Tuj Tujua uan n Inst Instru ruks ksio iona nall dala dalam m Pembelajaran Matematika (Kognitif, Efektif, dan Psikomotorik) Materi Materi dalam dalam suatu suatu pembel pembelajar ajaran an tidak tidak mungki mungkin n langsu langsung ng dapat dapat kita kita pelajari, tanpa dipelajari terlebih dahulu, baik dipelajari sendiri maupun diajarkan oleh pendidik. Proses atau kegiatan mempelajari materi ini terjadi dalam saat terjadinya situasi belajar mengajar atau at au pengajaran (instruksional). ari perkatan pengajaran atau instruksional inilah maka timbul istilah tujuan instruksional merupakan bagaian dari pembelajaran. Tujuan Tujuan instruksional dalam pembelajaran matematika adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat dari hasil pengajaran pengajaran yang dinyatakan dinyatakan dalam dalam bentuk bentuk tingka tingkah h laku laku (beha! (beha!ior ior)) yang yang dapat dapat diamat diamatii dan diuku diukurr dalam dalam pembelajaran matematika. Matemat Matematika ika mempel mempelaja ajari ri tentan tentang g keter keteratu aturan ran,, tentan tentang g strukt struktur ur yang yang tero terorg rgan anis isas asik ikan an,, konse onsep" p"k konse onsep p mate matema mati tika ka ters tersus usun un se#a se#ara ra hirar hirarki kis, s, berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep paling kompleks. alam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya tujuan pengajaran, atau yang sudah umum dikenal dengan tujuan instruksional. $tau sering juga disebut dengan pembelajaran. engan demikian tujuan tujuan pengajaran matematika adalah tujuan dari suatu proses interaksi antara guru dan sis%a dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka men#apai tujuan pendidikan dalam bidang matematika. matema tika. $dapun tujuan dari pengajaran matematika adalah& '. Mempers ersiap iapkan sis%a meg meggunakan matema ematika ika dan pola fokus matematika dalam kehidupan sehari hari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan. . Mempersiapka Mempersiapkan n sis%a agar agar sanggup sanggup menghadapi menghadapi perubahan perubahan keadaan keadaan dan dan pola fokus dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, *e#ara *e#ara khusus khusus tujuan tujuan kurik kurikule ulerr pengaj pengajara aran n matema matematik tika a di *M$ dalam dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut& '. Melati Melatih h #ara #ara ber+kir ber+kir dan bernal bernalar ar dalam dalam menerik menerik kesimp kesimpula ulan, n, misalnya misalnya melal melalui ui kegi kegiat atan an peny penyeli elidi dika kan, n, eksp eksplo loras rasi, i, ekspr eksprim imen, en, menu menunj njukk ukkan an kesamaan, perbedaan, konsisten dan ekonsisten. . Mengem Mengemban bangka gkan n akti!i akti!itas tas kreatif kreatif yang yang meliba melibatka tkan n imajin imajinasi asi,, intuis intuisii dan penemu penemuan an dengan dengan mengem mengemban bangk gkan an pemikira pemikiran n di!erg di!ergen, en, orisini orisinil, l, rasa rasa ingin tahu, mebuat predeksi serta men#oba"#oba. . Mengembangk Mengembangkan an kemampuan kemampuan meme#ahkan meme#ahkan masalah. masalah.
'
-. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembi#araan lisan, #atatan gra+k, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Ilmu matematika itu tidak hanya dituntut sekedar menghitung, tetapi sis%a juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika itu sendiri maupun masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu disiplin ilmu yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami konsep matematika se#ara mendasar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari"hari. alam konteks e!aluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan e!aluasi hasil belajar. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. iantara ketiga ranah itu, ranah kognitiah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para sis%a dalam menguasai isi bahan pengajaran.
$. /anah kognitif /anah kognitif yang men#akup kegiatan mental (otak). Menurut 0loom, segala upaya yang menyangkut akti!itas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. /anah kognitif berhubungan dengan kemampuan ber+kir, termasuk didalamnya kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, menge!aluasi, dan mengkreasikan. Tujuan penilaian kognitif adalah 1ntuk mengukur kemampuan berpikir yang men#akup kemampuan intelektual yang sederhana yaitu mengingat sampai pada kemampuan meme#ahkan masalah yang menuntut sis%a untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari untuk meme#ahkan masalah tersebut. $pabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. *edangkan tingkat analisis, sintesis dan e!aluasi jarang sekali diterapkan. $pabila semua tingkat kognitif diterapkan se#ara merata dan terus"menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis. 0entuk tes kognitif seperti berikut2 '. . . -. 3. 4. 5. 6.
Tes atau pertanyaan lisan di kelas pilihan ganda uraian obyektif uraian non obyektif atau uraian bebas ja%aban atau isian singkat menjodohkan portopolio performans.
