LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 2 Skenario 1 Blok 6.2
Dosen pembimbing: dr. M. Qathar RF.T Anggota Kelompok : Muhammad Alif Fahren
G1A11!!" 6-12
#ulandari
G1A11!!$ 13-17
%tella Rossa
G1A11!!& 18-22
'adia Fetrisia
G1A11!" G1A11!" 23-27
Miftahul (a)ati
G1A11!$ 28-3
Amanda 'ofita De*i
G1A11!"+
Tridesi (utasoit
G1A11!", 3!-3"
'ike -id)a -id)a utri
G1A11!/! #-
0la 'opisah
G1A11!/1 !-"
Ana Ambi)a
G1A1!,!"& !#-!
(elena urba
G1A111!/+ !!-6#
1-!
2'D3D3KA' D0KT2R 4M4M FAK45TA% K2D0KT2RA' DA' 35M4 K2%2(ATA' 4'3-2R%3TA% 6AM73
1
Skenario 1
7a)i G lahir saat usis kehamilan ibu 8 bulan. 3a lahir prematur dengan berat badan lahir lahir rendah rendah.. %etela %etelah h lahir lahir 7a)i 7a)i G terliha terlihatt merinti merintih h dan mengal mengalami ami asfiksi asfiksia. a. Dokter Dokter segera melakukan melakukan tatalaksana tatalaksana ba)i baru lahir dan menilai AGAR s9ore. Kemud Kemudian ian 7a)i 7a)i G sege segera ra dira* dira*at at dalam dalam inku inkuba bato torr di ruan ruang g '34 '34.. Dokt Dokter er men menel elask askan an kepa kepada da kedu keduaa oran orangt gtua ua 7a)i 7a)i G bah* bah*aa ba)i ba)i merek merekaa mung mungki kin n mengalami berbagai komplikasi seperti ikterus patologis; sepsis; keang dan lain < lain.
2
Klari$ika%i I%&ila'
1. 7a)i a)i pre prema matu ture re1
: 7a)i dilahirkan dilahirkan dengan masa gestasi = "8 minggu
>= $, hari?. . 775R
:
7a)i )ang dilahirkan dilahirkan dengan dengan berat berat = $!! gram
tanpa memandang masa gestasi. ". Asfiksia : eru eruba baha han n
pato patolo logi giss
)ang ang
dise diseba babk bkan an oleh oleh
kurangn)a oksigen dalam udara pernapasan; )ang men)ebabkan hipoksia. /. Apgar s9ore : ara 4ntuk menilai@mengukur kondisi ba)i sesaat setelah lahir. $. 3nkubator
:
Alat Alat dengan dengan ruanga ruangan n )ang dapat dapat diatur diatur kadar kadar
oksige oksigen; n; kelemb kelembaban aban;; dan suhun) suhun)aa agar agar ba)i ba)i prematu prematurr berkem berkemban bang g optimal. &. 3kte 3kteru russ pat patol olog ogis is
:
eru erub bahan ahan
*arn *arnaa
kuli kulit; t;
ari arin ngan; an;
muko ukosa
membrane dan s9lera menadi kuning oleh karena meningkatn)a bilirubin dalam serum > mg@dl? teradi sebelum umur / am pertama kehidupan. 8. %epsis : 3nfeksi 3nfeksi sistemik sistemik karena adan)a adan)a mikroo mikroorgan rganisme isme patogen atau toksinn)a di dalam darah atau aringan lain. +. '34 : Ruang pera*atan intensif untuk neonatus.
Kla%i$ika%i Ma%ala'
3
1. Klasifikasi Klasifikasi *aktu persalinan persalinan berdasarkan berdasarkan usia kehamilanB kehamilanB . Apa makna klinis 7a)i G lahir lahir pada pada usia kehamilan kehamilan 8 bulan bulan dengan dengan keluhanB ". 6elaska 6elaskan n pen)e pen)ebab bab ba)i ba)i lahi lahirr prematur prematuree B /. Apa saa saa masalah masalah )ang )ang mungk mungkin in timbul timbul pada pada ba)i ba)i prematureB prematureB $. Apa saa kriteri kriteriaa ba)i ba)i lahir lahir prema prematur turee B &. Apa Apa fakt faktor or pen pen)e )eba bab b 775R 775R B 8. Apakah Apakah ada ada hubung hubungan an ba)i ba)i 775R 775R dengan dengan premature premature B +. 7agai 7agaima mana na klasi klasifi fika kasi si 775R 775R B ,. Apa komp komplik likasi asi )ang )ang terad teradii pada pada ba)i ba)i 775R 775R B 1!. 7agaimana tatalaksana pada ba)i prematur dan 775R B 11. 11. Apa saa faktor faktor resiko teradin)a teradin)a 775R 775R B 1. Apa makna klinis ba)i baru baru lahir merintih dan asfiksia B 1". Apa saa tanda tanda dan geala geala asfiksia B 1/. Apa saa pen)ebab pen)ebab asfiksia asfiksia B 1$. 7agaimana 7agaimana klasifikasi klasifikasi asfiksia asfiksia B 1&. 7agaimana 7agaimana patofisiologi patofisiologi asfiksia asfiksia B 18. 7agaimana alur penegakan diagnosis diagnosis asfiksia B 1+. 7agaimana 7agaimana tatalaksana tatalaksana asfiksia asfiksia B 1,. Apa saa komplik komplikasi asi asfiksia asfiksia B !. 7agaimana 7agaimana tatalaksana tatalaksana ba)i baru lahir lahir B 1. Apa tuuan dan bagaimana 9ara penilaian ARGAR ARGAR s9ore B . Apa tuuan tuuan dan fungsi fungsi inkubator inkubator B ". Apa saa indikasi indikasi ba)i )ang )ang masuk '34 '34 B /. Apa saa indikasi ba)i )ang harus ra*at di '34 B $. Apa saa saa indikasi indikasi ba)i ba)i keluar dari '34 B &. Apa etiologi dari dari ikterus patologis; sepsis dan keang keang B 8. Apa perbedaan ikterus patologis dan ikterus fisiologis B +. 7agaimana patofisiologi dari ikterus patologis; sepsis dan keang B ,. 7agaimana alur penegakan diagnosa dari ikterus ikterus patologis; sepsis dan keang B "!. Apa saa faktor resiko teradin)a ikterus patologis; sepsis dan keang B "1. 7agaimana tatalaksana dari ikterus patologis; sepsis dan keang B ". 7agaimana pen9egahan dari ikterus patologis; sepsis dan keang B
4
Anali%i% Ma%ala'
1. Klasifikasi Klasifikasi *aktu persalinan persalinan berdasarkan berdasarkan usia kehamilanB kehamilanB" 6a*ab : Klasifikasi *aktu persalinan menurut usia gestasin)a adalah : artus immaturus adalah pengeluaran hasil konsepsi )ang dapat hidup • tetapi dalam kurun *aktu antara ! sampai + minggu; dengan berat •
anin antara $!! sampai 1!!! gram. artus prematurus adalah pengeluaran hasil konsepsi )ang dapat hidup tetapi belum 9ukup bulan; sekitar + sampai "& minggu dengan berat anin antara 1!!! sampai $!! gram.
5
•
artus matur adalah pengeluaran hasil konsepsi )ang dapat hidup dengan usia gestasi )ang seharusn)a; )akni "8 C / minggu; dengan berat anin
•
antara $!! < /!!! gram. artus postmaturus >serotinus? adalah pengeluaran hasil konsepsi )ang dapat hidup dengan usia gestasi )ang minggu atau lebih dari *aktu partus )ang diperkirakan.
. Apa makna klinis 7a)i G lahir pada usia kehamilan 8 bulan dengan keluhanB" 6a*ab : Kelahiran usia kehamilan 8 bulan merupakan kelahiran prematur. Kelahiran prematur akan meningkatkan resiko komplikasi medis pada ba)i. (al ini dihubungkan dengan pembentukan organ )ang masih belum sempurna pada ba)i. embentukan paruCparu )ang tidak sempurna akan men)ebabkan gangguan pada fungsi pernapasan sehingga timbul beberapa keluhan )ang berhubungan dengan sistem pernapasan. ". 6elaskan pen)ebab ba)i lahir premature B" 6a*ab : reC29lampsia@ 29lampsia Gangguan ini sering mun9ul pada masa kehamilan dan disebut dengan pen)akit kehamilan. GealaCgeala )ang umum adalah tinggin)a tekanan darah; pembengkakan )ang tak kunung sembuh; dan ika diteruskan sang
ibu bisa keangCkeang terus menerus. la9enta reia Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi alan lahir; termasuk
kehamilan berisiko tinggi sehingga ba)i lahir se9ara prematur. Fetal Gro*th Retardation Kegagalan dalam pertumbuhan ba)i atau terdapat gangguan pertumbuhan dalam kandungan; dalam hal ini pertumbuhan ba)i dalam kandungan
tergolong lambat; sehingga ba)i harus dikeluarkan dari rahim sang ibu. 3nfe9tion@ horio Amnionitis %alah satu kondisi )ang men)ebabkan ba)i lahir se9ara prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus ba)i. 3ni bisa teradi ketika kantung )ang berisi ba)i dan 9airan amniotik pe9ah atau men)embur sebelum
*aktun)a untuk lahir. Multiple Gestation
6
Dalam rahim ibu terdapat ba)i kembar dan rahim ibu tidak bisa
menampung; sehingga teradi persalinan se9ara prematur. ol) ()dramnios@ Fetal Malformation Air ketuban terlalu ban)ak uga bisa men)ebabkan ba)i lahir se9ara
prematur. 4terine Abormalities Rahim )ang bentukn)a tidak normal; memiliki bentuk rahim )ang tidak normal uga bisa memi9u kelahiran se9ara prematur. Terdapat beberapa perempuan )ang mempun)ai kelainan dalam bentuk rahimn)a; tapi memberikan hasil )ang sama; )aitu ba)i memiliki ruang )ang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan bentuk rahim )ang normal.
/. Apa saa masalah )ang mungkin timbul pada ba)i prematureB" 6a*ab: a. Ketidakstabilan suhu C eningkatan hilangn)a panas C Kurangn)a lemak subkutan C Rasio luas permukaan terhadap berat badan )ang besar C roduksi panas )ang berkurang akibat lemak 9oklat )ang tidak memadai dan ketidakmampuan untuk menggigil b. Kesulitan pernapasan C Defisiensi surfaktan paru )ang mengarah ke M( >en)akit Membran (ialin? C Risiko aspirasi akibat belum terkoordinasin)a refleks batuk; refleks menghisap; dan refleks menelan C Thoraks )ang dapat menekuk dan otot pembantu respirasi )ang lemah C ernapasan )ang periodik dan apnea 9. Kelainan gastrointestinal dan nutrisi C Refleks isap dan telan )ang buruk terutama sebelum "/ minggu C Motilitas usus )ang menurun C engosongan lambung tertunda C en9ernaan dan absorpsi itamin )ang larut dalam lemak kurang C Defisiensi enEim laktase pada brush border usus C Menurunn)a kadar kalsium; fosfor; rotein; dan Eat besi dalam tubuh C Meningkatn)a risiko 2K' >2nterokolitis nekrotikans? d. 3maturitas hati C Konugasi dan ekskresi bilirubin terganggu C Defisiensi faktor pembekuan )ang bergantung pada itamin K
7
e. 3maturitas ginal C Ketidakmampuan untuk mengeksresikan solute load besar C Akumulasi asam anorganik dengan asidosis metabolik C Ketidakseimbangan elektrolit; misaln)a hiponatremia hipernatremia; hiperkalemia atau glukosuria ginal
atau
f. 3maturitas imunologis Tidak ban)ak transfer 3gG maternal melalui plasenta selama − − −
trimester ke tiga Fagsitosis terganggu enurunan faktor komplemen
g. Kelainan neurologis C Refleks isap dan telan )ang imatur C enurunan motilitas usus C Apnea dan bradikardia )ang berulang C erdarahan intraentrikel dan leukomalasia perientrikel C engaturan perfusi serebral )ang buruk C Hypoxic ischemic encephalopathy >(32? C Retinopati prematuritas C Keang C (ipotonia h. Kelainan kardioaskuler C Patent ductus arteriosus >DA? merupakan hal )ang umum ditemui pada ba)i 7K7 C (ipotensi atau hipertensi i.
