LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ERGONOMI WORK SAMPLING
Disusun Oleh :
Muhammad Syamsul Huda
(0514040003) (0514040003)
Rizky Prihardhana
(0514040011) (0514040011)
Sheila Noor
(0514040016) (0514040016)
Alfin Rahmatulloh
(0514040017) (0514040017)
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alatalat yang telah disiapkan. Pengukuran yang ideal adalah pengukuran dengan data yang sangat banyak untuk memperoleh jawaban yang pasti. Tetapi hal ini tidaklah mungkin karena adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Namun sebaliknya bila pengukuran hanya dilakukan beberapa kali saja, hasilnya tidaklah memuaskan. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kerja dengan jumlah yang tidak terlalu memakan waktu, biaya dan tenaga, tetapi hasilnya dapat dipercaya, yaitu pengukuran yang disesuaikan dengan tingkat kepercayaan dan keyakinan yang dipergunakan (Rachman, 2013). Pada pedagang nasi goreng di daerah Gebang, Surabaya memiliki jumlah pembeli yang cukup banyak. Ini lantaran, mayoritas pembelinya adalah mahasiswa/mahasiswi dimana terdapat keterbatasan dalam mengolah bahan-bahan menjadi sebuah masakan. Sehingga, mayoritas dari mereka memilih untuk membeli makanan di warung-warung/pedagang kaki lima. Salah satu warung-warung/pedagang kaki lima yang cukup ramai pembelinya adalah pedagang nasi goreng. Maka dari itu, kami perlu melakukan pengukuran waktu bagi para pedagang nasi goreng tersebut. Metode yang kami gunakan adalah ad alah metode work sampling. Pemilihan metode tersebut lantaran, metode ini tidak memakan waktu, biaya dan tenaga. Tetapi, hasil yang didapat dengan metode work sampling cukup dapat dipercaya karena memiliki derajat ketelitian dan tingka kepercayaan.
1.2
Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah dari praktikum kali ini : a. Bagaimana cara menghitung jumlah sample kerja yang dibutuhkan dalam pengamatan suatu proses kerja? b. Bagaimana membreakdown sebuah siklus kerja menjadi elemen-elemen kerja? c. Bagaimana cara menjadikan work sampling sebagai salah satu pengukuran kerja secara langsung/bagian dari time study? d. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan idle/proses menunggu? e. Bagaimana cara menentukan suatu metode kerja yang efektif pada sebuah sistem/proses kerja yang berlangsung? 1.3
Tujuan
Berikut ini adalah tujuan dari praktikum kali ini : a. Mampu menghitung jumlah sample kerja yang dibutuhkan dalam pengamatan suatu proses kerja. b. Dapat membreakdown sebuah siklus kerja menjadi elemen-elemen kerja. c. Mampu memahami work sampling sebagai salah satu pengukuran kerja secara langsung/bagian dari time study. d. Mampu mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan idle/proses menunggu. e. Dapat menentukan suatu metode kerja yang efektif pada sebuah sistem/proses kerja yang berlangsung. 1.4
Ruang Lingkup
Berikut ini adalah ruang lingkup dari praktikum kali ini : a. Praktikum kali ini dilaksanakan oleh Kelompok 4 dengan anggota Muhammad Syamsul Huda, Rizky Prihardhana, Sheila Noor dan Alfin Rahmatulloh. b. Praktikum kali ini dilaksanakan di Laboratorium Ergonomi. c. Praktikum kali ini dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2016 pukul 08.00 – 08.00 – 11.25. 11.25.
