Daftar isi:
Bab 1 Pendahuluan 1. 2. 3. !. *. ).
Latar Latar belakan belakang g masalah masalah ………………… …………………………… …………………… …………………… …………………… …………… …2 Ventilasi Ventilasi paru-paru paru-paru dan prinsip prinsip fisik peturtukar peturtukaran an gas…………………………… gas…………………………….. 3 Mekanika Mekanika entila entilasi si paru-par paru-paru……… u………………… …………………… …………………… …………………… ………………… ……… 3 Da"a Pengemb Pengembangan angan Paru-Paru Paru-Paru Dan #$raks: $raks: %&$mplian %&$mplian'e(……………… 'e(……………………… ……… ) PrinsipPrinsip-Pri Prinsip nsip +isis +isis Pertukar Pertukaran an ,as………………… ,as…………………………… …………………… ………………….. ……….... .. Daftar Daftar pustaka… pustaka…………… …………………… …………………… …………………… …………………… …………………… …………………. ………. 11
1
P/D0L0/ 1
LatarBelakangMasalah Manusiadalambernafas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida kelingkungan.Pernafasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “ pernafasan dalam “dan terjadi di dalam paru- paru “ pernafasan luar “. Pernafasan luar yang merupakan pertukaranantara O2 dan CO2 antara darah dan udara.Pernafasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah kesel- seltubuh. Sistem pernafasan atau system organ yang digunakan untuk pertukaran gas.Pada hean berkaki empat! system pernafasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membaa udara kedalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. "erbagai #ariasi system pernafasan ditemukan pada berbagai jenis mahluk hidup antara lain sebagai berikut $ % Sistem pernafasan terdiri dari pada hidung! trakea! peparu! tulang rusuk! otot intekosta! bronkusbronkiol! al#eolus dan diafragma. 2 &dara disedot kedalam paru- paru melalui hidung dan trakea. ' Dinding trakea disokong oleh gelang raan supaya menjadi kuat dan senantiasa terbuka. ( )rakea ber*abang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang di sambungkan ke paru- paru. +edua- dua bronkus ber*abang lagi kepada bronkiol dan al#eolus pada ujung bronkiol.
V/#L04 P05-P05 D0/ P5/4P +46 P#5#6050/ ,04
Pr$ses respirasi dapat dibagi men7adi empat g$l$ngan utama:
2
%. 2. '. (.
,entilasi paru-paru Difusi oksigen dan *arbondioksidan )ranspor oksegen dan *arbondioksida Pengaturan #entilasi dan segi segi respirasi lainnya
0. Mekanika entilasi paru-paru
%. Mekanika dasar pengembangan dan pengempisan paru-paru Paru-paru dapat dikembangkan dan dikempiskan dalam dua *ara! a. erakan turun dan naik diagfragma untuk memperbesar dan memperke*il rongga dada. b. le#asi dan depresi iga-iga untuk meningkatkan dan menurunkan diameter antero posterior rongga dada. Selama inspirasi diagfragma menarik batas baah rongga dada kearah baah. Selama pernapasan hebat! tetapi tenaga elasti* tak *ukup kuat untuk menyebabkan ekspirasi *epat yang diperlukan! jadi ini di*apai dengan kontraksi otot perut! yang mendorong isi perut keatas pada bagian baah diagfragma. Metode kedua untuk mengekspansi paru-paru mengangkat sangkar iga. /a mengekspansikan paru-paru pada posisi istirahat alamiah iga iga miring kearah baah sehingga memungkinkan sternum jatuh kearah belakang kearah kolumna spinalis. )etapi bila sangkar iga terele#asi! maka iga-iga menonjol se*ara langsung kearah depan! sekarang sternum juga bergerak kearah depan menjauhi tulang punggung! membuat diameter antero posterior dada kira-kira 201 lebuh besar selama inspirasi lebih maksimum selama ekspirasi. Oleh karena itu! otot-otot yang meninggikan rangka dada dapat digolongkan sebagai otot-otot inspirasi! dan otot-otot yang menurunkan sangkar dada sebagai otot ekspirasi. Otot paling penting yang mengankat rangka iga adalah otot interkostalis eksterna !tetapi otot yang membantu