BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap fluida, gas atau cairan, memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas, yang dapat didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya. Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari Poiseulle, metode Ostwald merupakan suatu variasi dari metode Poiseulle. Pada percobaan kali ini kita menghitung viskositas larutan yang berguna untuk menentukan tahanan fluida berdasarkan suhu yang berbeda- beda. 1.2
Prinsip
Berdasarkan metode viskositas Ostwald. 1.3
Tujuan
1. Mengukur masing-masing densitas bahan bahan dari tiap suhu 2. Mengukur densitas etanol dan alkohol 3. Membandingkan viskositas yang telah didapat dari hasil percobaan dengan viskositas literatur 4. Membuat grafik hubungan antara 1/t dengan ln η .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Fluida
Fluida Fluida adalah adalah suatu suatu zat yang yang mempun mempunyai yai kemamp kemampuan uan beruba berubah h secara secara kontinu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apaun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya, dan oleh sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan massa. 2.2
Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu system yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya gaya yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk membua membuatny tnyaa mengal mengalir ir pada pada kecepa kecepatan tan terten tertentu. tu. Viskositas dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispers. Koloid Koloid-ko -koloi loid d berben berbentuk tuk bola bola memben membentuk tuk sistem sistem disper dispersi si dengan dengan viskos viskosita itass rend rendah ah,,
seda sedang ng
sist sistem em
disp disper ersi si
yang yang
meng mengan andu dung ng
kolo koloid id-k -kol oloi oid d
lini linier er
viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refle refleks ksii deraj derajat at solv solvas asii dari dari part partik ikel el.( .( Moech Moechtar tar,1 ,199 990). 0). Bila Bila visk viskos osit itas as gas gas mening meningkat kat dengan dengan naikny naiknyaa temper temperatu atur, r, maka maka viskos viskosita itass cairan cairan justru justru akan akan menuru menurun n jika jika temera temeratur tur dinaik dinaikan. an. Fluidi Fluiditas tas dari dari suatu suatu cairan cairan yang yang merupa merupakan kan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya temperatur. (Martin,199 (Martin,1993 3 ).Cara menentukan menentukan viskositas viskositas suatu zat menggunak menggunakan an alat yang dinama dinamakan kan viskom viskometer eter.. Ada beberap beberapaa tipe tipe viskom viskomete eterr yang yang biasa biasa diguna digunakan kan antara lain :
a. Viskometer kapiler / Ostwald Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir
karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 ). Pada viskometer viskometer Ostwald dihitung dihitung sesuai sesuai persamaan persamaan η suatu kuantitas tertentu zat zat cair cair yang yang dike dikena nalk lkan an dala dalam m visk viskos osit itas as di sebu sebuah ah tabu tabung ng term termos osta tatt dan dan kemudian ditarik oleh sulfon kedalam bulb sampai cairan berada di ketinggian tepat berada diatas permukaan ‘a’ kemudian dibiarkan turun sampai ‘b’. Waktu yang yang diperluk diperlukan an dari posisi posisi a ke posis posisii b diukur diukur,, lalu
pertam pertama. a. Persama Persamaan an
pertama pertama tidaklah sempurna sempurna dan dikoreksi dikoreksi dengan persamaan persamaan sebagai berikut berikut : = x.t - 0,12/tη 0,12/tη x = Konstanta yang tergantung pada volume cairan, jari-jari kapiler, panjang pipa, t = Waktu yang terukur Dapat pula menggunakan metode viskositas bola jatuh . Selain dengan metode viskositas Ostwald untuk menghitung menghitung Pada viskositas viskositas bola jatuh caranya adalah pertam pertama-tam a-tamaa kita kita masukk masukkan an suatu suatu cairan cairan (yang (yang akan akan diukur diukur visko viskosit sitasn asnya) ya) kedalam sebuah tabung. Lalu sebuah bola kecil (dengan massa jenis dan diameter diketahui) dijatuhkan diatas permukaan cairan (Vo = nol). Gerakan bola mulamula turun dipercepat sampai jarak tertentu setelah itu gerakan bola menjadi beraturan. Selama pergerakan bola mengalami gaya gesek (Fr) dan gaya apung (Fa). Mula-mula Fr = m.a kemudian F(y) = 0 (y = konstan) sehingga W = Fa + Fr b. Viskometer Hoppler Berdas Berdasark arkan an hukum hukum Stokes Stokes pada pada kecepa kecepatan tan bola bola maksim maksimum, um, terjad terjadii keseim keseimban bangan gan sehing sehingga ga gaya gaya gesek gesek = gaya gaya berat berat – gaya gaya archimi archimides des.. Prinsi Prinsip p kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir penuh penuh terisi dengan fluida. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 ).
c. Viskometer Cup dan Bob Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob bob dan dindin dinding g dalam dalam dari dari cup dimana dimana bob masuk masuk persis persis diteng ditengah-t ah-teng engah. ah.