1.5
Manfaat
Berikut ini adalah manfaat dari praktikum kali ini : a. Memenuhi tugas Praktikum Ergonomi yang diampu oleh Lukman Handoko dan Wiediartini. b. Memberikan informasi kepada pembaca tentang prosedur work sampling yang benar dan tepat.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Work Sampling
Work Sampling (Wignjosoebroto, 1995) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan metode sampling kera ini seperti halnya dengan pengukuran kerja dengan jam henti (stop-watch time study) diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung, karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti. Teknik ini pertama kali digunakan oleh L.H.C. Tippett. Metode ini terbukti lebih efektif karena dengan cepat dan mudah akan dapat menentukan waktu longgar (allowance time) yang tersedia untuk satu pekerjaan, pendayagunaan mesin sebaik-baiknya dan penetapan waktu baku untuk proses produksi dan lebih efisien karena informasi yang dikehendaki akan didapatkan dalam waktu relatif lebih singkat dengan biaya yang tidak terlalu besar. 2.2
Aplikasi Work Sampling
Metode sampling kerja pada umumnya merupakan salah satu cara yang sederhana, mudah dilaksanakan, serta tidak memerlukan biaya yang besar. Berikut adalah macam-macam aplikasi dari work sampling/metode sampling kerja : a. Untuk penetapan waktu baku. b. Untuk penetapan waktu tunggu. c. Untuk aktivitas maintenance. d. Untuk kegiatan perkantoran.
2.3
Siklus Pelaksanaan Sampling Kerja
Dalam melaksanakan sampling kerja/work sampling, maka diperlukan beberapa langkah-langkah l angkah-langkah sistematis sist ematis dari aktivitas sapling kerja yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut :
LANGKAH PERSIAPAN AWAL Catat segala informasi dari semua fasilitas yang ingin diamati. Rencanakan jadwal waktu pengamatan berdasarkan prinsip randomasi (aplikasi tabel angka random).
PENGAMATAN AWAL (PRE-WORK SAMPLING) Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan tertentu secara acak (N pengamatan) Hitung pengamatan awal (%) untuk N pengamatan tersebut)
CEK KESERAGAMAN DAN KECUKUPAN DATA Keseragaman data : Batas kontrol :
±3ඨ ሺ1 ሻ ′ ሺ1 ሻ
Common sense : Kecukupan data :
′ ≤
Tidak
Ya HITUNG DERAJAT KETELITIAN DARI DATA PENGAMATAN YANG DIPEROLEH Rumus :
ඨ ሺ1 ሻ
ANALISA KESIMPULAN Buat analisa terhadap hasil akhir yang berkaitan dengan % delay (p). Tarik kesimpulan dan saran perbaikan untuk mengeliminir% delay yang dianggap terlalu besar.
Gambar 2.1 Siklus Pelaksanaan Sampling Kerja
Sumber : Wignjosoebroto (1995)
2.4
Penggunaan Angka Acak/Bilangan Random
Untuk melakukan pengamatan dalam sampling kerja maka disini masing-masing kejadian yang diamati selama aktivitas kerja berlangsung harus memiliki kesempatan yang sama untuk diamati. Sehingga pengamatan seharusnya dilaksanakan dengan acak. Maka dari itu diperlukan tabel angka acak/bilangan random. 2.5
Performance Performance Rating
Performance Rating adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan usaha, tempo maupun performance kerja semuanya menunjukkan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Tujuan diterapkannya performace rating adalah untuk menunjukkan kemampuan kerja operator pada saat bekerja agar bisa ditentukan waktu normal pada suatu operasi kerja. Waktu normal merupakan waktu yang diperoleh dari d ari suatu pengukuran kerja berdasarkan waktu pengamatan dan performance rating . Rumus menentukan waktu normal (WN ) adalah sebagai berikut :
× % 100%
Jika operator tidak bekerja dengan kecepatan yang wajar maka pekerja
dikatakan memiliki waktu normal yang tidak sebagaimana mestinya dengan kata lainnya tidak normal. Performance rating digunakan untuk mengukur waktu normal dari sebuah operator kerja, sehingga tinggi rendahnya performance rating akan sebanding dengan besar kecilnya waktu normal. Adapun tingkat performance rating operator dibagi menjadi tiga yaitu : a. Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja di atas kewajaran (normal) maka rating faktornya akan lebih besar daripada satu
ሺ > 1 > > 100%ሻ
.
b. Apabila operator dinyatakan bekerja terlalu lambat yaitu bekerja di bawah kewajaran (normal) maka rating faktor akan lebih kecil dari satu
ሺ < 1 < < 100%ሻ ሺ 1 100%ሻ .
c. Apabila operator bekerja secara normal (wajar) maka rating factor-nya adalah sama dengan satu
.
Untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin maka waktu yang diukur dianggap waktu normal. Ada berbagai macam sistem didalam menentukan performance rating yaitu : a. Skill And Effort Rating b. Westing House System’s Rating c. Syntetic Rating d. Performance Rating/Speed Rating 2.6
Derajat Ketelitian (Degree of Accuracy) dan Tingkat Kepercayaan (Confidence Level)
Penetapan jumlah pengamatan yang dibutuhkan dalam aktivitas teknik sampling selama ini dikenal lewat formulasi-formulasi tertentu dengan mempertimbangkan dua faktor utama yaitu : a. Derajat ketelitian (degree of accuracy) dari hasil pengamatan. Derajat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian penyelesaian sebenarnya. b. Tingkat kepercayaan (convidence level) dari hasil pengamatan. Tingkat kepercayaan menunjukkan seberapa besar keyakinan si pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tadi. Contohnya data dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% artinya bahwa penyimpangan yang diperbolehkan dari rata-rata sebenarnya adalah sebesar 5% dan pengukur yakin bahwa data yang diperoleh itu benar sebesar 95%. Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah sampel pengamatan yang harus dilaksanakan dapat dicari berdasarkan rumus berikut :
ඨ ሺ1 ሻ
Dimana :
1 2 3
derajat ketelitian
harga indeks yang tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil , jika tingkat kepercayaan 68% , jika tingkat kepercayaan 95% , jika tingkat kepercayaan 99%
persentase terjadinya kejadian yang diamati jumlah pengamatan yang harusnya dilakukan untuk sampling kerja
2.7
Perhitungan yang Digunakan
Pada praktikum kali ini, beberapa perhitungan yang digunakan antara lain : a. Menghitung % idle (total semua idle kumulatif)
% ሺ ሻ % + +
b. Menghitung % working (total working kumulatif)
% ሺ ℎሻ ℎ ሻ
c. Menghitung % performance
ሻ × × ℎ % ∑ሺ ∑ ℎ
d. Menghitung Waktu normal
ℎ × × ℎ × ×ℎ Waktu Normal elemen kerja ke-n :
% × ×
ሺሻ =
e. Menghitung Waktu Standard
100% × 10100%0% % 1
f. Menentukan Output Standard
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1
Peralatan
Berikut peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini : a. Tabel angka acak/bilangan random b. Observation sheet c. Jam 3.2
Diagram Alir Praktikum
Berikut diagram alir pada praktikum kali ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 :
Melaksanakan Work Sampling
Melakukan uji kecukupan data, % idle (total semua idle kumulatif), % working (total working kumulatif), % performance, waktu normal, waktu standar dan output standar.
Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum 3.3
Prosedur Praktikum
Berikut prosedur pada praktikum kali ini : a. Menentukan obyek pengamatan dengan ketentuan :
Kegiatan dikelompokkan menjadi WORKING dan NON WORKING.
Pekerjaan yang menjadi obyek pengamatan harus bisa dibagi kedalam minimal 4 elemen kerja dalam satu siklus kerja (WORKING).
Misalnya : Pekerjaan Memasak Nasi Goreng = Memasak
bahan
pelengkap,
memasak nasi/mi, menyajikan dan mengantar ke pembeli
Mendapat ijin dari pihak yang berangkutan.
