TU G AS PAP E R KEPEMIMPINAN U n t u k M e m e n u h i S a l a h S a t u Tug a s Mata Kuliah Dasar dasar Manajemen Dosen Pembimbing: Dr.Ir.Pudji Disusun Oleh : Y E S U N G K I M A R A N ATA P U R B A ( 1 6 5 0 8 0 1 0 0 1 11 0 1 6 ) Kelas M01
F A K U L TAS P E R I K A N A N D A N I L M U K E L A U T AN J U R U S A N M A N A J E M E N S U M B E R D AYA P E R A I R A N U N I V E R S I T AS B R A W I J AYA MALANG 2016/2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1
1.2
Latar Belakang Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. TUJUAN PENULISAN Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan dan kearifan lokal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebagai salah satu cabang pohon ilmu pengetahuan yang amat besar dan luas, ilmu ekonomi diberi gelar sebagai the oldest art, and the newest science. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan (wealth) dan merupakan suatu bagian yang penting dari pada studi tentang manusia dan salah satu bagiannya adalah manajemen, tentang bagaimana manusia mengatur kegiatannya untuk mencapai kesejahteraannya (Rosyidi, 2006). Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadari ataupun tidak disadari (Anonim, 2008). Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya (Anonim, 2008). Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan. Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuwan. Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam arti formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya (Siswanto, 2007). Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaiaan tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja. Pengelolaan pekerjaan itu terdiri dari bermacam ragam, misalnya berupa pengelolaan industri, pemerintahan, pendidikan, pelayanan sosial, olah raga, kesehatan, keilmuan, dan lain-lain. Bahkan hampir setiap aspek kehidupan manusia memerlukan pengelolaan. Oleh karena itu, manajemen ada dalam aspek kehidupan manusia dimana terbentuk suatu kerja sama (organisasi) (Herujito, 2004). Bagian lain dari defenisi manajemen yang digunakan adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efisien dan efektif. Manajemen menjadi begitu penting karena organisasi juga sangat penting. Dalam masyarakat industri di mana terdapat dominasi teknologi yang kompleks, organisasi membawa pengetahuan, orang, dan bahan mentah secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh individu (Daft, 2007).
Organisasi merupakan salah satu fenomena sosial yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia tidak bisa menolak kehadiran organisasi dalam kehidupannya. Dilihat dari aspek material sosiologi, yaitu masyarakat dan dari aspek formal sosiologi, yaitu interaksi antar manusia serta proses dan akibat yang timbul dari interaksi itu, ternyata masih saja ada kekaburan dan kerancuan dari pengertian dan lingkup sosiologi organisasi (Sharman, 2008). Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan (Siswanto, 2007). Sistem manajemen adalah suatu proses gerak dari sekumpulan orang yang menjalankan perusahaan (yaitu manajemen) menggunakan berbagai macam komponen yang berbeda untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem manajemen yang diterapkan oleh manajer dalam memimpin suatu organisasi (perusahaan) tergantung pada karakter seorang manajer dan keadaan organisasi yang dipimpinnya (Anonim, 2009). Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai (Hasibuan, 2007). Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan (Anonim, 2008). Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orangorang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut manajer (Anonim, 2008). Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus di manajemeni, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian, karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar (Anonim, 2008).
Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang sama lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer. Fungsi manajer tersebut membentuk suatu proses keseluruhannya (Siswanto, 2007). Manusia merupakan sumber daya manajemen paling penting yang tersedia bagi manajer. Sebagaimana dalam analisis akhir manajemen adalah: oleh (by), melalui atau dengan menggunakan (through) dan untuk (for) manusia. Gagasan-gagasan dan Objectives merupakan milik yang paling berharga dari manajer. Gagasan-gagasan yaitu berupa pemahaman mengenai sesuatu berupa konsep-konsep pemikiran yang diperlukan dan objectives merupakan tujuan-tujuan yang memberikan makna bagi penggunaan manusia, gagasan dan sumber daya. Jadi, jelas ada suatu tujuan yang dicapai dan suatu misi yang harus diemban sesuai dengan sasaran dari setiap kegiatan organisasi (Herujito, 2004). Tugas seorang manajer terbilang kompleks dan multidimensi dan membutuhkan sejumlah keahlian. Meskipun beberapa ahli teori manajemen menyebutkan daftar keahlian yang panjang, keahlian yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau sebuah organisasi dapat diringkas dalam tiga kategori, yaitu konseptual, manusia, dan teknis (Daft, 2007). Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian khusus, bukan saja keahlian teknis, melainkan juga keahlian dalam memimpin orang-orang. Oleh karena itu, manajer yang berhasil adalah seorang yang senantiasa mendorong dan memberi kesempatan kepada bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan dan mengembangkan keahlian serta pengabdian bawahannya (Herujito, 2004). Manajer menggunakan keahlian konseptual, manusia, dan teknis untuk melakukan keempat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian di segala jenis organisasi besar dan kecil, manufaktur dan jasa, berorientasi laba dan nirlaba, serta berbasis tradisional dan internet. Namun, tidak semua pekerjaan manajer itu sama. Manajer bertanggung jawab untuk departemen yang berbeda, bekerja pada tingkat hierarki yang berbeda dan memenuhi persyaratan yang berbeda untuk mencapai kinerja tinggi (Daft, 2007). Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat, sangat bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerjaan. Ketika manajer mengoperasikan pekerjaannya, niscaya organisasi tersebut tidak akan berhasil mencapai tujuannya dengan baik pula.
Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan hal-hal yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi seorang manajer, yaitu orang yang menjalankan fungsi manajemen. Manajer dalam mengelola otoritasnya tanpa menggunakan teori dan prinsip, aktivitas berjalan hanyalah intuisi, firasat, dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan kepada berbagai pihak (Siswanto, 2007). Peristiwa penting yang mempengaruhi ilmu manajemen adalah revolusi industri di Inggris. Revolusi Industri di Inggris ditandai dengan penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia yang berakibat berpindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah ke tempat-tempat yang disebut pabrik, sehingga dibutuhkan teori yang dapat membantu meramalkan permintaan, memberikan tugas pada bawahan dan lain-lain. Sehingga Ilmu Manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli (Haidar, 2008).
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Kepemimpinan Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefenisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manejerial dapat didefenisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Menurut Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas dan kewajiban individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281). Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut: Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain-bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia juga dapat mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Konsep kepemimpinan terus berkembang ketika kebutuhan organisasi berubah. Diantara semua ide dan tulisan tentang kepemimpinan muncul diantara orang-orang, melibatkan kegunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan.
Kepemimpinan adalah resiprokal, muncul diantara orang-orang. Kepemimpinan adalah sebuah aktivitas “orang-orang”, berbeda dari pekerjaan administrative dengan kertas atau aktivitas penyelesaian masalah. Kepemimpinan adalah dinamis dan melibatkan penggunaan wewenang.
3.2. Pedekatan Perilaku Kepemimpinan Pendekatan perilaku memusatka perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya gaya kepemimpinan. Teori-teori dan penelitianpenelitian yang paling terkenal adalah 1. 2. 3. 4.
Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor Studi Michigan oleh Ahli Psikologi Sosial Rensis Likert Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton Studi Ohio State
Fungsi-fungsi Kepemimpinan 1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah Fungsi ini menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat 2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan kelompok lain, pencegahan perbedaan pendapat,dan sebagainya. Gaya-gaya Kepemimpinan 1. Teori X dan Teori Y oleh Douglas McGregor Anggapan-anggapan Teori X
Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin. - Karena karakteristik manusia tersebut,orang harus dipaksa,diawasi,diarahkan,atau diancam dengan hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk mencapai tujuantujuan organisasi - Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan,ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan hidup diatas segalanya. Anggapan-anggapan teori Y - Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia,seperti bermain atau istirahat. - Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi. Orang akan melakukan pengendalian diri dan pengarahan diri untuk mencapai tujuan yang telag disetujuinya. - Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka. - Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak,belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab. - Ada kapasitas besar untuk melakukan iman=jinasi,kecerdikan dan krearivitas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan. - Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern. 2. Sistem Manajemen dari Likert - Sistem 1, manajer membuat seua keputusan yang berhubungan denga kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. - Sistem 2, manajer tetap menetukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. - Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahuludengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. - Sistem 4, adalah sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana seharusnya organisasi berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manjer secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, maanajer tidak hanya menggunakan penghargaan-penghargaanekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting -
3. Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton Kisi-kisi manajerial yang dikembangkan oleh Robert : Perilaku kepemimpinan “concern for production”(perhatiam terhadap produksi) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengutamakan tercapainya tujuan Mementingkan produksi yang tinggi Mengutamakan penyelesaian tugas menurut jadwal yang telah ditetapkan Lebih banyak melakukan pengarahan Melaksanakan tugas dengan melakukan prosedur kerja ketat Melakukan pengawasan secara ketat Penilaian terhadap pejabat semata-mata berdasarkan hasil kerja
Perilaku kepemimpinan “concern for people” (perhatian terhadap orang) memiliki ciriciri sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memperhatikan kebutuhan bawahan Berusaha menciptakan suasana saling percaya Berusaha menciptakan suasana saling harga-menghargai Simpati terhadap perasaab bawahan Memiliki sikap bersahabat Menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan dan kegiatan lain
7.
Lebih mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontrol diri
4. Studi Ohio State Seperti penelitian sebelumnya di University od Michigan, para peneliti Ohio State University mengidentifikasikan dua kelompokperilaku yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan-struktur pemrakarsaan dan pertimbangan.
BAB IV PENUTUP 4.1.
Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseoarang untuk mempengarui orang orang lain agar pekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemamimpinan juga bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Manajemen mencakup kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Pendekatan perilaku memusatka perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya gaya kepemimpinan. Teori-teori dan penelitian-penelitian yang 1. 2. 3. 4.
paling terkenal adalah Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor Studi Michigan oleh Ahli Psikologi Sosial Rensis Likert Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton Studi Ohio State Fungsi-fungsi Kepemimpinan 1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah.Fungsi ini menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat 2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan kelompok lain, pencegahan perbedaan pendapat,dan sebagainya.
4.2 Saran Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut : 1.
Hendaknya para pemimpin dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya
dalam
mempengaruhi
para
bawahannya
berdasarkan
pada
kriteria-kriteria
kepemimpinan yang baik. 2. Dalam membuat suatu rencana atau hendaknya para pemimpin memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para bawahannya, dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 3. Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang pemimpin. 4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instnasi.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Dasar Dan Teknik Pengawasan (Controlling) Pengertian Manajemen. www.anakciremai.com. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016. Indonesia. Anonim. 2009. Pengantar Manajemen. www.lousianadewi.blogspot.com. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016. Indonesia.
Anonim. 2008. Pengertian Manajemen. www.pdfdatabase.com. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016. Indonesia.
Anonim. 2010. Manajemen. www.wikipedia.com. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016.Indonesia.
Anonim. 2009. Manajemen. www.digilib.petra.ac.id. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016. Indonesia.
Anonim.2009.Manajemen Sistem Dan Manajemen Demokrasi www.de2ir2yuk.ngeblogs.com. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2016. Indonesia.
Daft, Richard L. 2007. Manajemen Edisi 6 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Haidar, Ali. 2008. Perkembangan Teori Manajemen. www.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Hasibuan, H. Malayu S.P. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Bumi Aksara. Jakarta.
Herujito, Yayat M. 2004. Dasar-dasar Manajemen. Grasindo. Jakarta.
Hilda
Titi.2015.www.e511308hilda.blogspot.co.id.Diakses Desember 2016.Indonesia
pada
tanggal
18
Kharim, R.A.,2014.Gaya-gaya dalam Kepemimpinan.www.indopubadmi.com. Diakses pada tanggal 18 desember 2016. Indonesia
Rosyidi, Suherman. 2006. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sharman. 2008. Kupas Tuntas Sosiologi Organisasi. www.entry.asp.com. Diakses Pada Tanggal 15 Februari 2010. Indonesia.
Siswanto, Drs. H. B. 2007. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
T. Hani Handoko.2013.Manajemen Edisi 2.Fakultas Ekonomika dan Bisnis.UGM.