Kelema Kelemahan han viscom viscometer eter ini adalah adalah terjadi terjadinya nya aliran aliran sumba sumbatt yang yang diseba disebabka bkan n geseran geseran yang yang tinggi tinggi disepa disepanja njang ng kelili keliling ng bagian bagian tube tube sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )
d. Viskometer Cone dan Plate Cara pemakaianny pemakaiannyaa adalah sampel ditempatkan ditempatkan ditengah-te ditengah-tengah ngah papan, papan, kemudian kemudian dinaikkan dinaikkan hingga hingga posisi posisi dibawah dibawah kerucut. kerucut. Kerucut Kerucut digerakkan digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )
2.3 Viskositas Cairan Newton
Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya dinamiknya tidak tergantung pada temperatur, dan tegangan gesernya proposional(mempunyai hubungan liniear) dengan gradien kecepatan dinamakan suatu cairan Newton.
BAB III HASIL PERCOBAAN
3.1 Densitas aseton
No
Suhu ( oC)
Densitas ᵨ(kg/m3)
1
0
946,5991703
2
3
924,142656
3
5
934,038747
4
7
886,0807673
5
10
964,8688768
6
12
484,5278423
7
15
906,6341872
8
18
876,9459141
9
20
930,613177
10
23
944,6960758
11 25 892,9319073 Tabel 3.1 Nilai densitas aseton hasil perhitungan
3.2 Densitas etanol
No
Suhu (oC)
Densitas ᵨ(kg/m3)
1 0 891,0288128 2 3 942,4123625 3 5 975,5262056 4 7 931,3744148 5 10 946,9797891 6 12 872,7591063 7 15 872,7591063 8 18 881,5133407 9 20 899,0218095 10 23 891,0288128 11 25 942,4123625 Tabel 3.2 Nilai densitas etanol hasil perhitungan
3.3 Viskositas aseton aseton dari perhitungan
No 1 2 3 4 5 6
Suhu ( oC) 0 3 5 7 10 12
Viskositas h (kg/ m.s) 5413,943174 4593,96984 4187,088512 4223,856781 3083,734722 1720,067513
7 15 2360,583016 8 18 1854,55419 9 20 1844,622718 10 23 1977,531833 11 25 1596,867291 Tabel 3.3 Nilai viskositas aseton berdasarkan perhitungan
3.4 Viskositas etanol dari dari perhitungan perhitungan Viskositas η ( kg/ m.s) 2301,978513 2145,535472 1471,172747 1162,320043 1369,839055 1738,372956 1330,314806 1111,922516 1157,335158 1112,659837 1003,731917
3.1 Grafik hubungan antara Ln
terhadap 1/ T pada aseton
Grafik 3.1 Grafik hubungan antara 1/T terhadap Ln
pada aseton
Dari grafik diperoleh persamaan garis yaitu : -63,15X + 15,91 dan R=0,998 Maka : A = 8121294 E = -63,0237
3.2 Grafik hubungan antara Ln
terhadap 1/ T pada etanol
Dari grafik diperoleh persamaan garis yaitu : -53,62X + 14,65 dan R=0,999 Maka : A = 2303637,607 E = -53,56638 eV
BAB IV PEMBAHASAN
Dari Dari percob percobaan aan dipero diperoleh leh hasil hasil percob percobaan aan yaitu yaitu densit densitas as bahan, bahan, harga harga masing-masing viskositas tiap bahan dan grafik hubungan antara 1/T terhadap Ln η . Dari harga densitas yang diperoleh pada suhu yang dingin antara aseton dan etanol etanol menunjukan menunjukan bahwa nilai densitas air lebih besar apabila apabila dibandingk dibandingkan an dengan densitas aseton dan densitas etanol. Hal ini karena karenakan, kan, massa air lebih besar daripada massa etanol dan aseton. Dari hasil perhitungan densitas pada setiap suhu dan bahan diperoleh nilai yang densitas yang naik turun turun,, terkadang densitas menunjukan kenaikan harga, namun terkadang pula densitas menunjukan penur penuruna unan n harga. harga. Hal ini dikaren dikarenaka akan n massa massa yang yang dipero diperoleh leh pada pada tiap tiap bahan bahan menunjukan angka yang naik turun. Pada hasil percobaan diperoleh viskositas cairan yang menunjukan bahwa semakin rendahnya suhu maka viskositas yang diperoleh diperoleh akan semakin semakin besar. Hal ini dikarenakan dikarenakan karena karena molekul molekul semakin semakin merapat