Pekerjaan tersebut harus memiliki OTHERS. Misalnya : Pekerjaan Memasak Nasi Goreng OTHERSnya adalah mencuci piring dan mengganti LPG.
Delay (NON WORKING) dibedakan menjadi 4, yaitu : Personal time, Waiting, Fatigue dan Not available (selain ketiga jenis tsb).
Seluruh kegiatan operator tercatat (termasuk delay dan OTHERS).
b. Menyiapkan proposal penelitian work sampling yang menyebutkan :
Latar belakang penelitian.
Tujuan penelitian.
Permasalahan.
Manfaat penelitian.
Batasan dan asumsi.
Waktu dan tempat penelitian.
Elemen yang diamati.
Data yang diperlukan.
Hasil pre work sampling.
Objek penelitian harus layak untuk perhitungan per hitungan laporan resmi dan berbeda untuk masing-masing kelompok dan proposal harus disetujui pada waktu yang telah ditentukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih elemen adalah :
Pekerjaan yang dipilih bukan pekerjaan repetitif.
Operator yang dipilih tidak boleh operator dengan 1 spesialisasi pekerjaan, misal hanya membilas saja.
Dilakukan pada minimum 2 operator.
Elemen yang dipilih membentuk 1 siklus, misal membasahi sepeda motor sampai mengeringkan.
Minimal ada 4 elemen kerja.
Apabila operator melakukan suatu elemen kerja yang sama dengan elemen yang telah ditentukan dalam siklus tetapi pada kenyataannya tidak sedang melakukan siklus tersebut, maka pada observation sheet dianggap sebagai OTHERS.
Data work sampling yang diperlukan terdiri atas data delay, working, dan performance rating operator.
c. Pre Work Sampling
Menentukan
waktu
kunjungan
dengan
membuat
tabel
angka
acak/bilangan random dan konversinya pada lembar pengamatan, dengan ketentuan waktu pengamatan dalam satu hari adalah 2 jam.
Membuat observation sheet pre work sampling.
Melakukan pre work sampling untuk menentukan jumlah data yang dibutuhkan. Pengamat menilai performance dan memberi tally pada elemen kerja yang sedang dilakukan oleh operator sesuai dengan random waktu yang telah dibuat.
d. Menentukan performance rating. e. Melaksanakan work sampling. f. Merekap data work sampling g. Melakukan uji kecukupan data. h. Menghitung % idle (total semua idle kumulatif). i. Menghitung % working (total working kumulatif). j. Menghitung % performance. k. Menghitung Waktu Normal. l. Menghitung waktu standar dan output standar. m. Menganalisa data hasil praktikum. n. Menyimpulkan dan menganalisa hasil data yang telah diolah.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA
4.1
Hasil Rekap Data Praktikum
Berikut adalah hasil rekap data praktikum dapat dilihat pada Tabel 4.1 hingga Tabel 4.5 : Tabel 4.1 Hasil Rekap Data Pre-Work Sampling Non Working PT Total %
W
Working
F
Others
NA
1
2
3
4
1
2
4 2
41 20,5 102,12
68 34 100
29 14,5 94,41
34 17 97,26
6 3 100,17
1 0,5 99
3 12 2 1,5 6 1 Average Rating %
Tabel 4.2 Hasil Rekap Data Work Sampling Hari Pertama (kumulatif) Non Working PT Total %
