[16]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur-unsur periode tiga terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), metalloid (Silikon), dan nonlogam (fosforus, sulfur, klorin, dan argon). Unsur-unsur pada golongan sama, baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan sifat meskipun dengan kadar sifat yang berbeda. Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya. Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki jumlah elektron valensi berbeda. Unsur-unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara beraturan.
Dalam Bab 2, akan dibahas sifat-sifat fisis dan kimia sifat logam dan nonlogam, sifat pereduksi dan pengoksidasi, sifat asam-basa senyawa hidroksida, keberadaannya di alam, manfaatnya, dan proses pengolahan unsure-unsur periode tiga.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sifat-sifat unsure periode 3?
Bagaimana sifat fisis, sifat kimia, proses pengolahan unsure periode 3?
1.3 Tujuan
Mengetahui sifat-sifat unsure periode 3
Mengetahui sifat fisis, sifat kimia, proses pengolahan unsure periode 3
BAB II
PEMBAHASAN
SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODE 3
Sifat Fisis dan Sifat Kimia
Sifat fisis dan kimia unsur-unsur periode 3 ditentukan oleh sifat atomik dan struktur unsurnya.
Jari-jari atom
Unsur-unsur dalam 1 periode punya jumlah kulit sama, sehingga perubahan jari-jari atom tak dipengaruhi oleh jumlah kulitnya. Pertambahan nomor atom dalam 1 periode mengakibatkan muatan inti bertambah, sehingga elektron-elektron valensi tertarik ke inti atom semakin kuat. Akibatnya, jari-jari atom dari Na ke Ar semakin kecil.
Ke-elektronegatifan
Meningkatnya keelektronegatifan dari Na ke Cl menunjukkan bahwa kemampuan atom untuk menarik elektron dari atom lain dalam ikatan kovalen semakin besar. Peningkatan keelektronegatifan disebabkan oleh penguatan gaya tarik inti seiring dengan bertambahnya nomor atom.
Energi Ionisasi
Secara umum, energi ionisasi dari Na ke Ar semakin meningkat. Hal ini berarti atom semakin sulit untuk melepaskan elektronnya dan membentuk ion positif. Hal ini juga disebabkan oleh penguatan gaya tarik inti seiring dengan bertambahnya nomor atom. Namun terlihat adanya penyimpangan, yaitu harga energi ionisasi Mg > Al dan energi ionisasi P > S.
Sifat Logam dan Non Logam
Sifat logam dan non logam unsur-unsur periode 3 bisa diketahui dari penampakan unsur-unsur.
Sifat Pereduksi dan Pengoksidasi
Sifat pereduksi unsur ditentukan dari kemampuan unsur tersebut untuk melepaskan elektron, yang tercermin dari harga potensial elektrode standarnya, demikian sebaliknya. Jika sebutir logam Na dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air, maka akan bereaksi hebat dan timbul letupan serta nyala api berwarna kuning. Hal ini menunjukan bahwa logam Na sangat relatif terhadap air karena logam Na mudah mengalami oksidasi dengan melepaskan 1 elektron valensi membentuk ion Na+. Bagaimana halnya jika sebutir logam Na diganti dengan sepotong logam Mr/Al? Reaksi logam Mg dan Al dengan air berlangsung lebih lambat karena menghasilkan oksida yang sukar larut dan melekat sebagai lapisan tipis pada logam yang melindunginya terhadap reaksi lebih lanjut. Natrium, magnesium, aluminium tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam. Hal ini menunjukan bahwa logam tersebut sangat reaktif. Kereaktifan logam ini berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah. Logam tersebut mudah mengalami oksidasi atau punya sifat pereduksi kuat.
Klorin yang terdapat pada ujung lain dalam periode 3, juga sangat reaktif berkaitan dengan keelektronegatifannya yang tinggi, sehingga lebih mudah menangkap elektron menjadi ion negatif. Jadi, klorin adalah pengoksidasi kuat
sifat Asam-Basa dari Hidroksida Unsur Periode 3
Hidroksida periode 3 dilambangkan sebagai M-O-H dengan M adalah setiap unsur dalam periode 3.