sehingga molekul-molekul pada tiap bahan berkumpul dan menyebabkan mass massaa mema memada datt karen karenaa suhu suhu yang yang digu diguna naka kan n keci kecill . Sel Selain ain itu jug jugaa ter terjad jadii interaksi intera ksi di antara molekul-molek molekul-molekul ul zat yang melibatkan melibatkan ikatan hidrogen hidrogen yang menyebabkan jarak antar molekul juga semakin kecil. Dari percobaan diperoleh hubungan densitas dengan suhu, yakni semakin bes besar ar suhu suhu maka maka dens densit itas as yang yang dipe dipero role leh h akan akan sema semaki kin n meng mengeci ecil, l, hal hal ini ini dika dikare rena naka kan n mass massaa pada pada larut larutan an akan akan berk berkur uran ang g akib akibat at adan adanya ya perg perger erak akan an molekul pada larutan yang menyebabkan adanya interaksi antar molekul sehingga terjadi gaya london yang yang menyebabkan jarak antar antar molekul semakin besar. Dari percobaan dapat kita lihat bahwa, aseton memiliki nilai viskositas yang yang lebih lebih besar besar daripa daripada da etanol. etanol. Hal ini dikare dikarenak nakan an densit densitas as aseton aseton yang yang diperoleh memiliki jumlah yang lebih besar daripada etanol Dari grafik diperoleh hubungan antara 1/T dengan Ln
. Pada larutan
aseton aseton diperoleh diperoleh persamaan garis -63,15X + 15,91 15,91 dan R=0,998 R=0,998 sehingga nilai A = 8121294 dan E = -63,0237.
Nil Nilai ai A yang yang dipe dipero role leh h besa besar, r, kare karena na harg hargaa b yang yang dipe dipero role leh h pun pun bermuatan positif sehingga A yang diperoleh besar. Sedangkan nilai E bermuatan negatif karena a yang diperoleh bernilai minus. Pada larutan etanol diperoleh persamaan garis -53,62X+14,65 dan R=0,999 sehingga nilai yang diperoleh A= 2303637,607 dan E = -53,56638. Dari grafik diperoleh grafik data yang linier. Hal ini menunjukan bahwa grafik menunjukan nilai yang mendekati viskositas pada literatur.
BAB V
KESIMPULAN
1. Air memiliki densitas yang paling besar apabila dibandingkan dibandingkan dengan aseton dan etanol. 2. Semakin menurunnya menurunnya suhu maka semakin semakin besar nilai viskositasnya. viskositasnya. 3. Ikatan hidrogen menyebabkan jarak antar molekul semakin kecil. 4. Semakin besar suhu, maka densitas semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.google.com 2. www.wikipedia.com 3. www.scribd.com 4. www.chem-is-try.org
LAMPIRAN A DATA PERCOBAAN
A.1 Air
No
Suhu ( oC)
Waktu (sekon)
Massa (gram)
1
0
20,26
51,52
2
3
18,34
51,40
3
5
17,93
52,50
4
7
16,53
52,13
5
10
18,71
52,43
6
12
18,86
50,15
7
15
17,47
54,02
8
18
21,08
53,08
9
20
20,19
52,71
10
23
19,53
51,78
11
25
20,58
53,66
Tabel A.1 Data percobaan air suling berdasarkan suhu, waktu, dan massa yang digunakan dalam percobaan pengukuran viskositas
A.2 Aseton
No
Suhu ( oC)
Waktu (sekon)
Massa (gram)
1
0
26,38
51,20
2
3
23,16
52,55
3
5
16,73
53,42
4
7
13,37
52,26
5
10
19,41
52,67
6
12
25,86
50,72
7
15
23,30
50,72
8
18
24,24
50,95
9
20
24,53
51,41
10
23
23,79
51,20
11
25
24,15
52,55
Tabel A.2 Data percobaan aseton berdasarkan suhu, waktu, dan massa yang digunakan dalam percobaan pengukuran viskositas
A.3 Etanol
No
Suhu ( oC)
Waktu (sekon)
Massa (gram)
1
0
58,40
52,66
2
3
50,57
52,07
3
5
49,73
52,33
4
7
51,07
51,07
5
10
42,885
53,14
6
12
46,09
40,52
7
15
39,80
51,61
8
18
40,64
50,83
9
20
37,77
52,24
10
23
39,88
52,61
11
25
40,55
51,25
Tabel A.3 Data percobaan etanol berdasarkan suhu, waktu, dan massa yang digunakan dalam percobaan pengukuran viskositas
A.4 Piknometer
No
Keterangan
Massa (gram)
1
Berat piknometer
27,79
2
Berat piknometer piknometer + + ai r
54,01
