Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
FISIOLOGI PARU
Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup di lingkungan sekitarnya. Pada manusia dikenal dua macam respirasi yaitu respirasi eksternal dan internal. Respir Respirasi asi ekster eksternal nal ialah ialah pertuk pertukara aran n gas-ga gas-gass antara antara darah darah dan udara udara sekita sekitarny rnya. a. Pertukaran ini meliputi proses yaitu 1. Ventilasi, ntilasi, proses proses masuk udara udara sekitar sekitar dan pembagian pembagian udara tersebut tersebut ke alveoli. alveoli. 2. Distribus Distribusii dan pencamp pencampuran uran molekul molekul-mole -molekul kul gas intrapulmo intrapulmoner ner 3. Diusi, Diusi, masukny masuknyaa gas-gas gas-gas menembus menembus selaput selaput alveolo-k alveolo-kapile apiler r !. Perusi, Perusi, pengambilan pengambilan gas-gas gas-gas oleh alira aliran n darah darah kapiler kapiler paru paru yang yang adekuat adekuat Respirasi internal adalah pertukaran gas-gas antara dara dan "aringan. Pertukaran ini meliputi proses yaitu 1. #isiensi #isiensi kardiosir kardiosirkulasi kulasi dalam men"alankan men"alankan darah darah kaya kaya oksigen oksigen 2. Dist Distri ribu busi si kapi kapile ler r 3. Diusi, Diusi, per"alana per"alanan n gas ke ruang ruang intestit intestitial ial dan menembu menembuss dinding dinding sel !. $etabo $etabolis lisme me sel sel yang yang melibat melibatkan kan en%im en%im &ungsi &ungsi utama utama respir respirasi asi adalah adalah pertuk pertukara aran n '2 dan dan ('2 anta antara ra dara darah h dan udara udara pernapasan. &ungsi tambahan adalah pengendalian keseimbangan asam basa, metabolisme hormon dan pembuangan partikel. Paru ialah satu-satunya organ tubuh yang menerima darah dari seluruh curah "antung. )u"uan dari respirasi adalah menyediakan oksigen bagi "aringan dan mengeluarkan karbondioksida. *ntuk mencapai tu"uan-tu"uan ini, respirasi dapat dibagi men"adi ! ke"adian ungsional mayor, yaitu+ 1. Ventilas ntilasii pulmon pulmonal, al, yang artinya artinya masuk dan keluar keluarnya nya udara antara antara atmoser atmoser dan alveoli paru. 2. Diusi Diusi oksigen oksigen dan karbondio karbondioksida ksida antara alveoli alveoli dan darah. darah. 3. )rans )ranspor portt oksigen oksigen dan karbon karbondio dioksi ksida da di darah darah dan cairan cairan tubuh tubuh ke dan dari dari sel-sel sel-sel tubuh. !. Regulasi Regulasi ventilasi ventilasi dan pengatu pengaturan ran respir respirasi asi lain. lain.
