Upaya Untuk Mengurangi Resiko Kekerasan di Tempat Kerja
1. UGD a. Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai sehingga pelayanan kesehatan lebih maksimal. b. Petugas kesehatan harus memberikan informasi yang tepat, relevan, mudah dimengerti oleh pasien dan anggota keluarganya mengenai tindakan apa yang akan dilakukan dalam memberikan pengobatan pada pasien. c. Meningkatkan komunikasi efektif sehingga dapat melakukan tindakan seefisien mungkin. d. Bagi Manajemen Rumah Sakit perlu memberikan pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif dan penerapan teknik deeskalasi untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan dari pasien maupun keluarganya demi keselamatan petugas. e. Menempatkan petugas keamanan (satpam) pada pintu masuk UGD. f.
Membatasi jumlah pengunjung yang masuk.
g. Lakukan monitoring seluruh ruangan dengan memakai CCTV. h. Membuat sistem pelaporan tertulis mengenai kekerasan yang dialami oleh petugas kesehatan di rumah sakit, sehingga dapat menjadi data dat a aktual untuk mengenal potensi.
2. Poliklinik a. Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai sehingga pelayanan kesehatan lebih maksimal. b. Pendaftaran di pelayanan poliklinik rawat jalan harus kurang dari 10 menit. c. Pengambilan nomor antrian melalui mesin antrian touchscreen oleh pasien/keluarga pasien itu sendiri. d. Mengevaluasi sistem antrian rawat jalan. e. Menempatkan petugas keamanan (satpam) pada pintu masuk Poliklinik. f.
Membuat sistem pelaporan tertulis mengenai kekerasan yang dialami oleh petugas kesehatan di rumah sakit, sehingga dapat menjadi data dat a aktual untuk mengenal potensi.
3. NICU a. Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai sehingga pelayanan kesehatan lebih maksimal. b. Bagian keamanan (satpam) melaksanakan buku pengunjung sesuai fungsinya dan penjagaan khusus terkait ancaman kekerasan fisik. c. Penunggu yang diperbolehkan hanya ayah/ibu dari pasien dan menggunakan identitas penunggu pasien. d. Lakukan monitoring seluruh ruangan dengan memakai CCTV. e. Membuat sistem pelaporan tertulis mengenai kekerasan yang dialami oleh petugas kesehatan di rumah sakit, sehingga dapat menjadi data aktual untuk mengenal potensi.
4. ANAK a. Ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah memadai sehingga pelayanan kesehatan lebih maksimal. b. Bagian keamanan (satpam) melaksanakan buku pengunjung sesuai fungsinya dan penjagaan khusus terkait ancaman kekerasan fisik. c. Penunggu pasien dapat kartu tunggu dan pembesuk menunjukkan identitas serta harus seijin dari penunggu pasien. d. Larang orang asing yang tidak berkepentingan berada di ruangan. e. Identifikasi pengunjung/ pembesuk yang dicuriga f.
Lakukan monitoring seluruh ruangan dengan memakai CCTV
g. Membuat sistem pelaporan tertulis mengenai kekerasan yang dialami oleh petugas kesehatan di rumah sakit, sehingga dapat menjadi data aktual untuk mengenal potensi.
5. BPJS Memberikan informasi yang tepat tentang alur rujukan pasien bpjs sehingga peserta bpjs dapat menggunakan layanan bpjs secara baik dan benar.