam Hasil Hitung
Menit Hasil Hitung
Jam Sebenarnya
Menit Sebenarnya
Waktu Kunjungan
22
0
0,00
0
0,00
8
00
8:00
80
1
0,08
0
0,08
8
05
8:05
37
2
0,17
0
0,17
8
10
8:10
48
6
0,50
0
0,50
8
30
8:30
79
7
0,58
0
0,58
8
35
8:35
88
8
0,67
0
0,67
8
40
8:40
74
9
0,75
0
0,75
8
45
8:45
63
10
0,83
0
0,83
8
50
8:50
52
12
1,00
1
0,00
9
00
9:00
34
13
1,08
1
0,08
9
05
9:05
30
14
1,17
1
0,17
9
10
9:10
31
15
1,25
1
0,25
9
15
9:15
60
16
1,33
1
0,33
9
20
9:20
10
18
1,50
1
0,50
9
30
9:30
27
20
1,67
1
0,67
9
40
9:40
35
21
1,75
1
0,75
9
45
9:45
79
22
1,83
1
0,83
9
50
9:50
71
24
2,00
2
0,00
10
00
10:00
53
25
2,08
2
0,08
10
05
10:05
28
27
2,25
2
0,25
10
15
10:15
99
28
2,33
2
0,33
10
20
10:20
1
29
2,42
2
0,42
10
25
10:25
2
30
2,50
2
0,50
10
30
10:30
89
31
2,58
2
0,58
10
35
10:35
8
34
2,83
2
0,83
10
50
10:50
16
35
2,92
2
0,92
10
55
10:55
94
36
3,00
3
0,00
11
00
11:00
85
37
3,08
3
0,08
11
05
11:05
83
38
3,17
3
0,17
11
10
11:10
29
39
3,25
3
0,25
11
15
11:15
95
41
3,42
3
0,42
11
25
11:25
56
43
3,58
3
0,58
11
35
11:35
43
45
3,75
3
0,75
11
45
11:45
21
48
4,00
4
0,00
12
00
12:00
78
49
4,08
4
0,08
12
05
12:05
59
51
4,25
4
0,25
12
15
12:15
82
52
4,33
4
0,33
12
20
12:20
72
53
4,42
4
0,42
12
25
12:25
61
55
4,58
4
0,58
12
35
12:35
73
56
4,67
4
0,67
12
40
12:40
87
58
4,83
4
0,83
12
50
12:50
70
59
4,92
4
0,92
12
55
12:55
7
60
5,00
5
0,00
13
00
13:00
79
61
5,08
5
0,08
13
05
13:05
49
63
5,25
5
0,25
13
15
13:15
12
70
5,83
5
0,83
13
50
13:50
38
71
5,92
5
0,92
13
55
13:55
13
72
6,00
6
0,00
14
00
14:00
93
73
6,08
6
0,08
14
05
14:05
55
74
6,17
6
0,17
14
10
14:10
96
78
6,50
6
0,50
14
30
14:30
92
79
6,58
6
0,58
14
35
14:35
45
80
6,67
6
0,67
14
40
14:40
Keterangan :
Pukul 12.00 sampai 13.00 menunjukan jam istirahat.
Pada hari ke-2 jumlah pengamatan yang dilakukan hanya 43 kali, oleh karena itu pengamatan hanya dilakukan sampai pukul 14:40.
Hal ini dilakukan karena semua jumlah pengamatan telah dilakukan yaitu :
Hari pertama : 53 kali
Hari kedua : 43 kali
Jumlah Pengamatan keseluruhan : 96 kali.