1
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
MEKANISME VENTILASI PULMONAL
Paru dapat berekspansi dan berkontraksi dalam 2 cara, yaitu+1 1. Dengan pergerakan ke atas dan ke baah dari diaragma untuk memperpan"ang atau memperpendek rongga dada 2. Dengan elevasi dan depresi tulang rusuk untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anteroposterior dari rongga dada Pernapasan normal ter"adi hampir seluruhnya karena mekanisme yang pertama, yaitu dengan pergerakan diaragma. elama inspirasi, kontraksi diaragma menarik permukaan baah paru ke arah baah. emudian, selama ekspirasi, diaragma berelaksasi dan elastic recoil paru. Dinding dada, dan struktur abdomen menekan paru. 1 $etode kedua untuk membuat paru berekspansi adalah untuk menaikkan sangkar rusuk. #kspansi paru ini karena, pada posisi istirahat natural, rusuk condong ke baah. 'leh karena itu membuat sternum "atuh ke belakang menu"u kolumna vertebral. /kan tetapi saat sangkar rusuk naik, rusuk diproyeksikan ke depan sehingga sternum "uga bergerak ke depan, men"auhi tulang belakang, membuat ketebalan anteroposterior dada lebih besar 20 selama inspirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi. 'leh karena itu, semua otot yang mengelevasi sangkar dada diklasiikasikan sebagai otot inspirasi dan otot yang menekan sangkar dada diklasiikasikan sebagai otot ekspirasi.1
2
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
Inspirasi
Ekspirasi
3
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
4
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
Pergerakan udara masuk dan keluar paru dan tekanan ang mene!a!kan pergerakan
Paru adalah struktur elastis yang kolaps seperti balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea kapanpun tidak ada tekanan untuk men"aganya tetap mengembang. 1 Tekanan pleural adalah tekanan dari cairan di ruang sempit antara pleura paru dan
pleura dinding dada. )ekanan pleura normal pada aal inspirasi adalah sekitar - cm20. emudian selama inspirasi normal, ekspansi rongga dada menarik keluar paru dengan kekuatan lebih besar dan membuat tekanan negati sekitar -4, cm20. )erdapat peningkatan negativitas tekanan pleura dari - sampai -4, selama inspirasi sementara volume paru meningkat 0, liter. emudian selama ekspirasi, ke"adian yang berlangsung adalah kebalikannya.1 Tekanan al"e#lar $intraal"e#lus% adalah tekanan dari udara di dalam alveoli paru.
aat glotis terbuka dan tidak ada udara mengalir masuk atau keluar paru, tekanan di semua pohon respiratorik, semua "alan menu"u alveoli , adalah setara dengan tekanan atmoser, yang dianggap 5 zero reference pressure6 saluran napas, yaitu 0 cm2'. *ntuk menyebabkan aliran udara masuk ke alveoli selama inspirasi, tekanan di dalam alveoli mencapai nilai di baah tekanan atmoser 7di baah 08. elama inspirasi normal, tekanan alveolar turun sekitar -1 cm2'. )ekanan negati yang kecil ini cukup untuk menarik 0, liter udara ke dalam paru dalam 2 detik yang dibutuhkan untuk inspirasi normal. elama ekspirasi, perubahan yang berkebalikan ter"adi. )ekanan alveolar naik sekitar 91 cm2' dan h al ini mendorong 0, liter udara yang diinsiprasi untuk keluar dari patu selama 2-3 detik ekspirasi.1 )erdapat perbedaan antara tekanan alveolar dan tekanan pulmonal. al ini disebut sebagai transpulmonary pressure. :ni adalah perbedaan tekanan antara yang ada di dalam alveoli dan di permukaan luar paru, dan ini mengukur elastic force paru yang menyebabkan kolapsnya paru selama respirasi, disebut tekanan recoil. etiap transpulmonary pressure meningkat 1 cm2', volume paru bertambah 200 milimeter.1 Perubahan yang ter"adi selama satu siklus pernapasan , yaitu satu tarikan napas 7inspirasi8 dan satu pengeluaran napas 7ekspirasi8 adalah sebagai berikut. ebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan melemas, tidak ada udara yang mengalur dan tekanan intraalveolus setara dengan tekanan atmoser. Pada aitan inspirasi, otot-otot inspirasi, diaragma dan otot antariga eksternal, terangsang untuk berkontraksi, 5
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
