1.1 Latar Belakang Dalam percobaan kali ini kita menggunakan metode uji ftokimia. Dalam uji ftokimia ini kita menggunakan Alkaloid, Flavanoid, Kuinon, Tannin dan Polienol, !aponin, !teroid dan Triterpenoid. Fitokimia atau kadang di"ebut ftonutrien, dalam arti lua" adala# "egala jeni" $at kimia atau nutrien %ang diturunkan dari "umber tumbu#an, terma"uk "a%uran dan bua#&bu bua#&bua#an a#an.. Dalam Dalam pengguna penggunaan an umum, umum, ftokimia ftokimia memiliki memiliki defni"i defni"i %ang lebi# "emp "empit it.. Fitok itokim imia ia bia" bia"an an%a %a digu diguna naka kan n untu untuk k me meru ruju juk k pada pada "en% "en%a' a'a a %ang %ang ditemukan pada tumbu#an %ang tidak dibutu#kan untuk ung"i normal tubu#, tapi memiliki eek %ang menguntungkan bagi ke"e#atan atau memiliki peran akti bagi pencega#an pen%akit. Karenan%a, $at&$at ini berbeda dengan apa %ang dii"tila#kan "ebagai nutrien dalam pengertian tradi"ional, %aitu ba#'a mereka bukanla# "uatu kebut ebutu# u#an an bagi bagi me meta tabo boli li"m "me e norm normal al,, dan dan ketia etiada daan an $at& $at&$a $att ini ini tida tidak k akan akan mengakibatkan pen%akit def"ien"i, paling tidak, tidak dalam jangka 'aktu %ang normal normal untuk untuk def"i def"ien" en"ii ter"eb ter"ebut. ut. Fitokim itokimia, ia, "en%a' "en%a'a a %ang %ang begitu begitu berma bermana naat at "ebagai antiok"idan dan mencega# kanker juga pen%akit jantung. Beberapa "tudi pada manu"ia dan #e'an membuktikan $at ( $at kombina"i ftokimia ini didalam tubuk memilikmi ung"i tertentu %ang berguna bagi ke"e#atan. Kombina"i itu antara lain meng#a"ilkan en$im ( en$im "ebagai penangkal racun, merang"ang "%"tem perta#anan tubu#, mencega# penggupalan keeping ( keeping dara#, meng#ambat "inte"a kole"terol di#ati, meningkatkan metaboli"m #ormone, meningka meningkatkan tkan oengencer oengenceran an dan p)engik p)engikatan atan $at kar"iono kar"ionogen gen dalam dalam liang u"u", u"u", menim menimbul bulka kan n eek eek anti anti bakter bakteri, i, anti anti viru" viru" dan dan anti anti ok"ida ok"idan n dan me menga ngatur tur gula gula dara# "erta dapat menimbulkan eek anti kanker. kanker. 1.* Tujuan +ntuk menguji "ampel #a"il "impli"ia apaka# "ampel itu mengandung Alkaloid, Flaanoid, Kuinon, Tanin dan Polienol, "aponin, "teroid dan triterpenoid. BAB II Tinjauan Pustaka
*.1 Tinjauan umum komponen armaka ba#an alam Alkaloid Alka Alkalo loid id keban% ban%ak akan an
adal adala# a#
"e "ebu bua# a# golo golong ngan an
#eter etero" o"ik ikllik
dan
ter terdapa dapatt
"e "en% n%a' a'a a di
ba"a ba"a
tetu tetum mbu#an #an
ber bernitr nitrog ogen en
%ang %ang
-teta tetap pi
tida idak
ini ini
mengecualikan "en%a'a %ang bera"al dari #e'an. A"am amino, peptida, protein, nukleotid nukleotid,, a"a a"am m nukleik, nukleik, gula amino dan antibiotik antibiotik bia"an%a bia"an%a tidak tidak digolong digolongkan kan "ebaga "ebagaii alkalo alkaloid. id. Dan dengan dengan prin" prin"ip ip %ang %ang "ama, "ama, "en%a' "en%a'a a netra netrall %ang %ang "ec "ecara ara biog biogen enet etik ik ber# ber#ub ubun unga gan n deng dengan an alka alkalo loid id term terma" a"uk uk digo digolo long ngan an ini. ini. Alka Alkalo loid id di#a"ilkan ole# ban%ak organi"me, mulai dari bakteria, ungi -jamur, tumbu#an, dan #e'an. /k"trak"i "ecara ka"ar bia"an%a dengan muda# dapat dilakukan dilakukan melalui teknik ek"trak"i a"am& ba"a. 0a"a pa#it atau getir %ang dira"akan lida# dapat di"ebabkan ole# alkaloid. "tila# 2alkaloid2 -berarti 2mirip alkali2, karena dianggap ber"iat ba"a pertama kali dipakai ole# 3arl Friedric# 4il#elm 5ei""ner -1617, "eorang "eor ang apoteker apoteker dari 8alle -9erman -9erman untuk untuk men%ebut men%ebut berbagai berbagai "en%a'a %ang diper diperole ole# # dari dari ek"tra ek"trak"i k"i tumbu tumbu#an #an %ang %ang ber"i ber"iat at ba"a ba"a -pada -pada 'aktu 'aktu itu "uda# "uda# dikenal dikenal,, mi"aln%a, mi"aln%a, morfna, morfna, "triknin "triknina, a, "erta "erta "ola "olanina nina. . 8ingga 8ingga "ekaran "ekarang g dikenal dikenal "ekitar 1:.::: "en%a'a %ang tergolong alkaloid dengan "truktur "angat beragam, "e#ingga #ingga "ekarang tidak ada bata"an %ang jela" untukn%a. Alkaloid ber"iat ba"a %ang tergantung pada pa"angan electron pada nitrogen. Keba"aan alkaloid men%ebabkan "enta'a ter"ebut "angat muda# mengalami dekompo"i"i terutama ole# pana" dan "inar dengan adan%a ok"igen. Dekompo"i"i alkaloid "elama atau "etela# i"ola"i dapat menimbulkan berbagai per"oalan jika pen%impanan dalam 'aktu lama. Pembentukan garam dengan "en%a'a organic atau anorganik "ering mencega# dekompo"i"i. Flavonoid a Pereak"i Dragendro, negative -& karena tidak terbentuk endapan jingga. b Pereak"i me%er, po"iti -; karena terbentuk endapan putu#. c Pereak"i Bouc#ardat, po"iti -; karena terbentuk endapan coklat mera#. d Flavonoid, #a"iln%a negative - & karena tidak menimbulkan 'arna mera# e Kuinon, #a"iln%a po"iti - ; karena ber'arna mera# Tannin Tannin dan Polienol, Polienol, #a"iln%a #a"iln%a g Ditamba#kan Fe3L< 1=, negative - & Ditamba#kan Fe3L< 1=, negative - & Ditamba#kan >latin 1: =, negative - & • •
*.1 Tinjauan umum komponen armaka ba#an alam Alkaloid Alka Alkalo loid id keban% ban%ak akan an
adal adala# a#
"e "ebu bua# a# golo golong ngan an
#eter etero" o"ik ikllik
dan
ter terdapa dapatt
"e "en% n%a' a'a a di
ba"a ba"a
tetu tetum mbu#an #an
ber bernitr nitrog ogen en
%ang %ang
-teta tetap pi
tida idak
ini ini
mengecualikan "en%a'a %ang bera"al dari #e'an. A"am amino, peptida, protein, nukleotid nukleotid,, a"a a"am m nukleik, nukleik, gula amino dan antibiotik antibiotik bia"an%a bia"an%a tidak tidak digolong digolongkan kan "ebaga "ebagaii alkalo alkaloid. id. Dan dengan dengan prin" prin"ip ip %ang %ang "ama, "ama, "en%a' "en%a'a a netra netrall %ang %ang "ec "ecara ara biog biogen enet etik ik ber# ber#ub ubun unga gan n deng dengan an alka alkalo loid id term terma" a"uk uk digo digolo long ngan an ini. ini. Alka Alkalo loid id di#a"ilkan ole# ban%ak organi"me, mulai dari bakteria, ungi -jamur, tumbu#an, dan #e'an. /k"trak"i "ecara ka"ar bia"an%a dengan muda# dapat dilakukan dilakukan melalui teknik ek"trak"i a"am& ba"a. 0a"a pa#it atau getir %ang dira"akan lida# dapat di"ebabkan ole# alkaloid. "tila# 2alkaloid2 -berarti 2mirip alkali2, karena dianggap ber"iat ba"a pertama kali dipakai ole# 3arl Friedric# 4il#elm 5ei""ner -1617, "eorang "eor ang apoteker apoteker dari 8alle -9erman -9erman untuk untuk men%ebut men%ebut berbagai berbagai "en%a'a %ang diper diperole ole# # dari dari ek"tra ek"trak"i k"i tumbu tumbu#an #an %ang %ang ber"i ber"iat at ba"a ba"a -pada -pada 'aktu 'aktu itu "uda# "uda# dikenal dikenal,, mi"aln%a, mi"aln%a, morfna, morfna, "triknin "triknina, a, "erta "erta "ola "olanina nina. . 8ingga 8ingga "ekaran "ekarang g dikenal dikenal "ekitar 1:.::: "en%a'a %ang tergolong alkaloid dengan "truktur "angat beragam, "e#ingga #ingga "ekarang tidak ada bata"an %ang jela" untukn%a. Alkaloid ber"iat ba"a %ang tergantung pada pa"angan electron pada nitrogen. Keba"aan alkaloid men%ebabkan "enta'a ter"ebut "angat muda# mengalami dekompo"i"i terutama ole# pana" dan "inar dengan adan%a ok"igen. Dekompo"i"i alkaloid "elama atau "etela# i"ola"i dapat menimbulkan berbagai per"oalan jika pen%impanan dalam 'aktu lama. Pembentukan garam dengan "en%a'a organic atau anorganik "ering mencega# dekompo"i"i. Flavonoid a Pereak"i Dragendro, negative -& karena tidak terbentuk endapan jingga. b Pereak"i me%er, po"iti -; karena terbentuk endapan putu#. c Pereak"i Bouc#ardat, po"iti -; karena terbentuk endapan coklat mera#. d Flavonoid, #a"iln%a negative - & karena tidak menimbulkan 'arna mera# e Kuinon, #a"iln%a po"iti - ; karena ber'arna mera# Tannin Tannin dan Polienol, Polienol, #a"iln%a #a"iln%a g Ditamba#kan Fe3L< 1=, negative - & Ditamba#kan Fe3L< 1=, negative - & Ditamba#kan >latin 1: =, negative - & • •