UNSUR PERIODE 3 DI ALAM DAN PENGOLAHANNYA
Unsur
Keberadaanya di Alam
Natrium
Merupakan unsur peringkat kelima sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai ion Na+ dalan endapan garam, dan dalam air laut misalnya NaCl.
Magnesium
Merupakan unsur peringkat kedelapan sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai ion Mg yang punya ion 2+ dalan endapan garam, dan dalam air laut terutama sebagai karbonat yang sukar laut.
Aluminium
Unsur peringkat ketiga sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai mineral bauksit dan kriolit.
Silikon
Unsur peringkat kedua sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai pasir kuarsa, albit, anortit, muskavit.
Fosforus
Unsur peringkat kedua belas sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai fluoroapatit, fosforusit, hidroksi apatit.
Sulfur
Unsur peringkat ke-14 sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai kawah vulkanik, sebagai sulfat dan sulfida, galena, PbS, pirit, zink blende.
Klorin
Unsur peringkat ke-16 sesudah oksigen pada kulit bumi. Di alam terdapat sebagai ion Cl dalam air laut.
Argon
Hanya terdapat dalam jumlah kecil di udara sebagai unsur bebas.
Unsur Periode 3
Natrium (Na)
Sifat Fisik :
Penemu : Sih Haumphrey Davy (1807)
Densitas : 0,97 gr/cm3
Konfigurasi e- : [Ne] 3s1
Massa Atom relative : 22,98977
Potensial Standar : -2,7 Volt
Koefisien Ekspansi Linier Terma : 70,6 x 10 Exp-5/k
Termal : 1,41 w/cmK
Konduktivitas listrik : 0,21 x 10 exp-6/ohm cm
Kalor jenis : 1,23 joule/gK
Tekanan Uap : 0,0000143 Pa pada 961 0C
Jari-jari atom : 2,23 Å
Titik Leleh : 97,5
Titik Didih : 892 °C
Titik Lebur : 495 °C
Elektronegatifitas :1
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.
Kelimpahan di alam :
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Manfaat :
Dipakai dalam pebuatan ester
NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
Memurnikan logam K, Rb, Cs
NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
Proses Pengolahan :
Natrium bisa diperoleh dengan elektrolisi garam NaCl.
GaramNaCl yang benar-benar kering, tidak mengandung H2O dipanaskan hingga meleleh, kemudian dielektrolisis dengan elektorda Pt.
NaCl Na + Cl2
Proses elektrolis harus dilakukan tanpa air. Karena kalau ada air, akan terbentuk NaOH.
Na + H2O NaOH + H2
Magnesium (Mg)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relative : 24,305
Jari-jari atom : 1,72 Å
Titik Didih : 1107 °C
Titik Lebur : 651 °C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
Reaksi dengan air : MgO + H2O Mg(OH)2
Reaksi dengan udara : Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
Reaksi dengan Hidrogen : tidak bereaksi
Reaksi dengan klor : M + X2 (dipanaskan) MX2 (garam)
Kelimpahan Di Alam :
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut magnalium" atau "magnelium".
Manfaat :
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
Pemisah sulfur dari besi dan baja.
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
Untuk membuat lampu kilat.
Sebagai katalis reaksi organic
Proses Pengolahan :
Magnesium adalah elemen logam terbanyak ketiga (2%) di kerak bumi setelah besi dan aluminium. Kebanyakan magnesium berasal dari air laut yang mengandung 0,13% magnesium dalam bentuk magnesium klorida. Pertama kali diproduksi pada tahun 1808, logam magnesium dapat didapat dengan cara electrolitik atau reduksi termal. Pada metode elektrolisis, air laut dicampur dengan kapur (kalsium hidroksida) dalam tangki pengendapan.Magnesium hidroksida presipitat mengendap, disaring dan dicampur dengan asam klorida.Larutan ini mengalami elektrolisis (seperti yang dilakukan pada aluminium); agar eksploitasi menghasilkan logam magnesium, yang kemudian dituang/dicor menjadi batang logam untuk diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk.
Aluminium (Al)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82 Å
Titik Didih : 2467 °C
Titik Lebur : 660 °C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi. Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Kelimpahan Di Alam :
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Manfaat :
Banyak dipakai dalam industri pesawat.
Untuk membuat konstruksi bangunan.