Kelainan hematologis C Anemia >onset dini atau lanut? C (iperbilirubinemia C Disseminated intravascular coagulation >D3? C Hemorrhagic disease of the newborn >(D'?
.
Metabolisme C (ipokalsemia C (ipoglikemia atau hiperglikemia
$. Apa saa kriteria ba)i lahir premature B" 6a*ab : 4sher >1,8$? menggolongkan ba)i prematur dalam tiga kelompok :
8
C
C
C
7a)i )ang sangat premature (extremely premature) adalah ba)i dengan usia gestasi antara / < "! minggu. 7a)i dalam kriteria ini memerlukan pera*atan )ang sangat intensif dengan alatCalat )ang 9anggih agar di9apai hasil )ang optimum. 7a)i dengan deraat premature )ang sedang (moderately premature) adalah ba)i dengan usia gestasi antara "1 < "& minggu. ada kriteria ini; ba)i masih sanggup untuk hidup auh lebih baik daripada golongan pertama dengan geala sekuele nantin)a )ang lebih ringan; asal dengan pengelolaan terhadap ba)i tersebut benarCbenar intensif. Borderline premature adalah ba)i dengan usia gestasi antara "8 < "+ minggu. 7a)i dalam kategori ini memiliki sifat prematur dan matur. 7iasan)a beratn)a seperti ba)i matur dan dikelola seperti ba)i matur; akan tetapi sering timbul problematika seperti )ang dialami ba)i premature seperti RD%; hiperbilirubinemia dan da)a isap )ang masih lemah. 7a)i ini harus dia*asi dengan seksama.
&. Apa faktor pen)ebab 775R B/ 6a*ab : C ersalinan kurang bulan@ premature 7a)i lahir pada umur kehamilan kurang dari "8 minggu. ada umumn)a ba)i kurang bulan disebabkan tidk mampun)a uterus menahan anin; gangguan selama kehamilan; lepasn)a plasenta lebih 9epat dari *aktun)a dan rangsangan )ang memudahkan teradin)a kontraksi uterus sebelum 9ukup bulan. 7a)i lahir kurang bulan mempun)ai organ dan alat tubuh )ang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar rahim. %emakin muda umur kehamilan; fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisn)a semakin kurang baik. Kelompok 775R ini sering mendapatkan pen)ulit atau komplikasi akibat kurang matangn)a organ karena masa gestasi )ang kurang >prematur?. C 7a)i lahir ke9il untuk masa kehamilan 7a)i lahir ke9il untuk masa kehamilan adalah ba)i )ang mengalami hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan >anin tumbuh lambat atau retardasi pertumbuhan intra uterin? dengan berat lahir = persentil ke " grafik pertumbuhan anin. (al ini dapat disebabkan oleh terganggun)a sirkulasi dan efisiensi plasenta; kurang baikn)a keadaan umum ibu atau giEi ibu; atau hambatan pertumbuhan )ang berasal dari ba)in)a sendiri. Kondisi ba)i lahir ke9il sangat tergantung pada usia kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama teradin)a hambatan pertumbuhan itu dalam kandungan. 8. Apakah ada hubungan ba)i 775R dengan premature B ";$
9
6a*ab : Tidak ada hubungan; 775R berbeda dengan premature karena 775R diukur dari berat@ massa; sementara premature diukur dari umur ba)i dalam kandungan. (al ini dikarenakan tidak semua ba)i dengan berat kurang dari $!! gram pada *aktu lahir merupakan ba)i premature. Keadaan ini dapat disebabkan oleh : 1? masa kehamilan kurang dari "8 minggu namun memiliki berat lahir )ang sesuai ? ba)i small for gestational age >%GA? )aitu ba)i )ang beratn)a kurang dari berat semestin)a menurut usia gestasin)a atau sering disebut ke9il untuk masa kehamilan >KMK?. +. 7agaimana klasifikasi 775R B&;8 6a*ab : a. Menurut harapan hidupn)a : C 7a)i berat lahir lebih; dengan berat lahir /!!! gram. C 7a)i berat lahir normal; dengan berat lahir $!! < /!!! gram. C 7a)i berat lahir rendah >775R?; dengan berat lahir 1$!! < $!! gram. C 7a)i berat lahir sangat rendah >775%R?; dengan berat lahir 1!!! < 1$!! gram. C 7a)i berat lahir ekstrim rendah >7752R?; dengan berat lahir = 1!!! gram. b. Menurut masa gestasin)a : C rematuritas murni : masa gestasin)a kurang dari "8 minggu dan berat badann)a sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan >'K7 < %MK?. C Dismaturitas : ba)i lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusn)a untuk masa gestasi itu. 7erat ba)i mengalami retardasi pertumbuhan intruterin dan merupakan ba)i )ang ke9il untuk masa kehamilann)a >KMK?. ,. Apa komplikasi )ang teradi pada ba)i 775R B8 6a*ab : a. b. 9. d. e.
Ketidakstabilan suhu tubuh Gangguan pernapasan 3maturitas imunologi Masalah gastrointestinal dan nutrisi 3maturitas hati
10
f.
(ipoglikemi
1!. 7agaimana tatalaksana pada ba)i prematur dan 775R B";8 6a*ab : rinsip penting dalam pera*atan 775R setelah
lahir
adalah
mempertahankan suhu ba)i agar tetap normal; pemberian minum; dan pen9egahan infeksi. 7a)i dengan 775R uga sangat rentan teradin)a hiportemia; karena tipisn)a 9adangan lemak di ba*ah kulit dan masih belum matangn)a pusat pengatur panas di otak. 4ntuk itu; 775R harus selalu diaga kehangatan tubuhn)a. ara paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong ba)i. Ada suatu 9ara )ang disebut (e&o)e kan**+r+ a&a+ ,eraa&an a/i leka&0 )aitu ba)i selalu didekap ibu atau
orang lain dengan kontak langsung kulit ba)i dengan kulit ibu atau pengasuhn)a dengan 9ara selalu menggendongn)a. ara lain; ba)i angan segera dimandikan sebelum berusia enam am sesudah lahir; ba)i selalu diselimuti dan ditutup kepalan)a; serta menggunakan lampu penghangat atau alat peman9ar panas. Minum sangat diperlukan 775R; selain untuk pertumbuhan uga harus ada 9adangan kalori untuk mengear ketinggalan beratn)a. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu >A%3? )ang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihann)a. Disarankan ba)i men)usu A%3 ibun)a sendiri; terutama untuk ba)i prematur. A%3 ibu memang paling 9o9ok untukn)a; karena di dalamn)a terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal. 'amun; refleks menghisap dan menelan 775R biasan)a masih sangat lemah; untuk itu diperlukan pemberian A%3 peras )ang disendokkan ke mulutn)a atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. %usu formula khusus 775R bisa diberikan bila A%3 tidak dapat diberikan karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada 775R akan mengakibatkan ikterus >ba)i kuning?. 775R sangat rentan terhadap teradin)a infeksi sesudah lahir. Karena itu; tangan harus di9u9i bersih sebelum dan sesudah memegang ba)i; segera membersihkan ba)i bila ken9ing atau buang air besar; tidak mengiEinkan
11
menenguk ba)i bila sedang menderita sakit; terutama infeksi saluran pernapasan akut >3%A?; dan pemberian imunisasi sesuai dengan ad*al. 4ntuk tumbuh; 775R harus mendapat asupan nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat; protein; lemak; serta itamin )ang lebih dari ba)i bukan 775R. enting dipertahikan agar Eat tersebut betulCbetul dapat digunakan han)a untuk tumbuh; tidak dipakai untuk mela*an infeksi. 7iasan)a 775R dapat mengear ketinggalann)a paling lambat dalam enam bulan pertama. 11. Apa saa faktor resiko teradin)a 775R B ";$ 6a*ab : %eak tahun 1,&1; #(0 telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby >ba)i berat lahir rendah 775R?. (al ini dikarenakan tidak semua ba)i dengan berat kurang dari $!! gram pada *aktu lahir merupakan ba)i prematur. Keadaan ini dapat disebabkan oleh : 1? masa kehamilan kurang dari "8 minggu namun memiliki berat lahir )ang sesuai ? ba)i small for gestational age >%GA? )aitu ba)i )ang beratn)a kurang dari berat semestin)a menurut usia gestas in)a; atau sering •
disebut ke9il untuk masa kehamilan >KMK?. Faktor )ang mempengaruhi %GA pada kasus 775R adalah : 6anin Abnormalitas kromosom >misaln)a trisom); sindrom turner? sindrom dismorfik infeksi intrauterin >T0R(? kelainan metaboli9 >defisiensi insulin? kehamilan multipel 3bu 7erkurangn)a suplai nutrisi >berat kehamilan )ang rendah;
pen)akit kronis; hipoglikemia dan diet ketat? menurunn)a aliran darah uteroplasenta >hipetensi; pen)akit
askular dan merokok? hipoksia >pen)akit antung sianotik; anemia; hemoglobinopati? tindakan )ang merugikan >al9ohol; merokok; adiksi obat? lasenta erubahan makroskopik >insersi tali pusat abnormal; infark? erubahan mikroskopik >nekrosis ilosa; fibrinosis? 5ingkungan
12
Tempat )ang tinggi Toksin
1. Apa makna klinis ba)i baru lahir merintih dan asfiksia B1;+ 6a*ab : Karena ba)i mengalami gangguan pernafasan. Teradi ketidaksempurnaan dalam pengembangan paruCparu sehingga dibutuhkan produksi oksigen )ang
lebih
karena
ba)i
kekurangan
oksigen
>hipoksia?.
4ntuk
mengkompensasi kekurangan tersebut; ba)i akan berusaha untuk men9ari oksigen karena sulit bernafas dengan berusaha meningkatkan frekuensi nafas. Tetapi karena fungsi paru belum bekera dengan sempurna hal tersebut
tidak
memberikan
hasil
)ang
optimal
sehingga
ba)i
memperlihatkan rasa tidak n)aman dengan 9ara merintih.
1". Apa saa tanda dan geala asfiksia B + 6a*ab : Asfiksia biasan)a merupakan akibat dari hipoksi anin )ang menimbulkan tanda : C D66 lebih dari 100H@mnt@kurang dari l00H@menit tidak teratur C Mekonium dalam air ketuban pada anin letak kepala C Apnea C u9at C sianosis C penurunan terhadap stimulus. 1/. Apa saa pen)ebab asfiksia B+ 6a*ab : 7eberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat men)ebabkan gangguan sirkulasi darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke ba)i menadi berkurang.(ipoksia ba)i di dalam rahim ditunukkan dengan ga*at anin )ang dapat berlanut menadi asfiksia ba)i baru lahir.