Pengumpulan Data Kegiatan Telesales
Nama Telesales : 1. Novia Nurhasanah (Novia) ;
: 2. Shena Meliana (Shena)
Hari / Tanggal Penilaian : Senin / 25 Agustus 2014
Nama Penilai : Azia Rachman RS
Jabatan : Assisten Koordinator SO&WS Area Jawa Barat –
PT Tirta Utama Abadi - Aqua Distributor
Pengumpulan Data Order Produk
Tanggal : 25/08/2014
Nama CRL : Novia Nurhasanah
Tabel 4. 3 Data Order Telesales 1 (Novia Nurhasanah)
Count of Kuantiti
Total
Nama Pelanggan
SO AKSI /SPS
3
SO DOA SEPUH /SPS
2
SO EBAH UTAMA /SPS
2
SO GEORGINA /PAUL /SPS
8
SO IRFAN /SPS
3
SO JATI BARU /SPS
2
SO KARUNIA /ICE /SPS
2
SO LANGGAN /SPS
6
SO MUKA /SPS
1
SO PUSPA ABADI /SPS
2
SO SAMPURNA JAYA /SPS
3
SO SANTOSA /SENTOSA JAYA /SPS
2
SO SUMBER JATI /SPS
2
SO SUMBER JAYA /SPS
1
SO SUMBER REJEKI /SPS`
1
SO TELOR /UU /SPS
2
SO TST /SPS
1
WS ANDI /SPS
2
WS EPA /EVA /SPS
2
WS G MART /SPS
1
WS JAJANG /SPS
1
WS LESTARI /SPS
5
WS PALEM /SPS
5
WS SUBUR /SPS
1
Grand Total
60
Tanggal : 25/08/2014
Nama CRL : Shena Meliana
Tabel 4. 4 Data Order Telesales 2 (Shena Meliana)
Count of Kuantiti
Total
Nama Pelanggan
SO AROMA JAYA /SPS
7
SO ARTA QUA 1 /SPS
7
SO BIJAKSANA /SPS
1
SO BSI /SPS
8
SO CAHYONO /SPS
1
SO CIPTA WIJAYA /SPS
4
SO DOA SEPUH /SPS
2
SO DUNIA BARU /SPS
2
SO EBAH UTAMA /SPS
2
SO GEORGINA /PAUL /SPS
5
SO GIRI JAYA /HEJO /SPS
1
SO HAJI OMAN /SPS
4
SO IRFAN /SPS
1
SO JATI BARU /SPS
1
SO JAYA ABADI /SPS
1
SO KARUNIA /ICE /SPS
2
SO MAULANA / SPS
1
SO MUKA /SPS
12
SO SALUYU PUTRA /SPS
3
SO SANTOSA /SENTOSA JAYA /SPS
2
SO SINAR PUSAKA /SPS
1
SO SR /YOYO /SPS
3
SO SUMBER JATI /SPS
1
SO SUMBER JAYA /SPS
3
SO SUMBER REJEKI /SPS`
1
SO TELOR /UU /SPS
4
SO TST /SPS
2
WS AEP /AYU /SPS
2
WS AHS BA
2
WS ANDI /SPS
2
WS CIPTA MANDIRI /WAAS /H ADAM /SPS
2
WS G MART /SPS
4
WS JAJANG /SPS
1
WS PALEM /SPS
3
WS PD TOTO /SPS
2
WS SRIMULYO /SRIMULYA /YAYAT /SPS
1
Grand Total
101
Tanggal : 26/08/2014
Nama CRL : Novia Nurhasanah
Tabel 4. 5 Data Order Telesales 1 (Novia Nurhasanah)
Count of Kuantiti
Total
Nama Pelanggan
SO AKSI /SPS
1
SO AROMA JAYA /SPS
4
SO BSI /SPS
3
SO DOA SEPUH /SPS
2
SO EBAH UTAMA /SPS
1
SO GEORGINA /PAUL /SPS
9
SO HAJI OMAN /SPS
2
SO IRFAN /SPS
3
SO JAYA ABADI /SPS
3
SO LANGGAN /SPS
4
SO MEKAR JAYA /SPS
1
SO MUKA /SPS
1
SO SANTOSA /SENTOSA JAYA /SPS
2
SO SINAR PUSAKA /SPS
1
SO SNI /SPS
2
SO SUKAJAYA /SPS
1
SO SUMBER JATI /SPS
4
SO SUMBER REJEKI /SPS`
1
SO TELOR /UU /SPS
3
SO TST /SPS
1
WS ANDI /SPS
2
WS JAJANG /SPS
1
WS KHAN ABADI /SPS
3
WS LESTARI /SPS
3
WS PALEM /SPS
2
WS SRIMULYO /SRIMULYA /YAYAT /SPS
1
WS SUBUR /SPS
1
Grand Total
62
Tanggal : 26/08/2014
Nama CRL : Shena Meliana
Tabel 4. 6 Data Order Telesales 2 (Shena Meliana)
Count of Kuantiti
Total
Nama Pelanggan
SO AKSI /SPS
2
SO AROMA JAYA /SPS
4
SO ARTA QUA 1 /SPS
6
SO BIJAKSANA /SPS
1
SO BSI /SPS
9
SO CIAMIS /SPS
3
SO DOA SEPUH /SPS
6
SO GEORGINA /PAUL /SPS
4
SO GIRI JAYA /HEJO /SPS
2
SO HAJI OMAN /SPS
3
SO IRFAN /SPS
3
SO JATI BARU /SPS
2
SO LANGGAN /SPS
2
SO MAULANA / SPS
2
SO MEKAR JAYA /SPS
2
SO MUKA /SPS
5
SO SALUYU PUTRA /SPS
3
SO SANTOSA /SENTOSA JAYA /SPS
2
SO SINAR PUSAKA /SPS
2
SO SINAR SAKTI /SPS
2
SO SNI /SPS
1
SO SUMBER JAYA /SPS
2
SO SUMBER REJEKI /SPS`
1
SO TELOR /UU /SPS
2
WS AEP /AYU /SPS
