NAMA
: DWI NURDIANSYAH
NIM
: H1A114074
Lokasi : Pintu Air Irigasi sungai Paring Jl. Ahmad Yani No.9 Cindai Alus, Martapura Banjarn Kalimantan Selatan
Bangunan siphon merupakan salah satu bangunan persilangan yang dibangun untuk mengalirkan debit yang dibawa oleh saluran yang jalurnya terpotong oleh lembah dengan bentang panjang atau terpotong oleh sungai. Bangunan siphon berupa saluran tertutup untuk menyeberangkan debit dari sisi
hulu ke sisi hilir. Bangunan siphon (berupa saluran tertutup berpenampang lingkaran atau segi empat) dipasang di bawah dasar sungai, atau bisa juga dipasang di atas permukaan tanah jika melintasi lembah (cekungan).
Gambar profil memanjang perlintasan sungai
Gambar profil memanjang shipon (Suroso, 2010)
Sipon dipakai untuk mengalirkan air lewat bawah jalan, melalui sungai atau saluran pembuang yang dalam. Aliran dalam sipon mengikuti prinsip aliran dalam saluran tertutup. Antara saluran dan sipon pada pemasukan dan pengeluaran diperlukan peralihan yang cocok. Kehilangan tinggi energi pada sipon meliputi kehilangan akibat gesekan, dan kehilanganpada tikungan sipon serta kehilangan air pada peralihan masuk dan keluar. Agar sipon dapat berfungsi dengan baik, bangunan ini tidak boleh dimasuki udara. Mulut sipon sebaiknya di bawah permukaan air hulu dan mulut sipon di hulu dan hilir agar dibuat streamlines. Kedalaman air diatas sisi atas sipon (air perapat) dan permukaan air bergantung kepada kemiringan dan ukuran sipon. Sipon dapat dibuat dari baja atau beton bertulang. Sipon harus dipakai hanya untuk membawa aliran saluran yang memotong jalan atau saluran pembuang di mana tidak bisa dipakai goronggorong, jembatan atau talang.
PENJELASAN
P1 + ½ ρ v12 + ρ g y1 = P2 + ½ ρ v22 + ρ g y2 = konstan
Karena permukaan cairan di bejana dan ujung selang C berhubungan langsung dengan udara luar, maka tekanannya sama. ½ ρ v12 + ρ g y1 = ½ ρ v22 + ρ g y2 = konstan
Diameter lubang tabung jauh lebih besar daripada diameter lubang selang, maka kecepatan penurunan permukaan cairan di tabung jauh lebih kecil daripada kecepatan cairan yang dikeluarkan lubang selang, maka kecepatan penurunan cairan di tabung diabaikan (v=0) ρ g y1 = ½ ρ v22 + ρ g y2 = konstan
g y1 = ½ v22 + g y2 = konstan g y1 = ½ v22 + g y2 = konstan v22 = 2g (y1 - y2) dengan (y1 - y2) adalah perbedaan ketinggian antara permukaan cairan di tabung, dengan ujung selang C, maka (y 1 - y2) = d + h 2 Penerapannya yaitu pada pompa.
Penentuan tata letak bangunan siphon Dalam perencanaan ini ada beberapa penentuan tata letak bangunan siphon Ada beberapa pertimbangan teknis dalam penentuan tata letak bangunan ini, seperti bangunan siphon harus dipilih pada jalur terpendek dan dengan memperkecil belokan pada struktur bangunan siphon. 1. Alternatif 1 (Pertama) Alternatif 1, melihat kondisi jalur yang ada dapat diketahui bahwa jalur tersebut
adalah
jalur
yang
pendek,
bila
dibandingkan
dengan
jalur
alternatif 2 dan jalur alternatif 3. Dari sisi jumlah belokan jalur satu akan banyak mengalami belokkan, karena dari mulut inlet ada pembelokkan arah horisontal dan arah vertikal, sehingga nilai
headloss
(kehilangan energi)
akan lebih besar . 2. Alternatif 2 (Kedua) Alternatif
2, melihat kondisi jalur yang ada dapat diketahui bahwa jalur
tersebut adalah jalur yang lebih panjang dibandingkan jalur 1, da n lebih pendek dari jalur alternatif yang ke 3. Dari sisi jumlah belokan jalur 2 akan sedikit mengalami sedikit belokkan dibandingkan jalur 1 dan jalur 3, karena dari mulut inlet ada pembelokkan arah arah vertikal, sehingga nilai (kehilangan energi) akan berkurang. 3. Alternatif 3 (Ketiga)
headloss
Alternatif
3, melihat kondisi
jalur yang ada dapat diketahui bahwa jalur
tersebut adalah jalur yang paling panjang dibandingkan jalur 1 dan jalur 2. Dari sisi jumlah belokan jalur 3 sama dengan jalur 1 karena dari mulut inlet ada pembelokkan arah horisontal dan arah vertikal, sehingga nilai
headloss
(kehilangan energi) lebih besar. Kesimpulan dari pertimbangan pemilihan jalur siphon tersebut, digunakan alternatif jalur kedua, dengan pertimbangan panjang jalur adalah rata-rata dari alternatif satu dan alternatif tiga dan dengan jumlah minimum belokkan. Bangunan siphon dilengkapi struktur inlet, siphon barrel, siphon outlet, saluran hubung dan bangunan penguras yang ada disebelah kiri inlet siphon. Siphon memiliki tiga barel dan tiga pintu di inlet siphon. Struktur bangunan penguras direncanakan dengan dua pintu penguras. Desain perhitungan stabilitas yang akan dilaksanakan untuk struktur sebagai berikut: (1) Siphon barrel (2) Saluran hubung (3) Bangunan penguras