−
ak&or I+ reeklampsia dan
−
eklampsia endarahan abnormal
− − −
ak&or Tali P+%a& 5ilitan tali pusat Tali pusat pendek %impul tali pusat
13
−
ak&or Ba/i 7a)i prematur >sebelum
−
"8 minggu kehamilan? ersalinan dengan
>plasenta preia atau
−
tindakan >sungsang; ba)i
rolapsus tali pusat
kembar; distosia bahu;
−
solusio plasenta? artus lama atau partus
−
ma9et Demam selama
−
ekstraksi forsep? Kelainan ba*aan
−
>kongenital? Air ketuban ber9ampur
ekstraksi akum;
persalinan infeksi berat >malaria; sifilis; T7; (3-? Kehamilan le*at *aktu
−
mekonium >*arna kehiauan?
>sesudah / minggu kehamilan?
1$. 7agaimana klasifikasi asfiksia B1;+ 6a*ab : •
Asfiksia ringan (vigorus baby)
%kor AGAR 8C1!; ba)i dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istime*a. •
Asfiksia sedang (mild moderate asphyksia)
%kor AGAR /C&; pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi antung lebih dari 1!!@menit; tonus otot kurang baik atau baik; sianosis; reflek iritabilitas tidak ada. •
Asfiksia berat
%kor AGAR !C"; pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi antung kurang dari 1!! H permenit; tonus otot buruk; sianosis berat; dan kadangC kadang pu9at; reflek iritabilitas tidak ada. ada asfiksia dengan henti antung )aitu bun)i antung fetus menghilang tidak lebih dari 1! menit sebelum lahir lengkap atau bun)i antung menghilang post partum; pemeriksaan fisik sama pada asfiksia berat.
1&. 7agaimana patofisiologi asfiksia B,;1! 6a*ab : a. Faktor ibu
14
•
(ipoksia ibu Dapat teradi karena hipoentilasi akibat pemberian obat analgetik atauanestesi dalam; dan kondisi ini akan menimbulkan hipoksia anin dengan segala akibatn)a.
•
Gangguan aliran darah uterus 7erkurangn)a
aliran
darah
pada
uterus
akan
men)ebabkan
berkurangn)a aliran oksigen ke plasenta dan uga ke anin; kondisi ini sering ditemukan pada anemia; hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan; b. Faktor plasenta ertukaran gas antara ibu dan anin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta; asfiksia anin dapat teradi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta; misaln)a perdarahan plasenta; solusio plasenta. 9. Faktor fetus Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggun)a aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan anin. Gangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat )ang tertekan; menumbung; dan lainClain.
Transisi dari kehidupan anin intrauterin ke kehidupan ba)i ekstrautrin; menunukkan perubahan sebagai berikut. Aleoli pada anin dalam uterus berisi 9airan paru. ada saat lahir dan ba)i mengambil napas pertama; udara masuk ke dalam aleoli dan diserap oleh aringan paru. ada napas kedua dan berikutn)a; oksigen akan mengisi aleoli
dan 9airan akan diserap se9ara
dramatis. Kemudian; udara )ang mengandung oksigen akan memenuhi seluruh bagian paru. Aliran darah paru akan meningkat se9ara dramatis. (al ini disebabkan ekspansi paru membutuhkan tekanan pun9ak inspirasi dan tekanan akhir ekspirasi )ang lebih tinggi. 2kspansi dan peningkatan tekanan aleoli; keduan)a; men)ebabkan penurunan resistensi askuler paru dan
15
peningkatan aliran darah paru setelah lahir. Aliran darah intrakardial dan ekstrakardial mulai beralih arah )ang kemudian diikuti penutupan duktus arteriosus. Kegagalan penurunan resistensi askuler paru men)ebabkan hipertensi pulmonal persisten pada 775; dengan aliran darah paru )ang inadekuat
dan
hipoksemia
relatif.
2kspansi
paru
)ang
inadekuuat
men)ebabkan gagal napas.
18. 7agaimana alur penegakan diagnosis asfiksia B 11 6a*ab : •
Anamnesis
Men9ari faktor resiko terhadap teradin)a asfiksia neonatarum
Tabel. 1 Faktor Resiko Asfiksia 'eonatarum Faktor Resiko Antepartum
Faktor Resiko 3ntrapartum
16
Faktor Resiko 6anin
rimipara
Malpresentasi
rematuritas
en)akit pada ibu
artus 5ama
775R
Demam saat hamil
ersalinan sulit atau
ertumbuhan anin
2klampsia@ reeklampsia
traumatik
terhambat
Anemia
Mekoneum di dalam ketuban
Kelainan kongenital
DM
Ketuban pe9ah dini
en)akit hati dan ginal
3nduksi oksitosin
en)akit kolagen dan
rolaps tali pusat
pembuluh darah endarahan antepartum Ri*a)at kehamilan neonatus sebelumn)a enggunaan sedasi; analgesi atau anastesi
•
emeriksaan Fisik -
7a)i tidak bernafas atau tidak menangis
-
Den)ut antung kurang dari 1!!H@menit
-
Tonus otot menurun
-
7isa didapatkan 9airan ketuban ibu ber9ampur mekonium; atau sisa mekonium pada ba)i
-
•
775R
emeriksaan enunang -
5aboratorium : hasil analisis gas darah tali pusat menunukan hasil asidosis pada darah tali pusat
-
a02= $! mm ( 20
-
a02 $! mm ( 2
17
-
-
p( = 8;"! 7ila ba)i tidak membutuhkan resusitasi aktif; pemeriksaan penunang diarahkan pada ke9urigaan atas komplikasi berupa
-
Darah perifer lengkap
-
Analisis gas darah
-
Gula darah se*aktu
-
2lektrolit darah >Kalsium; 'atrium; Kalium?
-
4reum kreatinin
-
5aktat
-
emeriksaan radiologi >dada; abdomen tiga posisi?
-
emeriksaan 4%G Kepala
-
emeriksaan 22G
-
T s9an kepala
1+. 7agaimana tatalaksana asfiksia B+ 6a*ab :
18
Gambar. Diagram Alur Resusitasi 'eonatus >'eonatologi?
Teknik atau 9ara melakukan resusitasi 775 :
19
a. ersiapan dan antisipasi sebelum tindakan; persiapan petugas )ang terampil melakukan resusitasi %emua petugas )ang mendampingi kelahiran ba)i harus dilatih dalam keterampilan resusitasi 775. aling sedikit satu orang bertanggung a*ab untuk setiap satu ba)i dan petugas ini tidak merangkap tugas lain bila sedang melakukan asuhan 775. 7ila sudah diantisipasi kebutuhan resusitasi; maka perlu disiapkan petugas terampil resusitasi lebih dari satu orang. b. en9egahan infeksi dengan melakukan standar pen9egahan infeksi %etiap 9airan tubuh harus dianggap sebagai bahan )ang berpotensi men)ebabkan infeksi. etugas harus men9u9i tangan; memakai sarung tangan dan alat proteksi lain seperti ka9amata; 9elemek; dan bau khusus selama prosedur penanganan 9. ersiapan peralatan dan obatCobatan Kebutuhan resusitasi tidak selalu dapat diprediksi atau ditebak; tetapi daapt diantisipasi.Karena itu peralatan dan obat untuk resusitasi )ang lengkap harus tersedia pada setiap persalinan.eralatan dan obat tersebut harus diperiksa se9ara reguler. ada setiap akan berlangsung persalinan; peralatan untuk resusitasi 775 harus diperiksa; diui dan di)akinkan baik fungsin)a. Demikian pula obat untuk resusitasi 775 harus disiapkan dengan baik d. ersiapan keluarga Komunikasi dengan keluarga merupakan hal penting. ada setiap persalinan resiko tinggi diperlukan komunikasi antara para petugas )ang mera*at dan bertanggung a*ab terhadap ibu dan ba)in)a dengan ibu ba)i; suami; atau keluarga e. ersetuuan tindakan medik etugas seharusn)a mendiskusikan memberikan
informasi
kepala
ren9ana
keluarga.
tatalaksana
Apabila
ba)i
keluarga
dan sudah
men)etuui tatalaksana atau tindakan )ang akan dilakukan; petugas meminta persetuuan tindakan medis se9ara tertulis f. ersiapan dan antisipasi untuk menaga ba)i tetap hangat 775 mempun)ai resiko mengalami hipotermia )ang men)ebabkan peningkatan konsumsi oksigen dan kebutuhan resusitasi.Karena itu pen9egahan kehilangan panas pada 775 merupakan hal penting; bahkan
20
pada 7K7 memerlukan upa)a tambahan.5ingkungan@ruangan tempat melahirkan harus diaga suhun)a supa)a tidak men)ebabkan ba)i menderita hipotermia. 7ila resusitasi tidak diperlukan; ba)i dapat diletakkan di tubuh ibun)a; di dada atau perut dengan 9ara kontak kulit ibu dengan kulit ba)i. 7a)i akan tetap hangat karena sumber panas dari tubuh ibun)a. 7eberapa penelitian telah pula dilakukan untuk mengetahui efek pendinginan terhadap morbiditas ba)i. g. Faktor resiko Menilai faktor resiko ba)i sangatlah penting karena asfiksia dapat teradi antepartum dan intapartum 1,. Apa saa komplikasi asfiksia B+ 6a*ab: •
PERSIAPAN
(ipoksia dan iskemia otak ada penderita asfiksia dengan gangguan fungsi antung )ang telah berlarut sehingga teradi renatan neonatus; sehingga aliran darah ke otak PENILAIAN pun akan menurun; keadaaan ini akan hipoksia dan iskemik Sebelum bayimen)ebabkan lahir:
•
otak. Apakah kehamila !ukup bula" Anuria atau oliguria Apakahentrikel air ke#uba $erih% #i&ak mek'eum" Disfungsi antung dapat pulaber!ampur teradi pada penderita asfiksia; Apakah bayi mea(i) a#au bera*a)+ #i&ak me(ap,me(ap" keadaanApakah ini dikenal disfungsi padaak#i*" saat teradin)a; #'u)istilah '#'# bayi baik+miokardium bayi ber(erak )ang disertai dengan perubahan sirkulasi. ada keadaan ini 9urah antung akan terganggu sehingga darah )ang seharusn)a dialirkan keginal menurun. (al inilah )ang men)ebabkan teradin)a pengeluaran urine
sedikit. Koma • Apabila pada pasien asfiksia tidak &a ditangani -ayi !ukup bula -ayiberat #i&ak segera !ukup bula a#au akan .e#uba $erih Air ke#uba &a a#au men)ebabkan koma karena beberapa hal ber!ampur diantaran)a mek'eum hipoksemia dan -ayi mea(i) a#au bera*a) -ayi me(ap,me(ap+ #i&ak bera*a) &a a#au perdarahan pada otak. /'u) '#'# bayi baik+ ber(erak ak#i* /'u) '#'# #i&ak baik+ bayi lema) !. 7agaimana tatalaksana ba)i baru lahir B1 6a*ab : Manaemen ba)i baru lahir mengikuti bagan sebagai berikut :
A aa$eme -ayi -aru Lahir N'rmal 21 - aa$eme -ayi -aru Lahir &e(a A)k)ia
22
Diagram Alur Resusitasi 775 'ormal :
#elah lahir a#au )e#elah bi&a meyu#ika 'k)i#')ikepa&a ibu u#uk memberika ak#u #ali pu)a# me(
enatalaksanaan 7a)i 7aru 5ahir meliputi : a. en9egahan 3nfeksi 7a)i 7aru 5ahir sangat rentan terhadap infeksi. %aat melakukan penanganan 7a)i 7aru 5ahir pastikan untuk melakukan tindakan pen9egahan infeksi berikut ini: u9i tangan se9ara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan ba)i.
