WEB OF CAUTION BBLR
Faktor Lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi,terkena radiasi serta terpapar zat beracun
Faktor Ibu
Mengalami komplikasi kehamilan (anemia, perdarahan,eklamsi, preeklamsi dll ), kehamilan pada usia< 20 tahun atau > 35 tahun, penyalahgunaan obat, merokok,mengkonsumsi alkohol ,jarak kelahiran terlalu dekat, penyakit malaria dll
Faktor Plasenta
Faktor Janin
Hidramnion, plasenta previa, solution plasenta, sindrom transfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini dini
Kelainan kromosom, infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan), gawat janin dan kehamilan kembar
Klasifikasi
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500-2500 gr 2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000-1500 gram 3. Bayi Berat Lahir Ekstrim Rendah (BBLER) dengan berat la hir kurang dari 1000 gram
Definisi BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi dengan berat badan lahir < 2500 gram tanpa melihat usia gestasi (Pudjiati, 2012)
Imaturitas Sistem Termoregulasi
Permukaan tubuh relatif lebih luas
Jaringan lemak subkutan lebih tipis
Pemaparan dengan suhu luar
Kemampuan metabolisme panas menurun
Imaturitas Sistem Imunologik
Imaturitas
Imaturitas sentrumsentrum vital
Sistem imunitas belum matang
Konjugasi bilirubin belum sempurna
Refleks menghisap dan menelan belum sempurna
Daya fagositosis menurun
Hiperbilirubine mia
Imaturitas Sistem Pernafasan
Imaturitas Sistem Pencernaan
Imaturitas
Pertumbuhan dinding dada belum sempurna, vaskuler imatur
Peristaltik belum sempurna
Otot pernafasan lemah
Penurunan ekspansi paru
Motilitas Usus Menurun
Waktu pengosongan lambung meningkat
Otak
Kehilangan panas tubuh
Suhu tubuh menurun
Mk : Ketidakefektifan Pola Nafas
Gangguan pencernaan dan penyerapan
Kadar Ig G menurun
Penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi
Mk : Hipotermia Mk: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Mk : Resiko Infeksi
Hepar
Mk: Resiko Ikterik Neonatus
Manifestasi Klinis
- Berat < 2.500 gram - PB < 45 cm - LD < 30 cm , LK < 33 cm - Umur kehamilan <37 minggu - Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak berkurang - Otot hipotonik lemah dan pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea - Ekstremitas: paha abduksi, sendi lutut fleksi - RR 40-50 x/m, dan HR100-140 x/m
Penatalaksanaan
- Mempertahankan suhu tubuh bayi - Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi (ASI) - Pencegahan infeksi - Penimbangan berat badan - Pemberian oksigen - Pengawasan jalan nafas - Tali pusat dalam keadaan bersih
NOC:
NOC:
NOC:
Suhu tubuh dalam batas normal
Menunjukkan keefektifan pola nafas
Intake dan nutrisi cairan adekuat
NIC Hipotermia: -
-
-
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Rawat bayi dengan suhu lingkungan sesuai. Hindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panas. Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu. Ganti popok bila basah.
NIC Ketidakefektifan Pola Nafas:
-
-
-
-
Monitor tanda tanda vital Pertahankan jalan nafas yang paten Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan Monitor suhu, warnadan kelembaban kulit Berikan oksigen dengan metode yang sesuai.
NIC Ketidakseimbangan Nutrisi:
ASI/PASI dengan metode yang tepat. maturitas - Kaji refleks berkenaan dengan pemberian makan (misalnya : mengisap, menelan, dan batuk) berat - Timbang badan setiap hari - Auskultasi adanya bising usus, kaji status fisik dan pernapasannya. - Cata intake dan output, monitor pemberian nutrisi. dalam - Kolaborasi pemberian total parentral nutrision jika diperlukan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
NOC:
Terbebas dari tanda dan gejala infeksi NIC Infeksi:
-
- Berikan
-
-
-
-
Resiko
Pantau TTV pasien, terutama suhu tubuh Hindarkan bayi dari orang-orang yang terinfeksi kalau perlu rawat dalam incubator. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi. Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik bila melakukan prosedur invasive Kolaborasi pemberian antibiotik
1. Pemeriksaan diagnostic Leukosit Hematokrit (Ht) Hemoglobin (Hb) Bilirubin Destrosix Pemantauanelektrolit (Na, K, CI) Pemeriksaan Analisa gas darah. 2. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan gula darah Pemeriksaan darah rutin Periksaan Ballard Score
Komplikasi 1. Gangguan pernapasan a. Sindroma gangguan pernapasan b. Asfiksia c. Aspirasi mekonium d. Retrolental fibroplasia 2. Gangguan metabolik a. Hipotermi b. Hipoglikemia c. Masalah pemberian ASI 3. Gangguan imunitas 4. Gangguan system peredaran darah a. Masalah perdarahan b. Anemia c. Gangguan jantung d. Gangguan pada otak 5. Gangguan cairan elektrolit a. Gangguan eliminasi b. Distensi abdomen c. Gangguan pencernaan