Dipakai pada berbagai macam aloi.
Untuk membuat magnet yang kuat.
Tawas sebagai penjernih air.
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa.
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll.
Proses Pengolahan :
Aluminium adalah logam yang sangat reaktif yang membentuk ikatan kimia berenergi tinggi dengan oksigen. Dibandingkan dengan logam lain, proses ekstraksi aluminium dari batuannya memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses reduksi ini tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium merupakan reduktor yang lebih kuat dari karbon.
Silikon (Si)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 °C
Titik Lebur : 1410 °C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen.
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer.
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.
Kelimpahan Di Alam :
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone
Manfaat :
Dipaki dalam pembuatan kaca.
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga.
Untuk membuat enamel.
Untuk membuat IC
Proses Pengolahan :
Silikon merupakan salah satu unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan terdapat pada periode 3 golongan 14 yang melebur pada suhu 1410 °C. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. (fungsi silikon dalam pembuatan semikonduktor baca disini sedangkan kegunaan semikonduktor di sini)
Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C
Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2),
Fosfor (P)
Sifat Fisis :
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23 Å
Titik Didih : 280 °C
Titik Lebur : 44 °C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul Poliatom
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri. Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api
Kelimpahan Di Alam :
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang huruf "P" yang diikuti dengan sebuah angka.
Manfaat :
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
Proses Pengolahan :
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4 + 6CaSiO3 + 10CO
Sulfur (S)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 16
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09 Å
Titik Didih : 445 °C
Titik Lebur : 119 °C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul poliatom
Wujud : Padat
Sifat Kimia :
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alfa)2.08 g/cm3
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)1,96 g/cm3
Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gama)1,92 g/cm3
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm3
Titik lebur 388.36 K(115.21oC,239.38oF)
Titik didih 717.8K(444.6oC,832.3oF)
Kalor peleburan (mono)1.727 kJ/mol
Kalor penguapan (mono)45kJ/mol
Kapasitas kalor (25oC)22.75J/(mol.K)
Kelimpahan Di Alam :
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Manfaat :
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Proses Pengolahan :
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
a. Proses Frasch
Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% .
b. Proses Claus
Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organic. Proses Clause sangat mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut adalah reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause :
H2S(g) + O2(g) SO2(g) + H2O(g)
Chlor (Cl)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 17
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relative : 35,4527
Jari-jari atom : 0,97 Å
Titik Didih : -35 °C
Titik Lebur : -101 °C
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul diatom
Wujud : gas
Sifat Kimia :
Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan pada suhu kamar, mempunyai titik lebur -101oC dan titik didih -34oC.Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia klorin ini sangat ditentukan oleh konfigurasi electron pada kulit terluarnya. Terdapat tujuh elekton pada kulit terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga bersifat oksidator. Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi atom-atom besi dan mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisis membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990)
Kelimpahan Di Alam:
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Manfaat :
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder
NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
Proses pengolahan :
Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor dan senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan baki kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan peledak, korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun oleh senyawa ini.
Argon (Ar)
Sifat Fisik :
Nomor atom : 18
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88 Å
Titik Didih : -186 °C
Titik Lebur : -189 °C
Elektronegatifitas : -
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : -
Struktur Atom : molekul monoatom
Wujud : gas
Sifat Kimia :
Argon merupakan gas inert dan tidak dapat bereaksi dengan gas – gas lainnya. Argon bersifat stabil dan tidak bisa berikatan dengan unsur lain karena jumlah elektron di kulit terluarnya pas 8. Argon berada pada golongan VIIIA dalam unsur periodic.
Kelimpahan Di Alam :
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan nomor atom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.
Manfaat :
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah:
Proses Pengolahan
Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen yang bertitik didih 90,2 K.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Unsur-unsur periode tiga terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), metalloid (Silikon), dan nonlogam (fosforus, sulfur, klorin, dan argon). Unsur-unsur pada golongan sama, baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan sifat meskipun dengan kadar sifat yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Retnowati, Priscilla, 2009, Seribu Pena Kimia, Jakarta:Penerbit Erlangga
Bakri, Mustafal, 2012, Seri Pendalaman Materi Kimia, Jakarta:Penerbit Esis