23
akai sarung tangan bersih pada saat menangani ba)i )ang belum
dimandikan astikan bah*a semua peralatan; termasuk klem gunting dan benang tali pusat setelah di DDT atau steril. 6ika menggunakan bola karet penghisap; pakai )ang bersih dan baru. 6angan pernah menggunakan
bola karet penghisap untuk lebih dari 1 ba)i. astikan bah*a semua pakaian; handuk; selimut serta kain )ang
digunakan untuk ba)i dalam keadaan bersih. astikan bah*a timbangan; pita pengukur; termometer; stetoskop dan bendaCbenda lainn)a )ang bersentuhan dengan ba)i dalam keadaan
bersih. >Dekontaminasi dan 9u9i setiap kali selesai digunakan?. b. enilaian A*al %egera lakukan penilaian a*al pada 7a)i 7aru 5ahir se9ara 9epat dan tepat >1!C"! detik?. 2aluasi data )ang terkumpul; buat diagnosis dan tentukan ren9ana untuk asuhan@pera*atan 7a)i 7aru 5ahir. Keadaan umum ba)i dinilai 1 menit setelah lahir dengan menggunakan AGAR %0R2. 9. en9egahan Kehilangan anas 7a)i 7aru 5ahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhn)a se9ara memadai dan 9epat kedinginan; ika kehilangan panas tidak segera di9egah; ba)i )ang mengalami hipotermi beresiko tinggi untuk atuh sakit@meninggal. 6ika ba)i dalam keadaan basah@tidak ditutupi mungkin akan mengalami hipotermi; meskipun dalam ruangan )ang relatif hangat. ara men9egah kehilangan panas )aitu : I Keringkan ba)i se9ara seksama I %elimuti dengan kain bersih; kering dan hangat I Tutup bagian kepala ba)i I Anurkan ibu untuk memeluk dan men)usui ba)i I Tempatkan ba)i di ruangan hangat I 6angan segera menimbang@memandikan 7a)i 7aru 5ahir I astikan ba)i tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki ba)i setiap I I I
1$ menit 7ila telapak kaki terasa dingin; periksalah suhu aHila ba)i 7ila suhu ba)i ="&;$ ! segera hangatkan ba)i 7erikan ba)i pada 3bun)a se9epat mungkin; kontak dini antara 3bu dan ba)i penting untuk kehangatan; mempertahankan panas dengan benar
pada 7a)i 7aru 5ahir. d. Rangsangan Taktil
24
Mengeringkan tubuh ba)i uga merupakan tindakan stimulasi. 4ntuk ba)i )ang sehat; hal ini biasan)a 9ukup untuk merangsang pernafasan spontan. 6ika ba)i tidak menunukkan respon@tandaCtanda kega*atan; segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan. e. Asuhan Tali usat Mengikat tali pusat %etelah pla9enta lahir dan kondisi ibu dianggap stabil; ikat tali pusat pada putung tali pusat. I elupkan tangan )ang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin !;$J untuk membersihkan darah dan reaksi tubuh I
lainn)a. 7ilas tangan dengan air DTT kemudian keringkan dengan handuk
bersih dan kering I 3kat puntung tali pusat 1 9m dari pusat ba)i dengan benang DTT atau klem plastik tali pusat >DTT@steril?. 5akukan tali simpul@epitkan I
se9ara mantap klem tali pusat pada sisi )ang berla*anan. 5epaskan klem penepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin
I
!;$J %elimuti ulang ba)i dengan kain bersih dan kering. astikan bah*a
bagian kepala ba)i tertutup dengan baik I era*atan tali pusat : I 6angan membungkus pusar@perut ataupun mengoleskan bahan@ramuan apapun ke puntung tali pusat dan nasehati keluarga untuk tidak I
memberikan apapun pada pusar ba)i. emakaian alkohol ataupun betadin masih diperken 6ika pusar menadi merah@mengeluarkan nanah@darah segera ruuk ba)i ke fasilitas )ang mampu untuk memberikan pera*atan 7a)i 7aru 5ahir
se9ara lengkap. f. Memulai emberian A%3 astikan bah*a pemberian A%3 dimulai dalam 1 am setelah ba)i lahir. 6ika mungkin; anurkan ibu untuk memeluk dan men9oba men)usukan ba)in)a segera setelah tali pusat di klem dan dipotong. Tentramkan ibu bah*a anda membantu ibu men)usukan ba)i setelah pla9enta lahir dan penahitan laserasi. Menelaskan pada ibu hal )ang berhubungan dengan Asi )aitu : I Keuntungan pemberian A%3 se9ara dini bagi ibu dan ba)in)a
25
I
6angan memberikan makanan@minuman lain pada ba)i ke9uali diinstruksikan oleh dokter anak >atas alasan medis?. 6arang sekali para ibu tidak memiliki air susu sehingga ba)i memerlukan asupan susu
buat tambahan I 7erikan A%3 kepada ba)i sesuai kebutuhann)a baik siang maupun malam selama ba)i menginginkan dan berikan A%3 saa selama & bulan pertama I osisi )ang tepat untuk men)usui I 6elaskan kepada ibu bagaimana memeluk ba)i dan mulai men)usukan ba)i I 6elaskan pada ibu bagaimana mera*at pa)udaran)a. 7a)i normal sudah dapat disusui segera setelah lahir. 5aman)a disusui han)a untuk 1C menit pada setiap pa)udara ibu. Dengan hisapan ba)i; maka akan teradi perangsangan terhadap pembentukan A%3 dan se9ara tidak langsung dapat memper9epat penge9ilan uterus. #alaupun A%3 )ang berupa 9olostrum itu han)a dapat dihisap beberapa tetes. g. 4pa)a rofilaksis Terhadap Gangguan ada Mata 7a)i diberi A%3 dan bertemu dengan ibu dan keluargan)a sebelum mendapatkan tetes mata profilaktik >larutan perak nitrat 1J? atau salep >tetrasiklin 1J atau salep mata er)tromisin !;$J?. Tapi; tetes mata@salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam 1 am pertama setelah kelahiran. 4pa)a profilaksis tidak akan efektif untuk gangguan mata; tidak efektif apabila tidak diberikan 1 am masa kehidupann)a. Teknik pemberian profilaksis mata: I u9i tangan dengan sabun dan air bersih )ang mengalir. I 6elaskan pada keluarga tentang apa )ang anda lakukan; mulai dari bagian mata )ang dekat dengan hidung ba)i menuu ke bagian luar I
>dekat telinga ba)i? 6angan biarkan uung mulut tabung@salep@tabung penetes men)entuh
I
mata ba)i 6angan menghapus salep@tetes mata dari mata ba)i dan minta keluarga
I
untuk tidak menghapus dari mata ba)i. 0bat mata er)tromisin !;$J tetrasiklin 1J dianurkan untuk men9egah pen)akit mata karena klamidia. Lang laEim dipakai adalah
26
larutan perak nitrat@neosporing dan langsung diteteskan pada mata ba)i setelah ba)i baru lahir.
1. Apa tuuan dan bagaimana 9ara penilaian ARGAR s9ore B";$ 6a*ab : Tuuan penilaian AGAR s9ore untuk mengetahui keadaan umum ba)i baru lahir. ara penilaiann)a adalah menilai frekuensi antung (heart rate), usaha napas (respiratory effort) , tonus otot (muscle tone), *arna kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (response to stimuli) )aitu dengan memasukan kateter ke lubang hidung setelah alan napas diberihkan. %etiap penilaian diberi nilai !;1; dan . Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah ba)i normal (vigorous baby nilai Apgar + < 1!?; asfiksia sedangCringan >nilai Apgar $ C 8? atau ba)i menderita asfiksia berat >nilai Apgar ! < /?. 7ila nilai Apgar dalam dua menit tidak men9apai nilai 8; maka harrus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanut oleh karena bila ba)i menderita asfiksia lebih dari $ menit; kemungkinan teradi geala < geala neurologi9 di kemudian hari lebih besar. %ehubungan dengan itu; penilaian menurut Apgar dilakukan selain pada umur 1 menit uga pada umur $ menit.
27
•
%kor Apgar + < 1! pada usia 1 menit ada kondisi ini; ba)i arang memerlukan tindakan resusitasi ke9uali pengisapan alan napas untuk membersihkan alan napas dari 9airan plasenta. erlu diingat; pada neonatus premature kadang nilai Apgar menunukan hasil )ang normal pada usia 1 menit pertama kehidupan; namun dapat berubah pada usia $ menit kemudian. %ehingga penilaian Apgar harus diulang kembali pada $ menit berikutn)a. Terlepas dari %kor Apgar dalam $ menit usia kehidupan; semua ba)i harus terus diobserasi selama 1 am pertama setelah lahir untuk memastikan bah*a ba)i telah beradaptasi dengan baik dengan lingkungan ekstrauterin.
•
%kor Apgar $ < 8 pada usia 1 menit 7a)i dalam golongan ini mengalami asfiksia ringan dan memerlukan terapi oksigen melalui hidung dan pengeringan dengan handuk sebagai bentuk stimulus pada ba)i baru lahir. Tentukan apakah ibu sebelum kelahiran mengonsumsi narkose >"! C&C menit sebelum kelahiran?; pertimbangkan untuk memberikan nalokson intramus9ular pada ba)i >!;1 mg@Kg? ika entilasi tidak adekuat.
•
%kor Apgar " C/ pada usia 1 menit 7a)i akan berespon terhadap pemberian oksigen melalui entilasi kantong serta sungkup. 6ika ba)i tidak berespon dengan mekanisme ini; maka ba)i dimasukkan dalam %kor Apgar ! C
•
%kor Apgar ! C pada usia 1 menit 7a)i ini mengalami asfiksia berat dan memerlukan entilasi segera dan mungkin tindakan pemiatan antung serta bantuan sirkulasi. 6ika entilasi menggunakan sungkup atau kantong tidak berhasil; segela lakukan intubasi trakea dan berikan oksigen )ang 9ukup >biasan)a +! < 1!!J?. ek pengembangan paru pada kedua apeks dada saat inspirasi.
. Apa tuuan dan fungsi inkubator B 1;+ 6a*ab :
28
Tuuan inkubator adalah digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan )ang sesuai untuk neonatus >7a)i baru lahir?. %edangkan fungsin)a adalah sebagai berikut: 0ksigenasi; melalui oksigen suplemen dengan tudung kepala atau kanula hidung; atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu >A? atau entilasi mekanik. 7a)i dengan sindrom gangguan pernapasan adalah pen)ebab utama kematian pada ba)i prematur;dan ini dapat diminimalisasi oleh fungsi dari A; selain itu uga dengan mengelola surfaktan dan menstabilkan gula darah; 9airan fisiologis
tubuh;dan tekanan darah. 0bserasi; pera*atan intensif neonatal moderen )ang 9anggih meliputi pengukuran suhu; respirasi; fungsi antung; oksigenasi; dan
aktiitas otak. erlindungan dari suhu dingin; infeksi; kebisingan; draft dan penanganan kelebihan 3nkubator dapat digambarkan sebagai bassinets tertutup dalam plastik; dengan peralatan kontrol suhu )ang diran9ang untuk menaga mereka hangat dan membatasi eksposur mereka
terhadap kuman. en)ediaan giEi; melalui sebuah intraena kateter atau 'G tube . Administrasi obat >emberian obatCobatan? Mempertahankan keseimbangan 9airan dengan men)ediakan 9airan dan menaga kelembaban udara; baik kelembapan )ang tinggi dari kulit dan penguapan dari pernafasan ba)i.
