PRESENTASI TENTANG PELAPORAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
panduanDeskripsi lengkap
skFull description
Full description
sk
ini bagusFull description
sk
akreditasi
kerangka acuan PMKP
pmKPFull description
pcalkjkl asiak
kerangka acuan PMKPDeskripsi lengkap
program peningkatan mutu
Form Monitoring Peningkatan Mutu Dan Keselamatan PasienDeskripsi lengkap
akreditasiFull description
337069100 Pedoman Peningkatan Mutu Dan Keselamatan PasienFull description
Deskripsi lengkap
spo peningkatan mutuDeskripsi lengkap
Pedoman Kerja Peningkatan MutuDeskripsi lengkap
SKFull description
9.1.3.1 Rencana Peningkatan Mutu Dan Keselamatan PasienDeskripsi lengkap
Upaya peningkatan keselamatan pasien di puskesmas yaitu: 1.
Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf 3.
Mengintegrasikan aktifitas pengelolaan resiko
4.
Mengembangkan sistem pelaporan
5.
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7.
Mencegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien
Hasil-hasil yang dicapai dari Upaya-upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang telah dilakukan di puskesmas yaitu: 1. Pasien rawat jalan dengan Tuberculosis Tuberculosis paru ditangani dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment and Shortcourse)
Puskesmas bontomate’ne bontomate’ne telah memiliki kemampuan untuk mengelola pasien dengan diagnosis TB paru. Puskesmas ini dilengkapi dengan perawat yang sudah terlatih dan obat paket TB paru. Dari monitoring selama semester I diketahui bahwa seluruh pasien yang terdiagnosis TB paru dikelolah dengan standar DOTS 2.
Tidak adanya kesalahan penyerahan Hasil Labroratorium Pelayanan pemeriksaan laboratorium di puskesmas pusk esmas Bontomate’ne dilakukan secara efisien dalam waktu pencatatan hasil, tenaga pengelola hasil pemeriksaan sudah terlatih sehingga kemampuan mencegah terjadinya kesalahan penyerahan hasil peme riksaan dapat dihindari. Beberapa kelemahan pencatatan secara manual diantaranya: tulisan tidak terbaca, dan kekeliruan identitas pasien yang menjadi factor penting dalam upaya keselamatan pasien. Dan dari hasil monitoring tidak ditemukan adanya ke keliruan penyerahan hasil laboratorium.
3.
Tidak adanya kesalahan pemberian obat Pemberian obat meruakan proses vital bagi keselamatan pasien. Dalam hal ini yang dipantau difokuskan pada proses dalam pelayanan farmasi(bukan proses pada pasien langsung). Proses tersebut diawali dari penerimaan resep, penyediaan obat, screening obat, pengantaran obat, serah terima obat dari petugas farmasi ke pasien. Dan dari hasil monitoring tidak ditemukan adanya kesalahan pemberian obat.
4.
Waktu penyediaan rekam medis pasien rawat jalan Dihitung sejak pasien datang sampai pencarian rekam medis dan didapatkan rekam medis pasien rawat jalan, standar yang ditetapkan adalah ≤ 10 menit. Berdasarkan pemantauan, sudah tidak ditemukan waktu penyediaan rekam medis pasien rawat jalan melebihi standar waktu.
5.
Pencatatan dan pelaporan TB paru Pencatatan dan pelaporan TB paru dengan standar DOTS ke D inas Kesehatan menggunakan format pelaporan yang sudah dibakukan dan dilakukan secar a rutin.
6. Kepuasan pasien Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Playanan Publik, maka dilakukan pengukuran tingkat
kepuasan pasien dengan menggunakan metode, alat ukur dan analisis sesuai dengan peraturan Menteri tersebut. Pasien diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan puskesmas. 7.
Keselamatan pasien Keselamatan pasien (patient safety) merupakan focus utama dalam standar akreditasi. Berdasarkan hasil monitoring tidak ditemukan adanya kesalahan identifikasi pasien, komunikasi yang tepat dengan pasien, penyimpanan obat yang tepat, kepastian lokasi tepat prosedur dan tepat perawatan, tidak adanya kejadian pasien jatuh.