" URBAN SPRAWL "
DOSEN:
IR. HARDI UTOMO
NAMA :
MUHAMMAD RIFQI GHIFFARI (052.0013.00109)
ADLY FRADIARDHIAS (052.0013.000 )
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2014
Urban sprawl definisi dan Konteks
Dari waktu ke waktu, sejalan dengan selalu meningkatnya jumlah penduduk perkotaan serta meningkatnya tuntutan kebutuhandalam berbagai aspek-aspek politik,ekonomi sosial, budaya dan teknologi telah mengakibatkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan.meningkatnya jumlah penduduk maupun kegiatan penduduk telah mengakibatkan ruang kekotaan yang besar.
Oleh karena ketersediaan ruang di dalam kota tetap dan terebatas,maka meningkatnya kebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan kedudukan fungsi selalu akan mengambil ruang di daerah pinggiran kota. Gejala pengambilan alihan lahan non urban di daerah pinggiran kota di sebut "invansion".
Pengertian/definisi Urban Sprawl :
Urban sprawl adalah suatu proses peluberan kegiatan perkotaan ke wilayah pinggiran, dengan kata lain terjadi proses perembetan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar. Lebih jauh urban sprawl merupakan suatu proses perubahan fungsi dari wilayah pedesaan menjadi wilayah perkotaan.
Definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kata Urban didefinisikan sebagai sebuah kota, sedangkan kata Sprawl diartikan sebagai pergi, datang, atau tersebar secara irregular (acak). Urban sprawl atau urban terkapar, dikenal sebagai peristiwa maupun fenomena terjadinya pemekaran kota yang secara acak, tidak terstruktur, tanpa diawali dengan sebuah rencana.
Urban Sprawl atau biasa disebut dengan Pemekaran Kota bentuk bertambah luasnya kota yang disebabkan oleh bertambah perkembangan penduduk dan meningginya arus urbanisasi.
Urban Sprawl merupakan salah satu bentuk perkembangan kota yang dilihat dari segi fisik sepertibertambahnya gedung secara vertikal maupun horisontal, bertambahnya jalan, tempat parkir maupunsaluran drainase kota.
Urban Sprawl dari pengertian bebas adalah perkembangan (permukiman) yang tidak terkontrol (un-panned area) dari sebuah kota dan wilayah urban area-nya dan/yang mengambil wilayah per-desaan atau rural area di sekitarnya.
Definisi menurut para ahli :
Menurut Northam (1975) :
Urban sprawl refers to the areal expansion of urban concentration beyond what they
have been. Urban sprawl involves the conversion of land peripheral to urban centers that
has previously been used for non urban uses to one or more urban uses.
Menurut Harvey and Clarck (1971) :
Urban sprawl refers to continous expansion around large cities, where by there is always a zone of land that is in the process of being converted from rural to urban use.
Menurut Domouchel (1976) :
Urban sprawl can be defined of growth of metropolitan area through the process of development of miscellaneous types of land use in urban fringe areas.
Menurut Yunus (1999) :
Proses perembetan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar disebut "urban sprawl"
Menurut Rosul :
Urban Sprawl atau dikenal dengan pemekaran kota merupakan bentuk bertambah luasnya kota secara fisik .
Karakteristik Urban sprawl
Keberadaan sprawl ditandai dengan adanya beberapa perubahan pola guna lahan yang terjadi secara serempak, seperti sebagai berikut:
Single-use zoning
Keadaan ini menunjukkan situasi dimana kawasan komersial, perumahan dan area industri saling terpisah antar satu dengan yang lain. Sebagai konsekuensinya, bidang besar tanah digunakan sebagai penggunaan lahan tunggal yang saling terpisahkan, antara ruang terbuka, infrastruktur atau hambatan lainnya. Sebagai hasilnya, lokasi dimana masyarakat yang tinggal, bekerja, berbelanja, dan rekreasi memiliki jarak yang jauh, antara satu dan yang lainnya, sehingga kegiatan seperti berjalan kaki, transit, dan bersepeda tidak dapat digunakan, tetapi lebih membutuhkan mobil.