W
Working
F
Others
NA
1
2
3
4
1
2
4 1
80 20 100,86
105 26,25 100,2
56 14 95,51
51 12,75 98,43
11 2,75 99,73
1 0,25 99
3 87 2 0,75 21,75 0,5 Average Rating %
Tabel 4.3 Hasil Rekap Data Work Sampling Hari Kedua (kumulatif) Non Working PT Total %
W
F
31 143 2 5,17 23,83 0,33 Average Rating %
Working
Others
NA
1
2
3
4
1
2
52 8,67
95 15,83 100,46
121 20,17 100,59
72 12 95,93
63 10,5 98,79
20 3,33 98,65
1 0,17 99
Tabel 4.4 Hasil Rekap Data Work Sampling Hari Ketiga (kumulatif) Non Working PT Total %
W
F
34 155 4 4,25 19,38 0,5 Average Rating %
Working
Others
NA
1
2
3
4
1
2
57 7,13
141 17,63 100,46
178 22,25 100,59
100 12,5 95,93
98 12,25 98,79
30 3,75 98,65
3 0,38 99
Tabel 4.5 Hasil Rekap Data Work Sampling Hari Keempat (kumulatif) Non Working PT Total %
W
F
44 173 8 4,7 18,48 0,85 Average Rating %
Working
Others
NA
1
2
3
4
1
2
71 7,59
159 16,99 100,41
203 21,69 99,81
119 12,71 97,45
110 11,75 98,79
45 4,81 100,13
4 0,43 101,33
Keterangan : Kolom Working :
Kegiatan 1 : Memasak bahan pelengkap
Kegiatan 2 : Memasak nasi/mi
Kegiatan 3 : Menyajikan
Kegiatan 4 : Mengantar ke pembeli
Kolom Others :
4.2
Kegiatan 1 : Mencuci piring
Kegiatan 2 : Mengganti LPG
Uji Kecukupan Data
Dari hasil rekap data tersebut, dimana konstanta tingkat kepercayaan
ሺ ሻ 2 ′ ሺ1 ሻ ሺ110, 5 %ሻ ሻ % ′ 2ሺ10%ሻ ×10,5 ሻ 10% ′ 3409,524 ′ 3409,534
sebesar 95%
dan derajat ketelitian sebesar 10%
Didapat bahwa
, dimana
′ >
ሺ10%ሻ 10%ሻ
.
. Maka data tersebut tidak
cukup maka perlu dilakukan work sampling. Berikut adalah hasil rekap uji kecukupan data dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Hasil Rekap Uji Kecukupan
Pengamatan
4.3
Pre-Work Sampling Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 % Idle
N
N’ N’
Keterangan
200
3409,524
Tidak cukup
400 600 800 936
1266,667 652,6316 879,5905 865,0221
Tidak cukup Tidak cukup Tidak cukup Cukup
% + + % 4,7%+18,48%+0,85% % 24,03%
4.4
4.5
4.6
% Working
% 16,99%+21,69%+12,71%+11,75% % 63, 63,14% ∑ሺ ∑ ሻ × × ℎ ℎ ሺ97,45%×119ሻ + ሺ98,79%×110ሻ ሻ + ሺ100,13%×45ሻ + ሺ101,33%×4ሻ ሺ100,41%×159ሻ + ሺ99,81%×203ሻ +ሺ159+203+119+110+45+4 ሺ159,65+202,61+115,64097+108,67+45,06+4,05ሻ 636,64001 0,9938 99,38% ∶ % Performance
Waktu Normal
(1 ℎ × 2 ⁄ℎ × 2 )) + (3 ℎℎ × 2,5 ⁄ℎ × 2 )) + (1 ℎ ℎ×× 2,734734 ⁄ℎ × 2 )) ሺ2 . . ሻሻ + ሺ15 . . ሻሻ + ሺ5,468 .ሻ ሻ 22,22,46868 . . ሺ ሺ ℎ ሻ∶ ሻ ∶ ×100, 4 1% 16,99%×22,423268 . 1, 6 5×10− .⁄ ሺ / ሻ ∶ .×99,81% 21,69%×22,232468 2, 1 ×10− .⁄ ሺ ሻ∶ .×97,45% 12,71%×22,232468 1, 2 ×10− .⁄
ሺ ሻ ∶ 11,75%×22,468 .×98,79% 232 1, 1 2×10− .⁄ ሺ ሻ∶ ×100, 1 3% 4,81%×22,423268 . 4, 6 6×10− .⁄ ሺ ሻ∶ ×101, 3 3% 0,43%×22,423268 . 4, 2 2×10− .⁄
− −
ሺ1,65×10 +2, 1 ×10 +1, 2 ×10− +1,12×10− +4,66×10− +4,22×10−ሻ .⁄
6, 5 8×10− .⁄
Hasil perhitungan waktu normal dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut
ini : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Waktu Normal