3
Berat piknometer piknometer + + aseton
48,99
4
Berat piknometer piknometer + + etanol
51,01
Tabel A.4 Data percobaan penimbangan penimbangan picnometer picnometer pada suhu kamar
LAMPIRAN B CONTOH PERHITUNGAN
B.1 Menghitung densitas densitas pada masing masing suhu suhu dan bahan Volume piknometer=Massa air+piknometer –(massa piknometer kosong)Densitas air literatur = 54,01 g-27,79 g0,998g/ml =26,273 ml
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Suhu (oC)
Densitas (gr/ mL) Air suling
Etanol
Aseton
0 0,903208617 0,891028813 0,94659917 3 0,898641191 0,942412363 0,924142656 5 0,940509268 0,975526206 0,934038747 7 0,926426369 0,931374415 0,886080767 10 0,937844936 0,946979789 0,964868877 12 0,85106383 0,872759106 0,484527842 15 0,998363339 0,872759106 0,906634187 18 0,962585163 0,881513341 0,876945914 20 0,948502265 0,899021809 0,930613177 23 0,913104708 0,891028813 0,944696076 25 0,984661059 0,942412363 0,892931907 Tabel B.1 Densitas pada masing-masing suhu dan bahan
B.2 Menentukan viskositas air dari literatur literatur
No
Suhu (oC)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 3 5 7 10 12 15 18 20 23 25
Viskositas (kg/ m.s) 1792,1 903,2086172 1620,1 898,6411906 1520,1 940,5092681 1429,4 926,4263693 1307,7 937,8449359 1236,3 851,0638298 1141 998,3633388 1055,9 962,5851635 1005 948,5022647 936,05 913,1047083 893,7 984,6610589 Tabel B.2 Viskositas air literatur
Densitas ᵨo(kg/m3)
Waktu to(sekon) 20,26 18,34 17,93 16,53 18,71 18,86 17,47 21,08 20,19 19,53 20,58
B.2 Menghitung viskositas aseton
Contoh perhitungan : Rumu Rumuss : η=ηot aseton*densitas asetont air*densitas air η=89058,4*946,599170320,26*1792,1=5412,943174kgm.s η=920,350,57*924,14265618,34*1620,1=4593,96984kgm.s η=940,849,73*934,03874717,93*1520,1=4187,088512kgm.s η=945,751,07*886,080767316,53*1429,4=4223,856781kgm.s
No 1 2 3 4 5
Suhu ( 0 3 5 7 10
o
C)
Densitas ᵨ(kg/m3)
Viskositas kg/ kg/ m.s)
946,5991703 924,142656 934,038747 886,0807673 964,8688768
5413,943174 4593,96984 4187,088512 4223,856781 3083,734722
6 7 8 9 10 11
12 15 18 20 23 25 Tabel B.2
484,5278423 906,6341872 876,9459141 930,613177 944,6960758 892,9319073 Harga viskositas viskositas aseton aseton
1720,067513 2360,583016 1854,55419 1844,622718 1977,531833 1596,867291
B.3 Menghitung viskositas etanol
Contoh perhitungan : Rumu Rumuss : η=ηot etanol*densitas etanolt air*densitas air η=89026,38*891,028812820,26*1792,1=2301,978513kgm.s η=920,323,16*942,412362518,34*1620,1=2145,535472kgm.s η=940,816,73*975,526205617,93*1520,1=1471,172747kgm.s η=945,713,37*931,374414816,53*1429,4=1162,320043kgm.s
No
Suhu (oC)
Densitas ᵨ(kg/m3)
Viskositas (kg/ m.s)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 3 5 7 10 12 15 18 20 23
891,0288128 942,4123625 975,5262056 931,3744148 946,9797891 872,7591063 872,7591063 881,5133407 899,0218095 891,0288128
2301,978513 2145,535472 1471,172747 1162,320043 1369,839055 1738,372956 1330,314806 1111,922516 1157,335158 1112,659837
11
25
942,4123625 1003,731917 Tabel B.3 Harga viskositas etanol
B.4 Menghitung nilai A dan E pada aseton aseton
Tabel B.4 Harga Ln η dan 1/T pada aseton Ln η
1/ T
8,596732974 8,432499818 8,339760906 8,348503919 8,033896713 7,450118821 7,766663908 7,525399617 7,520030047 7,589604797 7,375799046
0,116323259 0,118588796 0,119907514 0,119781941 0,124472599 0,134226047 0,128755411 0,132883309 0,132978192 0,131759166 0,135578531
Dari perhitungan yang dilakukan pada excel, diperoleh grafik hubungan antara Ln η dan 1/T pada aseton. Sehingga persamaan garis yang diperoleh adalah -63,15x+15,91 dan R=0,998 a = -63,15 b = 15,91 R = 0,998 Maka : Ln A = b A
= exp b
A
