Tugas Panggilan Gereja Allah memanggil umatNya untuk datang bersekutu kepadaNya, kepadaNya, panggilan panggilan ini dipahami dipahami oleh suatu manifestasi manifestasi konkrit konkrit Allah mewujudkan mewujudkan
tugasNya tugasNya dalam proses proses
kesela keselamat matan an manusi manusiaa yang yang telah telah diranca dirancangN ngNya ya sejak sejak kedatan kedatangan gan Tuhan Tuhan Yesus Yesus yang yang pertama hingga kedatanganNya untuk yang kedua kalinya. Jadi tugas yang olehnya gereja terpanggil terpanggil untuk melaksanakann melaksanakannya, ya, bukanlah bukanlah tugas gereja secara secara pribadi, pribadi, melainkan melainkan tugas tugas Allah Allah yang yang diperc dipercaya ayakan kan kepada kepada gereja gereja.. Panggi Panggilan lan gereja gereja dalam dalam rangka rangka tugas tugas panggilanny panggilannyaa adalah mewujudkan mewujudkan tugas keselamatan keselamatan yang dirancang dirancang Allah Allah untuk dunia dan segala isinya. Untuk tugas ini gereja dipanggil melaksanakan tugas-tugas Allah untuk dunia dan segala isinya. Untuk tugas ini gereja dipanggil melaksanakan tugas-tugas Allah dalam tri tugas panggilan gereja, yaitu bersekutu, bersaksi dan melayani. Tugas ini biasa juga disebut denagn tugas Kainonia, Marturia, Diakonia.
1. Be Bers rsak aksi si (Mar (Martu turi ria) a)
Gereja erat sekali hubungannya dengan pemberitaan injil (matius 5:13-14) dan pemberitaan injil merupakan salah satu tugas gereja yang hakiki disepanjang abad. Tugas ini berkaitan berkaitan erat dengan salah salah satu sifat dan cirri gereja gereja yaitu terang dunia dunia (matius (matius 28:18-20). 28:18-20). Sebagai “terang “terang dunia” gereja gereja bertugas untuk untuk menerangi dunia yang berada didalam kekelaman, sehingga dengan tugas pelayanan gereja ini, dunia akan diterangi berita Injil keselamatan Yesus Kristus. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya. Yang mendorong gereja bersaksi melalu melaluii pember pemberita itaan an injil injil Yesus Yesus Krist Kristus us adalah adalah perint perintah ah Yesus Yesus Kristu Kristus. s. Tugas Tugas penyaksian penyaksian Injil yang diperintahkan diperintahkan Yesus Kristus Kristus kepada gereja tidak dipahami seba sebaga gaii suat suatu u “beb “beban an’’ geraj geraja, a, mela melain inka kan n cara cara bagi bagi Yesu Yesuss untu untuk k meme memeli liha hara ra gerejaNya. Bagaimana sikapn orang-orang Kristen terhadap tugas pewaartaan Injil Kristus Yesus pada saat ini? Masih relevankah pewartaan injil sekarang ? pertanyaan ini muncul sebagai suatu cara untuk merefleksi tentang fakta kemanusiaan yang ada pada saat ini. Gereja kini diperhadapkan dengan suasana dunia yang mengalami aneka pender penderita itaan an jasman jasmaniah iah yang yang komple kompleks. ks. Fakta Fakta menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa diduni diduniaa ini
terdapat banyak pelacuran, bahkan dikalangan anak-anak, kemiskinan pun semakin tidak tertanggulangi, pengganguran semakin meningkat, penyakit semakin sulit diantisipasi. Hampir semua mahluk tidak menginginkan keadaan ini terjadi dibumi ini, apalagi gereja. Tugas diakonia tidak dapat menggantikan tugas marturia. Tugas marturia gereja tetap sebagai tugas yang hakiki, namun tugas diakonia tidak mungkin ditinggalkan. Seluruh tugas panggilan gereja harus dilaksanakan secara seimbang.
2. Bersekutu (Kainonia)
Gereja sebagai tubuh Kristus bertugas untuk membangun dan mengasuh anggotaanggota jemaat agar berdedikasi dan menjadi serupa dengan citra Kristus. Degan Efesus 4:13 disebutkan bahwa gereja harus sampai kepada
kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan memahami “persekutuan” sebagai upaya membangun dan mendewasakan iman jemaat oleh gereja, maka tugas yang harus dilakukan gereja pertama-tama adalah menghimpun anggota jemaat kepada suatu persekutuan peribadatan sebagai upaya mempersatukan diri dengan Allah tidak mungkin lagi dapat dilakukan, karena hubungan manusia dengan Allah sudah terputus akibat terjatuhnya manusia kedalam dosa. Dalam 1 Petrus 1:9-10 mencirikan bahwa persekutuan orang-orang beriman tidak bersifat eklusif. Persekutuan terbuka untuk semua orang yang mau memenuhi panggilan Yesus Kristus untuk datang beribadat kepadaNya. Persekutuan dalam arti peribadatan kepada Yesus Kristus juga tidak dimaksud hanya untuk orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Persekutuan tersebut juga diperuntukkan bagi orangorang yang masih belum percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi persekutuan orang-orang Kristen adalah persekutuan yang eklusif bukan persekutuan yang inklusif.
3. Melayani (Diakonia)
Sesuai dengan pemahaman Alkitab yang tertulis dalam Markus 10:45, tugas melayani yang diembankan Yesus Kristus kepada gereja dipahami sebagai tindakan orang-orang beriman untuk membuka diri dan memberikan diri untuk kepentingan dan keselamatan yang lain. Melayani berarti suatu
tindakan atau partisipasi aktif
orng-orang percaya terhadap penderitaan orang lain. Pemahaman ini dapat dimemngerti bahwa tugas pelayanan mempunyai arti yang sangat luasm, sebab pelayanan berkaitan erat dengan karunia-karunia yang diberikan Allah kepada setiap orang. Hanya terdapat satu rahasia didalamnya, yaitu : “kasih”. Bayangan kerajaan Allah akan semakin jelas kelihatan disunia ini bila semua orang-orang percaya hidup dengan saling mengasihi, yang seorang tidak menyakiti hati sesamanya, bahkan semuanya akan mengupayakan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk kesejahteraan hidup manusia. Yang berlandaskan pada kasih inilah gereja harus bertumbuh dan berkembang bersama dengan mengarah kepada kesempurnaan iman sebagaimana yang dimiliki Kristus. Seluruh dunia yang diberikan ini hanya berguna dan dipergunakan untuk pembangunan tubuh Kristus (1 Korintus 8:1; Roma 15:1-2). Tugas panggilan gereja adalah melayani Allah. Apa yang dimaksud dengan “melayani” Allah ? dalam Katehismus Besar Martin Luther tertulis bahwa “tujuan tertinggi manusia dalah memuliakan Allah”. Sejalan dengan pemahaman luther ini, Paulus memahami bahwa tujuan manusia didunia adalah memuji Allah. Demikian juga Augustinus (396-430) seorang uskup dari Hippo di Afrika Utara mengatakan bahwa “semua manusia akan gelisah sebelum mereka menemukan ketenangan didalam Allah”. Dari pemahaman-pemahaman diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah agar manusia melayani Allah. Pada sisi lain Allah telah mempersiapkan gereja yang esa, sebagai tubuh Kristus yang kelihatan didunia ini, sebagai sarana untuk beribadat, sebagai menifestasi pelayanan kepada Allah. Jadi ibadat merupakan salah satu bentuk pelayanan yang konkrit kepada Allah. Dalam peribadatan sebagai penampakan tindakan melayani Allah tidak dapat terlepas dari peran serta Roh Kudus yang “membangun” dan “memperkaya” orang-orang percaya
dalam peribadatan memaluli kehadiran Roh Kudus. Manifestasi ini dipahami sebgai “karunia-karunia” yang dicurah kepada gereja melalui Roh Kudus. Gereja dapat emngembangkan pelayanannya dengan diperkaya dan dilengkapi aneka karunia yang diterimanya dari Roh Kudus. Karena itu pelayanan orang-orang percaya kepada Allah tidak dipahami sebagai pelayanan yang individual melainkan pelayanan Universal. Artinya, Roh Kudus telah membagi-bagikan aneka karunia Roh Kudus bukan milik peribadi, melainkan milik gereja yang dibagi-bagikan kepada individu atau kelompok yang tujuannya untuk pelayanan kepada Tuhan.