KUMPULAN BENTUK DIAGRAM (TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA)
Dosen Prof. DR. Abd. Rahman A. Ghani, M.Pd.
Oleh : NAMA : ARTAQIEM DAYDY NIM
: 1008016063
PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2011
2
Grafik 1. Pareto UMKM Indonesia
Usaha Besar : Kekayaan bersih > Rp10 M Hasil penjualan > Rp. 50 M
Jumlah + 4,37 ribu (0,01%) Jumlah + 39,66 ribu (0,08%)
Usaha Menengah : Kekayaan bersih Rp.500 juta s.d. 10 M Hasil penjualan = Rp. 2,5 M s.d. 50 M
Jumlah + 520,22 ribu (1,01%)
Usaha Kecil : Kekayaan bersih Rp. 50 juta s.d. 500 juta Hasil penjualan = Rp. 500 juta s.d. 2,5 M
Jumlah + 50,70 juta (98,90%)
Usaha Mikro : Kekayaan bersih < Rp. 50 juta Hasil penjualan < Rp. 500 juta
Jika kita melihat dari pareto UMKM Indonesia di atas, maka 98,90% unit usaha yang ada di Indonesia berasal dari usaha mikro. Selanjutnya, berturut-turut dengan ketimpangan yang sangat jauh adalah usaha kecil sebesar 1,01%, usaha menengah sebesar 0,08%, dan usaha besar sebesar 0.01%. Sumber grafik : KADIN, 2009 Judul artikel
: Evaluasi Kinerja 1 Tahun SBY – Boediono Bidang Perindustrian
Sumber artikel : http://iniblogdhani.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
3
Grafik 2. Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) Pascateror Bom
Dari grafik diatas disimpulkan : - Pada tahun 2001 jumlah Wisman sebanyak 4.000 orang - Pada tahun 2002 jumlah Wisman sebanyak < 4.000 orang - Pada tahun 2003 jumlah Wisman sebanyak 3.500 orang - Pada tahun 2004 jumlah Wisman sebanyak 4.500 orang - Pada tahun 2005 jumlah Wisman sebanyak 4.000 orang - Dari grafik pertumbuhan jumlah Wisman dari tahun 2002-2004 setiap ada teror bom adanya penurunan jumlah Wisman Sumber grafik : CEIC, LPI Bank Indonesia Judul artikel
: Ekonomi Indonesia Pasca Teror Bom
Sumber artikel : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/07/20/ekonomiindonesia-pasca-teror-bom/ 4
Grafik 3. Peta Luas Sawah Kabupaten Parigi Moutong Menurut Kecamatan, 2008
Dari peta tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : - 3 (tiga) kecamatan yang memiliki sawah terbesar pada Kab. Parigi Moutong adalah: Kec. Bolang Lambunu (7.144 ha), Kec. Sausu (5.556 ha), dan Kec. Parigi Selatan (3.886 ha). - 3 (tiga) kecamatan yang memiliki luas sawah terkecil pada Kab. Parigi Moutong adalah : Kec. Parigi Tengah (30 ha), Kec. Parigi Barat (60 ha), dan Kec. Parigi Utara (80 ha). Sumber grafik : BPS Sulawesi Tenggara 5
http://sulteng.bps.go.id/parimo/data/peta7.html Grafik 4. Jumlah Perusahaan Industri dan Banyaknya Tenaga Kerja di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2007-2008
Sesuai dengan data yang tersaji dalam grafik diatas adalah: - Jumlah perusahaan pada tahun 2007 sebanyak 637 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3.086 orang yang terdapat di Kabupaten Parigi Moutong. - Jumlah perusahaan pada tahun 2008 sebanyak 898 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3.292 orang yang terdapat di Kabupaten Parigi Moutong.