2
WS AHS BA
3
WS BUANA KALIJATI /SPS
2
WS CIPTA MANDIRI /WAAS /H ADAM /SPS
2
WS G MART /SPS
2
WS JAJANG /SPS
1
WS LESTARI /SPS
1
WS PALEM /SPS
1
WS PD JAYA /YENI /SPS
3
WS PD TOTO /SPS
2
WS SRIMULYO /SRIMULYA /YAYAT /SPS
1
Grand Total
91
Tabel 4. 7 Jumlah Keseluruhan Order
Jumlah order yang dihasilkan telesales 1
122
Jumlah order yang dihasilkan telesales 2
192
Pengolahan Data Sampling Pekerjaan
Sampling Pendahuluan
Tabel 4. 8 Frekuensi Kegiatan Produktif dan Non Produktif Telesales 1
Kegiatan
Frekuensi teramati pada hari ke-
Jumlah
1
2
Produktif
39
32
71
Non produktif
19
13
32
Jumlah
58
45
103
% Produktif
67,2 %
71,1 %
69 %
Keterangan :
% Produktif didapat dari :
= ProduktifJumlah x 100 %
= 71103 x 100 %
= 68,9 % 69 %
Tabel 4. 9 Frekuensi Kegiatan Produktif dan Non Produktif Telesales 2
Kegiatan
Frekuensi teramati pada hari ke-
Jumlah
1
2
Produktif
35
32
67
Non produktif
20
13
33
Jumlah
55
45
100
% Produktif
63,6 %
71,1 %
67 %
Keterangan :
% Produktif didapat dari :
= ProduktifJumlah x 100 %
= 67100 x 100 %
= 67 %
Pengujian Keseragaman
Untuk ini kita tentukan batas-batas kontrolnya yaitu Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah ( BKB), dengan tingkat ketelitian dan keyakinan yang digunakan yaitu sebesar :
Tingkat Ketelitian = 10%
Tingkat Keyakinan = 90%
Rumus untuk menentukan batas kontrol :
BKA= p+3 p(1-p)n
BKB= p-3 p(1-p)n
dimana :
p=pik
Dengan pi adalah persentase produktif di hari ke-I dan k adalah jumlah hari pengamatan.
n=nik
Setiap telesales memiliki persentase produktif masing-masing, nilainya adalah sebagai berikut :
Untuk telesales Novia Nurhasanah :
% Produktif didapat dari :
= ProduktifJumlah x 100 %
= 71103 x 100 %
= 68,9 % 69 %
maka
p=pik
dimana : pi = 67,2 % + 71,1 %
k = 2 hari pengamatan
p=pik
p=138,3%2
p=69,1 % 0,691
dan
n=nik
dimana : ni = 96
k = 2 hari pengamatan
n=nik
n=962
n=48
Sehingga BKA dan BKB untuk telesales Novia Nurhasanah :
BKA = 0,691+3 0,691(1-0,691)48
= 0,890 x 100% = 89 %
BKB = 0,691-3 0,691(1-0,691)48
= 0,490 x 100% = 49 %
Untuk telesales Shena Meliana
% Produktif didapat dari :
= ProduktifJumlah x 100 %
= 67100 x 100 %
= 67 %
maka
p=pik
dimana : pi = 63,6 % + 71,1 %
k = 2 hari pengamatan
p=pik
p=134,7 %2
p=67,3 % 0,673
dan
n=nik
dimana : ni = 96
k = 2 hari pengamatan
n=nik
n=962
n=48
Sehingga BKA dan BKB untuk telesales Shena Meliana :
BKA = 0,673+3 0,673(1-0,673)48
= 0,873x 100% = 87,3 %
BKB = 0,673-3 0,673(1-0,673)48
= 0,467 x 100% = 46,7 %
Gambar 4. 1 Control Chart
Keterangan :
Telesales 1 = Novia Nurhasanah
Telesales 2 = Shena Meliana
Uji Kecukupan Data
Jumlah pengamatan dilakukan dengan memberikan tingkat ketelitian sebesar 10% dan tingkat keyakinan sebesar 90% maka didapat rumus sebagai berikut :
N' = 80 (1-0,34)0,34
= 155,3
Data dinyatakan cukup karena N' < N
Menghitung Waktu Baku
Jumlah Pengamatan
Jumlah produktif untuk telesales 1 : 71
Jumlah non-produktif untuk telesales 1 : 32
Jumlah kegiatan untuk telesales 1 : 103
Persentase produktif untuk telesales 1 : 69%
Jumlah produktif untuk telesales 2 : 67
Jumlah non-produktif untuk telesales 2 : 33
Jumlah kegiatan untuk telesales 2 : 100
Persentase produktif untuk telesales 2 : 67%
Jumlah Menit Pengamatan