# i
!aponin, #a"iln%a negative negative - & !teroid dan triterpenoid, #a"iln%a "teroid. ?.*. Pemba#a"an +ntu +ntuk k me meng nget eta# a#ui ui apak apaka# a# "emp "empel el dari dari #a"i #a"ill "imp "impli li"i "ia a me meng ngan andu dung ng @ "en%a'a ftokimia kita #aru" melakukan percobaan dulu, %ang pertama alkaloid pertama !ampel diba"akan denagn Ammonia 1: = ditamba#kan 383L< lalu digeru" dan dikocok. Lapi"an 383L< diambil lalu ditamba#kan 83L 1 dan di kocok. Diambil a"a a"a airn%a airn%a lalu lalu dibag dibagii < pada pada ma"in ma"ing g ( ma"in ma"ing g bgian bgian ditam ditamba# ba#ka kan n Pe Pere reak" ak"ii Drag Dragen endr dro o,, Perea ereak" k"ii me me%e %err dan dan Perea ereak" k"ii Bouc Bouc#a #ard rdat at,, dari dari "itu "itu kita kita akan akan menget mengeta#u a#uii apaka# apaka# "ampel "ampel me menga ngandu ndung ng alkalo alkaloid id dengan dengan cara cara jika jika pereak pereak"i "i Dragendr Dragendro o terbentuk terbentuk endapan endapan jingga jingga maka maka pereka" pereka"ii itu mengandu mengandung ng alkaloid alkaloid,, tetapi kalo tidak memiliki maka #a"iln%a adala# negative, lalu Pereak"i me%er jika terbentuk endapan puti# maka pereka"i #a"iln%a po"itive tetapi kalo tidak #a"iln%a negative, negative, lalu Pereak" Pereak"ii Bouc#ar Bouc#ardat dat jika terbentuk terbentuk endapan endapan coklat coklat mera# mera# maka maka #a"iln%a po"itive tetapi jika tidak #a"iln%a negative. Lalu %ang "elanjutn%a avanoid pertama !ampel dipana"kan dengan campuran logam magne"ium dan a"am klorida * =, kemudian kemudian di"aring. 9ika menimbulkan 'arna mera# maka #a"iln%a po"iti tetap jika tidak maka maka #a"iln%a #a"iln%a negative. Lalu Lalu kuino kuinon n pertam pertama a !ampe !ampell dikoc dikocok ok dengan dengan air pana" pana" lalu lalu didid dididi#k i#kan an "elama C menit, lalu di"aring kedalam fltrat dan ditamba#kan a8 1 =. 9ika ber'arna mera# maka #a"iln%a po"itive tapi jika tidak maka #a"iln%a negative. Lalu Lalu tannin tannin dan poli polieno enoll pertam pertama a !ampel !ampel ditam ditamba# ba#ka kan n air pana" pana" dan dididi#kan "elam C menit, "etela# dingin di"aring, ftratn%a di bagi * ma"ing ( ma"ing Ditamba#kan Fe3L< 1= dan Ditamba#kan >latin 1: =. Lalu "aponin pertama !ampel ditamba# air pana" dan dididi#kan "elama C menit, "etela# dingin di"aring. Fitratn%a diambil "eban%ak 1: ml lalu dikocok "elama 1: detik. Lalu "teroid dan triterpenoid pertama !ampel digeru" dengan eter, a"e eter dipe dipepe pett lalu lalu diua diuapk pkan an pada pada ca ca'a 'an n peng pengua uap p "amp "ampai ai keri kering ng.. Pada ada re" e"id idun un%a %a ditamba#kan pereak"i Lieberman burc#ard.
BAB V Kesimpulan dan Saran
C.1. Ke"impulan 8a"il %ang didapat dari #a"il pengujian komponen armaka dalam "impli"ia dengan @ "en%a'a ftokimia %aitu E 1. Alkaloid, #a"iln%a a. Pereak"i Dragendro, negative -& karena tidak terbentuk endapan jingga. b. Pereak"i me%er, po"iti -; karena terbentuk endapan puti#. c. Pereak"i Bouc#ardat, po"iti -; karena terbentuk endapan coklat mera#. *. Flavonoid, #a"iln%a negative - & karena tidak menimbulkan 'arna mera# <. Kuinon, #a"iln%a po"iti - ; karena ber'arna mera# ?. Tannin dan Polienol, #a"iln%a a. Ditamba#kan Fe3L< 1=, negative - & b. Ditamba#kan >latin 1: =, negative - & C. !aponin, #a"iln%a negative - & @. !teroid dan triterpenoid, #a"iln%a "teroid. C.*. !aran Dalam melakukan percobaan uji ftokimia ini kita #aru" mengerjakann%a dengan baik dan teliti, karena jika kita melakukan pro"edur dengan baik maka kita dapat mengeta#ui kandungan $at akti pada ba#an percobaan. DAFTAR PUSTAKA
admin.indo"krip"igmail.com Anonim.Alkaloid. !itu" 4eb 4ikipedia !ovia Lenn%. *::@. !en%a'a Flavonoida, Fenil Propanoida, Alkaloida. +!+ 0epo"itor% Amrun 8ida%at, 5. Alkaloid Turunan Triptoan. 5akala# lmia#. n nternet.
Dipo"kan 16t# ctober *:11 ole# Andi 5u"afr Amar LabelE Fitokimia :
Tamba#kan komentar
Pharmacy Blo
•
Kla"ik
•
Kartu Lipat
•
5ajala#
•
5o$aik
•
Bila# !i"i
•
3uplikan
•
Kronologi"
http://dokterum.blogspot.com/2011/10/laporan-fitokimia.html
!"! Prosedur Kerja 1. Identifkasi Golongan Alkaloid
Ba#an E Kina 3orteG Pen%iapan fltrat E 1 gr "erbuk "impli"ia ditamba# C ml 8 ?8 <: =, digeru" di dalam mortir, ditamba#kan *: ml kloroorm dan digeru" kembali dengan kuat, kemudian di"aring dengan kerta" "aring, diperole# fltrat larutan organik - larutan A . !ebagian larutan A diek"trak"i dengan 1: ml larutan 83l 1 E 1: di dalam tabung reak"i, larutan bagian ata" diambil - larutan B . Pengujian E H Larutan A ditete"kan pada kerta" "aring dan ditete"i dengan pereak"i DragendorI J mera# jingga pada kerta" "aring - alkaloid
H Larutan B dibagi ke dalam * tabung reak"i E a
; DragendorI J M mera# bata jingga - alkaloid
b
; 5e%er
J M puti# - alkaloid
2.Identifkasi Golongan Flavonoid
Ba#an E Daun kumi" kucing Pen%iapan fltrat E 1 gr "erbuk "impli"ia ditamba#kan C: ml air pana" dan didi#kan "elama 1: menit, didinginkan, di"aring dengan kerta" "aring, diperole# fltrat. Pengujian E C ml fltrat ditamba# "erbuk 5g, 1 ml 83l pekat, dan C ml amilalko#ol kemudian dikocok dengan kuat "ampai terbentuk * lapi"an %aitu lapi"an ata" ber'arna mera# %ang merupakan lapi"an amilalko#ol - avonoid
3. Identifkasi Golongan Saponin
Ba#an E Daun kumi" kucing Pen%iapan fltrat E !eperti identifka"i golongan avonoid. Pengujian E 1: ml fltrat dima"ukkan ke dalam tabung reak"i, dikocok vertikal "elama 1: detik, didiamkan 1: menit terbentuk bu"a %ang "tabil dan bila ditamba#kan 1 tete" 83l 1 = bu"a tetap "tabil bedakan dengan "abun - "aponin .
4. Identifkasi Golongan Kuinon
Ba#an E Daun kumi" kucing
Pen%iapan fltrat E !eperti identifka"i golongan avonoid. Pengujian E C ml fltrat dima"ukkan kedalam tabung reak"i,ditamba#kan 1 tete" a8 1 5 J mera# - kuinon
5. Identifkasi Golongan Tanin
Ba#an E >ambir Pen%iapan fltrat E 1 gr "erbuk "impli"ia ditamba#kan C: ml air, didi#kan "elama 1C menit, didinginkan dan di"aring dengan kerta" "aring diperole# fltrat %ang kemudian dibagi ke dalam * bagian. Pengujian E o Filtrat ; Fe3l< 1 = J biru tua atau #ijau ke#itaman - tanin o Filtrat ; 1C ml pereak"i !tia"n% - ormalde#id <: = E 83l pekat N * E 1 dipana"kan di ata" penanga" air J M mera# muda - tanin katekuat M mera# muda di"aring, fltrat dijenu#kan dengan a a"etat, ditamba#kan beberapa tete" Fe3l< 1 = J biru tinta - tanin galat .
6. Identifkasi Golongan Steroid dan Triterpenoid
Ba#an E Batang broto'ali Pen%iapan fltrat E 1 gr "erbuk "impli"ia dima"era"i dengan *: ml eter "elama * jam, 'ada# ditutup dengan aluminium oil, dan diikat dengan karet, di"aring di dalam lemari a"am dan diperole# fltrat. Pengujian E
C ml fltrat diuapkan dalam ca'an penguap #ingga diperole# re"idu, ke dalam re"idu ditamba# * tete" a"am a"etat an#idrat dan 1 tete" 8 *!? pekat - pereak"i Libermann& Burc#ard J #ijau, biru ke#itaman atau mera# - "teroid atau triterpenoid .
. Identifkasi Golongan !in"ak Atsiri
Ba#an E 9a#e Pen%iapan fltrat E 1 gr "erbuk "impli"ia dima"ukkan ke dalam tabung reak"i ditamba# 1: ml eter dan dipa"ang corong pi"a# %ang diberi lapi"an kapa" ba"a# pada mulut tabung, dipana"kan "elama 1: menit di ata" penanga" air, didinginkan kemudian di"aring dengan kerta" "aring, diperole# fltrat. Pengujian E Filtrat diuapkan pada ca'an penguap, re"idu dilarutkan dengan C ml etanol, di"aring dengan kerta" "aring, fltratn%a diuapkan pada ca'an penguap re"idu J berbau aromatik - min%ak at"iri .
#. Identifkasi Golongan Ku$arin
Ba#an E Daun kemuning Pen%iapan fltrat E 1 gr "impli"ia dima"ukkan dalam tabung reak"i ditamba# 1: ml kloroorm dan dipa"ang corong %ang diberi lapi"an kapa" ba"a# pada mulut tabung, dipana"kan *: menit diata" penanga", didinginkan dan di"aring dengan kerta" "aring, diperole# fltrat. Pengujian E Filtrat diuapkan pada ca'an penguap "ampai kering ditamba# air pana" 1: ml, didinginkan, dima"ukkan ke dalam tabung reak"i ditamba# :.C ml 8 ?8 1: = diuore"en"i J biru atau #ijau - kumarin
!"# Data $asil Penamatan Identifkasi Golongan Alkaloid
"erbuk "impli"ia ; 8 ?8 <: =, digeru" di dalam mortir, ; kloroorm dan digeru" kembali dengan kuat, di"aring, diperole# fltrat larutan organik - larutan A . !ebagian larutan A diek"trak"i dengan 1: ml larutan 83l 1 E 1: di dalam tabung reak"i, larutan bagian ata" diambil - larutan B . Pengujian E H Larutan A ditete"kan pada kerta" "aring dan ditete"i dengan pereak"i DragendorI J mera# jingga pada kerta" "aring - alkaloid H Larutan B dibagi ke dalam * tabung reak"i E c
; DragendorI
J
d
; 5e%er
J
9adi, kulit kina mengandung alkaloid #an%a "aja dalam pengujian tidak menunjukan adan%a endapan "etela# ditamba# pereak"i dragendrorI dan me%er kemungkinan terjadi %u$an error .