Elemen Kerja Memasak bahan pelengkap Memasak nasi/mi Menyajikan Mengantarkan ke pembeli Mencuci piring Mengganti LPG Total 4.7
Waktu Standard
(.⁄) Waktu Normal 1,65 × 10-2 2,1 × 10-2 1,2 × 10-2 1,12 × 10-2 4,66 × 10-3 4,22 × 10-4 6,58 × 10-2
100% 03% 6,58×10− .⁄ × 100%24, 8, 8, 6 6×10− .⁄
4.8
4.9
Output Standard
8,66×102 .1 ⁄ 11,55 ⁄. Analisa
Pada
saat
pengambilan
sampling,
kedua
pedagang
tersebut
menghasilkan lebih kurang 232 bungkus. Jika output standard yang didapat
11,55 ⁄. 11,55 ⁄. × 1212,,234 × × 2 282,61 ≈ 283 sebesar
dimana pengamatan dilakukan selama
12,234 jam untuk 2 orang yang diamati, maka total output yang dihasilkan
adalaah
Nilai output standard lebih besar dari nilai output aktual. Sehingga 2
pedagang nasi goreng tersebut tidak ti dak bekerja pada performa yang terbaik. Ini juga dapat dilihat pada waktu normal yang dihasilkan lebih kecil dari waktu standard. Semakin kecil waktu normal dari waktu standard, maka output yang dihasilkan lebih kecil dari waktu standard, begitu juga sebaliknya. Artinya waktu normal sebanding dengan output yang dihasilkan.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini sebagai berikut : a. Sample kerja yang dibutuhkan dalam pengamatan pada work sampling ini harus kurang dari nilai N’. Pada praktikum kali ini, sample kerja yang dibutuhkan pada work sampling ini adalah sebanyak 936 sample dimana dengan sample tersebut memiliki nilai N’ sebesar 865,0221 sample. b. Siklu kerja pada pedagang nasi goreng antara lain :
Working
: memasak
bahan
pelengkap,
memasak
nasi/mi,
menyajikan dan mengantarkan ke pembeli.
Non working
: PT, W, F dan NA. NA.
Others
: mencuci piring dan mengganti LPG.
c. Dari
praktikum
ini
didapat
10− .⁄
waktu
standard
sebesar
8,66×
.
d. Faktor-faktor yang menyebabkan idle antara lain PT (merokok, berbicara), W (menunggu pembeli), F (mengusap keringat, meminum) dan NA (mengambil air untuk cuci piring, membeli LPG). e. Memasak nasi goreng ini memiliki output aktual sebesar 232 bungkus, sedangkan output standard sebesar 283 bungkus. Akan lebih efektif, jika output aktula yang dihasilkan sama dengan atau bahkan lebih besar dari nilai output standard. 5.2
Saran
Saran dari praktikum kali ini sebagai berikut : a. Sebaiknya disediakan waktu yang cukup dalam pembuatan l aporan. b. Sebaiknya diperlukan bimbingan yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Adiaksa,
R.
G.
(2010). Performance
Rating .
Diambil
kembali
dari
http://sangpenyampai.blogspot.co.id/2010/04/performance-rating.html Rachman, T. (2013). Penggunaan Metode Work Sampling untuk Menghitung Waktu Baku dan Kapasitas Produksi Karungan Soap Chip di PT. SA. Jakarta: Fakultas Teknik-Universitas Esa Tunggal. Wignjosoebroto, S. (1995). Ergonomi (1995). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Kerja. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.