". Apa saa indikasi ba)i )ang harus ra*at di '34 B1" 6a*ab : %emua neonatus )ang memerlukan penga*asan pernafasan dan den)ut antung dengan menggunakan apnea monitor; pulse oHimeter; atau dengan menggunakan trans9utaneous monitor. 7eberapa keaadan neonates dira*at di ruang '34.
29
1. 7a)i sakit )ang membutuhkan entilasi; seperti 3ntermitten Mandator) -entilation >3M-?; onstant ositie Air*a) ressure >A?; pada / am pertama. . 7a)i sakit; termasuk apnea rekuren kosntan ". 7a)i )ang memiliki indikasi bedah ma)or; seperti ba)i dengan DA /. $. &. 8. +. ,.
atau kondisi bedah ma)or lainn)a 7a)i dengan asfiksia berat > AGAR s9ore " ? %)ndrom Aspirasi Mekonium 7erat 7erat ba)i lahir = 1$! gram atau ba)i dengan lahir premature 7a)i dengan keang 7a)i )ang menerima sebagian atau total nutrisi parenteral 7a)i diba*ah prosedur pengobatan; seperti kateterisasi; peritoneal dial)sis atau transfusi tukar.
/. Apa saa indikasi ba)i keluar dari '34 B1" 6a*ab : 3ndikasi ba)i keluar '34 : 1. 6ad*al keluar '34 tergantung kesehatan dan keadaan umum ba)i . 7eberapa '34 membolehkan ba)i prematur pulang ika 77 susah !!! gram ". Adan)a penambahan 77 setiap hari /. 7a)i tidak lagi membutuhkan alat bantu oksigen >inkubator? dan infuse. $. Apa etiologi dari ikterus patologis; sepsis dan keang B+ 6a*ab : a. K26A'G 2nselopati 3skemik (ipoksik • erdarahan 3ntrakranial • Gangguan Metabolik : (ipoglikemia • 3nfeksi : Meningitis • Kernikterus@2nsefalopati 7ilirubin • Keang )ang berhubungan dengan 0bat • Gangguan erkembangan 0tak • Kelainan )ang diturunkan • 3diopatik • b. 3KT2R4% 3nfeksi 7akteri 7erat •
30
•
en)akit hemolitik )ang disebabkan oleh ketidak9o9okan golongan
darah atau defisiensi G&D 3nfeksi 3ntrauterin misaln)a sifilis kongenital • en)akit hati misaln)a hepatitis atau atresia biliar • (ipotiroidisme • a. %2%3% pada 775 7akteri malaria; sipilis; toksoplasma • -irus rubella; herpes; sitomegaloirus; koksaki; influenEa; parotitis • 6amur 9andida albi9ans • rotoEoa • Faktor )ang mempengaruhi: Faktor Maternal a. Ruptur selaput ketuban )ang lama b. ersalinan prematur 9. Amninitis klinis d. Demam maternal e. Manipulasi berlebihan selama kehamilan f. ersalinan lama Faktor 5ingkungan • a. (igienitas penolong persalinan : 9u9itangan dan tehnik pera*atan b. emasangan kateter pada ibu 9. emberian susu formula Faktor enamu • a. 6enis kelamin b. 7a)i prematur 9. 7erat badan lahir rendah d. Kerusakan mekanisme pertahanan dan penamu •
&. Apa perbedaan ikterus patologis dan ikterus fisiologis B+ 6a*ab : a. 3kterus atologis 3kterus teradi sebelum umur / am. • %etiap peningkatan kadar bilirubin serum )ang memerlukan fototerapi. • eningkatan kadar bilirubin total serum !;$ mg@d5@am • Adan)a tandaCtanda pen)akit )ang mendasari pada setiap ba)i >muntah; • letargis; malas menetek; penurunan berat badan )ang 9epat; apnea; •
takipnea; atau suhu )ang tidak stabil?. 3kterus bertahan setelah + hari pada ba)i 9ukup bulan atau setelah 1/ hari pada ba)i kurang bulan.
31
b. 3kterus Fisiologis Timbul pada hari kedua dan biasan)a kurang dari sepuluh hari. • Kulit dan mata kuning tetapi bukan seperti )ang diatas tersebut. • Tidak terbukti ada keadaan patologis tertentu. • 8. 7agaimana patofisiologi dari ikterus patologis; sepsis dan keang B1/ 6a*ab : 3kterus patologis (iperbilirubinemia bisa disebabkan proses fisiologis atau patologis atau kombinasi keduan)a. Resiko hiperbilirubinemia meningkat pada ba)i )ang mendapat A%3; ba)i kurang bulan dan ba)i mendekati 9ukup bulan. 'eonatal hiperbilirubinemia teradi karena peningkatan produksi atau penurunan 9learan9e bilirubin dan lebih sering teradi pada ba)i imatur. 7a)i )ang diberikan A%3 memiliki kadar bilirubin serum )ang lebih tinggi dibanding ba)i )ang diberikan susu formula. (al ini disebabkan oleh beberapa faktro antara lain frekuensi men)usui )ang tidak adekuat; kehilangan berat badan@dehidrasi. (iperbilirubinemia )ang signifikan dalam "& am pertama biasan )a disebabkan karena peningkatan produksi bilirubin >terutama karena hemolisis?; karena pada periode ini hepatic clearance arang memproduksi bilirubin lebih 1! mg@Dl. eningkatan penghan9uran hemoglobin 1J a kan meningkatkan kadar bilirubin / kali lipat. %epsis Mikroorganisme atau kuman pen)ebab infeksi dapat men9apai neonatus melalui beberapa 9ara )aitu: a. ada masa antenatal atau sebelum lahir ada masa antenatal kuman dari ibu setelah mele*ati plasenta dan umbilikus masuk ke dalam tubuh ba)i melalui sirkulasi darah anin. en)ebab infeksi adalah irus )ang dapat menembus plasenta antara lain:
32
irus rubella; herpes; sitomegalo; influenEa; parotitis. 7akteri )ang melalui alur ini antara lain: malaria; sifilis; dan toksoplasma. b. ada masa intranatal atau saat persalinan 3nfeksi saat persalinan teradi karena kuman )ang ada pada agina dan seriks naik men9apai korion dan amnion. Akibatn)a teradi amnionitis dan korionitis; selanutn)a kuman melalui umbili9us masuk ke tubuh ba)i. ara lain )aitu pada saat persalinan; kemudian men)ebabkan infeksi pada anin dapat teradi melalui kulit ba)i atau port de entre; saat ba)i mele*ati alan lahir )ang terkontaminasi oleh kuman >misaln)a: herpes genetalia; 9andida albi9ans; gonorrhea?. 9. 3nfeksi pas9a natal atau sesudah melahirkan 3nfeksi )ang teradi sesudah kelahiran umumn)a teradi sesudah kelahiran; teradi akibat infeksi nasokomial dari lingkungan di luar rahim >misaln)a melalui alatCalat penghisap lendir; selang endotrakea; infus; selang nasogastrik; botol minuman atau dot?. era*at atau profesi lain )ang ikut menangani ba)i; dapat men)ebabkan teradin)a infeksi nasokomial. 3nfeksi uga dapat melalui luka umbilikus.
Kriteria sepsis pada neonatorum : Kriteria A
o
ersalinan dilingkungan kurang higienis Kesulitan bernafas /! kali@menit ; retraksi dinding dada ekspirasi Keang Tidak sadar %uhu tubuh tidak normal seak lahir dan tidak berespon terapi; atau tidak
o
stabil sesudah Kondisi memburuk 9epat dan drastis
o o o o
Kriteria 7 o o o o
Air ketuban ber9ampur mekonium Tremor 5etargi dan lunglai Mengantuk atau aktiitas berkurangiritabel@muntah@perut kembung
33
Malas minum > sebelumn)a baik? Tanda tanda mulai mun9ul setelah hari keC/
o o
Ditegakkan apabila kriteria A lebih atau sama dengan ditambah dengan kriteria 7 lebih atau sama dengan ".
I*ek)i pa&a Ibu
I*ek)i )aa#
I*ek)i )e#elah lahir
melalui pla)e#a+ke#uba
ma)alah hi(iei#a)
ma)alah imui#a) &a li(ku(a
a)uk ke #ubuh I*ek)i eyebar ip'#halamu)
r(a hepar
r(a perapa)a
Si)#em (a)#r'i#e)#i
e(ha)ilka paa) #ubuh
Eri#r')i# bayak &ili)i)
a( )irkula)i 2
u#ah% &iare% mala)
iper#ermia
iperbilirubi ik#eru)
Se)ak a( p'la apa)
a((ua <'lume !aira elek#r'li#
eu$u '#ak E)el'pa#i
Keang
Mekanisme dasar teradin)a keang akibat lon9atan muatan listrik )ang berlebihan dan sinkron pada otak atau depolarisasi otak )ang mengakibatkan gerakan )ang berulang. Teradin)a depolarisasi pada s)araf akibat masukn)a natrium dan repolarisasi teradi karena keluarn)a Kalium melalui membrane sel. 4ntuk mempertahankan potensial membran memerlukan energi )ang berasal dari AT dan tergantung pada mekanisme pompa )aitu keluarn)a 'atrium dan masukn)a Kalium. Depolarisasi )ang berlebihan dapat teradi paling tidak akibat beberapa hal : 1. Gangguan produksi energ) dapat mengakibatkan gangguan mekanisme pompa
'atrium
dan
Kalium.
(ipoksemia
dan
mengakibatkan penurunan produksi energ) )ang taam.