sehingga ter"adi pembesaran rongga toraks. 'tot inspirasi utama adalah diaragma, suatu lembaran otot rangka yang membentuk dasar rongga toraks dan dipersarai oleh sara renikus. 'tot antariga diaktikan oleh sara interkostalis. Diaragma yang melemas berbentuk kubah yang menon"ol ke atas ke dalam rongga toraks. eaktu berkontraksi karena stimulasi sara renikus, diaragma bergerak ke baah dan memperbesar volume rongga toraks dengan menambah pan"ang vertikalnya. 2 Pada saat rongga toraks mengembang, paru "uga dipaksa mengembang untuk mengisi rongga toraks yang membesar. eaktu paru mengembang, tekanan intraalveolus menurun karena molekul dalam "umlah yang sama kini menepati volume ruang yang lebih besar. Pada inspirasi biasa, tekanan intraalveolus men"adi 4; cmg. arena tekanan intraalveolus sekarang lebih rendah dari tekanan atmoser, udara mengalir masuk ke paru mengikuti penurunan gradient tekanan dari tekanan tinggi ke rendah. *dara terus mengalir ke dalam paru sampai tidak lagi terdapat gradient. Dengan demikian, pengembangan paru bukan disebabkan oleh perpindahan udara ke dalam paru, melainkan udara mengalir ke dalam paru karena turunnya tekanan intraalveolus akibat paru yang mengembang. elama inspirasi, tekanan intrapleura turun ke 4! mmg akibat pengembangan toraks. 2 Pada akhir inspirasi, otot-otot inspirasi melemas. aat melemas, diaragma kembali ke bentukny seperti kubah. eaktu otot antariga eksternal melemas, sangkar rusukyang terangkat turun karena adanya gravitasi, dan dinding dada dan paru yang teregang kembali menciut ke ukuran prainspirasi karena adanya siat elastik, seperti membuka balon yang sebelumnya sudah ditiup. eaktu paru menciut dan berkurang volumenya, tekanan intraalveolus meningkat, karena "umlah molekul udara yang lebih besar yang terkandung di dalam volume paru yang besar pada akhir inspirasi sekarang terkompresi ke dalam volume yang lebih kecil. Pada ekspirasi istirahat, tekanan intraalveolus meningkat men"adi 4<1 mmg. *dara sekarang keluar paru mengikuti penurunan gradien tekanan dari tekanan intraalveolus yang tinggi ke tekanan atmoser yang lebih rendah. /liran keluar udara berhenti "ika tekanan intraalveolus men"adi sama dengan tekanan atmoser dan tidak lagi terdapat gradien tekanan.2 Dalam keadaan normal, ekspirasi adalah suatu proses pasi karena ter"adi akibat penciutan elastik paru saat otot-otot inspirasi melemas tanpa memerlukan kontraksi otot atau 6
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
pengeluaran energi. ebaliknya inspirasi selalu akti karena hanya ditimbulkan oleh kontraksi otot inspirasi dan menggunakan energi.2
TRANSPORT OKSIGEN
1. emoglobin 'ksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk+ -
elarutan isik dalam plasma
-
:katan kimiai dengan hemoglobin
:katan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi '2, "umlahnya dipengaruhi oleh p darah dan suhu tubuh. etiap penurunan p dan kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan ikatan hemoglobin dan '2 menurun. 2. 'ksigen content =umlah oksigen yang dibaa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 ) -
Plasma
-
Hemoglobin
VENTILASI ALVEOLAR
al yang sangat penting dari sistem ventilasi pulmonal adalah untuk memperbarui udara di arkade pertukaran di paru secara kontinu. /rea ini termasuk alveoli, alveolar sacs, duktus alveolar, dan bronkiolus respiratorik. *kuran dimana udara baru mencapai area ini dinamakan ventilasi alveolar. /nehnya, selama respirasi normal, volume udara di udara tidal 7
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
hanya cukup untuk mengisi "alur turun respiratorik sampai bronkiolus terminal, dengan hanya porsi kecil dari udara inspirasi yang benar-benar mengalir ke alveoli. $eskipun demikian, bagaimana udara bergerak meleati "arak kecil dari bronkiolus terminal ke dalam alveoli> =aabannya adalah dengan diusi. Diusi disebabkan oleh pergerakan kinetik molekul, setiap molekul gas bergerak pada kecepatan tinggi diantara molekul lain. ecepatan pergerakan molekul pada udara respiratorik sangat hebat dan "araknya sanagt pendek dari bronkiolus terminal ke alveoli dimana gas bergerak meleati "arak ini hanya dalam hitungan raksi detik.1
TRANSPORTASI GAS RESPIRASI
a. Ventilasi elama inspirasi udara mengalir dari atmosir ke alveoli. elama ekspirasi sebaliknya yaitu udara keluar dari paru-paru. *dara yang masuk ke dalam alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosir. *dara yang dihembuskan "enuh dengan uap air dan mempunyai suhu sama dengan tubuh. b. Diusi ?aitu proses dimana ter"adi pertukaran '2 dan ('2 pada pertemuan udara dengan darah. )empat diusi yang ideal yaitu di membran alveolar-kapiler karena permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas antara alveoli dan darah ter"adi secara diusi. )ekanan parsial '2 7Pa'28 dalam alveolus lebih tinggi daripada dalam darah '2 dari alveolus ke dalam darah. ebaliknya 7Pa('28 darah @ 7Pa('28 alveolus sehingga perpindahan gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan dinding alveolus. )ransportasi gas dalam darah '2 perlu ditransport dari paru-paru ke "aringan dan ('2 harus ditransport kembali dari "aringan ke paru-paru. Aeberapa aktor yg mempengaruhi dari paru ke "aringan , yaitu+ o
(ardiac out put.