0./anah afektif Kemampuan pada ranah afektif hanya dapat dilihat dari atau melalui laporan diri sis%a se#ara terpisah oleh pengamatan guru. *eperti kita ketahui
bah%a ada beberapa komponen afektif yang penting untuk diukur, yaitu, sikap, minat, konsep diri dan nilai. *elanjutnya penilaian afektif tidak boleh me%akili semua pelajaran, tetapi harus menjadi penga%al pada mata pelajaran tertentu tetapi dengan lembar format penilaian yang berbeda dan dengan sudut pandang yang berbeda pula. 7ontoh misalnya kita akan menilai aspek sis%a dalam belajar matematika maka penilaiannya seputar pendapat sis%a terhadap proses pembelajaran yang diikutinya, #ara belajar matematika, rasa per#aya diri sis%a dalam belajar, serta tanggung ja%ab dalam menyelesaikan tugas belajar matematika , kegigihan dalam menyelesaikan permasalahan matematika, kemampuan bekerjasama serta keberanian menyelesaikan permasalahan matematika. engan demikian, dalam penilaian afektif ini tujuannya, untuk menilai sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. /anah afektif lain yang penting adalah & '. Kejujuran & peserta didik harus belajar menghargai kejujuran dalam berinteraksi dengan orng lain. . Integritas & peserta didik harus meningkatkan diri pada kode nilai, misalnya moral dan artistik. . $dil & peserta didik harus berpendapat bah%a semua orang mendapat perlakuan yang sama dalam memperoleh pendidikan. -. Kebebasan & peserta didik harus yakin bah%a negara yang demokratis memberi kebebasan yang bertanggung ja%ab se#ara maksimal kepada semua orang.
7. /anah Psikomotor /anah ini dilakukan terhadap hasil"hasil belajar yang berupa penampilan. 8amun biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Misalnya penampilannya dalam menggunakan termometer diukur mulai dari pengetahuan mereka mengenai alat tersebut, pemahaman tentang alat dan penggunaannya (aplikasi), kemudian baru #ara menggunakannya dalam bentuk keterampilan. 1ntuk pengukuran yang terakhir ini harus diperin#i antara lain & #ara memegang, #ara melatakkan9menyipkan kedalam ketiak atau mulut, #ara memba#a angka, #ara mengembalikan ke tempatnya dan senagainya. Ini semua tergantung dari kehendak kita, asal tujuan pengukuran dapat ter#apai. Instrumen yang digunakan mengukur keterampilan biasanya berupa matriks. Ke ba%ah menyatakan perperin#ian aspek (bagian keterampilan) yang akan diukur, kekanan menunjukkan skor yang dapat di#apai. /anah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pen#apaiannya melaluli keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan +sik. /anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan akti!itas +sik, misalnya2 menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performan#e) yang telah di kuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat nerupa tes paper and pen#il, tes identi+kasi, tes simulasi, dan tes untuk kerja.
'.
Tes simulasi
Kegiatan psikomotorik yang di lakukan melalui tes ini, jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat di pakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga peserta didik dapat di nilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah"olah menggunakan suatu alat yang sebenarnya. .
Tes untuk kerja (%ork sample)
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakh peserta didik sudah menguasai9terampil menggunakan alat tersebut. Misalnya dalam melakukan praktik pengaturan lalu lintas di lapangan yang sebenarnya.
Tes simulasi dan tes untuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan obser!asi langsung ketika peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. :embar obser!asi dapat menggunakan daftar #ek (#hek"list) ataupun skala penilaian (rating s#ale). Psikomotorik yang di ukur dapat menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik, baik, kerang, dan tidak baik.
engan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula9lapangan dan praktikum di laboratorium. alam kegiatan"kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila di bandingkan dengan ranah psikomotor. Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan tes untuk kerja atau lembar tugas. 7ontohnya kemampuan psikomotor yang di bina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku), menggambar bentuk"bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang, garis, sudut, dll) atau tanpa alat. 7ontoh lainnya, sis%a di bina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring"jaring kubus se#ara psikomotor dapat dilihat dari gerak tangan sis%a dalam menggunakan peralatan (jangka dan penggaris) saat melukis. *e#ara teknis penilaian ranah psikomotor dapat di lakukan dengan pengamatan (perlu lembar pengamatan) dan tes perbuatan.
alam ranah psikomotorik yang di ukur meliputi & a. b. #. d. e. f.
;erak ree<, gerak dasar fundamen, keterampilan per#eptual, keterampilan +sik, gerakan terampil, komunikasi non diskusi (tanpa bahasa melalui gerakan) meliputi& gerakan ekspresif, gerakan interprestatif.
-
.Kesimpulan Tujuan instruksional dalam pembelajaran matematika adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (beha!ior) yang dapat diamati dan diukur dalam pembelajaran matematika. $dapun tujuan dari pengajaran matematika adalah& '. Mempersiapkan sis%a meggunakan matematika dan pola fokus matematika dalam kehidupan sehari hari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan. . Mempersiapkan sis%a agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola fokus dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, *e#ara khusus tujuan kurikuler pengajaran matematika di *M$ dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut& '. Melatih #ara ber+kir dan bernalar dalam menerik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksprimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan ekonsisten. . Mengembangkan akti!itas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran di!ergen, orisinil, rasa ingin tahu, mebuat predeksi serta men#oba"#oba. . Mengembangkan kemampuan meme#ahkan masalah. -. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembi#araan lisan, #atatan gra+k, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. alam konteks e!aluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan e!aluasi hasil belajar. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. iantara ketiga ranah itu, ranah kognitiah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para sis%a dalam menguasai isi bahan pengajaran. Tujuan penilaian kognitif adalah 1ntuk mengukur kemampuan berpikir yang men#akup kemampuan intelektual yang sederhana yaitu mengingat sampai pada kemampuan meme#ahkan masalah yang menuntut sis%a untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari untuk meme#ahkan masalah tersebut. Penilaian afektif bertujuan untuk menilai sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. /anah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pen#apaiannya melaluli keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan +sik. /anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan akti!itas +sik, misalnya2 menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya.
3
4