lainnya adalah sternokloidomastoideus!mengangkat sternum keatas!seratus anterior!mengangkat sebagian besar iga!dan skalemus menganat dua iga pertama. Otot-otot yang menarik iga kebaah slama ekspirasi ekspirasi adalah rektus abdominis yang mempunyai efek tarikan yang sangat kuat terhadap iga- iga bagian bagian baah pada saat yang bersamaan ketika otot-otot ini dan otot-otot abdomen lainnya menekan isi abdomen keatas arah digfragma!dan interkostalisinternus. Pergerakan udara kedalam dan keluar paru Paru paru merupakan struktur elasti* yang akan mengempis seperti balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak ada kuatan untuk mempertahankan pengembangannya. Posisi paru-paru mengapung dalam rongga toraks dikelilingi oleh suatu lapisan tipis *airan pleura yang menjadi pelumas bagi gerakan paru didalam ronggga.selanjutnya *airan yang berlebihan akan dihisap terus menerus kedalam saluran limfatik untuk menjaga agar terdapat sedikit usapan antara permukaan permukaan 3
#iseral dari pleura paru dan permukaan parietal pleura dari rongga toraks. Oleh karena itu! kedua paru menetap pada dinding toraks seolah-olah terletak padanya! ke*uali ketika dada melakukan pengembangan dan berkontraksi! maka paru-paru dapat bergeser se*ara bebas karena terlumas dengan baik. 2. )ekanan-tekanan pernapasan %. )ekanan intra-al#eolar. Otot-otot pernapasan menyebabkan #entilasi paru-paru dengan mengempiskan an mengembangkan paru-paru se*ara berganti-ganti! yang kemudian menyebabkan peningkatan dan penurunan tekanan didalam al#eolus. Selama inspirasi! tekanan! al#eora menjadi negati#e bila di bandingkan dengan tekanan atmosfer! biasanya kurang dari pada %mm. hg! dan in menyebabkan aliran-aliran udara kedalam melalui saluran pernapasan. Sebaliknya ! selama ekspirasi normal! tekanan intra al#eolar meningkat menjadi hamper 3 %mm. hg! yang menyebabkan aliran udara keluar melalui saluran pernapasan. Selama usaha ekspirasi maksimum dengan glottis tertutup! tekanan intraal#eolar dapat meningkat menjadi lebih dari %00mm. hg pada pria sehat dan kuat !dan selama usaha inspirasi maksimum ia dapat berkurang menjadi - 40mm hg. 2. +e*endrungan re*oil paru-paru dan tekanan intra pleura. Paru terus menerus mempunyai ke*endrungan elasti* untuk kempis sehingga menjahui dinding dada. +e*endrungan elasti* ini di sebabkan oleh dua ma*am fa*tor. Pertama! di seluruh paru-paru terdapat banyak serabut elastik! yang di regangkanoleh pengembangan paru sehingga berusaha untuk memendek. +edua! dan bahkan lebuh penting lagi! tegangan permukaan *airan yang melapisi al#eolus mempunyai ke*endrungan elasti* yang terus menerus untuk mengempiskan al#eolus. fek ini disebabkan oleh daya tarik antarmolekul-molekul permukaan *airan tersebut yang terus *enderung mengurangi luas permukaan masing-masing al#eolus5 semua kekuatan ke*il ini yang dipersatukan *enderung mengempiskan seluruh paruh dan menyebabkannya menjauhi dinding dada. "iasanya! serabut elasti* didalam pru-paru dapat diukur dengan jumlah tekanan negati#e didalam ruang intrapleura yang diperlukan untuk men*egah pengembang pisan paru-paru! dan tekanan ini disebut tekanan intra pleura atau! kadang-kadang! tekanan re*oil. "iasanya besarnya kira-kira -(mm. 6g. "ila ruangan al#eolus terbuka ke atmosfer melalui trakea sehingga tekanannya pada tekanan atmosfer! suatu tekanan -(mm.hg. didalam ruangan intra pleura yang diperlukan untuk mempertahankan pengembangan paru-paru pada ukuran normal. "ila paru-paru mengembang sangat besar seperti pada akhir inspirasi dalam! tekanan intra pleura yang diperlukan untuk mengembangkan paru-paru dapat men*apai sebesar -%2 - -%4 mm.hg.
4
'. Surfaktan didalam al#eolus dan efeknya pada ke*endrungan mengempis. Suatu *ampuran lipoprotein yang disebut “surfaktan7 disekresikan oleh sel khusus pensekresi surfaktan yang merupakan bagian epitel al#eolus. Campuran ini! yang terutama mengandung fospolipid dipalmitoil lesitin!menurunkantegangan permukaan *airan yang melapisi al#eolus. "ila tidak ada surfaktan sangat penting untuk mengurangi efek tegangan permukaan dalam menyebabkan pengempisan paru-paru. "eberapa neonatus terutama bayi premature! tidak mensekresikan surfaktan dalam jumlah men*kupi! sehingga menyebabkan sulitnya pengembangan paru. )anpa terapi segera dan sangat teliti! sebagian besar diantaranya segera meninggal setelah dilahirkan karena pernapasan yang tidak memadai. +eadaan ini disebut penyakit membrane hialinatau gawat pernapasan. Surfaktan bekerja dengan membentuk suatu lapisan pada permukaan pertemuan diantara *airan yang melapisi al#eolus dan udara didalam al#eolus. /ni men*egah timbulnya permukaan pertemuan air udara! yang mempunyai tegangan permukaan 2%( kali tegangan permukaan surfaktan udara. Surfaktan mempunyai suatu sifat khusus yaitu lebih menurunkan tegangan permukaan ketika al#eolus menjadi lebih ke*il! sehingga meniadakan sejumlah ke*endrungan al#eolus untuk menyempit ketika iamenjadi lebih ke*il. Sebagi akibatnyanya! surfaktan sangat peting dalam mempertahankan kesamaan ukuran al#eolus-al#eolus besar mempunyai tegangan permukaan besar sehingga ia menge*il! sedangkan al#eolus yang lebih ke*il mempunyai tegangan permukaan tegangan lebih ke*il. Sehingga *enderung membesar.
B. Da"a Pengembangan Paru-Paru Dan #$raks: %&$mplian'e( Paru paru dan toraks merupakan struktur yang #iskoelastik. Daya pengembangan paru-paru dan toraks disebut *omplian*e. /ni dinyatakan sebagai peningkatan #olume didalam paru-paru untuk setiap satuan peningkatan tekanan intraal#eolar. Complian*e gabungan paru-paru dan toraks nirmal adalah 0!%'8*m tekanan air. 9aitu! setiap kali tekanan al#eolus ditingkatkan %*m air! paru-paru mengembang %'0 ml. Complian*e paru-paru sendirian. Compliens paru paru normal bila dikeluarkan dari toraks kira-kira 0.22 :8*m air. Pengukuran *omplian*e paru-paru. Complian*e paru paru diukur dengan *ara sebagai berikut$ pertama-tama! glottis oreang tersebut harus terbuka sama sekali dan tetap demikian. +emuadian udara dihirup se*ara bertahap! kira-kira ;0-%00 ml untuk sekali penghirupan! dan pegukuran tekanan dilakukan dari suatu balon intra esophagus
5
dengan #olume tidak normal orang tersebut. +emudian udara di keluarkan se*ara bertahap juga ! sampai #olume paru kembali ketingkat ekspirasi istirahat. >aktor faktor yang menyebabkan ?Complian*e@ Abnormal. +eadaan apapun yang merusak jaringan paru! menyebabkannya menjadi fibroti* atau edema! menyumbat bronkiolus! atau dengan *ara lain apapun yang menghalangi perkembangan dan pengempisan yang menyebabkan penurunan *omplian*e paru. +elainan bentuk sangkar dada!seperti kifosis! skoliosis berat! dan keadaan yang lain menghambat pengembangan paru-paru dan toraks! seperti pleuritis fibrosa atau paralisis dan fibrosis otot! semuanya dapat mengurangi daya pengembangan paru dan dengan demikian menurunkan ?*omplian*e@ total paru. “P+BAA7 "BAPAS Selama pernapasan tenang yang normal! maka kontraksi otot pernapasan hanya timbul selama inspirasi! sedangkan keseluruhan ekspresi merupakan prosos pasif yang disebabkan oleh sifat rekoil elastis paru dan struktur dada.sehingga normalnya otot otot pernapasan hanya melakukan pekerjaan untuk menyebabkan inspirasi dan tidak untuk menyebabkan ekspirasi. +erja inspirasi dapat dibagi kedalam tiga bagian berbeda $ %=. 