Identifkasi Golongan Flavonoid
Cml fltrat kumi" kucing ; "erbuk 5g ; 1ml 83l ; Cml amilalko#ol, dikocok, terbentuk * lapi"an pada lapi"an ata" %aitu lapi"an amilalko#ol, terbentuk 'arna mera#. 9adi, kumi" kucing po"iti mengandung avonoid.
Identifkasi Golongan Saponin
Cml fltrat kumi" kucing, dikocok "elama 1: detik terbentuk bu"a, dan "elama 1: menit bu"a tetap "tabil, ; 83l 1= bu"a tetap "tabil. 9adi, kumi" kucing po"iti mengandung "aponin.
Identifkasi golongan tanin
Filtrat gambir ; erri- klorida 1= terbentuk 'arna biru tua. - tanin
Filtrat gambir ; reagen !tia"n% dipana"kan terbentuk endapan mera# muda. - tanin katekuat /ndapan di"aring, fltrat dijenu#kan dengan a a"etat, ; erri - klorida terbentuk 'arna biru tinta. - tanin galat 9adi, >ambir po"iti mengandung tanin, tanin katekuat dan tanin galat.
Identifkasi Golongan Kuinon
C ml fltrat kumi" kucing ; a8 1, tidak terjadi peruba#an 'arna. 9adi, Kumi" kucing tidak mengandung Kuinon.
Identifkasi Golongan Steroid dan Triterpenoid , (data kelompok
)
Filtrat #a"il ma"era"i diuapkan "e#ingga pelarut menguap dan didapat re"idu, re"idu ; pereak"i Libermann ( Burc#ard, terbentuk 'arna #ijau.
Identifkasi Golongan Minyak Atsiri
!impli"ia ; petroleum eter "aring, fltrat diuapkan, re"idu dilarutkan dengan alko#ol, "aring, fltrat diuapkan, re"idu berbau aromatik. 9adi, ja#e mengandung min%ak at"iri.
Identifkasi Golongan Kumarin
!impli"ia; kloroorm, pana"kan dengan tabung dan penutup kapa" dan corong dalam penanga" air. Filtrat diuapkan, re"idu ; air pana", dinginkan, larutan dalam tabung reak"i ; 8 ?8. Amati dengan "inar lampu ultraviolet. Karena panjang gelombang "inar +O tidak "e"uai maka oure"en"i pada fltrat tidak terjadi.
BAB III P%&BA$ASA' DA' K%SI&PU(A'
#") Pem*ahasan
Pada praktikum kali ini untuk menguji adan%a kandungan metabolit "ekunder pada beberapa jeni" tanaman %ang tela# diketa#ui kandungann%a, jadi praktikum ini untuk membuktikan adan%a kandungan metabolit "ekunder itu. Kandungan metabolit "ekunder %ang dibuktikan pada praktikum kali ini adala# alkaloid, avonoid, "aponin, tanin, kuinon, min%ak at"iri, kumarin, "teroid dan triterpenoid. +ntuk membuktikan adan%a "en%a'a golongan alkaloid menggunakan "erbuk "impli"ia kina corteG, alkaloid terma"uk "en%a'a %ang ber"iat ba"a lema# dapat diek"trak"i dengan pelarut "eemipolar dalam "ua"ana ba"a atau dengan alko#ol dalam "ua"ana a"am. Pada percobaan ini dilakukan dengan metode %ang pertama. akni "erbuk "impli"ia ditamba#kan dengan 8?8 -ba"a #al ini dilakukan untuk mengendapkan alkaloidn%a, kemudian ditamba#kan pelarut kloroorm -"emi polar "e#ingga didapat "en%a'a&"en%a'a %ang ber"iat "emi polar "eperti alkaloid, lipid, pigmen, dan "en%a'a lainn%a. !etela# di"aring didapat fltrat -larutan A %ang mengandung alkaloid, "ebagian ek"trak kental diek"trak"i dengan a"am encer -83l "e#ingga didapat larutan a"amgaram alkaloid -larutan B. Larutan A diuji dengan menggunakan pereak"i DragendorI pada kerta" "aring "e#ingga akan tampak "emburat 'arna mera#jingga. Dan untuk larutan B ditamba#kan pereak"i dragendorI dan pada tabung %ang lainn%a ditamba# dengan pereak"i ma%er akan terbentuk endapan. Tetapi dari #a"il praktikum "etela# ditamba# pereak"i tidak meng#a"ilkan endapan %ang kemungkinan ke"ala#an itu timbul dari %u$an error %ang terjadi pada "aat mengek"trak"i dengan a"am encer dan kondi"i pereak"i %ang tidak dibuat baru "e#ingga mempengaru#i pada #a"il ek"trak"i. +ntuk "en%a'a golongan avonoid dibuktikan pada tanaman kumi" kucing -bagian daun. Flavonoid merupakan "en%a'a %ang ber"iat a"am. Filtrat dari daun kumi" kucing ter"ebut ditamba#kan "erbuk magne"ium dan 83l pekat . Flavonoid merupakan "en%a'a enol %ang muda# larut dalam air karena umumn%a mereka "ering kali berikatan dengan gula "ebagai gliko"ida, 83l ditamba#kan agar kemudian terbentuk aglikon avonoid -memi"a#kan avonoid dari "en%a'a gula %ang mengikatn%a. !etela# amilalko#ol ditamba#kan dan dikocok kuat akan terbentuk * lapi"an, lapi"an amilalko#ol berada diata" dan lapi"an amilalko#ol menjadi ber'arna mera# menunjukan adan%a "en%a'a avonoid. Pada uji "aponin %ang menggunakan fltrat kumi" kucing "etela# dilakukan pengocokan kuat pada fltrat akan terbentuk bu"a, bu"a ini terjadi karena rantai gula %ang terkandung dalam fltrat peca#. +ntuk membuktikan bu"a %ang terbentuk merupakan #a"il dari adan%a rantai gula %ang peca# dapat ditamba#kan 83l encer, jika "aponin maka bu"a akan tetap "tabil. Pengujian golongan "en%a'a kuinon %ang menggunakan fltrat daun kumi" kucing tidak menunjukan peruba#an 'arna mera# inten"i "etela# ditamba# a8 1, #al ini terjadi karena memang dalam tanaman kumi" kucing tidak mengandung kuinon.
Tanin atau polienol %ang terma"uk golongan "en%a'a enol dapat diidentifka"i "ecara k#a" dengan Ferri - klorida akan menunjukan 'arna biru tua atau #ijau ke#itaman. 0eak"i ini menunjukan adan%a tanin dalam fltrat gambir, untuk menguji adan%a tanin katekuat dengan menamba#kan pereak"i !tia"n% kemudian dipana"kan dalam penanga" air %ang kemudian akan terbentuk endapan mera# muda. +ntuk tanin galat "etela# endapan di"aring, fltrat ditamba#kan 38 <3a "ampai jenu#, kemudian ditamba# Fe3l < akan terbentuk 'arna biru tinta. 5in%ak at"iri diidentifka"i dari rimpang ja#e. 5in%ak at"iri %ang merupakan "en%a'a non&polar dapat dipi"a#kan dari komponen lain dengan menggunakan pelarut organik %ang ber"iat non&polar, "eperti petroleum eter %ang ditamba#kan pada "erbuk "impli"ia dalam tabung reak"i kemudian dipana"kan dalam penanga" air dan pada mulut tabung ditutup dengan kapa" agar petroleum eter tidak muda# menguap, dan jika ditutup rapat dik#a'atirkan akan terjadi &u$ping. 5in%ak at"iri %ang ber"iat non&polar akan tertarik "empurna kedalam pelarut non&polar -petroleum eter. 0e"idu %ang didapat dari #a"il pen%aringan dicuci dengan alko#ol, re"idu %ang didapat dari pen%aringan berbau aromatik -berbau men%enangkan menunjukan dalam rimpang ja#e mengandung min%ak at"iri. >olongan "teroid dan triterpenoid %ang ber"iat non&polar %ang terkandung dalam broto'ali diek"trak"i dengan cara ma"era"i dingin, %ang merupakan ek"trak"i cair& padat antara "erbuk "impli"ia dan pelarut, metode ini digunakan karena dik#a'atirkan jika dengan pemana"an akan ada komponen dari "impli"ia %ang ru"ak. Filtrat %ang didapat diuapkan pelarutn%a #ingga didapat re"idu, re"idu ini kemudian diidentifka"i dengan pereak"i Libermann&Burc#ard dan menunjukan 'arna #ijau atau mera# %ang menunjukan adan%a "en%a'a golongan "teroid dan triterpenoid. !impli"ia ditamba#kan pelarut kloroorm untuk menarik "en%a'a kuinon dari "impli"ia, tabung ketika dipana"kan ditutup dengan kapa" agar kloroorm tidak muda# menguap, tidak ditutup lang"ung agar tidak terjadi &u$ping. Tetapi dari #a"il praktikum ini tidak dapat dibuktikan karena "inar +O %ang ada panjang gelombangn%a tidak "e"uai.
#"! Kesimpulan
5etabolit "ekunder merupakan "uatu "en%a'a %ang penting bagi ke#idupan tumbu#an peng#a"iln%a untuk memperta#ankan diri dari "erangan mak#luk lain. Alkaloid, avonoid, "aponin, "teroid dan triterpenoid, kuinon, kumarin dan min%ak at"iri merupakan beberapa conto# dari metabolit "ekunder %ang tela# diidentifka"i pada praktikum kali ini, ek"trak"i "en%a'a dilakukan dengan beberapa metode dan pelarut organik %ang cocok. Kemudian diidentifka"i dengan reagen& reagen %ang "e"uai %ang dapat menunjukan reak"i&reak"i %ang k#a".