o
=umlah eritrosit.
o
#Bercise
o
ematokrit
darah,
akan
meningkatkan
viskositas
darah
mengurangi transport '2 menurunkan ('. 8
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
c. Perusi pulmonal $erupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana '2 diangkut dalam darah membentuk ikatan 7oksi b8 C 'ksihaemoglobin 7;,8 sedangkan dalam eritrosit bergabung dengan b dalam plasma sebagai '2 yg larut dlm plasma 71,8. ('2 dalam
darah ditransportasikan sebagai bikarbonat, dalam eritosit
sebagai natrium bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam larutan bergabung dengan b dan protein plasma. ('2 larut dalam plasma sebesar E 4 , bF('3 (arbamoni b 7carbamate8 sebesar 1 E 20 , b 9 (' 2 b(' bikarbonat sebesar <0 E 0 .
PENGUKURAN VOLUME PARU
&ungsi paru, yang mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan kapasitas paru. 2 Volume paru dibagi men"adi + •
Volume tidal 7)V8 yaitu volume udara yang di inspirasi dan di ekspirasi setiap kali bernaas.
•
Volume cadangan inspirasi 7:RV8 , yaitu volume udara maksimal yg dapat inspirasi setelah inspirasi normal.
•
Volume (adangan #kspirasi 7#RV8, volume udara maksimal yang dapat di ekspirasi dengan kuat setelah ekspirasi normal.
•
Volume residual 7RV8 volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal.
apasitas Paru dibagi men"adi + •
apasitas vital 7V(8, volume udara maksimal dari poin inspirasi maksimal.
•
apasitas inspirasi 7:(8 Volume udara maksimal yg di inspirasi setelah ekspirasi normal.
•
apasitas residual ungsiunal 7&R(8, volume udara yang tersisa dalam paru-paru setelah ekspirasi normal.
•
apasitas total paru 7)G(8 volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal.
9
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
KONTROL PERNAPASAN Pusat pernapasan di !atang #tak menentukan p#la !ernapas ritmis
Aernapas harus berlangsung dalam pola siklik dan kontinu. Pola ritmis bernapas diciptakan oleh aktivitas sara siklis ke otot-otot pernapasan. Dengan kata lain, aktivitas pemacu yang menciptakan ritmisitas bernapas terletak di pusat kontrol pernapasan di otak. Persaraan ke sistem pernapasan merupakan kebutuhan mutlak untuk mempertahankan pernapasan dan untuk secara releks menyesuaikan tingkat ventilasi untuk memenuhi kebutuhan penyerapan '2 dan pengeluaran ('2 yang terus berubah-ubah. /ktivitas pernapasan "uga dapat dimodiikasi secara senga"a untuk berbicara, bernyanyi, bersiul, memainkan instrumen tiup, atau menahan napas ketika berenang.2 ontrol sara atas pernapasan melibatkan 3 komponen terpisah, yaitu+2 1. &aktor-aktor yang bertanggung "aab untuk menghasilkan irama inspirasiCekspirasi bergantian 2. &aktor-aktor yang mengatur kekuatan ventilasi 7kecepatan dan kedalaman bernapas8 agar sesuai dengan kebutuhan tubuh
10
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
3. &aktor-aktor yang memodiikasi aktivitas pernapasan untuk memenuhi tu"uan lain. $odiikasi ini dapat bersiat volunter, misalnya kontrol pernapasan saat berbicara, atau involunter, misalnya manuver pernapasan yang ter"adi pada saat batuk atau bersin. Pusat kontrol pernapasan yang terletak di batang otak bertanggung "aab untuk menghasilkan pola bernapas yang berirama. Pusat kontrol pernapasan primer, pusat pernapasan medulla 7medullary respiratory center 8, terdiri dari beberapa agregat badan sel