9ang diperlukan untuk mengekspansikan paru paru melaan tenaga elastiknya! yang dinamai kerja ?*omplian*e@ . 2=. 9ang diperlukan untuk mengatasi #iskositas paru dan struktur dinding dada! yang dinamai kerja tahanan jaringan. '=. 9ang diperlukan untuk mengatasi tahanan jalan napasan selama pergerakan udara ke dalam paru paru yang dinamai kerja tahanan jalan napas. nergy yang di perlukan untuk respirasi. Selama pernapasan tenag dan normal! hanya diperlukan 2-'1 atau '-;1 energy total yang di keluarkan oleh tubuh untuk menggerakan proses fentilasi paru. "ahkan dalam gerak badan berat pun hanya '-(1 dari energy total yang di keluarkan di gunakan untuk #entilasi. ,olume dan +apasitas paru a. ,olume paru Arti dari masing-masing #olume ini adalah sebagai berikut$ %. ,olume tidal adalah #olume udaran yang di inspirasi atau di ekspirasi setiap kali bernafas normal besarnya kira ;00 ml pada laki-laki deasa. 2. ,olume *adangan inspirasi adalah #olume udara ektra yang dapat di inspirasi setelah dan di atas #olume tidal normal bila di lakukan inspirasi kuat biasanya men*apai '000 ml '. ,olume *adangan ekspirasi adalah #olume udara ekstra maksimal yang dapat di ekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal jumlah normalnya adalah sekitar %%00 ml 6
(. ,olume residu yaitu #olume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling kuat #olumeini besarnya kira-kira %200 ml b. +apasitas paru %. +apasitas inspirasi sama dengan #olume tidal di tambah #olume *adangan inspirasi.ini adalah jumlah udara kira-kira ';00 ml yang dapat di hirup oleh seseorang di mulai pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum. 2. +apasitas risidufungsional sma dengan #olume *adangan ekspirasi di tambah #olume residu.ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal kira-kira 2'00 ml '. +apasitas #ital sama dengan #olume *adangan inspirasi di tambah #olume tidal dan #olume *adangan ekspirasi ini adalah udara maksimum yang dapat di keluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru se*ara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak banyaknya kira-kira (E00 ml (. +apasitas paru total adalah #olume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin kira-kira ;400 ml jumlah ini sama dengan kapasitas #ital di tambah #olume residu. ,olume dan kapasitas seluruh paru pada anita kira-kira 20-2; persen lebih ke*il dari pada pria dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar dari pada orang bertubuh ke*il dan astemis
+arena udara melintasi hidung! maka tiga fungsi maka tiga fungs berbeda dilakukan oleh ka#um nasi$ pertama! udara dihangatkan oleh permukaan konka dan septum yang luas. +edua! dara dilembapkan sampai jumlah besar juga seelum ia meleati hidung! udara disaring oleh rambut dan jauh lebih banyak oleh presipitasi partikel di atas konka. +esemua fungsi ini bersama-sama dinamai fungsi ?air *onditioning@jaan pernapasan atas. "ila seseorang bernapas melalui suatu tabung langsung ke dalam trakeanya
Setiap udara al#eolus ditukar dengan udara segar! langkah selanjutnya dalam proses respirasi adalah difusi oksigen dari al#eolus ke dalam arah berlaanan- dari darah paru ke dalam al#eolus. +esemua gas yang dipertimbangkan dalm fisiologi pernapasan merupakan molekul sederhana yang bebas bergerak diantara satu dengan yang lain! yang merupakan proses yang dinamai “difusi7 ini merupakan ga-gas yang larut didalam *airan dan jaringan tubuh. )etapi untuk terjadi difusi harus ada sumber energi. /ni diselenggarakan oleh gerakan moleul kinetik itu sendiri. )ekanan as di Dalam Campuaran as-as - )ekanan Parsial Masing-Masing as. 7