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 176C. Cara em!uatan Simplisia. 9akartaE Departemen Ke"e#atan 0epublik ndone"ia. Anonim. 1767. "ademekum #a$an %!at Alam . 9akartaE Departemen ke"e#atan 0epublik ndone"ia. >una'an, Didik dan !ri 5ul%ani. *::?. Ilmu %!at Alam (Farmakognosi) &ilid '. 9akartaE Penebar !'ada%a. 8arbone, 9.B. 176Q. Metode Fitokimia penuntun ara modern menganalisis tum!u$an ter!itan kedua. BandungE TB 0ead moreE #ttpElaporanak#irpraktikum.blog"pot.com*:1<:Qblog& po"t.#tmlRiG$$
ga
http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/07/blog-post.html https://drutama.wordpress.com/2013/03/20/teori-dasar-skrining-penapisan-fitokimia/
I. !"!#$ 1. %ahasiswa mampu mengetahui dan melakukan cara skrining fitokimia pada &aun "ati 'ina dengan baik dan benar. 2. %ahasiswa mampu mengidentifikasi sen(awa golongan fla)onoid* sen(awa golongan antrakinon* sen(awa golongan saponin +steroid dan triterpenoid,* sen(awa golongan alkaloid* dan sen(awa golongan fenolik dan polifenolik dari &aun "ati 'ina dengan ui tabung +ui pendahuluan* ui alkaloid* ui antrakinon* ui polifenol* ui tanin dan ui saponin,. 3. %ahasiswa mampu menge)aluasi hasil (ang didapat dari skrining fitokimia &aun "ati 'ina dengan ui tabung +ui pendahuluan* ui alkaloid* ui antrakinon* ui polifenol* ui tanin dan ui saponin,. II. I$I endekatan krining itokimia : #nalisa kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan +akar* batang* daun*
bunga* buah* bii,* terutama kandungan metabolit sekunder (ang bioaktif* (aitu alkaloid* antrakinon* fla)onoid* glikosida antung* kumarin* saponin +steroid dan triterpenoid,* tanin +polifenolat,* min(ak atsiri +terpenoid,* dan sebagain(a (ang bertuuan untuk mendapatkan kandungan bioaktif. #nalisa kualitatif dapat dilakukan dengan ui tabung. !i abung : #nalisa kualitatif (ang dilakukan dengan cara mengidentifikasi suatu sen(awa (ang terdapat pada tanaman atau bagian tanaman menggunakan pereaksi tertentu untuk mendapatkan sen(awa bioaktif (ang diinginkan. III. I$"#!#$ !## alah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah penapis sen(awa kimia atau biasa disebut dengan skrining fitokimia (ang terkandung dalam tanaman. %etode ini digunakan untuk mendeteksi adan(a golongan sen(awa alkaloid* fla)onoid* sen(awa fenolat* tannin* saponin* kumarin* uinon* steroid / terpenoid +e(ler. 4. 5* 16,. krining fitokimia adalah metode analisis untuk menentukan enis metabolit sekunder (ang terdapat dalam tumbuh 8 tumbuhan karena sifatn(a (ang dapat bereaksi secara khas dengan pereaksi tertentu. krining fitokimia dilakukan melalui serangkaian penguian dengan menggunakan pereaksi tertentu. 9eberapa enis sen(awa (ang dapat dideteksi secara skrining fitokimia antara lain : a. #lkaloid #lkaloid merupakan golongan at tumbuhan sekunder (ang terbesar. ada umumn(a alkaloid mencakup sen(awa bersifat basa (ang mengandung satu atau lebih atom nitrogen* biasan(a dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. #lkaloid biasan(a tanpa warna* seringkali bersifat optis aktif* keban(akan berbentuk kristal* tetapi han(a sedikit (ang berupa cairan +e(ler. 4. 5* 16,. #lkaloid dapat dideteksi dengan beberapa pereaksi pengendap. ereaksi %a(er mengandung kalium iodida dan merkuri klorida* dengan pereaksi ini alkaloid akan memberikan endapan berwarna putih. ereaksi &ragendorff mengandung bismuth nitrat dan merkuri klorida dalam asam nitrat berair. en(awa positif mengandung alkaloid ika setelah pen(emprotan dengan pereaksi &ragendorff membentuk warna ingga +astrohamidoo* 166;,. b. #ntrakinon #ntrakinon merupakan sen(awa turunan antrasena (ang diperoleh dari reaksi oksidasi antrasena. at ini memiliki tanda khas (aitu memiliki ban(ak gugus phenol dalam molekuln(a. olifenol sering terdapat dalam
bentuk glikosida polar dan mudah larut dalam pelarut polar +=osttetmant* dkk* 16?,. d. anin anin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh* dalam angiospermae terdapat khusus dalam aringan ka(u. %enurut batasann(a* tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kepolumer mantap (ang tidak larut dalam air. ecara kimia terdapat dua enis utama tanin (ang tersebar tidak merata dalam dunia tumbuhan. anin terkondensasi hampir terdapat di dalam paku 8 pakuan dan gimnospermae* serta tersebar luas dalam angiospermae* terutama pada enis tumbuhan berka(u. ebalikn(a tanin (ang terhidrolisis pen(ebarann(a terbatas pada tumbuhan berkeping dua +=arbrone* ".9* 167,. e. teroid dan riterpenoid riterpenoid sen(awa (ang kerangka karbonn(a berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon ' 30 asiklik* (aitu skualena. riterpenoid dapat dipilah menadi sekurang 8 kurangn(a empat golongan sen(awa : triterpena sebenarn(a* steroid* saponin* dan glikosida antung. terol adalah triterpena (ang kerangka dasarn(a s(stem cincin siklopentana perhidrofenantrena. &ahulu sterol terutama dianggap sebagai sen(awa satwa +sebagai hormone kelamine* asam empedu* dll,* tetapi pada tahun 8 tahun terakhir ini ban(ak sen(awa tersebut (ang ditemukan dalam aringan tumbuhan +=arbrone.".9.* 167,. andungan daun ati cina : 9erdasarkan analisis fitokimia dalam daun ati cina terkandung triterpen* kariofilen* katekin* farnesol* friedelin* asam kaurenat* prekosen I* prosianidin 9-2* prosianidin 9-?* prosianidin '-1* sitosterol* friedelin-3a-ol* sterol* alkaloid* karotenoid. 4III. 5%9#=##$ ada praktikum kali ini membahas tentang skrining fitokimia tanaman atau bagian tanaman dengan menggunakan ui tabung. anaman atau bagian tanaman (ang digunakan adalah daun ati cina +ennae olium,. uuan melakukan skrining fitokimia pada daun ati cina +ennae olium, (aitu untuk mengetahui apakah daun ati cina mengandung sen(awa golongan fla)onoid* antrakinon* saponin +steroid dan triterpenoid,* alkaloid* fenolik dan polifenolik. &aun ati cina +ennae olium, harus diserbukkan atau dihaluskan terlebih dahulu sebelum dilakukan skrining fitokimia. =al ini bertuuan untuk menghancurkan dinding sel (ang sifatn(a kaku sehingga sen(awa target +metabolic sekunder, (ang berada dalam )akuola mudah diambil dan memudahkan dalam penguian. en(erbukkan daun ati cina melalui beberapa tahap (aitu : 1. encucian daun ati cina &aun ati cina dicuci menggunakan air mengalir (ang bertuuan untuk menghilangkan kotoran atau at asing (ang tidak diinginkan dan mencegah adan(a kontaminasi (ang dapat mempengaruhi hasil akhir penguian. 2. engeringan daun ati cina etelah dicuci dengan air mengalir* daun ati cina dikeringkan dengan cara diemur di bawah sinar matahari langsung. engeringan ini bertuuan untuk mengurangi kadar air (ang ada dalam
simplisia sehingga diperoleh simplisia (ang benar 8 benar kering dan mudah untuk dihancurkan. 3. enggilingan daun ati cina roses penggilingan atau penghalusan daun ati cina dilakukan dengan cara diblender. =al ini bertuuan untuk memperkecil ukuran partikel sehingga diperoleh daun ati cina dalam keadaan serbuk. @. enga(akan serbuk etelah digiling atau dihaluskan* daun ati cina (ang sudah dalam bentuk serbuk dia(ak menggunakan penga(ak. =al ini bertuuan untuk memperhalus serbuk serta menghilangkan kotoran (ang kemungkinan ada pada saat proses penggilingan sehingga diperoleh serbuk simpleks (ang kering dan siap untuk diteliti. erbuk simpleks dari daun "ati 'ina +ennae olium, (ang sudah terbentuk* kemudian dilakukan skrining fitokimia dengan ui tabung meliputi ui pendahuluan* ui alkaloid* ui antrakinon* ui polifenol* ui tanin dan ui saponin. a, !i endahuluan !i pendahuluan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan ui (ang lain +ui alkaloid* ui antrakinon* ui polifenol* ui tanin* dan ui saponin,. =al ini bertuuan untuk mengetahui ada atau tidakn(a gugus kromoform dalam daun ati cina +ennae olium,. !i pendahuluan dilakukan dengan cara mencampurkan serbuk daun ati cina dengan air seban(ak 10 ml dan dipanaskan selama 30 menit dalam air mendidih. emanasan tersebut bertuuan untuk mempercepat reaksi sehingga diperoleh larutan berwarna merah. Aarutan berwarna merah (ang teradi menunukkan bahwa daun ati cina memiliki gugus kromoform +fla)onoid* antrakinon* dsb,.
+&ragendorff, (ang mempun(ai muatan positif sehingga terbentuk endapan ingga. Aarutan #2 ditambah dengan pereaksi ma(er membentuk endapan alkaloid berwarna putih kehiauan. 9erarti daun ati cina positif terdapat sen(awa alkaloid. ereaksi ma(er bertuuan untuk mendeteksi alkaloid dimana pereaksi ini berikatan dengan alkaloid melalui ikatan koordinasi antara atom $ alkaloid dan =g pereaksi ma(er sehingga menghasilkan sen(awa kompleks merkuri (ang non polar mengendap berwarna putih. eaksi ui alkaloid ini dengan pereaksi ma(er adalah : $ D =gI@ =g-$ putih #tom $ men(umbangkan pasangan elektron bebas dan atom =g sehingga membentuk sen(awa kompleks (ang mengandung atom $ sebagai ligann(a. edangkan larutan 9 ditambah natrium karbonat serbuk sampai p= -6. $a2'B3 di sini berfungsi untuk membentuk kembali alkaloidn(a dalam keadaan basa. etelah itu ditambah kloroform (ang bertuuan untuk melarutkan alkaloid kembali dan untuk memutuskan ikatan antara asam tanin dan alkaloid (ang terikat secara ionic dimana atom $ dari alkaloid berikatan saling stabil dengan gugus hidroksil fenolik dari asam tanin. &engan terputusn(a ikatan ini alkaloid akan bebas* sedangkan asam tanin terikat oleh kloroform. engadukan bertuuan untuk memperban(ak kontak (ang teradi antara kloroform dengan alkaloid semakin ban(ak sehingga alkaloid bebas (ang didapat semakin ban(ak. Aarutan ini diasamkan kembali dengan penambahan asam cuka ?C sampai p= ? (ang berfungsi untuk mengikat kembali alkaloid menadi garam alkaloid agar dapat bereaksi dengan pereaksi 8 pereaksi logam berat (aitu spesifik untuk alkaloid menghasilkan kompleks garam anorganik (ang tidak larut sehingga terpisah dengan metabolik sekundern(a. enambahan asam cuka ?C mengakibatkan terbentukn(a larutan menadi dua fase karena adan(a perbedaan tingkat kepolaran.
G 5)aluasi (ang didapat (aitu seharusn(a daun ati cina +ennae olium, uga mengandung sen(awa antrakinon dan saponin tetapi hasil penguian menunukkan hasil negatif pada ui antrakinon dan ui saponin. =al ini disebabkan karena adan(a kesalahan selama proses preparasi sampel dan proses penguian seperti penimbangan daun ati cina (ang tidak tepat* waktu pemanasan tidak tepat* ketidaktepatan umlah reagen (ang ditambahkan atau adan(a kontaminasi silang dengan kotoran atau at asing lainn(a. F. # !## =arborne* ".9.* 167. %etode itokimia enentuan 'ara %odern %enganalisis umbuhan* enerbit I9H 9andung. astrohamidoo. =* 166;* intesis 9ahan #lam* 'etakan ke-1* Aibert(* og(akarta. (ler* 4.5.* A$$* .9. and B995* ".5. 16. harmacognos(. Aea and ebiger. hiladelphia. https://arinta(uniawati.wordpress.com/201@/12/01/laporan-resmi-praktikum-fitokimiaJakfartheresiana-semarang/
u, 03 November 2012 Uji Fitokimia
9#9 I 5$=!A!#$ I.I Aatar 9elakang Indonesia merupakan negara tropis (ang ka(a akan keanekaragaman enis tumbuhan. &i wila(ah hutan tropis Indonesia terdapat sekitar 30.000 spesies tumbuhan. %enurut =e(ne +167,* 1000 spesies di antaran(a din(atakan sebagai tumbuhan (ang dapat digunakan sebagai obat. #kan tetapi han(a sekitar 3?0 spesies tumbuhan (ang benar-benar telah digunakan sebagai bahan baku obat oleh mas(arakat serta industri amu dan obat Indonesia +%uhlisah* 2000,. =al ini mengis(aratkan masih terbukan(a peluang usaha penggalian dan pemanfaatan tumbuhan obat untuk kesehatan dan keseahteraan mas(arakat. ohon maa ban(ak terdapat di rilanka* akistan* 9angladesh* %(anmar* hailand* Indonesia* dan negara-negara asia tenggara lainn(a +%isra*1666,. enelitian (ang berkembang mengenai pohon maa ini* umumn(a mengarah pada penggunaan buah maa untuk mengobati berbagai pen(akit* di antaran(a adalah disentri* diarhea* hepatitis* tuberkulosis dan dispepsia. 9agian pohon lainn(a (ang uga bermanfaat di antaran(a adalah akarn(a sebagai antidot terhadap bisa ular* antidiarhoetik dan antiinflamatori +%isra* 1666,* kulit batang untuk mengobati pen(akit malaria dan sebagai racun ikan* dan bungan(a digunakan untuk obat mata (ang memiliki efek antiemetik +%orton* 167,. $amun demikian belum ban(ak penelitian (ang dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan daun maa sebagai obat tradisional. 9eberapa penelitian (ang telah dilakukan umumn(a mengarah pada pemanfaatann(a sebagai pestisida +%isra*1666,. %enurut =e(ne +167, mas(arakat Indonesia telah menggunakan daun maa secara turun temurun untuk mengobati pen(akit borok* kudis* eksim* dan bisul. &aun maa (ang dihaluskan digunakan sebagai obat luar pada permukaan kulit (ang terkena pen(akit tersebut. %elihat potensi (ang besar dari pohon maa ini* khususn(a pada bagian daun
untuk mengobati berbagai pen(akit (ang kemungkinan disebabkan oleh bakteri* maka pada percobaan ini dilakukan ui fitokimia untuk mengetahui golongan sen(awa dari metabolit sekunder (ang terdapat pada daun maa. I.2 umusan masalah umusan masalah (ang ada pada percobaan ini adalah sen(awa fitokimia apa saa (ang terkandung dalam #egle %armelos +daun maa, K I.3 uuan ercobaan uuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui golongan sen(awa +alkaloid* steroid* triterpenoid* saponin* fla)anoid* tanin* polifenol, (ang terkandung pada bagian-bagian tumbuhan #egle %armelos +daun maa,. I.@ %anfaat ercobaan =asil praktikum ini diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi mengenai sen(awa (ang terkandung dalam ekstrak daun maa* (ang dapat diadikan sebagai ruukan dan pembanding pada praktikum selanutn(a. 1.? rinsip ercobaan rinsip dari percobaan ini* (aitu didasarkan pada identifikasi warna (ang terdapat pada tumbuhan +#egle marmelos, dengan menggunakan pereaksi %e(er untuk ui alkaloid* pereaksi Aiebermenn-9urchard untuk terpenoid* larutan e'l3 untuk ui sen(awa tannin/polifenol dan logam %g untuk ui sen(awa fla)anoid. 9#9 II I$"#!#$ !## II.1 &eskripsi !mum umbuhan %aa +#egle marmelos, aksonomi dari #egle marmelos adalah: ingdom : lantae +umbuhan, ubkingdom : racheobionta +umbuhan berpembuluh, uper &i)isi : permatoph(ta +%enghasilkan bii, &i)isi : %agnolioph(ta +umbuhan berbunga, elas : %agnoliopsida +berkeping dua / dikotil, ub elas : osidae Brdo : apindales amili : utaceae +suku eruk-erukan,
andungan &aging buah maa halus* kuning atau oran(e* harum sekali dan enak rasan(a. 9agian (ang dapat dimakan +daging buahn(a, seban(ak ?;-77C dari keseluruhan buahH untuk setiap 100
gram berisi: ;1*? g air* 1* g protein* 0*36 g lemak* 31* g karbohidrat* 1*7 g abu* ?? mg karotena* 0*13 mg tiamin* 1*16 mg ribofla)in* 1*1 mg niasin* dan mg )itamin '. 9uah maa mengandung ban(ak tanin +kulit buahn(a mencapai 20C tanin,. %armelosina +'13=12B3,* rnin(ak (ang miadah rnenguap* limonena* alkaloid* kumarin dan steroid uga diumpai pada berbagai bagian dari pohon maa ini. 9otani ohon maa berukuran kecil dan mudah luruh daunn(a* tinggin(a 10-1? m* pangkal barangn(a berdiameter 2?-?0 cm. 'abang-cabang tuan(a berduriH durin(a tunggal atau berpasangan* panangn(a 1-2 cm. &aunn(a berseling* beranak daun tiga-tigaH tangkai daunn(a 2-@ cm panangn(a* tangkai daun lateral mencapai 3 mm* tangkai daun terminal sampai 1? mmH anak daun lateral bundar telur +o)ate, sampai rong +elliptic,* mencapai 7 cm E @*2 cm* anak daun terminal bundar telur sungsang +obo)ate, mencapai ukuran 7*? cm E @* cm* berbintik bintik kelenar kecil-kecil tetapi rapat. erbungaann(a berbentuk tandan di ketiak* panangn(a @-? cm* bunga-bungan(a bergerombol dengan kelopakn(a bersegi tiga melebar* panangn(a 1*? mmH daun mahkotan(a lonong-bundar telur sungsang* 1@ mm E mm* kehiau-hiauan sampai putihH benang sarin(a 3?-@? lembar* putih* tangkai sarin(a @-7 mm panangn(aH bakal buahn(a mm E @ mm* tangkain(a sangat pendek. 9uahn(a berupa buah buni (ang agak bulat* diametern(a ?-12*? cm* seringkali bertempurung menga(u (ang keras* bersegmen -1;+-20,* berbii ;-10 butir* berada di dalam daging buah (ang ernih* lengket dan dapat dimakan. 9iin(a terbungkus oleh bulu-bulu seperti wol* berada di dalam kantung (ang berlendir lengket* (ang akan mengeras ika dikeringkan* kulit biin(a putih +=artiana* 2006,. anaman moo +#egle marmelos A., sering digunakan sebagai obat tradisional +=ariana* 2007,. 9uah moo (ang matang dapat dimakan langsung atau dibuat serbat* sirup dan nektar buah. 9uah (ang matang dapat diiris-iris* dikeringkan dan digunakan sebagai obat disentri kronis* diare* dan sembelit. ulit buah mentah dapat digunakan sebagai cat kuning dan sebagai agen tanin. ulit batang ini digunakan untuk meracuni ikan. #kar moo digunakan sebagai obat penenang debaran antung* gangguan pencernaan* dan bengkak lambung. &aun* akar* dan kulit batang moo +#egle marmelos A., mengandung saponin* di samping itu akar dan kulit batangn(a mengandung fla)onoid dan polifenol dan daunn(a uga mengandung tanin +$urcah(ati* 200,. II.2 andungan metabolit ekunder II.2.1 #lkaloid #lkaloid merupakan sekelompok metabolit sekunder alami (ang mengandung nitrogen (ang aktif secara farmakologis (ang berasal dari tanaman* mikroba tau hewan. &alam keban(akan alkaloid* atom nitrogen merupakan bagian dari cincin. #lkaloid secara biosintesis diturunkan dari asam amino. $amun alkaloid berasaldari kata LalkalinM (ang berarti basa (ang larut air. seumlah alkaloid alami dan turunann(a telah dikembangkan sebagai obat untuk mengobati berbagai macam pen(akit* reserfpin dan taEol. #lkaloid bersifat basa dan membentuk garam (ang larut air dengan asam- asam mineral. ada ken(ataann(a satu atau lebih atom nitrogen (ang ada dalam alkaloid pada umumn(a membentuk amina 1N* 2N atau 3N* (ang berkontribusi pada kebasaan alkaloid. ingkat kebasaan alkaloid sangat ber)ariasi tergantung pada strukrut molekul* dan keberadaan gugus fungsional. eban(akan alkaloid adalah padat kristalin dan berasa pahit. alakloid pada umumn(a dikelompokkan sesuai dengan asam amino* baik (ang men(ediakan atom nitrogen maupun kerangka alkaloidn(a. %eskipun demikian* alkaloid uga dapat dikelompokkan secara bersama- sama berdasarkan pada kesamaan struktur generikn(a. lafonoid* turunan 1*3- difenilpropan* merupakan sekelompok produk alami (ang luas dan tersebar dalam tanaman tingkat tinggi. elompok sen(awa ini uga ditemukan dalam tanaman tingkat rendah seperti algae. eban(akan fla)onoid merupakan sen(awa berwarna kuning* dan
berperan pada warna kuning bunga dan buah* (ang mana fla)onoid ini berada sebagai glikosida. eban(akan fla)onoid berada sebagai glikosida* dan dalamsatu kelompok dapat dikarakterisasi sebagai monoglikosida* diglikosida* dan sebagain(a. aat ini lebih dari 2000 glikosoda fla)on dan fla)onoid telah diisolasi saat ini. olifenol- polifenol tanaman* uga dikenal sebagai tanin sa(uran*merupakan sekelompok sen(awa alami (ang heterogen (ang tersebar secara luas dalam tanaman. anin sering terdapat dalam buah (ang tidak masak* dan menghilang ketika buah masak. &iperca(ai bahwa tanin dapat memberikan perlindingan terhadap serangan mikroba. anin mempun(ai 2 enis struktur (ang laus (aitu proantosianidin terkondensasi dalam mana satuan struktur fundamental adalah inti fenolik fla)an-3-ol +katekin, serta ester galoil dan heksahidroksidi-fenoil dan turunan- turunann(a +at(ait* 2007,. II.2.2 erpenoid +termasuk triterenoid* steroid* saponin, aponin adalah glikosida triterpena dan sterol. aponin merupakan sen(awa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat diiedentifikasi berdasarkan kemampuann(a membentuk busa dan menghemolisis darah erpenoid mencakup seumlah sen(awa tumbuhan (ang secara biosintesis berasal dari sen(awa (ang sama* (aitu isoprena. riterpenoid adalah sen(awa (ang kerangka karbonn(a berasal dari enam isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon '30 asiklik (aitu skualen. riterpenoid merupakan sen(awa berwarna* berbentuk kristal* seringkali bertitik leleh tinggi* optis aktif dan umumn(a sukar dicirikan karena tidak memiliki kereaktifan kimia. +utra* 2007,. teroid merupakan golongan lipid utama. teroid berhubungan dengan terpena dalam artian bahwa keduan(a dibiosintesis lewat rute (ang mirip. Aewat reaksi (ang benar-benar luar biasa urutann(a* triterpena asiklik skualena dikon)ersi secara stereospesifik menadi steroid tetrasiklik lanosterol* dan dari sini disintetis steroid lain.