= exp 15,91
A
= 8121294
E
= a * R
E
= -63,15 * 0,999
= -63,0237 eV
B.5 Menghitung A dan E pada etanol
Ln
Tabel B.5 Harga Ln
1/T
7,741524255 0,129173528 7,671144438 0,130358646 7,293815149 0,13710246 7,058173324 0,141679717 7,222448534 0,1384572 7,460704872 0,134035593 7,193170889 0,139020748 7,013845793 0,142575133 7,053875364 0,141766043 7,014508677 0,14256166 6,91148025 0,144686806 dan 1/T pada aseton
Dari perhitungan yang dilakukan pada excel, diperoleh grafik hubungan antara Ln
dan 1/T pada aseton. Sehingga persamaan garis yang diperoleh adalah
a = -53,62 b = 14,65 R = 0,999 Maka : Ln A = b A
= exp b
A
= exp 14,65
A
= 2303637,607
E
= a * R
E
= -53,62 * 0,999 = -53,56638 eV
LAMPIRAN C PROSEDUR KERJA
C.1
Alat
1. Termostat 2. Viskometer Ostwald 3. Gelas kimia 4. Termometer
5. Piknometer 6. Pipet ukur 25 mL 7. Ball pipet 8. Stopwatch
C.2
Bahan
1. Air suling 2. Etanol 3. Aseton 4. Es batu
C.3
Prosedur Kerja
1. Menggunakan viskometer yang bersih
2. Menyiapkan gelas kimia yang telah diisi dengan es batu kemudian menentukan suhu yang telah ditentukan.
Es battu
3. Masukan termostat dalam gelas kimia, lalu meletakan viskometer dengan posisi tegak lurus, lalu masukan sejumlah larutan yang telah ditentukan pada 15 mL dalam resevoir A.
4. Menyedot viskometer dengan ball pipet sampai tanda batas m, kemudian lepaskan ball pipet, siapkan stopwatch lalu hitung waktu yang dibutuhkan larutan mengalir mengalir dari batas m hingga hingga ke batas n. Laukan pengerjaan ini berulang ulang dengan temperatur yang berbeda beda.
5. Setelah mengukur waktu, timbang larutan menggunakan picnometer, timbang setiap suhu dan setiap larutan.
6. Melakukan pengerjaan 1-5 untuk cairan pembanding (air suling).
LAMPIRAN D DISKUSI
1.
Apak Apakah ah yang yang dima dimaks ksud ud deng dengan an bila bilang ngan an Reyn Reynol old d dan dan baga bagaim iman anaka akah h
hubungannya dengan aliran laminer ? Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ)terhadap gaya viskos (μ/L (μ/L)) yang yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Dan hubungannya yaitu aliran laminer memiliki bilangan Re < 2100.
2. Apakah Apakah viskos viskosita itass suatu suatu fluida fluida selau selau berku berkuran rang g bila bila temper temperatu aturr dinaik dinaikan an ? Mengapa? Ya, hal ini dikarenakan, karena pada saat proses pemanasan molekul-molekul yang yang terdapa terdapatt pada pada larutan larutan mengua menguap, p, hal ini menyeb menyebabk abkan an moleku molekull- moleku molekull menjadi renggang sehingga massanya menguap.
3. Sebu Sebutk tkan an cara cara lain lain yang yang dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k mene menent ntuk ukan an visk viskos osit itas as cairan,berikan penjelasan secara singkat ! a. Visk Viskom omet eter er Hopp Hoppler ler : Berd Berdas asark arkan an huku hukum m Stok Stokes es pada pada kece kecepa pata tan n bola bola maksim maksimum, um, terjadi terjadi keseim keseimban bangan gan sehing sehingga ga gaya gaya gesek gesek = gaya gaya berat berat – gaya gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 ).
b. Viskometer Viskometer Cup dan Bob : Prinsip Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang diseba disebabka bkan n gesera geseran n yang yang tinggi tinggi disepa disepanja njang ng kelilin keliling g bagian bagian tube tube sehing sehingga ga menyebabk menyebabkan an penurunan penurunan konsentras konsentrasi. i. Penurunan Penurunan konsentras konsentrasii ini menyebabk menyebabkab ab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )
C. Viskometer Cone and Plate Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )