TUGAS TEKNIK OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN
Dikerjakan Oleh: Nama
: Fadillah Putri Dirgahayu
Nomor Pokok Mahasiswa
: 4210215043
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, kegiatan pemeliharaan semakin dirasakan perlu untuk memperhatankan kondisi fisik dari bangunan tersebut, beserta seluruh komponennya. Untuk mencapai hasil pemeliharaan yang optimal, diperlukan standar yang mengatursegala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan bangunan yang meliputi: perencanaan, organisasi, penjadwalan, pelaksanaan dan pengendalian. Sebagai bahan penelitian, maka dipilih suatu bangunan pendidikan yang terletak di kota Bandung yaitu gedung Institut Teknologi Bandung. Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan untuk setiap bangunan yang telah berdiri, termasuk gedung di lingkungan ITB. Terlebih lagi bangunan tersebut digunakan untuk menunjang proses belajar dan mengajar yang sudah pasti harus sesuai standar persyaratan fasilitas pendidikan. “Membangun merupakaan hal yang jauh lebih mudah dibandingkan dengan mempertahankan hasil pembangunan tersebut”. Bangunan yang indah, megah, kuat akan rusak dalam jangka pendek jika pengguna tidak dapat mengoperasikannya dengan tepat serta tidak malakukan pemeliharaan berkala. Untuk itu, kegiatan pemeliharaan penting untuk mencegah kerusakan bangunan. Selain itu, operasional dan pemeliharaan bangunan yang tepat juga akan mengurangi risiko biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari.
1.2 Definisi Pemeliharaan Gedung
Pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kondisi bangunan, beserta elemen, bahan dan peralatan di dalamnya sehingga dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan persyaratan.
1.3 Perbedaan Operasional dengan Pemeliharaan
Kegiatan operasional adalah seluruh kegiatan yang dibutuhkan untuk melakukan dan menunjang aktivitas kegiatan bangunan gedung sehari-hari sehingga gedung dapat berfungsi 1
secara maksimal. Dengan kata lain kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengoperasikan setiap elemen bangunan agar sesuai dengan fungsinya. Kegiatan ini bersifat harian, meskipun tidak mustahil dilakukan berkala. Contoh kegiatan operasional menurut Frank W. Helyar: Sewa lahan, pajak bangunan dan asuransi gedung, pembelian listrik, gas, dan air, kebersihan dan keamanan, pengoperasian staf, kontrak jasa untuk pemeliharaah lift, AC dll, Persediaan perlengkapan kantor, administrasi dan pemeriksaan keuangan, pengadaan alat komunikasi. Sedangkan kegiatan pemeliharaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga elemen bangunan agar dapat dioperasikan secara maksimal. Perlunya kegiatan pemeliharaan pada suatu elemen bangunan dilihat dari adanya penurunan layanan fungsi elemen tersebut dan terdapat usaha mengembalikan keadaan elemen tersebut agar dapat befungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan ini lebih bersifat berkala atau tergantung pada kondisi dimana sesuatu elemen bangunan memerlukan pemeliharaan.
1.4 Tujuan Pemeliharaan Gedung
Tujuan pemeliharaan bangunan gedung antara lain: 1.
Menjamin gedung, beserta elemen, bahan dan peralatan di dalamnya berfungsi sebagaimana mestinya serta menjaga dari pengaruh yang merusak sehingga dapat mencapai umur rencana.
2.
Mempertahankan nilai investasi dari bangunan yang ditinjau.
3.
Menjamin keamanan, keselamatan, kenyamanan bagi pengguna bangunan gedng tersebut.
1.5 Tipe Pemeliharaan
1. Pemeliharaan terencana ( Planned Maintenance) Dilakukan berdasarkan rencana yang dibuat sebelumnya dan biasanya dilakukan secara berulang setiap jangka waktu tertentu. 2. Pemeliharaan tidak terencana ( Unplanned Maintenance) Pemeliharaan yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya. 3. Pemeliharaan pencegahan ( Preventive Maintenance) Pemeliharaan yang dilakukan untuk suatu kejadian dimana kejadian dapat diperkirakan sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan penggantian komponen. 2
4. Pemeliharaan perbaikan ( Corrective Maintenance) Pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki elemen-elemen yang rusak sehingga tercapai kondisi sebagaimana mestinya. 5. Pemeliharaan darurat ( Emergency Maintenance) Pemeliharaan yang harus dilakukan secepatnya dan tidak dapat dilakukan secepatnya atau tidak dapat ditunda lebih lama lagi untuk mempertahankan struktur dan fungsi bangunan. 6. Pemeliharaan sesuai kondisi ( Condition based Maintenance) Pemeliharaan sebagai tindakan pencegahan yang dilakukan sebagai akibat dari suatu kondisi bangunan gedung yang ditinjau, yang diketahui baik dari pemeriksaan rutin maupun pemeriksaan kontinu. 7. Pemeliharaan terjadwal ( Scheduled Maintenance) Pemeliharaan pencegahan yang dilaksanakan berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya, seperti interval waktu, jumlah pekerjaan ( number of operation), jarak (mileage), dll. PEMELIHARAAN GEDUNG
Building Maintenance
PEMELIHARAAN TERENCANA
PEMELIHARAAN TAK TERENCANA
Planned Maintenance
Unplanned Maintenance
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
PEMELIHARAAN PERBAIKAN
PEMELIHARAAN DARURAT
Preventive Maintenance
Corrective Maintenance
Emergency Maintenance
PEMELIHARAAN TERJADWAL
PEMELIHARAAN SESUAI KONDISI
Scheduled Maintenance
Condition-Based Maintenance
Secara garis besar, manajemen pemeliharaan bangunan gedung terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: 1.
Perencanaan
a.
Perencanaan Jangka Panjang (≥5 tahun) 3
Dijalankan untuk berbagai macam kegiatan: - Penentuan pengeluaran yang diperlukan untuk pemeliharaan selama jangka waktu tertentu, untuk menjaga bangunan dalam kondisi yang diterima. - Pengeluaran perbaikan jangka panjang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang tersedia. - Program jangka panjang berguna untuk penganggaran sumber daya. b.
Perencanaan Jangka Menengah (Tahunan) Dilakukan setiap setahun sekali, hal ini perlu dilakukan karena: - Membantu manajer unuk menentukan alokasi anggaran pemeliharaan tahunan dengan efektif dan efisien. - Digunakan untuk mempersiapkan dokumentasi kontrak dan seleksi kontraktor tidak menjadi kelebihan beban, pekerjaan yang tepat dan kontraktor yang tepat diberikan berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta masalah geografis. - Menentukan strategi pembelian dan penyimpanan. - Program dapat dibagi menjadi: i.
Masing-masing pekerjaan
ii.
Pembagian menjadi pekerjaan utama dan rutin, menyisihkan untuk darurat.
iii. Perkiraan untuk alokasi setiap pekerjaan. iv. Pembagian menjadi tenaga kerja langsung dan kontrak kerja. c.
Perencanaan Jangka Pendek (Bulanan, Mingguan, dan Harian) Ada pekerjaan yang dianggap tidak penting pada program jangka panjang tapi penting dalam jangka pendek, terutama pada perencanaan pekerjaan.
2.
Organisasi Dibentuk untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam pekerjaan pemeliharaan dan sesuai dengan kebijakan yang disetujui.
3.
Penjadwalan Dimaksudkan untuk memberikan ketepatan waktu untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dalam membuatnya perlu diperhatikan antara tersedianya tenaga kerja dan peralatan dengan pekerjaan yang akan dilakukan baik dari ukuran maupun bobot pekerjaan. 4
4.
Pelaksanaan Pelaksanaan dibedakan berdasarkan elemen bangunan dan sifatnya. Pemeliharaan untuk setiap elemen akan berbeda, misalnya pemeliharaan instalasi AC akan berbeda dengan instalasi lift.
5.
Pengendalian Aspek tenaga kerja seperti produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu aspek yang sulit dikendalikan karena sifatnya tidak stabil. Maka perlu dilakukan pengendalian agar produktuvitas kerja maksimal.
1.6 Elemen Bangunan Gedung
Pada umumnya pemeliharaan diklasifikasikan berdasarkan elemen bangunannya: PEMELIHARAAN ELEMEN BANGUNAN
SIPIL DAN ARSITEKTUR Lantai Dinding Atap Langit-langit Kusen, jendela, pintu beserta aksesoris
DAERAH LUAR (OUTDOOR)
DAERAH DALAM (INDOOR)
MEKANIKAL Instalasi: AC Penangkal petir Kebakaran Telepon Air Saniter
DAERAH LUAR (OUTDOOR)
DAERAH DALAM
ELEKTRIKAL Instalasi: Lift Listrik
DAERAH LUAR
DAERAH DALAM
5
BAB II IDENTIFIKASI 2
2
ITB mempunyai areal seluas 286.830 m dengan luas bangunan ±312.345 m .
2.1 Kelas Bangunan
Peraturan Bangunan Nasional Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya mengklasifikasikan bangunan gedung menjadi 4 kelas menurut penggunaannya: Kelas A : Gedung Departemen, Kantor Menteri Negara, Lembaga Tinggi Negara, Lembaga Pemerintahan Non Departemen, Kantor Gubernur, Pelayanan kesehatan nasional/propinsi, dll. Kelas B : Gedung Kanwil, Dinas, Kabupaten, RS kelas C, Bangunan gedung kantor pemerintah wilayah pelayanan propinsi/kabupaten. Kelas C : Gedung kantor Kecamatan, Puskesmas, Pendidikan tingkat lanjutan/dasar, Bangunan gedung kantor pemerintah wilayah pelayanan kecamatan. Kelas D : Bangunan dengan fungsi khusus seperti: Gedung reaktor nuklir, gedung laboratorium, gedung terminal udara, gedung terminal laut, dll, Dilihat dari klasifikasi di atas, maka gedung perguruan tinggi
ITB merupakan
bangunan gedung klasifikasi kelas A.
2.2 Fungsi gedung ITB
Khusus untuk lokasi di Jl.Ganesha 10, Bangunan tersebut mempunyai fungsi sebagai gedung perkuliahan, gedung perkantoran (administrasi), gedung serbaguna, laboratorium, dan perpustakaan terdiri dari: 1. FTSP
8. FSRD
2. Aula Barat
9. Aula Timur
3. Teknik Sipil
10. LFM/9009
4. Fisika
11. Seni Murni, Desain
5. Kimia
12. Teknik Lingkungan
6. Ruang Serba Guna
13. Teknik Geodesi
7. Gedung Serba Guna
14. Teknik Perminyakan 6
15. Koordinator TPB
30. Labtek IV- FTM, Teknik Geologi, Teknik
16. Lab. Konvensi
Pertambangan
17. Lab. Radar
31. Labtek V- PIKSI, Teknik Informatika
18. Gedung Kuliah Umum-Timur
32. Labtek VI- Teknik Fisika, Kelautan, Pusat
19. Gedung Kuliah Umum- Oktagon
Penelitian Kelautan
20. Gedung Kuliah Umum-TVST
33. Labtek VII- Farmasi, MKDU
21. Gedung Kerjasama PLN-ITB
34. Labtek VIII- FMIPA, Teknik Elektro,
22. Pusat Penelitian Energi
UPT Bahasa
23. LAPI
35. Labtek IXA- Teknik Planologi
24. Gedung Perpustakaan Pusat
36. Labtek IXB- Teknik Arsitektur
25. Pusat Penelitian Antar Universitas
37. Labtek IXC- Teknik Geodosi, Teknik
26. Pasca
Sarjana,
Pusat
Penelitian
Kepariwisataan.
Lingkungan 38. Labtek X- TEknik Kimia, Teknik Mineral
27. Labtek I- Teknik Geofisika, Lab. Struktur
39. Labtek XI- Biologi, Geofisika Metorologi
28. Labtek
40. Sarana Pendukung lain seperti kantin, pos
II-
Teknik
Mesin,
Teknik
Penerbangan 29. Labtek
III-
satpam, tempat parkir. FTI,
Teknik
Industri,
(gambar terlampir)
Matematika, Astronomi, PPPPM
2.3 Batasan Masalah kajian
Dikarenakan banyaknya gedung yang terdapat di lingkungan ITB, maka dipilih gedung yang mewakili , yaitu: - Gedung Jurusan Fisika Terletak di zona preservasi, berusia lebih dari ±80 tahun. Gedung ini masih sangat sederhana, hanya memiliki peralatan seperti AC dan system pemadam kebakaran. - Gedung Labtek IX A Didirikan tahun 1996 sebagai gedung yang digunakan Jurusan Arsitektur untuk kegiatan perkuliahan, laboratorium, dan juga administrasi. Gedung ini telah mempunyai peralatan yang canggih dan bahan bangunan yang sangat berbeda dengan gedung jurusan fisika. - Gedung Labtek III 7
Didirikan tahun 1980-an sebagai tempat perkuliahan, laboratorium dan administrasi jurusan Teknik Industri, Matematika dan Astronomi. Gedung
menggunakan bahan yang lebih
modern dibandingkan dengan yang digunakan di zona preservasi. Namun peralatan mekanikal elektrikal tidak terlalu canggih seperti yang digunakan di Labtek IX A.
2.4 Organisasi Pemeliharaan Gedung ITB
ITB membentuk suatu badan khusus untuk mengelola proyek peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan ITB yang disebut badan Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T). Badan khusus ini menangani pengadaan sarana dan prasarana pendidikan: renovasi atau pembangunan fisik, pengadaan fasilitas kuliah, penelitian, perpustakaan, asrama, kesehatan, unit aktivitas dan kreasi mahasiswa. Pemeliharaan gedung ITB, ditangani oleh 3 pihak yaitu: Sub Bagian Rumah Tangga, Manajer Bangunan, dan Unit Kerja Harian. Masing-masing pihak mempunyai tanggungan kawasan atau wilayah yang harus dipelihara yaitu: Wilayah Pemakai Wilayah yang digunakan oleh pihak tertentu yaitu setiap jurusan yang ada di ITB, dikoordinir oleh Unit Kerja Harian. Wilayah Sharing Wilayah yang digunakan oleh 2 pihak atau lebih seperti lift, kamar mandi akan dipelihara oleh Manager Bangunan. Dana pemeliharaan gedung berasal dari pihak manajer Bangunan dan sebagian dari Unit Kerja Harian. Wilayah tak bertuan Wilayah yang digunakan untuk kepentingan umum seperti taman dan jalan di wilayah ITB. Wilayah ini merupakan tanggung jawab Sub Bagian Rumah Tangga.
Bagan Sub bagian Rumah Tangga: PEMBANTU Rektor 2 Biro Administrasi Umum Bagian Akademik
Bagian Tata Usaha & Rumah Tangga
Bagian Keuangan
Sub Bagian Rumah Tangga
Bagan Manajer Bangunan: 8
Pembina Kampus
Koordinator Keamanan & Tata Tertib
Koordinator Pelayanan Umum
Manajer Bangunan
Koordinator Keselaman Kerja
Pekarya
Pekarya
Pekarya
Pekarya
Bagan Unit Kerja Harian: Ketua Jurusan
Biro Akademik
Bagian Lab. & Fasilitas
Biro Tata Usaha
Unit Kerja Harian
Hubungan yang terjadi antara masing-masing pihak di atas adalah hubungan fungsional, bukan hubungan struktural. Masing-masing pihak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan pemeliharaan gedung, beserta perlengkapannya di wilayah ITB.
2.5 Anggaran Pemeliharaan
Anggaran dana pemeliharaan ditentukan berdasarkan kegiatan pemeliharaan yang akan dilakukan oleh setiap wilayah, baik wilayah yang berada dalam koordinasi sub bagian rumah tangga, manajer bangunan maupun unit kerja harian. Setiap tahun masing-masing pihak mengajukan sejumlah dana pekerjaan pemeliharaan gedung, instalasi dan kelengkapannya di wilayah yang ditanganinya kepada Pembantu Rektor II. Lalu akan diperhitungkan pekerjaan pemeliharaan disesuaikan dengan dana yang ada. Masing-masing pihak akan diberikan sejumlah dana pemeliharaan yang jumlahnya tidak sama setiap tahun. Hal ini bergantung akan kebutuhan lain di luar pemeliharaan.
9
BAB III MEKANISME DAN PERILAKU KERJA PEMELIHARAAN GEDUNG ITB
3.1 Mekanisme Kerja
Permintaan Pekerjaan Pemeliharaan
Jenis Pekerjaan Pemeliharaan tdk
tdk
ya Pekerjaan Pemeliharaan
Pelaksanaan Ditunda
Dana
Mendesak
cukup Pekerjaan Pemeliharaan Dilaksanakan
Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai banyak karyawan, bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung ITB, sehingga seringkali banyak karyawan pihak sub bagian rumah tangga diperbantukan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan wilayah lain yang bukan merupakan tanggung jawabnya. ITB menggunakan tenaga ahli bantuan dari luar untuk kasus lift, dimana belum ada karyawan di lingkungan ITB yang dapat mengerjakannya dengan baik.
3.2. Perilaku Kerja No
1
URAIAN
Umum a. Fungsi Gedung b. Jumlah Lantai c. Definisi Pemeliharaan (termasuk keg. Operasional/renovasi/tambahan baru) d. Jenis Kegiatan Pemeliharaan (Rutin/Periodik/Accidental) e. Standar Pemeliharaan Gedung (Ada/Tidak ada)
2
Tahap Perencanaan a. Dilakukan Kegiatan Perencanaan Bahan, Alat, dan SDM. (Ya/Tidak) b. Disediakan Dana Khusus Pemeliharaan Rutin (Ya/Tidak).
PENJELASAN
Gedung Kuliah& Administrasi 1-6 Renovasi Tambahan Baru Accidental Tidak Ada
Tidak Ya 10
c. Periode Waktu Angaran Pemeliharaan Rutin d. Dilakukan Kegiatan Inspeksi Rutin (Ya/Tidak) 3
1 Tahun Tidak
Tahap Organisasi a. Terdapat batasan tanggung jawab dan wewenang (Ya/Tidak) (Baik/Cukup Baik/Tidak Baik) b. Koordinasi antar pihak-pihak yang bersangkutan (Baik/Cukup Baik/Tidak Baik) c. Jumlah Pekerja yang menangani Kegiatan Pemeliharaan Rutin d. Jenis Pekerja (Tetap/Honorer) e. Jenis Pekerja (Ahli/ Setengah ahli/ Tidak ahli)
Ya Tidak Baik Cukup Baik ? Tetap & Honorer Setengah Ahli & Tidak Ahli Tidak
f. Uraian Pekerjaan Dibuat untuk tiap posisi (Ya/Tidak) 4
5
6
Tahap Penjadwalan a. Sistem Penjadwalan (Ada/ Tidak ada) b. Waktu Penjadwalan
Ada 1 tahun
Tahap Pelaksanaan a. Berdasarkan Tingkat Kepentingan (Ya/Tidak) b. Campur Tangan Pihak Luar (Ada/ Tidak ada) c. Sistem Pelaporan (Baik/Cukup Baik/Tidak Baik) d. Sistem Penyimpanan Data (Baik/ Cukup Baik/ Tidak Baik)
Ya Ada Tidak Baik Tidak Baik
Tahap Pengendalian a. Pemberian Motivasi seperti gaji tinggi, bonus, dll (Ada/tidak ada) b. Pelatihan Tenaga Kerja (Ada/ Tidak Ada)
Ada Tidak Ada
3.3. Operasional & Pemeliharaan Rutin Hal ini dilakukan di ketiga gedung tinjauan
Pekerjaan
n a i r a H
n a u g g n i M
V
V
n a n a l u B
n a n a l u w i r T
n a n u h a T
n a k h u t u b i D a k i J
Koridor Pintu Masuk
Menyapu, mengepel lantai Mengunci pintu dan jendela Membersihkan jendela
V V
11
Pekerjaan
n a i r a H
Membersihkan pintu masuk, kaca dan bingkainya Membersihkan peralatan penerangan Membersihkan bingkai lukisan dan benda seni lain Wiping dinding Menyikat & mempelitur lantai
n a u g g n i M
n a n a l u B
n a n a l u w i r T
n a n u h a T
n a k h u t u b i D a k i J
V V V V V
Bagian Tangga
Menyapu dan mengepel area tangga Membersihkan anak tangga Membersihkan pegangan tangga Membersihkan lampu penerangan Wiping dinding dan langit-langit Mengganti lampu Mempelitur lantai
V V V V V V V
Ruang Kelas
Membersihkan lantai Mengosongkan tempat sampah Membersihkan Jendela Mengganti lampu Membersihkan sudut dinding dan langit-langit Membersihkan lights & fixturea Ruang Luar Potong dan rapikan rumput dan kebersihan halaman sekeliling Mengumpulkan sampah dan menaruh ke tempat pembuangan
V V V
V V
V V
V V
Menyapu Area Paskir Membersihkan atap Membersihkan parit
V V
V
V
TOILET
Mencuci bak mandi Mencuci kloset Membersihkan lampu Membersihkan kaca Mengosongkan tempat sampah Mengepel lantai
V V
V V
V V V
12
3.4. Pemeliharaan jangka panjang dan menengah
Sejak berdiri pada zaman Belanda sampai saat ini, ITB telah melakukan sejumlah kegiatan pemelihataan namun kegiatan itu lebih banyak yang bersifat tidak terencana/ accidental, dilihat dari banyaknya sejumlah perbaikan elemen yang sudah rusak atau tidak berfungsi disbanding melakukan pencegahan, seperti tabel berikut:
Pemeliharaan Untuk Gedung Jurusan Fisika No
Pekerjaan Sipil & Arsitektural
1 Perbaikan atap sirap
1 Pemeliharaan AC
2 Perbaikan atap seng 3 Perbaikan atap asbes
Pekerjaan Mekanikal
No
1 Pemeliharaan Instalasi Listrik
a. Window Ducting
2 Penggantian lampu
a. Fire Extinguishers
5 Perbaikan langit-langit tripleks 6 Pengecatan langit-langit tripleks
b. Hydrant 3 Pemeliharaan Instalasi Petir
7 Pengecatan dinding 8 Perbaikan dinding retak
4 Pemeliharaan pompa dan instalasi air 5 Pemeliharaan sistem telepon 6 Perbaikan kran air
12 Perbaikan engsel jendela 13 Penggantian kunci tanam
Pekerjaan Elektrikal
2 Fire Hydrant System
4 Perbaikan talang seng
9 Plitur kusen, pintu dan jendela kayu 10 Pengecatan kusen, pintu dan jendela kayu 11 Perbaikan engsel pintu
No
7 Perbaikan urinoir 8 Perbaikan wastefel 9 Perbaikan kloset
14 Penggantian keramik lantai 15 Penggantian lantai kayu
Pemeliharaan Untuk Gedung Labtek III No
Pekerjaan Sipil & Arsitektural
Pekerjaan Mekanikal
No
1 Perbaikan atap alumunium gelombang 2 Perbaikan pipa talang air hujan
1 Pemeliharaan AC dan ventilasi a. Window Ducting
3 Perbaikan talang seng 4 Perbaikan langit-langit tripleks
2 Fire Hydrant System
5 Pengecatan langit-langit tripleks 6 Pengecatan langit-langit dak beton 7 Pengecatan dinding tembok 8 Perbaikan dinding retak
No
Pekerjaan Elektrikal
1 Pemeliharaan Instalasi Listrik 2 Penggantian lampu
b. Exhaust Fan a. Box Hydrant b. Fire Extinguiesher 3 Pemeliharaan Instalasi Petir 4 Pemeliharaan pompa dan instalasi air
9 Pengecatan kusen pintu dan jendela kayu