Sumber grafik : BPS Sulawesi Tenggara http://sulteng.bps.go.id/parimo/site/industri.html
6
Grafik 5. Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2003 – 2006
Dari grafik di atas dapat digambarkan sebagai berikut : - Grafik jumlah tenaga kesehatan dari tahun 2003 – 2005 di Kota Bitung yang paling banyak adalah tenaga perawat dengan jumlah 161 orang (2003), 224 orang (2004), dan 243 orang (2005). - Grafik jumlah tenaga kesehatan dari tahun 2003 – 2004 di Kota Bitung paling sedikit adalah tenaga apoteker dengan jumlh 3 orang (2003), 2 orang (2004), dan 3 orang (2005). Sumber grafik : Dinas Kesehatan Kota Bitung Judul artikel
: Sarana dan Prasarana Kesehatan Kota Bitung
Sumber artikel : http://www.bitung.go.id/
7
Grafik 6. Perkembangan Koperasi Periode Akhir 1997 - 2003
Pada grafik menunjukkan, secara kuantitatif perkembangan koperasi dari tahun 1997 sampai tahun 2003 : (1) total koperasi sebanyak 134 %; (2) jumlah koperasi aktif sebanyak 140; (3) jumlah koperasi tidak aktif sebanyak 121 %; (4) jumlah anggota sebanyak 40 %; (5) jumlah koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan sebanyak 34 %; (6) jumlah manajer sebanyak 26 %; (7) jumlah karyawan sebanyak 23 % ; (8) Jumlah modal sendiri sebanyak 99 % ; (9) Jumlah modal luar sebanyak 223 % ; (10) jumlah volume usaha sebanyak 115 % ; (11) Jumlah Sisa Hasil Usaha sebanyak 189 % ; (12) jumlah koperasi aktif sebanyak 140 %; dan (13) jumlah koperasi tidak aktif sebanyak 121%. Sumber grafik : Pusat Data dan Informasi Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil Menengah 1998 dan Deputi Kelembagaan KUKM, Kementerian KUKM. Judul Artikel
: Prospek Koperasi Pasca Pemilu (Dr. Ir. Riana Panggabean, Ms) 8
Sumber artikel : http://www.smecda.com/
9
Grafik 7. Distribusi Penggunaan daya Listrik Kota Bitung Tahun 2005
Dari grafik di atas dapat kita simpulkan : Daya Listrik yang digunakan untuk industri terbanyak sebesar 41%, disusul oleh rumah tangga sebesar 39%, usaha sebanyak 15%, sosial sebanyak 3%, dan paling sedikit menggunakan daya listrik adalah perkantoran sebanyak 2%. Sumber grafik : PLN Kota Bitung Judul artikel
: Listrik dan Air Minum Kota Bitung
Sumber artikel : http://www.bitung.go.id/
10
Grafik 8. Perkembangan Volume Produksi dan Nilai Produksi Air Bersih di Kota Bitung Tahun 1999 - 2004
Dari grafik di atas dapat kita simpulkan : - Pada tahun 1999 jumlah produksi air bersih sebesar 3.256.015 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 2.743.690,00 di Kota Bitung. - Pada tahun 2000 jumlah produksi air bersih sebesar 2.819.671 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 4.320.736,00 di Kota Bitung. - Pada tahun 2001 jumlah produksi air bersih sebesar 3.186.177 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 4.328.126,00 di Kota Bitung. - Pada tahun 2002 jumlah produksi air bersih sebesar 3.169.848 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 5.169.360,00 di Kota Bitung. - Pada tahun 2003 jumlah produksi air bersih sebesar 2.834.420 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 6.396.210,00 di Kota Bitung. - Pada tahun 2004 jumlah produksi air bersih sebesar 2.784.788 m3, dan Nilai Produksinya sebesar Rp. 4.258.582,00 di Kota Bitung. Sumber grafik : PLN Kota Bitung Judul artikel
: Listrik dan Air Minum Kota Bitung
Sumber artikel : http://www.bitung.go.id/ 11
Grafik 9. Diagram Pencar Hubungan Antara Kecepatan Suatu Kendaraan Dengan Keahlian Pengendara
Apabila dalam diagram penyebaran terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus yang disebut garis regresi linier. Judul artikel
: Teknik Diagram Penyebaran (scatter diagram techniques)
Sumber artikel : http://whisnustarfruit.wordpress.com//
12
Grafik 10. Nilai Export Bambu di China Tahun 2002
From the graph above can be explained that China's export value is (in U.S. $ 1000): - Fresh bamboo shoots fresh or chilled have a value of US$ 4.957. - Bamboo shoots in brine have a value of US$ 7.346. - Bamboo shoots dried have a value of US$ 11.359. - Bamboo used primarily for plaiting have a value of US$ 25.665. - Boiled bamboo shoots in airtight containers have a value of US$ 116.989. - Mats matting and screens made of bamboo have a value of US$ 41.424. - Basketworks wickerwork & other articles of bamboo have a value of US$ 138.199. - Seats of cane osier bamboo or similar materials have a value of US$ 21.157. - Furniture of cane osier bamboo or similar material have a value of US$ 33.627. From the graph it concluded the largest export is the export value basketworks wickerwork & other articles of bamboo, while the export value is at least export Fresh bamboo shoots fresh or chilled. Judul artikel
: Memodifikasi Image dalam Diagram Batang
Sumber artikel
: http://enciety.com/community/R//
13
Grafik 11. Hubungan Radiasi Matahari Terhadap Suhu Lingkungan
Pada grafik di atas dapat diperhatikan radiasi matahari cenderung naik dari pukul 06:00 hingga pukul 12:00 dan turun lagi hingga pada pukul 15:00. Pada pukul 15:00 hingga pukul 17:30 cuaca hujan yang mengakibatkan radiasi matahari yang diterima greenhouse 0 W/m2. Perubahan radiasi matahari berpengaruh pada suhu udara di lingkungan. Pada Gambar 2 juga dapat dilihat hubungan perubahan radiasi matahari terhadap suhu udara di lingkungan. Kecenderungan perubahan suhu udara tersebut mengikuti perubahan radiasi matahari. Pada pukul 12:00 suhu udara menurun saat radiasi matahari mencapai puncak dikarenakan udara yang bergerak dari tempat lain yang cenderung mendung. Pada pukul 14:00 suhu udara mengalami kenaikan sedangkan radiasi matahari menurun karena udara yang bergerak dari tempat lain yang kembali cerah, namun kenaikan tersebut hanya sesaat dan menurun kembali pada saat setelahnya. Hujan yang terjadi pada pukul 15:00 hingga pukul 17:00 menurunkan suhu udara lingkungan. Judul artikel
: Analisis Distribusi Suhu Dan Pola Aliran Udara Pada Greenhouse Menggunakan CFD
Sumber artikel : http://www.ccitonline.com/
14