sara di dalam medulla yang menghasilkan keluaran ke otot pernapasan. elain itu, terdapat dua pusat pernapasan lain yang lebih tinggi di batang otak, di pons, yaitu pusat apnustik dan pusat pneum#taksik . Pusat-pusat di pons ini mempengaruhi keluaran dari pusat pernapasan
medula. Aagaimana pastinya berbagai daerah ini berinteraksi untuk menciptakan ritmisitas bernapas masih belum "elas, tetapi aktor-aktor berikut diduga berperan.2
&' Neur#n inspirasi dan ekspirasi di pusat medulla
ita bernapas secara berirama karena kontraksi dan relaksasi berganti-ganti otototot pernapasan, yaitu diaragma dan otot antariga eksternal, yang masing-masing dipersarai oleh sara renikus dan sara interkostalis. Aadan sel dari serat-serat sara yang membentuk sara-sara tersebut terletak di korda spinalis. :mpuls yang berasal dari pusat medulla berakhir di badan sel neuron motorik ini. Pada saat diaktikan, neuron-neuron motorik ini kemudian merangsang otot-otot pernapasan, sehingga ter"adi inspirasiH seaktu neuron-neuron ini tidak akti, otot-otot inspirasi melemas dan ter"adi ekspirasi. Pusat pernapasan medulla terdiri dari dua kelompok neuron yang dikenal sebagai kelompok pernapasan dorsal dan kelompok pernapasan ventral.2 Kel#mp#k respirasi d#rsal 7dorsal respiratory group, DRI8 terutama terdiri dari
neuron inspirasi yang serat-serat desendensnya berakhir di neuron motorik yang mempersarai otot-otot inspirasi. aat neuron-neuron inspirasi DRI membentuk potensial aksi, ter"adi inspirasiH ketika mereka berhenti melepaskan muatan, ter"adi ekspirasi. #kspirasi berakhir saat neuron-neuron inspirasi kembali mencapai ambang dan melepaskan muatan. Dengan demikian, DRI pada umumnya dianggap sebagai penentu irama dasar ventilasi.2
11
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
DRI memiliki interkoneksi penting dengan kel#mp#k respirasi "entral 7ventral respiratory group, !"8. VRI terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi, yang keduanya tetap inakti selama bernapas tenang. Daerah ini diaktikan oleh DRI sebagai mekanisme overdrive 7penambah kecepatan8 selama periode pada saat kebutuhan akan ventilasi meningkat. elama bernapas tenang, tidak ada impuls yang dihasilkan di "alur "alur desendens dari neuron ekspirasi. anya selama ekspirasi akti, neuron-neuron ekspirasi merangsang neuron motorik yang mempersarai otot ekspirasi. elain itu, neuron inspirasi VRI, apabila dirangsang oleh DRI, memacu aktivitas inspirasi saat kebutuhan akan ventilasi meningkat.2 Pengaru( pusat pneumatik dan apnustik' Pusat pneumotaksik mengirim impuls
ke DRI yang membantu 5mematikan6C s#ith off neuron inspirasi, sehingga durasi inspirasi dibatasi. ebaliknya, pusat apnustik mencegah neuron inspirasi dari proses s#itch off , sehingga menambah dorongan inspirasi. Pusat pneumotaksik lebih dominan daripada pusat apnustik.2 Re)leks Hering-Breuer. /pabila tidal volume besar 7lebih dari 1 liter8, misalnya
ketika berolahraga, releks Hering$%reuer dipicu untuk mencegah pengembangan paru berlebihan. Reseptor regang paru 7 pulmonary stretch refle&8 yang terletak di dalam lapisan otot polos saluran pernapasan diaktikan oleh pe regangan paru "ika tidal volume besar.2
*' Pengatur !esarna "entilasi