Penyebab tekanan sehingga suatu gas mendesak suatu permukaan adalah tubrukan retap se*ara kinetik dari molekul-molekul yang bergerak terhadap permukaan ini. elas! lebih besar konsentrasi gas! lebih besar jumlah tenaga tubrukan semua molekul yang menumbuk permukaan saat aktu tertentu. Sehingga! tekanan gas berbanding langsung dengan konsentrasinya. uga berbanding langsung dengan energi kinetik rata-rata molekul! yang berbanding langsung dengan suhu. Sehingga lebih tinggi suhu! lebih besar juga tekanan. )etapi di dalam tubuh! suhu relatif tetap pada 'F0 C! sehingga ini biasanya bukan faktor pertimbangan utama dalam problema pernapasan. )ekanan parsial dalam masing-masing gas dalam *ampuran digambarkan oleh istilah PO2! PCO2! P2! P62O! Phe dan seterusnya. %. )ekanan Parsial as-as di Dalam Air dan aringan. "ila gas yang tertekan dihubungkan dengan permukaan air! pengganti lambungan kembali dari permukaan beberapa molekul! ia akan bergerak ke dalam air dan kembali larut. )etapi karena lebih banyak molekul yang larut!mereka juga mulai berdifusi kembali ke permukaan dan beberapa kembali ke fase gas. Sekali konsentrasi molekul yang larut men*apai kadar tertentu! maka jumlah molekul yang meninggalkan larutan memasuki fase gas menjadi tepat sama dengan jumlah molekul yang bergerak dalam arah berlaanan dari gas ke dalam larutan. adi timbul keadaan keseimbangan. Dalam tekanan parsial gas yang larut se*ara terpisah ditandai seperti gas-gas dalam keadaan gas! misalnya! PO 2! PCO2! P2 dan Phe. 2. >aktor-faktor yang Menentukan +onsentrasi as yang :arut dalam Cairan. +onsentrasi gas dalam larutan ditentukan tak hanya oleh teknannya tetapi juga oleh koefisien kelarutan gas.sehingga beberapa jenis molekul! terutama karbon dioksida! se*ara fisika atau kimia tertarik ke molekul air! sedangkan yang lain ditolak. elas! bila molekulmolekul ditarik!jauh lebih banyak yang dapat terlarut tanpa membentuk kelebihan tekanan bagi sejumah sangat ke*il gas yang larut. Prinsip ini dapat dinyatakan oleh formula berikut! yang merupakan hukum 6enry$ +onsentrasi gas yang larut G tekanan H koefisien larutan. "ila tekanan parsial di nyatakan dalam atmosfir < % tekanan atmosfir sama dengan FE0 mmhg dan konsentrasi di nyatakan dalam #olume gas yang terlarut dalam setiap #olume air! maka koefisien kelarutan untuk gas-gas pernapasan yang penting pada suhu tubuh adalah sebagai berikut $ Oksigen 0!02( karbondioksida 0!;F karbonmonoksida 0!0%4! hydrogen 0!0%2 !helium! 0!004 Difusi gas antara fase gas dalam alfeolin dan fase terlarut dalam darah paru )ekanan parsial masing-masing gas dalam *ampuran gas pernap asan al#eolus *enderung memaksa molekul gas tersebut masuk ke larutan di dalam darah kapiler al#eolus. Sebaliknya!molekul-molekul dari gas yang sama! yang telah terlarut dalam darah!memantul se*ara a*ak dalam *airan darah!dan sebagian dari molekul yang memantul ini masuk kembali ke dalam al#eoli. +e*epatan masuk molekuk ini sebanding dengan tekanan parsialnya dalam darah. 8
Difusi netto di tentukan oleh perbedaan antara kedua tekanan parsial.jika tekanan parsial lebih besar pada fase gas dalam al#eoli! seperti normalnya terjadi pada oksigen! maka lebih banyak molekul yang akan berdifusi ke dalam darah dari pada arah sebaliknya. +emungkinan lain tekanan parsial gas lebih besar pada keadaan terlarut dalam darah! yang se*ara normal terjadi pada karbondioksida! maka difusi netto akan terjadi kea rah fase gas dalam al#eoli.