Jumlah menit pengamatan = 8 jam x 60 menit x 2 hari
= 960 menit
Jumlah menit produktif telesales 1 = 69% x 960
= 661,7 menit
Jumlah menit produktif telesales 2 = 67% x 960
= 643,2 menit
Jumlah Barang Yang Dihasilkan
Jumlah order telesales 1 = 122 order
Waktu yang dibutuhkan/order telesales 1 = 661,7 / 122
= 5,42 menit
Jumlah order telesales 2 = 192 order
Waktu yang dibutuhkan/order telesale 2 = 643,2 / 192
= 3,55 menit
Waktu Normal (Wn)
Wn = Ws x P
Dimana bila dilihat dari penyesuaian menurut westinghouse
Penyesuaian :
Keterampilan : Good (C1) : 0,06
Usaha : Good (C2) : 0,02
Kondisi : Excellent (B) : 0,04
Konsistensi : Good (C) : 0,01
Jumlah : 0,13
Jadi P = (1+0,13) = 1,13, maka waktu normalnya :
Telesales 1
Wn = 5,42 x 1,13
= 6,12 menit
Telesales 2
Wn = 3,55 x 1,13
= 4,01 menit
Waktu Baku
Wb = Wn + L
Tabel 4. 10 Data Kelonggaran
No
Faktor
Pekerjaan
Ekivalen Beban
Kelonggaran (%)
1
Tenaga yang dikeluarkan dapat diabaikan
Bekerja dimeja, duduk
-
5%
2
Sikap kerja duduk
Bekerja di meja
-
1%
3
Gerakan kerja normal
Gerakan bebas
-
0%
4
Kelelahan mata, pandangan mata yang hampir terus menerus
Memperhatikan angka-angka di depan komputer
-
7%
5
Keadaan suhu tempat kerja normal
22-28 C
-
5%
6
Keadaan atmosfer baik
Ventilasi baik
-
0%
7
Keadaan lingkungan bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah
-
-
0%
Jumlah
18%
Maka dari data diatas kita dapat memberikan kelonggaran ditambah kebutuhan pribadi sebesar 3% dan kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan sebesar 5%, maka totalnya adalah :
18% + 3% + 5% = 26%
Maka waktu bakunya adalah :
Telesales 1 : 6,12 + 0,26(6,12) = 7,7 menit
Telesales 2 : 4,01 + 0,26(4,01) = 5,05 menit
BAB V
ANALISIS
Analisis Data
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di PT Tirta Utama Abadi, selama 2 x 8 jam kerja yakni pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2014 di dapat data sebanyak 103 untuk talesales 1 dan 100 untuk talesales 2. Kemudian dilakukan pengujian terhadap data tersebut, dengan data sebagai berikut :
Uji Keseragaman Data
Tingkat Keyakinan = 90 %
Tigkat Keteliitian = 10%
Data terdapat pada batas atas dan batas bawah, maka data dinyatakan seragam, dengan ketentuan sebagai berikut ini .
Untuk telesales 1
p = 0,69
BKA = 89 %
BKB = 49 %
Untuk telesales 1
p = 0,67
BKA = 87 %
BKB = 46 %
Uji Kecukupan Data
Data yang dipelukan untuk melakukan pengujian telah cukup karena
N' < N, dimana :
Tingkat Keyakinan = 90 %
Tigkat Keteliitian = 10%
N' = 155,3
N = 203
Analisis Produktivitas
Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 96 kali didapat produktivitas sebagai berikut :
Telesales 1 (Novia Nurhasanah)
Tabel 5. 1 Data Produktivitas Telesales 1
Jumlah Produktif
71
Jumlah Non Produktif
32
Jumlah Produktif + Non Produktif
103
Persentase Produktif
69%
Telesales 1 (Novia Nurhasanah)
Tabel 5. 2 Data Produktivitas Telesales 2
Jumlah Produktif
67
Jumlah Non Produktif
33
Jumlah Produktif + Non Produktif
100
Persentase Produktif
67%
Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kegiatan produktif yang dilakukan oleh telesales 1 lebih besar yaitu sebesar 69% bila dibandingkan dengan kegiatan produktif yang dilakukan oleh telesales 2 yaitu sebesr 67%.