34
(ipoglikemia
dapat
. eningkatan
eksitasi
dibanding
inhibisi
neurotransmitter
dapat
mengakibatkan ke9epatan depolarisasi )ang berlebihan ". enurunan relatip inhibisi dibanding eksitasi neurotransmitter dapat mengakibatkan ke9epatan depolarisasi )ang berlebihan. Klasifikasi keang a.
arsial >kesadaran utuh *alaupun mungkin berubah ; fokus disatu bagian tetapi dapat men)ebar kebagian lain? arsial sederhana : dapat bersifat motorik >gerakan abnormal o
o
b.
unilateral ?; sensorik >merasakan; membaui ; mendengar sesuatu )ang abnormal; autonomik >takikardi; bradikard; takipnu; kemerahan; rasa tidak enak di epigastrium?; psikik > disfagia; gangguan da)a ingat?. 7iasan)a berlangsung kurang dari prinsip arsial kompleks : dimulai sebagai keang parsial sederhana ;
berkembang menadi perubahan kesadaran )ang disertai oleh geala motorik; geala sensorik; otomatisme >menge9ap nge9apkan bibir ; mengun)ah; menarikCnarik bau? Generalisata >hilangn)a kesadaran; tidak ada a*itan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura? TonikCklonik : spasme tonik klonik otot; inkontinensia urin dan o o
ali; menggigit lidah; fase pas9aiktus Absen9e : sering salah didiagnosis sebagai melamun; menatap
o
kosong ; kepala sedikit lunglai; kelopak mata bergetar atau berkedip se9ara 9epat ; tonus postural tidak hilang; berlangsung beberapa detik Mioklonik : kontraksi mirip s)ok mendadak )ang terbatas
o
dibeberapa otot atau tungkai; 9enderung singkat Atonik hilangn)a se9ara mendadak tonus otot disertai len)apn)a
o
postur tubuh > drop atta9ks? Klonik : gerakan men)entak ; repetitif; taam; lambat; dan tunggal
o
atau multipel dilengan; tungkai atau torso Tonik : peningkatan mendadak tonus otot> menadi kaku; kontraksi ? *aah dan tubuh bagian atas ; fleksi lengan dan ekstensi tungkai; mata dan kepala mungkin berputar kesatu sisi; dapat men)ebabkan henti nafas
+. 7agaimana alur penegakan diagnosa dari ikterus patologis; sepsis dan keang B 1/ 6a*ab :
35
ikterus patologis a. anamnesis ri*a)at kehamilan dengan komplikasi >obatCobatan; ibu
DM; ga*at anin; malnutrisi intra uterin; infeksi intranatal?. ri*a)at persalinan dengan tindakan@komplikasi ri*a)at ikterus@terapi sinar@transfusi tukar pada ba)i sebelumn)a ri*a)at inkomplitabilitas darah ri*a)at keluarga )ang menderita anemia; pembesaran hepar
dan limpah. b. pemeriksaan se9ara klinis ikterus pada neonatus dapat di lihat segera setelah lahir atau beberapa hari kemudian. amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar )ang 9ukup. ikterus akan terlihat lebih elas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan )ang kurang; terutama pada neonatus )ang kulitn)a gelap.penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar. tekan kulit se9ara ringan memakai ari tangan untuk memastikan *arna kulit dan aringan subkutan. *aktu timbuln)a ikterus mempun)ai arti penting pula dalam diagnosis dan penatalaksaan penderita karena saat timbuln)a ikterus mempun)ai kaitan erat dengan kemungkinan pen)ebab ikterus tersebut. Tabel.1 perkiraan klinis deraat ikterus
4sia
3kterus terlihat pada
Klasifikasi
(ari 1 (ari (ari "
%etiap ikterus )ang terlihat 5engan dan tungkai Tangan dan kaki
3kterus berat
> di kutip dari peter 9ooper ;A.sur)ono;indarso F; et al. aundi9e; in: managing ne*bon problem: a giude for do9tor; nurses and mid*ies. #(0;!!": FC88C FC+,.
Tabel. Klasifikasi 3kterus
Tan)a dan lihat Mulai kapan ikterusB Daerah mana )ang ikterusB 7a)in)a kurang bulanB #arna tinaB
Tanda@geala 3kterus segera setelah lahir 3kterus pada hari pertama 3kterus pada usia lbih 1/ hari 3kterus lutut@siku@lebih 7a)i kurang bulan
36
Klasifikasi
3kterus patologis
Tina pu9at 3kterus usis "C1" hari tanda patologis >C?
3kterus fisiologis
9. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan serumbilirubin >bilirubin total dan direk? harus di lakukan pada neonatus )ang mengalami ikterus. terutama pada ba)i )ang tampak sakit atau ba)iCba)i )ang tergolong resiko tinggi terserang hiperbilirubinemia berat. dapat di gunakan untuk memnentukan kadar serum bilirubin total; tanpa harus mengambil sampel darah. namun alat ini han)a alid untuk kadar bilirubin tital = 1$ mg@dl >=$8 mmol@5? dan tidak reliabel pada kasus ikterus )ang sedang mendapati terapi sinar. pemeriksaan tambahan )ang sering di lakukan untuk ealuasi menentukan pen)ebab ikterus antara lain: golongan darah dan 9oombs test darah lengkap dan hapusan darah hitung retikulosit; skrining GD atau 2T09 bilirubin direk pemeriksaan serum bilirubin total harus di ulang setiap /C/
am tergantung usia ba)i dan tinggin)a kadar bilirubin. kadar serum albumin uga perlu di ukur untuk menentukan pilihan terapi sinar atau transfusi tukar.
keang a. anamnesis ri*a)at keang dalam keluarga ri*a)at )ang men)atakan adan)a keang pada masa 775 pada anak terdahulu atau ba)i meninggal pada masa 775 tanpa di ketahui pen)ebabn)a. ri*a)at kehamilan@prenatal infeksi tor9h atau infeksi lain saat ibu hamil • preeklamsia; ga*at anin • pemakaian obat golongan narkotika; metadon • imunisasi anti tetanus; rubela. • ri*a)at persalinan asfiksia; episodik hipoksik trauma persalinan KD > ketuban pe9ah dini?
37
anestesi lokal@blok ri*a)at pas9anatal infeksi bbl. keadaan ba)i )ang tibaCtiba memburuk ba)i dengan pe*arnaan kuning dan timbuln)a dini pera*atan tali pusat tidak bersih dan kering; infeksi tali
pusat keang oleh suara bising atau karea prosedur pera*atan *aktu atau a*itan keang mungkin berhubungan
dengan etiologi bentuk gerakan abnormal )ang teradi b. pemeriksaan fisik inspeksi dan palpasi kepala: depresi; fraktur;moulase )ang
terlalu berat transmulasi membantu diagnosis penimbunana 9airan di
subdural setempat; atau adan)a kelainan kongenital seperti porensefali atau hidransefali. bila tap subdural se9ara hatiC hati. funduskopi sangat penting: perdarahan retina menunukkan
kemungkinan perdarahan intrakranial;koriorenitis dapat teradi pada toHoplasmosis; infeksi 9)tomegali irus atau rubella. adan)a stasis askuler dengan pelebaran ena dengan bentuk berkelokCkelok ditemukan pada sindrom hiperiskositas. pemeriksaan antung dan paru pemeriksaan kulit; ptekie; sianosis; ikterus dan sebagain)a. pemeriksaan abdomen: hepatomegali pemeriksaan neurologis: bentuk keang; hem)s)ndrome; hilanng)a refleH moro; dan sebagain)a.
enilaian ikterus menurut KRAMER 3kterus dimulai dari kepala; leher dan seterusn)a Dan membagi tubuh ba)i baru lahir dalam lima bagian ba*ah sampai tumit; tumitC pergelangan kaki dan bahu pergelangan tangan dan kaki serta tangan termasuk telapak kaki dan telapak tangan. ara pemeriksaann)a ialah dengan menekan ari telunuk di tempat )ang tulangn)a menonol seperti tulang hidung; tulang dada; lutut dan lainClain. Kemudian penilaian kadar bilirubin dari tiapCtiap nomor disesuaikan dengan angka rataCrata.
38
enilaian ikterus dan deraat ikterus dengan 9ara Kramer )aitu membagi deraat ikterus ba)i baru lahir dalam $ bagian )ang dimulai 9ara :
deraat 3 apabila terdapat *arna kuning dari kepala sampai
leher deraat 33 apabila terdapat *arna kuning dari kepala; badan
sampai dengan umbili9us deraat 333 apabila terdapat *arna kuning dari kepala;
badan; paha sampai lutut deraat 3- apabila terdapat *arna kuning dari kepala; badan; ekstremitas sampai dengan pergelangan tangan dan
kaki deraat - apabila terdapat *arna kuning dari kepala; badan;
semua ekstremitas sampai dengan uung ari. 9. pemeriksaan laboratorium glukosa darah; kalsium dan magnesium darah; pemeriksaan; pemeriksaan darah lengkap; di ferensiasi leukosit dan trombosit; elektrolit; analisa gas darah; anisa dan kultur 9iran serebrospinalis; kultur darah. d. pemeriksaan lainn)a titer T0R( kadar amonia 4%G kepala dan asam amino dalam urin 22G:normal pada sekitar 1@" kasus 4%G kepala: untuk perdarahan dan luka parut T s9an : untuk mendiagnosa malformasi dan perdarahan otak %epsis Dalam mendiagnosa sepsis di perlukan berbagai informasi: a. faktor resiko faktor ibu persalinan dan kelahiran kurang bulan ketuban pe9ah lebih dari 1+C/ am 9horioamnionitis persalinan dengan tindakan demam pada ibu "+ 9 infeksi saluran ken9ing pada ibu faktor sosial ekonomi dan giEi ibu
39
faktor ba)i asfiksia perinatal berat ahir rendah ba)i kurang bulan prosedur inasif kelainan ba*aan b. gambaran klinis gambaran klinis tidak spesifik. geala sepsis klasik )ang di temukan pada anak lebih besar arang di temukan pada 775. tanda dan geala sepsis neonatal tidak berbeda dengan geala pen)akit non infeksi berat lain pada 77l. biasn)a neonatus akan menderita takikardi; lahir dengan asfiksia; hipotermia; hipoglikemia 9. pemeriksaan penunang ariabel klinik >suhu tubuh; dan lau endap darah? ariabel hemodinamik >tekana darah? ariabel aringan >9apilar refill? ariabel inflamasi >gambaran leukosit;trombosit;sitokin; dan lain? ,. Apa saa faktor resiko teradin)a ikterus patologis; sepsis dan keang B+ 6a*ab : 3kterus faktor prenatal: C C C
ras atau kelompok etnik tertentu komplikasi kehamilan >DM; inkompatibilitas A70 dan Rh? penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik faktor perinatal
C C
trauma lahir > selfhematom;ekimosis? infeksi >bakteri;irus;protoEoa? faktor neonatus:
C C C C C C
prematuritas faktor genetik polisitemia obat >streptomisin;kloramfeni9ol;benE)l alkohol.sulfisoHaEol? rendahn)a asupan A%3 hipoglikemi
40
Keang
h)poHi9 is9hemia en9elopath) @asfiksia infeksi >T0R(; meningitis;septisemia? h)poglikemia; h)pokalsemia;h)pomagnesia perdarahan ssp.> intraentrikuler;subdural trauma?
%epsis resiko ma)or: 1. . ". /. $.
ketuban pe9ah / am ibu demam saat intrapartum suhu "+ 9 korioamnionitis den)ut antung anin )ang menetap 1&!Hm ketuban berbau resiko minor:
1. . ". /. $. &. 8. +.
ketuban pe9ah 1 am ibu demam saat intrapartum suhu "8;$ 9 nilai afgar rendah > menit ke 1; = $ menit ke $ = 8? 775%R = 1$!! GR 4sia Gestasi = "8 kehamilan ganda keputihan pada ibu ibu dengan infeksi saluran kemih >3%K?@ tersangka isk )ang tidak diobati.
"!. 7agaimana tatalaksana dari ikterus patologis; sepsis dan keang B1;+ 6a*ab : Ik&er+% Pa&olo*i% 1;+
Manaemen ikterus patologis neonatorum a. Fototerapi 5ampu sinar biru dengan pun9ak panang gelombang /$!C/8$ nm atau lampu sinar putih >*hite lamp? dengan pun9ak panang gelombang $$!C&!! nm. Mekanisme kera: Foto isomerasi; 3somerasi struktural; Foto oksidasi. b. Tranfusi tukar 9. Transfusi tukar dan fototerapi Terapi suportif :
41
menaikan kandungan olume 9airan dan kalori minuman dan anurkan minum
A%3 hentikan obatCobatan )ang mempengaruhi metabolisme bilirubin koreksi hipoksia; infeksi; asidosis; dan lainClain
Se,%i%1;+ emberian pengobatan pasien biasan)a dengan memberi antibiotik
kombinasi )ang bertuuan untuk memperluas 9akupan mikroorganisme patogen )ang mungkin diderita pasien. Diupa)akan kombinasi antibiotik )ang mempun)ai sensitifitas )ang baik terhadap kuman gram positif ataupun gram negatif. Diisi erinatologi R%M menggunakan obat golongan eftasidim sebagai antibiotika pilihan pertama. Dosis )ang dianurkan $!<1!! mg@kg77@kg >tergantung berat ringann)a geala sepsis?; diberikan kali sehari. 7eberapa kuman Gram negatif saat ini han)a sensitif terhadap imipenem atau meropenem dengan dosis $ mg@kg77@dosis. Frekuensi pemberian kali sehari. Dalam kepustakaan dikemukakan bah*a kuman %treptokokus Grup 7 dan kuman Gram ositif lainn)a masih sensitif terhadap eni9illin >dosis 1!!!!!C!!!!! 4@kg77@hari? atau ampisilin >dosis 1!!C!! mg@kg77@hari?. %edangkan kuman 5isteria masih sensitif terhadap kombinasi antibiotika ampisilin dan aminoglikosid serta golongan seudomonas − −
biasan)a sensitif terhadap sefalosporin. 5ama pengobatan: Kuman gram positif : 1!C1/ hari Kuman gram negatif : C" minggu engobatan tambahan:
a. emberian immunoglobulin se9ara intraena Dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan antibodi tubuh serta memperbaiki fagositosis dan kemotaksis sel darah putih. b. emberian fresh froEen plasma erubahan hematologik dan gangguan koagulasi ditemukan
pula pada
peralan pen)akit sepsis neonatal. emberian FF diharapkan dapat mengatasi gangguan koagulasi )ang diderita pasien. 9. Tindakan tranfusi tukar; bertuuan untuk:
42
Mengeluarkan@mengurangi toksin atau produk bakteri serta mediator
pen)ebab sepsis Memperbaiki perfusi perifer dan pulmonal dengan meningkatkan kapasitas
oksigen dalam darah Memperbaiki sistem imun dengan adan)a tambahan neutrofil dan berbagai antibodi )ang mungkin terkandung dalam darah donor. rinsip pengobatan sepsis pada neonatorum adalah mempertahankan metabolisme tubuh dan memperbaiki keadaan umum dan pemberian 9airan
• • • • •
intraena termasuk nutrisi. Dosis antibiotik untuk sepsis neonatorum : Ampisilin !! mg@kg77@hari dibagi " atau / kali pemberian Gentamisin $ mg@kg 77@hari dibagi kali pemberian Kloramfenikol $ mg@kg77@hari dibagi dalam " atau / kali pemberian %efalosporin 1!! mg@kg77@hari dibagidalam kali pemberian 2ritromisin $!!mg@kg77@ hari dibagi dalam " dosis
Kean* 1;+;1/;1$
5angkah pertama dalam manaemen keang adalah ertahankan homeostasis sistemik >pertahankan alan nafas; usaha nafas dan sirkulasi?. 0 harus mulai; 3akses harus diamankan; dan darah harus dikumpulkan untuk gula dan pen)elidikan lain. %earah relean harus diperoleh dan 9epat klinis pemeriksaan harus dilakukan. %emua ini seharusn)a tidak membutuhkan lebih dari C$ menit. Terapi etiologi spesifik : Dekstrose 1!J ml@kg 77 intraena bolus pelan dalam $ menit Kalsium glukonas 1! J !! mg@kg 77 intraena > ml@kg 77? dien9erkan akuades sama ban)ak diberikan se9ara intra ena dalam $ menit >bila diduga hipokalsemia? Antibiotika bila di9urigai sepsis atau meningitis iridoksin $! mg 3- sebagai terapeutik trial pada defisiensi piridoksin; keang akan berhenti dalam beberapa menit.
Terapi anti keang :
43
Fenobarbital : 5oading dose 1!C! mg@kg 77 intramuskuler dalam $ menit; ika tidak berhenti dapat diulang dengan dosis 1! mg@kg77 seban)ak kali dengan selang *aktu "! menit. 7ila keang berlanut diberikan fenitoin: loading dose 1$C! mg@kg 77 intra ena dalam "! menit. Rumatan fenobarbital dosis "C$ mg@kg77@hari dapat diberikan se9ara intramuskuler atau peroral dalam dosis terbagi tiap 1 am; dimulai 1 am setelah loading dose. Rumatan fenitoin dosis /C+ mg@kg77@hari intraena atau peroral dalam dosis terbagi tiap 1 am. enghentian obat anti keang dapat dilakukan minggu setelah bebas keang dan penghentian obat anti keang sebaikn)a dilakukan sebelum pulang ke9uali didapatkan lesi otak bermakna pada 4%G atau T %9an kepala atau adan)a tanda neurologi abnormal saat akan pulang.
44
Alogaritma Tatalaksana Keang
"1. 7agaimana pen9egahan dari ikterus patologis; sepsis dan keang B1;+ 6a*ab : Ik&er+% ,a&olo*i%
1. en9egahan primer Rekomendasi 1.! : menganurkan ibu untuk men)usui ba)in)a paling sedikit + < 1 kali perhari untuk beberapa hari pertama
45
Rekomendasi 1.1 : tidak memberikan 9airan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada ba)i )ang mendapat A%3 dan tidak mengalami dehidrasi . en9egahan sekunder Rekomendasi .1 tentang golongan darah : semua *anita hamil harus diperiksa golongan darah A70 dan rhesus serta pen)aringan serum untuk antibod) isoimun )ang tidak biasa. Rekomendasi . tentang penilaian klinis : harus memastikan bah*a semua ba)i se9ara rutin dimonitor terhadap timbuln)a ikterus. ". 2aluasi laboratorium Rekomendasi ".! : pengukuran bilirubin transkutaneus dan atau • bilirubin serum total harus dilakukan pada setiap ba)i )ang •
mengalami ikterus dalam / am pertama setelah lahir. Rekomendasi ".1 : pengukuran bilirubin transkutaneus dan atau bilirubin serum total harus dilakukan bila tampak ikterus )ang
•
berlebihan. Rekomendasi "." : semua kadar bilirubin harus diinterpretasikan
sesuai dengan umur ba)i dalam am. /. en)ebab kuning Rekomendasi /.1 : memikirkan kemungkinan pen)ebab ikterus pada ba)i )ang menerima fototerapi atau bilirubin serum total meningkat 9epat dan tidak dapat dielaskan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. $. enilaian resiko sebelum ba)i dipulangkan Rekomendasi $.1 : sebelum pulang dari rumah sakit; setiap ba)i harus dinilai terhadap resiko berkembangn)a hiperbilirubinemia berat; dan semua pera*atan harus menetapkan proto9ol untuk menilai resiko ini. &. Kebiakan dan prosedur rumah sakit Rekomendasi &.1 : harus memberikan informasi tertulis dan lisan kepada orangtua saat keluar dari R%; termasuk penelasan tentang kuning; perlun)a monitoring terhadap kuning; dan anuran bagaimana monitoring harus dilakukan. 8. engelolaan ba)i dengan ikterus
In$ek%i ak&erial )an Se,%i% 1. Pen4e*a'an Pri(or)ial
46
Primordial prevention >pen9egahan a*al? ini dimaksudkan untuk memberi kondisi pada mas)arakat )ang memungkinkan pen)akit itu tidak mendapat dukungan dari kebiasaan; ga)a hidup dan faktor risiko lainn)a./& 7entuk pen9egahan ini berupa)a untuk men9egah mun9uln)a faktor predisposisi terhadap mas)arakat khususn)a ibu dan *anita usia produktif terhadap faktor risiko teradin)a sepsis pada ba)in)a. 4pa)a )ang dapat dilakukan untuk men9egah sepsis neonatorum sebagai pen9egahan primordial adalah: a. Mengatur pola makan sehat dan bergiEi dalam enis dan umlah )ang 9ukup pada ibu untuk mempertahankan da)a tahan tubuh serta menaga kebesihan diri sehingga terhindar dari pen)akit infeksi. b. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingn)a pemeriksaan saat hamil > ntenatal !are? dengan 9ara men9ari informasi melalui buku; teleisi atau media massa lainn)a. 9. Tidak melahirkan pada usia ibu risiko tinggi; seperti usia kurang dari ! tahun atau lebih dari "$ tahun agar tidak berisiko melahirkan ba)i prematur dan ba)i dengan berat badan lahir rendah. 2. Pen4e*a'an Pri(er en9egahan primer meliputi segala bentuk kegiatan )ang
dapat
menghentikan keadian suatu pen)akit atau gangguan sebelum hal itu teradi. en9egahan primer uga diartikan sebagai bentuk pen9egahan terhadap teradin)a suatu pen)akit pada seseorang dengan faktor risiko. 4pa)a )ang dapat dilakukan sebagai pen9egahan primer terhadap keadian sepsis neonatorum adalah : a. Me*uudkan ela)anan Kebidanan )ang 7aik dan 7ermutu b. enga*asan ibu dan ba)i pada saat intranatal dan postnatal. 9. era*atan Antenatal > ntenatal !are? d. Men9u9i tangan e. emberian A%3 se9epatn)a f. embersihan Ruang era*atan 7a)i g. era*atan persalinan aseptik 3. Pen4e*a'an Sek+n)er en9egahan sekunder ini diberikan kepada mereka )ang menderita atau dianggap menderita. Adapun tuuan pada pen9egahan sekunder )aitu diagnosis dini dan pengobatan )ang tepat.
Kean*
47
en9egahan keang demam )ang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu tubuh apabila anak demam. (al ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas; misaln)a parasetamol atau ibuprofen. (indari obat dengan bahan aktif asam asetilsalisilat; karena obat tersebut dapat men)ebabkan efek samping serius pada anak. emberian kompres air hangat >bukan dingin? pada dahi; ketiak; dan lipatan siku uga dapat membantu. %ebaikn)a orangtua memiliki termometer di rumah dan mengukur suhu anak saat sedang demam. engukuran suhu berguna untuk menentukan apakah anak benar mengalami demam dan pada suhu berapa keang demam timbul. engobatan angka panang han)a diberikan pada sebagian ke9il keang demam dengan kondisi tertentu.