'. )+AA &AP A/B Semua gas didalam tubuh berhubungan langsung engan air. Oleh karena itu! semua *ampuran gas di dalam tubuh jenuh dengan uap air! dan ini harus selalu dipertimbangkan bila sedang membi*arakan dinamika pertukaran gas. )ekanan uap air sama sekali tergantung kepasa suhu. Makin besar suhunya! makin besar aktifitas molekul dalam air! dan makin besar kemungkinan molekul ini keluar dari oermukaan air masuk ke dalam fase gas.bila udara kering tiba-tiba di*ampur dengan air! tekanan uap air mula-mula nol! tetapi molekul air segera mulai keluar dari permukaan air kedalam udara tersebut. +etika udara tersebut menjadi lebih dilembapkan se*ara prpgresif! ter*apai suatu keseimbangan tekanan uap! saat ini ke*epatan kondensasi air menjadi sama dengan ke*epatan penguapan air. )ekanan uap air pada suhu kamar sekitar 20 mm.6g. )etapi nilai yang paling penting untuk diingat adalah tekanan uap air pada suhu tubuh! (Fmm.6g Difusi as Melalui Cairan Perbedaan )ekanan &ntuk Difusi. "ila konsentrasi atau tekanan gas lebih besar dalam satu area daripada dalam area lain! maka timbul difusi netto dari area bertekanan tinggi kearah area bertekanan rendah. Prinsip difusi dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah ini berlkaku untuk difusi gas dalam suatu *ampuran gas! difusi gas terlarut di dalam suatu larutan! dan bahkan difusi gas dari fase gas ke dalam keadaan terlarut di dalam *airan. adi! selalu ada difusi netto dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah.
(. Perhitungan ke*epatan netto difusi. Di samping perbedaan tekanan! beberapa faktor lain yang mempengaruhi ke*epatan difusi gas di dalam suatu *airan. >aktor-faktor ini adalah$ %. 2. '. (. ;.
Daya larut gas di dalam *airan tersebut :uas penampang lintang *airan itu arak yang harus ditempuh oleh gas yang berdifusi "erat molekul gas Cairan tubuh Semua faktor diatas dapat dinyatakan dalam suatu rumus! sebagai berikut$
9
D ∝ =
∆ P x A xS dx
√ MW
❑
Dengan D adalah ke*epatan difusi!
∆P
adalah perbedaan tekanan diantara kedua
ujung ruangan tersebut! A! adalah luas penampang lintang ruangan itu! S adalah daya larut gas! D adalah jarak difusi! dan MI adalah berat molekul gas. Dari rumus ini jelas baha sifat-sifat gas itu sendiri menentukan dua faktor dari rumus ini$ daya larut dan berat molekul bila koefisien difusi untuk oksigen sama dengan %! maka koefisien difusi relatif untuk berbagai gas pernapasan yang penting dalam *airan tubuh adalah$ Oksigen %!0 +arbon dioksida 20!' itrogen 0!;' 6elium 0!J;S E. D/>&S/ AS-AS M:A:&/ B/A as-gas yang penting untuk respirasi sangat larut didalam lemak dan sebagai akbiatnya! juga sangat larut didalam membran sel. Oleh karena itu! gas-gas ini berdifusi melalui membran sel dengan rintangan yang sangat ke*il. Malahan! pembatas utama untuk gerakan gas didalam jaringan adalah ke*epatn difusi gas melalui *airan jaringan! bukan melalui membran sel. Oleh karena itu difusi gas melalui jaringan! temasuk melalui membran paru! hampir sama dengan difusi gas merlalui air! karbon dioksida berdifusi 20 kali se*epat oksigen.
Daftar pustaka:
Ventilasi Paru Bradley, G.W : Cotrol Of The Breathing Patters . nt. !e". Physiol, #$ : #%&, #'(( Bryant, C : The Biology Of !espiration. Baltimore, )ni"ersity Par* Press, #'(' +llis, P., -nd Billings, . : Cardiopulmonary !esus/itation : Pro/edures 0or Basi/ -nd -d"an/ed 1ife 2upport 2t. 1ouis C.V. os3y, #'('. -l3ert !. 2piro 2, 4ett 4: Comprehensi"e !espiratory edi/ine Philadelphia: os3y, 5665. Cole !p: Co5 -nd 1ung e/hani/al Or Gas +7/han/e 0un/tion. Crit Care ed 85: #5$6, 566$. Gua99i : -l"eolarCapillari em3rane ysfun/tion n ;eart 0ailure: +"iden/e Of - Pathophysiologi/ !ole. Chest #5$:#6'6,5668 ;sia C: !e/ruitment Of 1ung iffusing Capa/ity : )pdate Of Con/ept -nd -ppli/ation. Chest #55:#(($, 5665.
10
11