Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat pasokan energi listrik) dalam satuan watt dari setiap beban yang diasumsi pada suatu sirkuit rangkaian.Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
mantips
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
nbnbjbnFull description
nbnbjbnDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
Materi KelautanFull description
Full description
Full description
Tipe - Tipe Kompetensi SDMDeskripsi lengkap
manajemenFull description
Kelinci, kandang hewanDeskripsi lengkap
jhjDeskripsi lengkap
Full description
penjelasan mengenai klasifikasi gunung api berdasarkan bentuk gunung api dan letusannyaFull description
Wattmeter Tipe Induksi Alat ukur yang menggunakan asas induksi pada umumnya mempunyai sistem perputaran yang sederhana dan kokoh, mudah untuk dibuat alat ukur dengan sudut penunjukan yang lebar. Suatu aspek lain daripada alat ukur induksi ini, adalah kemungkinan didapatkan momen putar yang relatif besar. Pada prinsipnya apabila suatu konduktor ditempatkan dalam medan magnit dari arus bolak-balik, maka arus-arus putar akan dibangkitkan didalam konduktor tersebut. Medan-medan magnit dari arus-arus putar ini dan dari arus bolak-balik yang menyebabkannya akan menimbulkan gaya elektromagnetis menyebabkan kepingan logam atau konduktor mendapatkan suatu gaya yang terjadi sebagai hasil daripada interaksi tersebut. Kepingan logam tersebut akan mempunyai tendensi untuk berputar pada sumbunya dan memotong kedua fluks yang dihasilkan magnit. Kopel yang dihasilkan adalah akibat interaksi antara eddy current dengan fluks yang terinduksi. Kontruksi wattmeter ini memiliki 2 elektromagnet yang berlapis-lapis. Salah satunya diinduksi oleh arus pada sirkuit utamanya. Arus induksi lainnya berbanding langsung terhadap tegangan. Dalam konstuksinya juga terdapat mangkukan alumunium tipis yang bisa berputar sebagai akibat dari interaksi arusarus putar dan juga sebuah pointer atau penunjuk. Besarnya torsi yang dihasilkan atau yang bekerja pada mangkukan ini adalah: T = K. K. ω.Φ1m. Φ2m sin α. (K= Konstanta) Konstanta) dimana K=(image K=(image placeholder) placeholder) ( Pers.1) Pers.1) Maka dari itu, torsi ini akan sebanding terhadap daya beban. Untuk spring control T~ ω I (image (image placeholder) placeholder)sin sin (90(90-φ) ~ vI cos φ ~ daya (pers.2) Dari persamaan diatas juga dapat dilihat bahwa tidak ada unsur waktu (t), maka besarnya kopel ini akan tetap konstan sepanjang waktu. Pada persamaan 1 jika α=0, yaitu jika kedua fluks sefase, maka kopel = 0. Dalam hal lain, jika α= 900 maka kopel akan maksimum untuk Φ1m dan Φ2m .Selain itu kopel akan berbanding terbalik terhadap R dimana R adalah tahanan untuk aliran eddy current (arus pusar), maka jika seandainya torsi/kopel besar, mangkukan mempunyai tahanan yang kecil. Biasanya mangkukan terbuat dari tembaga (Cu) atau alumunium (Al). Kelebihan dan kekurangan Wattmeter Induksi Kelebihan wattmeter induksi, yaitu: * Skalanya cukup panjang ( lebih dari 3000 ) * Tidak dipengaruhi oleh medan pengganggu dari luar * Tidak dipengaruhi oleh error frekuensi karena dampingnya yang besar Kekurangan wattmeter induksi, yaitu: * Tingkat ketelitian rendah
* Hanya untuk besaran AC * Kadang-kadang mengalami error suhu, yang diakibatkan oleh aliran eddy-current pada tahanan yang efeknya sangat besar terhadap suhu tahanan. * Pemakaian dayanya sangat besar, relatif tinggi dan mahal
Selain hal-hal diatas, ada juga daerah kerja alat ukur induksi, yaitu:
* Untuk arus mulai dari 10-1 sampai dengan 10-2 Ampere * Untuk tegangan mulai dari 1 sampai dengan 103 Volt * Untuk frekuensi kurang dari 3x10~102 Hert