eberapapun banyaknya '2 yang diesktraksi dari darah atau ('2 yang ditambahkan ke dalamnya di tingkat "aringan, P'2 dan P('2 darah arteri sistemik yang meninggalkan paru tetap konstan, yang menun"ukkan baha kandungan gas darah arteri diatur secara ketat. Ias-gas darah arteri dipertahankan dalam rentang normal secara eksklusi dengan mengubah-ubah kekuatan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan penyerapan '2 dan pengeluaran ('2.2 Pusat pernapasan medula menerima masukan yang memberi inormasi mengenai kebutuhan tubuh akan pertukaran gas. emudian pusat ini berespons dengan mengirim sinyal-sinyal yang sesuai ke neuron motorik yang mempersarai otot-otot pernapasan untuk menyesuaikan kecepatan dan kedalaman ventilasi untuk memenuhi kebutuhan12
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
kebutuhan tersebut. Dua sinyal yang paling "elas untuk meningkatkan ventilasi adalah penurunan P'2 arteri dan pengikatan P('2 arteri. edua aktor ini memang mempengaruhi tingkat ventilasi, tetapi tidak dengan dera"at yang sama dan melalui "alur yang sama. =uga terdapat aktor ketiga, 9, yang berpengaruh besar pada tingkat aktivitas pernapasan.2
3. Ventilasi dapat dipengaru(i #le( )akt#r+)akt#r ang tidak !erkaitan dengan
ke!utu(an pas#kan O * atau pengeluaran ,O *
ecepatan dan kedalaman bernapas dapat dimodiikasi oleh sebab-sebab di luar kebutuhan akan pasokan '2 atau pengeluaran ('2. Releks-releks protekti, misalnya bersin dan batuk, secara temporer mengatur aktivitas pernapasan sebagai usaha untuk mengeluarkan bahan-bahan iritan dari saluran pernapasan. :nhalasi bahan iritan tertentu sering memicu penghentian ventilasi. Fyeri yang berasal dari bagian lain tubuh secara releks merangsang pusat pernapasan 7sebagai contoh, seseorang 5megap-megap6 "ika merasa nyeri8. $odiikasi bernapas secara involunter "uga ter"adi selama ekspresi berbagai keadaan emosional, misalnya tertaa, menangis, bernapas pan"ang, dan mengerang. 2 $odiikasi yang dicetuskan oleh emosi ini diperantarai oleh hubungan-hubungan antara sistem limbik otak 7yang bertanggung "aab untuk emosi8 dan pusat pernapasan. elain itu, pusat pernapasan secara releks dihambat selama proses menelan, pada saat saluran pernapasan ditutup untuk mencegah makanan masuk ke paru. 2 $anusia "uga memiliki kontrol volunter yang cukup besar terhadap ventilasi. ontrol bernapas secara volunter dilakukan oleh korteks serebrum, yang tidak beker"a pada pusat pernapasan di otak, tetapi melalui impuls yang dikirim secara langsung ke neuron-neuron motorik di korda spinalis yang mempersarai otot pernapasan. ita dapat secara senga"a melakukan hiperventilasi atau pada keadaan ekstrim yang lain, menahan napas kita, tetapi hanya untuk "angka aktu yang singkat. Perubahan-perubahan kimiai yang kemudian ter"adi di darah arteri secara langsung dan secara releks mempengaruhi pusat pernapasan yang kemudian mengalahkan masukan volunter ke neuron motorik otot pernapasan. elain bentuk-bentuk ekstrim pengontrolan pernapasan tadi, kita "uga
13
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
mengontrol pernapasan untuk melakukan berbagai tindakan volunter, misalnya berbicara, bernyanyi, dan bersiul.2
14
Samuel Sebastian Sirapanji - 406148009
-AFTAR PUSTAKA
1. Iuyton, /rthur (, =ohn #. all. 'e&tbook of edical Physiology #d. e-10. */+ JA. aunders (ompany, 2001+ !32-;. 2. herood, Gauralee. *isiologi anusia, dari +el ke +istem #d. e-2. =akarta+ #I(, 2001+!1-20, !!4-<. 3. Ianong, &. Jilliam. 200. %uku -ar *isiologi .edokteran, /d 22. =akarta+ #I(
15