DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuK aedes aegepty
Demam Berdarah Dengue
Agen Penyebab Etiologi
DEN 1 DEN 2 DEN 3 DEN 4
Transmisi
DX 1: hipertermi b/d infeksi virus
Beri kompres Banyak minum (15002000cc) Pakaian tipis Observasi I/O cairan dan tanda vital Cairan IV + obat
Hipertermia
Merangsang hipotalamus
Virus dengue masuk ke dalam tubuh (proses infeksi)
Depresi sumsum tulang
DX 4: perubahan nutrisi b/d mual/muntah
Kaji riwayat nutrisi Observasi I/O cairan dan tanda vital Ukur BB Makanan nutrisi Oral higiene
Cairan tubuh dan elektrolit
Bereaksi dengan antibodi
Menurunnya fungsi trombosit (trombositopenia)
DX 5: Resiko perdarahan
Terbentuk kompleks virus antibodi
Mengaktivasi sistem komplemen C3 & C5
Anoreksia, muntah,mual
Menurunnya faktor koagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X, dan fibrinogen)
Observasi nilai trombosit Bedrest Edukasi Antisipasi perdarahan
Melepaskan C3a & C5a Melepaskan histamin
Dehidrasi
Traktus gastrointestinal Perdarahan
Peteki, ekimosis
Permeabilitas vaskular DX 2: Defisit volume cairan Kebocoran plasma
Observasi tanda vital Observasi kapileri refil Observasi I/O cairan Meningkatkan intake cairan
Syok
DX 3: Resiko syok hipovolemik
Observasi tanda vital Observasi keadaan umum Tes darah lengkap IV line
Hipovolemik Asidosis metabolik
Penumpukan cairan di rongga tubuh ascites
Efusi pleura
Hemokonsentrasi (nilai hematrokit )
Tatalaksana dbd tanpa syok
Anak dirawat di rs 1. Berikan anak banyak minim larutan oralit atau jus buah, air tajin, susu, untuk mengganti cairan yg hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare 2. Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetasol/ibuprofen, karena akan merangsang terjadinya perdarahan 3. Berikan infuse sesuai dehidrasi sedang: -
Berikan hanya larutan isotonic seperti RL/asetat
-
Kebutuhan cairan parenteral Bb <15 kg : 7ml/kgBB/jam Bb 15-40: 5 ml/kgbb/jam Bb >40 : 3 ml/kgbb/jam
-
Pantau TV dan dieresis setiap jam, serta periksa lab (ht, trombosit, leukosit, hb) tiap 6 jam
-
Apabila terjadi penurunan ht dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan IV biasanya hanya membutuhkan waktu 24-48 jam sejak kebocoran kapiler spontan setelah pemberian cairan
Tatalaksana dbd dengan syok 1. perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan O2 2-4 lt/mnt secara nasal 2. berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti ringer laktat/asetat secepatnya 3. jika tidak menunjukkan perbaikan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid kristaloid 20 ml/kgbb secepatnya secepatnya (maksimal 30 mnt) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20 10-20 ml/kgbb/jam maksimal maksimal 30 ml/kgbb/24 ml/kgbb/24 jam 4. jika tidak ada perbaikan klinis klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun menurun pertimbangkan terjadinya terjadinya perdarahan tersembunyi, tersembunyi, berikan transfuse darah atau komponen 5. jika terdapat perbaikan klinis klinis (pengisapan kapiler kapiler dan perfusi perifer perifer mulai membaik, membaik, tekanan nadi melebar) melebar) jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgbb/jam dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan diturunkan tiap 4-6 jam sesuai sesuai kondisi klinis dan laboratorium 6. dalam banyak kasus, cairan intravena dapat diberhentikan diberhentikan setelah 36-48 jam.
Tatalaksana komplikasi perdarahan 1. beri transfuse darah, bila mungkin. Jika tidak, beri koloid dan segera rujuk.
Penanganan kelebihan cairan Dapat terjadi karena: -
kelebihan dan atau pemeberian cairan yang terlalu cepat
-
penggunaan jenis cairan yang hipotonik
-
pemberian cairan IV yang terlalu lama
-
pemberian cairan IV yang jumlahnya nterlalu banyak dengan kebocoran yang hebat
-
napas cepat
tanda awal :
-
tarikan dinding dada ke dalam
-
efusi pleura yang luas
-
asites
-
edema periorbital atau jaringan lunak
(tambahan dari buku who)