'iri struktur (ang umum pada steroid ialah empat cincin (ang tergabung. 'incin #* 9* dan ' beranggota enam* dan cincin & beranggota lima* biasan(a bergabung dengan cara trans +=art* 2003,.
teroid terdapat dalam hampir setiap tipe sistem kehidupan. &alam binatang ban(ak steroid bertindak sebagai hormon. teroid ini* demikian pula steroid sintetik digunakan meluas sebagai bahan obat. olesterol merupakan sterfoid hewani (ang terdapat paling meluas dan diumpai dalamhampir semua aringan hewan. 9atu kandung empedu dan kuning telur merupakan sumber (ang ka(a akan sen(awaini. olesterol merupakan at (ang diperlukan dalam biosintesis hormon steroid* namun tak merupkan keharusan dalam makanan dalam makanan* karena dapat disintesis dari asetilkoenim # +essenden* 162,. II.2.3 la)onoid* annin dan olifenol
en(awa fenol meliputi aneka ragam sen(awa (ang berasal dari tumbuhan* (ang mengandung satu atau dua gugus hidroksil. en(awa fenol cenderung larut dalam air karena umumn(a mereka seringkali berikatan dengan gula sebagai glikosida dan biasan(a terdapat pada )akuola sel +utra* 2007,. >at atsiri (ang memberikan keharuman pada tumbuh- tumbuhan dan bunga adalah golongan sen(awa (ang disebut terpena. 9au dalamhutan konifer pada hari panas di musim panas sebagian disebabkan oleh terpena (ang berasal dari pohon pinus. %emang sebetuln(a nama terpena diturunkan dari sen(awa (ang diturunkan dari terpentin* (aitu cairan atsiri (ang didapat dari pohon pinus +tanle(* 16,. ada sen(awa polifenol* akti)itas antioksidan berkaitan erat dengan struktur rantai samping dan uga substitusi pada cincin aromatikn(a. emampuann(a untuk bereaksi dengan radikal bebas &= dapat mempengaruhi urutan kekuatan antioksidann(a. #kti)itas peredaman radikal bebas sen(awa polifenol di(akini dipengaruhi oleh umlah dan posisi hidrogen fenolik dalam molekuln(a. &engan demikian akti)itas antioksidan (ang lebih tinggi akan dihasilkan pada sen(awa fenolik (ang mempun(ai umlah gugus hidroksil (ang lebih ban(ak pada inti fla)onoidn(a. en(awa fenolik ini mempun(ai kemampuan untuk men(umbangkan hidrogen* maka akti)itas antioksidan sen(awa fenolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal bebas (ang mengawali proses oksidasi atau pada penghentian reaksi radikal berantai (ang teradi. ifat antioksidan dari fla)onoid berasal dari kemampuan untuk mentransfer sebuah elektron ke sen(awa radikal bebas dan uga membentuk kompleks dengan logam. edua mekanisme itu membuat fla)onoid memiliki beberapa efek* diantaran(a menghambat peroksidasi lipid* menekan kerusakan aringan oleh radikal bebas dan menghambat akti)itas beberapa enim.
pen(akit defisiensi* paling tidak* tidak dalam angka waktu (ang normal untuk defisiensi ters ebut +#nonim* 2012,. !i fitokimia dilakukan pada setiap simplisia dan ekstrak. en(awa alkaloid diui dengan pereaksi 9ouchardat* dibuktikan dengan terbentukn(a warna coklat merah. en(awa fla)onoid diui dengan pereaksi amil alkohol* dibuktikan dengan terbentukn(a warna merah. en(awa tanin dan polifenol diui dengan larutan 1 C e'l3 memberikan warna biru lalu hitam. en(awa tanin diui dengan larutan gelatin memberikan endapan putih. en(awa saponin diui dengan pengocokan dan ditandai dengan terbentukn(a busa (ang stabil pada filtrat simplisia. en(awa triterpenoid dan steroid diui dengan pereaksi Aiebermann-9ouchardat ditandai dengan warna ungu untuk triterpenoid dan warna hiau biru untuk steroid. en(awa kuinon diui dengan larutan $aB= dan ditandai dengan terbentukn(a warna kuning +#stuti* 2003,. enapisan fitokimia metabolit sekunder daun maa meliputi analisis golongan-golongan sen(awa: G #lkaloida: 1*0 mA sampel ditambah dengan 2-3 tetes pereaksi &ragendorf* bila bereaksi positif akan menghasilkan endapan ingga. G teroid: 1*0 mA sampel ditambah dengan 1*0 mA pereaksi Aieberman- 9uchard* bila bereaksi positif akan menghasilkan larutan berwarna biru* hiau* merah* atau ingga. G la)onoid: ke dalam 1*0 mA larutan sampel alkoholik ditambahkan sedikit serbuk magnesium dan beberapa tetes ='l pekat +pereaksi hinoda,* bila bereaksi positif* akan menghasilkan larutan berwarna ingga* merah muda atau merah. G aponin: 2*0 mA larutan sampel dikocok beberapa menit* bila bereaksi positif akan terbentuk busa (ang stabil selama 1? menit. G olifenol: 1*0 mA larutan sampel ditambah dengan beberapa tetes larutan feri klorida ?C* bila bereaksi positif akan menghasilkan endapan coklat. G
aponin -#ir - ereaksi Aibermann- 9urchard O O &iduga mengandung saponin la)onoid O &iduga tidak mengandung la)onoid anin dan polifenol - ampel D e'l3 O &iduga mengandung tanin/polifenol
I4.2 embahasan !i fitokimia dilakukan untuk menentukan golongan sen(awa aktif dari ekstrak tumbuhan. !i fitokimia (ang sering dilakukan (aitu ui polifenol* kuinon* alkaloid* triterpenoid* steroid* saponim dan fla)onoid. %enurut harbone +167, fitokimia adalah suatu teknik analisa kandungan kimia didalam tumbuhan. #nalisis ini bersifat kualitatif sehingga data (ang dihasilkan adalah data kualitatif. Bleh karena itu dengan metode fitokimia dapat diketahui secara kualitatif kandungan kimia dalam suatu enis tumbuhan. ecara umum kandungan kimia tumbuhan dapat dikelompokkan kedalam golongan sen(awa alkaloid* triterpenoid* steroid* saponin* fla)onoid* tannin* polifenol* dan kuinon. en(awa-sen(awa tersebar luas didalam tumbuhan. !ntuk menentukan sen(awa-sen(awa tersebut maka digunakan pereaksi-pereaksi khusus dan spesifik* misaln(a pereaksi ®endrorf* %e(er* Pagner* asam pikrat dan pereaksi asam tannat untuk alkaloid. ereaksi liebermen 8 burchard untuk terpenoid* e'l3 untuk mengidentifikasi polifenol dan larutan gelatin untuk sen(awa tannin. ada percobaan ini* dilakukan ui fitokimia pada daun maa +#egle marmelos,. &alam ui fitokimia pada daun maa menggunakan ui alkoloid* ui steroid* riterpenoid* aponin* ui la)onoid* ui annin dan olifenol. !i alkaloid adalah sen(awa (ang mempun(ai struktur heterosiklik (ang mengandung atom $ didalam intin(a dan bersifat basa* karena itu dapat larut dalam asam-asam serta membentuk garamn(a* dan umumn(a mempun(ai aktifitas fisiologis baik terhadap manusia ataupun hewan. ada ui alkaloid* 3 gram daun maa (ang telah dihaluskan digerus dengan kloroform dan kemudian diekstrak dengan kloroform amoniakal. uuan dari pengekstrakan daun maa (ang halus* agar memudahkan untuk melakukan identifikasi ui alkaloid pada daun maa dengan ukuran partikel (ang sangat kecil akan men(ebabkan kandungan kimia dari bahan atau sampel tersebut dapat tersaring dengan baik. elain itu* hal ini uga dimaksudkan untuk mempercepat teradin(a ekstraksi oleh pelarut tertentu karena semakin besarn(a luas permukaan sampel. edangkan ekstraksi dengan kloroform ammonikal untuk memutuskan ikatan antara asam tannin dan alkaloid (ang terikat secara ionik
dimana atom $ dari alkaloid berikatan saling stabil dengan gugus hidroksifenolik dari asam tannin tersebut. &engan terputusn(a ikatan tersebut alkaloid akan bebas sedangkan asam tannin akan terikat pada kloroform ammonikal. 5kstrak daun maa (ang mengandung garam organik dari alkaloid akan bereaksi dengan $=@D dengan menarik =D dari gugus organik membentuk alkaloid bebas dalam kloroform sedangkan ammoniak terpisah sebagai sen(awa $=@ dan =2B dalam fasa (ang lain. emudian disaring. etelah pen(aringan dilakukan* kita mendapatkan residu dan filtrat (ang berwarna hiau tua. filtrat (ang diperoleh ditambahkan 10 mA =2B@ 2$* dikocok kuat dan didiamkan sampai terbentuk dua lapisan. Aapisan atas merupakan larutan asam sulfat dan lapisan bawah adalah kloroform berwarna hiau. erbentukn(a dua lapisan karena kloroform memiliki massa enis (ang lebih besar dari asam sulfat. enambahan asam sulfat pada filtrat dimaksudkan untuk memprotonasi sen(awa (ang diidentifikasi dengan pereaksi me(er dan pereaksi &ragendorf. =al ini diebabkan karena teradi pengikatan kembali alkaloid menadi garam alkaloid (ang dapat bereaksi dengan pereaksi logam-logam berat (ang spesifik sehingga alkaloid menghasilkan kompleks garam anorganik (ang tidak larut dan terpisah dengan metabolit sekundern(a. Aapisan asam sulfat diambil dan dibagi menadi dua tabung. abung pertama ditambahkan pereaksi me(er dan tabung kedua ditambahkan pereaksi &ragendorf. enambahan pereaksi me(er dan pereaksi &ragendorf tidak didapatkan adan(a endapan putih dan endapan coklat kemerahan. =al ini menunukkan bahwa pada daun maa tidak mengandung sen(awa alkaloid. teroid merupakan triterpenoida (ang kerangka dasarn(a adalah cincin siklopentana perhidrofenantren. ifat fisik dari steroid (aitu berbentuk padat* tidak berbau* dan sedikit berupa cairan sedangkan sifat kimian(a bersifat basa dan non polar atau semi polar. riterpenoida adalah sen(awa (ang kerangka karbonn(a berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon '-30 asiklik* (aitu skualena* sen(awa ini tidak berwarna* berbentuk kristal* bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif (ang umumn(a sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimian(a. aponin adalah sen(awa aktif permukaan (ang kuat* menimbulkan busa ika dikocok dalam air dan pada konsentrasi (ang rendah sering men(ebabkan hemolisis dalam merah. %ula-mula disebut saponin karena sifatn(a (ang khas men(erupai sabun +bahasa latin* sapo : sabun,. &alam larutan (ang sangat encer saponin sangat beracun untuk ikan dan beberapa saponin bekera sebagai anti mikroba.
!i steroid* triterpenoid dan saponin dilakukan dengan menimbang daun maa 10 gram (ang
telah dihaluskan dan diekstraksi dengan etanol panas. roses pengerusan dilakukan untuk menghancurkan didnding sel (ang sifatn(a kaku sehingga sen(awa target +metabolit sekunder, (ang berada dalam )akuola mudah diambil sedangkan fungsi penambahan etanol adalah untuk melarutkan ketiga sen(awa tersebut dengan tingkat kepolaran (ang berbeda. iltrat (ang diperoleh diuapkan dan diekstrak lagi dengan eter* untuk memisahkan komponen non polar (aitu steroid dan triterpenoid sedangkan saponin tetap di etanol. 5kstrak eter diui dengan pereaksi Aiebermann-9uchard dan menunukkan adan(a steroid dan triterpenoid (ang ditandai dengan warna biru/hiau dan warna ungu/merah pada ekstrak daun maa. edangkan residu tidak larut dalam eter ditambahkan air dan dikocok kuat-kuat. ada residu tersebut terdapat busa (ang menandakan ada saponin pada residu. 9usa (ang timbul disebabkan saponin merupakan sen(awa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun. elanutn(a residu dihidrolisis dengan ='l 2$ seban(ak @ mA dan disaring. =idrolisis dengan ='l dimaksudkan untuk memutuskan gugus gula pada sampel. elanutn(a endapan diui dengan pereaksi Aiebermann-9uchard menunukkan adan(a saponin dengan warna hiau/biru. ercobaaan selanutn(a adalah ui fla)onoid. la)onoid adalah sen(awa (ang mengandung karbon '1? atas dua inti fenolat (ang dihubungkan tiga satuan karbon cincin # (ang memiliki karakteristik bentuk hidroksilasi phloroglusinal dan cincin 9 biasan(a @*3*@ atau 3*@*? terhidroksilasi +astrohamidoo* 166?,. ampel #egle marmelos seban(ak 10 gram (ang telah dihaluskan diekstraksi dengan methanol. =al ini bertuuan untuk dapat melarutkan sen(awa ini* dan selanutn(a di saring untuk memisahkan filtrat dan residu. iltrat diuapkan dan diekstraksi dengan n-heksan. etelah itu ekstrak daun maa dalam n-heksana diekstraksi kembali dengan etanol untuk melarutkan fla)anoid dan ditambahkan dengan 0*? g %g. enambahan logam %g dan ='l untuk mendeteksi adan(a sen(awa fla)anoid dimana fla)anoid akan bereaksi dengan %g setelah penambahan asam klorida pekat dengan teradin(a perubahan warna merah muda/ungu sebab fla)anoid mengalami perubahan serapan caha(a ke arah panang gelombang (ang lebih besar akibat adan(a reaksi reduksi oleh ='l. $amun setelah penambahan ='l tidak teradi perubahan warna pada sampel. =al ini menunukkan bahwa pada daun maa +#egle marmelos, tidak terkandung sen(awa fla)onoid. ada ui tanin dan polifenol* sampel digerus dengan air. enggerusan ini dilakukan dengan air karena tanin dan polifenol mengandung satu atau dua sen(awa hidroksil sehingga mudah larut dalam air dan kemudian didihkan. roses pemanasan ini bertuuan agar tanin dan polifenol tersebut itu dapat larut kemudian disaring dan dibagi menadi 2 bagian. abung pertama diteteskan dengan e'l3 dan diperoleh bahwa pada daun maa terdapat tanin/polifenol karena menimbulkan warna biru hingga hitam (ang menandakan bahwa sampel tersebut memiliki tanin/polifenol.
9#9 4 5$!! 4.1 esimpulan
&ari percobaan ini* dapat disimpulkan bahwa ui fitokimia pada daun maa +#egle marmelos, mengandung sen(awa steroid* triterpenoid* saponin dan tannin. &an tidak mengandung sen(awa alkaloid dan fla)onoid. =al ini dapat diketahui dengan tidak adan(a perubahan (ang menunukkan adan(a sen(awa- sen(awa tersebut setelah penambahan pereaksi spesifik. 4.2 aran ebaikn(a dalam praktikum pada bagian ui alkaloid* sebaikn(a ektraksi dengan penambahan asam sulfat dilakukan dua kali karena tidak menutup kemungkinan kandungan alkaloid masih tertinggal pada lapisan kloroform amoniakal. # !## #nonim* 2011.Informasi pesies %aa +#egle marmelos A* 'orr,. http://berkebundirumah.blogspot.com/2011/01/informasi-spesies.html. Q? "uni 2012R. http://kimrani.blogspot.com/2012/11/ui-fitokimia.html Kingdom
: Plantae (Tumbuhan
!ub Kingdom: Tra"heobionta (Tumbuhan ber#embuluh !u#er $ivi%i : !#ermato#h&ta ('engha%ilkan biji $ivi%i
: 'agnolio#h&ta (Tumbuhan berbunga
Kela%
: 'agnolio#%ida (erke#ing dua ) dikotil
!ub Kela%
: *o%idae
+rdo
: '&rtale%
Famili
: '&rta"eae (%uku jambujambuan
-enu%
: Psidium
!#e%ie%
: Psidium guajava ./
+am*u *iji ,Psidium uaja-a (". Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua dikotil) Sub Kelas: !osidae "rdo: Myrtales #amili: Myrtaceae (suku jambu$jambuan) %enus: Psidium Spesies: Psidium guajava L&
%ambar: Pohon Psidium guajava '&
Tumbuhan ini berbentuk pohon atang jelas terlihat berkayu (lignosus) silindris permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati) batang ber*arna coklat muda percabangan dikotom& +rah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar& ,ambu biji memiliki cabang sirung pendek ( virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang$cabang kecil dengan ruas$ruas yang pendek&
%ambar: atang Psidium guajava
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai ( petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai& Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah$tengah dan memiliki bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah -. $ / : - (-0$-1 : 12$2cm)&
%ambar: Daun Psidium guajava '&
Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip ( penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai
daun dari ibu tulang kesamping keluar tulang$tulang cabang sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip$sirip pada ikan& ,ambu biji memiliki ujung daun yang tumpul& Pangkal daun membulat (rotundatus) ujung daun tumpul (obtusus)& ,ambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer) daging daun (intervinium) seperti perkamen ( perkamenteus)& Pada umumnya *arna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin jika di bandingkan dengan sisi ba*ah karena lapisan atas lebih hijau jambu biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus)& Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya&
Manfaat Psidium
guajava L.:
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare& ,us jambu biji 3bangkok3 juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue&
/ lkaloid
#lkaloid adalah sen(awa organik (ang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adan(a atom $ +$itrogen, dalam molekul sen(awa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis* dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. elain itu ada beberapa pengecualian* dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom $ +$itrogen,n(a terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis +$adeb* 2010,. #lkaloid di bagi menadi beberapa kelompok menurut atom $itrogenn(a. aitu #lkaloid sebenarn(a* protoalkaloid dan pseudoalkaloid. 9erdasarkan intin(a pen(usunn(a +basa organikn(a, diklasifikasikan menadi 12 kelompok (aituH 9enena* iridina* iperidina* uinolina* Isokuinolina* enantren* irolidina iklo pentano perhidro fenantren* Imidaol* Indol* urin dan ropan. 9er)ariasin(a skema untuk klasifikasi alkaloid didasarkan pada konstitusin(a* telah disarankan dalam hal ini tata nama untuk alkaloid. arena luasn(a )ariasi kelompok alkaloid* akan tetapi tidak satu pun (ang sangat memuaskan +$adeb* 2010,.
arena alkaloid sebagai suatu kelompok sen(awa (ang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga* maka para ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. elompok tertentu alkaloid dihubungkan dengan famili atau genera tanaman tertentu. 9erdasarkan sistem 5ngler dalam tanaman (ang tinggi terdapat ;0 order. ekitar 3@ dari padan(a mengandung alkaloid. @0C dari semua famili tanaman paling sedikit mengandung alkaloid. $amun demikian* dilaporkan han(a sekitar *7C alkaloid terdapat pada disekitar 10.000 genus. eban(akan famili tanaman (ang mengandung alkaloid (ang penting adalah Ailiaceae* solanaceae dan ubiaceae +$adeb* 2010,. / Fenol idrokuinon
ebagian besar sen(awa organik bahan alam adalah sen(awa-sen(awa aromatik. en(awa aromatik ini mengandung sen(awa karbonaromatik (aitu cincin aromatic (ang han(a terdiri dari atom karbon seperti benene* naftalen dan antrasen. Bleh karena itu sen(awa bahan organik alam ini sering disebut sebagai sen(awa fenol walaupun sebagian diantaran(a bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas +Aenn(* 200;,. ifat-sifat kimia dari semua sen(awa fenol adalah sama* akan tetapi dari segi biogenetik sen(awa ini dapat dibedakan menadi dua enis utama (aitu sen(awa fenol (ang berasal dari asam shikimat dan sen(awa fenol (ang berasal dari alur asam asetat. en(awa-sen(awa fenol ditemukan dalam berbagai enis organisme mulai dari mikroorganisme sampai tumbuhan dan hewan +Aenn(* 200;,. $/ Flavonoid
la)onoid merupakan salah satu dari sekian ban(ak sen(awa metabolit sekunder (ang dihasilkan oleh suatu tanaman* (ang bisa diumpai pada bagian daun* akar* ka(u* kulit* tepung sari* bunga dan bii. ecara kimia* fla)onoid mengandung cincin aromatic tersusun dari 1? atom karbon dengan inti dasar tersusun dalam konugasi ';-'3-'; +dua inti aromatik terhubung dengan 3 atom karbon, +$ingsih* 200?,. %anfaat fla)onoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel* meningkatkan efekti)itas )itamin '* anti inflamasi* mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik +#gestia* 2006,. la)onoida mempun(ai kerangka dasar karbon (ang terdiri dari 1? atom karbon* dimana dua cincin benene +'3, sehingga membentuk suatu susunan ';-'3-';. usunan ini dapat
menghasilkan tiga enis struktur sen(awa fla)onoida (aitu fla)onoida* isofla)onoida dan neofla)onoida +Aenn(* 200;,. en(awa-sen(awa fla)onoid terdiri dari beberapa enis tergantung pada tingkat oksidasi dari rantai propane dari sistem 1*3-diarilpropana. la)on* fla)onol dan antosianidin adalah enis (ang ban(ak ditemukan di alam sehingga sering disebut sebagai fla)onoida utama. 9an(akn(a sen(awa fla)onoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi* alkosilasi atau glikosilasi dari struktur tersebut +Aenn(* 200;,. / !a#onin
aponin adalah enis glikosida (ang ban(ak ditemukan dalam tumbuhan. aponin memiliki karakteristik berupa buih. ehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih (ang dapat bertahan lama. aponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter +=artono* 2006,. aponin memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati. umber utama saponin adalah bii-biian khususn(a kedele. aponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan membantu kadar kolesterol menadi normal. ergantung pada enis bahan makanan (ang dikonsumsi* seharin(a dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg +#rnelia* 2011,. F/ !teroid
emua kerangka steroid mempun(ai kerangka steran* (aitu siklopentano-fenantrena (ang terhidrogenasi penuh. 9iasan(a cincin rangka ini diberi nama #* 9* ' dan &. enomoran atom karbonn(a mempun(ai konformasi kursi pada steroid (ang berada di alam. 'incin 9* ' dan & selalu trans terhadap lainn(a* sedangkan cincin # dan 9 dapat trans atau cis +oewolo* 166;,.
444/ P.K!NN P*KT4KU'
/ Tem#at dan 5aktu
raktikum ini dilaksanakan di Aaboratorium imia =asil ertanian "urusan eknologi =asil ertanian !ni)ersitas riwia(a Indrala(a. elaksanaan praktikum pada hari amis* 20 Bktober 2011 dimulai pukul [email protected] PI9 sampai dengan selesai.
/ lat dan ahan
#lat (ang digunakan pada praktikum ini adalah : 1, Aabu akar* 2, %ortal* 3, $ampan 9esi* @, $eraca #nalitik* ?, B)en* ;, enepit*7, ipet etes* , ak abung eaksi* 6, patula aca dan 10, abung eaksi. 9ahan (ang digunakan pada praktikum ini adalah : 1, osella* ereaksi %e(er* ereaksi Pagner* #sam ulfat 2 $* loroform* #sam #setat
/ ara Kerja
'ara kera (ang dilakukan pada praktikum kali ini adalah : 1. ampel berupa bunga rosella dipisahkan dari bii. 2. elopak bunga rosella dicuci kemudian dimasukkan ke dalam o)en selama 2@ am dengan suhu ;0o'. 3. 9unga rosella kering ditumbuk dengan menggunakan mortal hingga halus. nali%a lkaloid :
1. ampel (ang telah dihaluskan diambil beberapa bagian kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. ampel tersebut ditetesi dengan asam sulfat 2 $ kemudian diui dengan pereaksi %e(er dan pereaksi Pagner. 3. erubahan (ang teradi diamati setelah 30 menit* hasil ui din(atakan positif apabila dengan pereaksi %e(er terbentuk endapan putih kekuningan dan dengan pereaksi Pagner terbentuk endapan coklat. nali%a Fenol idrokuinon :
1. ampel seban(ak 0*? gram diekstrak dengan 10 mA etanol 70 C. 2. Aarutan (ang dihasilkan diambil seban(ak 1 mA. 3. 2 tetes Aarutan e'l3 ?C ditambahkan.
@. erubahan (ang teradi diamati* terbentukn(a warna hiau atau hiau biru menunukkan adan(a sen(awa fenol dalam bahan. nali%a Flavonoid :
1. eumlah sampel diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. &itambahkan pada sampel berupa serbuk %agnesium 0*1 mg dan 0*@ mA amil alkohol +campuran asam klorida 37 C dan etanol 6? C dengan )olume (ang sama, dan @ mA alkohol. 3. ampel dikocok dan diamati perubahan (ang teradi* terbentukn(a warna merah* kuning atau ingga pada lapisan amil alkohol menunukkan adan(a fla)onoid. nali%a !a#onin :
1. eumlah sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 2. #ir panas ditambahkan pada sampel. 3. erubahan (ang teradi terhadap terbentukn(a busa diamati* reaksi positif ika busa stabil selama 30 menit dan tidak hilang pada penambahan 1 tetes ='l 2 $. nali%a !teroid :
1. 2. 3. @.
eumlah sampel diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. &itambahkan 2 mA kloroform ke dalam tabung reaksi (ang berisi sampel tersebut. 10 tetes asam asetat glacial dan 3 tetes asam sulfat pekat ditambahkan ke dalam tabung. erubahan pada sampel diamati* terbentukn(a warna merah pada larutan pertama kali kemudian berubah menadi biru dan hiau menunukkan reaksi positif. 46/ !4. $N P'!N
/ a%il
#dapun hasil (ang diperoleh pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut : abel 2. =asil raktikum #nalisa itokimia !i itokimia ampel osella 9eluntas &aun irsak %ahkota &ewa orbangun tandar +warna,
#lkaloid enol %e(er Pagner =idrokuinon 77
77
7
7
5ndapan utih
5ndapan 'oklat
777
la)onoid
aponin
teroid
777
77 7
77
7
777
Parna =iau Aap. #mil #lkohol atau =iau berwarna
erbentuk 9usa
erubahan merah -
ekuningan
9iru
merah/kuning/hiau
biru/hiau
eterangan : DDD : sangat kuat* DD : kuat* D : kurang kuat* - : tidak terkandung
/ Pembaha%an
raktikum fitokimia pangan dan pangan fungsional (ang berudul ui fitokimia ini dilakukan untuk mengui ? komponen bioaktif pada bunga rosella (akni ui #lkaloid* enol =idrokuinon* la)onoid* aponin dan teroid. !i pertama (akni ui #lkaloid dilakukan dengan menggunakan dua pereaksi (akni pereaksi %e(er dan pereaksi Pagner. =asil pada analisa alkaloid pada bunga rosella ini menunukkan hasil (ang negatif baik dengan pereaksi %e(er maupun pereaksi Pagner. =al ini menunukkan bahwa pada bunga rosella tidak terkandung sen(awa alkaloid. #lkaloid tidak terkandung di dalam bunga rosella karena pada bunga rosella tidak terdapat atom $itrogen (ang men(ebabkan sampel bersifat basa atau alkali sesuai dengan pengertian alkaloid (ang merupakan sen(awa bersifat alkali akibat adan(a atom $itrogen. #lkaloid adalah sen(awa organik (ang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adan(a atom $ +$itrogen, dalam molekul sen(awa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis* dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. elain itu ada beberapa pengecualian* dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom $ +$itrogen,n(a terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis +$adeb* 2010,. #nalisa kedua (ang dilakukan (akni analisa steroid pada bunga rosella menunukkan reaksi negatif karena pada sampel tidak teradi perubahan warna merah menadi biru atau hiau. teroid keban(akan terdapat pada manusia dan hewan serta sebagian kecil tanaman seperti haln(a torbangun dan beluntas. la)onoid merupakan sen(awa (ang populer terdapat pada bunga rosella. ada analisa fla)onoid (ang dilakukan pun menunukkan adan(a reaksi (ang positif pada bunga rosella. eaksi (ang ditunukkan pada analisa ini sangat kuat. 9ahan aktif berupa fla)onoid ini berfungsi dalam hal mencegah kanker karena bersifat antioksidan dan mempun(ai bioaktifitas sebagai obat. Parna rosella (ang merah kuat dapat menandakan bahwa bunga rosella tersebut ban(ak mengandung fla)onoid. la)onoid adalah suatu kelompok sen(awa fenol terbesar (ang ditemukan di alam. en(awa-sen(awa ini merupakan at warna merah* ungu* biru dan kuning (ang ditemukan pada tumbuh-tumbuhan +#gestia* 2006,.
#nalisa keempat (akni aponin pada bunga rosella menandakan reaksi (ang negatif* ditandai dengan tidak terbentukn(a busa pada sampel bunga rosella selama analisa. =al ini dikarenakan pada bunga rosella tidak terdapat rasa pahit seperti haln(a karakteristik saponin (ang men(ebabkan rasa pahit pada bahan nabati. aponin lebih ban(ak terdapat pada enis bii biian terutama pada kedelai +#rnelia* 2011,. #nalisa terakhir (akni analisa fenol hidrokuinon uga menunukkan hasil (ang negatif karena tidak terbentuk warna hiau atau hiau biru pada sampel bunga rosella (ang dianalisa. en(awa fenol hidrokuinon merupakan sen(awa (ang mengandung cincin benen sedangkan pada bunga rosella tidak mengandung cincin benen (ang merupakan sen(awa aromatik +Aenn(* 200;,. 6/ K!4'PU.N
esimpulan (ang dapat ditarik dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. elima analisa (ang dilakukan menunukkan bahwa bunga rosella han(a mengandung sen(awa fla)onoid dengan indikasi sangat kuat. 2. osella tidak mengandung sen(awa alkaloid* steroid* fenol hidrokuinon dan saponin. 3. osella merupakan bahan (ang mempun(ai sen(awa antioksidan (ang tinggi dan mempun(ai efek bioaktif sebagai obat. @. #dan(a sen(awa fla)onoid tinggi pada bunga rosella uga dapat ditunukkan dari warna bunga rosella (ang berwarna merah pekat. ?. osella memiliki efek deuretik +peluruh urine, (ang dapat membersihkan usus dan ginal sehingga energ( di tubuh menadi positif. $FT* PU!TK
#gestia esi dan ugrani