Analisis Waktu Baku
Dari hasil perhitungsn ysng dilskuksn dengan menggunakan acuan tingkat produktivitas, penentuan penyesuaian sebesar 1,13 dan kelonggaran sebesar 26% untuk telesales 1 dan 2 yang ditentukan berdasarkan lingkungan kerja dan kemampuan kerja pegawai, serta dengan mengasumsikan bahwa jumlah order yang dihasilkan selama pengamatan dilakukan adalah sebesar 203 order. Maka didapat data waktu baku sebagai berikut :
WBtelesales 1 = 7,7 menit/order
WBtelesales 2 = 5,05 menit/order
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari dat yang terkumpul dari hasil pengamatan secara sampling dan dilakukan beberapa tahap pengolahan data antara lain :
Uji keseragaman data
Uji kecukupan data
Perhitungn persentase kegiatan produktif
Penentuan penyesuaian dan kelonggaran
Perhitungan waktu baku
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas yang dimiliki oleh pegawai memberikan pengaruh terhadap waktu bku dari pekerjaan tersebut dan tingkat pelayanan terhadap konsumen. Selain itu, produktivitas juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kenyamanan pegawai pada saat bekerja. Dalam hal ini pengaruh lingkungan kerja memberikan pengaruh yang cukup besar.
Saran
Materi Praktikum
Materi praktikum yang diberikan, baik itu berupa teori dan gambar-gambar sudah bagus dan lengkap, tetapi dalam penyusunan redaksional kata-katanya perlu disempurnakan, dan jangan terpaku pada satu referensi, sehingga praktikan dapat lebih memahami dan menguasai materi yang akan diberikan.
Manfaat yang diperoleh
Manfaat yang kami peroleh dari hasil praktikan ini sangat banyak, tentunya ilmu yang kami dapat pun semakin bertambah, terutama dalam menghitung atu menentukan tingkat produktivitas dari seorang pekerja serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu pekerjaan.
Umpan balik bagi asisten
Sebelumnya praktikan mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah membantu kami dalam setiap praktikan yang dilakukan. Semoga kedepannya bisa lebih terperinci lagi dalam memberikan materi.
Kesulitan yang dihadapi
Kesulitan yang penulis hadapai diantaranya :
Waktu pengumpulan yang cukup singkat
Data yang harus diolah sangat banyak sehingga membutuhkan waktu sedikit lama
Usulan Praktikan
Usulan penulis sebagai praktikan yaitu agar meningkatkan segala sesuatunya, baik itu dalam jadwal praktikum dan asistensi, teknik pelaksanaan, dan hal-hal lain yang menunjang kelancaran setiap kegiatan praktikum Perancangan Sistem Kerja.
Saran bagi Laboratorium dan Asisten
Saran penulis kepada laboratorium yaitu peningkatan sarana dan prasarana yang dinilai masih kurang, tempat yang kurang luas sehingga ketika melakukan praktek praktikan memiliki gerakan terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Angga, M., & Acep. (2011). Laporan Analisis Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi. UNLA: Bandung.
Hendarin Indar. (2000). Perancangan dan Evaluasi Aspek Ergonomi dan Desain Kamar Bicara Umum Penyelengggaraan Jasa Wartel KOPMA UNISBA. Teknik Industri, UNISBA, Bandung
Modul I Praktikum Perancangan Sistem Kerja. (2014). Perancangan Produk Yang Ergonomis. Teknik Industri, UNLA : Bandung.
Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmaja. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB : Bandung.
Wignisoeboto, Sritomo. (2000). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya.
http://antropometriindonesia.com/
http://bayusaputra91.wordpress.com/2011/01/12/laporan-akhir-praktikum-apk-2/
http://statistikian.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ergonomi
http://www.4shared.com/office/gQiRgoNzce/DAFTAR_PUSTAKA_LAPORAN.
https://www.google.co.id/
http://www.imuzcorner.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html
http://www.gudangmateri.com
Control Chart