Low-densityzoning Sprawl
mengonsumsi jauh lebih banyak penggunaan lahan perkapita dibandingkan perkembangankota tradisional, karena peraturan penzonaan seharusnya menyatakan bahwa perkembangankota seharusnya berada dalam kepadatan penduduk yang rendah. Definisi yang tepat mengenai kepadatan yang rendah ini relatif.
Dampak dari perkembangan kepadatan penduduk yang rendah ini mengalami peningkatan secepat peningkatan populasi pula. Overall density is often lowered by "leap-frog development".
Car-dependent communities
Area yang mengalami Urban sprawl biasa dikenali dengan tingkat penggunaan mobil yang tinggi sebagai alat transportasi, kondisi ini biasa disebut dengan automobile dependency. Kebanyakanaktivitas disana, seperti berbelanja dan nglaju (commuting to work), membutuhkan mobil sebagai akibat dari isolasi area dari zona perumahan dengan kawasan industri dan kawasan komersial. Berjalan kaki dan metode transit lainnya tidak cocok untuk digunakan, karena banyak dari area ini yang hanya memiliki sedikit bahkan tidak sama sekali area yang dikhususkan bagi pejalan kaki.
Proses Urban Sprawl
Menurut Yunus (2005), ditinjau dari prosesnya perkembangan spasial fisikal kota dapat diidentifikasi, yaitu :
a. Secara horizontal :
Sentrifugal : proses bertambahnya ruang kekotaan yang berjalan ke arah luar dari daerah kekotaan yang sudah terbangun dan mengambil tempat di daerah pinggiran kota. Proses inilah yang memicu dan memacu bertambah luasnya areal kekotaan. Makin cepat proses ini berjalan, makin cepat pula perkembangan kota secara fisikal.
Sentripetal : proses penambahan bangunan-bangunan kekotaan di bagian dalam kota (pada lahan kosong/ruang terbuka kota).
b. Secara vertikal :
penambahan ruang kota dengan menambah jumlah lantai (bangunan bertingkat).
Dalam penelitian ini, penulis menitikberatkan fokus studi pada proses perkembangan spasial fisikal kota secara horizontal sentrifugal yaitu proses bertambahnya ruang kota ke arah luar/pinggiran kota atau urban sprawl yang masih kental dengan kenampakan fisik desa yaitu wajah pertanian terutama sawah dengan irigasi teknis.
KESIMPULAN
Urban sprawl adalah suatu proses perubahan fungsi dari wilayah yang bernama perdesaan
menjadi wilayah perkotaan, yaitu suatu proses perluasan kegiatan perkotaan ke wilayah pinggiran yang melimpah, dengan kata lain terjadi proses pengembangan kenampakan fisik suatu perkotaan ke arah luar. Urban Sprawl merupakan salah satu bentuk perkembangan kota yang dilihat dari segi fisik seperti bertambahnya gedung secara vertikal maupun horisontal, bertambahnya jalan, tempat parkir, maupun saluran drainase kota.
Keberadaan sprawl ditandai dengan adanya beberapa perubahan pola guna lahan yang terjadi secara serempak, yaitu Single-use zoning, Low-density zoning dan Car-dependent communities.Fenomena Urban sprawl ini lebih memiliki banyak dampak yang negatif bagi lingkungan sekitarnya, daripada dampak positif yang ditimbulkan. Namun dampak-dampak negatif tersebut sebenarnya dapat diatasi. Karena urban sprawl sendiri bukanlah suatu fenomena yang tidak bisa untuk dihindari. Salah satu caranya adalah dengan penerapan kebijakan yang lebih tegas dari pihak yang berwenang untuk membatasi stakeholder yang ingin melakukan ekspansi dalam hal perluasan kota ini.
REFERENSI
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-rustiati
http://en.wikipedia.org/wiki/Urban_sprawl
http://www.planningreports.com/planning-abcs/u.html
http://www.cwac.net/landuse/index.html
http://mrosul.edublogs.org/urban-sprawl/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27030/4/Chapter%20II.pdf