48
Sin&e%i%
Fisiologi Adaptasi 7a)i 7aru 5ahir 1. Fisiologis bilirubin pada ba)i Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin; transportasi bilirubin; asupan bilirubin; konugasi bilirubin; dan ekskresi bilirubin. 5angkah oksidasi pertama adalah bilierdin )ang dibentuk dari heme dengan bantuan enEim heme oksigenasi )aitu enEim )ang sebagian besar terdapat dalam sel hati; dan organ lain. 7ilierdin )ang larut dalam air kemudian akan direduksi menadi bilirubin oleh enEim bilierdin reduktase.
embentukan
bilirubin
)ang
teradi
di
sistem
retikuloendotelial; selanutn)a dilepaskan ke sirkulasi )ang akan berkaitan dengan albumin. 7ilirubin )ang terikat dengan albumin serum
49
ini tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasikan ke sel hepar. 7ilirubin )ang terikat pada albumin bersifat nontoksik. ada saat kompleks bilirubinCalbumin men9apai membran sel hepatosit; albumin akan terikat ke reseptor permukaan sel. Kemudian bilirubin; ditransfer melalui sel membran )ang berikatan dengan ligandrin > protein L ?; mungkin uga dengan protein ikatan sitotoksik lainn)a. 7erkurangan kapasitas pengambilan hepatik bilirubin )ang tak terkonugasi akan berpengaruh terhadap pembentukan bilirubin ikterus fisiologis.7ilirubin )ang tak terkonugasi dikonersikan ke bentuk bilirubin konugasi )ang larut dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan enEim uridine diphosphate glu9oronos)l transferase > 4DGC T ?. 7ilirubin ini kemudian disekresikan kedalam kanalikulus empedu. %edangkan satu molekul bilirubin )ang tak terkonugasi akan kembali ke retikulum endoplasmik untuk rekonugasi berikutn)a. %etelah mengalami proses konugasi; bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung empedu; kemudian memasuki saluran 9erna dan diekskresikan melalui fe9es. %etelah berada dalam usus halus; bilirubin )ang terkonugasi tidak langsung dapat diresorbsi; ke9uali dikonersikan kembali
menadi
bentuk
tidak
terkonugasi
oleh
enEim
betaC
glukoronidase )ang terdapat dalam usus.resorbsi kembali bilirubin dari saluran 9erna dan kembali ke hati untuk dikonugasi disebut sirkulasi enterohepatik. . Fisiologis adaptasi pernapasan pada ba)i baru lahir Keberhasilan ter9apain)a fungsi paru )ang adekuat pada saat lahir bergantung pada anatomi )ang tidak obstruktif dan umur kehamilan atau maturitas. airan )ang mengisi paru anin harus dikeluarkan; kapasitas residu fungsional pengisian udara >fungtional residual 9apa9it); FR? ter9apai dan dipertahankan; dan hubungan entilasiCperfusi )ang berkembang akan memberikan kemungkinan pertukaran oksigen dan karbondioksida se9ara optimal antara aleoli dan darah. 1&
50
%elama persalinan melalui agina; kompresi intermiten toraks mempermudah pengeluaran 9airan dari paru. %urfaktan dalam 9airan memperbesar pengisian udara >aerasi? pada paru )ang bebas gas dengan mengurangi teganagan permukaan; sehingga dapat menurunkan tekanan )ang diperlukan untuk membuka aleolus. Meskipun demikian; tekanan )ang diperlukan untuk mengembangkan paru )ang tidak mengandung udara lebih tinggi dari pada tekanan )ang diperlukan pada setiap masa kehidupan )ang lain; tekanan ini berkisar dari 1!C$! 9m ( 0 selama interal !;$ sampai 1;! detik dibanding dengan sekitar / 9m untuk pernafasan normal ba) i9ukup bulan dan orang de*asa. %ebagian besar 9airan di dalam paru diambil oleh sirkulasi paru; )ang bertambah beberapa kali lipat pada saat lahir karena semua 9urah entrikel kanan men)ebar ke bantalan as9ular paru.%isa 9airan dikeluarkan melalui pembuluh limfe paru; dihembuskan oleh ba)i; ditelan atau diaspirasi dari orofaring; pengeluaran 9airan ini dapat terganggu pada keadaan pas9e seksio sesaria; 9idera sel endotel; atau sadasi neonates.1& Ada ban)ak ransangan untuk menimbulkan pernafasan pertama; dan kepentingan relatifn)a belum pasti.Rangsangan ini meliputi penurunan o dan p(; serta peningkatan 0 akibat adan)a gangguan pada sirkulasi plasenta; redisrtribusi 9urah antung sesudah tali pusat diklem; penurunan suhu tubuh; dan berbagai ransangan taktil. 1& Dibandingkan dengan ba)i 9ukup bulan; ba)i 775R )ang mempun)ai dinding dada amat lemah mungkin tidak beruntung dalam pen)elesaian pernafasan pertama.FR terendah terdapat pada sebagian besar ba)i imatur; hal ini menggambarkan adan)a atelektasis.Kelainan pada rasio entilsiCperfusin)a lebih besar dan menetap dalam *aktu )ang lebih lama; karena gas terperangkap. Mungkan ada a0 )ang rendah >$!C&! mm(g? dan peningkatan a0 )ang menggambarkan atelektasis; shunt intrapulmonal dan hipoentilasi. 7a)i imatur )ang paling ke9il mempun)ai gangguan )ang paling berat; )ang dapat men)erupai sindrom kega*atan pernafasan.1& ". erbedaan sirkulasi fetal dan ba)i baru lahir
51
Sirk+la%i $e&+%" ertama; karena paru pada dasarn)a tidak berfungsi selama
kehidupan fetus dan karena hati han)a berfungsi sebagian; maka antung fetus tidak perlu memompa darah dalam umlah )ang besar melalui paru dan hati.'amun antung fetus harus memompa darah dalam umlah besar mele*ati plasenta.0leh karena itu susunan anatomi fetus berbeda dengan orang de*asa. ertama; seperti )ang ditunukan pada gambar; darah )ang kembali dari plasenta melalui ena umbilikalis mele*ati duktus enosus pada hati.Darah dari duktus enosus lalu bersatu dengan ena 9aa inferior menuku atrium kanan antung.Kemudian sebagian besar darah )ang memasuki atrium kanan dari ena kaa inferior diarahkan mele*ati foramen oale langsung masuk ke atrium kiri.6adi darah )ang mengandung 9ukup oksigen dari plasenta tersebut terutama han)a memasuki sisi antung kiri dan bukan sisi kanan dan dipompa oleh entrikel kiri terutama ke dalam arteri di kepala dan tubuh bagian atas. Darah )ang masuk ke atrium kanan dari ena kaa superior dialirkan langsung ke ba*ah melalui katup trikuspidalis ke dalam entrikel kanan.Darah ini terutama adalah darah deoksigenasi dari regio kepala fetus dan dipompa entrikel kanan ke dalam arteri pulmonalis dan kemudian oleh duktus arteriosus masuk ke dalam aorta desenden lalu memasuki kedua arteri umbilikalis masuk ke dalam plasenta tempat darah deoksigenasi tersebit mengalami oksigenasi. Sirk+la%i neona&+%"
Teradi perubahan primer dan sekunder terhadap sirkulasi fetus saat lahir.erubahan primer )ang teradi saat lahir adalah pertama; hilangn)a aliran darah )ang amat besar melalui plasenta; akibatn)a tekanan pembuluh darah sistemik meningkat beberapa kali lipat saat lahir.(al ini meningkatkan tekan aorta uga tekanan di entrikel kiri saat lahir.Kedua; resistensi
askular
paru
sangat
52
menurun
sebagai
akibat
dari
pengembangna paru. ada paru fetus; pembuluh darah tertekan oleh olume paru )ang ke9il namun setelah lahir; paru akan mengembang dan pembuluh darah tidak terepit lagi sehingga resistensin)a akan menurun. Resistensi pembuluh darah paru menurun ugan akan berakibat menurunn)a tekanan arteri pulmonalis; entrikel kanan; dan atrium kanan. a. enutupan foramen oale Teradi sebagai akibat dari meningkatn)a tekanan atrium kiri dan menurunn)a tekanan atrium kanan. Akibatn)a darah akan men9oba berbalik arah mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan dan men)ebabkan katup ke9il )ang terletak di atas foramen oale di sebelah kiri septum atrium akan menutup foramen ini. b. enutupan duktus arteriosus Teradi akibat peningkatan tekanan aorta oleh putusn)a tali pusat dan penurunan
tekanan
arteri
pulmonalis
oleh
pengembangan
paru.Akibatn)a darah mulai mengalir balik dari aorta ke dalam arteri pulmonalis.akan tetapi dalam beberapa am; dinding otot duktus arteriosus dengan elas mengalami konstriksi akibat peningkatan 0 )ang mele*atin)a dan dalam *aktu 1C+ hari; konstriksi tersebut 9ukup untuk menghentikan semua aliran darah. (al ini disebut penutupan fungsional duktus arteriosus. Kemudian selama 1C/ bulan kemudian duktus akan se9ara anatomis tertutup oleh pertumbuhan aringan fibrosa )ang tumbuh ke dalam lumen duktus. 9. enutupan duktus enosus ada kehidupan fetus; darah porta dari sistem pen9ernaan akan bergabung dengan ena umbilikalis dan bersamaCsama mengalir memasuki duktus enosus langsung menuu ena kaa inerior adi han)a memintasi hati. %egera setelah lahir; aliran darah melalui ena umbilikalis terhenti tetapi keban)akan darah porta masih mengalir melalui duktus enosus dan han)a sedikit )ang memasuki hati. Akan tetapi dalam *aktu 1C" am; dinding otot duktus enosus akan berkontraksi dengan kuat dan menutup aliran )ang besar ini. %ebagai
53
akibatn)a tekanan ena porta akan meningkat dari ! menadi & kemudian 1! mm(g dan 9ukup untuk mendorong aliran darah ena porta melalui sinusCsinus hati. Tabel. erubahan %truktur Anatomi %istem %irkulasi dari renatal ke ostnatal >Disadur dari Mi9hael M9Kinle) and -alerie Dean 05ouhll. !1. Human ntomy third edition" 'e* Lork.M9Gra*C(ill ompanies?
Keran*ka Kon%e,
A.
A)k)ia 7. (ipotesis
--L@ &a Prema#ur
Peyebab ai*e)#a)i klii) Pa#')i'l'(i >ia(')i) APA@ )!'re: /u$ua peilaia ;ara peilaia /a#alak)aa
Peyebab .la)ika)i /a#alak)aa: NI;? Ikuba#'r
−
.'mplika)i
−
− −
Ik#eru) pa#'l'(i)% .e$a(% &a Sep)i)
Peyebab =ak#'r ri)ik' Pa#')i'l'(i >ia(')i): Pemerik)aa )ik Pem peu$a( /a#alak)aa
− −
54
Perbe&aa ik#eru) pa#'l'(i) &a ik#eru) )i'l'(i)
5a$&ar P+%&aka
1. Dadi)anto *astro d*i dr. %p.A>K?; Mur)a*an (eru M; dr.%p.A>K?;% Anindita;dr.%p.A>K?. !11. Buku #ar $lmu %esehatan nak"%emarang : 7adan eneribit 4niersitas Diponegoro. . Dorlan;#.A.'e*man Alih 7ahasa ; (uria*ati; (artanto; Dkk 2ditor 2disi 7ahasa 3ndonesia; (uria*ati; (artanto; Dkk. !!. %amus %edokteran Dorland . 2disi ,. 6akarta: 2G ". ra*iroharo; %ar*ono. !1!. $lmu %ebidanan. 2disi 3-. 6akarta: T 7ina ustaka. /. 6'KCKR; 0G3 N 3DA3. !!+. 7uku A9uan ela)anan 0bstetri dan $. &. 8.
+.
'eonatal 2mergen9i Dasar >0'2D?. 2disi Kelima. 6akarta. Rudolph.AM. !!&. Buku #ar Pediatri &udolph 'olume . 6akarta: 2G 7uku A9uan Modul Manaemen 775R >online?. >Diakses "! april !1$? di unduh dari 4R5:http:@@trihari)ono.files.*ordpress.9om@!1!@!@bblr1.pdf anduan ela)anan Kesehatan 7a)i 7aru 5ahir 7erbasis erlindungan Anak >0nline?. !11 >diakses "! april !1$?. di unduh dari 4R5 http:@@***.giEikia.depkes.go.id@*pC ontent@uploads@do*nloads@!11@!,@7uku anduanCesertaCManaemenC 775RCuntukC7idanCdiCDesa.pdf Koshim %holeh M; Lunanto Ari; De*i riEal)a; %arosa 3ra*an Gatot; 4sman Ali. 7uku Aar 'eonatologi. 6akarta: 7adan enerbit 3DA3. !1.
,. Gu)ton; . Arthur dan 6ohn 2. (all. !!8. Buku #ar isiologi %edokteran >2disi keC11 , etakan keC1?. 6akarta: 2G.
55