5 Pemeliharaan sistem telepon
10 Pengecatan pintu dan jendela kayu
6 Perbaikan kran air
11 Perbaikan pintu double teakwood 12 Perbaikan jendela kaca naco
7 Perbaikan urinoir 8 Perbaikan wastefel
13 Perbaikan jendela kaca bening + kaca es
9 Perbaikan kloset
14 Perbaikan jendela kaca mati 15 Perbaikan engsel pintu 16 Perbaikan engsel jendela
13
Pemeliharaan Untuk Gedung Labtek IX A Pekerjaan
No
Sipil & Arsitektural
No
Pekerjaan Mekanikal
No
Pekerjaan Elektrikal
1 Perbaikan atab fibre cement board
1 Pemeliharaan AC dan ventilasi
1 Perbaikan lift kapasitas 8 orang
2 Perbaikan talang seng
2 Pemeliharaan fire hydrant system
2 Pemeliharaan Instalasi listrik
3 Perbaikan pipa talang hujan
3 Pemeliharaan instalasi petir
3 Pemeliharaan lampu
4 Penggantian langit-langit akustik 5 Pengecatan dinding
4 Pemeliharaan pompa dan instalasi air 5 Pemeliharaan sistem telepon
6 Perbaikan dinding retak
6 Pemeliharaan fire alarm
7 Perbaikan engsel pintu 8 Perbaikan engsel jendela
7 Perbaikan kran air 8 Perbaikan urinoir
9 Penggantian kunci tanam 10 Penggantian keramik lantai
9 Perbaikan wastafe; 10 Perbaikan kloset
ITB pun belum mempunyai standar yang jelas mengenai pemeliharaan gedung. Walaupun kondisi gedung sampai saat ini masih tergolong baik, dapat difungsikan, dan tidak mengganggu pelayanan pendidikan, namun perlu disadari bahwa standar mekanisme dan perilaku pemeliharaan gedung sangatlah dibutuhkan dari mulai perencanaan hingga pengendalian untuk menyikapi penurunan pelayanan gedung beserta fungsinya akibat usia dan pemakaian yang sering.
14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
1. Kegiatan pemeliharaan bangunan belum dilakukan dengan baik dan teroganisir di lingkungan ITB. Baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian padahal organisasi sudah ada. 2. Kegiatan pemeliharaan hanya dilakukan jika dirasa harus disebabkan oleh kondisi mendesak untuk diperbaiki. 3. Organisasi pemeliharaan yang telah ada di ITB tidak terlihat adanya batasan antara wewenang dan tanggung jawab antar pihak-pihak yang terlibat dalam masalah pemeliharaan gedung. 4. Alternatif yang sering dilakukan ITB adalah
menggunakan pihak luar untuk
melaksanakan pemeliharaan gedung. 5. Tidak ada standar pemeliharaan bangunan gedung lingkungan ITB
4.2 Saran 1. Sebaiknya dilakukan kegiatan pemeliharaan rutin di lingkungan ITB sebagain kegiatan yang direncanakan dan diperhitungkan bukan karena kondisi yang mendesak. 2. Dilihat dari table perilaku, maka sebaiknya dilakukan perencanaan yang lebih baik menyangkut bahan, peralatan, SDM, perkiraan biaya, waktu dan metode pelaksanaan. 3. Uraian pekerjaan pemeliharaan rutin di ITB harus dipersiapkan untuk semua personil yang menggambarkan tanggung jawab, wewenang dan kewajiban. 4. Perlu dipertimbangkan alternative seperti pelatihan para pekerja sehubungan dengan pemeliharaan gedung. Pada mulanya akan membutuhkan biaya yang cukup besar, namun pada masa yang akan datang akam menghemat pengeluaran pemeliharaan bangunan gedung. 5. Perlu dibuat standar pemeliharaan bangunan gedung agar pemeliharaan yang dilakukan memberikan hasil yang optimum. 15